Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
44
44
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan tindakan keperawatan, maka pada bab ini akan dibahas
kesenjangan yang ada pada teori dengan yang ada pada kasus yang terdiri dari
A. Pengkajian
Pada teori dan kasus ditemukan adanya kesenjangan yaitu dari manifertasi klinis. Pada
teori terdapat manifestasi klinis gejala gastrointestinal sedangkan pada kasus tanda dan
Saat pengkajian penulis tidak menemukan adanya hambatan karena klien dapat
berkomunikasi dengan baik dan klien juga sangat kooperatif dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan serta kerjasama yang baik dari perawat ruangan.
B. Diagnosa Keperawatan
dilakukan pengkajian, berdasarkan kebutuhan klien dan kondisi klien saat itu. Diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada teori tetapi tidak ditemukan pada kasus, yaitu Resiko
karakteristik miokard.
45
Sedangkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus tetapi tidak ditemukan
C. Perencanaan
tujuan dan kriteria hasil serta menyusun rencana tindakan. Dalam menyusun rencana
tindakan disusun secara sistematis dan operasional agar rencana yang dibuat dapat
ditindak lanjuti oleh perawat yang dinas berikutnya. Dalam perencanaan penulis tidak
mengalami hambatan karena setiap rencana disusun sesuai dengan kondisi klien dan
D. Pelaksanaan
telah disusun, pelaksanaan tidak samapai 24 jam dikarenakan disesuaikan dengan waktu,
tempat, dan kondisi klien saat itu. Tindakan yang telah dilakukan dan respon klien
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien adalah klien dan keluarga sangat
kooperatif dan mau membantu penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada
klien.
46
E. Evaluasi
Setelah melakukan tindakan keperawatan, maka langkah penulis yang terakhir adalah
evaluasi terhadap diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien. Sesuai dengan
landasan teori mengenai evaluasi asuhan keperawatan, ada dua evaluasi yaitu evaluasi
kwantitatif dan evaluasi kwalitatif. Terkait dengan adanya keterbatasan waktu dalam
kwalitatif yang difokuskan pada evaluasi struktur / sumber, evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif.
perawat ruangan masih terbatas dan belum sebanding dengan jumlah klien yang dirawat.
Untuk itu diperlukan jumlah tenaga perawat yang seimbang dengan jumlah klien yang
Pada evaluasi formatif, penulis mengevaluasi respon klien segera setelah dilakukan
tindakan keperawatan. Dari tindakan keperawatan yang telah diberikan, keluarga sangat
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan tetap dapat dilanjutkan oleh perawat
pada klien untuk menilai sejauh mana pencapaian tujuan berdasarkan kriteria yang
penulis tetapkan. Dari 3 diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien, ketiga
47
diagnosa keperawatan tersebut tujuan sudah tercapai, dan masalah teratasi semuanya
sudah cukup lengkap. Faktor penunjang adalah klien, keluarga dan perawat ruangan