Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Step 1
- Kontrasepsi = suatu upaya mencegah terjadinya kehamilan secara permanen maupun
semi permanen, permanensifatnya sterilitas; semi permanen sementara.
- Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah dengan konsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan
dengan cara mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma atau
menghalangi pertemuan sel telur dengan sel sperma (Wikjosastro, 2002).
Adalah metode yg digunakan pasangan usia subur untuk membatasi jumlah anak, memberi
jarak kelahiran dan mencegah PMS.
Berasal dari 2 kata, kontramelawan; konsepsi pertemuan ovum dan sperma; jadi mencegah
terjadinya konsepsi.
- KB = Sistem pemerintah yang bertujuan untuk membatasi jumlah anak, demi mencapai
keluarga yg sejahtera.
- KB (Keluarga Berencana)
Program pemerintah yang berfungsi untuk menekan angka kelahiran dan kematian ibu serta
mengurangi angka pertumbuhan penduduk dengan menganjurkan hanya memiliki 2 anak.
Step 4
Concept Mapping
Tujuan KB
Konseling KB Manfaat/tujuan
Kelemahan Kelemahan
kelebihan kelebihan
Tujuan KB
terpenuhi/ tidak?
Step 7
1. Apa tujuan dan manfaat KB?
Tujuan Program KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu
membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa
mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah :
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Tujuan:
Tujuan program KB:
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa;
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa;
Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
TUJUAN KB berdasarkan RENSTRA:
Keluarga dengan anak ideal
Keluarga sehat
Keluarga berpendidikan
Keluarga sejahtera
Keluarga berketahanan
Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
Manfaat:
Mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam keluarga. Jika seorang bisa
mengatur dan merencanakan jumlah anak, diharapkan akan meningkat
kualitas kehidupan keluarga tersebut.
Membantu pemerintah mengurangi resiko ledakan penduduk atau baby
boomer.
Penggunaan kondom akan membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit
menular melalui hubungan seks.
Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, sebab anggaran keuangan
keluarga akhir nya bisa digunakan untuk membeli makanan yg lebih
berkualitas dan bergizi.
Menjaga kesehatan ibu dengan cara pengaturan waktu kelahiran dan juga
menghindari kehamilan dalam waktu yang singkat.
B. Difragma
Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi & alat tempat spermisida
Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan yg
terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
C. Spermisida
Bahan kimia (non oksinol-9)
Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut
2. KONTRASEPSI KOMBINASI
A. Pil Kombinasi
Efektif dan reversibel
Harus diminum setiap hari
Estrogen menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada tidak terdapat pengeluaran LH.
Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan kadar
LH ovulasi terganggu.
Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi menghambat
ovulasi.
Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama
B. Suntikan Kombinasi
Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat
I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol
valerat I.M. sebulan sekali
Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan pada
endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba
Sangat efektif
Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil
Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara
3. KONTRASEPSI PROGESTIN
A. Suntikan Progestin
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
Tidak menekan produksi ASI
Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
Kerugian :
o Gangguan haid memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM
B. Pil Progestin
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
Tidak menurunkan produksi ASI
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
4. AKDR
Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh kawat
halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan
5. KONTRASEPSI MANTAP
Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Jenis:
Minilaparotomi
Laparoskopi
Keuntungan
Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
Permanent
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
Indikasi
Perempuan pada usia >26 tahun
Perempuan dengan paritas >2
Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan
kehendaknya
Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
Perempuan pascapersalinan
Perempuan pasca-keguguran
Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Kontraindikasi
Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah itu
disebuhkan atau dikontrol)
Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa
depan
Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
Keterbatasan:
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
Klien dapat menyesal di kemudian hari
Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
Pada Pria
VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
Infeksi kulit pada daerah operasi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Filariasis (elephantiasis)
Undesensus testikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di
Persyaratan pemakaian:
Yang dapat menggunakan:
a. Usia reproduktif
b. Keadaan nulipara
c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
d. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.
f. Setelah mengali abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
g. Risiko rendah dari IMS
h. Tidak menghendaki metode hormonal.
