Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Obat adalah sediaan sedian semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semua makhluk hidup untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit. (Syamsuni,2006)

Menurut undang undang yang dimaksud dengan obat adalah bahan atau campuran bahan
yang dimaksud untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,
mengurangi,menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelaunan
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian
tubuh manusia. Obat memiliki macam-macam penggolongan diantara bentuknya obat yaitu
menurut bentuk sediaan obat (bentuk sediaan farmasi), menurut kegunaan obat, menurut cara
penggunaan obat, menurut cara kerjanya, menurut undang undang, menurut sumber oabta, dan
menurut peroses fisiologis dan biokimia dalam tubuh.

Sebagai tenaga farmasi seharusnya mengetahui formulasi obat yang baik dan benar
sehingga formulasi obat yang baik dapat dipilih dengan keahlian tenaga farmasi mudah
memformulasikan bentuk sediaan obat. Oleh karena itu pada praktikum ini dilakukan formulasi
dalam sedian suspensi.

I.2 Maksud Percobaan

Mengetahui serta memahami cara pembuatan suspensi dan mengetahui stabilitas dan
system pembentukan suspensi.

I.3 Tujuan Percobaan

Mampu mempraktekan cara pembuatan suspensi dan mampu mengetahui stabilitas dan
system pembentukan suspensi yang baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk halus
yang terdispersi dalam fase cair. (Syamsuni, 2006)

Suspensi adalah sedian yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak
larut, terdispersi dalam cairan pembawa. (ditjen POM, 1979).

Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus
yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang ditujukan untuk
penggunaan oral. Beberapa suspense dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa
campuran padat dalam bentuk halus yang harus dikonstritusikan terlebih dahulu dengan
pembawa yang sesuai, segera sebelum digunakan, sediaan ini disebut untuk suspense oral.

Suspense topikal adalah sediaan cair yang mengandung pertikel padat dalam bentuk halus
yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit.

Suspense tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang
ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.

Suspense oftalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel sangat
halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. Suspense obat tetes
mata tidak boleh digunakan jika terdapat massa yang mengeras atau terjadi penggumpalan.

Suspense untuk injeksi adalah sedian steril berupa suspense serbuk dalam medium cair
yang sesuai dan tidak boleh menyumbat jarum suntiknya (syrange ability) serta tidak disuntikkan
secara intravena atau kedalam larutan spinal.

Suspense untuk injeksi terkonstitusi adalah sidiaan padat kering dengan bahan pembawa
yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspense steril
setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai. (Syamsuni,2006)

