Вы находитесь на странице: 1из 24

ANALISIS ASAM AMINO DAN ENZYM

KELOMPOK 1

Ernawati Sibala

Riskah

Windasari

Satriani

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam kehidupan, protein merupakan molekul yang sangat penting dalam tubuh

maklhuk hidup. Hal ini disebabkan oleh hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi

dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein. Unit dasar penyusun struktur

protein adalah asam amino. Yang asam amino ini bekerja dalam proses kehidupan di dalam

tubuh makhluk hidup. Pentingnya protein dan asam amino bagi makhluk hidup membuat kami

merasa tertarik tertantang untuk membahas materi ini. Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan

kerja tubuh kita sehari-hari sebab molekul ini (protein) merupakan makromolekul terbanyak

dalam sel (hampir setengah dari berat kering sel merupakan molekul protein). Selain untuk

menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami

menyadari akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur serta

untuk memenuhi tugas analisis farmasi.


B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah untuk membahas tentang asam amino yang merupakan

senyawa penyusun protein, struktur dan analisisnya.


Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, struktur klasifikasi dan

analisis dari asam amino.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam Amino

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu senyawa yang

mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Dalam biokimia seringkali

pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama . Gugus karboksil

memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino

bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan

asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk

golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam

organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Asam amino adalah molekul organik dengan massa molekul kecil (100200) yang mengandung

setidaknya satu gugus karboksil (COOH) dan satu gugus amino (NH2) dan merupakan komponen

penting untuk biosintesis protein. Asam amino adalah suatu derivat dari asam karboksilat yang pada

C- nya berikatan dengan gugus amina, hidrogen, dan rantai samping R (Sudarmadji dan Suhardi,

1989).

B. Struktur Asam Amino

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina

(NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut

juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus

karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina

juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut merupakan asam -amino. Asam amino biasanya

diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai
samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan

hidrofobik jika nonpolar

Gambar 1. Struktur umum asam amino

Asam amino dalam kondisi netral berada dalam bentuk ion dipolar (ion zwitter), Gugus amino pada

asam amino dipolar mendapat tambahan sebuah proton dan gugus karboksil terdisosiasi (Winarno,

1986).

Dalam protein terdapat 20 asam amino utama yang berperan sebagai pembangun. Masing-

masing asam amino berbeda satu dengan yang lain pada rantai sampingnya atau gugus R, seperti pada

tabel 1. Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh makhluk hidup disebut asam amino non esensial,

sedangkan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dan harus diperoleh dari makanan disebut

asam amino esensial (Toha, 2001).

Metabolisme asam amino umumnya dapat terjadi dalam tiga jalur, yaitu 2 jalur katabolisme dan

1 jalur anabolisme. Jalur katabolisme asam amino merupakan proses degradasi dan glukoneogenesis,

sementara jalur anabolisme asam amino merupakan proses sintesis protein. Sintesis protein dikode oleh

DNA (kode genetik) yang terdapat di inti mitokondria. Tersedianya asam amino harus mencerminkan

distribusinya dalam protein. Asam-asam amino diperlukan dalam sintesis protein tubuh dan senyawa-

senyawa lain yang secara fisiologis penting bagi metabolisme, misalnya hormon-hormon dan

neurotransmitter (Gusrina, 2008).


Protein dalam pakan pertama kali dicerna di dalam lambung. Asam klorida yang terdapat dalam

lambung akan memberikan medium asam yang dapat mengaktivasi pepsin dan renin untuk membantu

mencerna protein. Pepsin memecah (Gugus Amino) (Gugus Karboksil) (Rantai Cabang)1 protein menjadi

gugus yang lebih sederhana yaitu protease dan pepton, dan akhirnya akan dipecah menjadi asam amino.

Protein diserap oleh usus dalam bentuk asam amino (Gusrina, 2008).

Tabel 1 Jenis-jenis asam amino


C. Klasifikasi Asam Amino
Ada beberapa pengklasifikasian asam amino, antara lain berdasarkan strukturnya ( rantai

samping nya ), sintesisnya dan berdasarkan komponen penyusun protein.


1. Berdasarkan Gugus R
a. Asam Amino Dengan Gugus R Non Polar ( Hidrophobic Amino Acid)
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai

selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri

dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin,

valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu

mengandung atom sulfur (metionin).


b. Asam amino dengan gugus R Polar (Hidrophilic Amino Acid)
Yang terbagi atas
Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan ( Netral)
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak

mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan

hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang


kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan

asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam

golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya

disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril

(-SH).
Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan

terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing

mempunyai dua gugus karboksil (COOH).


Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin,

histidin dan arginin.


2. Berdasarkan Sintesis
Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Asam

amino essensial, Asam amino nonessensial dan Asam amino semi essensial.
a. Asam Amino Esensial
Adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga

harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu :
1) Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa

sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,

daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.


2) Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici

wijen.
3) Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan

pangan. Sumber utama metionin hdala buah-buahan, daging (ayam,

sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), sayuran (bayam,

bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang

mete, kacang merah, tahu tempe).


4) Lisin; terdapat dalam protein kedelai, biji polong-polongan, dan ikan.

Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.


5) Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti

daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu

kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.


6) Isoleusin; Asam amino dengan rantai bercabang, membantu mencegah

penyusutan otot, membantu dalam pembentukan sel darah merah.


7) Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku

bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai

peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin

terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.


8) Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar,

susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-

bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
b. Asam amino non-esensial.
Adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki

prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain :


1) Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino

ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan

baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Pemicu hormon dopamine,

epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid,

meningkatkan mood dan fokus mental. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat

tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang

yang efektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah

tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju,

alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.


2) Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein

hampir sama dengan metionin. Mengurangi efek kerusakan dari alkohol


dan asap rokok, merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya

meningkatkan daya tahan tubuh, bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline

menetralkan radikal bebas, salah satu komponen yang membentuk otot

jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain),

siap diubah menjadi energi, salah satu elemen besar dari kolagen.Sistein

juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih,

bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.


3) Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4) Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5) Glisin; secara umum, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin

(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga

kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang

mencukupi.
6) Glutamic Acid (Asam Glutamic); pemicu dasar untuk glutamine, proline,

ornithine, arginine, glutathine, dan GABA, diperlukan untuk kinerja otak

dan metabolisme asam amino lain. Karena ion glutamat yang dapat

merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat

di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati

dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium

glutamat atau MSG.


7) Asam Aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui

sebagai pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat

juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.


8) Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,

susu, telur, dan kacang-kacangan.


9) Glutamin; asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot

manusia, dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon

pertumbuhan, membantu dalam membentuk daya tahan tubuh, sumber


energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori, salah satu

nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan, mengingkatkan volume sel

otot. Merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam

glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang

mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses

biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.


10) Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan

dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di

temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta

produk turunanya).
c. Asam amino semi esensial
Adalah kelompok asam amino non-esensial, namun didisintesis tubuh dalam

jumlah yang tidak mencukupi sehingga harus didapat dari makanan maupun

suplemen protein. Jenis asam amino semi sintesis :


1) Arginine; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain,

tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial

karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan

kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan

sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan

seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari

produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji

kacang tanah. Asam amino essensial untuk anak-anak, diyakini

merangsang produksi hormon pertumbuhan, diyakini sebagai pemicu

Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk

aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA, dan

bersama glycine dan methionine membentuk creatine.


2) Histidine; asam amino essensial pada beberapa individu, salah satu zat

yang menyerah ultraviolet dalam tubuh, diperlukan untuk pembentukan

sel darah merah dan sel darah putih, banyak digunakan untuk terapi

rematik dan alergi.


3. Berdasarkan Penyusun Protein
Asam amino berdasarkan penyusun protein terbagi dua, yaitu :
a. Asam Amino Proteinogenic
Secara teknis, senyawa organik dengan amina (-NH2) dan gugus fungsional asam

karboksilat (-COOH) adalah asam amino. Asam amino proteinogenik adalah

subset kecil dari kelompok ini yang memiliki atom karbon pusat (- ) yang

memiliki gugus amino, gugus karboksil, rantai samping dan konformasi levo -

hidrogen, kecuali glisin dalam bentuk achiral, dan prolin yang merupakan

kelompok amina sekunder dan akibatnya sering disebut sebagai asam imino

untuk alasan tradisional, walaupun bukan imino.


Kode genetik mengkodekan 20 asam amino standar untuk digabungkan ke dalam

protein selama translasi. Namun, ada dua asam amino proteinogenik tambahan:

selenosistein dan pirolidin. Asam amino non-standar ini tidak memiliki kodon

khusus, namun ditambahkan sebagai pengganti kodon berhenti saat ada urutan

spesifik, kodon UGA dan elemen SECIS untuk selenosistein, urutan hilir UAG

PYLIS untuk pirolidin. Semua asam amino lainnya disebut "non-proteinogenic".


b. Asam Amino Non Protein ( Nonproteinogenic Amino acid)
Dalam biokimia, asam amino non-kode atau non-proteinogenik adalah senyawa

yang tidak dikodekan secara alami atau ditemukan dalam kode genetik

organisme manapun. Meskipun hanya menggunakan 22 asam amino (21 pada

eukariota ) oleh mesin translasi untuk merakit protein (asam amino

proteinogenik), lebih dari 140 asam amino diketahui terjadi secara alami pada

protein dan ribuan lainnya dapat terjadi di alam atau disintesis di laboratorium.

