Вы находитесь на странице: 1из 22

Gambar berbakti kepada orang tua dan guru

Agama Islam 1
1. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Berbakti kepada orang tua dalam Islam merupakan sebuah kewajiban yang sudah jelas
tertuang di dalam Al Quran. Artinya, hal ini akan menjadi dosa bagi siapapun yang tidak mau
melakukannya. Dan untuk dapat melakukannya, tentu harus tahu terlebih dahulu seperti apakah
sebenarnya yang termasuk kedalam berbakti tersebut.
a) Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua di dalam Islam :

1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberikan kegembiraan kepada seorang mumin
termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang
tua kita.

2) Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan
berbicara dengan kedua orang tua dan berbicara dengan anak, teman atau dengan yang
lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua, tidak boleh
mengucapkan ah apalagi mencemooh dan mencaci maki atau melaknat keduanya
karena ini merupakan dosa besar dan bentuk kedurhakaan kepada orang tua.

3) Tawadhu (rendah diri). Tidak boleh sombong apabila sudah meraih sukses atau
mempunyai jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan
membutuhkan pertolongan. Kedua orang tualah yang menolong dengan memberi makan,
minum, pakaian dan semuanya.

4) memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua. Firman Allah Subhanahu wa
Taala surat Al-Baqarah ayat 215.



Artinya :
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkah-kan. Jawablah, Apa saja harta
yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,

Agama Islam 2
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan kebaikan apa saja
yang kamu buat, maka sesungguh-nya Allah Maha Mengetahuinya. (Al-Baqarah: 215).

5) Mendoakan orang tua. Sebagaimana dalam ayat


.
serta
kasihilah mereka berdua seperti mereka mengasihiku sewaktu kecil.Seandainya orang
tua belum mengikuti dakwah yang haq dan masih berbuat syirik serta bidah, kita harus
tetap berlaku lemah lembut kepada keduanya. Dakwahkan kepada keduanya dengan
perkataan yang lemah lembut sambil berdoa di malam hari, ketika sedang shaum, di hari
Jumat dan di tempat-tempat dikabulkannya doa agar ditunjuki dan dikembalikan ke
jalan yang haq oleh Allah Subhanahu wa Taala.

2. Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dan Pahalanya.

1. Merupakan Amal Yang Paling UtamaAbdullah bin Masud radhiyallaahu anhu berkata :
: :
:




:

Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, Amal apakah yang paling utama?
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain
disebutkan shalat di awal waktunya). Aku bertanya lagi, Kemudian apa? Nabi menjawab:
Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa? Nabi menjawab, Jihad
di jalan Allah

2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu
alaihi wa sallam, disebutkan:


:





Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallaahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu
alaihi wa sallam bersabda: Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka
Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua

Agama Islam 3
3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami.
Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits
riwayat dari Ibnu Umar radhiyallaahu anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak
dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.
Hadistnya sebagai berikut :

: .





: .


.


.


...Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan.
Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya,
tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada
yang lain: Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan. Kemudian mereka memohon
kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan
kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: Ya Allah, sesung-guhnya aku
mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-
anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah
susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus
berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam
dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana
sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya
masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku
tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku
perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun.
Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya
minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan
yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini. Maka batu yang
menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..

Agama Islam 4
4. Akan Diluaskan Rizki dan Dipanjangkan Umur.
Sesuai sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam :




Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia
menyam-bung silaturrahimnya.

Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum
kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-
temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih
kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk
bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan
dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.

5. Akan Dimasukan Surga ALLAH.


Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan
jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak
tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah Azza wa Jalla segerakan adzabnya di
dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak
berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan meng-hindarkannya dari berbagai malapetaka,
dengan izin Allah Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga.

Agama Islam 5
Gambar Durhaka Kepada Orang Tua

Agama Islam 6
3. BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA.

1) Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun
perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati.
2) Berkata ah atau cis dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.
3) Membentak atau menghardik orang tua.
4) Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang
lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan.
Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
5) Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua,
mengatakan bodoh, kolot, dan lain-lain.
6) Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan.
Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua
dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya
sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih
dan membantu orang tua.
7) Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama
baik orang tua.
8) Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok,
dan lain-lain.
9) Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega
mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.
10) Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang
tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap
semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang
keji dan nista.

Agama Islam 7
4. Tokoh Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern

1. Muhammad bin Abdul Wahab

Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Uyainah, daerah Najed pada tahun 1115 H dan
wafat pada tahun 1206 H. Negeri tempat kelahirannya adalah sebuah daerah terpencil di
pedalaman Arab Saudi. Daerah ini tandus dan tidak banyak diperhatikan orang sebelum
timbulnya gerakan pemberharuan yang dipelopori Muhammad bin Abdul Wahab. Meskipun
daerah ini secara resmi merupkan daerah jajahan turki, tetapi pemerintahan turki tidak begitu
memerhatikan daerah ini. Karena tidak begitu mempunyai wakil pemerintahan yang efektif,
kabilah-kabilah Arab yang mendiami daerah ini tersebut tetap sebagai kelompok-kelompok yang
bebas. Mereka di bawah bimbingan berbagai kepala suku (amir-amir) mereka. Pada masa itu,
kebesaran dan kekuasaan kerajaan Turki Usmani mulai merosot dan rapuh.
Muhammad bin Abdul Wahab melajutkan belajar ke berbagai negeri, seperti Basrah (tinggal
selama 4 tahun), Bagdad (tinggal selama 5 tahun), Kurdistan (selama setahun), dan Hamadan
(tinggal selama 2 tahun). Kemudian, ia pergi ke Isfahan untuk mempelajari filsafat dan tasauf.
Setelah itu, ia pulang ke negerinya setelah singgah di Kota Qum.
Paham dan gerakan Muhamman bin Abdul Wahab di bidang akidah dan syariah adalah
sebagai berikut:
1. Tauhid adalah pemahaman tentang ketuhanan yang penting memadai sebagai jalan
yang mampu memurnikan akidah Islam yang dikehendaki Allah dan rasul-Nya.
2. Tidak ada perkataan seorang pun yang patut dijadikan dalil agama Islam, melaikan
firman Allah dan sunah Rasulullah saw.
3. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
4. Pintu ijtihad terbuka sepanjang masa dan tidak pernah terputus.
5. Syirik dalam segala bentuk, khurafat dan takhayul harus dikikis habis.
6. Ia menhendaki system pendidikan diubah dengan system dinamis dan kreatif.