i. Tidak menyukai untuk mengingat ingat minum pil setiap hari
j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama (lihat kontrasepsi
darurat)
Yang tidak diperkenakan menggunakan AKDR:
a. Sedang hamil(diketahui hamil atau kemungkinan hamil)
b. Perdarahan vagina yg tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
c. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
d. 3 bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
e. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
f. Penyakit trofoblas yang ganas.
g. Diketahui menderita TBC pelvik
h. Kanker alat genital
i. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
AKDR post-plasenta:
o Kita pernah mengenal program insersi AKDR (IUD) postpartum dimana pasien
mendapat insersi AKDR pasca persalinan. Program tersebut tdk pernah
dikembangkan lagi.
o Dengan adanya cara yg relatif baru yaitu insersi AKDR post-plasenta mungkin
mempunyai harapan dan kesempatan bagi banyak ibu yang tak ingun hamil lagi.
Teknik ini cukup aman. Hanya sebagian kecil(3-8%) ibu yg menginginkan anak lagi.
Bagi Indonesia dgn kesulitan hidup yang cukup tinggi (30% miskin) dan banyak
unmet need (8,6%)maka teknologi ini perlu ditawarkan. Pasien hendaknya
mendapatkan konseling sebelum persalinan.
o Pemasangan AKDR dpt dilakukan juga pd saat seksio sesarea. Peningkatan
pengguaan AKDR akan mengurangi kehamilan yg tdk diinginkan dimasa depan,
sehingga akan mengurangi angka kematian ibu di Indonesia.
PEMANTAUAN:
Klien hendaknya diberikan pendidikan mengenai manfaat dan resiko AKDR. Bila
terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali dipasang. Pemeriksaan AKDR dapat dilakukan setiap tahun atau
bila terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam dsb)
WAKTU PENGGUNAAN:
o Setiap waktu dalam siklus haid, yg dapat dipastikan klien tidak hamil.
o Hasil pertama sampai ke-7 siklus haid.
o Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca
persalinan; setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL).
Perlu Diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam
pasca persalinan.
o Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala
infeksi
o Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi.
Di Indonesia alat konstrasepsi yang telah dikembangkan menjadi program adalah pil, suntik, IUD,
implant dan kontap (BKKBN, 2003). Menurut Hartanto (2003, pp.30-31) ) pelayanan kontrasepsi
diupayakan untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Guna mencapai tujuan tersebut
maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran ,yaitu :
1) Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun dengan menggunakan
kontrasepsi pil oral, kondom, IUD mini.
2) Fase menjarangkan kehamilan bagi PUS dengan usia istri antara 20 30 / 35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran
adalah 2 4 tahun, dengan menggunakan kontrasepsi IUD sebagai pilihan utama.
3) Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan periode umur di atas 20 35 tahun,
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak pilihan utama adalah kontrasepsi
mantap
4. Bagaimana cara pemilihan KB yg baik untuk pasien hepatits kronis dan servisitis GO?
Hepatitis
Pd bbrp keadaan patologik, misalnya sindrom Stein-Leventahl dg ovarium polikistik, terjadi
hambatan sintesis estrogen shg prekursornya yg berefek androgenik meningkat dan
menyebabkan virilisasi.
Estrogen endogen pada manusia terdiri dari estradiol, estriol dan estron.
Sekresi estradiol paling banyak dan potensi estrogeniknya juga paling kuat.
Oksidasi estradiol menjadi estron dan hidrasi estron menjadi estriol terutama terjadi di
hepar, ketiga jenis estrogen tsb diekskresikan melalui urin dalam bentuk konyugasi dengan
asam sulfat atau glukuronat.
Servisitis GO:
Kelebihan progesteronfluor albusmemperparah keputihan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Hormon-hormon lain yang secara langsung dapat meningkatkan sekresi insulin atau yang
dapat memperkuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin meliputi glukagon, hormon
pertumbuhan, kortisol dan yang lebih lemah, progesteron dan estrogen. Manfaat efek perangsangan
hormon-hormon ini adalah bahwa pemanjangan sekresi dari salah satu jenis hormon ini dalam
jumlah besar kadang-kadang dapat mengakibatkan sel-sel beta pulau Langerhans menjadi
kelelahan dan karenanya akan meningkatkan risiko untuk terkena diabetes. Memang diabetes
sering terjadi pada orang raksasa atau akromegali dengan tumor yang menyekresi hormon
pertumbuhan atau pada orang yang kelenjar adrenalnya menyekresikan kelebihan glukokortikoid.