Beberapa asam amino bukan protein ini mempunyai fungsi penting sebagai
sumber atau senyawa antara dalam metabolism. -alanina, umpamanya

merupakan sumber vitamin asam pantotenat. Sitrulin dan ortinin merupakan

senyawa antara dalam sintesis arginin. Beberapa asam amino lain yang terdapat

dalam tumbuhan, bersifat racun terhadap kehidupan lain, misalnya kanavanin,

asam jengkolat, dan -sianoalanin.


Asam amino non-proteinogen sangat berperan penting dalam penelitian

penemuan peptida dan obat. Contoh penting asam amino yang digunakan dalam

pengobatan penyakit Parkinson, misalnya, L -DOPA (l -3,4-

dihydroxyphenylalanine), atau obat-obatan yang digunakan meringankan gejala

tekanan darah tinggi, mis., Enalapril, yang mengandung hPhe (l

homophenylalanine. Banyak asam amino non-proteinogen penting karena;

merupakan zat antara dalam biosintesis, post translasi pada pembentukan

protein, memiliki peran fisiologis (misalnya komponen dinding sel bakteri,

neurotransmitter dan toksin), merupakan senyawa farmakologis alami atau

buatan manusia, dan ada dalam meteorit dan percobaan prebiotik (misal

eksperimen Miller-Urey).
Asam Amino Non Protein ( AANP) adalah asam amino yang memiliki komponen

sederhana yang analog dengan asam amino penyusun protein, karena

mengandung gugus amino dan gugus karboksi. Namun demikian struktur AANP

bukan merupakan struktur asam amino penyusun protein yang telah kita kenal

sebagai asam amino esensial dan asam amino non esessensial sehingga di

klasifikasikan sebagai asam amino non protein. Berdasarkan rumus proyeksi

Fischer , struktur asam amino penyusun protein selalu memiliki konfigurasi L

sedangkan asam amino nonprotein memiliki konfikurasi D, L atau kombinasi

keduanya. (Pine et al. 1988).


Beberapa asam amino non-proteinogenik bersifat toksik karena kemampuan

mereka untuk meniru sifat tertentu dari asam amino proteinogenik, seperti

thialysine. Beberapa asam amino non-proteinogenik bersifat neurotoksik dengan

menirukan asam amino yang digunakan sebagai neurotransmitter (bukan untuk

biosintesis protein), mis. Asam Quisqualic, canavanine atau azetidine-2-

carboxylic acid. Cephalosporin C memiliki tulang belakang asam-asam

aminoadipat (homoglutamat) yang ditengahi dengan bagian sefalosporin.

Penicillamine adalah asam amino terapeutik, yang cara kerjanya tidak diketahui
Mekanisme kerja asam amino nonprotein dalam tubuh analog dengan

mekanisme kerja asam amino protein. Misalnya Mimosine, yang bekerja analog

dengan Tirosine di dalam tubuh dan menghmbat enzim yang berhubungan

dengan kerja tyrosine, yaitu enzim tyrosine aminotransferase sehinggqa tidak

dapat membentuk protein yng tersusun dari tyrosine ( Wina dan Tangenjaya,

2000).
Asam amino non protein dapat di klasifikasi menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Alpha Amino Acid, seperti
Ornithin; adalah asam amino non-esensial hasil reaksi hidrolisis

arginina oleh enzim arginase pada lintasan katabolisme dalam siklus

urea dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon

pertumbuhan, membantu dalam penyembuhan dari penyakit,

membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati.


Citruline,
Arginosuccunic Acid
Thyroxin
3,4 Di hidroxy Phenilalanin ( DOPA)
Dll
2) Non Alpha Amino Acid, seperti :
Beta Alanin
Beta aminoisobutiric acid
Gama aminobutiric acid ( GABA)
Aminolevulinic Acid
Taurine, membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak,

membantu dalam meningkatkan volume sel otot

D. Sintesis Asam Amino.


Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial,

melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi

asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Jalur metabolik utama dari asam-

asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,

digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam

amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam

serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat

adalah sintesis protein dari asam-asam amino.


Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam

amino, yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium.
Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet,

nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan

pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur

glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan

hal ini, Asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu:


1. Asam amino glukogenik
2. Ketogenik serta glukogenik, dan
3. Ketogenik.

Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi

piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti -ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam

amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino

kecuali lisin dan leusin mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang

sematamata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA.
E. Metode Analisis Asam Amino
1. Analisis Kualitatif
a. Uji Xanthoproteic:
Uji positif untuk cincin benzen yang memiliki gugus amino atau hidroksil, seperti yang

ada pada triptofan dan tirosin. Penambahan HNO 3 terkonsentrasi, memberi warna

kuning dan diintensifkan ke oranye-kuning dengan penambahan alas


Prosedur : Larutan HNO3 pekat ditambahkan hati-hati ke dalam larutan protein,setelah

dicampur terjadi endapan putih yang berubah menjadi kuning apabiladipanaskan. Reaksi

yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapatpada molekul protein. Reaksi

ini positif untuk protein yang mengandung triptofan,fenilalanin, tirosin (Poedjiadi, 1994).
b. Reaksi Ninhidrin
Merupakan reaksi warna yang biasa digunakan untuk identifikasi asam amino.

