Вы находитесь на странице: 1из 4

Pertamina Sanggah Dibalik Pembubaran

BP Migas
Albi Wahyudi

JAKARTA, Jaringnews.com - Pembubaran Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan


Gas Bumi (BP Migas) oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK), masih menyisakan
permasalahan. Berkembang rumor kalau Pertamina ikut menjadi dalang pembubaran BP
Migas.

Pertamina dituding sebagai lembaga yang ingin BP Migas dibubarkan dengan tujuan agar
kekuasaan BP Migas dikembalikan kepada Pertamina. Namun itu dibantah Pertamina.

"Isu itu tidak benar kalau Pertamina dibalik (menjadi dalang) pembubaran BP Migas, karena
pada saat itu saya sedang ikut rombongan Bapak Presiden SBY ke Yogyakarta," kata
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen A. Setiawan di kantor ESDM, Jakarta, Rabu
(21/11).

Menurut Karen, "Pertamina fokus pada produksi energi sehingga tumbuh menjadi perusahaan
organik maupun anorganik," ucapnya.

Sementara itu, Vice President Corporate & Communication Pertamina Ali Mundakir
mengakui, dirinya juga mendengar ada pihak-pihak yang mengungkapkan bahwa Pertamina
dibalik pembubaran BP Migas. "Isu itu tidak benar kalau Pertamina di belakang bubarnya BP
Migas," kata Ali.

Menurut Ali, Pertamina mematuhi dan mentaati putusan MK dan Pertamina tidak mau masuk
dalam konflik. "Kami ingin fokus pada operasi perusahaan dan target perusahaan, jelas Ali.

Dia melanjutkan, Pertamina sekarang punya tekad menjadi perusahaan yang kuat sebagai
perusahaan energi.

Saat ini, Jelas Ali, Pertamina sedang fokus untuk mengejar target menjadi perusahaan yang
memimpin regional ASEAN. "Jadi kami tidak mau berandai-andai, bicara yang belum pasti,
imbuhnya.

sumber : http://jaringnews.com/ekonomi/umum/28045/pertamina-sanggah-dibalik-
pembubaran-bp-migas
Pertamina Hulu Energi Siap Gantikan
Fungsi BP Migas
Pebrianto Eko Wicaksono - Okezone

JAKARTA - Pertamina Hulu Energi (PHE) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (persero)
mengaku siap mengganti peran BP Migas. Hal ini karena dalam melaksanakan tugasnya, PHE sudah
seperti Badan Pelaksana kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas).

Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE) Salis Aprilian mengatakan sebenarnya PHE sudah seperti BP
Migas kecil meski tidak melakukan kontrak hanya sebatas pengelolahan lapangan migas.

"Kami tidak melakukan kontrak, kami hanya memanajemen anak perusahaan kami yang mengelola
lapangan migas," kata Salis, di Hotel Century Atlet, Jakarta, Rabu (14/11/2012).

Salis mengungkapkan, PHE siap jika ditugaskan untuk mengganti peran BP Migas karena PHE ibarat
BP Migas kecil yang mengelola aset Pertamina. Dengan menangani 42 aset yang cukup besar, untuk
memanajemen anak perusahaan yang banyak.

"Jika itu akan ditempelkan kami akan siap. Karena menjadi tugas," ungkap Salis.

Menurut Salis kemungkinannya, pengganti BP Migas bisa berbentuk BUMN sehingga pemerintah
bisa membentuk BUMN lagi atau menempelkan kepada BUMN yang sudah ada. (gna)
(rhs)

sumber : http://economy.okezone.com/read/2012/11/14/19/718430/pertamina-hulu-energi-
siap-gantikan-fungsi-bp-migas
Karen Agustiawan : PERTAMINA Tidak
Ingin Jadi Regulator
JAKARTA - Pasca pembubaran BPMIGAS oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Menteri
ESDM Jero Wacik dan Meneg BUMN Dahkan Iskan melakukan pertemuan tertutup dengan
manajemen PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya di Kementerian ESDM, Rabu
(21/11) siang.

