Вы находитесь на странице: 1из 23

Specifikasi Teknis

SPESIFIKASI UMUM

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

a. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan adalah : Penataan Kawasan Wisata Sombu Dive

b. Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan Syarat-syarat serta Gambar


Rencana.

c. Segala perubahan hanya dianggap sah dan dibenarkan apabila mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan secara tertulis.

d. Segala perintah dan petunjuk dari Direksi Pekerjaan harus ditaati dan
dilaksanakan dengan baik demi sempurnanya pekerjaan.

e. Pada akhir pelaksanaan dan setelah berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan harus
diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam keadaan baik dan memuaskan yang disertai
Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

PASAL 2
URAIAN UMUM

a. Pemberian Pekerjaan meliputi mendatangkan (levering), pengolahan semua bahan,


pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat pembantu dan sebagainya yang pada
umumnya langsung atau tidak langsung termasuk didalam usaha
menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna dan
lengkap. Juga disini dimaksudkan pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walaupun
tidak jelas disebutkan didalam RKS dan gambar-gambar tetapi masih berada didalam
lingkup pembangunan yang dalam hal ini dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-
petunjuk Pemberi Tugas dan Direksi Pekerjaan.

b. Lapangan pekerjaan dalam keadaan pada waktu penawaran, termasuk segala sesuatu
yang berada disitu diserahkan tanggungjawabnya kepada Kontraktor.

c. Oleh Kontraktor pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan


selesai dimana termasuk pembersihan lapangan dan sebagainya.

d. Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan utama,


Kontraktor berkewajiban antara lain :
1. Membersihkan halaman kerja dari hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
pelaksanaan pekerjaan utama.
2. Mengadakan sumber-sumber air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. Air
kerja
harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan yang
bersangkutan.
3. Mengadakan penerangan listrik pada halaman kerja.
4. Mengadakan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Memperbaiki kembali pagar pengaman.
Specifikasi Teknis
e. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS,
gambar- gambar yang ada maupun susulan yang
terlampir dalam Berita Acara Penjelasan, perintah-perintah Pemberi
Tugas selama pekerjaan berlangsung dan petunjuk-petunjuk Direksi Pekerjaan
Lapangan.

PASAL 3
PERALATAN

a. Kontraktor harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan.

b. Di samping peralatan kerja utama, Kontraktor juga harus menyediakan peralatan


kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta
jumlahnya cukup.

PASAL 4
FOTO DOKUMENTASI

a. Kontraktor harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan pekerjaan sebagai


berikut :
1. Sebelum pekerjaan dimulai ( 0% )
2. Pelaksanaan lapangan mencapai 50 %
3. Pekerjaan mencapai 100 %.

b. Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan tempat yang sama
setiap tahapan sehingga dapat menggambarakan kemajuan secara kronologis dan
jelas, khususnya yang dianggap penting disusun dalam album dan diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta negatif filmnya dan
selanjutnya menjadi dokumen proyek.

PASAL 5
GAMBAR DAN KETENTUAN UKURAN

c. Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa kecocokan ukuran dalam gambar rencana


dengan keadaan lapangan, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada
Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan akan menetukan perubahan pada
rencana pekerjaan yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan tersebut.

d. Gambar-gambar Rencana nantinya akan dilampirkan dalam Kontrak yang juga


dipergunakan sebagai gambar rencana untuk melaksanakan pekerjaan.

e. Ukuran-ukuran patok dapat dilihat pada gambar rencana, ukuran-ukuran yang tidak
tercantum dalam gambar atau kurang jelas dapat ditanyakan kepada Direksi Pekerjaan.

f. Gambar-gambar detail yang belum ada dan dianggap perlu oleh Direksi
Teknik/Direksi Pekerjaan harus dibuat oleh Kontraktor berupa Gambar Kerja (Shop
Drawings) dan sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, dan menjadi milik Pemberi Tugas.
Specifikasi Teknis

g. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan-perubahan,


maka Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang telah
disetujui Direksi Pekerjaan, dalam rangkap 3 (tiga) masing-masing :
1. 1 (satu) set untuk Kontraktor
2. 1 (satu) set untuk Direksi Pekerjaan.
3. 1 (satu) set untuk Pemberi Tugas.

PASAL 6
KESEHATAN KERJA

Kontraktor diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta keselamatan bagi
para pekerja, antara lain menyediakan kotak PPPK lengkap dengan obat-obatan yang
dibutuhkan sebagai alat penolong jika terjadi kecelakaan di lokasi pekerjaan.

PASAL 7
PROGRAM PELAKSANAAN

a. Kontraktor harus membuat Program Pelaksanaan dalam bentuk Bar-Chard, dan jika
dimungkinkan dalam bentuk Network Planning yang dapat memperlihatkan alur kerja
untuk setiap kegiatan hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis kegiatan dan volume.
2. Waktu pelaksanaan.
3. Jumlah dan jenis tenaga kerja, perlatan dan material yang diperlukan.
b. Aktivitas yang diperlihatkan pada Program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
mobilisasi, persiapan, dan lain-lain, serta kelonggaran waktu dengan adanya libur
umum.

PASAL 8
LAPORAN HASIL PEKERJAAN

a. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan pengawasan pekerjaan di lapangan,


Kontraktor wajib membuat laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

b. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh Kontraktor, harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dibuat dalam rangkap 3 (tiga) rangkap untuk
diserahkan kepada Pemberi Tugas melalui Direksi Pekerjaan.

c. Laporan harian, harus berisi : Kuantitas dan macam bahan yang ada di lapangan;
penempatan tenaga untuk setiap macam tugas;p jumlah, jenis dan kondisi peralatan;
Kuantitas dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan; dan Keadaan cuaca termasuk hujan,
banjir dan peristiwea alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.

d. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri dari rangkuman laporan
harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-
hal penting yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

e. Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan
dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam satu bulan.
Specifikasi Teknis

PASAL 9
PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pembersihan Lapangan
Untuk mempersiapkan tempat kerja, penumpukan bahan-bahan, penempatan gudang
sementara, perbaikan Direksi Keet lama dan lain-lain, Kontraktor juga harus
terlebih dahulu membersihkan serta membenahi lapangan.

b. Untuk menjamin keamanan dan mutu bahan (termasuk peralatan dll yang diperlukan),
Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup kuat dan aman dari
resiko hilang/kerusakan. Kontraktor juga diwajibkan untuk menyediakan barak kerja.
c. Kantor Direksi (Direksi Keet)
1. Kontraktor perlu menyediakan Kantor Direksi (Direksi Keet) atau memperbaiki
dan membersihkan Kantor Direksi (Direksi Keet) lama dan menyediakan kembali
kelengkapan Direksi Keet seperti meja kerja, white board dan lain-lain yang
dianggap perlu.
2. Kontraktor menyediakan sarana penerangan dan air bersih secukupnya, yang
diperlukan Kantor Direksi.
3. Kontraktor bertanggung-jawab atas perawatan Kantor Direksi Pekerjaan dan
kelengkapannya.

