Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SISTEM TERDISTRIBUSI
File Service
DOSEN PENGAMPU :
ANDI HUTAMI ENDANG S.Kom, M.Kom
Disusun Oleh:
NAMA : HERMANSA
NIM : 201455202071
Adapun makalah sistem terdistribusi tentang "File Service" ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan proposal penilitian ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal
penilitian ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
H. Name List .............................................................................................................. 15
I. Fungsi Name Agents ............................................................................................. 15
J. Name Servers ........................................................................................................ 16
K. Name List - Tereplikasi Penuh.............................................................................. 17
L. Name Server - Tereplikasi Sebagian ..................................................................... 18
M. Name Resolution ............................................................................................... 19
1. REKURSIF ....................................................................................................... 20
BAB III ............................................................................................................................. 22
METODE PENILITIAN ................................................................................................... 22
A. STUDI PUSTAKA ............................................................................................... 22
BAB IV ............................................................................................................................. 23
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 23
A. Contoh Tipe File ................................................................................................... 25
B. Layanan File (File Service) ................................................................................... 26
C. Karakteristik File System ...................................................................................... 26
D. Struktur File System ............................................................................................. 27
E. Kebutuhan File System Terdistribusi .................................................................... 27
1. Transparency ..................................................................................................... 27
2. Concurrent File Updates ....................................................................................... 28
3. File Replication ..................................................................................................... 28
4. Hardware dan Operating Systems ......................................................................... 29
5. Fault Tolerance ..................................................................................................... 29
6. Consistency ........................................................................................................... 29
7. Security ................................................................................................................. 29
8. Efficiency .............................................................................................................. 29
F. Modul Client ......................................................................................................... 30
G. Contoh File System ............................................................................................... 31
H. Protokol NFS ........................................................................................................ 32
I. Layanan Direktori ................................................................................................. 34
BAB V .............................................................................................................................. 35
KESIMPULAN ................................................................................................................. 35
BAB VI ............................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 36
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system
yang ditawarkan pada komputer client. Suatu file server adalah
implementasi dari file service dan berjalan pada satu atau lebih mesin. File
itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti kepemilikan file,
ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file. File sistem merupakan
mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun
program yang berada dalam sistem operasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian File service?
4
6. Apa saja Komponen File Service ?
C. Batasan Masalah
Dalam perancangan proposal penilitian ini dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang diharapakan, maka batasan permasalahannya sebagai
berikut :
D. Tujuan Penelitian
Tujuan proposal penilitian ini adalah bagaimana kita dapat memahami
proses alur yang ada didalam File service serta manfaatnya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan Tugas proposal peniltian ini,
penulis membuat sistematika dalam 6 Bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan
5
Bab III : Metode Penilitian
ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisa dan
rancangan sistem dalam rangka menjawab tujuan penelitian yang diajukan,
serta saran-saran yang penulis berikan untuk lebih memaksimalkan kinerja
sistem baru.
Daftar pustaka ini berisi tentang referensi makalah penilitian baik yang
diambil di Internet maupun buku.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Penamaan
1. Tekstual nama (dibaca manusia)
URL: www.google.com
7
- Atau kelompok orang atau benda
3. Obyek pengidentifikasi
Tidak ada perbedaan nyata antara nama dan alamat. Keduanya harus
mendongak
a. file system
b. RMI registri
8
- Terukur, dapat menangani perubahan
8. Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger,
maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari
menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tersebut, maka dia
memang diberi tahu, karena sulit sekali menebak nama tersebut.
C. Partitioning
Tidak ada satu name server yang dapat menyimpan seluruh nama dan
atribut untuk seluruh jaringan.
9
Data nama dipartisi berdasarkan domain.
D. Replication
Sebuah domain biasanya memiliki lebih dari satu name server
Untuk meningkatkan availability dan performance
E. Caching
Sebuah name server dapat melakukan mekanisme caching terhadap
data nama dari name server lain.