Nindhidrin merupakan oksidator yang sangat kuat yang dapat menyebabkan terjadinya

dekarboksilasi oksidatif asam a-amino untuk menghasilkan CO 2 , NH2 dan suatu aldehid

dengan suatu atom karbon kurang daripada asam amino induknya. Ninhidrin yang

tereduksi kemudian bereaksi dengan amino lepas membentuk kompleks biru-ungu yang

maksimal menyerap cahaya dengan panjang gelombang 570 nm.


Tes positif untuk asam amino, bukan peptida
semua asam amino memberi warna biru
kecuali proline yang memberi warna kuning

Prosedur :
Masukkan 2 mL asam amino yang akan di identifikasi ke dalam tabung reaksi

dengan pH netral.
Tambahkan pereaksi Ninhidrin. c. Didihkan selama 2 menit dalam penangas air.
Amati warna hasil reaksi
c. Reaksi Sanger
Reagen untuk penentuan asam amino N-terminal dalam peptida.
Pada tahap pertama, gugus amino digabungkan ke 1-fluoro-2,4-dinitirobenzena (melalui

substitusi aromatik nukleofilik ). Kemudian peptida secara hidrolis membelah. Jika

hidrolisis cukup ringan (yang bisa sangat mengganggu), maka seluruh peptida dapat

terdegradasi melalui reaksi ini. Setelah pembelahan residu dinitrofenil masih terhubung

dengan asam amino N-terminal. Itu dapat dengan mudah dipisahkan dan dianalisis

dengan mis. Kromatografi


Reaksi sanger merupakan reaksi antara a-amino dengan 1-fluoro-2,4 dinitrobenzen

(FDNB). Dalam suasana basa lemah FDNB bereaksi dengan asam a-amino membentuk

turunan 2,4-dinitfenil yang disebut DNP-asam amino.

d. Reaksi Edman
Reaksi ini merupakan reaksi antara a-amino dengan fenil isotiosianat yang menghasilkan

turunan fenil tiokarbonil. Degradasi asam amino N-terminal dari peptida.


Kemudian asam amino dapat diidentifikasi misalnya dengan metode kromatografi atau

titik lebur.
e. Sistein (Reaksi Nitroprusida)
Reaksi antara gugus sulfidril dari asam amino (sistein), peptida (glutation) atau protein

dengan nitroprusida dalam suasana amoniak berlebih dapat diterangkan dengan reaksi

berikut:

[Fe3+(CN5NO]2- + NH3 + RSH NH4+[Fe2+(CN3NOSR]2


warna salmon warna merah

Prosedur:

Larutkan sedikit kristal sistein hidroksida dalam 5 mL air.


Tambahkan 0,5 mL larutan nitroprusida 1%
Kemudian tambahkan 0,5 mL NH4OH.d2.8 Manfaat Asam Amino dalam bidang

Farmasi Kemajuan teknologi DNA rekombinan telah mendorong perkembangan

berbagai cara produksi protein rekombinan menggunakan inang yang aman dan

relatif mudah dikultur sehingga protein dapat diproduksi pada skala industri.

Protein yang digunakan untuk bidang farmasi dan kedokteran (protein

terapeutik dan vaksin subunit) disyaratkan mempunyai kemurnian yang tinggi.

Teknologi DNA rekombinan juga telah menyediakan berbagai strategi untuk

meningkatkan produksi dan mempermudah pemurnian protein. Mutu protein

juga sangat penting, oleh karena itu telah dikembangkan berbagai metode
identifikasi dan karakterisasi protein menggunakan metode berbasis protein,

diantaranya: sekuensing urutan asam amino, elektroforesis dan imunobloting,

penentuan pH isoelektrik, dan spektrometri massa MALDI-TOF. Dalam bidang

farmasi terutama untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi

monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan tujuan

untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat. Salah satu

vaksin manusia dan hewan yang saat ini banyak dikembangkan adalah vaksin

subunit yang terdiri atas protein rekombinan. Selain di bidang farmasi dan

kedokteran, protein rekombinan juga telah digunakan di berbagai industri lain

seperti makanan-minuman, kosmetik (Botox), lingkungan, dan pertanian


2. Analisis Kuantitatif
Analisis asam amino dapat dilakukan dengan berbagai peralatan, antara lain: Amino Acid

Analyzer, Thin Layer Chromatography (TLC), Ion Exchange Chromatgraphy, Liquid

Chromatography-Mass Spectrofotometer (LC-MS), dan sebagainya.


Akhir-akhir ini analisis asam amino lebih sering menggunakan kromatografi cair dengan

kinerja tinggi atau yang lebih dikenal dengan istilah High Performance Liquid

Chromatography (HPLC) (Muchtadi 1989). Kromatografi cair merupakan teknik pemisahan

yang cocok digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan,

seperti asam amino, peptida dan protein.


