Вы находитесь на странице: 1из 5

Jarang Hujan, Hasil Panen Anjlok

Hama Wereng dan Tikus Serang Persawahan


DISERANG HAMA. Areal persawahan di Kecamatan Loa Janan diserang hama tikus dan wereng
karena jarangnya turun hujan.
PROKAL.CO, SAMARINDA. Petani di Kecamatan Loa Janan Ilir harap-harap cemas. Hasil panen 2017
mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kegelisahan petani disampaikan kepada Camat Loa Janan Ilir, Syahrudins ketika melakukan peninjauan di
sejumlah areal persawahan, terutama di Kelurahan Tani Aman.
Meski terjadi penurunan, namun tidak membuat petani Loa Janan Ilir merugi. Mereka masih bisa merasakan
hasil dari padi yang dipanen.
"Memang ada penurunan hasil panen. Berdasarkan keterangan para petani penyebabnya karena jarang hujan,"
kata Syahrudins.
Akibat hujan jarang turun, areal persawahan diserang hama yang merusak tanaman padi yang rata-rata siap
untuk dipanen.
"Jadi ada dua jenis hama yang menyerang yaitu hama tikus dan hama wereng," ujar Syahrudins.
Adapun pengertian dari hama tikus yakni hama tikus sawah yang merupakan salah satu hama paling berbahaya
bagi tanaman padi, dimana serangan hama tikus dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit hingga
memicu terjadinya gagal panen.
"Sedangkan hama wereng yaitu sejenis hama pengisap cairan tumbuhan sehingga menyebabkan tanaman
seperti padi mati," terang Syahrudins.
Dan sebagai upaya mencegah agar kegagalan panen yang berimbas penurunan hasil panen. Dalam waktu
dekat, Syahrudins akan melakukan pertemuan dengan seluruh kelompok tani serta penyluh pertanian di setiap
kelurahan.
"Kami akan membantu mengantasinya dan mencari solusi untuk menanganinya," tandasnya.(oke/beb)

Indonesia Tak Boleh Goyah Dukung Palestina Merdeka

Indonesia Tak Boleh Goyah Dukung Palestina Merdeka


Selasa 01 Agustus 2017 - 20:32
Warga Palestina dihalau gas air mata aparat Israel (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
Pemerintah Indonesia diminta konsisten untuk mendukung kemerdekaan
Palestina. Hal itu disampaikan oleh kandidat PhD bidang Hukum
Transnasional Fakultas Hukum Vrije Universiteit Amsterdam, Hadi Rahmat
Purnama, S.H, LLM, dalam dialog bertajuk Palestina Merana, Indonesia
Harus Bagaimana.
Dialog yang digelar pada Senin (31/7) di Vrije Universiteit Amsterdam itu,
diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU)
Belanda, bekerjasama dengan PPI Amsterdam, dan ILUNI UI untuk
menanggapi konflik Israel-Palestina.
Hadi menegaskan, Indonesia saat ini harus konsisten dengan kebijakan politik
mendukung kemerdekaan Palestina, dan menolak hubungan diplomatik
dengan Israel.
"Sampai nanti situasi berubah, yaitu saat konflik Israel-Palestina mereda.
Palestina merdeka secara utuh, baru kita pikirkan langkah membangun
hubungan diplomasi dengan Israel," ujar Hadi kepada kumparan
(kumparan.com) Deen Hag, Selasa (1/8).
Dalam dialog tersebut, Ketua Iluni UI dan anggota Lakpesdam PCINU
Belanda ini juga menjelaskan perihal pentingnya melihat konflik Israel-
Palestina dari dua sudut pandang Hukum Internasional.
"Pertama peremptory norms (ius cogens, red) artinya bahwa wilayah mandat
mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri. Kedua, pelarangan
penguasaan wilayah yang dianeksasi melalui perang," jelas dia.
Berdasarkan Partition Plan Majelis Umum PBB 1947, menurut Hadi, 43%
wilayah mandat Palestina adalah klaim sah dari populasi Arab. Oleh karena
itu, tambahan 25% klaim wilayah dari Israel atas wilayah Palestina setelah
perang kemerdekaan Israel tahun 1948, dinilai tidak sah.
"Diperkuat dengan Resolusi 242 dan 338 dari Dewan Keamanan PBB, yang
mengharuskan Israel untuk mundur sampai garis Armistice 1949 bukan garis
Paritition Plan 1947," ucap Hadi.

