Вы находитесь на странице: 1из 15

JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Daftar Isi

A. Pengertian Jamkesda 2

B. Fasilitas Jamkesda 2

C. Apa Yang Tidak Ditanggung Oleh Jamkesda 3

D. Kriteria MASKIN ( BPS ) 4

E. Cara Rujukan jamkesda 5

F. Keistimewahan Jamkesda 7

G. Dampak Negatif dan Positif Jamkesda disuatu Daerah 7

H. Dinkes Makassar Kaji Pengalihan Pembiayaan Jamkesda Ke Askes 8

I. Kesehatan Gratis 9

J. Kesehatan Gratis DiSulSel Diterapkan Per 1 juli 10

K. Peserta Jaminan Pelayanan DiSulSel 11

L. Program Kesehatan Gratis belum Merata 11

M. Kesimpulan 14

N. Daftar Pustaka 15

1
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

A. Pengertian JAMKESDA
Jamkesda adalah program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu disuatu daerah program ini diselenggarakan
secara nasional namun pelaksanaannya hanya bisa dilakukan didaerah yang berlaku
saja. (Depkes 2010).
Kemiskinan dan penyakit terjadi saling kait-mengkait, dengan hubungan
yang tidak akan pernah putus terkecuali dilakukan intervensi pada salah satu atau
kedua sisi, yakni pada kemiskinannya atau penyakitnya. Upaya-upaya pelayanan
kesehatan penduduk miskin, memerlukan penyelesaian menyeluruh dan perlu
disusun strategi serta tindak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang peduli terhadap
penduduk miskin.(Frenty 2010).
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/
1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak
memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu.(Depkes 2010).
B. Fasilitas JAMKESDA

Menurut (Frenty 2010), Fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh JAMKESDA
adalah :
a). Rawat jalan tingkat 1 dilaksanakan pada puskesmas dan jaringannya dalam
atau luas gedung meliputi :
Laboratorium sederhana (darah, urine, feses rutin)
Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan
Tindakan medis kecil
Pemeriksaan dan pengobatan gigi termasuk cabut dan tambal
Pemeriksaan ibu hamil. Ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita
Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat kontrasepsi)
Pemberian obat

b). Rawat inap tingkat 1 dilaksanakan pada puskesmas perawatan meliputi :


Akomodasi rawat inap
Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan
LAB sederhana
Tindakan medis kecil

2
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Pemberian obat
Persalinan normal dan dengan penyulit

c). Persalinan normal yang dilakukan di puskesmas non perawatan/ bidan desa
/polindes/rumah Pasien/BPS.

d). Pelayanan gawat darurat


Pelayanan kesehatan dirumah sakit :
a. Rawat jalan tingkat lanjutan
b. Rawat inap tingkat lanjutan dilaksanakan pada ruang perawatan kelas tiga
c. Pelayanan gawat darurat
Pelayanan yang dibatasi yaitu :
a. Kaca mata dengan nilai maksimal 50,000 berdasarkan resep dokter
b. Alat Bantu dengar dengan berdasarkan harga yang paling murah
c. Alat Bantu gerak berdasarkan harga yang paling efisien
d. Pelayanan penunjang diagnosa canggih diberikan hanya pada kasus
lifesaving.

C. Apa yang tidak ditanggung oleh JAMKESDA

Yang tidak ditanggung JAMKESDA yaitu :


1. Tidak mengikuti ketentuan dan prosedur pelayanan yang telah ditentukan
oleh Jamkesda.

2. Penyakit yang tidak ditanggung :


o Akibat upaya bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti diri.
o MS, HIV / AIDS.
o Pemandulan, Abortus criminalis.
o Cacat bawaan termasuk hemofilia dan thalasemia.
o Kecelakaan Lalin/pekerjaan, perkelahian.

3. Tindakan / prosedur medik yang tidak ditanggung :


o Operasi plastik untuk kosmetik.
o General Check-up.
o Pengobatan alternatif ( non medis ).
o Sirkumsisi tanpa indikasi medis.

4. Obat-obatan yang tidak ditanggung :


o Obat-obatan yang tidak termasuk dalam daftar formularium
Jamkesda,
o Obat-obatan yang dibeli sendiri.
o Imunisasi di luar imunisasi standar.