Dalam jumpa pers usai pertemuan, Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan
menegaskan bahwa perusahaan pelat merah tersebut tidak ingin menjadi regulator dan
bertekad fokus pada bisnisnya agar dapat menjadi perusahaan regional tahun 2014.

Kami ingin sekali menjadi perusahaan regional dalam waktu 2 tahun dan itu akan menyita
perhatian dirut, direksi dan anak perusahaan. Kami memang tidak ingin terlibat dalam
pengelolaan regulasi, kata Karen.

Ditegaskannya, sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jogjakarta


beberapa waktu lalu, Pertamina harus tumbuh secara organik maupun non organik. Ini
berarti, Pertamina harus fokus pada pekerjaannya yaitu peningkatan produksi dan operasional
migas. Karena itu, seluruh jajaran di Pertamina dilarang memberikan komentar maupun
pendapat di media massa maupun media sosial mengenai pembubaran BPMIGAS oleh MK.

Saya sebagai dirut, keberatan kalau tatanan yang sudah rapi kita kerjakan selama masa
transformasi ini, menjadi suatu badan atau regulator, tambahnya.

Meneg BUMN Dahlan Iskan menambahkan, tidak benar jika ada kabar yang menyebutkan
Pertamina ingin kembali menjadi regulator kegiatan usaha hulu migas. Pertamina telah
belajar dari masa lalu dan berkeinginan untuk menjadi perusahaan regional.

Pertamina tidak akan bicara apapun mengenai BPMIGAS karena Pertamina sudah
mencanangkan agar dapat menjadi perusahaan regional tahun 2014. Jadi Pertamina tidak
boleh dan tidak akan terpancing, larut dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai
BPMIGAS, ujar Dahlan.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, menurut Menteri ESDM Jero Wacik,
bertujuan membahas tindakan-tindakan yang dilakukan Pemerintah pasca BPMIGAS
dibubarkan. Selain itu, dibahas pula mengenai upaya Kementerian ESDM dan Kememeg
BUMN mengelola sektor ESDM agar dapat menghasilkan sebesar-besar kesejahteraan
rakyat. (sumber : Ditjen Migas)
sumber : http://telukharunewscom.blogspot.com/2012/11/karen-agustiawan-pertamina-
tidak-ingin.html
Pertamina Pastikan Tidak Ambil BP Migas

JAKARTA, KOMPAS.com PT Pertamina Persero memastikan tidak akan mengambil


Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas pasca-pembubaran oleh Mahkamah
Konstitusi. Pertamina akan fokus go regional.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjelaskan, pihaknya tidak ingin menjadi
regulator seperti dulu. "Kami tidak ingin terlibat masalah itu. Saya keberatan kalau kami
kembali ke masa lalu (menjadi regulator)," kata Karen saat ditemui di Kementerian ESDM
Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Menurut Karen, pihaknya ingin seperti National Oil Company (NOC) lainnya, yaitu benar-
benar menjadi pemain, bukan regulator seperti Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas (BP Migas).

Dengan menjadi pemain murni, Karen bisa membuktikan bahwa perusahaannya benar-benar
bisa tumbuh secara cepat dan menguntungkan.

Apalagi Pertamina telah didorong oleh Kementerian BUMN untuk menjadi perusahaan kelas
regional di tahun 2014.

"Itu saja sudah menyita perhatian kami karena kami hanya diberikan waktu dua tahun untuk
menyiapkan Pertamina menjadi world class company in regional," tuturnya.

Pertamina memang memiliki model bisnis yang organik dan anorganik. Namun, untuk
mengambilalih BP Migas kembali, Pertamina tidak menginginkannya lagi.

"Kami harus fokus ke pekerjaan utama dulu, fokus ke produksi dan keselamatan karyawan.
Itu yang utama," ucapnya.

Sekadar catatan, ada beberapa pihak yang menyebut bahwa Pertamina akan mengambil alih
BP Migas kembali. Hal ini sama seperti apa yang telah dilakukannya pada tahun 1970-an.

sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2012/11/21/19492861/Pertamina.Pastikan.Tidak.Ambil.B
P.Migas

Вам также может понравиться