Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB III

NILAI-NILAI DASAR SERTA SIKAP PERILAKU DISIPLIN


ASN DAN RANCANGAN AKTUALISASI

A. NILAI NILAI DASAR AKTUALISASI DAN RANCANGAN

A.1. LANDASAN TEORI

Bahwa untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional yang


mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan
pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS yang
meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi
ANEKA.

A.1.1. Akuntabilitas dan indikator-indikatornya

Akuntabilitas seringkali disamakan dengan responsibilitas atau tanggung


jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik, dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu pertama untuk


menyediakan kontrol (peran demokrasi); kedua untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga untuk meningkatkan
efisien dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas. Di


Indonesia, alat akuntabilitas antara lain adalah Perencanaan Strategis, Kontrak
Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebagai nilai-nilai dasar
akuntabilitas yaitu :
a) Konflik kepentingan dalam masyarakat,
b) Transparansi
c) Integritas
d) Tanggung Jawab (responsibilitas)
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan
i) Konsistensi

A.1.2. Nasionalisme dan Indikator-indikatornya

Nasionalisme sangat penting dimiliki setiap pegawai ASN. Bahkan tidak


sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan
dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa ;
a) Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan,
b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara,
c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri,
d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa,
e) Menumbuhkan sikap saling mencintai antar sesame manusia,
f) Mengembangkan sikap tenggang rasa.

A.1.3. Etika Publik dan Indikator-indikatornya

Pelayan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi


teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa memiliki kompetensi
etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik aparatur sipil Negara,
perilaku pejabat publik harus berubah;
a) Dari penguasa menjadi pelayan;
b) Dari wewenang menjadi peranan; dan
c) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya didunia tapi juga diakhirat.
Dalam setiap aktivitas seseorang baik sebagai aparatur sipil Negara
maupun sebagai anggota masyarakat selalu melekat di dalamnya nilai-nilai etika.
Oleh karena itu, setiap aparatur sipil Negara dalam setiap kegiatan dan
aktifitasnya harus selalu berhati-hati dan agar tidak bertentangan dengan nilai-
nilai etika yang harus selalu dijunjung dan ditegakkan. Adapun nilai-nilai dasar
etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni sebagai
berikut :
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemeritah.
i) Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil, dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

A.1.4. Komitmen mutu dan indikator-indikatornya

Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih sudah menjadi


keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum
sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas
buruknya layanan aparatur pemerintahan, misalnya:
a) Terkait dengan maraknya kasus korupsi, sebagai cerminan
penyelenggaraan pemerintahan yang tidak efisien;
b) Banyaknya program pembangunan sarana fisik yang terbengkalai,
sebagai cerminan ketidak-efetifan roda pemerintahan;
c) Kecenderungan pelaksanaan tugas yang lebi bersifat rule driven dan
sebatas menjalankan rutinitas kewajiban, sebagai cerminan tidak
adanya kreativitas untuk melahirkan inovasi; serta
d) Masih banyakya keluhan masyarakat karena merasa tidak puas atas
mutu layanan aparatur, sebagai cerminan penyelenggaraan layanan
yang kurang bermutu.

Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak


efisien adalah ketercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan
kredibilitas instansi tempat kerja dimata masyarakat, bahkan akan menimbulkan
kerugian secara finansial. Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien
antara lain : penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang
direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta
terciptanya kepuasan semua pihak, antara lain : pimpinan, pelanggan, masyarakat,
dan pegawai itu sendiri. Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahandan pelayanan publik, antara lain :
diarahkan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan, baik
menyangkut layanan yang merujuk pada producer view maupun costumer view.
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya serta bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar
alur.
Upaya peningkatan produktivitas PNS sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya : peningkatan
kompetensi, motivasi, penegakan disiplin, serta pengawasan secara profesional
untuk mengawal kinerja PNS agar tetap berada di jalur yang tepat, tidak
melakukan penyimpangan. Adapun nilai-nilai dasar dari orientasi mutu dalam
memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut :
a) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients.
b) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia.
c) Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
d) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergesera tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan
teknologi.
e) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
f) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi, dan benchmark.

