Вы находитесь на странице: 1из 6

INOVASI PERPUSTAKAAN

SEBAGAI PENGEMBANGAN
MINAT BACA MASYARAKAT

Dalam Rangka Lomba Penulisan Artikel


Tingkat Umum se-Kota Padang Panjang 2015

Oleh

Fikri Al Ghani
NIS. 3090
SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG
2015
Perpustakaan merupakan tempat penyedia informasi dapat berupa buku
atau media baca lainnya yang dapat dibaca secara bebas oleh masyarakat.
Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai penyedia informasi namun juga
sebagai tempat kegiatan belajar dan mengajar, penelitian sederhana dan rekreasi.
Perpustakaan menjadi sesuatu yang penting pada perkembangan zaman hari ini
yaitu dalam mengembangkan minat baca masyarakat. Perpustakaan harus dapat
memainkan peran dalam arus globalisasi ini agar dapat mempertahankan
keberadaannya di tengah masyarakat serta minat baca masyarakat dapat lebih
dikembangkan.

Minat baca merupakan suatu utama mengantarkan manusia dapat


mengembangkan kehidupannya. Membaca sejatinya identik sekali dengan ilmu
pengetahuan. Membaca adalah sesuatu yang harus terpenuhi untuk
mengembangkan pengetahuan seseorang. Membaca adalah salah satu kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia ilmu pengetahuan karena kegiatan
membaca merupakan salah satu proses tranformasi ilmu melalui cara melihat dan
memahami isi yang tertulis di dalam buku pengetahuan maupun pelajaran.

Kenyataannya sekarang ini minat masyarakat sangat rendah. Minat


masyarakat terhadap membaca sangat rendah. Ketertarikan masyarakat mulai dari
siswa, mahasiswa, hingga pekerja terhadap perpustakaan rendah sekali.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan International Educational Achievement (IEA)
tahun 2000, kemampuan membaca siswa Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39
negara yang diteliti atau terendah di ASEAN (Republika, 24/03/03). Selanjutnya, survei
The Political and Economic Risk Country (PERC), sebuah lembaga konsultan di
Singapura, pada akhir 2001 menempatkan Indonesia di urutan ke-12 dari 12 negara di
Asia yang diteliti mengenai minat baca sedangkan menurut laporan Bank Dunia
ketrampilan dan minat baca siswa sekolah di indonesia. Di antara negara negara Asia
yang lain, Indonesia mendapat peringkat terbelakang yakni hanya dengan angka 51.7, di
atasnya ada Filipina dengan angka 52.6, kemudian Thailand dengan angka 65.1, lalu
Singapura dengan angka 74.0, terakhir peringkat paling tinggi diperoleh oleh Hongkong
dengan angka minat baca75.5.

Minat masyarakat yang rendah sekarang ini dapat dilihat pada kehidupan
sehari hari. Masyarakat lebih tertarik pada hiburan di televisi, komputer, laptop
dan gadget gadget mereka. Masyarakat secara umum lebih tertarik pada hiburan
yang ditampilkan dengan audio visual daripada membaca buku. Minat membaca
seperti hal langka yang jarang kita temukan di tengah masyarakat. Anggapan
masyarakat bahwa membaca itu tidak perlu dan membosankan memunculkan
sebuah paradigma yang buruk.
Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat

Minat masyarakat yang rendah terhadap membaca telah berlangsung


sejak lama. Minat membaca masyarakat yang kurang ini bisa saja berasal dari
pendahulu kita. Penyebab dari minat baca masyarakat yang kurang ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu dari sistem, kebiasaan dan dari dalam diri masyarakat
itu sendiri.

Penyebab rendahnya minat baca masyarakat ini yang pertama berasal


dari sistem. Kerusakan sistem yang dibuat oleh pemerintah telah menyebabkan
masyarakat tidak mengalami kemajuan. Sistem yang bobrok serta oknum
oknum pejabat yang tak bertanggung jawab menyebabkan masyarakat Indonesia
terbelangkai dalam kebiasaan kuno. Kebobrokan sistem membuat sebuah teori
dimana yang bodoh akan bertambah dan yang pintar semakin pintar.

Kerusakan sistem yang paling jelas berasal dari bidang pendidikan.