PASAL 10
DAERAH KERJA DAN JALAN MASUK

a. Kontraktor akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

b. Kontraktor harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul diperlukan


untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi
penyimpangan bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dibuat oleh
Kontraktor dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

PASAL 11
MATERIAL

a. Bahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.


b. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang digunakan, maka mutunya minimal
harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender. Untuk pemesanan bahan
itu, harus diberitahukan terlebih dahulu pada Direksi Pekerjaan yang meliputi jenis,
kuaslitas serta kuantitas dari bahan yang dipesan untuk mendapat persetujuan.

c. Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus


memenuhi ketentuan-ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan
bangunan serta persyaratan persyaratannya akan dicantumkan di dalam pasal-pasal
berikut.

d. Bilamana akibat satu dan lain hal, bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh.
Kontraktor boleh mengajukan usul perubahan pada Direksi Pekerjaan
sepanjang mutunya paling tidak sama dan apa yang disyaratkan.

e. Direksi Pekerjaan akan menilai dan memberi persetujuan secara tertulis sepanjang
memenuhi persyaratan teknis dan Kontraktor diwajibkan untuk sejauh mungkin
Specifikasi Teknis
mempergunakan bahan-bahan produksi dalam negeri.
PASAL 12
LALU LINTAS

Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan


pekerjaan, Kontraktor harus berhati-hati sedemikian sehingga tidak mengganggu
kelancaran lalu-lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap bangunan yang telah ada
serta prasarana lainnya.Bila terjadi kerusakan, Kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki atau menggantinya. Kontraktor juga harus menyediakan rambu-
rambu/tanda-tanda peringatan di sekitar lapangan kerja atau jalan masuk ke lokasi
pekerjaan.

PASAL 13
C U A C A

Pekerjaan harus dihentikan apabila cuaca tidak mengijinkan, yang dapat mengakibatkan
penurunan mutu pekerjaan.

PASAL 14
SARANA PEKERJAAN DAN AIR KERJA

Kontraktor harus menyediakan sarana atau prasarana penerangan dan air kerja, yang
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

PASAL 15
PERALATAN SURVEI

Kontraktor harus menyediakan peralatan survey yang akan dipakai oleh Direksi
Pekerjaan, dan alat-alat tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setelah pekerjaan
selesai seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada Kontraktor.
Specifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 16
LINGKUP KEGIATAN PEKERJAAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah: Penataan Kawasan Wisata Sombu
Dive
2. Situasi
1. Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Kabupaten Wakatobi.
2. Lokasi bangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu
rapat penjelasan, untuk itu calon pemborong wajib meneliti situasi medan terutama
kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya serta pekerjaan lainnya yang berpengaruh
terhadap pembangunan tersebut.
3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim dikemudian hari.
4. Setelah rapat penjelasan akan diadakan peninjauan lokasi sebagai patokan dasar untuk
menghitung anggaran/penawaran yang diajukan.
PASAL 17
PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN
17.1. Bahan Bangunan.
Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sebagai tercantum di dalam rencana kerja dan syarat-syarat serta
gambar-gambarnya.
a. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik, dan menda-patkan persetujuan dari
direksi/pengawas.
b. Dalam jangka waktu 2x24 jam semua bahan-bahan yang dinyatakan ditolak oleh direksi
supaya dikeluarkan dari lokasi proyek, dan apabila ternyata bahan-bahan tersebut masih
digunakan oleh pemborong, maka direksi berhak memerintahkan pembongkaran
kembali dan segala kerugian yang diakibatkan menjadi tanggungan pemborong
sepenuhnya.
17.2. Semen Portland.
Semua yang dipakai harus berkualitas baik, sudah dikenal mereknya dan memenuhi
syarat-syarat yang tercantum di dalam NI-8 (Peraturan Semen Indonesia).
17.3. Batu Gunung
Bahan batu yang digunakan untuk bangunan adalah batu belah/gunung kecuali
dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan PUBB 1970 dan cara terbaik yang dikenal di
daerah Lokasi kegiatan, Bahan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
sebelum digunakan.
Specifikasi Teknis
17.4. Kerikil Beton
Kerikil yang boleh dipakai adalah jenis yang keras, permukaan kasar dari jenis blost
atau andesit yang mudah dicuci. Besar butiran diameter 1/2 inci sampai dengan
diameter 3,1 cm. Dan kerikil tersebut tidak boleh dicampur dengan batu cadas dan
dalam keadaan bersih dan tidak mengandung lumpur,serta memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PBI 1971 dan dapat disetujui melalui penelitian laboratorium,
untuk Lokasi pengambilan bahan direkomendasikan.
17.5. Pasir
a. Pasir untuk adukan beton dipakai adalah pasir beton yang berkualitas baik dan
bersih serta memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI 1971 dan harus
mendapatkan persetujuan bahan yang digunakan.
b. Pasir pengisi (pasir urug) dapat digunakan pasir biasa yang tidak mengandung
bahan organis (seperti sisa-sisa kayu, daun akar, garam dan lain-lain) serta tidak
berlumpur dan harus mendapatkan persetujuan bahan yang digunakan.
Semua kayu yang dipergunakan harus kering benar, tidak mengandung cacat, dan
kualitet yang baik. Ditempat pekerjaan kayu-kayu harus disusun secara baik dan
tepat, menghindarkan terjadinya cacat-cacat kayu yang diakibatkan oleh kesalahan
penumpukan.
17.6. Cat
a. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak diperbolehkan mengandung endapan
yang sudah membantu, dan sesudah diaduk-aduk dengan baik harus menjadi
homogen, serta dapat disapukan dengan mudah.
b. Warna dari cat adalah warna aslinya dari kaleng dan tidak boleh ada campuran dari
bermacam-macam warna dari dua atau lebih. Cat yang sudah disetujui merk dan
warnanya supaya diberitahukan kepada pemberi tugas untuk memudahkan
pemeliharaannya dikemudian hari.
c. Semua material cat yang digunakan harus mendapat persetujuan dari pihak direksi.
17.7. Air kerja
a. Air kerja untuk keperluan adukan, pasangan beton, pekerjaan pasangan dan beton
harus bersih dan tidak mengandung zat kimia (garam-garam) yang merusak.
b. Bila tidak mungkin dan tidak cukup air kerja didapat dari saluran air minum
setempat, pemborong harus mengusahakan dari sumber air lainnya, dan harus
memenuhi syarat.
PASAL 18
PEKERJAAN PERSIAPAN
18.1. Pelaksanaan pekerjaan.
Persiapan bangunan, ukuran tinggi, pengukuran :
a. Sebelum pekerjaan dimulai pemborong harus membersihkan lokasi bangunan dari
segala macam kotoran yang dapat mengganggu pelaksanaan atau mempengaruhi
kwalitas pelaksanaan bangunan tersebut.
Specifikasi Teknis
b. Tinggi dasar Peil ditentukan bersama-sama Perencana,Direksi, Pelaksana dan pengelola
proyek dan harus disesuaikan dengan gambar kerja.
c. Pembuatan dan pemasangan papan pelaksanaan harus dibuat dari kayu, pasangannya
harus kuat dan kokoh, permukaan atas rata dan bersifat datar (waterpas).
d. Segala pekerjaan pengukuran persiapan (uitzet) termasuk tanggung jawab pemborong.
e. Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilaksanakan berikut pengerjaannya dan pengadaan
segala macam bahan, dan lain-lain, meskipun hal tersebut tidak diuraikan secara
terperinci dalam RKS.
PASAL 19
PEKERJAAN TANAH / PASIR
19.1. Keterangan
a. Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan yang diminta oleh bagian-bagian pekerjaan dari
Proyek ini, sebagaimana dituntut oleh gambar-gambar dan RKS serta dokumen kontrak
yang saling berkaitan.
b. Sebelum pekerjaan dimulai maka pemborong wajib meneliti semua dokumen kontrak,
memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau tempat pekerjaan dan kondisi
yang ada, mengadakan pengukuran serta mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan
yang membutuhkan penyelesaian dan kelengkapan proyek.
c. Site diserahkan kepada pemborong dalam rangka pelaksanaan pembangunan ini seperti
apa adanya. Seluruh pekerjaan pembersihan dan penyesuaian ketinggian halaman/lantai,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
19.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan tanah bangunan, ukuran tinggi, pengukuran:
a. Sebelum pekerjaan dimulai pemborong harus membersihkan tanah bangunan dari bekas
kotoran-kotoran dan segala macam tanaman sampai ke akar-akarnya.
b. Pekerjaan penggalian untuk pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar
pelaksanaan (bouwplank) serta tinggi dasar + 0.00 dan sumbu-sumbu tiang disetujui
direksi dan/atau pengawas bangunan setempat yang berwenang.
c. Segala pekerjaan pengukuran persiapan atau (uitzet) termasuk tanggung jawab
pemborong.
d. Pekerjaan penimbunan tanah disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan dibangun
dan sesuai dengan gambar rencana serta penentuan ketinggian timbunan ditentukan
bersama pihak direksi, pelaksana dan pengelola proyek.
PASAL 20
PEKERJAAN BETON
20.1. Spesifikasi
Spesifikasi ini meliputi semua pekerjaan beton bertulang dan tak bertulang yang
diperlukan. Semua pekerjaan ini harus mengikuti Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.
Sepanjang tidak diatur dalam spesifikasi ini.
Specifikasi Teknis
a. Kelas dan mutu beton
Untuk pekerjaan ini dipakai kelas dan mutu beton dengan campuran minimal 1Pc :
2Psr : 3 Split.
b. Kelas dan mutu baja
Untuk pekerjaan baja tulangan harus dipakai baja tulangan U-24.
c. Bahan-bahan.
Semen yang digunakan adalah semen yang berkualitas baik, bukan dari jenis
Masonry dan memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan
dalam NI-8.
Semen Portland yang harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini.
Apabila diperlukan persyaratan-persyaratn khusus mengenai sifat betonnya, maka
dapat dipakai jenis-jenis semen lain dari pada yang ditentukan dalam NI-8. Dalam
hal ini, pelaksana diharuskan untuk meminta pertimbangan-pertimbangan dari
lembaga pemeriksa bahan- bahan yang diakui.
Semua agregat halus dan kasar yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi ini.
Air yang dipakai harus sesuai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini.
Air yang dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung
minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang merusak beton dan/atau bajan tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
bersih yang dapat diminum.
Apabila terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirim contoh air itu
kelaboratorium pemeriksa bahan-bahan.
Semua besi tulangan harus sesuai dengan ketentuan-Ketentuan yang ditetapkan
dalam spesifikasi ini.
d. Semen
Semua semen yang dipakai harus semen Portland kelas I yang sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standard NI-8 atau ASTMC-150 type I.
e. Jika dianggap perlu oleh direksi, pemborong harus melakukan pemeriksa-an dan
pengujian dibawah pengawasan direksi atau semen harus sesuai dengan NI-18 atau
ASTMC-150 atau standar lain yang dapat disetujui. Pemeriksaan dan pengujian semen
dapat diserahkan kepad alaboratori-um pemeriksaan bahan yang disetujui.
Semen yang dapat digunakan adalah semen yang belum lewat 3 (tiga) bulan dalam
kantong.
Pemeriksaan dengan tangan dapat dilakukan pada semen untuk memeriksa adanya
gumpalan-gumpalan, yang berarti sudah adanya proses hidrasi dengan uap air. Semen
semacam ini tidak dapat untuk beton struktural.
f. Penyimpanan.
Pemborong harus membuat gudang-gudang penyimpanan semen yang baik dan
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Specifikasi Teknis
Harus menjamin semen terlindung dari pengaruh iklim dan kelembab-an gudang
harus cukup ventilasi.
Lantai harus dibuat paling sedikit 30 cm di atas tanah.
Harus dibuat cukup besar, untuk menyimpan stock yang menjamin kontinuitas
pekerjaan.
Semen-semen di atas harus diatur sedemikian rupa sehingga semen-semen yang
datang lebih dulu dalam gudang dapat dipakai lebih dulu.
Sebaiknya semen jangan ditumpuk lebih dari 10 tumpukan.
Apabila semen telah disimpan lama dan atau mutunya diragukan, maka sebelum
boleh dipakai harus diuji dulu dilaboratoium.
Agergat harus ditimbun ditempat pekerjaan sedemikian rupa hingga pengotoran
oleh bahan-bahan lain dan pencampuran satu sama lain dapat dicegah. Penggunaan
bak-bak bahan yang berlantai sangat dianjurkan, untuk mencegah terbawanya
tanah bawah pada waktu pengambilan bahan. Ditempat-tempat diman tanahnya
gembut dan atau becek pada waktu hujan, penggunaan bak bahan yang berlantai
menjadi keharusan.
Batang-batang tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah. Batang-
batang tulangan dari berbagai jenis baja harus diberi tanda-tanda yang jelas dan
ditimbun terpisah jenis yang satu dari jenis yang lainnya, sehingga tidak mungkin
saling bertukar.
Penimbunan batang-batang tulangan diudara terbuka untuk jangka waktu yang
panjang harus dicegah.
g. Agregat halus dan kasar
Agregat halus yang dipakai dapat terdiri dari :
Pasir alam, yaitu: pasir yang disediakan pemborong dari sungai atau sumber
lainnya yang disetujui oleh Direksi.
Pasir buatan, yaitu : material yang dihasilkan oleh alat pemecah batu.
Pasir dan Split halus yang dipakai harus bersih dan bebas dari tanah liat, karang,
serpihan-serpihan maka, bahan - bahan organik dan alkalis, jumlah bahan-bahan
yang merugikan tersebut tidak boleh 5%. Pasir yang akan dipakai hendaknya
mempunyai gradasi yang baik sesuai dengan PBI 1971, apabila kadar lumpur
melampui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang
harus dibuktikan dengan uji coba laboratorium.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan
apbila diayak harus memenuhi syarat-syarat :
Bisa diatas ayakan 4 mm, harus min. 2% berat
Bisa diatas ayakan 1 mm, harus min. 10% berat
Sisa diatas ayakan 0,25% mm, harus berkisar antara 80% dan 95% berat
Specifikasi Teknis
Pasir laut tidak boleh di pakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton,
kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan - bahan yang
diakui.
Agregat Kasar yang akan digunakan :
Yang akan dipakai dapat terdiri dari koral, batu pecah atau kombinasi keduanya.
Agregat kasar yang digunakan adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Agregat kasar harus tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir
pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak
melampui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah/hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti
terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 1 %, maka
agergat kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti
zat-zat yang reaktif-alkali.
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar harus diperiksa dalam laboratorium
pengujian, dengan syarat-syarat minimum :
Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari 24% berat ;
Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 - 30 mm lebih dari 22% ;
Tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50%;
Agergat kasar harus terdiri dari butir - butir yang beraneka ragam besarnya dan
memenuhi persyaratan :
Sisa ayakan 31,5 mm, harus 0% berat
Sisa ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan berat 98% berat
Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 10% berat
Berat butir agregat maksimum tidak boleh lebih raripada seperlima jarak terkecil
antar bidang-bidang samping cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau seperempat dari
jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan, apabila menurut pengawas ahli cara-
cara penegcoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinya
sarang-sarang kerikil.
Semua material harus sesuai dengan persyaratan beton PBI 71
h. Air
Air yang dipakai untuk pekerjaan beton harus bebas dari lumpur, minyak asam garam,
bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran lain dalam jumlah yang dapat merusak. Sebelum
dipakai untuk pekerjaan beton, air dan sumbernya harus diperiksa dan diuji apakah sesuai
atau tidak dengan ketentuan ini.
Specifikasi Teknis
i. Baja Tulangan
Semua baja tulangan yang dipakai harus baru.
Mutu baja harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar - gambar detail dan sesuai
dengan standard Indonesia SNI-2, PBI 1971 dan mendapat persetujuan dari direksi.
Jika diperlukan Direksi, Pemborong harus dapat memberikan sertifikat dari baja tulangan
yang dipakai dari Laboratorium pengujian bahan dan/atau dari pabrik. Sebelum baja-baja
tulangan didatangkan ke site, pemborong harus menyerahkan dulu contoh-contoh besi.
Jika ternyata baja-baja tulangan tidak sesuai dengan spesifikasi, tidak sesuai dengan
contoh-contoh yang dimaksudkan. Direksi dapat mengapkhir besi-besi tersebut. Segala
kerugian menjadi tanggung jawab pemborong.
Baja tulangan harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang tertera dalam gambar - gambar beton. Baja harus dibengkok dalam keadaan
dingin.
Sebelum dipasang baja tulangan harus bersih dari serpihan-serpihan, karat, minyak,
gemuk, yang dapat mengurangi daya lekatan.
Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar. Besi beton harus diikat
pada tempatnya dengan kawat-kawat pengikat, klem-klem yang khusus diganjal dengan
blok-blok beton atau kesisi besi, spaces atau gantungan-gantungan sehingga dijamin
tidak terjadi penggeseran pada waktu pengecoran beton.
Tahu beton harus dibuat dengan adukan 1Pc : 2 Psr.
Tulangan-tulangan beton harus disambung pada tempat-tempat sesuai dengan gambar
konstruksi, jika diperlukan dapat disambung pada tempat-tempat lain tetapi harus
mendapat persetujuan dari Direksi.
j. Komposisi/Campuran Beton
Beton harus dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air, semuanya dicampur
dalam perbandingan yang serasi sehingga didapat kekentalan yang baik (mudah
dikerjakan) dan kekuatan yang diinginkan.
Campuran beton adalah :
Untuk Campuran/perbandingan volume paling sedikit 1Pc : 2Psr : 3Split.
Ukuran maksimum dari agregat kasar dari masing-masing bagian pekerjaan tidak boleh
melebihi ukuran maksimum yang ditetapkan.
k. Pengujian Beton
Banyaknya air yang dipakai harus diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan kadar air
dan gradasi dari agregat sehingga kubus- kubus percobaan harus dibuat dan diuji sesuai
dengan PBI 1971.
Pemborong harus menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pengujian dan dikerjakan oleh petugas-petugas yang terlatih. Frekwensi pemeriksaan
disesuaikan dengan PBI 1971 dan penetapan Direksi di lapangan.
l. Pengadukan Beton.
Specifikasi Teknis
Alat pengukur bahan-bahan beton harus disediakan dan mempunyai ketelitian yang
cukup untuk mengukur dari masing-masing bahan pembentuk beton.
Bahan-bahan pembentuk harus dicampur dan diaduk dengan menggunakan Mesin Beton
Mollen paling sedikit 1,5 menit sesudah semua bahan masuk ke dalam mesin beton
mollen.
Pengadukan yang berlebih-lebihan dan membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak diperbolehkan.
Beton tidak boleh dicampur dan diaduk dengan tangan (hand mixing).
m. Pengecoran Beton
Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan, semua pekerjaan cetakan (bekisting) ,
baja-baja tulangan instalasi yang harus ditanam dalam beton sudah harus selesai dulu
dan mendapat persetujuan dari Direksi.
Pengecoran hanya boleh dilakukan jika Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta wakil
Pemborong yang setingkat ada di tempat pekerjaan.
Cetakan-cetakan harus dibersihkan dulu dengan jalan penyemprot-an air tawar atau
compressor sihingga segala kotoran hilang dari cetakan.
Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah pencampuran dan
pengadukan dipadatkan dengan mechanical vibrator terus-menerus.
Sambungan-sambungan pengecoran harus dibersihkan dan harus dilapisi dahulu
dengan air semua sebelum dilakukan pengecoran baru. Beton harus dicor pada adukan
yang baru (fresh).
Pencampuran / penumpukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang sudah
mengeras tidak boleh digunakan lagi. Pada waktu pengecoran yang mana air campuran
beton itu terjadi pemisahan antara air dan specinya, maka beton inipun tak boleh
digunakan, adapun beton tidak boleh dituangkan terlalu tinggi sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya pemisahan/agregasi dari agregat. Tinggi maksimum
pengecoran 1.5 meter.
Pada penyetopan/pemotongan oleh hubungan semua penuangan beton harus
membentuk suatu sudut (leping dan terjal) dan tidak boleh vertikal supaya luasnya tetap
minim.
Setiap lapisan beton harus dipadatkan dengan alat penggetar atau vibrator. Dalam
pemadatan setiap lapisan dari beton kepala, alat penggetar harus dapat menembus dan
menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.
Semua material yang akan digunakan dalam pembuatan beton harus mendapat
persetujuan dari pihak direksi.
20.2. Bekisting
a. Cetakan/bekisting untuk beton harus disesuaikan dengan gambar-gambar rencananya
sehingga bidang batasnya seperti yang diinginkan. Bahan yang akan digunakan untuk
rencana cetakan harus mendapat persetujuan dari Direksi papan kayu Pontoh 3/20.
b. Cetakan dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan cetakan dengan permukaan
yang rata dari beton serta harus berkekuatan dan mempunyai kekuatan yang tetap pada
tempat dan bentuknya selama pembebanan dan berlangsungnya pekerjaan pemadatan
beton.
Specifikasi Teknis
c. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan - cetakan harus dilumuri dengan minyak
atau bahan lain yang disetujui untuk mencegah melekatnya beton dengan cetakan-
cetakan tersebut.
d. Sebelum pengecoran dilaksanakan, kedudukan cetakan harus dicek kembali, sehingga
pada pengecoran nanti kedudukan bekisting tidak berubah.
20.3. Pemeliharaan Beton
a. Waktu dan cara pembukaan cetakan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Pekerjaan
ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada beton, pada
permukaan-permukaan beton yang tidak beraturan harus segera diperbaiki disetujui
oleh Direksi dan harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli.
b. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton berumur tiga minggu, sedang
untuk cetakan samping, boleh dibongkar setelah empat belas hari.
c. Pembongkaran bekisting tak boleh mempengaruhi keadaan konstruksi, oleh sebab itu
pembongkaran bekisting harus memenuhi syarat-syarat yang ada dalam PBI.
d. Selama paling sedikit dua minggu, bidang-bidang beton harus dibasahi terus menerus
antara lain dengan karung-karung basah. Selama proses pengerasan ini, lantai tidak
boleh dibebani.
20.4. Perbaikan Permukaan Beton
a. Permukaan-permukaan beton akan diuji oleh Direksi guna menentukan apakah
ketidakteraturan permukaan berada dalam batas-batas yang ditentukan di sini.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakan karena cetakan, lubang-lubang karena keropos ketidakrataan
oleh pengaruh sambungan-sambungan cetakan dan bergeraknya cetakan.