Mass spectofotometer (MS) merupakan alat yang dapat memberikan informasi mengenai

berat molekul dan struktur senyawa organik. Selain itu, alat ini juga dapat HPLC dengan MS

(LC-MS) memiliki selektivitas yang tinggi, sehingga identifikasi dan kuantifikasi dapat

dilakukan dengan jumlah sampel yang sedikit dan tahapan preparasi yang minimal. Hal ini

membuat LC-MS semakin populer untuk mendeteksi berbagai senyawa (Maryam, 2007).
LC-MS digunakan fasa gerak atau pelarut untuk membawa sampel melalui kolom yang berisi

padatan pendukung yang dilapisi cairan sebagai fasa diam. Selanjutnya analit dipartisikan di

antara fasa gerak dan fasa diam tersebut, sehingga terjadi pemisahan karena adanya
perbedaan koefisien partisi. Sampel yang telah dipisahkan dalam kolom diuapkan pada suhu

tinggi, kemudian diionisasi. Ion yang terbentuk difragmentasi sesuai dengan rasio

massa/muatan (m/z), yang selanjutnya dideteksi secara elektrik menghasilkan spektra

massa. Spektra massa merupakan rangkaian puncak-puncak yang berbeda-beda tingginya

(Khopkar, 2008).
a. Deteksi GABA pada daun Artocarpus Atilis
Senyawa Gamma Amino Butyric Acid atau GABA merupakan asam amino non

protein dengan struktur umum H2N(CH2)-CO2H (Anju et al., 2014)yang terdapat

pada tumbuhan (Roberts, 2007), bakteri asam laktat (Kook & Cho, 2013) serta

hewan (Luscher & Keller, 2004). Pada Mammalia, GABA merupakan merupakan

neurotransmiter utama sistem saraf pusat (Kittler & Moss, 2003), berperan sebagai

sinaps inhibitor (Gottlieb, 1988) dengan menginduksi reseptor GABA sehingga

menyebabkan hiperpolarisasi membran pascasinaps (Zimmermann, 1993 ; Luscher

& Keller, 2004). Selain pada sistem pancreas saraf pusat, GABA juga terdapat

dalam konsentrasi tinggi pada sel bersama insulin tapi dalam vesikel berbeda

(Franklin & Wollheim, 2004). GABA pankreas memiliki keterkaitan dengan diabetes

dalam hal menjaga kondisi homeostasis glukosa (Taneera et al., 2012) serta

melibatkan insulin dan glukagon dalam regulasinya (Wang et al., 2013). Selain

berpotensi sebagai antidiabetes, GABA diketahui memiliki kemampuan menurunkan

tekanan darah pada tikus (Hayakawa et al., 2004) dan manusia (Noguchi et al., 2007)
Keberadaan GABA pada tumbuhan pertama kali diketahui berada pada umbi

kentang. Penelitian selanjutnya melaporkan bahwa GABA juga diketahui terdeteksi

pada buah Solanum lycopersicum dan beras hitam (Akihiro et al., 2008). Meskipun

demikian, masih banyak tumbuhan yang belum diteliti dalam aspek deteksi GABA.

Informasi hasil deteksi GABA pada tumbuhan dapat menjadi landasan penelitian

lanjut terkait implikasi manfaat GABA secara komprehensif.


Sebagai komponen asam amino, GABA dapat dipisahkan diantaranya dengan

metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode ini dilakukan untuk mengetahui

keberadaan GABA dalam tumbuhan yaitu daun Artocarpus sp. dengan metode KLT.

Genus Artocarpus merupakan anggota dari famili Moraceae, yang terdiri dari

beberapa spesies diantaranya Artocarpus altilis( Park.) Fosberg atau sukun. Daun

spesies tersebut secara tradisional dipercaya memiliki khasiat sebagai antidiabetes

(Ragone, 1997). Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagaimana

GABA dapat dideteksi keberadaannya dalam daun A. altili


Pada identifikasi ini digunakan bahan utama yaitu daun A. altilis, , GABA murni dari

Sigma, ninhidrin, etanol, n-butanol, asam asetat glasial dan akuades.


Sampel daun A. altilis dibuat dalam bentuk ekstrak etanol 50%. Pembuatan ekstrak

etanol menggunakan metode maserasi dimana serbuk daun dimaserasi etanol 50%,

disaring dengan corong Buchner hingga didapat filtrat dan residu, residu dimaserasi

ulang 3 kali, filtrat dievaporasi dan hasil evaporasi dikeringkan dalam oven suhu

