Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB IV.

ELEMEN TEKAN YANG MEMIKUL MOMEN LENGKUNG


IV.1. Respon gaya pada elemen
Z+ Sumbu X, Y, Z adalah sumbu utama
Y+ Perjanjian tanda:
RX
P
MTY Gaya dianggap positif bila searah dengan sumbu
T X atau Y positif.
RY MTX
Momen dianggap positif berdasarkan kaidah
X+ tangan kanan.

L Gaya aksial dianggap positif apabila


mengakibatkan respon tekan.
Z+

Y+
RX
MBY
B
RY MBX
X
P X+

MBX MTX
B L T Z+
P P

RY
RY

Y+
Dari kesetimbangan momen:
z
MBX
P 0 +
vc MX
P 0
RY =
L Sehingga:
RY =
L

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 38

MBY MTY
B L T Z+
P P

RX
RX
X+

z
MBY
P 0 +
uc MY
P 0
RX =
L Sehingga:
RX =
L

uc C

Y0
S
X0

vc

v
C
Y0

S X 0
u

Pergeseran titik berat C ke arah sumbu Y menjadi :

u X u X Cos Y0Sin

Pergeseran titik berat C ke arah sumbu X menjadi :

v Y v X Sin Y0Cos

Untuk deformasi kecil:

u u Y0

v v X

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 39

Persamaan momen menjadi:

M M M M P v X

M M M M P u Y

Telah diketahui dari kesetimbangan lentur bahwa

M v" EI

M u" EI X
Mx

Dan dari Bab I

M Mx My

M
M My Mx M
Y
Jadi:

v" EI M M My

Z
v" EI M M M P v X
L
Z
M M M P u Y
L

Hasil kali diferesiasi diabaikan:

Z Z
v" EI M M M Pv PX M M M
L L
Ditulis sebagai:

EI v" Pv M M M PX M M M ....1

Analog:

EI u" Pu M M M PY M M M ...2

IV.2. Persamaan kesetimbangan puntir (torsion)

Dalam Bab I telah ditentukan bahwa untuk elemen yang hanya memikul beban aksial
persamaan momen puntir adalah:

M Pv X0 Pu Y0 k 3

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 40

Gaya aksial bekerja pada titik berat penampang pada perletakan ujung. Bila elemen
mengalami tekuk, maka akan timbul eksentrisitas tambahan terhadap pusat geser yang baru
(S)
C Pusat berat pada tumpuan

Y0
S
V+ Y0
v
Pusat geser pada jarak M
S
Z dari tumpuan
u X0

u + X0

M 0 +

M R v Y R u X 0

Karena R dan R maka:

M v Y u X . 4

Momen puntir adalah:

M My v Mx u.. 5

Momen puntir menjadi total dari persamaan 3, 4 dan 5.

M M
M My v Mx u Pv X0 Pu Y0 k v Y
L
M M
u X
L

Dengan mensubstitusikan kapasitas puntir penampang akan didapatkan persamaan tekuk


sebuah penampang yang memikul gaya aksial tekan dan momen.

M GJ EC

Z
EC GJ k u M M M PY0
L
Z M M
v M M M PX0 v Y
L L
M M
u X 0
L

... 6

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 41

Apabila semua komponen momen M , M , M , M sama dengan nol, maka persamaan


tersebut menjadi persamaan tekuk elemen yang menderita gaya tekan saja, seperti yang
telah dibahas dalam Bab I. Apabila komponen gaya P sama dengan nol, maka persamaan
tersebut merupakan persamaan balok.

Untuk:

0 maka tidak ada gaya aksial

0 0 maka tidak terjadi lentur kearah sumbu Y

maka terjadi single curvature

MBX = -M0 MTX = M0


L

B T

Persamaan 1, 2 dan 3 menjadi :

EIXv" = - MO........ 7

EIYu" = - MO.. 8

EC GJ K M u 0. 9

Persamaan 7 dapat diselesaikan secara langsung karena tidak tergantung dari deformasi
puntir dan deformasi kearah sumbu Y. Persamaan 8 dan 9 saling bergantung dan
merupakan fungsi deformasi u dan .

Diferensial persamaan 9 terhadap memberikan:

EC GJ K " M u" 0.. 10

Substitusi persamaan 8:

"

Memberikan persamaan tekuk lateral-torsi sebagai berikut:

EC ' GJ K 0... 11

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 42

IV.3. Respon bentuk penampang

IV.3.1. Penampang dobel simetris

Karena pusat masa berimpit dengan pusat geser maka K 0 dan persamaan tekuk-torsi
menjadi:

EC " GJ" 0...... 12

Penyelesaian numeris persamaan ini dapat dilihat dalam buku Salmon dan Johnson
halaman 484 sampai dengan 488.

Momen kritis menjadi:

M M .... 13

Rumus tersebut dikembangkan untuk elemen dengan perletakan statis tertentu (simply
supported beam). Untuk mengakomodasi perletakan dengan DOF yang berbeda digunakan
modifikasi sebagai berikut:

M C .M C ... 14

Nilai-nilai koefisien tekuk Kz dan modifikasi DOF untuk perletakan Cb terlampir dalam
tabel.

Rumusan yang dikembangkan hanya dapat digunakan selama perilaku bahan masih elastis
atau pada standard SSRC.

Tegangan kritis elastis dihitung dari rumus:

. 15

Apabila maka perilaku bahan menjadi in-elastic dan tegangan harus


dihitung kembali:

F F 1 ...

16

M F .S

Dengan:

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 43

Dan:

r C C 0.04 J KL

tabel berikut memberikan koefisien modifikasi untuk kasus-kasus khusus.