PASAL 21
PEKERJAAN BATU BELAH / BATU GUNUNG
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua bagian bangunan yang menggunakan
batu belah.
a. Bahan
Bahan untuk pondasi adalah batu belah/gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai
dengan PUBB 1970 dan cara terbaik yang dikenal di sini .
b. Material
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/retak.
c. Adukan
Pasangan batu belah/gunung untuk pondasi bangunan adalah 1PC : 5 Psr.
d. Pasangan batu belah/gunung untuk dinding batu tempel harus memakai batu yang
permukaanya sedemikian rupa sehingga jika dipasang akan kelihatan rata dan berseni
Specifikasi Teknis
PASAL 22
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan semua pekerjaan plesteran seperti yang
disebut/ditunjuk dalam gambar dan persyaratan.
22.1. Campuran adalah sebagai berikut :
a. Plesteran dinding transram 1 Pc : 2 Psr.
b. Plesteran Pondasi/ Beton 1 PC : 3 Psr.
c. Plesteran dinding biasa 1 PC : 5 Psr
22.2. Tebal plesteran, kecuali ditunjukkan lain dalam gambar adalah sebagai berikut :
a. Dinding batako tebal minimun plesteran 15 mm.
b. Dinding beton tebal maksimun plesteran 15 mm dengan adukan 1Pc : 3Psr.
22.3. Pelaksanaan.
Pergunakan mesin, mesin pengaduk (mollen) dan peralatan yang memadai. Persiapkan
dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai tidak
cakap karena pekerjaannya yang buruk harus diganti dengan baik. Plesteran/adukan yang
tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari pekerjaan. Pekerjaan
plesteran harus rata pada bidang pemasangannya. Pekerjaan plesteran yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
22.4. Pencampuran
a. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam 45 menit. Adukan / plesteran
dapat dipakai sampai sebatas adukan/plesteran tersebut tidak dapat diolah lagi (+ 90
menit setelah adukan jadi).
b. Membuat campuran adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan
dengan izin pengawas.
22.5. Pemasangan Plesteran
a. Plesteran ke dinding bata biasa.
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak dan bahan-bahan
lain yang dapa t mengurangi daya ikat.
Pasang lapisan plester setebal yang dipersyaratkan. Ratakan dengan raskam kayu,
basahkan selama kurang lebih 3 hari.
b. Plesteran kepermukaan beton.
Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisa bekisting, debu, minyak- minyak, cat dan
lain-lain bahan yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. Basahi beton dengan air
sehingga jernih, tunggu sampai aliran air berhenti.
Pasangkan acian setebal 2-3 mm, kasarkan permukaan, kemudian pasangkan plester
sebelum mengering.
Specifikasi Teknis
Ulangi poin pertama lalu pasangkan plesteran dalam ketebalan/ kerataan yang
dipersyaratkan
Pasal 23
PASANGAN LANTAI KERAMIK / RABAT / SCREDING
23.1. Lingkup pekerjaan.
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Lantai dipakai keramik untuk ruangan dan teras / sesuai bestek
b. Lantai KM/WC pakai keramik 20x20 cm sedangkan dinding dipakai keramik 20x25
cm
c. Lantai dan Dinding kamar Operasi memakai Lantai Vinyl Acrylic cara pemasangan
disesuaikan dan mengikuti petunjuk pabrik pembuatnya.
23.2. Screding Lantai campuran 1pc : 3 psr tebal 5 cm.
23.3. Bahan dan Material.
a. Tegel keramik yang dipakai adalah dari tegel keramik polos produksi dalam negeri
kualitas terbaik, ukuran 40x40 cm dan mempunyai sisi rata /tegak lurus.
b. Semua bahan yang dipakai harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/
supervisi teknik.