Anak Palestina (Foto: Dok. Nico Adam/KBRI Palestina)


Sementara itu di sisi lain dalam Perjanjian Oslo 1988 dan 1993, PLO
mengakui batas wilayah Israel yang diperluas. Oleh karena itu pemukiman
Israel yang saat ini berada di wilayah Palestina dan Yerusalem Timur
merupakan pelanggaran atas kesepakatan antara Israel dan PLO.
Hal ini diperkuat oleh putusan Mahkamah Internasional (MI) pada 2004
tentang Legal Consequences of the Construction of a Wall in the Occupied
Palestinian Territory.
"Tindakan Israel dan negara-negara pendukungnya yang menolak resolusi
Majelis Umum PBB merupakan pelanggaran hukum internasional yang
serius," tegas Hadi.

o Sinabung Erupsi, Kota Medan


Dihujani Abu Vulkanik

VIVA.co.id - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis, 27 Juli
2017, membuat sebagian wilayah di Kota Medan diselimuti debu vulkanik.
Kondisi itu terlihat jelas dari menempelnya debu vulkanik di kendaraan bermotor milik
warga.
Nugik, warga Jalan Simpang Limun, Medan, mengungkapkan, saat hendak mengendarai
sepeda motornya, dia melihat debu vulkanik menempel di kendaraan bermotornya tersebut.

"Waktu saya mau ambil sepeda motor di parkiran, terlihat kok banyak kali abu vulkanik.
Setelah lihat secara detail, ternyata debu vulkanik," tutur pria berusia 25 tahun itu,
kepada VIVA.co.id.

Hujan abu terjadi sekitar pukul 13.50 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Selain abu vulkanik
menempel, peristiwa alam itu membuat pernapasan agak terganggu.

"Jadi agak sulit melihat dan bernapas. Karena abu terus turun. Jadi kita harus lebih berhati-
hati dalam berkendara," tutur Nugik.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra membenarkan hujan abu vulkanik
di Medan. Kondisi itu karena terjadi erupsi di Gunung Sinabung tadi siang, sekitar pukul
12.07 WIB dengan ketinggian abu kolom vulkanik ribuan meter.

"Di sini anginnya kencang. Jadi material abu itu terbawa sampai ke Medan," kata Armen saat
dikonfirmasi.

Untuk menjaga kesehatan dan tidak terkena abu vulkanik dari gunung api itu. Armen
mengimbau masyarakat di Medan, untuk menggunakan masker saat mengendarai kendaraan
bermotor dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Upaya itu untuk meminimalisasi dampak
abu vulkanik terhadap kesehatan.

"Saat ini kondisi di puncak Gunung Sinabung masih tertutup kabut. Angin juga masih
berembus kencang di daerah Kabupaten Karo," katanya.

Home > News > Nasional


Rabu , 02 Agustus 2017, 09:11 WIB
Bentrok Mesuji, Tiga Kritis karena
Luka Tembak
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI -- Sedikitnya tiga orang kritis akibat luka tembak dalam
bentrokan yang terjadi di Desa Sungai Cambai, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, antara
warga dengan pihak PT Prima Alumga. Kapolsek Mesuji Timur Iptu Ataka ketika dikonfirmasi
di Mesuji, Rabu (2/8) dini hari, membenarkan adanya konflik tersebut.

Para korban adalah dua orang dari pihak keamanan PT Prima Alumga, berinisial G dan J, dan
satu korban lainnya adalah warga Mesuji. Ia menjelaskan saat ini situasi masih mencekam.
Selain terjadi baku tembak, warga juga diduga membakar mess dan kantor PT Prima Alumga.

"Telah terjadi pembakaran mess dan kantor. Saat ini warga sedang berupaya melakukan
pemadaman," katanya lagi.

Kapolsek juga minta agar warga menahan diri untuk menjaga suasana menjadi kondusif.
Sementara itu, Suguntur (48), warga Desa Sungai Cambai mengatakan bentrokan itu terjadi
akibat adanya pemasangan portal pada jalur lalu lintas sungai yang dilakukan PT Prima Alumga
pada Selasa (1/8) malam.

"Ya saya melihat ratusan warga mendatangi pos keamanan perusahaan meminta agar portal di
jalur sungai tersebut dicabut," katanya.

Diduga tidak ada kesepakatan terkait permintaan itu, akibatnya terjadi bentrokan dan baku
tembak sehingga tiga orang mengalami kritis. Hingga berita ini diturunkan situasi di PT Prima
Alumga masih memanas, sementara Kapolres Mesuji belum bisa dikonfirmasi terkait bentrokan
tersebut.

Sumber : Antara
Petani di Aceh Gagal Panen Akibat Kekeringan
Ferdian Ananda Rabu, 19 Jul 2017 10:00 WIB
kekeringan

Seorang petani melihat kondisi sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Empetrieng, Kecamatan Darul Kamal,
Aceh Besar -- MI/Ferdian Ananda

Metrotvnews.com, Aceh Besar: Petani padi di sejumlah kabupaten di Aceh mengalami gagal
panen akibat kekeringan sejak sebulan terakhir. Bahkan, belasan hektare sawah di Aceh Besar
dipastikan puso.

"Sudah dari pertengan puasa tidak turun hujan di desa kami. Sehingga, perkembangan padi tidak
normal. Bahkan, padi tidak berisi," kata Zulkifli, petani di Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh
Besar, Aceh, Rabu 19 Juli 2017.

Zulkifli menjelaskan, sawah petani tidak terairi akibat sumber air kering. Sungai juga sudah kering
sejak dua pekan lalu.

"Tidak ada air sama sekali. Irigasi tidak teraliri air karena sungainya juga mengering. Kondisi sangat
merepotkan kami, apalagi hujan pun tidak turun," tambah Zulkifli.

Menurut Zulkifli, tanaman padinya yang berumur hampir dua bulan harus segera mendapatkan
aliran air. Jika dibiarkan terus kekringan, tanaman padinya dipastikan gagal panen.

"Dua minggu lalu masih bisa pompa air dari irigasi. Tetapi, sekarang tidak ada lagi air. Sedangkan
sawah harus terus basah. Jika tidak, padi akan puso," jelasnya.

Zulkifli meminta pemerintah membangun embung dan sumber air lainnya agar petanian di Aceh
Besar bisa mencapai dua kali tanam setahun.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Tarmizi mengaku telah menanggulangi kekeringan
yang melanda Aceh Besar. Namun, kekeringan parah masih melanda kawasan sawah tadah hujan.

"Sebenarnya kekerigan ini bukan hanya di wilayah Aceh Besar, tapi seluruh Aceh. Pak bupati juga
sudah ngecek langsung. Jadi, sebenarnya ini musim tanam jagung karena tidak ada air," jelasnya.

Tarmizi menambahkan, pemerintah Aceh Besar hanya menargetkan penanaman padi di musim
kedua tahun ini, hanya berkisar 18.000 hektare. Setelah pengecekan, ternyata petani yang
menanam padi mencapai 20.000 hektare. Sehingga, kebutuhan air tidak mencukupi.

"Apalagi kawasan yang mengalami kekeringan itu jauh dari jangakauan waduk dan sungai,"
lanjutnya.

Guna meminimalisir kegagalan panen sejumlah petani di Aceh Besar, Tarmizi berkoodinasi dengan
personel babinsa dan Keujruen Blang (tetua desa yang mengatur pembagian aliran air sawah) untuk
melakukan pembagian air di sejumlah titik sumber air. "Kami akan melakukan pembagian air,
sehingga semua kebagian dan air bisa dimanfaatkan," lanjutnya.

Pemerintah Aceh Besar juga akan menyalurkan bantuan bibit bagi ratusan hektare sawah yang
gagal panen akibat kemarau panjang. "Pak bupati sudah perintahkan, nanti dibantu bibit dan pupuk
bagi petani yang mengalami puso dan gagal panen. Agar mereka bisa bergerak lagi," terangnya.

Вам также может понравиться