Hal ini dilakukan untuk mencegah operasi permintaan sama berulang-
ulang.
yang berbeda. Jika sekumpulan obyek membutuhkan nama yang unik, dan
di-generate 1 juta dalam 1 detik selama 100 tahun, maka pada akhirnya
akan ada sekitar 3 x 1015 obyek (nama). Proporsi nama yang dipakai, jauh
lebih kecil dari keseluruhan nama yang tersedia. Probabilitas benar dalam
menebak nama obyek tersebut adalah 1:1023. Jika dalam dalam 1 detik
dilakukan 1 juta tebakan, maka diperlukan sekitar 1010 tahun untuk
menebak nama yang benar.
Pure name : nama yang tidak perlu di terjemahkan, karena pada nama
tersebut sudah menunjuk alamat objek langsung. Contoh : IP
10
Binding:
Attribute:
Nilai suatu object property.
Contoh:
11
"http://" host [ ":" port] ["/" path] [ "?" search]
"ftp://" [user ":" password "@" host] [":" port] *[ "/" directoryname]
[ "/" filename]
urn:nameSpace:nameSpace-specificName.
Contoh : urn:ISBN:0-201-62433-8
Contoh : urn:dcs:gormenghast.ac.uk:TR2000-56
Jenis Nama:
User names:
System names:
1. Struktur Nama
Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
12
-Sangat berguna dan banyak digunakan karena:
4. Name Contexts
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan dimana
nama tersebut valid.
13
Ada 2 macam konteks:
- Universal context:
- Relative context:
Context dependent.
Contoh: a/b/c, b/c resolvable pada konteks a.
-Bottleneck.
14
Memungkinkan local aliases, sehingga pemakai dapat mengekspresikan
interpretasi semantik mereka terhadap suatu obyek. Tentu saja diperlukan
pemetaan antara aliases dan full names.
G. Lokasi Resource
Lokasi Resource harus memiliki Broadcast ke semua name servers, yang
berarti berfungsi melaporkan seluruh response (positif & negatif) yang
kemudian lalu lintas menjadi sibuk. Lokasi resource hanya melaporkan
positive response.
H. Name List
Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu
Name agents:
Name agents berada di client, bisa 1 name agent per client atau 1 name
agent digunakan oleh beberapa clients. Name agents menjadi perantara
antara client dan name server. Contoh: resolver pada Domain Name
Service (DNS).
Name servers.
15
diatur, sehingga tahu ke mana suatu request harus dikirim untuk
memperolehinformasi lokasi, juga untuk melakukan negosiasi
kompabilitias atau availability sumber daya (resource), berdasarkan
atribut.
J. Name Servers
Name Servers menyimpan pemetaan nama ke alamat untuk setiap obyek
dalam sistem, contohnya melalui tuples <nama, lokasi, [atribut]>. Hal
penting yang harus dimiliki: Availability, Resilience to failure,
Konsistensi, Kecepatan menerima pengaruh perubahan name lists,
Kemudahan mengkompilasi list of objects (resources).
Tersentralisasi.
Tereplikasi penuh.
Tereplikasi sebagian (menggunakan cache).
Kelebihan:
-Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tsb dapat
diakses, sangat singkat.
Kekurangan:
16
K. Name List - Tereplikasi Penuh
Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.
Masalah:
-WRITE:
Bagaimana jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak
dapat dihubungi (link or node failures)?
-READ:
Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada
beberapa replika yang tidak dapat diakses?
Solusi:
-Name servers lainnya bertindak sbg pemberi petunjuk (hint), yang belum
tentu benar.
-Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error yang dapat diatasi.
Contoh: Buku telepon yang memuat no telp yang tidak terpakai lagi. Error
& penanganannya?
17
-Tidak ada masalah jika dipakai data usang.
Kelebihan:
- Tidak perlu suatu central name server, di mana seluruh station tergantung
pada name server tsb.
-Availability meningkat, shg lokasi obyek dapat ditemukan lebih cepat dari
name list tersentralisasi.
Kekurangan:
18
M. Name Resolution
Yaitu diberikan nama obyek, lalu temukan obyek tersebut. Simpan
semua nama di setiap name server. Partisi basis data penamaan (naming
database) dapat dilakukan berdasarkan:
Algoritma:
Sintaks:
-Contoh: telaga.cs.ui.ac.id.
Atribut.