23.4. Adukan.
Adukan yang dipakai adalah :
a. Adukan 1 PC : 3 Psr, untuk pemasangan tegel keramik ruangan dan teras dengan
ketebalan seperti tertera pada gambar desain.
b. Adukan 1 PC : 2 Psr, untuk pemasangan tegel plint dengan ketebalan 10 mm.
c. Adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Krl untuk pemasangan rabat beton dan rabat bawah lantai
23.5. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Pasangan tegel keramik 40 x 40 cm dan 20x20 cm serta 20x25 cm
Dasar lantai dasar harus terdiri dari pasir urug setebal 10 cm padat dan merata,
setelah terlebih dahulu diteliti kecepatannya terhadap peil yang telah ditetapkan.
Sebelum pemasangan tabel dibawa pasir urug dipasang lantai stand beton adukan 1
PC : 3 Psr : 5 Krl dengan ketebalan sesuai dengan gambar desain.
Nat antara tegel yang satu dengan yang lain maksimum 1 mm.
Kerataan dan penyikuan pasangan tabel harus terjaga sehingga menghasilkan
pekerjaan baik dan rapi.
b. Pasangan tegel batu alam Kolom
Sebelum melaksanakan pemasangan batu alam, maka siar pasangan trasram harus
terlebih dahulu dikorek / dibersihkan.
Specifikasi Teknis
Batu alam yang akan pasang harus benar-benar vertikal dan posisi batu alam
terhadap bidang plesteran hanya muncul sebatas nat.
Pemasangan batu alam tersebut, sebaiknya dibantu dengan benang kontrol sehingga
ketebalan spesi semen tersebut merata.
c. Pasangan kuku keramik
Kuku keramik dipasang pada setia sudut akhir pemasangan lantai tegel keramik
terutama pada teras.
Pemasngan kuku harus memperhatikan kerataan dan sejajar dengan lantai keramik.
d. Pasangan Rabat Beton
Dasar untuk pasangan rabat beton harus terdiri dari lapisan pasir urug setebal 5 cm
keadaan padat.
PASAL 24
PEKERJAAN KAYU
24.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan , Kuda-Kuda, Gording, Lisplank, serta segala sesuatu yang termasuk dalam
pekerjaan ini.
c. Semua bangunan yang menggunakan kayu bangunan dipakai bahan kayu Klas II jenis
Okia mutu terbaik ukuran disesuaikan dengan pabrik pembuatnya
24.2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Kayu
a. Semua jenis kayu yang dipakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak,
serta tidak bengkok dan mempunyai kadar lengas 15 %. Semua jenis kayu untuk tiap
bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Direksi / Supervisi
teknik.

b. Jenis bahan yang dipergunakan terdiri dari :


Pekerjaan Kuda-Kuda : kayu Klas II (Okia)
Pekerjaan Gording : Kayu Klas II (Okia)
Pekerjaan Lisplank : Kayu Klas II (Okia)

c. Ukuran yang digunakan :


Pek. Kuda-Kuda : Kayu Ukuran 6/12 cm
Pek. Gording : Kayu Ukuran 5/7 cm
Semua ukuran yang tercantum di atas adalah ukuran setelah terpasang.
Specifikasi Teknis
d. Pemasangan Kuda-Kuda.
Pemasangan rangka Kuda-Kuda memakai kayu klas II ukuran 6/12 cm untuk
Gording kayu Klas II (Okia) ukuran 5/7 cm atau disesuaikan dengan gambar desain,
untuk overstek menggunakan Kayu bahan kayu Klas II (Okia).
Semua rangka Kuda-Kuda dipasang pada sisi Kolom dan diikat dengan Angker baut
yang telah ditanam pada saat pengecoran kolom, sehingga benar-benar kaku.
Tidak dibenarkan memasang Kuda-kuda tanpa dipasangkan murbaut pada kolom
beton.
Pelaksanaan pemasangan Kuda-kuda bagian bawah harus rata, sehingga permukaan
rangka secara keseluruhan dalam kondisi waterpass.
Semua Kuda-Kuda dan Gording yang dipasang pada pekerjaan bangunan ini
memakai bahan Kayu Klas II (Okia) ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
Pekerjaan kayu yang tidak rapi, kasar dan bengkok serta tidak menggunakan bahan
yang meyimpang dari ketentuen yang disyaratkan, harus dibongkar dengan biaya
pemborong.
Balok induk dipakai kayu Klas II Jenis Okia
Lantai digunakan kayu Klas II Jenis Okia
Tiang Sandaran dipakai kayu Klas II Jenis Okia
Ralling dipakai Kayu Klas II Jenis Okia

Pasal 25
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

25.1. Semua kunci tanam yang diperkenangkan adalah kunci tanam dengan dengan merk
anchor dengan 2 kali putaran, finish stainless dan tiap kunci mempunyai 3 anak kunci.
25.2. Engsel pintu dan Jendela.
a. Engsel yang dipasang baik pada daun pintu maupun daun jendela meng-gunakan
kualitas terbaik dalam negeri.
b. Pemasangan untuk tiap pintu adalah 3 (tiga) buah dan tiap daun jendela 2 (dua).
c. Engsel pintu dan jendela dipasang sejenis cabut H dengan kualitas terbaik
25.3. Grendel dan kait angin.
a. Untuk setiap masuk ruangan yang terdiri 2 daun pintu dilengkapi dengan grendel pintu
sebanyak 2 (dua) buah dipasang bagian atas dan bawah.
b. Untuk setiap daun jendela kaca, dipasang sebuah grendel jendela.
c. Kualitas grendel pintu dan jendela adalah besi yang dilapisi kuningan.
d. Kait angin dipasang 2 (dua) buah pada setiap jendela kaca.
Specifikasi Teknis
e. Jenis kait angin dipasang adalah jenis logam dilapisi tembaga/kuningan sepanjang 30
cm yang dapat berfungsi sebagai pengunci.