Stabilitas suspense
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspense adalah cara
memperlambat peimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel. Beberapa factor
yang memengaruhi stabilitas suspense ialah :
1. Ukuran partikel
Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel serta daya
tekan keatas dari cairan suspense itu. Artinya semakin kecil ukuran partikel
semakin besar luas penampangnya (dalam volume yang sama). Sedangkan
semakin besar luas penampang partikel, daya tekan keatas cairan akan semakin
besar, akibatnya memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.
2. Kekentalan
Kecepatan suatu cairan memengaruhi pula kecepatan aliran cairan tersebut,
semakin kental suatu cairan, kecepatan alirannya semakn turun atau semakin
kecil.
3. Jumlah partikel (konsentrasi)
Jika dalam suatu ruangana terdapat partikel dalam jumlah besar, maka partikel
akan sulit melakukan gerakan bebas karena sering terjadi benturan antara partikel
tersebut. Oleh karena itu akan menyebabkan terbentuknya endapan zat tersebut,
oleh karena itu semakin besar konsentrasi partikel, semakin besar konsentrasi
partikel, makin besar kemungkinannya terjadi endapan partikel dalam waktu yang
singkat.
4. Sifat atau muatan partikel
Suatu suspense kemungkinan besar terdiri atas beberapa macam campuran bahan
yang sifatnya tidak terlalu sama hal ini dapat menyebabkan interaksi antarbahan
yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut.
(syamsuni,2006)
Suspense dalam farmasi digunakan dalam berbagai cara yaitu :
1. Instramuskuler inj. (penicilin G. suspension)
2. Tetes mata (Hydrocortisone acetale suspension)
3. Peroral (Surfa/kemicetine suspension)
4. Rektal (para nitro sulphathiazole suspension). (anief,2000)
Cara mengerjakan obat dalam suspense
1. Metode Dispersi
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan obat kedalam musilago yang
telah terbentuk, kemudian baru diencerkan.
2. Metode Presipitasi
Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dahulu kedalam pelarut organik yang
hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik, larutan zat ini
kemudian diencerkan dengan larutan suspense dalam air sehingga akan terjadi
endapan halus tersuspensi denan bahan pensuspensi. (Syamsuni,2006)
Sistem pembentukan suspense
1. Sistem flokulasi
Dalam system flokulasi, partikel flokulasi terikat lemah, cepat mengendapa dan
pada penyimpanan tidak terjadi cake dan bisa tersuspensi kembali.
(Syamsuni,2006)
2. System deflokulasi
Partikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen, akan
terjadi agregasi dan akhirnya terbentuk cake yang keras dan sukar tersuspensi
kembali.
Secara umum sidfat partikel flokulasi dan deflokulasi adalah :
1. Deflokulasi
a. Partikel suspense dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain
b. Sedimentasi yang terjadi lambat, masing-masing partikel mengendap
terpisah dan partikel berada dalam ukuran paling kecil.
c. Sedimentasi terbentuk lambat
d. Akhirnya sedimen akan membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi
kembali.
e. Wujud suspense bagus karena zat tersuspensi dalam waktu relative lama.
Terlihat bahwa ada endapan dan cairan atas berkabut. (Syamsuni,2006)
2. Flokulasi
a. Partikel merupakan agregat yang keras
b. Sedimentasi terjadi cepat
c. Sedimendasi terbentuk cepat
d. Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dna mudah
terdispersi kembali seperti semula
e. Wujud suspense kurang bagus sebab sedimentasi terjadi cepat dan atasnya
terjadi daerah cairan yang jerni dan nyata.
Bahan pengawet
Penambahan bahan lain dapat pula dilakukan untuk stabilitas suspense, antara lain
dengan penambahan bahan pengawet. Bahan ini sangat diperlukan terutama untuk
suspense yang mengandung hidrokolid alam, karena bahan ini sangat mudah dirusak
bakteri.
Selain itu banyak pula digunakan garam kompleks merkuri sebagai pengawet,
kerena hanya diperlukan jumlah kecil, tidak toksis, dan iritasi. (Syamsuni,2006)
Penilaian stabilitas suspense
1. Volume sedimentasi
Adalah perbandingan antara volume sedimentasi akhit (VU) terhadap volume
mula-mula suspense (Vo) sebelum mengendap.
2. Derajat flokulasi
Adalah perbandingan antara volume sedimen akhir dari suspense flokulasi (Vu)
terhadap volumeakhir suspense deflokulasi (Voc)
3. Metode reologi
Berhubungan dengan factor sedimentasi dan redispersibilitas, mebantu
menentukan prilaku pengendapan, mengatur pembawa dan susunan partikel untuk
tujuan perbandingan.
4. Perubahan ukuran partikel
Digunaka cara Freeze-thaw cycling, yaitu temperature diturunkan sampai titik
baku, lalu dinaikkan sampai mencair kembali. Dengan cara ini dapat dilihat
pertumbuhan Kristal, yang pada pokoknya menjaga agar tidak terjadi perubahan
ukuran partikel dan sifat Kristal. (Syamsuni.2006).

II. 2 Uraian Bahan

1. Calamin (FI edisi III)


Nama resmi : CALAMINUM
Nama lain : Kalamin
RM/BM : -------------
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam mineral
Pemerian : serbuk halus, merah jambu, tidak berbau, praktis tidak berasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : antisptikum ekstern (obat yang digunakan untuk mencegah luka
luar agar tidak membusuk).
2. ZnO (FI edisi III)
Nama resmi : ZINCI OXYDUM
Nama lain : sengoksida
RM/BM : ZnO
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%)p,larut
dalam asam mineral encerdan dalam larutan alkali hidroksida
Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak
berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida dari
udara.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : antiseptikum local (membasmi kuamn pada daerah setempat
kulit)
3. Gliserin (FI edisi III)
Nama resmi : GLYCEROLUM
Nama lain : gliserol / gliserin
RM/BM : C3H8O3 / 92,10
Kelarutan : dapat campuran dengan air dan dengan etanol (95%)p, praktis
tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p, dan dalam minyak
lemak
Pemerian : cairan seperti sirup, jerni, tidak berwarna, tidak berbau, manis
diikuti rasa hangat
Penyimpanan : ddalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan (unsur tidak aktif yang digunaka sebagai pembawa
zat aktif obat)
4. Bentonit magma (FI edisi III)
Nama resmi : BENTONITUM
Nama lain : bentonit
RM/BM : -------
Pemerian : serbuk sangat halus, coklat kuning mudah, atau putih kuning
gading, tidak berbau, rasa mirip tanah
Kelarutan : praktistidak larut dalam air tetapi mengembang menjadi massa
homogeny, praktis tidak larut dalam pelarut organic
Khasiat : zat tambahan (unsur tidak aktif yang akan digunakan sebagai
pembawa zat aktif)
5. Ca(OH)2 (FI edisi III)
Nama resmi : CALCII HYDROXIDUM
Nama lain : kalsium hidroksida
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 630 bagian air dalam lebih kurang 1300
bagian air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (95%)p, larut
dalam gliserol p dan dama sirup
Pemerian : serbuk, putih, tidak berbau, rasa agak pahit
Khasiat : adstrigen (menciut selaput lender atau pori / pengelat)
BAB III

METODE KERJA

III.1 Formula

dr. devih
Sip :no.221 321 343/567
Jl. Ratulangi No. 07. Palopo
No telp (030299)
No : 01 Palopo, 13 Maret 2017
R/
CALAMIN LOTIO
m.f.lotio
.u.e
Da 30 ml
Pro :
Umur :
Alamat :
Keterangan :

R Recipe ambillah

m misce Campur

f fac buatlah

signa tandai

u usus pemakaian

e eksternum laur

da da hingga

pro pronu pasien

lotio lotion Suspense topikal


Komposisi resep

Komposisi calamine lotio (menurut FN), tiap 100ml mengandung :

Calamine 8g zat aktif

ZnO 8g zat aktif

Gliserin 2ml pembasah

Bentonit magma 25ml penguspensi

Ca(OH)2 ad 100ml pembawa

III.2 Perhitungan bahan

1. Calamin 8 gram
8/100 x30ml = 2,4 gram
2. ZnO 8 gram
8/100 x30ml = 2,4 gram
3. Gliserin 2 ml
2/100x30ml = 0,6 ml
4. Bentonit magma 25 ml
25/100x30ml = 7,5 ml
5. Ca(OH)2 ad 30ml
= 30-(2,4+2,4+0,6+7,5)
= 30-12,9
=17,1 ml

III.3 Alat dan Bahan

Alat : Bahan:

1. Gelas beker 1. Calamin


2. Gelas ukur 2. ZnO
3. Mortar 3. Gliserin
4. Stomper 4. Bentonit
5. Botol obat 5. Ca(OH)2
6. Sudip
7. Batang pengaduk
8. Sendok tanduk
9. Timbangan digital
10. Kertas perkamen
11. Tabung reaksi
III.4 Cara kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Ditimbang bahan satu persatu
3. Dikalibrasi botol 30ml
4. Diayak kalamin dimasukkan kedalam lumpang
5. Diayak ZnO dimasukkan kedalam lumpang
6. Digerus kalamin dan ZnO secara bersama hingga homogeny (campuran A)
7. Dimasukkan gliserin kedalam lumping (campuran A) gerus hingga terbasahi gliserin
8. Dimasukkan bentonit magma kedalam campuran A hingga homogen
9. Dimasukkan sebagian Ca(OH)2 kedalam lumping hingga homogen
10. Dimasukkan campuran A kedalam botol, tambahkan sisa Ca(OH)2 hingga 30ml kocok
dan beri etiket biru.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

III.1 Tabel Hasil Pengamatan


Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa
Hari/tanggal 10/03/17 11/03/17 12/03/17 13/03/17 14/03/17