Server-controlled Navigation
19
1. REKURSIF
Iterative Navigation
20
21
BAB III
METODE PENILITIAN
A. STUDI PUSTAKA
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system
yang ditawarkan pada komputer client. Suatu file server adalah
implementasi dari file service dan berjalan pada satu atau lebih mesin. File
itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti kepemilikan file,
ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file. File sistem merupakan
mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun
program yang berada dalam sistem operasi.
File Sistem adalah bertanggung jawab untuk pengorganisasian,
penyimpanan, pencarian keterangan, penamaan, sharing atau pembagian
dan protection atau perlindungan dari file-file. File berisi dari dua bagian
penting yaitu data dan atribut. File sistem didesain untuk menyimpan dan
mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas untuk membuat, memberi
nama dan menghapus file. File system juga bertanggung jawab untuk
pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file oleh user yang berhak
dan tipe-tipe dari akses yang diminta.
https://www.youtube.com/watch?v=JNbbqmjneFI(4 Agustus 2017, 13.00)
https://www.youtube.com/watch?v=Wduwjdi1GDQ(4Agustus2017,13.00)
https://www.youtube.com/watch?v=BuMl0fQ4pGI(4Agustus 2017, 13.00)
22
BAB IV
PEMBAHASAN
File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam
secondary storage.
Tipe File :
Program
Atribut File
Tipe
Lokasi, yaitu merupakan pointer atau penunjuk ke device dan lokasi file pada
device tersebut berada Ukuran, yaitu ukuran file pada saat itu, baik dalam byte,
huruf ataupun blok.
Waktu pembuatan dan identitas pembuat, yaitu menentukan kapan file terakhir
Dimodifikasi Proteksi, berisi informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa
saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi file Informasi lain tentang
file Informasi ini biasanya disimpan untuk :
- Pembuatan file
23
- Modifikasi terakhir yang dilakukan pada file
Membuat ( Create )
-Entry baru dibuat dalam tabel direktori yang mencatat nama dan lokasi
Menulis ( Write )
Membaca ( Read )
Menghapus
24
-OS melihat ke direktori mencari entry dengan nama yang dimaksud
-Menghapus entry
-ama dengan menghapus file kecuali entry tidak dihapuskan tapi ukuran file diisi
0
25
B. Layanan File (File Service)
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file sistem yang
ditawarkan pada komputer client.
26
non-volatile storage media lainnya. File meliputi data dan atribut. File system
didesain untuk menyimpan dan mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas
untuk membuat, memberi nama dan menghapus file. File system juga
bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file oleh
user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang diminta.
1. Transparency
Keseimbangan antara flesibilitas dan skalabilitas terhadap kompleksitas dan
performansi dalam desainnya. Client tidak menyadari adanya lingkungan
terdistribusi. Transparency dalam File System Terdistribusi:
Access Transparency
Location Transparency
Suatu nama konsisten mencakup lokal seperti halnya file yang jauh. Nama dari
suatu file tidak memberi tahu lokasinya.
Concurrency Transparency
27
Semua client mempunyai pandangan yang sama dari suatu status file sistem. Ini
berarti bahwa jika satu proses sedang memodifikasi suatu file, proses lain yang
berada pada suatu sistem yang sedang mengakses file tersebut akan dapat melihat
modifikasi tersebut di dalam suatu cara yang jelas.
Failure Transparency
Suatu client dan client program perlu beroperasi dengan tepat setelah adanya suatu
kegagalan server.
Heterogenity
File service harus dapat menyediakan layanan walaupun berbeda hardware dan
operating system platform.
Scalability
Suatu file sistem harus dapat bekerja dengan baik di dalam lingkungan yang kecil
dan juga dapat bekerja dalam skala yang besar.
Replication Transparency
Untuk mendukung skalabilitas, kita mungkin dapat membuat tiruan suatu file
menyebrangi beberapa server.
Migration Transparency
3. File Replication
Replikasi dapat untuk share load, untuk mempertinggi fault tolerance, dan untuk
mempertinggi scalability. Kebanyakan sistem yang ada dapat melayani caching
dengan replication terbatas. Sebagian dapat melayani full replication.
28
4. Hardware dan Operating Systems
Heterogenitas atau kesamaan adalah kebutuhan yang sangat penting dalam
melayani keterbukaan.