(Fisiologi guyton)
Adanya ikatan estrogen afinitas tinggi yang spesifik dalam fraksi subseluler non-nuklear, termasuk
membran plasma dan mitokondria, menyiratkan bahwa reseptor-estrogen dapat ditempatkan pada
tempat ini. Tentu saja studi terbaru telah menunjukkan dengan pasti adanya reseptor-estrogen ,
atau keduanya di dalam mitokondria dari sel dan jaringan yang beragam. Genom mitokondria
berisi sequence/urutan estrogen yang responsif secara potensial dan estrogen telah meningkatkan
level transkrip gen yang dikode DNA pada mitokondria. Mekanisme impor reseptor-estrogen
mitokondria tidak diketahui, meskipun reseptor-estrogen berisi daerah peptida yang menargetkan
sangkaan mitokondria. Beberapa studi dibutuhkan untuk menerangkan mekanisme impor reseptor-
estrogen, untuk menentukan bagaimana fungsinya meningkatkan transkripsi DNA mitokondria, dan
untuk menetapkan aturan proses dalam merespon estrogen.
Seperti faktor pertumbuhan peptida, estrogen juga menyebabkan aktivasi protein-kinase beragam,
seperti protein kinase yang diaktivasi mitogen, dan meningkatkan level messenger kedua, seperti
siklik AMP (cAMP), dalam hitungan menit (tabel 3). Efek non-transkripsi non-genomik ini melibatkan
pembentukan batas membran pada reseptor-estrogen , atau keduanya dan memudahkan cross-
talk antara proses signaling membran reseptor-estrogen dan jalur transduksi-sinyal lainnya. Cross-
talk antara jalur messenger kedua dan genomik mungkin memiliki peranan penting dalam kontrol
peranan estrogenik pada proliferase sel dan inhibisi apoptosis dan mungkin memiliki implikasi
terhadap terapi.
Metabolit estrogen catechol mungkin juga berpartisipasi dalam regulasi jalur ekspresi, gen signaling,
atau keduanya melalui reseptor-estrogen. Estrogen 4-hydroxycatechol dan 2-
hydroxycatechol memiliki afinitas ikatan yang tinggi terhadap reseptor-estrogen manusia (150 % dan
100 %, berturut-turut, jika dibandingkan dengan estradiol) dan mempengaruhi ekspresi gen
dependen reseptor-estrogen. Lebih jauh lagi, sebuah afinitas tinggi, dapat larut, sitosolik, mengikat
protein untuk 4-hydroxyestradiol mungkin sebuah reseptor baru yang memperantarai efek reseptor-
estrogen -independen dan reseptor-estrogen -independen terhadap estrogen catechol. Penilaian
efek metabolit catechol pada poliferasi jaringan payudara manusia dan apoptosis yang pantas untuk
penelitian tambahan.
The use of oral contraceptives before age 30 and use for more than five years are
associated with an increased risk of breast cancer in women with the BRCA1 gene,
but not in those with the BRCA2 gene. Because oral contraceptive use reduces the
risk of ovarian cancer, these drugs offer significant benefits for women
with BRCA mutations.
7. Kenapa pada saat pasien menggunakan kontrasepsi suntik haid menjadi tidak teratur dan
timbul flek?
Flekketidakseimbangan hormonalsaat estrogen turun flek timbul, tapi saat habis
suntik tidak menstruasi
Hiperpigmentasi pengaruh hormonal dibaca yaa
Rendahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan spotting dan breakthrough
bleeding intermenstrual.
(Ilmu Kandungan, Sarwono, edisi ketiga)
Dasar dari suntik KB adalah meniru proses-proses alamiah dengan cara menggantikan
produksi normal estrogen dan progesterone oleh ovarium akan menekan hormon
ovarium selama siklus haid normal, sehingga juga menekan releasing-factor di otak dan
akhirnya mencegah ovulasi. Jika menggunakan pil oral, harus diminum setiap hari agar
efektif karena mereka di metabolism dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1-2 tablet,
maka akan terjadi peningkatan hormone-hormon alamiah dan akhirnya menyebabkan ovum
jadi matang dan dilepaskan.
Mekanisme kerjanya antara lain menghambat ovulasi, mencegah implantasi,
memperlambat transportasi ovum, mengentalkan lendir serviks (Proverawati, 2010).
1) Mekanisme kerja estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, implantasi,
atau perjalanan ovum.
a) Ovulasi
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya
menghambat FSH dan LH. Penghambatan tersebut tampak dari tidak adanya estrogen dan
puncak FSH-LH dari pertengahan siklus. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil kombinasi
yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang karena estrogen hanya efektif 95-
98% menghambat ovulasi.
b) Implantasi
Implantasi dari blastocyst yang sedang berkembang terjadi 6 hari setelah fertilisasi, proses
ini dapat dihambat bila lingkungan endometrium tidak dalam keadaan yang optimal.
Kadar estrogen dan progesteron yang tidak adekuat, menyebabkan pola endometrium
yang abnormal sehingga menjadi tidak baik untuk implantasi. Implantasi telur yang sudah
dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi (dietilstilbestrol, etinil estradiol) yang diberikan
pada pertengahan siklus haid.
c) Transport gamet/ovum
Transport gamet/ovum dipercepat oleh estrogen dan hal ini disebabkan efek hormonal
pada peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus.
Estrogen
(-) Hipotalamus
(-) FSH
LANGKAH KONSELING
1) GATHER
G : Greet
Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A : Ask
Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan
kondisi yang dihadapi?
T : Tell
Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan
upaya penyelesaiannya
H : Help
Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya
E : Explain
Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera
terlihat/ diobservasi)
R : Refer/Return visit
Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal
kunjungan Ulang)
Tujuan Konseling:
Konseling KB bertujuan membantu klien dalam hal:
a. Menyampaikan informasi dan pilihan pola reproduksi
b. Memilih metode KB yang diyakini
c. Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan efektif
d. Memulai dan melanjutkan KB
e. Mempelajari tujuan, ketidakjelasan informasi tentang metode KB yang tersedia.
Fungsi Konseling:
a. Konseling dengan fungsi pencegahan merupakan upaya mencegah timbulnya masalah
kesehatan.
b. Konseling dengan fungsi penyesuaian dalam hal ini merupakan upaya untuk membantu klien
mengalami perubahan biologis, psikologis, social, cultural, dan lingkungan yang berkaitan dengan
kesehatan.
c. Konseling dengan fungsi perbaikan dilaksanakan ketika terjadi penyimpangan perilaku klien
atau pelayanan kesehatan dan lingkungan yang menyebabkan terjadi masalah kesehatan
sehingga diperlukan upaya perbaikan dengan konseling.
d. Konseling dengan fungsi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya peningkatan peran
serta masyarakat.
repository.usu.ac.id
- Barier bisa
- IUD
- Tubektomi/vasektomi
Prinsip pelayanan kontrasepsi saat ini adalah memberikan kemandirian pada ibu dan pasangan untuk
memilih metode yang diinginkan. Pemberi pelayanan berperan sebagai konselor dan fasilitator,
sesuai langkah-langkah di bawah ini.
1. Jalin komunikasi yang baik dengan ibu
Beri salam kepada ibu, tersenyum, perkenalkan diri Anda. Gunakan komunikasi verbal dan non-verbal
sebagai awal interaksi dua arah. Tanya ibu tentang identitas dan keinginannya pada kunjungan ini.
Tanyakan tujuan ibu berkontrasepsi dan jelaskan pilihan metode yang dapat diguakan untuk tujuan
tersebut. Tanyakan juga apa ibu sudah memikirkan pilihan metode tertentu.
Tanyakan status kesehatan ibu dan kondisi medis yang dimilikinya. Perhatikan persyaratan medis
penggunaan metode kontrasepsi tertentu.
3. Berikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan ibu
Berikan informasi yang obyektif dan lengkap tentang berbagai metode kontrasepsi: efektivitas, cara
kerja, efek samping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta upaya-upaya untuk menghilangkan
atau mengurangi berbagai efek yang merugikan tersebut (termasuk sistem rujukan).