Agama Islam 8
2. Shah Waliullah

1. Biografi singkat:
Nama lengkapnya adalah Qutb al-Din Ahmad bin Abd al-Rahim bin Wajih al-Din al-
Syahid bin Muazam bin Mansur bin Ahmad bin Mahmud bin Qiwam al-Din al-Dihlawi. Ia
dilahirkan pada hari Rabu, tanggal 21 Februari 1703 M atau 4 Syawal 1114 H di Phulat, sebuah
kota kecil di dekat Delhi dan wafat pada tahun 1762 M atau 1176 H. Dia dijuluki Shah
Waliullah yang berarti sahabat Allah karena kesalehan yang ia miliki. Dia memulai studinya di
usia lima tahun dan menyelesaikan bacaan dan hafalan dari Al-Quran pada usia tujuh. Dia adalah
pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan penganut mazhab fikih Hanafi.
2. pemikiran pemikiran:
Ketika ia dewasa ia menyaksikan kemunduran yang dialami oleh umat Islam India dalam
berbagai hal dan berada pada titik kritis kemundurannya. Hal ini sangat berbeda sekali dengan
ketika ia dilahirkan, dimana kerajaan moghul Islam sedang dalam puncak kebesarannya.
Dalam keadaan demikian ia terpanggil hatinya untuk mengubah tatanan sosial dan politik di
India zaman itu. Sebagai seorang yang realistik, ia berusaha memberikan diagnose terhadap
perbagai penyakit yang merasuki politik maupun semangat keagamaan masyarakat Islam, dan
menganjurkan cara pengobatan untuk kesembuhannya dari jurang kehancuran.
Menurutnya, salah satu sebab kemunduran umat Islam salah satunya adalah masuknya
adat-istiadat dan ajaran-ajaran bukan islam ke dalam keyakinan umat islam (bidah). Umat Islam
di India menurutnya banyak dipengaruhi oleh adat-istiadat dan ajaran Hindu. Karena itu
keyakinan ajaran umat islam harus dibersihkan dari hal-hal asing tersebut. Mereka mesti dibawa
kembali kepada ajaran-ajaran islam yang sebenarnya bersumber yang asli yaitu Al Quran dan
Hadits. Dan untuk mengetahui ajaran-ajaran islam sejati, orang harus kembali kepada 2 sumber
tersebut bukan kepada buku-buku tafsir, fiqih, ilmu kalam dan sebagainya.
Dan penyebab kemunduran umat yang lainnya adalah taqlid atau mengikut dan patuh
pada penafsiran dan pendapat-pendapat ulama-ulama masa lampau. Ia mensarankan agar
masyarakat Islam bersifat dinamis. Penafsiran yang sesuai untuk suatu zamannya belum tentu
sesuai dengan zaman sesudahnya. Oleh karena itu ia menentang taqlid dan sangat menganjurkan
untuk berijtihad. Ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Al Quran dan hadits, melalui ijtihad
harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Karena itu dalam rangka pemikiran ajaran islam

Agama Islam 9
yang murni dan yang telah kemasukan adat istiadat, ia membedakan antara Islam yang universal
dan Islam yang mempunyai corak lokal. Islam universal mengandung ajaran-ajaran dasar yang
kongkrit, sedang islam lokal mempunyai corak yang ditentukan oleh kondisi tempat yang
bersangkutan, dan yang harus dikembangkan menurutnya adalah Islam yang universal.
Syah Waliyullah juga berusaha mendamaikan perpecahan yang terjadi dikalangan umat
islam, yang diakibatkan oleh pertentangan oleh aliran dan mazhab. Menurutnya hal ini
merupakan sebab lain bagi lemahnya umat Islam. Pada zamannya memang terjadi
pertentangan yang sangat tajam antara Sunni dengan Syiah, Mutazilah dengan Asyariyah dan
Maturidiyah, dilain pihak Kaum Sufi dan kaum Syariah dan diantara pengikut Mazhab yang 4-
pun demikian. Oleh sebab itu ia berusaha untuk mengadakan suasana damai antara golongan-
golongan tersebut. Syiah oleh kalangan sunni yang mayoritas dipandang telah keluar dari Islam,
pendapat ini dilawan oleh Syah Waliyullah dengan menegaskan bahwa kaum Syiah sama halnya
dengan kaum Sunni, masih tetap Islam. Ajaran-ajaran yang mereka anut tidak membuat mereka
keluar dari Islam.
Dalam bidang tasauf ia berupaya menyelaraskan konsepsi Ibn Arabi tentang wihdah al
wujud (kesatuan wujud) dengan konsepsi Syaikh Ahmad Sirhindi (1624 M) tentang wahdah al
syuhud (kesatuan penyaksian).
Dalam bidang hadist, ia adalah pelopor kebangkitan hadits di wilayah India, dimana
waktu itu studi hadits di Timur Tengah mengalami kemandegan. Dalam bidang hadits ini, ia
membuat syarah kitab Al Muwaththa karya Imam Malik dalam dua bahasa (bahasa Arab dan
Persia), yaitu Al Mushaffa dan Al Maswa. Pembaharuan dalam pemikiran dan juga studi hadits
ini ini dilanjutkan oleh anak dan cucu-cucunya.

