0 оценок0% нашли этот документ полезным (0 голосов)
24 просмотров2 страницы
Prosedur tetap RS Melati menjelaskan penanganan anemia pada bayi baru lahir. Anemia terjadi jika Hb di bawah normal (12 g/dl). Prosedur meliputi hentikan perdarahan, beri infus cairan dan transfusi darah bila Hb kurang 10 g/dl. Pada bayi pucat tanpa perdarahan, naikkan tetes infus dan beri transfusi bila Hb kurang 12 g/dl.
Prosedur tetap RS Melati menjelaskan penanganan anemia pada bayi baru lahir. Anemia terjadi jika Hb di bawah normal (12 g/dl). Prosedur meliputi hentikan perdarahan, beri infus cairan dan transfusi darah bila Hb kurang 10 g/dl. Pada bayi pucat tanpa perdarahan, naikkan tetes infus dan beri transfusi bila Hb kurang 12 g/dl.
Prosedur tetap RS Melati menjelaskan penanganan anemia pada bayi baru lahir. Anemia terjadi jika Hb di bawah normal (12 g/dl). Prosedur meliputi hentikan perdarahan, beri infus cairan dan transfusi darah bila Hb kurang 10 g/dl. Pada bayi pucat tanpa perdarahan, naikkan tetes infus dan beri transfusi bila Hb kurang 12 g/dl.
Dr. HERI PRIATNA . NIP. . I. PENGERTIAN : Anemia adalah penurunan kadar Hb sampai dibawah normal. Pada neonatus Hb normal adalah 12 g/dl atau kadar hematokrit 36% atau lebih. Bila bayi mengalami perdarahan atau tanda pucat yang terjadi baik saat lahir atau sesudahnya, dengan atau tanpa gejala perdarahan internal atau eksternal. Perlu dilacak masalah yang dialami, apakah ada darah dalam tinja, urine, riwayat inkompatibilitas faktor rhesus (Rh), ABO, atau defisiensi G6PD pada anak sebelumnya, perdarahan selama hamil atau dalam proses persalinan, tali pusat terjepit dengan benar saat lahir, apakah bayi muntah bercampur darah, apakah bayi kembar dan bayi lainnya tampak sangat merah (twin- to-twin transfusion) II. TUJUAN : Mencegah kejadian Anemia pada anak III. KEBIJAKAN : Anemia merupakan kasus darurat yang harus ditangani segera oleh petugas terlatih berdasar ilmu kedokteran berbasis bukti IV. PROSEDUR : Perdarahan yang tampak atau riwayat perdarahan 1. Hentikan perdarahan Berikan K1 1 mg IM sekali, pada saat masuk tanpa memandang apakah apakah bayi telah diberi pada saat lahir. Berikan cairan infus dengan 20 ml/kg selama satu jam pertama. Bila ada tanda syok ( misal pucat, teraba dingin, denyut jantung lebih dari 180 x/menit. Kesadaran menurun) berikan infus NaCL 0,9% dan ringer laktat dengan dosis 10 ml/kgbb diberikan selama 10 menit dan dapat diulang sekali lagi sesudah 20 menit tanda syok masih berlanjut, berikan transfusi darah segera menggunakan golongan darah O, Rhesus negatif. Ambil sampel darah untuk pemeriksaaan hemoglobin dan hematokrit serta golongan darah dan reaksi silang bila belum dikerjakan. Bila hemoglobin kurang dari 10 g/dl (hematokrit kurang dari 36%), berikan transfusi darah. Periksa tanda vital, bila bayi sudah stabil, selanjutnya berikan cairan sesuai kebutuhan harian Pucat dengan riwayat perdarahan atau tanpa perdarahan. Bila ada pucat disertai gejala syok (misalnya teraba dingin, denyut jantung lebih dari 180 x/menit, tidak sadar atau letargis) naikan tetes infus menjadi 20 ml/kg dalam 1 jam. Bila hemoglobulin kurang dari 12g/dl atau hematokrit kurang dari 36% beri transfusi darah. V. UNIT TERKAIT : Perinatologi Kamar Bersalin IRNA Bank Darah / Laboraatorium