40oC selama 24 jam. Ekstrak etanol dilarutkan dengan CMC. Preparasi larutan

standar dilakukan dengan pembuatan larutan stok GABA yaitu 10 mg GABA

dilarutkan dalam 10 ml etanol-air (7:3). Deteksi GABA dalam daun A. altilis

menggunakan metode KLT dengan fase diam plat silika (TLC plates silica gel 60 F

254). Larutan standar GABA serta sampel ditotolkan pada plat menggunakan syringe

100 l. Plat dikembangkan dalam chamber berisi fase gerak berupa 40 ml BAW 3:1:1

selama 90 menit. Plat diangkat, dimasukkan oven 40 C selam 10 menit. Plat

disemprot dengan ninhidrin dan dikeringkan dengan hairdryer dingin. Plat diamati

pada sinar tampak dan sinar UV sebelum dan sesudah spray ninhidrin.
Metode KLT atau Thin Layer Chromatography (TLC) merupakan metode analitik yang

umum dipergunakan dalam deteksi asam amino, disamping metode lain seperti High

Performance Liquid Chromatography (HPLC),Gas Chromatography (GC) danCapillary


Electrophoresis (CE). Tahapan KLT utamanya terdiri dari penotolan (spotting),

pemisahan/pengembangan (separating), pengeringan (drying), penyemprotan

(spraying) dan pengembangan warna(color development) (Qiu et al., 2010).


Deteksi GABA pada daun A.altilis menggunakan sampel daun yang dibuat dalam

bentuk ekstrak etanol 50%. Pengamatan hasil KLT dilakukan pada tahap sebelum dan

sesudah penyemprotan ninhidrin. Hasil KLT diamati dibawah sinar tampak, UV 254

dan UV 366 nm.


Pada KLT GABA pada ekstrak etanol daun A. altilis, GABA murni ditotolkan 4 kali

dengan volume penotolan 0,25 mg, 0,50 mg, 1 mg dan 2 mg. Sampel ekstrak etanol

daun A. altilis ditotolkan 3 kali dengan volume penotolan 100 l. Berdasar hasil

pengamatan profil kromatogram KLT GABA pada ekstrak etanol daun A.altilis, GABA

terdeteksi pada sampel dengan penampakan bercak pada rata-rata Rf 0,49. Bercak

baru terdeteksi setelah plat disemprot dengan ninhidrin, baik pada pengamatan di

bawah sinar tampak (Gambar 1.), sinar UV 254 (Gambar 2) dan sinar UV 256

(Gambar 3.). Sementara itu, Rediatning dan Kartini (1987) melaporkan hasil

penelitiannya tentang analisis asam amino dimana GABA merupakan salah satu jenis

asam amino. Detektor ultra lembayung sinar tampak atau detektor fluoresensi dapat

digunakan untuk mendeteksi asam amino. Senyawa yang sering digunakan sebagai

pereaksi untuk derivatisasi adalah OPA o-ftaladehida / ETSH etantiol dan OPA/2-ME.

Pereaksi ini dengan asam amino dapat membentuk derivat iso-indol yang

berfluoresensi kuat sehingga dapat terdeteksi oleh detektor fluoresensi.


Dalam laporannya, Kook & Cho (2013) menyebutkan bahwa TLC Thin Layer

Chromatography dan RP-HPLC Reverse Phage High Performance Layer

Chromatography digunakan untuk analisis GABA secara kualitatif dan kuantitatif.

Analisis GABA kualitatif menggunakan TLC dengan pengembang BAW n-buthanol-

acetic acid-H2O 5:3:2 atau 4:1:1 sebagai fase gerak dan plat sebagai fase diam.
Larutan ninhidrin 0,2% (w/v-ethanol) digunakan sebagai reagen pewarna. GABA

standar akan terdeteksi dengan ninhidrin sebagai bercak/spot merah setelah plat

dikeringkan pada suhu 60oC setelah penyemprotan dengan reagen ninhidrin.


Spot GABA terdeteksi dengan jelas menggunakan 1 L sampel yang telah dihilangkan

fraksi solidnya melalui sentrifugasi . Sementara itu Kim et al., (2009) juga melakukan

analisis GABA dan dideteksi dengan UV detektor pada panjang gelombang 280

nm.Anju et al., (2014) menyebutkn bahwa deteksi GABA pada tanaman yaitu

Solanum torvum dan Zingiber officinale dapat dilakukan dengan HPTLC dengan fase

gerak BAW 5:2:2.


Dalam metode ini etanol -air (7:3) terbukti efisien sebagai pelarut GABA. Hal ini

dimungkinkan karena pelarut tersebut mengandung cukup alkohol yang dapat

menguap selama proses pengeringan. Selain itu fase gerak BAW 3:1:1 juga terbuti

dapat digunakan sebagai pengembang untuk deteksi GABA pada daun A. altilis

dengan KLT dimana GABA terdeteksi dalam bentuk bercak merah setelah disemprot

ninhidrin.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Asam amino proteinogenik merupakan senyawa yang sangat penting dalam

kehidupan makhluk hidup karena merupakan senyawa pembentuk protein


2. Asam Amino Non proteinogenik sangat penting dalam karena merupakan sumber

atau senyawa antara dalam proses metabolism dan penelitian penemuan obat
3. Analisis asam amino proteinogenik pada dasarnya sama dengan analisis protein

karena protein tersusun dari asam amino.