Bentuk Cair Cair Cair Cair Cair

Warna Merah muda Merah muda Merah muda Merah muda Merah muda

Pengendapan Tidak ada Ada Ada Ada Ada


BAB V
PEMBAHASAN

Suspense adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut dalam
fase cair. Namun dapat terdispersi dalam pembuatan suspense ini didasarkan pasien yang
sukar meminum tablet atau kapsul terutama bagi anak-anak dan lansia. Dapat menutupi
rasa obat yang tidak enak dan pahit. Obat dalam suspensi telah mudah diabsorbsi dari
pada kapsul dikarenakan luas permukaan kontak antar zat aktif dan seluruh karena
meningkat.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspense adalah cara
memperlambat partikel serta menjaga homogenitas dari partikel-partikel. Kekurangan
suspense sebagai bentuk sedian farmasi adalah pada saat penyimpanan kemungkinan
terjadi perubbahan sistem disperse (cadang, flokulasi, deflokulasi). Terutama jika
flokulasi atau perubahan temperatur. Sasaran utama dalam merancang sediaan
suspensiadalah untuk memperlambat kecepatan sedimentasi dan mengupayakan agar
partikel yang telah tersedimentasi dapat disuspensi kebali dengan baik. Alas an utama
dalam pembuatan suspense yang bahan-bahan obat yang tidak dapat larut dibuat dalam
bentuk suspense.
Dalam praktikum ini, dibuat kalamin latio 30ml dimana komposisi kalamin latio
(menurut FN). Tiap 100ml mengandung kalamin 8gram sebagai zat aktif, yang berkhasiat
sebagai anti septikum ekstern, ZnO 8gram sebagai zat aktif yang berkhasiat sebagai anti
septikum local, gliserin 2ml sebagai zat tambahan, tentonit magma 25ml sebagai
pensuspensi dan Ca(OH)2 sebagai zat pembawa.
Cara pengerjaan pada praktikum kali ini pertama disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, selanjutnya dikalibrasi botol 30ml, kemudian ditimbang bahan satu
persatu diayak kalamin dimasukkan kedalam lumping, diayak ZnO dimasukkan kedalam
lumping, setelah itu gerus kalamin dan ZnO secara bersamaan hingga homogeny
(campuran A), kemudian dimasukkan gliserin kedalam lumping (campuran A) gerus
hingga terbasahi gliserin, selanjutnya masukkan bentonit magma kedalam (campuran A)
gerus hingga homogeny, masukkan Ca(OH)2 kedalam lumping gerus hingga homogen,
dimasukkan (campuran A) kedalam botol, dan terakhir beri etiket warna biru.
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian uju organoleptic
pada hari pertama hingga hari kelima warna lotio yang telah dibuat tidak berubah warna
tetapi berwarna merah muda. Selain itu bentuknya pun tidak berubah tetap pada bentuk
cair. Pada hari pertama lotio tidak mengalami endapan. Endapan hanya terjadipada hari
kedua hingga hari kelima. Pengendapan ini dapat terjadi karena besarnya jumlah partikel
yang berada pada wadah lotio yang menyebabkan terjadinya benturan antar partikel obat.
Dan hal ini akan menyebabkan terbentuknya endapan karena semakin besar
konsentrasipartikel, makin besar kemungkinannya terjadi endapan partikel dalam waktu
yang singkat.
BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Suspense adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus yang
tidak larut, terdispersi dalam larutan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus tidak boleh cepat
mengendap dan apa bila dikocok perlahan lahan endapan harus terispersi kembali.

Pada praktikum kali ini dibuat cairan lotio yang digunakan untuk pemakaian luar sebagai
obat gatal gatal, serta berkhasiat sebagai anti septikum eksren dan antiseptikum local yang
dioleskan pada bagian yang gatal.

VI.2 Saran

1. Sebaiknya alat dan bahan laboratorium ditambahkan jumlahnya agar saat praktikum
dapat berjalan secara efektif dan efisien
2. Sebaiknya praktikum lebih memenuhi tata tertib laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

Anief moh,2000,ilmu meracik obat, teori dan praktek, gaja madah university press, Jakarta

Ditjen POM, 1979, farmakope Indonesia edisi ke-3, Depkes RI, Jakarta

Syamsuni,2006ilmu resep,buku kedokteran ECG, Jakarta.