A.1.5. Anti Korupsi dan indikator-indikatornya

Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan


Negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat
jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Membahas fenomena
dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan
tanggung jawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat
menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para ASN untuk tidak korupsi.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia dimuka bumi,
dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk menghasilkan visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usaha yang teerbaik dan mendapatkan
hasil terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara public.
Untuk menjauhkan diri dari korupsi, seorang ASN harus memiliki
integritas tinggi pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan sistem integritas dengan baik. Penanaman nilai integritas dapat
dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya melalui :
a) Kesediaan
b) Identifikasi, dan
c) Internalisasi
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai dasar anti
korupsi yang prioritas dan memiliki signifikan yang tinggi bagi seorang ASN.
Dengan jumlah nilai yang semakin sedikit maka proses internalisasinya juga
menjadi lebih mudah karena seorang ASN dapat memfokuskan sumberdaya waktu
dan energi yang ia miliki. Adapun nilai-nilai dasar dari anti korupsi antara lain
sebagai berikut :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani, dan
i) Adil
B. DAFTAR RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Tahapan Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-


No Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan dan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Mempersilahkan Saya akan mempersilahkan pasien Akuntabilitas Dengan melakukan Pelayanan Dengan melakukan
pelayanan pasien masuk ke masuk ke ruangan poliklinik - Tanggung jawab medik secara tepat dan pelayanan di poliklinik
medik di ruangan umum kemudian mempersilahkan - Transparansi menyeluruh di poliklinik umum umum secara
poliklinik poliklinik duduk. Setelah itu saya akan - Profesionalisme berdasarkan nilai dasar profesional maka akan
umum Menyapa pasien menyapa pasien dengan bersikap tanggung jawab maka akan mendukung nilai dasar
dengan tetap ramah, sopan dan santun. Etika publik terwujud visi Puskesmas organisasi Puskesmas
menerapkan 5S Kemudian saya mulai menggali - Santun Bontokassi yaitu Terwujudnya Bontokassi yaitu
(senyum,salam, tentang keluhan/kondisi pasien masyarakat yang sehat mandiri, responsif.
sapa, sopan,dan (anamnesis) secara sistematis Komitmen mutu bersih dan ikhlas tahun 2018
santun) dengan menggunakan bahasa - Efektif serta sejalan dengan misi
Melakukan sederhana yang mudah dipahami - Efisien Puskesmas Bontokassi yakni
anamnesis oleh pasien dan meminta izin - Berorientasi menyelenggaran pelayanan
secara terpimpin untuk melakukan pemeriksaan mutu kesehatan dasar dan merata
dengan bahasa fisik secara menyeluruh yang sesuai dengan standar
sederhana yang berdasarkan keluhan yang dialami Anti Korupsi kepada masyarakat, dan
mudah pasien. Apabila dibutuhkan - Jujur menurunkan risiko kesakitan
dimengerti oleh pemeriksaan penunjang (misalnya dan kematian.
pasien pemeriksaan laboratorium,jika Nasionalisme
Melakukan dianggap perlu untuk menegakkan -Tidak
pemeriksaan diagnosis secara tepat) maka saya memaksakan
fisik pasien. akan menjelaskan tentang tujuan kehendak
Melakukan pemeriksaan penunjang yang akan - Tidak
pemeriksaan dilakukan kepada pasien, Hasil diskriminatif
penunjang jika pemeriksaan akan saya tulis pada
diperlukan buku status pasien. Setelah itu,
Menegakkan saya akan menjelaskan dengan
diagnosis bahasa sederhana yang dapat
Mencatat hasil dimengerti pasien tentang apa
pemeriksaan dan yang dialami dan bagaimana
diagnosa pada penanganannya serta apa yang
buku status harus dilakukan pasien berkaitan
pasien dengan penyakitnya. Kemudian
Memberikan memberikan resep obat sesuai
konseling dan dengan diagnosa penyakit. Dalam
edukasi menuliskan resep saya tidak akan
Memberikan dipengaruhi oleh pihak mana pun
resep obat dan tidak memungut biaya kepada
pasien. Kemudian mempersilahkan
pasien untuk mengambil obat di
apotek.