Nilai Cb adalah nilai modifikasi perletakan, nilai C1 adalah modifikasi untuk beban yang
tidak bekerja pada pusat geser dan C2 adalah modifikasi untuk penampang yang tidak
simetris

Contoh :

Gelagar tergambar memikul beban terpusat P di tengah bentang. Hitunglah momen kritis
bila gelagar terbuat dari penampang W10x21 dengan panjang 10 ft. Beban bekerja pada

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 44

pusat geser S. Gelagar merupakan gelagar statis tertentu tanpa perkakuan di tengah
bentang. Bahan terbuat dari baja A36. Perhitungan dengan SSRC. Tekuk kearah sumbu Y
dihambat.

W10x21
Y Ix = 10.8 in4
P Sx = 21.5 in3
P
J = 0.21 in4
W 10x21
Cw = 246 in6
X
10

Dari tabel 1,35 dan K = 1

M C .M C


M 1.35 29. 10 10.8 11x10 0.210 29x10 10.8 29. 10 246
120 120

M 1.6783 10 . 139.85 .

Kontrol terhadap kondisi elastis :


.
78.06
.

Sehingga perilaku in-elastis. Momen kritis di daerah in-elastic dihitung kembali.


.
1.35 246 0.04 0.210 120
.

3.94 dan 1.98

60.6
.

.
C 126

Tegangan kritis in-elastis dihitung:

F F 1

.
F 36 1 31.8

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 45

. 31.8 21.5 683.7

57

Perhitungan beban P maximal:

57

22.8

Contoh di atas melukiskan perilaku penampang akibat beban yang bekerja pada pusat
geser. Pada gambar berikut tampak titik tangkap gaya P bekerja di atas dan di bawah pusat
geser. Apabila penampang mengalami tekuk, gaya P ini akan memberikan respon yang
berbeda. Gaya P di atas pusat geser, akan meningkatkan proses puntir karena adanya
tambahan momen searah dengan deformasi puntir, sedangkan gaya P di bawah pusat geser
memberikan kekangan pada perilaku puntir.
P

P P

Pengaruh penempatan gaya ini dapat diperhitungkan dengan menggunakan jari-jari


kelembaman termodifikasi reg (radius of gyration).

0.04

Dimana g adalah jarak dari pusat geser sampai titik kerja beban. Nilai ini positif (+) bila
beban di bawah pusat geser dan negatif (-) bila terletak di atas pusat geser. Koefisien C1
berfungsi sebagai modifikator dan tersaji dalam tabel.

Nilai-nilai P kritis dengan dengan posisi titik kerja yang berbeda dilukiskan sebagai fungsi
dari kelangsingan puntir. Grafik tersebut menunjukkan pengaruh posisi beban pada momen
kritis.

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 46

P
60

Gaya P
50 l

40 perbedaan beban kritis P


Beban di atas titik berat penampang
30 Beban pada titik berat penampang
Beban di bawah titik berat penampang
20

10

0
0 50 100 150 200 250 300

kelangsingan puntir

IV.3.2. Penampang simetris tunggal

Penampang WF memiliki sayap yang tidak sama, sehingga panampang ini simetris
terhadap sumbu Y saja. Perhitungan dilakukan dengan SSRC.

X
C
Y0
S

Bila gaya bekerja pada pusat geser S maka tegangan kritis penampang dapat dihitung
sebagai berikut:

0.04

Dimana k adalah koefisien untuk memperhitungkan pengaruh geometris penampang.

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 47

1

2

Dengan:
yo adalah jarak pusat berat ke pusat geser dan positif bila pusat geser terletak dalam
arah positif terhadap sumbu yang ditinjau
Sxc adalah statis momen (section modulus) sayap tertekan
g adalah jarak titik tangkap beban ke pusat geser
C1 adalah koefisien untuk memodifikasi beban yang tidak bekerja pada pusat geser
C2 adalah koefisien untuk penampang tidak simetris

Untuk kondisi elastis maka tegangan kritis dapat dihitung:

Untuk kondisi in-elastis bila maka tegangan kritis dihitung sebagai berikut:

Contoh :

Tentukan momen kritis penampang balok yang tertumpu sederhana WT 9x35 yang dengan
panjang 15 ft. Sayap penampang dalam kondisi tertekan. Bahan terbuat dari baja A36.
Beban bekerja pada pusat geser. E bahan adalah 29 x 106 psi.

0.751 8.75
Ix = 68.2 in4
y Iy = 42.0 in4
y0
y = 1.96 in
Sxt = 9.68 in3
9 Sxc = 34.7 in3

0.438 Cb = 1 (pure bending)


K = 1(simple support in the y axes)
C2 = 1
Cw dianggap kecil
C1 = 0 (beban pada pusat geser)

1.96 0,751 1.58 pusat geser terletak di ke arah negatif


terhadap sumbu y

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 48

Sayap (flange) Badan (web)


0
0.751 42.0 tweb dianggap kecil
31.54
.
.
0.751 8.75 0.751 .
7.04 1.2
2.78
=268.74

-34.32 268.74

1
268.74 34.32 2.22
2 68.2

. . . .
6.57

0.04

42
0 2.22 42 0 2.22 42 0 0.04 6.57 180
34.7
20.13

.
12.2 10 18000
.

Dapat disimpulkan bahwa perilaku tekuk yang terjadi adalah in-elastis.

36000 1 35779
. .

Momen yang akan menyebabkan keruntuhan tekuk di sayap tertekan adalah:

. 35779 34.7

1.24 10 1240

Momen yang akan menyebabkan terjadinya leleh di badan tertarik adalah

. 36000 9.67 348

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 49

Вам также может понравиться