Sistem pendidikan Indonesia belum mengajarkan siswa untuk membaca lebih
banyak, mencari pengetahuan serta informasi lebih dari yang diajarkan. Sistem
pendidikan yang kuno selalu membuat kita puas akan ilmu yang kita dapat di
kelas saja tanpa adanya dorongan untuk membaca lebih banyak. Sistem
pendidikan selalu membuat siswa pasif dalam menerima pelajaran tanpa ada
tuntutan aktif dari siswa untuk menggali ilmu lebih banyak seperti membaca dan
mengaplikasikannya dalam penulisan karya ilmiah, sastra, filsafat dan lain lain.

Penyebab rendahnya minat baca masyarakat ini yang kedua berasal dari
kebiasaan atau budaya atau adat istiadat masyarakat. Kebiasaan yang selalu
dipegang masyarakat membuat pola pikir masyarakat tidak pernah berubah.
Kebiasaan masyarakat yang dari dulu lebih suka mengisi waktu luang untuk
mengobrol, menonton televisi atau pergi ke warung kopi membuat sebuah
kebiasaan yang menjauhkan masyarakat dari minat membaca. Kebiasaan yang
kurang akrab dengan membaca dan tulisan inilah yang menjadi penyebabnya.

Adat istiadat juga menjadi penyebab kurangnya minat baca masyarakat.


Masyarakat terbiasa dengan adat istiadat yang jarang tercantum secara tertulis.
Adat istiadat sering disosialiasikan secara verbal oleh orang tua kita. Budaya di
daerah lebih sering diajarkan secara langsung (praktek) daripada tertulis (teori).

Rendahnya minat baca masyarakat ini yang ketiga disebabkan oleh faktor
dari dalam diri masyarakat. Ketertarikan yang kurang dari dalam masyarakat pada
bacaan. Masyarakat pada umumnya lebih tertarik pada hiburan televisi, pusat
perbelanjaan, kedai kopi dan lain lain. Masyarakat tidak mempunyai dorongan
ataupun motivasi untuk membaca. Kemauan untuk membaca itu tidak ada pada
diri masyarakat.

Inovasi untuk Pengembangan Minat Baca Masyarakat

Minat baca masyarakat adalah hal yang penting. Masalah kurangnya


minat baca masyarakat harus ditanggapi secara serius dan dicarikan solusi yang
tepat. Masalah membaca ini erat kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan
sebuah negara. Membaca adalah tonggak ilmu pengetahuan yang harus
dibudayakan dalam masyarakat. Jika dibiarkan begitu saja, Indonesia akan
mengalami ketertinggalan dari negara lain sudah jauh lebih maju.

Pengembangan minat baca masyarakat dapat ditingkatkan dalam


beberapa bidang, diantaranya

Sistem pendidikan Indonesia harus diubah agar siswa mempunyai minat


lebih dalam membaca. Sistem pendidikan Indonesia lebih diarahkan pada
keaktifan siswa. Sistem pendidikan ini lebih menuntut adanya keaktifan siswa di
kelas maupun di luar kelas. Tujuan sistem diharapkan siswa dapat mempunyai
minat baca lebih dari sebelumnya.

Sistem ini memberikan siswa tugas atau ujian dengan tuntutan membaca.
Siswa diberikan tugas membaca buku di perpustakaan lalu membuat rangkuman
atau resumenya. Siswa diberikan tugas bukan lagi sekedar copy-paste namun
harus bersumber dari buku yang dapat dipinjam dari perpustakaan.

Perpustakaan sebagai sarana dan prasarana membaca bagi masyarakat


perlu ditingkatkan. Perpustakaan perlu ditingkatkan agar dapat mengembangkan
minat baca masyarakat. Perpustakaan dapat meningkatkan kemampuannya dalam
beberapa hal seperti :

Hal pertama yang perlu menjadi perhatian serius adalah tata ruang
perpustakaan. Tata ruang yang stagnan/ tidak ada variasi dapat membuat sebagian
pengunjung merasa jenuh. Selain itu, efek cahaya juga mempengaruhi
kenyamanan membaca para pengunjung. Sebaiknya, kondisikan perpustakaan
agar mendapat cahaya secukupnya, tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup,
agar tidak membuat mata pembaca cepat lelah. Kemudian suhu ruang
perpustakaan juga mempengaruhi kenyamanan membaca. Namun suhu yang
nyaman bukan berarti harus memasang AC (air conditioner), tapi dapat juga
dilakukan dengan membuka ventilasi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Perpustakaan yang berwawasan lingkungan dapat menjadi contoh agar penemu-
penemu, yang sebelumnya belajar di perpustakaan tersebut, dapat menciptakan
peralatan yang ramah lingkungan. Suasana perpustakaan yang diatur menjadi
seperti alam terbuka dapat menjadi terapi alam yang dapat meningkatkan

Kedua, koleksi Buku pada perpustakaan apalagi pada perpustakaan kota


atau pusat haruslah memiliki buku yang kompleks. Pengelola perpustakaan harus
dapat mengatur buku yang datang tanpa mengabaikan buku yang lama.
Perpustakaan juga harus memiliki buku yang baru agar pengunjung tidak bosan
mengunjungi perpustakaan.
Lalu hal yang ketiga adalah pelayanan. Pustakawan harus dapat
memberikan pelayanan yang baik pada pengunjung perpustakaan. Pelayanan yang
baik dari pustakawan dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung
kembali. Pustakawan harus dapat proaktif dalam membantu mencari buku. Selain
membantu pengunjung dalam mencari buku, pustakawan dapat memberikan
informasi tertentu yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Keempat adalah memberikan ruang diskusi. Selain memberi pelayanan
baik, perpustakaan juga dapat memberikan ruang diskusi untuk siswa/mahasiswa
untuk diskusi belajar. Ruang diskusi yang kondusif dapat mendorong semangat
siswa/mahasiswa untuk berdiskusi dan membaca.
Kelima adalah sosialisasi. Sosialisasi dapat ke sekolah atau ke desa
desa dengan mobil perpustakaan keliling. Hal ini dapat dilakukan untuk
mempromosikan perpustakaan serta meningkatkan minat baca masyarakat.
Terakhir adalah mengadakan kegiatan kegiatan seperti bedah buku,
lomba dan lain lain. Kegiatan ini diperlukan tidak hanya untuk
mengembangkan minat baca masyarakat juga untuk mengembangkan minat
masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Kegiatan perlu dukungan dari
pemerintah agar berjalan sesuai dengan rencana.
Bedah buku salah satu kegiatan ilmiah yang berbentuk seminar dan
membahas buku tertentu. Tujuan dari bedah buku untuk membahas isi yang
terdapat dalam buku tersebut. Biasanya acara bedah buku diadakan untuk
membahas buku-buku yang judulnya aktual dan menarik. Sukses tidaknya dalam
mengadakan acara bedah buku dapat dilihat dari sedikit banyaknya peserta yang
ikut. Dalam hal ini kegiatan bedah buku yang diadakan perpustakaan dalam upaya
menarik animo pengunjung, terutama para siswa.
Agar dapat menarik para peserta, kegiatan bedah buku diperlukan
beberapa syarat, yaitu bagaimana panitia memilih tema dari buku yang akan
dibahas. Judul dari buku diharapkan yang menarik dan aktual. Kegiatan ini bisa
diadakan sebulan sekali atau dua minggu sekali lebih baik. Dari kegiatan ini
diharapkan para pengunjung tertarik dan termotivasi untuk mengunjungi
perpustakaan.
Mengadakan kegiatan lomba tidak kalah pentingnya untuk menarik minat
baca masyarakat dan minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan, pustakawan
bekerjasama dengan pemerintah guru-guru mengadakan kegiatan lomba-lomba
yang berkaitan dengan membaca, seperti lomba mengarang, lomba menelusuri
informasi, lomba membuat Kliping, lomba meringkas bacaan, membuat ulasan
buku (book reviu), anotasi buku dan sejenisnya
Intinya, perpustakaan merupakan bagian integral dari ilmu pengetahuan
secara keseluruhan, yang bersama sama dengan komponen pendidikan lainya
turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan
adalah untuk meyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah
yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif,
membantu kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik supaya dapat
menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan
dasar ke arah setudi mandiri dengan berbudaya baca yang tinggi, inovasi
diperpustakaan mutlak dibutuhkan untuk perpustakaan , peran pustakawan, peran
pemerintah dan masyarakat menjadi hal yang sangat fundamen dalam
mewujudkan minat baca masyarakat.

Вам также может понравиться