5. Fault Tolerance
Service harus terus menerus beroperasi walaupun terjadi kesalahan atau error pada
6. Consistency
7. Security
Semua sistem melayani mekanisme akses kontrol berbasiskan daftar akses kontrol
8. Efficiency
Sistem harus dapat melayani perbandingan performance apakah lebih baik atau
tidak.
1. Stateful
-server menyimpan informasi tentang file yang terbuka, dan posisi file
2. Stateless
-operasi file harus mengandung semua yang diperlukan (memuat pesan yang
lengkap).
-Dapat dengan mudah di-recovery apabila terjadi client ataupun server crach
29
-Membutuhkan extra lock server untuk mempertahankan state
F. Modul Client
-Menyediakan aplikasi untuk mengakses layanan file jarak jauh secara
transparan
30
-Mengetahui lokasi jaringan dari flat file dan directory server
Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sistem berkas
31
Ketidaktergantungan ini didapat dari penggunaan RPC primitif yang dibangun
diatas protokol External Data Representation (XDR).
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client ,
maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya
berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena
server dan client adalah mesin yang berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu,
mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote directory
dapat diakses secara transparan.
H. Protokol NFS
NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC) yang
berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049 untuk
komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. Client NFS selanjutnya
akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara server NFS
mengekspor system berkas lokal kepada client.
Perlu diketahui bahwa server NFS bersifat stateless , yang artinya setiap request
harus mengandung argumen yang penuh dan jelas sebab server NFS tidak
menyimpan sejarah informasi request . Data yang dimodifikasi harus di commit
ke server sebelum hasilnya di kembalikan ke client . NFS protokol tidak
menyediakan mekanisme concurrency-control.
32
-Lokal workstations menggunakan ruang disk lebih kecil
-Direktori home dapat di set up pada NFS server dan tersedia melalui
jaringan
-Security
Persamaan:
AFS sama seperti NFS menyediakan akses menuju shared files secara
transaparant
Akses menuju ke file AFS adalah melalui normal unix file primitives (tanpa
modifikasi atau rekompilasi). AFS kompatibel dengan NFS.
Perbedaan:
Secara desain dan implementasi, AFS berbeda dengan NFS, perbedaan utama,
NFS didesain untuk dapat menangani active users dengan jumlah yang lebih
banyak daripada distributed file systems yang lain. Kunci AFS untuk menangani
jumlah active users yang besar terletak pada kemampuan caching seluruh files
pada client node.
Karakter AFS
33
AFS mempunyai dua karakter desain yang unik :
Seluruh konten dari direktori dan file dikirim kepada komputer client oleh
AFS servers (di AFS3, file yang ukurannya lebih dari 64kbytes ditransfer
Copy dari sebuah file chunk yang telah ditransfer di komputer client
disimpan dalam cache pada local disk.Cache disini mengandung ratusan
file yang sering dipakai di dalam sebuah komputer.
Access Control
-stateless
I. Layanan Direktori
Tugas utama dari layanan direktori adalah memetakan nama teks ke UFIDs
34
BAB V
KESIMPULAN
Nama memfasilitasi :
Proses tidak dapat mengakses suatu sesumber, jika sesumber tersebut tidak
diberi nama. Kebutuhan akan penamaan tersebut memicu munculnya layanan
penamaan (Naming Services) yang menyediakan mekanisme dan struktur
penamaan objek itu sendiri. Contoh : DNS (Domain Name Service), dan juga
kebutuhan untuk pencarian objek berdasar nama dan juga atribut objek itu sendiri
(Directory Service).
35
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19822/Chapter%20I.pdf;js
essionid=B366E3EA8CF5CC39031979F5D0EE7233?sequence=5 (17.30, Senin
31 Juli 2017)
http://andriyanaade.blogspot.co.id/2016/04/file-service-komponen-file-service-
dan.html (15.01, Selasa1 Agustus 2017)
https://www.scribd.com/search?page=1&content_type=tops&query=proposal%20
penilitian%20file%20service%20sistem%20terdistribusi (15.01, Selasa1 Agustus
2017)
36