25.4. Cara Pemasangan.


a. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah digunakan.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus benar-benar kokoh dan
semua assesories yang terdapat didalam alat penggantung tersebut harus dipandang.
c. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus dibongkar dengan biaya
ditanggung pemborong.
Pasal 26
PEKERJAAN KACA
26.1. Kaca-kaca yang dipasang untuk kaca mati, jendela kaca dari kaca bening tebal 5 mm
26.2. Pemasangan kaca bagian dalam alur dioleskan plamur kayu, pemasangan kaca harus rata
dan tidak rapat mengingat kemungkinan menggelembung dan menyusut akibat
perubahan temperatur.
Semua pemasangan kaca dilengkapi dengan list kaca ukuran 1 x 1 cm dari kayu jati yang
diserut rapi dan tidak mempunyai cacat.
PASAL 27
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Instalatur yang dicalonkan pemborong untuk disetujui Direksi harus memenuhi syarat-syarat :
27.1. Instalatur yang terdaftar dan diakui oleh PLN setempat, kualified dan bonafied dan
tunduk pada ketentuan-ketentuan pekerjaan.
27.2. Instalatur yang ditunjuk oleh pemborong harus meneliti gambar kerja yang lengkap,
sesuai dengan gambar kerja (perencanaan) tersebut harus menda-patkan pengesahan dari
PLN dan memenuhi peraturan umum instalasi- instalasi arus kuat listrik di Indonesia
(AVW) serta peraturan tambahan yang berlaku untuk daerah ini.
27.3. Lingkup Pekerjaan seperti dalam gambar desain pekerjaan instalasi listrik meliputi
penyediaan dan pemasangan semua yang diperlukan dalam pekerjaan ini. Adapun
lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pembuatan shop drawing .
b. Pemasangan instalasi penerangan, termasuk armature
c. Panel penerangan dan istalasinya.
d. Pentanahan.
e. Pengujian dan percobaan.
f. Pembuatan As Built Drawings dan segala pekerjaan yang termasuk didalamya.
Specifikasi Teknis
27.4. Ketentuan Umum
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Instalator yang sudah mempunyai izin yang
disyahkan oleh yang berwenang/ PLN setempat.
b. Semua pemasangan instalasi listrik dengan kondisi yang siap menyala.
27.5. Material dan Pemasangan.
Kualitas peralatan yang digunakan harus dalam keadan baru dan termasuk dalam
Standar Industri Indonesia (SII), dan mendapat persetujuan Direksi/ Supervisi Teknik.
a. Kabel instalasi listrik :
Kabel instalasi listrik penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA, NYM,
NYY dengan diameter 2.5 mm dan 1.5 mm.
Penyambung kabel harus menggunakan terminal box dan harus memasang inbox.
Untuk pemasangan instalasi yang tertanam pada tembok harus dilengkapi dengan
conduit, pipa PVC 3/8 atau sesuai dengan keperluan.
b. Saklar dan Stop Kontak.
Pemasangan saklar dan stop kontak harus dilengkapi dengan inbow dan
mempunyai kapasistas minimum 10 ampere
Ketinggian pemasangan saklar dan stop kontak adalah 150 cm dari permukaan
lantai.
Merk saklar dan stop kontak adalalah setara broco.
c. Lihting Fixture
TL/SL Tanam / Philips (Florrsent Tubes), balast dan starter buatan lokal yang
bermutu baik setara philips
Warna TL adalah putih (white).
Capasitor colder (fitting) buatan lokal yang setara philips.
Lampu ini dipasang pada plafond bagian dalam sesuai dengan gambar desain.
Lampu pijar dipasang pada tempat-tempat sebagaimana tercantum dalam gambar
desain.
d. Gambar Revisi.
Setelah seluruh instalasi dipasang dan disusun baik, kontraktor wajib membuat
gambar revisi yang sesuai gambar yang terpasang.
Kontraktor diwajibkan untuk membuat dalam 5 (lima) set cetak biru ditambah 1
(satu) set copian, untuk diserahkan pada Pemilik Proyek.
e. Pengujian.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga untuk
pengujian.
Direksi lapangan berhak memerintahkan kepada Kontraktor, pada setiap saat
melakukan pengujian bila merasa pekerjaan dapat diuji .
Specifikasi Teknis
Bila terdapat hasil pengujian yang kurang baik, kontraktor harus memperbaiki
pekerjaanya. Semua scope pekerjaan ini harus mendapat keuring PLN setempat.

PASAL 28
PEKERJAAN PLUMBING/PELATARAN
Pekerjaan yang dimaksud adalah mengenai bahan-bahan tenaga, peralatan, agar instalasi
seluruh penyaluran air hujan dapat dipasang. Kwalitas bahan dan kwalitas pekerjaan adalah
yang terbaik sesuai gambar- gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam perencanaan.
28.1. Spesifikasi pekerjaan ini meliputi :
a. Instalasi Air Hujan keliling bangunan.
b. Instalasi air kotor
c. Instalasi Air bersih dengan Pipa PVC AW 0.5.
d. Paving blok yang dipakai mutunya minimal K125
e. Besi Portal dipakai besi dia 2 mutu medium A.
.
PASAL 29
PEKERJAAN CAT/FINISHING
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan cat serta finishing pada semua permukaan
sesuai dengan gambar-gambar, daftar-daftar persyaratan.
29.1. Pekerjaan Cat Kayu.
a. Semua kayu yang menempel pada beton atau pasangan harus dimeni terlebih dahulu
sebelum dipasang.
b. Semua kayu yang dikerjakan diluar lokasi pekerjaan tidak boleh didempul atau dicat
dasar sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi/ Supervisi Teknik.
c. Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan cat vernis harus terlebih dahulu
didempul dan diamplas hingga mempunyai permukaan halus.
d. Permukaan kayu yang sudah halus menurut penilaiaan Direksi / Supervisi Teknik baru
dapat dicat dasar dengan minimal pengecetan 2 kali.
e. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dan dicat vernis 3 kali sehingga mendapatkan
permukaan rata dan mengkilap.
f. Cat kilap untuk bidang kayu yang nampak harus terdiri dari pabrik yang sama dengan
warna yang akan ditentukan kemudian.
g. Merk cat kayu yang digunakan adalah merk Impra atau sejenisnya dengan warna yang
akan ditentukan kemudian.
29.2. Cat Tembok.
a. Untuk bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diplamur untuk
mendapatkan permukaan yang halus dan rata,
Specifikasi Teknis
b. Pengecetan tembok atau dinding yang telah diplamur, bilamana dinggap oleh pihak
Direksi belum mendapatkan permukaan yang rata, maka Kontraktor harus
mengadakan plamur ulang pada permukaan yang belum rata untuk kemudian diamplas
kembali baru dilaksanakan pengecetan kembali.
c. Pengecetan plafond menggunakan cat tembok yang sama dengan yang digunakan di
dinding dengan merek yang sama.
d. Merk cat tembok dan plafond adalah merk wintex atau yang setara. Untuk
memudahkan pemeliharaan selanjutnya dan dengan pabrik yang sama, warna cat akan
ditentukan kemudian.
29.3. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan ahli sebelum boleh dipakai
dalam pekerjaan.
Cat pigment harus dimasukkan dalam kaleng yang tidak lebih besar dari 14 liter dimana
tertera petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri tanda pembuatan.
29.4. Pendempulan, pengampelasan, dan pengecatan meni harus dilaksanakan dengan rata,
sehingga memberikan pekerjaan pengakhiran yang baik. Pekerjaan cat yang ternyata
kemudian retak-retak/tidak rata harus diulang dan diperbaiki oleh pemborong.
PASAL 30
KETENTUAN TAMBAHAN
30.1. Pemborong harus melaksanakan sendiri pekerjaan ini dan tidak boleh menyerahkan
sebagaian atau seluruh pekerjaan kepada pihak ketiga.
30.2. Pemborong diwajibkan mengatur tata tertib dan keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan.
30.3. Pemborong bertanggung jawab atas segala kejadian/keselamatan kerja bagi karyawan
atau pekerjanya sesuai peraturan/undang -undang keselamatan kerja yang berlaku.
30.4. Pemborong/rekanan harus dapat menyelesaikan secara keseluruhan (100%) sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan.
30.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam Gambar kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-
syarat pekerjaan ini akan disampaikan oleh Direksi secara tertulis.
30.6. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, pemborong diwajibkan mengadakan
pengurusan antara lain :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan dari Pemeritah Kabupaten Wakatobi.
b. Gambar-gambar surat bukti pemasangan instalasi listrik yang telah disahkan oleh PLN.
30.7. Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru / menyimpang,
maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi dan menanyakan hal-hal yang belum
jelas tersebut untuk diberikan arahan.
30.8. Pemborong tidak dibenarkan menginterpretasikan sendiri hal-hal yang belum dimengerti,
dan jika hal itu terjadi maka menjadi tanggung jawab/ kesalahan Kontraktor.
30.9. Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pemborong wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus memperbaikinya.
Specifikasi Teknis
30.10. Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankandan memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga apabila penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan
telah benar-benar sempurna.
Pembersihan akhir dilakukan disekitar lokasi pekerjaan, sesuai dengan instruksi Direksi.
PASAL 31
PE N UTU P
31.1. Ukuran duga (Feil) dan ukuran tinggi ditentukan dalam gambar. Pemborong wajib
memeriksa semua ukuran ini didalam pelaksanaan, sehingga betul-betul sesuai dengan
gambar dalam skala besar itulah yang betul. Dalam hal seperti ini pemborong wajib
menanyakan kepada pihak pengawas pekerjaan. Bila terjadi ukuran keliru/menyimpang
dari gambar tanpa pemberitahuan atau melaporkan hal ini adalah kesalahan / tanggung
jawab pemborong.
31.2. Penentuan semua ukuran tadi harus digunakan pesawat ukur "Theodolit". Dan setelah
ditentukan maka harus disyahkan/diketahui secara tertulis dibuku Direksi oleh pengawas
pekerjaan.
31.3. Pembersihan/penyelesaian.
a. Pembersihan diadakan disekitar lokasi bangunan.
b. Semua sisa bahan bangunan yang tidak digunakan segera disingkirkan dari lokasi
pekerjaan (sesuai dengan petunjuk Direksi).
Meskipun dalam RKS ini terdapat ukuran pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak diuraikan
yang harus dilaksanakan oleh pemborong tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan maka
pekerjaan tersebut dianggap terurai dalam RKS.

Wangi-Wangi, Maret 2017


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
ttd

LA ODE KASLAN, S.Pd


NIP. 19681231 199412 1 078

Вам также может понравиться

  • ML Msa Dosen 1
    ML Msa Dosen 1
    Документ5 страниц
    ML Msa Dosen 1
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Istri Muda Pak RT
    Istri Muda Pak RT
    Документ4 страницы
    Istri Muda Pak RT
    Exschel Putra Sinex
    100% (1)
  • Nikmat Kerja Di Hotel
    Nikmat Kerja Di Hotel
    Документ13 страниц
    Nikmat Kerja Di Hotel
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Lily Live Show 1
    Lily Live Show 1
    Документ5 страниц
    Lily Live Show 1
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Ibu Muda
    Ibu Muda
    Документ5 страниц
    Ibu Muda
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • 3 Rondeku Yang Luar Biasa
    3 Rondeku Yang Luar Biasa
    Документ7 страниц
    3 Rondeku Yang Luar Biasa
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Ibu Dosen Yang Cantik
    Ibu Dosen Yang Cantik
    Документ10 страниц
    Ibu Dosen Yang Cantik
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Kampus
    Kampus
    Документ5 страниц
    Kampus
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Lesbi Malu Malu
    Lesbi Malu Malu
    Документ11 страниц
    Lesbi Malu Malu
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Jude Guru Privatku
    Jude Guru Privatku
    Документ5 страниц
    Jude Guru Privatku
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Kepuasan Dalam Perselingkuhan
    Kepuasan Dalam Perselingkuhan
    Документ5 страниц
    Kepuasan Dalam Perselingkuhan
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Kisahku Di Kala Hujan
    Kisahku Di Kala Hujan
    Документ12 страниц
    Kisahku Di Kala Hujan
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Jeny 1
    Jeny 1
    Документ5 страниц
    Jeny 1
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Kisah Rima
    Kisah Rima
    Документ5 страниц
    Kisah Rima
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Jeny 2
    Jeny 2
    Документ5 страниц
    Jeny 2
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Indahnya Belajar Di Luar Negeri
    Indahnya Belajar Di Luar Negeri
    Документ3 страницы
    Indahnya Belajar Di Luar Negeri
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Hyper Sex Party
    Hyper Sex Party
    Документ5 страниц
    Hyper Sex Party
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Inge Ratu Cun Shoot
    Inge Ratu Cun Shoot
    Документ1 страница
    Inge Ratu Cun Shoot
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Aku Dan Tante
    Aku Dan Tante
    Документ3 страницы
    Aku Dan Tante
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Kop Perusahaan
    Kop Perusahaan
    Документ1 страница
    Kop Perusahaan
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • ML Ma Cewek Chatting
    ML Ma Cewek Chatting
    Документ2 страницы
    ML Ma Cewek Chatting
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • ML Msa Dosen
    ML Msa Dosen
    Документ5 страниц
    ML Msa Dosen
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Format Rab La Ode Husni Fixxxx
    Format Rab La Ode Husni Fixxxx
    Документ147 страниц
    Format Rab La Ode Husni Fixxxx
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Pasword Perusahaan 2018
    Pasword Perusahaan 2018
    Документ2 страницы
    Pasword Perusahaan 2018
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Marlena
    Marlena
    Документ6 страниц
    Marlena
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • 23 Kaltim
    23 Kaltim
    Документ129 страниц
    23 Kaltim
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Desain Lab Ipa 49.8 JT
    Desain Lab Ipa 49.8 JT
    Документ4 страницы
    Desain Lab Ipa 49.8 JT
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • Boq Jut Teo Pada Raya
    Boq Jut Teo Pada Raya
    Документ27 страниц
    Boq Jut Teo Pada Raya
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • BOQ. Talud Untu Wa Ode
    BOQ. Talud Untu Wa Ode
    Документ2 страницы
    BOQ. Talud Untu Wa Ode
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет
  • SDP Pasar Kupang - 090518 - 4 150
    SDP Pasar Kupang - 090518 - 4 150
    Документ1 страница
    SDP Pasar Kupang - 090518 - 4 150
    Exschel Putra Sinex
    Оценок пока нет