3. Al-Tahtawi

Rifaah Badawi Rafi al-Tahtawi adalah pembawa pemikiran pembaharuan yang besar
pengaruhnya di pertengahan pertama dari abad ke-19 di Mesir. Dalam gerakan pembaharuan
Muhammad Ali Pasya, al-Tahtawi turut memainkan peranan.
Ia lahir pada tahun 1801 di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian Selatan, dan
meninggal di Kairo pada tahun 1873. Ketika Muhammad Ali mengambil alih seluruh kekayaan
di Mesir, harta orang tua al-Tahtawi termasuk dalam kekayaan yang di kuasai saat itu. Ia

Agama Islam 10
terpaksa belajar di masa kecilnya dengan bantuan dari keluarga ibunya. Ketika berumur 16
tahun, ia pergi ke Kairo untuk belajar di Al-Azhar. Setelah lima tahun menuntut ilmu ia selesai
dari studinya di Al-Azhar pada tahun 1822.
pemikirannya:

Bidang Ekonomi
Dalam bukunya manahijul-albab al-Misriyyah, fi mana hijil adab al-Asriyyah: beliau
menerangkan bahwa betapa pentingnya kemajuan ekonomi bagi kemajuan suatu negara.
Menurut pendapatnya masyarakat kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan seperti
yang beliau lihat di Eropa. Dan menurut beliau kesejahteraan akan dicapai dengan tiga cara:
berpegang teguh pada agama, berbudi pekerti baik, dan kemajuan ekonomi. Sedangkan ekonomi
mesir sendiri bergantung pada pertanian, ia memuji usaha yang di jalankan Muhammad Ali
dalam lapangan ini.
Bidang Pemerintahan
Menurut pendapat Al-Tahtawi masyarakat suatu negara tersusun dari empat golongan:
Raja, kaum Ulama dan Ahli-ahli, Tentara dan Kaum Produsen. Dua golongan pertama adalah
golongan yang memerintah dan menjalankan kesejahteraan suatu negara sedangkan dua
golongan yang lain adalah golongan rakyat yang harus patuh dan setia kepada pemerintahan.
Bidang Pendidikan
Al-Tahtawi semasa hidupnya banyak waktu yang dihabiskan untuk mengejar, dan
mengatur pendidikan, dia menemukan ide-ide mengenai pendidikan dalam buku yang ditulisnya.
Dia menyatakan, bahwa pendidikan itu harus ada kaitanya dengan masalah-masalah masyarakat
dan lingkungan.
Dan dalam bukunya Al-Mursyidul-Amin lil Banati wal Banin, beliau menjelaskan bahwa,
pendidikan dasar mesti bersifat universal dan sama bentuknya untuk segala golongan.
Pendidikan menengah mesti mempunyai kualitas tinggi. Anak-anak perempuan mesti
memperoleh pendidikan yang sama dengan anak laki-laki. Kaum ibu harus mempunyai
pendidikan, gar dapat menjadi istri yang baik dan dapat menjadi teman suami dalam kehidupan
intlektual dan sosial dan bukan hany a menjadi istri yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani
keluarganya juga agar dapat bekerja seperti laki-laki dalam batas-batas kesanggupan dan

Agama Islam 11
pembawa mereka, selanjutnya agar mereka dapat melepas kekosongan waktu di rumah dan dari
kebiasaan mengobrol dengn tetangga.
Patriotisme
Menurut Al-Tahtawi pendidikan bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga
membentuk rasa kepribadian dan menanamkan hubb al-watan (rasa patriotisme). Patriotisme
adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai
peradaban. Al-Tahtawi adalah orang mesir yang pertama kali menganjurkan patriotisme. Kata-
kata watan dan hubb al-watan kelihatan selalu di pakai oleh Al-Tahtawi dalam buku kedua dan
ketiga.
Ijtihad Dan Pengetahuan Modern
At-Tahtawi berpendapat bahwa kaum ulama harus mengetahui Ilmu-ilmu moderen agar
mereka dapat menyesuaikan syariat dengan kebutuhan-kebutuhan modern. Ini mengandung arti
bahwa ijtihad yang tertutup pintunya semenjak abad ke-11 M, bagi Al-Tahtawi dalah tebuka,
tetapi beliau belum berani mengungkapkan secara terang-terangan. Karena masyarakat islam
belum bisa menerima pendapat pada masa itu karena di anggap telalu radikal.

