Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
AHMAD JULIO
012 STYJ 16
2.1.2 Etiologi
Pembedahan dilakukan untuk berbagai alasan (Buku ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth ) seperti :
a. Diagnostik, seperti dilakukan biopsi atau laparatomi eksplorasi
b. Kuratif, seperti ketika mengeksisi masa tumor atau mengangkat apendiks yang
inflamasi
c. Reparatif, seperti memperbaiki luka yang multipek
d. Rekonstruktif atau Kosmetik, seperti perbaikan wajah
e. Paliatif, seperti ketika harus menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah,
contoh ketika selang gastrostomi dipasang untuk mengkompensasi terhadap
kemampuan untuk menelan makanan
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengaturan posisi pasien adalah :
1. Letak bagian tubuh yang akan dioperasi.
2. Umur dan ukuran tubuh pasien.
3. Tipe anaesthesia yang digunakan.
4. Sakit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila ada pergerakan (arthritis).
Prinsip-prinsip didalam pengaturan posisi pasien : Atur posisi pasien dalam posisi
yang nyaman dan sedapat mungkin jaga privasi pasien, buka area yang akan dibedah
dan kakinya ditutup dengan duk.
Anggota tim asuhan pasien intra operatif biasanya di bagi dalam dua bagian.
Berdasarkan kategori kecil terdiri dari anggota steril dan tidak steril :
1. Anggota steril, terdiri dari : ahli bedah utama / operator, asisten ahli bedah, Scrub
Nurse / Perawat Instrumen.
2. Anggota tim yang tidak steril, terdiri dari : ahli atau pelaksana anaesthesi, perawat
sirkulasi dan anggota lain (teknisi yang mengoperasikan alat-alat pemantau yang
rumit).
B. Diagnosa Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperaqwatan prabedah adalah :
1. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
2. Takut berhubungan dengan dampak dari tindakan pembedahan atau anestesi.
3. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau menurunnya
nutrisi.
4. Resiko terjadinya cedera berhubungan dengan defisit pengindraan.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
1. Memperlihatkan tanda-tanda tidak ada kecemasan.
2. Memperhatikan tanda-tanda tidak ada ketakutan.
3. Resiko infeksi dan cedera tidak terjadi.
Rencana Tindakan :
1. Untuk mengatasi adanya rasa cemas dan takut, dapat dilakukan persiapan psikologis pada
pasien melalui pendidikan kesehatanm penjelasan tentang peristiwa yang mungkin akan
terjadi, dan seterusnya.
2. Untuk mengatasi masalah risiko infeksi atau edera lainnya dapat dilakukan dengan
persiapan prabedah seperti diet, persiapan perut, kulit, persiapan bernafas dan latihan
batuk, persiapan latihan kaki, latihan mobilitas, dan latihan lain-lain.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah prabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan
dalam memahami masalah atau kemungkinan yang terjadi pada intrah dan pasca bedah.
Tidak ada kecemasan, ketakutan, serta, tidak ditemukannya risiko komplikasi pad infeksi
atau cedera lainnya.
2.2.2 INTRABEDAH
A. Pengkajian Keperawatan
Salah satu hal yang perlu dikaji dalam intrabedah adalah pengaturan posisi pasien.
Berbagai masalah yang terjadi selama pembedahan mencakup aspek pemantauan fisiologis,
perubahan tanda vital, sistem, kardiovaskuler, keseimbangan cairan, dan pernapasan selain
itu, lakukan pengkajian terhadap tim dan istrumen pembedahan serta anestesi yang
diberikan.
B. Diagnosa Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosa keperawatan intrabedah adalah: resiko
terjadinya cedera berhubungan dengan prosedur pembedahan.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Mencegah terjadinya cedera atau risiko lainnya sebagai dampak dari tindakan pembedahan.
Rencana Tindakan:
1. Gunakan semua alat atau instrumen untuk tidakan pembedahan seperti pemakaian baju
bedah, tutup kepala, masker, penutup sepatu , celemek, dan sarung tangan, serta
pencucian tangan.
2. Lakukan persiapan pelaksanaan anestesisebelum tindakan pembedahan.
3. Lakukan pemantauan selama masa tindakan pembedahan.
7. Pelaksanaan Anestesi
Pelaksanaan anestesi dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain anestesi
umum, inhalasi atau intravena, anestesi regional dengan cara memblok saraf, dan anestesi
lokal.
8. Pelaksanaan Pembedahan
Setelah dilakukan anestesi, tim bedah akan melaksanakan pembedahan sesuai dengan
ketentuan pembedahan.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah intrabedah secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan, seperti normalnya perubahan tanda
vital, kardiovaskular, pernapasan, ginjal, dan lain-lain.
2.2.3 PASCA BEDAH
A. Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji setelah tindakan pembedahan (pascabedah) di antaranya
adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi, dan perubahan tanda vital yang lain,
keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta
alat yang digunakan dalam pembedahan.
B. Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperawatan pascabedah adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka pembedahan.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi sebagai dampak
anestesi.
3. Risiko terjadi retensio urine berhubungan dengan dampak anestesi.
4. Perubahan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan penurunan
nafsu makan.
5. Konstipasi berhubungan dengan dampak anestesi.
6. Risiko cedera berhubungan dengan adanya kelemahan.
7. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketahanan yang menurun.
8. Cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status kesehatan.
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah pascabedah secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan, seperti adanya peningkatan proses
penyembuhan luka, sistem respirasi yang sempurna, sistem sirkulasi, keseimbangan cairan
dan elektrolit, sistem eliminasi, aktivitas, serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan perioperatif adalah periode sebelum, selama dan sesudah operasi
berlangsung, yang mana tugas seorang perawat yaitu memberikan kenyamanan terhadap
pasien supaya saat dilaksanakannya operasi hingga paska operasi sampai pemulihan pasien,
hingga pasien sembuh, pasien merasa nyaman dan tercukupi kebutuhan kebutuhannya.
Dalam fase penyembuhan apabila pasien sudah diperbolehkan pulang tugas perawat yaitu
memberikan penyuluhan tindakan perawatan diri pasien, terhadap keluarga dan pasien itu
sendiri, supaya terjaga kesehatan pasien dan terawat dengan baik, sehingga pasien sehat
seperti sediakala.
3.2 Saran
Hendaknya mahasiswa dapat benar benar memahami dan mewujud nyatakan peran
perawat yang prefesional, serta dapat melaksanakan tugas tugas dengan penuh tanggung
jawab, dan selalu mengembangkan ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA