Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
keaslian dalam penelitian ini. Bahwa setelah membaca dan mengamati dalam
a. Nur Kholis, Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2006
dalam persamaan hak antara ahli waris laki-laki dan perempuan dimana
10
11
internal dan kecemburuan sosial antar ahli waris. Kedua, faktor keyakinan
yang jenis penelitiannya kuantitatif, dalam hal ini seberapa prosentase dari
masyarakat yang paham dan tidak paham masalah waris Islam dan berapa
terjadi pada daerah yang terdiri dari komunitas yang beragama Islam,
masyarakat yang terdiri dari komunitas yang fanatik pada agama Islam dan
B. Kerangka Teori
a. Pengertian
suatu kaum kepada kaum yang lain. Sesuatu ini bersifat umum,
mayit kepada ahli warisnya yang hidup, baik yang ditinggalkan itu
warits.
6
Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam (Jakarta: Kencana, 2008), h 47
14
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka
untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki
sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika
anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi
mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak
perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo
harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya
seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal
itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak
mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu
mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah
dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu
tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.7
7
Departemen Agama, Al-Quran Dan Terjemah, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-
Quran, 1971), h. 116-117
8
Suparman Usman dan Yusuf Somawinata, Fiqh Mawaris (Hukum Kewarisan Islam), (Jakarta:
Gaya Media Pratama, 2008), h 13
15
9
Suparman, Fiqih.., h 43
16
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW
bersabda,"Pelajarilah Al-Quran dan ajarkanlah kepada orang-
orang. Dan pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkan kepada
orang-orang. Karena Aku hanya manusia yang akan
meninggal. Dan ilmu waris akan dicabut lalu fitnah
menyebar, sampai-sampai ada dua orang yang berseteru
dalam masalah warisan namun tidak menemukan orang yang
bisa menjawabnya". (HR. Al-Hakim) 11
10
Muhammad Afifi dan abdul hafiz, Fiqih Imam Syafii (Jakarta: Almahira, 2010), h 78
11
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, al-Mustadrak 'ala al-Shahihain
(Kairo: Darul Hadits, 1995), h 1885
17
b. Bentuk-bentuk Waris
ayah).
secara detail.
waris:
12
Abi Abdullah Muhammad bin Yazid al-qozwiny, Sunan Ibnu Majah,(Mesir: Dar Ihya Al-
Kutub, 1999), h 908
13
Suparman, Fiqih.., h 47
18
14
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:7.
19
Rasulullah SAW:
15
( )
Sesungguhnya hak menerima harta pusaka itu bagi orang
yang dibebaskan, bila budak itu tidak memiliki ahli waris yang
15
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari Al Jufi, Shahih Bukhari (Kairo: Darul Hadits,
1995), h 1682
16
Suparman, Fiqih.., h 28-29.
20
muslimin. Hal ini kalau memang tidak ada ahli waris dari tiga
Ahmad:
( )
Saya adalah ahli waris bagi orang yang tidak mempunyai
d. Rukun Waris
akan dinasabkan.
19
Amir Syarifuddin, Hukum., h 51
22
e. Syarat Waris
2) Adanya ahli waris yang hidup secara hakiki pada waktu pewaris
masih hidup, sebab orang yang sudah mati tidak memiliki hak
untuk mewarisi. Sebagai contoh, jika dua orang atau lebih dari
20
Suparman, Fiqih.., h. 24.
21
Sayid Sabiq, Fiqih al-Sunnah (Semarang: Toha Putera, 1972), h. 426
23
saling mewarisi.
warisan karena sebagai ahlul furudh, ada yang karena 'ashabah, ada
22
Sayid Sabiq, Fiqih., h. 427.
24
adanya hubungan atau ikatan antara pewaris dengan orang yang akan
warisan.23
oleh adanya akad nikah yang sah antara ibu dengan ayah
menggauli ibunya.24
23
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 111-112.
24
H. Safudin Arief Notariat syariah dalam praktek cet 1 (Jakarta selatan galaksi komunikasi utama
darunnajah publishing 2012) h.111
25
tetapi masih dalam masa iddah. Sebab, pada saat itu suami masih
tetap ada.25
25
Suparman, Fiqih., h. 29.
26
yaitu :
a) Perbedaan agama
dari Usamah bin Zaid, dan ibnu Majah yang telah di sebutkan
26
Suparman, Fiqh.., h. 31.
27
sama batal. Allah SWT berfirman dalam surat Yunus ayat 32:
Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu
yang sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu,
melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu
dipalingkan (dari kebenaran)?27(QS. Yunus: 32)
()
orang islam tidak mewarisi non muslim dan non muslim juga
27
Departemen Agama, Al-Quran., QS. Yunus:32
28
Abu Abdullah Muhammad, Shahih, h 1692
28
b) Pembunuhan
( )
Pembunuh tidak berhak mendapatkan warisan dari orang
29
Abu Abdul Rahman Ahmad bin Ali Al-Khurasani Al-Qadi, Sunan an-NasaI (Mesir: Dar Ihya
Al-Kutub, 1999), h 896
29
c) Perbudakan
an-Nahl ayat 75 :
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba
sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap
sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik
dari Kami, lalu Dia menafkahkan sebagian dari rezki itu
secara sembunyi dan secara terang-terangan, Adakah
mereka itu sama? segala puji hanya bagi Allah, tetapi
kebanyakan mereka tiada mengetahui.31 (QS. An-
Nahl:75)
30
Suparman, Fiqih., h. 39.