3
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

5. Materi / peralatan pendukung pengobatan yang tidak ditanggung :


o Kaca mata / Contact lens.
o Kursi roda, Tongkat penyangga, plate.
o Alat bantu pendengaran.
o Protesa.

D. Kriteria MASKIN (BPS)

Ada 14 kriteria maskin menurut BPS antara lain:


1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2/orang
2) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah / bambu / kayu
murahan.
3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamboo / rumbia / kayu
berkualitas rendah / tembok tanpa dipelester.
4) Tidak memiliki fasilitas BAB / bersama-sama dengan rumah tangga
orang lain
5) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik
6) Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung
/sungai /air hujan
7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu baker / arang
garing minyak tanah
8) Hanya mengkonsumsi daging /susu /ayam 1x dalam seminggu
9) Hanya membeli 1 stel pakaian baru dalam 1 tahun
10) Hanya sanggup makan sebanyak 1-2 x/hari
11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan dipuskesmas atau
poliklinik
12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas
lahan 0,5 Hectar, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, perkebunan /
pekrjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000/bln
13) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah /tidak tamat
SD/hanya SD
14) Tidak memiliki tabungan /barang yang mudah dijual dengan nilai Rp
500.000, seperti:sepeda motor (kredit/non kredit ), emas, ternak,
kapal motor/ barang modal lainnya.(Frenty 2010).

E. Cara rujukan JAMKESDA

Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi peserta, sebagai


berikut:
1. Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya.

4
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

2. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, peserta harus menunjukkan


kartu yang keabsahan kepesertaannya merujuk kepada daftar
masyarakat miskin yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat.
Penggunaan SKTM hanya berlaku untuk setiap kali pelayanan kecuali
pada kondisi pelayanan lanjutan terkait dengan penyakitnya.

3. Apabila peserta JAMKESDA memerlukan pelayanan kesehatan rujukan,


maka yang bersangkutan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
disertai surat rujukan dan kartu peserta yang ditunjukkan sejak awal
sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, kecuali pada kasus
emergency.

4. Pelayanan rujukan sebagaimana butir ke-3 (tiga) diatas meliputi :


a. Pelayanan rawat jalan lanjutan (spesialistik) di Rumah Sakit,
BKMM/ BBKPM/BP4/BKIM.
b. Pelayanan Rawat Inap kelas III di Rumah Sakit
c. Pelayanan obat-obatan
d. Pelayanan rujukan spesimen dan penunjang diagnostic.

5. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di BKMM/BBKPM/BKPM/


BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta
atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan
Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas
peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero). Bila
berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan Surat
Keabsahan Peserta (SKP), dan peserta selanjutnya memperoleh pelayanan
kesehatan.

6. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di BKMM/BBKPM/BKPM/


BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta
atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan
Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas
peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero).
Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan
SKP dan peserta selanjutnya memperoleh pelayanan rawat inap.

7. Pada kasus-kasus tertentu yang dilayani di IGD termasuk kasus gawat


darurat di BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta
harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari
Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit
(PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh

5
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

petugas PT Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT


Askes (Persero) mengeluarkan surat keabsahan peserta. Bagi pasien yang
tidak dirawat prosesnya sama dengan proses rawat jalan, sebaliknya bagi
yang dinyatakan rawat inap prosesnya samadengan proses rawat inap
sebagaimana item 5 dan 6 diatas.

8. Bila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta atau SKTM sejak awal
sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan di
beri waktu maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu
tersebut. Pada kondisi tertentu dimana ybs belum mampu menunjukkan
identitas sebagaimana dimaksud diatas maka Direktur RS dapat
menetapkan status miskin atau tidak miskin yang bersangkutan. Yang
dimaksud pada kondisi tertentu pada butir 8 diatas meliputi anak terlantar,
gelandangan, pengemis, karena domisili yang tidak memungkinkan segera
mendapatkan SKTM. Pelayanan atas anak terlantar, gelandangan,
pengemis dibiayai dalam program ini.(frenty 2010).