2 Melakukan Menyapa pasien Saya akan menyapa pasien yang Akuntabilitas Dengan melakukan informed Dengan melakukan
informed yang masuk ke akan dilakukam tindakan medis di - Tanggung consent berdasarkan nilai dasar tindakan informed
consent poliklinik poliklinik ataupun UGD dengan jawab tanggung jawab maka akan consent dengan rasa
setiap akan ataupun UGD ramah. Kemudian saya akan - Kejelasan terwujud misi Puskesmas tanggung jawab maka
melakukan Menyiapkan menyiapkan blanko informed Bontokassi yakni menyelengga- akan sesuai dengan
tindakan blanko informed consent lalu menjelaskan tentang Etika publik rakan pelayanan kesehatan nilai organisasi
medis consent tindakan medis yang akan - Jujur dasar dan merata yang sesuai Puskesmas Bontokassi
Menjelaskan dan dilakukan beserta manfaat dan Nasionalisme dengan standar kepada yaitu efektif.
menerangkan resikonya dengan menggunakan -Tidak masyarakat, ,dan menurunkan
tentang informed bahasa yang dapat dimengerti oleh memaksakan risiko kesakitan dan kematian.
consent pasien. Setelah itu saya meminta kehendak
Meminta tanggapan apakah pasien telah - Tidak
tanggapan mengerti atau belum. Jika telah diskriminatif
kepada pasien mengerti, maka saya akan
dalam bentuk meminta persetujuan atau
persetujuan atau penolakan terhadap tindakan yang
penolakan akan dilakukan. Bila pasien setuju,
terhadap saya akan meminta pasien dan
tindakan. keluarga pasien menanda tangani
Mengisi lembaran informed consent,
lembaran begitupula dengan saya.
Informed
Consent

3 Membuat Mempersiapkan Pasien yang datang ke poliklinik Anti korupsi Dengan membuat Surat Dengan membuat
Surat blanko Surat diperiksa secara menyeluruh mulai - Jujur Keterangan Berbadan Sehat surat keterangan
Keterangan Keterangan dari anamnesis, pemeriksaan fisis sesuai prosedur berdasarkan berbadan sehat secara
Berbadan Berbadan Sehat (termasuk berat badan, tinggi Akuntabilitas nilai dasar tanggung jawab profesional akan
Sehat Melakukan badan, tekanan darah, tes buta - Profesionalisme maka akan terwujud misi mendukung nilai
anamnesa dan warna). Kemudian saya akan - Transparansi Puskesmas Bontokassi yaitu organisasi Puskesmas
pemeriksaan mengisi Surat Keterangan - Tanggung menyelenggaran pelayanan Bontokassi yaitu
kesehatan Berbadan Sehat sesuai dengan jawab kesehatan dasar dan merata responsif.
kepada pasien hasil pemeriksaan yang saya yang sesuai dengan standar
Mengisi Surat dapatkan dan membuat kepada masyarakat.
Keterangan kesimpulan dari hasil
Berbadan Sehat pemeriksaan. Jika tidak ditemukan
Menyerahkan kelainan dari hasil pemeriksaan
ke bagian tata maka saya akan menuliskan
usaha untuk kesimpulan Sehat pada surat
disahkan tersebut, begitupula sebaliknya
selanjutnya jika saya dapatkan kelainan pada
diserahkan hasil pemeriksaan maka saya akan
kepada pasien. menuliskan kesimpulan Tidak
Sehat. Saya akan menjelaskan
dengan sebaik-baiknya kepada
pasien mengenai hasil
pemeriksaan yang saya dapatkan.
Dalam membuat Surat Keterangan
Berbadan Sehat maka saya akan
membuatnya sesuai dengan
kondisi pasien tanpa dipengaruhi
oleh intimidasi atau segala bentuk
pemberian dari pasien atau
keluarga atau pihak yang terkait.

4 Membuat Menyiapkan Setelah saya menegakkan Akuntabilitas Dengan membuat rujukan Dengan membuat
surat blanko rujukan diagnosis seorang pasien, jika - Tanggung jawab sesuai prosedur berdasarkan rujukan yang sesuai
rujukan Menjelaskan dan penyakit yang dideritanya - Profesionalisme nilai dasar tanggung jawab prosedur secara
sesuai menerangkan membutuhkan pemeriksaan atau sejalan dengan misi Puskesmas professional dan
prosedur tentang rujukan penanganan lebih lanjut maka saya Etika publik Bontokassi yakni tanggung jawab maka
Meminta akan menjelaskan kepada pasien - Santun menyelenggaran pelayanan akan menguatkan nilai
tanggapan dengan ramah tentang penyakitnya kesehatan dasar dan merata organisasi Pukesmas
kepada pasien dan apa-apa saja yang harus yang sesuai dengan standar Bontokassi yaitu
tentang rujukan dilakukan. Setelah pasien kepada masyarakat ,dan responsif dan efektif.
Mengisi blangko mengerti, saya meminta tanggapan menurunkan risiko kesakitan
rujukan berupa persetujuan atau penolakan dan kematian.
untuk dirujuk. Kemudian saya
akan menuliskan rujukan secara
tepat pada lembar rujukan.

5 Melakukan Menyapa pasien Saat melakukan kunjungan pasien Etika publik Dengan melakukan kunjungan Dengan melakukan
kunjungan dengan ramah rawat inap saya akan menyapa - Santun (visite) pasian rawat inap di kunjungan (visite)
(visite) dan sopan pasien dengan ramah dan sopan puskesmas berdasarkan nilai pasien rawat inap
pasien Melakukan tanpa membedakan darimana Akuntabilitas dasar profesionalisme maka secara profesional
rawat inap anamnesa pasien tersebut berasal kemudian - Profesionalisme akan terwujud misi Puskesmas maka akan
di dengan bahasa melakukan anamnesa dengan Bontokassi yaitu menyelengga- menguatkan nilai
puskesmas yang mudah menggunakan bahasa yang mudah Nasionalisme rakan pelayanan kesehatan organisasi Puskesmas
dimengerti dimengerti oleh pasien dengan - Tidak dasar dan merata yang sesuai Bontokassi yaitu
Melakukan menanyakan keluhan yang dialami memaksakan dengan standar kepada responsif dan efektif.
pemeriksaan pasien dan melakukan kehendak masyarakat dan menurunkan
fisik. pemeriksaan fisik dengan baik. - Tidak risiko kesakitan dan kematian.
Menuliskan Setelah itu menuliskan resep obat diskriminatif
resep obat dan dan aturan minumnya sesuai
aturan dengan diagnosa pasien. Dalam Anti Korupsi
minumnya. melakukan visite rawat inap saya - Jujur
tidak memungut biaya apapun
pada pasien.
6 Mengisi Menyiapkan Awalnya saya akan menyiapkan Akuntabilitas Dengan mengisi rekam medis Dengan mengisi
rekam lembaran rekam lembaran rekam medis yang harus - Kejelasan (medical record) pasien rawat rekam medis (medical
medis medis diisi sesuai dengan kaidah yang - Profesionalisme inap berdasarkan nilai dasar record) pasien rawat
(medical Menuliskan berlaku. Saya akan menuliskan - Tanggung tanggung jawab maka akan inap dengan tanggung
record) Identitas pasien, secara lengkap identitas pasien, jawab terwujud misi Puskesmas jawab maka akan
pasien tanggal, dan yaitu nama lengkap, jenis kelamin, Bontokassi yakni menyelengga- menguatkan nilai
rawat inap waktu secara usia dan menuliskan secara Anti korupsi kan pelayanan kesehatan dasar organisasi Puskesmas
lengkap lengkap tanggal masuk, termasuk - Jujur dan merata yang sesuai dengan Bontokassi efektif.
Menuliskan jam berapa pasien tersebut masuk. standar kepada masyarakat.
hasil anamnesa Hasil anamnes yang meliputi
Menuliskan keluhan sekarang dan riwayat
hasil penyakit saya tulis pada lembaran
pemeriksaan khusus dokter. Begitupula hasil
fisik dan pemeriksaan fisik dan hasil
penunjang medis pemeriksaan penunjang lainnya.
Menuliskan Saya akan menulis diagnosa sesuai
diagnosa hasil pemeriksaan. Setelah itu saya
Menuliskan akan menuliskan pengobatan
rencana sesuai diagnosa pasien tanpa
penatalaksanaan menambahkan obat-obat yang
Menuliskan tidak diperlukan oleh pasien,
pengobatan atau begitu pula tindakan yang
tindakan yang diberikan. Jika dilakukan tindakan
diberikan medis pada pasien maka saya akan
Menyertakan menyertakan lembar Informed
lembar Consent yang berisi persetujuan
persetujuan/ atau penolakan pasien / keluarga
penolakan pasien. Saya akan menuliskan
tindakan nama lengkap beserta tanda tangan
(Informed pada setiap lembar rekam medis
Consent) yang menyertakan tanda tangan
Menuliskan dokter.
nama dan tanda
tangan dokter
yang
memberikan
pelayanan
kesehatan