31
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nahl:75
30
d) Mati Misterius
lainnya.
32
Muhammad Afifi, Fiqih., h 87
33
Muhammad Afifi, Fiqih., h 88
31
atau telah meninggal lebih dulu. Untuk ahli waris yang lain,
ini dilakukan untuk menjaga hak janinn dan hak orang lain
sebelum anak itu lahir. Apabila anak itu lahir dalam keadaan
34
Muhammad Afifi, Fiqih., h 88
32
2) Hijab
anak;
ada anak;
35
Suhrawardi K.Lubis dan Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 1995,
hal .59.
36
Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Kencana, Padang, 2004, hal.201.
33
warisan.
sebagai berikut:
suaminya
b) Ibu
c) Anak laki-laki
d) Ayah
e) Anak perempuan .
37
Muhammad Afifi, Fiqih., h 91
34
Allah SWT:
sepertalian darah
38
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:176
39
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:11
35
b) Dua orang saudara atau lebih dari dua orang saudara bila
Allah SWT:
40
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:12
41
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:12
36
laki-laki.42
meninggalkan anak
meninggalkan anak
oleh Bukhari :
( )
Nabi SAW. telah menetapkan seperenam bagian
untuk cucu perempuan dari anak laki-laki, jika bersama
dengan anak perempuan.43 (H.R. Bukhari ).
42
Muhammad Afifi, Fiqih., h 92
43
Abu Abdullah Muhammad, Shahih., h 1693
37
( )
Bahwasanya Nabi SAW. telah memberikan bagian
seperenam kepada nenek, jika tidak terdapat (yang
menghalanginya), yaitu ibu.44 (H.R. Abu Dawud dan
Nasai)
adalah :
44
Abu Abdul Rahman, Sunan., h 914
38
( )
Kafanilah dia dengan dua bajunya.46 (HR. Bukhari
Muslim)
Satu hal yang perlu untuk diketahui dalam hal ini ialah bahwa
kelaminnya.
45
Amir Syarifuddin, Hukum., h.221.
46
Abu Abdullah Muhammad, Shahih., h 1421
39
"Jiwa (ruh) orang mukmin bergantung pada utangnya hingga
ditunaikan."47
Maksud hadits ini adalah utang piutang yang bersangkutan dengan
dengan niat dan keikhlasan, dan hal itu tidak mungkin dapat
47
Abu Abdullah Muhammad, Shahih., h 1675
48
Muhammad Jawad Al-Mughniyah, Fikih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2001), h 582
49
Muhammad Jawad, Fikih., h 584
40
Namun, bila sang mayit berwasiat, maka wajib bagi ahli waris
untuk menunaikannya.
50
Muhammad Jawad, Fikih., h 585
41
dahulu.
51
Muhammad Jawad, Fikih., h 587
52
Departemen Agama, Al-Quran., QS. An-Nisa:11
42
tidak ada protes dari salah satu atau bahkan seluruh ahli warisnya.
Sa'ad bin Abi Waqash r.a. pada waktu itu Sa'ad sakit dan berniat
!
) : :
, ,
:
: : :
,
, :
(
"Dari Saad Ibnu Waqqash Radhiyallahu anhu berkata: Aku
berkata, wahai Rasulullah, aku mempunyai harta dan tidak
ada yang mewarisiku kecuali anak perempuanku satu-
satunya. Bolehkah aku bersedekah dengan dua pertiga
hartaku? Beliau menjawab: Tidak boleh. Aku bertanya:
43
dan kesepakatan para ulama (ijma'). Dalam hal ini dimulai dengan
berhak menerima sisa harta waris jika ada setelah ashhabul furudh
menerima bagian).54
syirkah atau syarikah. Kata syirkah berasal dari bahasa arab secara
53
Abu Abdullah Muhammad, Shahih., h 1681
54
Sabiq, Fiqih,. h. 425-426
44
kesatuan.
( ) .
Dari Kharasy dari sahabat Rasulullah saw, dia berkata: aku
perang bersama Nabi SAW tiga kali aku mendengar Nabi
bersabda bahwa manusia itu berkongsi pada tiga hal yaitu,
padang rumput, air dan api.56 (H.R. Ahmad dan Abu Daud).
Kedua: Syirkah al-milk, ialah perkongsian yang terjadi
antara dua orang atau lebih atas sesuatu sebab dari beberapa sebab
waris.
55
Syakroni, Konflik Harta Warisan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 63.
56
Sulaiman, Sunan., h 897
57
Syakroni, Konflik., h. 64
45
berdasarkan aqd antara dua orang atau lebih terhadap modal dan
berdasarkan modal.58
58
Syakroni, Konflik., h. 64
46
satu dari yang lain, sehinga dengan demikian akan terjadi syirkah
al-milk antara pembeli dan penjual. Misalnya dua orang atau lebih
59
Syakroni, Konflik., h. 65.
60
Departemen, Al-Quran., QS. Al-Maidah:2.
47
2) Surat al-Nisaayat 5:
harta kepada orang yang belum dewasa atau belum baligh. Jika
61
Departemen, Al-Quran.,QS. An-Nisa:5
48
3) Hadits Qudsi:
()
Allah SWT berfirman: Aku adalah kongsi ketiga dari dua
orang yang berkongsi selama salah seorang tidak
mengkhianati kongsinya. Apabila ia mengkhianatinya,
maka aku keluar dari perkongsian itu.62
Hadits diatas mengajarkan kepada kita bahwa persekutuan
Nya.
kerelaan.
62
Syakroni, Konflik., h. 67.