PERSYARAT SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU


1. SKTM yang ditada tangani oleh RT/RW dan Lurah sesuai dengan alamat
di KTP yang masih berlaku
2. Surat keterangan dari Dinas Sosial Kabupaten
3. Rujukan puskesmas setempat
4. Surat rujukan dari RSUD
5. Surat pengantar dari kantor Dinas social dan dinas kesehatan kabupaten /
kota
6. Foto copy kartu keluarga
7. Foto copy KTP pasien atau orang tua pasien jika pasien < 17 tahun

PROSEDUR BEROBAT
1. Membawa persyaratan administrasi berobat rawat jalan
2. Mengurus surat jaminan pelayanan (SJP) di unit pelayanan pasien jaminan
(UPPJ)
3. Menuju ke poliklinik/unit pelayanan yang dituju

( Frenty 2010 )

F. Keistimewaan JAMKESDA

Apa keistimewaan Jamkesda dibanding pemberian layanan kesehatan gratis


yang selama ini dilakukan oleh daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan?
Keistimewaannya adalah pemberlakuan Jamkesda (Jamkesda) mendapat respon
sangat positif dari masyarakat, prakteknya menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di

6
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Indonesia, bahkan sebagian konsep dan model Jaminan Kesehatan Daerah


diterapkan secara nasional pada tahun 2009. Selain itu, masyarakat lebih cenderung
menggunakan kartu Jamkesda-nya dibanding kartu jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat). Pasalnya, melalui Jamkesda semuanya sudah ditanggung, sementara
Jamkesmas terbatas.(Mila 2009).

Tujuan dari Jamkesda yang menjadi unggulan kesehatan di kabupaten adalah


mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan cara
membudayakan perilaku hidup sehat, kemandirian masyarakat, peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan yang bermutu, serta
pemeliharaan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Maksud dari
Jamkesda itu sendiri adalah memberikan jaminan penyelenggaraan kesehatan
masyarakat yang pembiayaannya dikelola secara terpadu.(Mila 2009)

Peningkatan pelayanan pengobatan gratis bukan berarti angka orang sakit atau
pasien yang ditingkatkan tetapi bagaimana sasaran dari kebijakan tersebut bisa tepat sasaran
khususnya melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari Pusat dan Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda). Diakui bahwa masih banyak anggapan dimasyarakat yang
menganggap kebijakan pengobatan grtais ini hanya berupa nama tanpa ada realisasi yang
nyata.(Susia News 2011).

Selama ini masyarakat masih ada yg tidak bisa membedakan fasilitas yang
diberikan melalui Jamkesmas dan Jamkesda, karena sangat jelas Jamkesmas
diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang memang sudah terdata dengan jelas,
sementara Jamkesda diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak masuk dalam
Jamkesmas dan Asuransi Kesehatan (Askes). Disinilah salah satu pokok
permasalahan sehingga sering terjadi kesalah pahaman antara masyarakat dan pihak
rumah sakit atau puskesmas.(Susia News 2011).

G. Dampak Positif dan Negatif Jamkesda Dalam Suatu Daerah

DAMPAK POSITIF JAMKESDA

Jamkesda adalah sebuah program yang dilaksanakan pemerintah daerah


untuk mengantisipasi adanya warga yang tidak tercover / masuk dalam program
jamkesmas yang dilaksanakan pemerintah pusat. Program ini cukup berhasil untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama yang masuk dalam kategori
keluarga miskin ( GAKIN ). Sayangnya, persoalan ketakterjaminan belum selesai
juga karena berbagai program penjaminan layanan kesehatan dari pusat tersebut
hingga kini pelaksanaannya masih dipenuhi korupsi dan manipulasi. Padahal hak
asasi setiap orang secara umum terkerangkai sebagai kemerdekaan individu yang
menacakup hak bebas berbicara, berorganisasi, berdemo, equality before the law,
memiliki properti, political rights, di mana semua itu membutuhkan penegakan
kesetaran politik dan pemerintah yang demokratis. Dan yang terakhir social rights di

7
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

mana negara memberi jaminan status sosial minimum, standard pelayanan dan
pemenuhan hidup, jaminan kesehatan, yang semuanya sebagai hak bagi warga
negara untuk dapat hidup sesuai dengan standart yang berlaku di masyarakat.

DAMPAK NEGATIF

Salah satu akibat yang mungkin timbul apabila pemerintah daerah


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah tersedotnya anggaran
yang cukup signifikan pada bidang ini. Bisa juga, hal ini mempengaruhi alokasi
anggaran pada bidang lain, seperti pendidikan, infrastruktur dan bidang sosial
religius yang lain. Dampak lain yang sering timbul dilapangan adalah keinginan
semua warga untuk dapat menikmati fasilitas ini hingga menempuh segala cara dan
upaya termasuk memanipulasi data tentang dirinya sendiri.

H. Dinkes Makassar Kaji Pengalihan Pembiayaan Jamkesda Ke Askes

Makassar (PhinisiNews) - Dinas Kesehatan Kota Makassar mengkaji


pengalihan pembiayaan program Jaminan Kesehatan Daerah dari Biro Keuangan ke
puskesmas/rumah sakit ke PT Asuransi Kesehatan. "Sebelumnya, pengelolaan dana
Jamkesda dari Biro Keuangan Daerah, kemudian diserahkan ke Bank Sulsel untuk
dialokasikan ke puskesmas atau rumah sakit sesuai dengan anggaran yang
digunakan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah tun Asikin, di
Makassar, Sabtu.

Menurut dia, ke depan untuk pembiayaan Jamkesda akan dialihkan ke Askes,


dan untuk itu kini dilakukan pengkajian sebelum diberlakukan. Ia mengatakan
dengan sistem pembiayaan Jamkesda melalui Askes, klaim pembiayaan puskesmas
dan rumah sakit akan dilayani pihak Askes, selanjutnya pihak Askes mengklaim ke
Pemkot Makassar pada Biro Keuangan.

Sementara itu, Salma Ruslan dari Lembaga Studi Kebijakan Media Publik di
Makassar mengatakan sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat adalah pelayanan
yang cepat dan mudah.

"Mengenai pembiayaan tersebut, sebenarnya masalah teknis pengelola program


layanan kesehatan. Masyarakat hanya menuntut pelayanan yang cepat dan mudah,
tanpa membeda-bedakan pasien pengguna Jamkesda dan pasien umum. Alasan dia,
fenomena di lapangan sejumlah pasien mengeluhkan lambannya pelayanan pihak
Puskesmas atau rumah sakit ketika menggunakan program Jamkesda.(Phinisi News
2011).

8
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

KESEHATAN GRATIS

Pembangunan kesehatan gratis suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu
system yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan
merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan,
mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan mempunyai tujuan
utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sistem
kesehatan tidak hanya mencakup health care atau pelayanan kesehatan, tetapi
meliputi pengembangan pembiayaan dan mekasnisme sehingga dapat melindungi
masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi karena penyakit. Dimensi lain
menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan memberikan informasi dan
pilihan, juga merupakan bagian penting dari sistem kesehatan.
Sistem kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat kepada
masyarakat dengan disitribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan
berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu
didistribusikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sistem kesehatan melakukan
setidaknya empat fungsi yang meliputi pembiayaan, pemberian pelayanan, produksi
sumber daya dan pembimbingan.
Dengan melihat fungsi-fungsi tersebut, maka sistem kesehatan dapat dilihat
sebagai sistem produksi. Untuk memproduksi barang dan jasanya, sistem kesehatan
harus memobilisasi sumber daya, kemudian menyalurkan sumber daya tersebut ke
lembaga menghasilkan produk dan jasa atau individual yang membelinya.
Peningkatan pelayanan pengobatan gratis bukan berarti angka orang sakit
atau pasien yang ditingkatkan tetapi bagaimana sasaran dari kebijakan tersebut bisa
tepat sasaran khususnya melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari
Pusat dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Diakui bahwa masih banyak
anggapan dimasyarakat yang menganggap kebijakan pengobatan grtais ini hanya
berupa nama tanpa ada realisasi yang nyata. (Susia news 2011).
Derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu
AKB sebesar 26,9 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 248 per 100.000
kelahiran hidup serta Umur Harapan Hidup 70,5 Tahun (BPS 2007). Derajat
kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena
sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi
dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Untuk menjamin akses penduduk
miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk mengatasi hambatan
dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat Miskin. Program ini diselenggarakan oleh Departemen

