Вы находитесь на странице: 1из 8

2.3.

PEMILIHAN VENDOR DALAM SCM

Pemilihan supplier menjadi proses yang sangat krisis dalam


pembentukan rantai supplai, karena performansi jaringan rantai supplai
tergantung pada performansi supplier yang terpilih (Cxakravastia dan Toha,
2000).
Proses pemilihan supplier berada pada tahap awal dalam kategori
kualitas dalam model integrasi rantai supplai yang artinya supplier yang
terpilih sangat menentukan kualitas dari rantai suplai yang tebentuk
(Murphy, 2002). Posisi pemilihan suplier pada model integrasi rantai suplai
dapat dilihat pada gambar.

Masalah dalam pemilihan supplier :


Masalah-masalah yang sering terjadi dalam proses pemilihan supplier
antara lain:
1. Kurangnya informasi tentang supplier, sehingga perusahaan tidak
memiliki gambaran yang jelas mengenai suppliernya ketika akan
menentukan supplier teerpilih. Seringkali pemilihan supplier dilakukan
sangat subjektif.
2. Banyakya kriteria yang harus di pertimbangkan dalam memilih
supplier. Sebagian dari kriteria-kriteria ini tidak dapat di kuantifikasikan,
yang menyebabkan kesulitan akan mengambil keputusan.

Model pemilihan supplier :


Beberapa model dan pembahasan tentang pemilihan rekanan yang
telah ditulis antara lain:
Samadhi dan Hoang (1998). Paper ini membahas tentang tahapan-
tahapan pemilihan rekanan pada berbagai bentuk shared-CIM system
dimana mempertimbangkan kompatibilitas dan logistik tiap-tiap
rekanan.
Claro, D.P et.al (2002). Paper ini membahas pemilihan supplier pada
beberapa bentuk kerjasama jaringan (network). Paper ini memberikan
kesimpulan bahwa dalam hubungan antara supplier dan buyer bukan
hanya saja berpengaruh, tetapi juga kepercayaan.
Cakravastia dan Toha (2000). Paper ini membahas model optimasi
pemilihan partner dalam rantai supplai dengan memperhatikan
pembatas kriteeria performansi, pembatas kapasitas dan pembatas
dependensi aktivitas manufaktur dan logistik.
Chen, K.L, et.al (2004). Paper ini mengusulkan model untuk
menganalisis supplier yang akan terpilih berdasarkan posisi supplier
tersebut pada suatu grafik yang disebut Supplier Capability and Price
Analysis Chart.
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam proses pemilihan supplier
material/produk untuk perusahaan:
- Membuat daftar supplier
- Membuat penilaian performance setiap supplier
Berikut alat dan kriteria yang biasa digunakan dalam pemilihan
supplier dan penilaian supplier :

Kriteria Keterangan Level


Kualitas produk/jasa Sangat penting
Delivery
Catatan Performance
Kebijakan warranties
and claim Penting
Fasilitias and kapasitas
produksi Inc R&D strength of each
Harga supplier
Kemampuan/keahlian
teknis
Keadaan financial
Prosedur compliance
Sistem komunikasi
Reputasi and posisi Cukup penting
perusahaan
Antusiasme bisnis
Keadaan
organisasi/managemen
Kebijakan
repair/services
Prilaku perusahaan
Kualitas pengemasan
Keadaan hubungan
industrial
Lokasi

2.4. MANAJEMEN LOGISTIK PADA SCM

Seperti disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan


uang dari tahap raw material supply sampai tahap produksi dan penilaian,
dan sampai pada tahap daur ulang. SCM disusun oleh beberapa alat
manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda baik pada sis
akunting, manajemen produksi dalam proses informasi, marketing, dan lain-
lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam
SCM sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus
pada cash flow dalam supply chain sementara pendekatan proses informasi
berfokus pada aliran informasi.
Dalam pembahasan saat ini, akan lebih memperhatikan logistik dalam
SCM yaitu manajemen strategi pada aliran barang dalam supply chain.
Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic Management), logistik adalah
bagian dari proses supply chain yang direncanakan, implementasi dan
mengontrol aliran yang efektif dan penyimpanan barang, pelayanan dan
informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke titik
pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik
manajemen terdiri dari inventory control, material handling, order control,
transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep logistic focus
utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran informasi dan
uang juga diperhatikan. Khususnya, manajemen informasi memiliki
hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.
Permasalahan utama dalam mendesain supply chain perusahaan
adalah menentukan cara pemindahan inventory dari supplier ke perusahaan,
dan pemindahan inventory dari perusahaan ke pelanggan. Permasalahan ini
disolusikan melalui implementasi manajemen logistik. Sasaran dari
manajemen logistik mencakup dua sasaran pokok sebagai valueproposition
dari manajemen logistik: service benefit dan cost minimization. Service
benefit dari logistik untuk memastikan ketersediaan inventory
(inventoryavailability) dan kinerja operasional (speed, consistency, dan
flexibility). Sementara cost minimization dicapai melalui implementasi
logistik secara efisien.
Logistik sebagai art dan science dalam memperoleh, memproduksi,
dan mendistribusikan material dan produk secara tepat jumlah dan tepat
tempat (The Association for Operations Management). Beberapa
perusahaan mengkhususkan pada kompetensi dan layanan logistik, seperti
United Parcel Service (UPS), FedEx, DHL, Pos Logistics, Kamadjaja, BGR,
Kalog, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan ini menjalankan bisnis
pemindahan barang apa saja, mulai dari kembang sampai dengan peralatan
industri.
Saat ini hampir semua perusahaan manufaktur melakukan kontrak
dengan perusahaan-perusahaan logistik untuk mengelola fungsi dan
aktivitas logistik mereka. Perusahaan-perusahaan logistik yang melakukan
kontrak outsourcing fungsi dan aktivitas logistik sering dikenal dengan
perusahaan third-party logistics. Layanan dasar perusahaan third-party
logistics ini adalah pemindahan inventory dari satu tempat ke tempat
lain. Perusahaan logistik juga memberikan layanan value-added, seperti
warehouse management, inventory control, dan fungsi customer
servicelainnya.

2.4.1. Hubungan Logistik Dengan SCM


Ide logistic secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang
secara total. Jadi, optimasi total logistik tidak hanya diselesaikan dari sudut
pandang satu perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran
barang termasuk perusashaan diperlukan dalam supply chain.
Ketika mencoba untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain,
harus dijelaskan bahwa keuntungan perusahaan dalam supply dapat
bertentangan dikarenakan oleh distribusi parsial dari biaya dan keuntungan
diantara Perusahaan. Jadi, menghubungkan antara pendapatan pada suatu
perusahaan sangat diperlukan pada logistik manajemen dalam SCM. Mereka
juga memiliki kemampuan yang berbeda atau kompetensi yang saling
melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang lebih jauh lagi.
Sebagai contoh, koordinasi diperlukan diantara perusahaan dalam bidang
perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah mudah
untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang
berbeda. Jika salah satu supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi
produk mereka, mereka harus berbagi jadwal prduksi dan
mengkoordinasikan transportasi diantara pabrik-pabrik. Agar dapat
direalisasikan mereka membutuhkan kemampuan IT dan untuk memenuhi
tanggung jawab mereka dengan benar.
Suatu perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana
mengkoordinasikan sumber daya ekonomi, dan dapat memberikan
kesempatan untuk membuat beberapa pertimbangan. Suatu koordinator
logistik disebut juga third party logistics (3PL) telah mendapatkan
perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas logistic
perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri
penerbangan pada tahun 1990, dan berkembang pada tahun 1990 bersamaan
dengan perkembangan IT.

2.4.2. Third Party Logistics (3PL)


Pada dasarnya, 3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk
didalamnya transportasi dan warehousing yang berada diluar perusahaan,
yang bukan sebagai consigner atau consignee. Bagaimanapun juga cara
kerja 3PL initidak mengoutsorce untuk suatu aktivitas logistik secara
independent, tetapi mengoutsource beberapa aktivitas yang dilihat dari
beberapa sudut pandang perusahaan.
Selain pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang
menyediakan pelayanan distribusi dan logistik kepada perusahaan yang
memcari bantuan dengan distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung
jawab juga termasuk dalam inbound manajemen penerbangan, bea cukai,
warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi dan outbond foreight kepaad
customer.
3PL (3PL Provider) saat ini memiliki fitur berikut :