4. Jamaluddin al-Afgani

Jamaluddin al-Afgani nama aslinya adalah Muhammad Ibnu Safdar al-Husainy. Ia lahir
pada tahun 1838 M di Kota Asadabad. Kawasan distri Kabul, bagian timur Afghanistan. Ia wafat
pada tahun 1897 M di Iran dalam status tahanan politk.
Sejak kecil, ia sudah belajar membaca al-Quran, bahasa Arab, Persia, Ilmu tafsir, imu
hadis, tasawuf, dan filsafat. Ia juga pernah menuntut ilmu ke Iran dan Irak, pusat perguruan
Syiah. Selama beberapa tahun, ia menjadi murid seorang sarjana syiah bernama Murtada an-
Nasary.
Pada usia 20 tahun, Jamaluddin al-Afgani menjadi pembantu pangeran Muhammad Khan
di Afghanistan pada tahun 1864 M, ia menjadi penasihat Sher Ali Khan, kemudian ia diangkat
menjadi perdana menteri pada masa pemerintahan Muhammad Azham Khan berkat kecerdasan
dan kepribadiannya yang menarik. Jamaluddin al-Afgani banyak memperoleh pengalaman selam
mengembara ke berbagai Negara, seperti ke India dan Mesir. Ia juga menjadi dosen kaum

Agama Islam 12
intelektual di Universitas al-Azhar Mesir.Di antara muridnya yang cukup terkenal adalah
Muhammad Abduh dan Saad Zaglul.
Pokok pemikiran Jamaluddin al-Afgani:
1. Bangkitkan kesadaran berpolitik melawan absolutism.
2. Lengkapi diri dengan sains dan tekonologi modern.
3. Kembali pada Islam yang sebenarnya.
4. Hidupkan aqidah Islam sebagai aqidah yang komprehensif dan independen.
5. Lawan kolonialisme asing.
6. Tegakkan persatuan Islam.
7. Infuskan ruh jihad ke jasad masyarakat Islam yang setengah mati.
8. Hilangkan rasa rendah diri dan rasa takut terhadap barat.

5. MUHAMMAD ABDUH

1. Biografi
Ia lahir di suatu desa (tidak jelas nama desanya) pada tahun 1849 M. Bapak Muhammad
Abduh bernama Abduh Hasan Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir.
Ibunya menurut riwayat berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai kepada
Umar bin Khattab

2. Pemikiran-pemikirannya
Faktor penyebab terjadinya kemunduran di kalangan umat Islam adalah :

a) Paham jumud, yaitu paham yang beku, tidak berkembang, statis di kalangan umat Islam.
Paham ini berpendapat, bahwa dalam ajaran Islam tidak perlu lagi didakan perubahan-
perubahan sebab sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun.
b) Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara mutlak sudah ditentukan
oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu untuk merubahnya. Sikap fatalis ini sudah
mewabah di kalangan umat Islam sebagai akibat faham tasawuf yang keliru yang
berkembang sejak abad 11- 13 M. Umat Islam melakukan tasawuf karena sikap frustasi
dan putus asa sebagai akibat kekalahan politik umat Islam, terutama sejak hancurnya

Agama Islam 13
Baghdad pada abad XIII. Akibat dari perilaku tasawuf ini, umat Islam tidak lagi
mencintai ilmu pengetahuan sebagaimana pernah terjadi pada abad II hijriyah ( abad VII
M).
c) Paham taqlid yang sudah mewabah di kalangan umat Islam. Paham taqlid ini diakibatkan
karena fanatik yang membabi buta terhadap mazhab, akibat dari paham taqlid ini
mengakibatkan umat Islam tidak memiliki semangat untuk berijtihad, dan umat Islam
menjadi terpecah-pecah dan sulit untuk disatukan kembali menjadi ummatan wahidah.
d) Umat Islam sudah tidak lagi memfungsikan peran akal secara maksimal, sehingga umat
Islam lebih banyak tunduk pada keadaan dan pasrah kepada nasib. Menurut Muhammad
Abduh, banyak sekali dalam ayat Al-Quran yang memerintahkan kepada umat Islam
untuk menggunakan akalnya. Dari lemahnya akal ini mengakibatkan umat Islam mundur
peradabannya dan tidak berdaya menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan yang
berkembang di dunia Barat (Perancis dan Inggris).