7 Melakukan Meminta Tata Melakukan pelayanan puskesmas Nasionalisme Dengan melakukan pelayanan Dengan melakukan
pelayanan Usaha untuk keliling merupakan pelayanan - Tidak kesehatan puskesmas keliling pelayanan puskesmas
puskesmas membuat dan kesehatan yang ditujukan pada diskriminatif berdasarkan nilai dasar keliling secara
keliling mendistribusika masyarakat yang sulit mengakses tanggung jawab maka akan tanggung jawab maka
(puskel) n surat fasilitas kesehatan dan sulit di Akuntabilitas terwujud visi Puskesmas akan menguatkan nilai
pemberitahuan jangkau. Sebelum melakukan - Tanggung Bontokassi yaitu Terwujudnya organisasi Puskesmas
kepada puskesmas keliling saya akan jawab masyarakat yang sehat mandiri, Bontokassi yaitu
pemerintah meminta bagian tata usaha untuk bersih dan ikhlas tahun 2018 efektif dan proaktif.
setempat serta membuat dan mendistribusikan Etika Publik serta sejalan dengan misi
membuatkan surat pemberitahuan kepada - Santun Puskesmas Bontokassi yakni
surat tugas Kepala Desa dan Kepala Dusun menyelenggaran pelayanan
Puskel yang akan dituju. Saya akan kesehatan dasar dan merata
Menyusun tim menyusun tim Puskel dan semua yang sesuai dengan standar
yang akan anggota tim menyiapkan kepada masyarakat dan
melakukan perlengkapan dan obat-obatan menurunkan risiko kesakitan
puskesmas yang akan digunakan. Pada hari dan kematian.
keliling pelaksanaan puskel, tim akan
Mengecek menemui Kepala Desa atau Kepala
peralatan dan Dusun serta tokoh masyarakat
obat-obatan dengan menjunjung tinggi nilai-
untuk nilai adat yang berlaku dalam
puskesmas masyarakat tersebut. Setelah
keliling masyarakt sudah berkumpul, saya
Melakukan akan memulai pemeriksaan
perjalanan dinas kesehatan dengan ramah, senyum,
menuju tempat sopan dan santun tanpa membeda-
puskesmas bedakan lapisan masyarakat.
keliling Apabila ditemukan masalah
Melakukan kesehatan dalam masyarakat
pelayanan tersebut maka saya akan
kesehatan melakukan musyawarah dengan
kepada pemerintah setempat, tokoh
masyarakat masyarakat dan perwakilan
masyarakat untuk mencari solusi.

Вам также может понравиться