1. Service provider logistik yang terintegrasi


2. Service provider yang berdasarkan kontrak
3. Konsultan service provider

Pertama, suatu 3PL provider dianggap sebagai service provider


logistic yang terintegrasi. Aaktivitas yang berhubungan dengan IT dalam
mengontrol aliran barang seperti order prosessing dan inventory
manajemen, diantara yang lainnya yang juga termasuk ke dalam fungsi dari
3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider diperlukan semata-mata
untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat
mengoutsource beberapa aktivitas kepada subkontraktor.
Suatu 3PL provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan
non asset-base. 3PL provider yang asset-base memiliki beberapa asset,
terutama sekali asset yang berhubungan dengan transportasi seperti truk,
gudang dan lain-lain. Sementara untuk non asset-base tidak memiliki asset-
asset tersebut dan biasanya bergantung kepada asset subkontraktor. Sebagi
contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya forwarder, broker,
marketing company dan information system company.
Kedua, pelayanan 3PL berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang
tertulis mengenai pembagian tanggungjawab dengan mengasumsikan
bermacam-macam situasi agar lebih jelas. Kontrak yang langsung tersebut
dapat membuat hubungan yang reliabale diantara perusahaan dan
memperkuat aliance.
Ketiga, menawarkan pelayanan konsultan pada perusahaan adalah
fitur yang penting dari 3PL. 3PL provider dapat memberikan beberapa
pertimbangan untuk memenuhi keinginan customer dengan menekankan
pada strategi marketing, konfigurasi sistem informasi, transportasi yang
kooperatif, dll.

Keuntungan dan kerugian dari 3PL


Salah satu keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala
ekonomi (penggunaan armada truk yang cukup besar, pergudangan, dll) dan
dari cakupan ekonomi, yang mendorong perusahaan untuk menaikkan net
value dengan mengurangi biaya. Pengaruh ekonomi ini diperoleh
berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg contoh, penggunaan IT,
berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian fleksible), dll). 3PL
provider yang kompeten memiliki kemampuan koordinasi, dan
memungkinkan mereka untuk mencari partner yang reliable atau sub
kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara
efisien. Kemampuan tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman
sebagai suatu 3PL.
Demikian juga dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan
dapat menghemat capital investment, dan juga mengurangi resiko financial.
Investment pada asset logistik, seperti physical distribution centers atau
information networks, biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus,
yang berhubungan dengan resiko financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers
dapat membagi resiko dengan mengoutsource kepada sub kontrak.
Walaupun terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat
juga beberapa kerugian yang timbul. Tidaklah mudah untuk membentuk
partnership yang reliable dan biaya yang efektif diantara perusahaan dan
3PL provider. Agar membentuk partnership yang reliable, harus diupayakan
dalam dua tahapan, pemilihan 3PL provider dan penandatanganan kontrak.
Pertama, pada tahap pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah
penting untuk memilih 3PL provider yang memiliki kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika perusahaan tidak dapat
memilih 3PL provider yang reliable, mereka harus menderita kerugian
secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu perusahaan dalam menilai
kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan pada
persoalan informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL
provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan ini, prosedur pemilihan
yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan mereka.
Bagaimanapun juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam biaya
transaksi tambahan.
Kedua, sangatlah penting untuk membangun suatu sistem untuk
menjaga partnership mereka yang reliable, ketika partner 3PL terpilih.
Selalu diperlukan pembagian informasi dan resiko yang mungkin timbul
diantara kedua kelompok. Dengan memperhatikan pembagian informasi,
jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran informasi dapat menghasilkan
suatu aktifitas logistik yang lebih efisien. Bagaimanapun juga, biaya yang
berhubungan dapat bertambah jika beberapa informasi ditambahkan pada
perusahaan dapat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan komitment pada setiap
kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu disiapkan suatu skema untuk
menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini dapat melibatkan biaya
transaksi tambahan.
Membentuk skema resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL
provider adalah penting dalam membangun partnership yang reliable.
Beberapa resiko yang terlibat dalam penggunaan 3PL adalah resiko
permintaan, resiko inventory, dan resiko finansial. Pertanyaannya adalah
siapa yang mengambil resiko ini dan bagaimana mengkompensasikan risk
holders. Gain sharing adalah contoh yang populer dalam skema yang
menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan dari resiko ini,dan
memberikan keuntungan berdasarkan dari kenaikan profit perusahaan.
Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang bekerja
diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang baik
juga melibatkan biaya transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi
melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.

Keuntungan 3PL dalam Organisasi

Saves time and internal resources


Takes advantage of expertise and best practices
Limits or eliminates investment in internal logistics solutions
Provides economies of scale for small to mid-sized organizations
Can immediately modify a broken supply chain

2.4.3. Pengaruh interaktif antara SCM dan 3PL


Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki keuntungan
individual. Direkomendasikan bahwa perusahaan yang bertujuan untuk
membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang
berencana memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini
bahwa SCM dan 3PL memiliki pengaruh interaktif yang positif atau
pengaruh sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari
SCM dan 3PL yang dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh
interaktif.
Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik terhadap
3PL provider, 3PL provider perlu membangun sistem manajemen transaksi
dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg
contoh supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-
mata memberikan seluruh aktifitas logistik. Beberapa aktifitas dioutsource
ke sub kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat
mengoutsource aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan
sub-kontraktor tersebut juga menghubungkan beberapa bagian proses supply
chain.
Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan 3PL. Gambar
ini adalah model supply chain pada industri manufacturing, dimana bagian
atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan produksi
outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi SCM,
manufactur A dan supplier B memiliki hubungan principal-agent. Didalam
aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki
hubungan principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh
skala dan scope ekonomi, dan harus cukup fleksible untuk memperbaiki
kontrak atau untuk menukar partner jika lingkungan pasar berubah.