Bantu ibu memilih metode kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya. Beri kesempatan
pada ibu untuk mempertimbangkan pilihannya. Apabila ingin mendapat penjelasan lanjutan,
anjurkan ibu untuk berkonsultasi kembali atau dirujuk pada konselor atau tenaga kesehatan yang
lebih ahli.
5. Jelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang telah dipilih ibu
Setelah ibu memilih metode yang sesuai baginya, jelaskanlah mengenai:
Lokasi klinik keluarga berencana (KB)/tempat pelayanan untuk kunjungan ulang bila
diperlukan
Informasi-informasi tersebut tidak dijelaskan di dalam buku ini, namun dapat diperoleh di Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BKKBN 2011).
Bila ibu ingin memulai pemakaian kontrasepsi saat itu juga, lakukan penapisan kehamilan dengan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Apakah Anda mempunyai bayi yang berumur kurang dari 6 bulan DAN menyusui secara
eksklusif DAN tidak mendapat haid selama 6 bulan tersebut?
Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin
menggunakan AKDR)?
Apakah Anda mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien
ingin menggunakan AKDR)?
Bila ada jawaban YA pada satu atau lebih pertanyaan di atas, metode kontrasepsi dapat mulai
digunakan. Bila semua dijawab TIDAK, ibu harus melakukan tes kehamilan atau menunggu haid
berikutnya.
WHO : http://www.edukia.org/web/kbibu/9-7-1-panduan-pemilihan-kontrasepsi/
Dalam hal memilih metode kontrasepsi, kita harus dapat memandangnya dari dua sudut
yaitu: dari pihak calon akseptor dan pihak medis / petugas KB.
1 .Pihak calon akseptor
Dengan belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100% sempurna, maka ada
dua hal yang sangat penting untuk di ketahui oleh pasangan calon akseptor, yaitu: efektifitas dan
keamanan (Hartanto, 2004).
a. Efektifitas
Petugas KB sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah metode ini benar-benar ampuh?
2. Metode apa yang paling efektif?
3. Metode apa yang paling efektif untuk saya?
4. Apakah saya dapat menjadi hamil bila telah ikut KB?
Karena pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dapat di jawab secara pasti untuk setiap
individu wanita, di anggap paling baik menjawabnya dengan dua cara:
1. Angka kegagalan bagi pasangan suami istri yang memakai metode kontrasepsi secara
konsisten dan benar (theoretical atau biological effectiveness), kegagalan cara (kegagalan metode)
(method failure).
2. Angka kegagalan bagi pasangan suami istri dalam kondisi kehidupan sehari-hari/sebenarnya
(use effectiveness), kegagalan pemakai (user failure).
b). Keamanan
Seperti halnya semua kontrasepsi mempunyai kegagalan, maka semua kontrasepsi juga
menimbulkan resiko tertentu pada pemakainya, yaitu:
1. Risiko yang berhubungan dengan metode itu sendiri, misalnya kematian, hospitalisasi,
histerektomi, infeksi dan lain-lain.
2. Adanya risiko yang potensial dalam bentuk ketidaknyamanan (inconvenience), misalnya
senggama menjadi kurang/tidak menyenangkan, biaya yang tinggi dan lain-lain.
Hardy dkk (2000) menyatakan hal ini disebabkan karena rokok memiliki efek toksik pada fungsi
ovarium dan mempercepat tingkat atresia pada folikel.
Kontrasepsi hormonal adalah hormon yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita
dengan cara diminum (pil), disuntikkan (KB suntik) ataupun dimasukkan ke dalam tubuh
berupa susuk. Hormon tersebut dapat berupa estrogen, progesteron ataupun gabungan
keduanya. Dengan adanya tambahan hormon tersebut, maka ada berbagai efek yang
memang diharapkan terjadi, yang pertama adalah indung telur tidak akan mencapai tingkat
kematangan yang diharapkan, sehingga ovulasi tidak akan terjadi, yang kedua kondisi rahim
dibuat agar tidak dapat menerima calon janin, sehingga tidak dapat terjadi kehamilan.