Problem solving :

Untuk memecahkan permasalahan umat Islam yang harus dilakukan adalah :

1. Membangkitkan kembali semangat ijtihad yang telah teetutup. Dengan ijtihad ummat
Islam bekembang ilmu pengetahuan dan peradabannya.
2. Menghilangkan sikap fatalis (pasrah) pada keadaan di kalangan umat Islam, sebab Allah
telah mencipakan akal yang memilki kemauan bebas (free will) dan free act (bebas
berbuat) berdasarkan hukum sunnatullah (hukum sebab akibat).
3. Ummat Islam harus menguasai ilmu dunia sebagaimana Barat sehingga ummat Islam
akan mengalami kemajuan dan kemenangan.

6. RASYID RIDHA

Biografi
Rasyid Ridla adalah murid Muhammad Abduh yang terdekat. Ia lahir pada tahun 1865
M. di desa Al-Qalamun Libanon. Menurut riwayat ia berasal dari keturunan AL-Husein, cucu
Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu ia selalu memakai gelar Al- Sayyid di depan namanya

Agama Islam 14
Pemikiran-pemikirannya
Pemikiran Rasyid Ridla tidak jauh berbeda dengan sang guru (Muhammad Abduh).
Menurut pendapat Rasyid Ridla, bahwa yang menyebabkan kemunduran umat Islam adalah
sebagai berikut :
1. Tidak adanya semangat pemikiran dan penelitian (ijtihad) di kalangan umat Islam
secara dinamis. Umat Islam beranggapan bahwa pintu ijtihad telah tertutup.
Hilangnya semangat ijtihad ini bertentangan dengan hukum sunnatullah yang selalu
berkembang dan tidak pernah berhenti Ajaran Islam yang tidak boleh dirubah
adalah mengenai masalah ibadah, yang secara tegas sudah diatur secara jelas, (ibadah
mahdlah). Akan tetapi mengenai persoalan muamalah (hubungan manusia dengan
yang lain) seperti : ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, dll,
akan selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, fiqh yang
menyangkut persoalan kehidupan manusia dalam masyarakat tadi selalu
membutuhkan ketetapan hukum baru yang bersumber pada ijtihad.
2. Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara mutlak sudah
ditentukan oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu untuk merubahnya. Sikap
fatalis ini sebagai akibat tidak difungsikannya peran akal secara maksimal. Menurut
Rasyid Ridla, akal adalah hidayah Allah ( disamping wahyu) yang berfungsi untuk
mencari kebenaran terhadap ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis (Al-Quran)
maupun ayat-ayat kauniyyah (alam semesta).
3. Untuk mewujudkan kejayaan ummat Islam perlu digalang persatuan umat Islam,
dan agar persatuan umat Islam terwujud perlu dibentuk khilafah islamiyah. Rasyid
Ridla tidak sependapat dengan gurunya (Muhammad Abduh) yang terlalu liberal
(bebas) dan kebarat-baratan. Rasyid Ridla juga tidak sependapat dengan paham
nasionalime yang berkembang di Negara Islam (terutama di Turki). Sebab
nasionalisme tidak dikenal dalam Islam.

