Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PESTISIDA
OLEH
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pestisida.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya terhadap semua pihak
yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat tersesaikan. Kami menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami selaku penulis mengharapkan banyak
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa depan.
Semoga makalah yang kami susun dapat berguna untuk semua permbaca. Kami mohon
maaf apabila dalam penyajian makalah terdapat kata kata yang kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGATAR.................................................................................................................... I
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3.Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
pestisida................................................................................................................ 3
2.2 Kegunaan
Pestisida............................................................................................................... 4
2.3 Jenis jenis
Pestisida............................................................................................................... 4
2.4 Dampak Penggunaan
Pestisida............................................................................................................... 6
2.5 Penanggulangan Bahaya
Pestisida............................................................................................................... 8
BAB III
PEBUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka................................................................................................................ 13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pestisida merupakan pilihan utama cara mengendalikan hama, penyakit dan gulma,
karena membunuh langsung jasad pengganggu. Kegiatan mengendalikan jasad pengganggu
merupakan pekerjaan yang memakan banyak waktu, tenaga dan biaya. Kemanjuran pestisida
dapat diandalkan, penggunaanya mudah, tingkat keberhasilanya tinggi, ketersedianya
mencukupi dan mudah di dapat serta biayanya relatif murah. Manfaat pestisida memang faktor
produksi penentu tingginya hasil dan kualitas produk.
Akan tetapi pestisida tidak hanya memberikan manfaat terhadap pertanian, namun juga
memberikan dampak negatif. Dampak negatif penggunaan pestisida telah banyak di laporkan
dalam berbagai penelitian. Dampak tersebut dapat berupa ketidakstabilan ekosistem, adanya
residu pada hasil panen dan bahan olahanya, pencemaran lingkungan dan keracunan bahkan
kematian pada manusia.
1.2.RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian pesetisida?
B. Apa kegunaan dari pestisida?
C. Apa jenis jenis dari pestisida?
D. Apa dampak pestida bagi lingkungan dan kesehatan?
E. Bagaiamana cara penanggulangan bahaya pestisida?
1
1.3.TUJUAN
A. Untuk mengetahui pengertian dari pestisida.
B. Untuk mengetahui kegunaan dari pestisida.
C. Untuk mengetahui jenis jenis pestisida.
D. Untuk mengetahui dampak dari pestisida.
E. Untuk mengetahui cara penanggulangan bahaya pestisida.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang di
gunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Aurand dkk (1987:645-646) mendefinisikan
pestisida sebagai produk berupa zat atau campuran zat yang berbetuk gas, cair atau padat yang
digunakan untuk membunuh, melindungi, mengontrol, mencegah, atau mengurangi bentuk
bentuk kehidupan tanaman atau hewan atau virus ( kecuali virus, jamur, bakteri, pada atau
dalam lingkungan kehidupan manusia dan kehidupan lainya). Di Indonesia untuk keperluan
perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga
kwartal 1 tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan di izinkan penggunaanya. Sedangkan
bahan aktif yanan airg terdaftar telah mencapai 353 jenis.
Dalam Peraturan Pemerintah NO.7 Tahun 1973 yang disebut sebagai pestisida adalah
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dapat di gunakan untuk
memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau
hasil pertanian, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan,
mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanman, kecuali yang tergolong
dalam pupuk, memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan
periaraan,,memberantas atau mencegah hama air, memberantas atau mencegah binatang dan
jasad renik dalam rumah tangga, mencegah dan memberantas binantang yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang di lindungi, dengan penggunaan pada
tanaman, tanah, dan air. Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan
termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut di buat, diedarkan atau disimpan
untuk maksud penggunaan tersebut di atas.
3
virus, bakteri, jasad renik yang dianggap sebagain hama kecuali virus, bakteria atau
jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainya. Atau semua zat atau
campuran zat yang digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau
pengering tanaman.
Gangguan pada tanaman bisa disebabkan oleh faktor abiotik maupun biotik. Faktor
abiotik diantaranya keadaan tanah (struktur tanah, kesuburan tanah, kekurangan unsur hara);
tata air (kekurangan, kelebihan air, dan pencemaran air; keadaan udara (pencemaran udara);
dan faktor lain. Gangguan ini bisa diatasi dengan tindakan pengoreksian. Sebagai contoh,
kekurangan unsur bisa diatasi dengan penambhan jumlah unsur yang kurang. Gangguan abiotik
tidak bisa dikoreksi dengan penggunaana pestisida.
4
Sementara itu, fdaktor biotik (makhluk hidup) yang menyebabkan gangguan pada
tanaman disebut dengan istilah organisme pengganggu tanaman (OPT). Dalam pengertian
sehari hari, OPT dibagi menjadi tiga kelompok berikut.
Gangguan yang disesbabkan oleh OPT inilah yang bisa dikendalikan dengan
pestisida. Bersasarkan OPT sasaranya, pestisida dikelompokan dalam beberapa jenis berikut
:
5
n. ZPT, digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman yang efeknya bisa
memicu pertumbuhan atau menekan pertumbuhan.
o. Plant activator, digunakan untuk merangsang timbulnya kekebalan tumbuhan
sehingga tahan terhadap penyakit tertentu.
Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan
tidak segera menimbulkan gejala serta tanda yang spesifik. Namun, keracunan
kronis dalam jangka lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa
gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida
diantarnya iritasi mata, iritasi kulit, kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta
gangguan saraf, hati, ginjal, dan pernapasan, namun ada kalanya kliam tersebut
sulit dibuktikan secara pasti dan menyakinkan.
6
b. Dampak Bagi Konsumen
7
- Timbulnya hama baru, bisa hama yang selama ini di
anggap tidak penting maupun hama yang sama sekali
baru.
- Terbunuhnya musuh alami hama.
- Perubahan flora, khusus pada penggunaan herbisida.
- Fitotoksik (meracuni tanaman)
d. Dampak Sosial Ekonomi
- Penggunaan pestisida yang tidak terkendali
menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi.
- Timbulnya hambatan perdagangan, misalnya tidak
bisa ekspor karena residu pestisida tinggi.
- Timbulnya biaya sosial, misalnya biaya pengobatan
dan hilangnya hari kerja jika terjadi keracunan.
- Publikasi negatif di media masa.
2.5 Penanggulangan Bahaya Pestisida
Penggunaan pestisida pada kooditas pertanian di Indonesia nampaknya
sulit untuk ditiadakan sama sekali, karena di samping bayaknya organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang sangat mengancam produksi, juga belum
adanya teknik pengendalian lain non pestisida yang sama efektifnya dengan
penggunaan pestisida. Di samping itu penggunaan pestisida tertentu, misalnya
aplikasi hibrida sangat menguntungkan bagi oetani dibanding cara pengendalian
lainya. Upaya untuk menaggulingi adanya residu pestisida pada kakao, antara
lain adalah.
8
secara rasional adalah penekanan biaya (baik untuk haraga pestisida
maupun tenaga kerja), peningkatan keamanan/keselamatan dan
dampaknya terhadap lingkungan.
Wilis (1986) mengatakan keuntungan yang diperoleh dari sistem
ini adalah :
- Metode ini merupakan pengendlian hama terpadu
- Kondisi lingkungan yang terdampak negatif akibat
penggunaan pestisida sangat kecil, karena rata rata
areal yang diaplikasikan kurang dari 10 % dari total
area
- Sangat kecil kemungkinanya terjadi lesdakan
hama/penyakit karena pengamatan dilakukan terus
menerus.
- Sistem ini memungkinkan untuk memonitor fluktuasi
panen sehingga bermanfaat untuk aplikasi
pemupukan.
Cara pengendalian non pestisida pada pertanian saat ini telah banyak
di kembangkan, meskipun hanya beberapa yang dapat diimplemnetasikan
di lapangan dalam segala praktek. Suatu slogan dalam zaman pra
kemerdekan mengenai penanganan hama di pertanian di jawa tengah bisa
menjadi contohnya. Slogan tersebut berbunyi ZOONDER
ZWARTEMIEREN GEEN CACAO atau WHITOUT BLACK ANTS NO
COCOA atau TANPA SEMUT HITAM TIDAK ADA KAKAO. Slogan
9
ini menunjukan keberhasilan pengendalian hayati menggunakan musuh
alami hama, terutama Helopeltis spp. Dan penggerek buah kakao
mengunakan semut hitam (Dolichederus bituberculattus= D
thoracius)(Giesbirger,1983).
10
produk yang di hasilkan perkebunan dapat berlangsung secara terus
menerus dengan menjaga dan memelihara lingkungan semaksimal
mumgkin dan mendorong pekebun mendapatkan kesejahteraan yang layak.
11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Pestisida adalah produk berupa zat atau campuran zat yang berbetuk gas, cair
atau padat yang digunakan untuk membunuh, melindungi, mengontrol,
mencegah, atau mengurangi bentuk bentuk kehidupan tanaman atau hewan
atau virus ( kecuali virus, jamur, bakteri, pada atau dalam lingkungan kehidupan
manusia dan kehidupan lainya) (Aurand dkk 1987 :645-646).
2. Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk memberantas atau mencegah hama
dan penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil hasil
pertanian, memberantas rerumputasn, mematikan daun dan mencegah
pertumbuhan yang tidak diinginkan, mengatur atau merangsang pertumbuhan
tanaman atau bagian bagian tanaman, memberantas atau mencegah hama
hama luar pada hewan periaraan dan ternak, memberantas hama hama air,
memberantas atau mencegah binatang binatang dan jasad jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan dalam alat alat pengangkutan dan memberantas
atau mencegah binatatang binatnag yang bisa mneyebabkan penyakit pada
manusia.
3. Jenis jenis pestisida adalah insektisida, akarsida, moluskisida, rodentisida,
nematisida, fungisida, bakterisida, herbisida, algisida, piskisida, avisida,
repelen, atraktan, zpt dan plant activator.
4. Pestisida pada pertanian dapat menimbukan dampak terhadap keselamatan
pengguna, dampak bagi konsumen, dampak bagi kelestarian lingkungan dan
dampak sosial ekonomi.
5. Cara penanggulangan bahaya pestisida adalah penggunaan pestisida yang
rasional, penyuluhan kepada petani yang insentif, mempercepat pengembangan
cara penanggulangan non pestisida, sosialisasi bahaya pestisida, monitoring
tingkat residu pestisida dan penerapan sertifikasi pada perkebunan.
3.2.Saran
Harus segera melakukan sosialisaisasi ke para petani tentang cara
penanggulangan bahaya pestisida.
12
DAFTAR PUSTAKA
13