Вы находитесь на странице: 1из 4

Laporan Praktikum

KIMIA FISIK PANGAN

EKSTRASI & KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Nikko Juniarto

492015007

Program Studi Teknologi Pangan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kristen Satya Wacana

2016
I. Pendahuluan

II. Tujuan
Mampu melakukan ekstrasi pada bahan alam
Mampu melakukan tehnik analisis kimia dengan kromatografi lapis tipis
(KLT)

III. Alat dan Bahan


Alat:
Kertas saring
Magnetic stirer
Erlenmeyer
Gelas beker
Tabung ukur
Pipet tetes
Alumunium foil
Kertas wrap
Bahan:
Sayuran (Wortel dan Brokoli)
Aseton
Metanol
Aquades
Heksana
eter

IV. Cara kerja


1. Ekstrasi
Sebanayak 500 gram sampel basah dihaluskan kemudian direndam selama 15
menit dalam pelarut aseton:metanol dalam perbandingan 3:7 (V/V) sambil
diaduk menggunakan magnetic stirer. Ekstrak di saring dengan kertas saring,
residu diekstraksi kembali dengan pelarut yang sama sampai seluruh pigmen
terangkat yang dicirikan dengan warna thallus yang pudar. Selanjutntya filtrar
dipartisi dengan dietil eter kemudian di tambah saturasu garam dapur untuk
memperjelas pemisahan antara pelarut dan ekstrak. Filtrat dikeringkan dengan
rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak pigmen kering. Ekstrak kering
disimpan dalam gelas vial yang dibungkus alumunium foil dan cling wrap.
Ekstrak disimpan dalam lemari es pada suhu -800C

2. Kromatografi lapis tipis


KLT dilakukan untuk mengetahui komposisi pigmen pada ekstrak kasar
berdasarkan jumlah spot yang terbentuk. Anilisi dilakuakn dengan fase diam
silika gel dan fase gerak campuran heksana:eter:aseton dengan perbandingan
(6:3:2). Ekstrak pigmen kering dilarutkan dalam 2 mL dietil eter kemudian di
titik-kan pada pelat KLT menggunakan pipa kapiler. Pelat KLT dimasukkan
dalam gelas beker berisi campuran pelarut heksana:eter:aseton ditunggu
sampai pelarut mencapai batas tera. Spot (titik) yang terbentuk diamati
kemudian di hitung nilai Rf-nya. Hasil KLT discan dengan scaner.

V. Hasil Pengamatan
Nama sayur Warna Jarak pelarut Jarak terlarut Rf
Wortel Kuning 9 5,5 0,611
Orange 9 7,5 0,83
Brokoli Hijau 9 3 0,34
Hijau biru 9 3,8 0,42
Kuning 9 5,3 0,58
Kuning orange 9 7,3 0,81

VI. Pembahasan

VII. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan Ekstraksi pelarut didasarkan pada
distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak
saling bercampur. Prinsip KLT yaitu fasa gerak, gerak mengalir melalui fase diam
dengan membawa komponen yang terdapat dalam campuran dengan laju tiap
komponen berbeda tergantung pada kepolaran

VIII. Daftar Pustaka


Djarwis, D. 2004. Teknik Penelitian Kimia Organik Bahan Alam, Workshop
Peningkatan Sumber Daya Manusia Penelitian dan Pengelolaan Sumber Daya
Hutan yang Berkelanjutan. Pelaksana Kelompok Kimia Organik Bahan Alam
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas Padang kerjasama dengan Proyek
Peningkatan Sumber Daya Manusia, DITJEN DIKTI DEPDIKNAS JAKARTA.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press, Jakarta
Gitter, R. J. 1991. Pengantar Kromatografi. ITB, Bandung
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. UGM Press, Yogyakarta
Petrucci. 1987. Kimia Dasar. Erlangga, Jakarta
Watson, D., 2005. Analisis Farmasi, Edisi Kedua. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta

Вам также может понравиться