7. Sayyid ahmad Khan

A. Biografi Singkat

Agama Islam 15
Ia lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut keterangan berasal dari keturunan Husein,
cucu Nabi Muhammad saw melalui Fatimah dan Ali. Ia mendapat pendidikan tradisional dalam
pengetahuan agama dan di samping bahasa Arab, ia juga belajar bahasa Persia. Ia orang yang
rajin membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu berusia depalan belas
tahun ia masuk bekerja pada Serikat India Timur, kemudian ia bekerja pula sebagai hakim.
Tetapi di tahun 1846 ia pulang kembali ke Delhi untuk meneruskan studi.
B. Pemikiran-pemikiran Pembaharuan
Bidang Politik :
a) Peningkatan kemajuan umat Islam di India dapat diwujudkan bukan melawan penjajah
Inggris, tetapi harus bekerja sama dengan Inggris sebagaimana yang dilakukan umat
Hindu.
b) Umat Hindu lebih maju peradabanya dari pada umat Islam sebab umat Hindu lebih
senang bekerja sama dengan Inggris.
c) Inggris maju dalam hal peradabannya karena lebih menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, oleh karena itu umat Islam harus belajar Iptek dari penjajah Inggris.
d) Memberontak atau melawan Inggris tidak ada artinya apabila umat Islam belum mampu
melawan.
e) Berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa umat Islam bukan musuh tetapi umat yang
cinta damai.
f) Umat Islam adalah satu umat yang tidak dapat membentuk suatu Negara dengan umat
Hindu, oleh karena itu umat Islam harus memiliki Negara sendiri.
Bidang agama :
a) Umat Islam mundur dikarenakan faham fatalist (jabbariyah), yaitu paham bahwa nasib
manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sehingga manusia tidak sanggup merubahnya.
Akibat dari paham ini menyebabkan umat Islam tidak memiliki kemauan keras untuk
maju, pasrah tanpa usaha serta lebih senang menyerahkan persoalannya kepada Tuhan.
Padahal Tuhan telah memberikan akal dan potensi lain yang dianugerahkan kepada
manusia untuk mencapai kemjuan-kemajuan.
b) Sebenarnya manusia diberikan kebebasan untuk memaksimalkan peran akalnya (free
will) dan berbuat sesuatu secara bebas (free act) namun tetap dalam koridor tauhid
kepada Allah dan tidak bertentangan dengan hukum Allah.

Agama Islam 16
c) Kebebasan dalam berfikir umat Islam terhenti karena pendapat, bahwa pintu ijtihad
telah tertutup. Akibat dari pendapat ini umat Islam tidak memiliki gairah untuk
menemukan teori-teori baru melalui jalan ijtihad sebagaimana telah terjadi pada abab II
H, di mana umat Islam pernah mencapai kejayaan di semua bidang pengetahuan.
d) Dalam kehidupan ini, Allah telah menentukan hukum alam (nature law) yang telah
ditetapkan sesuai kehendaknya. Hukum itu berupa hukum sebab akibat yang berlaku
bagi setiap orang /manusia. Dalam menentukan hukum alam ini , manusia diberikan
kebebasan untuk memilih (ikhtiyar) antara baik atau jelek, dan antara maju atau
mundur.

8. Sultan Mahmud II
biografi singkat:
Mahmud lahir di Istambul pada tanggal 13 Ramadhan 1199 bertepatan dengan tanggal
20 Juli 1785 dan meninggal pada tanggal 1 Juli 1839. Dia adalah sultan ke-33 dari sultan
Kerajaan Ottoman di Turki. Diangkat menjadi sultan pada tanggal 28 Juli 1808 menggantikan
kakaknya Mustafa IV sampai ia meninggal. Ayahnya bernama Salim III (sultan ke-31). Sultan
Mahmud II dipandang sebagai pelopor pembaruan di Kerajaan Ottoman, sebanding dengan
Muhammad Ali (1805-1849) yang memelopori pembaruan di Mesir. Sementara itu dalam
Kerajaan Ottoman, pembaruan sudah dimualai sejak Sultan Mustafa IV sampai pada sultan-
sultan sesudahnya, sehingga masa ini disebut periode modern. Mahmud II semasa kecilnya selain
memperoleh pendidikan tradisional dalam bidang agama, juga memperoleh pendidikan
pemerintahan dan sastra (sastra Arab, Turki, dan Parsi). Dalam suatu pemberontakan tentara
Janissary (Turki: yeni cheri), pada masa pemerintahan Mustafa IV, semua anggota keluarga
Ottoman terbunuh kecuali Mahmud II yang sempat lolos.
pemikiran pemikiranya:
sultan Mahmud II adalah pelopor pembaharuan Islam di Turki. Dia banyak melakukan
pembaharuan (modernisasi) diantaranya:
1. Pembaharuan di bidang militer. Ia membentuk korps tentara baru yang pelatihnya
dikirim dari Mesir oleh Muhammaad Ali Pasya.
2. Sultan Mahmud II menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahan.