4. Ada beberapa cara analisis untuk asam amino antara lain dengan uji reaksi dan

dengan kromatografi lapis tipis


B. Saran
Lebih banyak membaca literature khususnya jurnal jurnal yang membahas analisis asam

amino non protein.

Daftar Pustaka

Meti Indrowati ,Pudji Astuti, Rarastoeti Pratiwi , Rumiyati., 2015 DETEKSI GAMMA

AMINO BUTYRIC ACID (GABA) PADA DAUN Artocarpus altilis Jurnal.fkip.uns.ac.id ,Jogyakarta.
Sofya, Emmawaty. 2000. Biokimia 1. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Marthokarsono, Soekarsono. 1975. Biokimia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pressdar.


Harrow, B. Laboratory Manual of Biochemistry, Ed. V, 1960
Mathews, C.K., Holde, K.E. (1990). Biochemistry, the Benjamin/Cummings Publishing

Co., Redwood City, USA


Biol. Chem., Vol. 393, pp. 843851, September 2012 Copyright by Walter de

Gruyter Berlin Boston. DOI 10.1515/hsz-2012-0167


Batubara U., Aryantri,R.,S. 2014.ENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA Laboratorium Biokimia

Program Studi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Univeritas Jambi

Вам также может понравиться

  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ12 страниц
    Asam Amino
    Fresha Aflahul Ula
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ19 страниц
    Bab I Pendahuluan
    Laili
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ8 страниц
    Asam Amino
    Dp6m dp
    Оценок пока нет
  • Biokimia Asam Amino
    Biokimia Asam Amino
    Документ27 страниц
    Biokimia Asam Amino
    Rista Suci
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ23 страницы
    Asam Amino
    Hasmira Zinia
    Оценок пока нет
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Документ10 страниц
    MAKALAH
    ayu
    Оценок пока нет
  • MATERI Asam Amino
    MATERI Asam Amino
    Документ14 страниц
    MATERI Asam Amino
    Talitha Qotrunnada Awalie
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ19 страниц
    Asam Amino
    katarina keo
    Оценок пока нет
  • Asam Amino Dan Protein Fiks
    Asam Amino Dan Protein Fiks
    Документ55 страниц
    Asam Amino Dan Protein Fiks
    Putri Milenia
    Оценок пока нет
  • Biokim Protein Kel.2
    Biokim Protein Kel.2
    Документ17 страниц
    Biokim Protein Kel.2
    Bella Aulia
    Оценок пока нет
  • Jurnal Biokim
    Jurnal Biokim
    Документ16 страниц
    Jurnal Biokim
    Naufal Hafid
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ3 страницы
    Asam Amino
    Bima Tegar
    Оценок пока нет
  • Biokimia Paper Asam Amino.1
    Biokimia Paper Asam Amino.1
    Документ34 страницы
    Biokimia Paper Asam Amino.1
    Farid Hidayat
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ17 страниц
    Asam Amino
    Doni Traeser
    Оценок пока нет
  • Asam Amino Dan Protein
    Asam Amino Dan Protein
    Документ16 страниц
    Asam Amino Dan Protein
    Utami Kurniasih
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap Asam Amino Dan Protein
    Laporan Lengkap Asam Amino Dan Protein
    Документ23 страницы
    Laporan Lengkap Asam Amino Dan Protein
    Muhammad Ali Yazid Yazid
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ7 страниц
    Asam Amino
    Anonymous 2xr3Y5V
    Оценок пока нет
  • RESUME Asam Amino Dan Peptida
    RESUME Asam Amino Dan Peptida
    Документ17 страниц
    RESUME Asam Amino Dan Peptida
    salsabila annisa
    Оценок пока нет
  • Wa0039.
    Wa0039.
    Документ13 страниц
    Wa0039.
    yuliana
    Оценок пока нет
  • Laporan Asam Amino Dan Protein
    Laporan Asam Amino Dan Protein
    Документ20 страниц
    Laporan Asam Amino Dan Protein
    Nurjannah
    Оценок пока нет
  • Makalah 1
    Makalah 1
    Документ17 страниц
    Makalah 1
    Putri Putri
    Оценок пока нет
  • Makalah Asam Amino
    Makalah Asam Amino
    Документ21 страница
    Makalah Asam Amino
    Rephie Kumalasari
    Оценок пока нет
  • 2B - Kel.10 - Deaminasi Asam Amino Menghasilkan Energi
    2B - Kel.10 - Deaminasi Asam Amino Menghasilkan Energi
    Документ21 страница
    2B - Kel.10 - Deaminasi Asam Amino Menghasilkan Energi
    MUTIARA NUR ROHMAH 2020
    Оценок пока нет
  • Asam Amino Dan Protein
    Asam Amino Dan Protein
    Документ28 страниц
    Asam Amino Dan Protein
    Shana Amin Noor
    Оценок пока нет