Вам также может понравиться

  • HHHH HHHH HHHH HHHH
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    Документ18 страниц
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    devih
    Оценок пока нет
  • 2
    2
    Документ31 страница
    2
    devih
    Оценок пока нет
  • Fitra Sma5
    Fitra Sma5
    Документ1 страница
    Fitra Sma5
    devih
    Оценок пока нет
  • Makalah Pengukuran Besaran Listrik
    Makalah Pengukuran Besaran Listrik
    Документ20 страниц
    Makalah Pengukuran Besaran Listrik
    devih
    Оценок пока нет
  • Akar 2
    Akar 2
    Документ5 страниц
    Akar 2
    devih
    Оценок пока нет
  • HHHH HHHH HHHH HHHH
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    Документ18 страниц
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    devih
    Оценок пока нет
  • HHHH HHHH HHHH HHHH
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    Документ3 страницы
    HHHH HHHH HHHH HHHH
    devih
    Оценок пока нет
  • Fitra Sma5
    Fitra Sma5
    Документ1 страница
    Fitra Sma5
    devih
    Оценок пока нет
  • Terse Rah
    Terse Rah
    Документ4 страницы
    Terse Rah
    devih
    Оценок пока нет
  • Prolog
    Prolog
    Документ10 страниц
    Prolog
    devih
    Оценок пока нет
  • Penjas
    Penjas
    Документ1 страница
    Penjas
    devih
    Оценок пока нет
  • L KHGBHGGDGHNBVG
    L KHGBHGGDGHNBVG
    Документ2 страницы
    L KHGBHGGDGHNBVG
    devih
    Оценок пока нет
  • A Taute A I'Heure: A Bientot A Demain
    A Taute A I'Heure: A Bientot A Demain
    Документ2 страницы
    A Taute A I'Heure: A Bientot A Demain
    devih
    Оценок пока нет
  • Tik 2
    Tik 2
    Документ2 страницы
    Tik 2
    astita
    Оценок пока нет
  • Pengalaman Tak Terlupakan: Oleh: Nur Wahyuni Safitri Syam
    Pengalaman Tak Terlupakan: Oleh: Nur Wahyuni Safitri Syam
    Документ2 страницы
    Pengalaman Tak Terlupakan: Oleh: Nur Wahyuni Safitri Syam
    devih
    Оценок пока нет
  • Makalah Tentang Seni Musik Klasik
    Makalah Tentang Seni Musik Klasik
    Документ17 страниц
    Makalah Tentang Seni Musik Klasik
    devih
    100% (1)
  • Mal A
    Mal A
    Документ2 страницы
    Mal A
    devih
    Оценок пока нет
  • Drama Ipa Gah
    Drama Ipa Gah
    Документ5 страниц
    Drama Ipa Gah
    devih
    Оценок пока нет
  • Gerak Bio2 1 PDF
    Gerak Bio2 1 PDF
    Документ10 страниц
    Gerak Bio2 1 PDF
    devih
    Оценок пока нет
  • Ifa
    Ifa
    Документ3 страницы
    Ifa
    devih
    Оценок пока нет
  • DEVIH
    DEVIH
    Документ2 страницы
    DEVIH
    devih
    Оценок пока нет
  • MMMM
    MMMM
    Документ5 страниц
    MMMM
    devih
    Оценок пока нет
  • Contoh Puisi
    Contoh Puisi
    Документ2 страницы
    Contoh Puisi
    devih
    Оценок пока нет
  • Agama Fungsi PDF
    Agama Fungsi PDF
    Документ13 страниц
    Agama Fungsi PDF
    devih
    Оценок пока нет
  • D969195A Paje Itu
    D969195A Paje Itu
    Документ1 страница
    D969195A Paje Itu
    devih
    Оценок пока нет
  • Latihan 2
    Latihan 2
    Документ1 страница
    Latihan 2
    devih
    Оценок пока нет
  • Sistem Pencernaan Ruminansia
    Sistem Pencernaan Ruminansia
    Документ3 страницы
    Sistem Pencernaan Ruminansia
    devih
    Оценок пока нет
  • Vhy Aaaaaaaaa Liiiii I I
    Vhy Aaaaaaaaa Liiiii I I
    Документ18 страниц
    Vhy Aaaaaaaaa Liiiii I I
    devih
    Оценок пока нет
  • Makalah Sentriol
    Makalah Sentriol
    Документ3 страницы
    Makalah Sentriol
    devih
    Оценок пока нет
  • SABNA
    SABNA
    Документ1 страница
    SABNA
    devih
    Оценок пока нет