Oleh karena pemberian hormon ini berpengaruh ke seluruh sistem di dalam tubuh kita,
makaselain efek yang memang diharapkan terjadi, seringkali timbul efek samping lain,
misalnya peningkatan berat badan, sakit kepala, keluar flek-flek dan sebagainya. Hal ini
karena salah satu fungsi dari hormon-hormon ini adalah mempengaruhi metabolisme
lemak di dalam tubuh dan juga mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular yang
mencakup jantung dan pembuluh darah. Sehingga wanita yang sudah menderita beberapa
penyakit seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, kadar kolesterol tinggi ataupun
darah tinggi tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal karena dapat
memperparah penyakit yang sudah ada.
Sebagaimana kita ketahui bersama rokok juga memiliki pengaruh yang cukup besar
dalamsistem jantung dan pembuluh darah. Racun dari rokok sangat mempengaruhi
elastisitas pembuluh darah sehingga wanita yang merokok harus berkonsultasi dahulu
dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pada sebagian wanita di atas usia 35 tahun, sudah mulai ada kecenderungan untuk terkena
berbagai penyakit degeneratif seperti kencing manis, kadar kolesterol darah yang tinggi,
ataupun darah tinggi, sehingga bila akan menggunakan kontrasepsi hormonal diharapkan
dapat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=575
E. Difragma
Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi & alat tempat spermisida
Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan yg
terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
F. Spermisida
Bahan kimia (non oksinol-9)
Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut
7. KONTRASEPSI KOMBINASI
C. Pil Kombinasi
Efektif dan reversibel
Harus diminum setiap hari
Estrogen menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada tidak terdapat pengeluaran LH.
Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan kadar
LH ovulasi terganggu.
Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi menghambat
ovulasi.
Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama
D. Suntikan Kombinasi
Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat
I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol
valerat I.M. sebulan sekali
Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan pada
endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba
Sangat efektif
Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil
Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara
8. KONTRASEPSI PROGESTIN
C. Suntikan Progestin
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
Tidak menekan produksi ASI
Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
Kerugian :
o Gangguan haid memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM
D. Pil Progestin
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
Tidak menurunkan produksi ASI
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
9. AKDR
Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh kawat
halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan
Pada Pria
VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
Infeksi kulit pada daerah operasi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Filariasis (elephantiasis)
Undesensus testikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di
1. METODE BARRIER
A. Kondom
Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah penularan
mikroorganisme
Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
B. Difragma
Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi & alat tempat spermisida
Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan yg
terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
C. Spermisida
Bahan kimia (non oksinol-9)
Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut
2. KONTRASEPSI KOMBINASI
A. Pil Kombinasi
Efektif dan reversibel
Harus diminum setiap hari
Estrogen menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada tidak terdapat pengeluaran LH.
Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan kadar
LH ovulasi terganggu.
Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi menghambat
ovulasi.
Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama
B. Suntikan Kombinasi
Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat
I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol
valerat I.M. sebulan sekali
Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan pada
endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba
Sangat efektif
Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil
Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara
3. KONTRASEPSI PROGESTIN
A. Suntikan Progestin
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
Tidak menekan produksi ASI
Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
Kerugian :
o Gangguan haid memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM
B. Pil Progestin
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
Tidak menurunkan produksi ASI
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
4. AKDR
Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh kawat
halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan
5. KONTRASEPSI MANTAP
Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Jenis:
Minilaparotomi
Laparoskopi
Keuntungan
Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
Permanent
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
Indikasi
Perempuan pada usia >26 tahun
Perempuan dengan paritas >2
Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan
kehendaknya
Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
Perempuan pascapersalinan
Perempuan pasca-keguguran
Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Kontraindikasi
Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah itu
disebuhkan atau dikontrol)
Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa
depan
Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
Keterbatasan:
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
Klien dapat menyesal di kemudian hari
Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
Pada Pria
VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
Infeksi kulit pada daerah operasi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Filariasis (elephantiasis)
Undesensus testikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di
Progesteron Menurunkan
Meningkatkan frekuensi
sekresi untukdan intensitas
nutrisi ovum ygkontraksi uterus
telah dibuahi,
Tuba Fallopi mencegah terlepasnya ovumyg ygbergerak
terimplantasi
ovum yg membelah, dan ovum dalam tuba fallopi