Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Esay Sejarah
Pemerintahan Orde Baru
Latar belakang lahirnya Orde baru juga dipelopori Masyarakat luas yang terdiri dari berbagai
unsur seperti
Berbagai kalangan-kalangan ini bersama-sama mendirikan satu kesatuan aksi dalam bentuk
Front Pancasila untuk menghancurkan para pendukung G3OS/PKI Front Pancasila menduga
bahwa PKI adalah dalang dari semua ini dan Front Pancasila juga menuntut untuk
dilakukannya penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat dalam gerakan itu. Berbagai
Aksi yang datang yang menjadi Satu bertujuan menentang G30S/PKI atau Gerakan 30
September 1965 itu di antaranya Kesatuan
1. Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
2. Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI),
3. Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).
4. Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) dan lain-lain.
Berbagai kalangan yang menjadi sebuah kesatuan yang tergabung dalam Fron Pancasila
kemudian lebih dikenal dengan sebutan Angkatan 66. Mereka yang tergabung dalam Front
Pancasila mengadakan demonstrasi di berbagai tempat terutama di Jalan yaitu jalan
raya.Front Pancasila atau Anggaktan 66 melanjutkan aksinya diGedung Sekretariat Negara
Pada Tanggal 8 Januari 1966 dengan mengajukan penyataan bahwa kebijakan ekonomi
pemeritahan tidak boleh di dilaksanakan atau dibenarkan Lalu Pergerakan Front Pancasila
Berlanjut ke Halaman Gedung DPR-GR yakni 12 Januri 1966 untuk mengajukan Tri
Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut.
Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora dalam sebuah
tempat di bogor tepatnya di istana Bogor yang di hadiri oleh wakil-wakil mahasiswa.
Presiden Republik Indonesia yaitu Presiden Ir.Soekarno berfikiran timbulnya berbagai
gerakan para mahasiswa itu didalangi oleh CIA (Central Intelligence Agency) yang lembaga
ini bertempat di negara Amerika tepatnya Amrika serikat. Presiden Republik indonesia Ir.
Soekarno menyatakan perombakan kabinetnya yakni pada tanggal 21 Februari tetapi itu tak
ada perubahan yang membuat hati rakyat senang dikarenakan masih banyak anggota
kabinetnya berada dalam G30S/PKI, Kabinet baru tersebut atau dikenal dengan sebutan
Seratus Menteri.
Pada saat pelantikan Kabinet berbagai kalangan hadir seperti mahasiswa, pelajar, dan pemuda
mengisi jalan yang tujuan jalan tersebut menuju ke Istana Merdeka, Aksi tersebut terjadi Pada
tanggal 24 Februani 1966, Gerakan-Gerakan Berbagai kalangan ditahan Pasukan yaitu
Pasukan Cakrabirawa yang menyebabakan timbulanya bentrokan dari kedua belah pihak
yakni Pasukan Cakrabirawa dengan Demonstran, dalam peristiwa itu merenggut nyawa
seorang mahasiswa yang bernaung di Universitas Indonesia yakni Arief Rahman yang gugur
dalam bentrokan tersebut.
2. Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
Usaha penataan kembali kehidupan politik ini dimulai pada awal tahun 1968 dengan
penyegaran DPR-GR. Penyegaran ini bertujuan untuk menumbuhkan hak-hak demokrasi dan
mencerminkan kekuatan kekuatan yang ada di dalam masyarakat. Komposisi anggota DPR
terdiri dan wakil-wakil partai politik dan golongan karya. Tahap selanjutnya adalah
penyederhanaan kehidupan kepartaian kehormatan dan kekaryaan dengan cara
Pengelompokkan partai-partai politik dan golongan karya. Usaha ini dimulai tahun 1970
dengan mengadakan serangkaian konsultasi dengan pimpinan Partai-partai politik.
Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia yang kini mengambil langkah
selanjutnya yang dilaksanakan dalam Pembangunan-Pembangunan diseluruh kawasan
Republik Indonesia yang atau dapat dikatakan berskala Nasional. Dalam
Pembangunan berskala Nasional yang diharuskan terealisasi pada zaman orde baru melalui
Pembangunan Dalam waktu yang lama atau panjang dan pembangunan yang singkat atau
dalam jangka pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Setiap pelita
memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia.
Untuk memberikan arah dalam usaha mewujudkan tujuan nasional tersebut maka MPR telah
menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sejak tahun 1973. Pada dasarnya
GBHN merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian berbagai program.
GBHN direncanakan dalam pembangunan lima tahun (Repelita) yang berisi program-
program konkret yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun. Pelaksanaan
Repelita yang bertujuan untuk Pembangunan yang berskala nasional atau diseluruh wilayah
Republik indonesia yang dimulai sejak tahun 1969. Pembangunan tersebut tidak lepas dalam
Trilogi Pembangunan, berikut Trilogi pembangunan.
Trilogi Pembangunan
A.Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
B.terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
C. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
D.Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis.
Selain itu dikumandangkan juga bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai
akibat pelaksanaan pembangunan tidak akan bermakna apabila tidak diiringi dalam
memeratakan pembangunan di indonesia, Oleh karna itu dicetuskanlah Pelita III yang isinya
sebagai berikut.
Pelita III dalam pemerintahan Orde baru terdiri atas Delapan Jalur Pemerataan yaitu:
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan utama rakyat yakni kebutuhan pangan, sandang dan
kebutuhan tempat tinggal atau perumahan
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c. Pemerataan pembagian pendapatan.
d. Pemerataan kesempatan kerja.
e. Pemerataan kesempatan berusaha.
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dibidang pembangunan terhadap generasi-generasi
bangsa yakni generasi muda dan generasi kaum wanita.
g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
h. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
c. Pendirian ASEAN
Negara Indonesia perlu menjalin hubungan kerja sama dengan negara lain secara regional
maupun global dengan melalu Organisasi ASEAN. Tujuan awalnya didirikan ASEAN adalah
untuk membendung paham komunis. Dan hubungan kerja sama yang dijalin antar negara
anggota ASEAN yang hampir merambah sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya.