Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing :
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas rahmat dan
Farmasi Pada era JKN di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Tahun 2015 selesai kami
susun.Karya tulis ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Saptaningsih,Apt, MARS.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
sebab itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih atas segala partisipasi
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini.
Untuk pembelajaran agar lebih baik ke depannya, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menjadi media belajar dan
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ..
1.1 Latar belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penelitian
V. PEMBAHASAN...
VI. KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Manajemen logistik di rumah sakit merupakan salah satu aspek penting dari
rumah sakit. Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan.
yang saling terkait satu sama lain, sehingga harus terkoordinasi dengan baik agar
masing tahap akan mengakibatkan tidak efisiennya sistem suplai obat yang ada, ini
juga memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun
ekonomis.
sebagian rumah sakit obat dan logistik medis lainnya merupakan salah satu sumber
pihak banyak juga rumah sakit yang masih mengalami ketidakseimbangan persediaan
obat dibandingkan dengan kebutuhan. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh pola
Oleh karena itu, pengelolaan obat di rumah sakit harus diperkuat agar efisien dan
rumah sakit, sedangkan komite farmasi dan terapi adalah bagian yang bertanggung
Koja terdiri dari dua unit yaitu unit logistik dan apotek. M anajemen persediaan
obat di unit logistik yang mensuplai obat . Pada saat ini paradigm pelayanan
kefarmasian telah bergeser dari pelayanan obat (drug oriented) menjadi pelayanan
menuntut adanya sistem yang dapat menjamin pelayanan farmasi yang bermutu dan
Pada era BPJS seperti sekarang ini setiap institusi kesehatan yang menerima
pasien JKN harus berpegang pada Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional Pasal 32 mengenai daftar harga obat dan bahan medis habis pakai yang
masih sering kali ditemukan terutama di RSUD Koja sehingga secara langsung juga
1.2 Permasalahan
Apa saja permasalahan logistik farmasi RSUD Koja yang ditemui selama
1.3 Tujuan
era JKN di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Tahun 2015, Program Studi
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan
manajemen yang bertujuan untuk mencapai daya guna (efisiensi) yang optimal di
dalam memanfaatkan barang dan jasa. Logistik modern dapat didefinisikan sebagai
suku cadang dan barang-jadi dari para suplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan
dan kepada para langganan. Menurut Subagya (1994), manajemen logistik adalah
suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan
tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap
Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik dan
masing-masing fungsi logistik tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain.
kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user)
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi.
Perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan,
pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam
sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring,
evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan
akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar
skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang
1. Rencana Pembelian
2. Rencana Rehabilitasi
3. Rencana Dislokasi
4. Rencana Sewa
5. Rencana Pembuatan.
1. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat
2. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang
tepat
5. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan
benar-benar tepat
yaitu skala mata uang dan jumlah biaya. Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-
rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk
disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali
dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan,
maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan
terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat
membantu kegiatan. Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di
1. Peraturanperaturan terkait
logistik
institusi yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada Rumah sakit
Pemerintah, sumber anggaran dapat berasal dari Dana Subsidi (Bappenas, Depkes,
Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swasta
sumber anggaran berasal dari Dana Subsidi (Yayasan dan Donatur), Penerimaan
rumah sakit dan Dana dari pihak ketiga. Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 %
50 % dalam bentuk obat-obatan dan bahan farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat
memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk
dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas
kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya. Pengadaan tidak
berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi.
1. Pembelian
2. Penyewaan
3. Peminjaman
4. Pemberian ( hibah )
5. Penukaran
6. Pembuatan
7. Perbaikan
Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan
5. Evaluasi penawaran
7. Masa sanggah
8. Penunjukan pemenang
9. Pengaturan kontrak
Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No.
80 tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:
pembeli
harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan.
Perencana,
penanggung
unit yang
proyek
pelelangan ditunjuk
yang lain adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari
kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Faktor faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:
Pemilihan lokasi
Pengaturan ruang
Prosedur/sistem penyimpanan
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Faktor yang mempengaruhi
1. Proses Administrasi
4. Proses angkutan
Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan
Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya.
suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang
ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut,
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara
pemanfaatan langsung
Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau
instruksi
mendapatkan
rencana
dalam
Melakukan supervise
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana- sarana
dengan harga yang wajar baik untuk program Jaminan Kesehatan Nasional maupun
Elektronik (e-Catalog) Obat yang berisi daftar harga, spesifikasi dan penyedia obat.
penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua
seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah dan FKTP atau
FKRTL dalam pengadaan obat baik untuk program Jaminan Kesehatan Nasional
maupun program kesehatan lainnya tidak perlu melakukan proses pelelangan, namun
sistem Katalog Elektronik (E-Catalog) obat dilaksanakan oleh PPK dan Pokja ULP
Untuk dapat menggunakan aplikasi E-Purchasing, PPK dan Pokja ULP atau
Pejabat Pengadaan harus memiliki kode akses (user ID dan password) dengan cara
obat/Industri Farmasi.
Purchasing.
8. PPK melaporkan item dan jumlah obat yang ditolak atau tidak dipenuhi
Alat Kesehatan c.q Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitan
pelaksanaannya meliputi analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh.
2. Lokasi Penelitian
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan adalah berupa observasi mengenai logistik pada
HASIL PENELITIAN
2. Proses
- Lambatnya mencari daftar price list obat obatan sebagai dasar untuk harga
obat
- Untuk obat obat e catalog harus punya id e catalog dari rumah sakit untuk
dan bulanan
1. Stock obat tdk lengkap jenis obat dan jumlahnya sehingga tdk bisa memenuhi
sesuai kebutuhan
4. Obat - obatan yang ada dalam data e katalog tdk lengkap dengan yang
PEMBAHASAN
katalog, prosesnya hampir sama, hanya daftar obatnya telah ditentukan. Pengadaan
dikelola oleh Dinas Kesehatan. Termasuk unit layanan kesehatan milik pemerintah
seperti rumah sakit juga diwajibkan menggunakan e-katalog dalam proses pengadaan
obatnya.
diharapkan melalui e-katalog ini ketersediaan obat terjamin dan daerah tidak
dipusingkan dengan proses negosiasi yang rumit. Secara biaya, harga-harga obat e-
katalog memang jauh lebih murah, karena memang pabrik yang diberi proyek untuk
memproduksi obat dalam e-katalog tentu lebih tenang bila punya data dan punya
pembeli pasti. Harga yang murah dari e-katalog ini bagi pemerintah sangat
lapangan. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di RSUD Koja dijumpai
1. Dari Pihak RS :
Price list obat yang diminta kepada perusahaan obat obatan harus sesuai
Bekerja sama dengan perusahaan obat lain untuk pengadaan jenis dan
3. Dari BPJS :
Update daftar harga dan jenis obat obatan yang ada di e catalog
Tidak ada dominasi perusahaan obat tertentu
BAB VI
KESIMPULAN
Catalog) adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi
teknis, dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
Selama pelaksanaannya masih banyak dijumpai beberapa kendala tidak hanya dari
pihak rumah sakit tetapi juga dari pihak BPJS ataupun dari perusahaan obat. Akan
tetapi semua hal tersebut bisa dapat diminimalisir ataupun dihilangkan dengan
D A F TA R P U S TA K A