9
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Kesehatan melalui penugasan kepada PT Askes (Persero) berdasarkan SK Nomor


1241/Menkes /SK/XI/2004, tentang penugasan PT Askes (Persero) dalam
pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini
dalam perjalanannya terus diupayakan untuk ditingkatkan melalui perubahan-
perubahan sampai dengan penyelenggaraan program tahun 2008. Untuk menghindari
kesalahpahaman dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi
sangat miskin, miskin dan mendekati miskin, program ini berganti nama menjadi
jaminan kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut JAMKESMAS. (Frenty
2010).

A. Kesehatan Gratis DiSulSel Diterapkan Per 1 juli


Sebanyak 23 kepala rumah sakit (RS) dan kepala dinas kesehatan kabupaten
di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyepakati akan mendukung model pembiayaan
kesehatan gratis yang dicetuskan pemerintah Sulsel. Kesepakatan itu tertuang dalam
Seminar Pembiayaan Kesehatan Gratis, di Lecture 5 Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin (Unhas), kemarin. Seminar itu digelar oleh Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Sulsel kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unhas.(Tribun 2008).

Ketua II IDI Sulsel, Prof Dr dr HM Alimin Maidin, mengatakan, model


pembiayaan gratis yang sekarang ini tengah digodok hampir sama dengan sistem
yang diterapkan di negeri Jiran Malaysia. Negara tersebut hanya memungut biaya Rp
7.500 sebagai biaya administrasi, namun biaya itu akan mencakup semua pelayanan.
"Di sini kami ingin semuanya benar-benar gratis di seluruh kabupaten Sulsel.
Pelayanan yang akan digratiskan mencakup semua pelayanan dasar kelas tiga,
siapapun itu harus gratis, dan kami harapkan semua RS tidak boleh menarik biaya
pada pasien," jelas Alimin.

Makassar, Tribun - Agar model pembiayaan kesehatan gratis tidak menjadi


boomerang bagi pemerintah dan suistanable (berkelanjutan), model itu nantinya akan
memakai model sharing atau subsidi silang. Warga yang mampu membayar diminta
untuk membayar 5-7 persen melalui income masing-masing. Namun penagihannya
bisa dilakukan melalui sistem pajak atau pembayaran lain, tergantung kebijakan
pemerintah. Jika dulu sistem pembayaran RS saat sakit baru membayar, tapi
sekarang diubah saat sehat baru bayar melalui pajak.

Sekarang ini di wilayah Sulsel yang belum memiliki jaminan sosial masih
sekitar 43 persen, sehingga jumlah inilah yang nantinya akan diberikan model
pembiayaan gratis ini. Sedangkan bagi yang sudah ter-cover dalam Jamkesmas dan
askes sudah tidak ditanggung lagi.(Tribun 2008).

10
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

B. Peserta Jaminan Pelayanan DiSulSel

Peserta jaminan pelayanan kesehatan di Kabupaten Jeneponto tertinggi di


Sulawesi Selatan yakni sekitar 220 ribu orang atau 66 persen dari total penduduknya
sekitar 330 ribu orang. Data dari Dinas Kesehatan Sulsel yang disajikan saat rapat
kerja dengan Komisi E DPRD Sulsel di Makassar, Kamis, menyebutkan peserta
jaminan pelayanan kesehatan di Jeneponto meliputi asuransi kesehatan (askes),
jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek),
dan jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Sedangkan total peserta jaminan
pelayanan kesehatan di Sulsel per Agustus 2010 sebanyak 3,1 juta dari jumlah
penduduk 7,9 juta jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Jaminan pelayanan
kesehatan diberikan sebagai kartu gratis atau keringanan biaya berobat termasuk
jamkesmas dan jamkesda untuk masyarakat kurang mampu.(Antara news 2011).

Peringkat dua berdasarkan persentase yakni Luwu dengan pengguna 193 ribu
atau 57 persen dari tolat penduduk 333 ribu jiwa, diikuti Takalar 138 ribu atau 54
persen dari populasi 254 ribu. Terbanyak sebenarnya Kota Makassar dengan peserta
603 ribu jiwa, tetapi hanya 48 persen dari total penduduknya yang mencapai 1,2 juta
jiwa, sama dengan Gowa peserta 301 ribu jiwa dengan penduduk 605 ribu jiwa.
Sementara, daerah dengan peserta rendah adalah Sinjai dengan pengguna jaminan
pelayanan kesehatan hanya 54 ribu atau 24 persen dari populasi 225 ribu jiwa, sama
dengan Soppeng peserta 56 ribu dengan jumlah penduduk 228 ribu.(Antara news
2011).

Pemprov Sulsel tahun ini merencanakan semua masyarakat yang belum


memiliki kartu JPK akan ditanggung sepenuhnya oleh PT Askes dengan anggaran 40
persen dari APBD Sulsel dan 60 persen dari APBD kabupaten/kota.
Penyelenggaraan kesehatan gratis di Sulsel 2011 menyerap anggaran Rp113 miliar
dari APBD Sulsel dan Rp170 miliar dari APBD kabupaten/kota. Persentase
pembagian anggarannya yang menjadi tanggung jawab kabupaten/kota terbanyak di
Kota Makassar yakni Rp23 miliar, Bone Rp18 miliar, Bulukumba dan Gowa
masing-masing Rp10 miliar.(Antara News 2011).

C. Program Kesehatan Gratis belum Merata

Kesehatan gratis menjadi salah satu program jualan utama dalam pemilihan
kepala daerah (pilkada) untuk merebut simpati para pemilih agar bisa menang. Jika
di kemudian hari, calon yang menjanjikan program tersebut terpilih, maka mereka
harus bisa merealisasikannya, karena pasti akan ditagih oleh pemilihnya.(Media
Indonesia 2010).

Program Kesehatan Gratis merupakan program unggulan beberapa kandidat


Gubernur/Wagub dan Walikota/Bupati berbagai daerah di Indonesia. Program

11
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Kesehatan Gratis sebagai jualan politik ternyata memiliki daya gugah yang dahsyat.
Janji-janji yang ditebarkan para politikus tersebut mampu mendulang suara rakyat
dan menuai kemenangan.(prof Amran razak 20110.

Menurut Prof Amran Razak, penulis buku ini, Program Kesehatan Gratis
tersebut ternyata banyak mendapat sorotan karena dianggap sekedar memenuhi janji-
janji politik dengan menyajikan jasa layanan yang berbau inferior dan
menumbuhkan stigma kemiskinan. Disisi lain, pengelolaan program kesehatan gratis
oleh Pemprov dan Pemda mengalami banyak kendala terutama aspek legal
(perda/pergub) dan aspek teknis penyelenggaraannya (SDM dan pengelola keuangan
serta kesinambungannya.

Contohnya DiSulsel,
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar
Ilham Arief Sirajuddin, misalnya, saat mencalonkan diri menjadi gubernur dan wali
kota menjanjikan kesehatan gratis bagi warga dalam setiap kesempatan
kampanyenya. Tapi, ternyata setelah terpilih, keduanya belum bisa merealisasikan
kesehatan gratis secara menyeluruh. Di Sulsel, yang terdiri dari 24 kabupaten/kota,
sebenarnya sudah mulai melaksanakan kebijakan tersebut. Tapi, yang selalu menjadi
masalah adalah rumah sakit rujukan yang ada hanya di Makassar. Karenanya,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan membangun Rumah Sakit (RS) Sayang
Rakyat, khusus kelas III dengan kapasitas 1.000 tempat tidur, berlokasi di lahan
seluas 5 hektare di bekas pusat sanggar kegiatan belajar guru SLB (Sekolah Luar
Biasa) di Kelurahan Bulurokeng, Makassar, yang dibangun dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp10 miliar.

"Saya juga menginstruksikan semua pusat kesehatan masyarakat


(puskesmas), puskesmas pembantu, dan pusat layanan kesehatan untuk mendirikan
posko pengaduan rakyat," ungkap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Bahkan,
dari 7,8 juta jiwa penduduk Sulsel, ada masyarakat miskin sebanyak 2.523.277 jiwa.
Tapi, kuota Departemen Kesehatan untuk menalangi soal kesehatan mereka hanya
2.449.737 jiwa. Jadi, ada selisih 73.540 jiwa yang harus diatasi bersama dengan
bupati dan wali kota.

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu berlangsung di 395


unit puskesmas, 1.073 unit puskesmas pembantu, 202 unit puskesmas dengan
fasilitas rawat inap, 26 unit Rumah Sakit, 8.529 unit pos pelayanan terpadu
(posyandu), 7 unit RS khusus (Pemda/Depkes), 6 unit RS Umum TNI dan Polri, 2
unit RS khusus departemen lainnya dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 13
unit RS swasta, 7 unit RS khusus swasta. Terdapat di antaranya RS rujukan di
Palopo, Parepare, Bone, Bulukumba, dan dua di Makassar (RS Labuang Baji dan RS
Daya). Itu belum termasuk RS Regional Dr Wahidin Sudirohusodo yang memang

12
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

menjadi sasaran rujukan dari semua RS kabupaten dan kota. Untuk bantuan
pelayanan kesehatan gratis hanya pada pelayanan kesehatan kelas III.

Pada 2008, Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp81,7 miliar.


Pada 2009, bertambah menjadi Rp93 miliar dan pada 2010 lebih Rp 100 miliar.
"Dana tersebut juga termasuk dari pemerintah kabupaten dan kota yang ikut
mengalokasikan dana pendamping sebesar 60%," terang Syahrul.(Media Indonesia
2010).

13
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

Kesimpulan

Jamkesda merupakan program bantuan social untuk pelayanan kesehatan


bagi masyarakat miskin dan tidak mampu disuatu daerah program ini
diselenggarakan secara nasional namun pelaksanaannya hanya bisa dilakukan
didaerah yang berlaku saja. Fasilitas yang diberikan sama hanya berbeda dari
ketentuan berlakunya dan juga penanggung jawab dananya.

Pembangunan kesehatan gratis suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu
system yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan
merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan,
mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan mempunyai tujuan
utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sistem
kesehatan tidak hanya mencakup health care atau pelayanan kesehatan, tetapi
meliputi pengembangan pembiayaan dan mekasnisme sehingga dapat melindungi
masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi karena penyakit. Dimensi lain
menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan memberikan informasi dan
pilihan, juga merupakan bagian penting dari sistem kesehatan.

Peningkatan pelayanan pengobatan gratis bukan berarti angka orang sakit


atau pasien yang ditingkatkan tetapi bagaimana sasaran dari kebijakan tersebut bisa
tepat sasaran khususnya melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari
Pusat dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Diakui bahwa masih banyak
anggapan dimasyarakat yang menganggap kebijakan pengobatan grtais ini hanya
berupa nama tanpa ada realisasi yang nyata.

14
ASURANSI KESEHATAN
JAMKESDA DAN KESEHATAN GRATIS

DAFTAR PUSTAKA

http://andarka.blogspot.com/pengertian jamkesmas/profilku
http://ditppk.depsos.go.id/html/modules.php
www.depkes.go.id/downloads/jamkesmas
www.jpkm-online.net/sim-jamkesmas/
www.kesehatan.kompas.com/read/2010/10/0/jamkesmas
http://www.sinjai.go.id/sinjai Powered by Joomla! Generated: 25 April, 2011,
='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a8b4734 e&amp;c
INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
m.antaranews.com
Meliana Bory. mhellonk_ftuh@yahoo.com
: dinkes@dinkes-sulsel.go.id
http://kompas.com/index.php/read/xml/2009/01/27/19343770/menkes.program
.kesehatan.gratis.idealnya. di.semua.daerah
Mail: info@phinisinews.com
Copyright 2008-2010 matanews.com. All rights reserved.

15
ASURANSI KESEHATAN

Вам также может понравиться