  • LP Asam Amino
    LP Asam Amino
    Документ25 страниц
    LP Asam Amino
    Bintang Maharani Al-Qadri
    Оценок пока нет
  • Makalah Asam Amino
    Makalah Asam Amino
    Документ23 страницы
    Makalah Asam Amino
    Tiara Aulia
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Tryptophan
    BAB 1 Tryptophan
    Документ10 страниц
    BAB 1 Tryptophan
    Khalil Zardari
    Оценок пока нет
  • Laprak KIMIA 3 Fix
    Laprak KIMIA 3 Fix
    Документ44 страницы
    Laprak KIMIA 3 Fix
    Raisa Namira
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ31 страница
    Bab Ii
    Elis Lau Bura
    Оценок пока нет
  • Kimia Makalah
    Kimia Makalah
    Документ29 страниц
    Kimia Makalah
    Anggito Prayoga
    Оценок пока нет
  • Kimor 1
    Kimor 1
    Документ16 страниц
    Kimor 1
    Astri anggriani
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ35 страниц
    Asam Amino
    Eko Putra Nasaru
    100% (1)
  • Makalah biokimiaBAB I
    Makalah biokimiaBAB I
    Документ6 страниц
    Makalah biokimiaBAB I
    Halik Ujohn
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ16 страниц
    Asam Amino
    hwang
    Оценок пока нет
  • Makalah Protein
    Makalah Protein
    Документ54 страницы
    Makalah Protein
    ggitasari
    100% (1)
  • Asam Amino Tugas
    Asam Amino Tugas
    Документ9 страниц
    Asam Amino Tugas
    Amatir
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ6 страниц
    Asam Amino
    RahalScribd
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Biologi Kel 3
    MAKALAH Biologi Kel 3
    Документ30 страниц
    MAKALAH Biologi Kel 3
    Khrnnisa
    Оценок пока нет
  • Makalah Asam Amino Dan Protein by Kelompok 2
    Makalah Asam Amino Dan Protein by Kelompok 2
    Документ20 страниц
    Makalah Asam Amino Dan Protein by Kelompok 2
    mega berliana
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ21 страница
    Asam Amino
    Gusti Ayu Muthia
    Оценок пока нет
  • Resume Biokimia Protein
    Resume Biokimia Protein
    Документ8 страниц
    Resume Biokimia Protein
    arsvinda
    Оценок пока нет
  • Microsoft Word - Makalah Asam Amino
    Microsoft Word - Makalah Asam Amino
    Документ34 страницы
    Microsoft Word - Makalah Asam Amino
    lia komalasari
    100% (2)
  • Laporan Organik: Asam Amino
    Laporan Organik: Asam Amino
    Документ26 страниц
    Laporan Organik: Asam Amino
    TatiHartati
    0% (1)
  • Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    Документ16 страниц
    Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    Nurul Fikri
    Оценок пока нет
  • ASAM AMINO Farmakognosi
    ASAM AMINO Farmakognosi
    Документ11 страниц
    ASAM AMINO Farmakognosi
    Asni Zudin
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Biokimia Asam Amino Dan Protein
    Laporan Praktikum Biokimia Asam Amino Dan Protein
    Документ38 страниц
    Laporan Praktikum Biokimia Asam Amino Dan Protein
    Vebiyanti Mega
    100% (1)
  • Kelompok - Iv RL
    Kelompok - Iv RL
    Документ22 страницы
    Kelompok - Iv RL
    Olin Malau
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Biokimia Metabolisme Asam Amino Materi 5
    Tugas Makalah Biokimia Metabolisme Asam Amino Materi 5
    Документ19 страниц
    Tugas Makalah Biokimia Metabolisme Asam Amino Materi 5
    ncipto yoi
    Оценок пока нет
  • Asam Amino Dan Protein
    Asam Amino Dan Protein
    Документ18 страниц
    Asam Amino Dan Protein
    Trinusa Dinata
    Оценок пока нет
  • RESUME ASAM AMINO New
    RESUME ASAM AMINO New
    Документ19 страниц
    RESUME ASAM AMINO New
    Bilqis
    Оценок пока нет
  • Modul Protein
    Modul Protein
    Документ29 страниц
    Modul Protein
    Coriie Febri Angela
    100% (1)
  • Asam Amino Dan Peptida KLP I
    Asam Amino Dan Peptida KLP I
    Документ16 страниц
    Asam Amino Dan Peptida KLP I
    DiNda NcHan
    Оценок пока нет
  • Laporan Asam Amino Dan Protein
    Laporan Asam Amino Dan Protein
    Документ22 страницы
    Laporan Asam Amino Dan Protein
    Fadhil Rustam
    Оценок пока нет
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Документ8 страниц
    Asam Amino
    Dandi Muallaimin
    Оценок пока нет
  • Asam Amino Protein
    Asam Amino Protein
    Документ39 страниц
    Asam Amino Protein
    Esra gultom
    0% (1)