Вам также может понравиться

  • Bukti Bayar Pajak
    Bukti Bayar Pajak
    Документ1 страница
    Bukti Bayar Pajak
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • BPN Sby 1 Model A
    BPN Sby 1 Model A
    Документ1 страница
    BPN Sby 1 Model A
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Halaman Persetujuan Skripsi
    Halaman Persetujuan Skripsi
    Документ1 страница
    Halaman Persetujuan Skripsi
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • BPN Sby 1 Model A
    BPN Sby 1 Model A
    Документ1 страница
    BPN Sby 1 Model A
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Format Artikel Jurnal Unesa
    Format Artikel Jurnal Unesa
    Документ7 страниц
    Format Artikel Jurnal Unesa
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Lomba Design Sandal Template
    Lomba Design Sandal Template
    Документ5 страниц
    Lomba Design Sandal Template
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Index Match
    Index Match
    Документ1 страница
    Index Match
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Jurnal GITA Turnitin REVISI 1
    Jurnal GITA Turnitin REVISI 1
    Документ8 страниц
    Jurnal GITA Turnitin REVISI 1
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Surat Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing 1 1
    Surat Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing 1 1
    Документ2 страницы
    Surat Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing 1 1
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Penskoran
    Penskoran
    Документ3 страницы
    Penskoran
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Krs Akademik: Rosalinda Chandra Y.: 3.2: 031411131129: 2.34: S1 Ilmu Hukum: 19
    Krs Akademik: Rosalinda Chandra Y.: 3.2: 031411131129: 2.34: S1 Ilmu Hukum: 19
    Документ1 страница
    Krs Akademik: Rosalinda Chandra Y.: 3.2: 031411131129: 2.34: S1 Ilmu Hukum: 19
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Ekonomi Pembangunan
    Ekonomi Pembangunan
    Документ2 страницы
    Ekonomi Pembangunan
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Minimal Utbk
    Minimal Utbk
    Документ8 страниц
    Minimal Utbk
    Haifa Dinda
    Оценок пока нет
  • Handout
    Handout
    Документ1 страница
    Handout
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Etika Profesi Keguruan
    Etika Profesi Keguruan
    Документ17 страниц
    Etika Profesi Keguruan
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Contoh Apartemen
    Contoh Apartemen
    Документ3 страницы
    Contoh Apartemen
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Soal Pengantar Akuntansi
    Soal Pengantar Akuntansi
    Документ5 страниц
    Soal Pengantar Akuntansi
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • KOLOM Persamaan Dasar
    KOLOM Persamaan Dasar
    Документ2 страницы
    KOLOM Persamaan Dasar
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Hakekat Manajemen
    Hakekat Manajemen
    Документ15 страниц
    Hakekat Manajemen
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Soal Pertemuan 2 Persamaan Dasar Akuntansi
    Soal Pertemuan 2 Persamaan Dasar Akuntansi
    Документ1 страница
    Soal Pertemuan 2 Persamaan Dasar Akuntansi
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • PPH Ps 26
    PPH Ps 26
    Документ9 страниц
    PPH Ps 26
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Manajemen Keuangan
    Manajemen Keuangan
    Документ20 страниц
    Manajemen Keuangan
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • PPH 25 New
    PPH 25 New
    Документ9 страниц
    PPH 25 New
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Manajemen Partisipasi
    Manajemen Partisipasi
    Документ17 страниц
    Manajemen Partisipasi
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Sejarah Koperasi Dunia
    Sejarah Koperasi Dunia
    Документ10 страниц
    Sejarah Koperasi Dunia
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • David Ricardo
    David Ricardo
    Документ10 страниц
    David Ricardo
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Observasi Koperasi Mahasiswa
    Observasi Koperasi Mahasiswa
    Документ17 страниц
    Observasi Koperasi Mahasiswa
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • Manajemen Keanggotaan Koperasi
    Manajemen Keanggotaan Koperasi
    Документ24 страницы
    Manajemen Keanggotaan Koperasi
    Lovenda Yuria Linggasari
    Оценок пока нет
  • RPP Ekonomi Kelas Xi Terbaru
    RPP Ekonomi Kelas Xi Terbaru
    Документ42 страницы
    RPP Ekonomi Kelas Xi Terbaru
    Lovenda Yuria Linggasari
    80% (5)