Agama Islam 17
3. Kedudukan sadrazam dihapus dan diganti dengan Perdana Menteri. Kekuasaan
yudikatif yang pada mulanya di tangan sadrazam dipindahkan ke Syekh Islam.
4. Menghapus hukuman mati yang biasa dilakukan para penguasa terhadap tersangka
tanpa melalui prosedur hukum.
5. Menghapus tradisi rakyat Turki, apabila mereka menghadap sultan maka mereka harus
berlutut.
6. Pembaharuan di bidang pendidikan. Dia memasukkan kurikulum pendidikan umum ke
dalam lembaga pendidikan madrasah.
7. Mengirim siswa-siswa untuk belajar di Eropa.
8. Mendirikan sekolah Kedokteran, Kemiliteran, Teknik dan Pembedahan.
9. Mengadakan pembaharuan di bidang Ekonomi.

9. Muhamad Iqbal

Biografi Singkat
Muhammad Iqbal adalah The founding father of Pakistan (Bapak pendiri Pakistan),
seorang filosof serta penyair. Ia berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab dan lahir di
Sialkot pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi ke Lahore dan belajar di
sana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan MA. Di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas
Arnold, seorang Orientalis, yang menurut keterangan, mendorong pemuda Iqbal untuk
melanjutkan studi di Inggris. Di tahun 1905 ia pergi ke Negara ini dan masuk ke Universitas
Cambridge untuk mempelajari filsafat, Dua tahun kemudian dia pindah ke Munich di Jerman,
dan di sinilah ia memperoleh gelar Ph.D (Philosophy of Doctor) dalam tasawuf. Tesis doctoral
yang dimajukannya berjudul : The Development of Metaphyscs in Persia.
Pada tahun 1908 ia berada kembali di Lahore dan di samping pekerjaannya sebagai
pengacara ia menjadi dosen falsafat. Bukunya The Reconstruction of Religius Thought in Islam
adalah hasil ceramah-ceramah yang diberikannya di beberapa universitas di India.

Pemikiran-pemikirannya
A. Bidang agama
1) Ajaran Islam itu bersifat dinamis tidak statis. Dalam Islam ada ungkapan :

Agama Islam 18
Al- Islam shalih li kulli zaman wa makan (Islam itu fleksibel dalam sitiuasi dan
kondisi apapun).
2) Barat maju karena pemikiran Barat selalu dinamis, tidak pernah berhenti. Barat sangat
cinta ilmu pengetahuan dan senantiasa berijtihad (mengadakan research/penelitian).
3) Umat Islam agar senantiasa menciptakan ide-ide baru dalam dunia baru, tidak boleh
pasrah terhadap keadaaan dan tidak boleh lama-lama tidur. Umat Islam harus bangkit dari
tidurnya. Dalam pandangan Iqbal, bahwa orang kafir yang aktif lebih baik dari pada
muslim yang suka tidur. (pemikirannya serta malas usaha).
B. Bidang Politik :
1. Umat Islam bisa maju harus hidup dalam satu ikatan umatan wahidah, yaitu adanya
Pemimpin Islam dunia untuk menyatukan umat Islam.
2. Iqbal menolak nasionalisme Barat yang membuat umat Islam terpecah-pecah menjadi
negara negara kecil. Negara boleh beda, tetapi bangsa tetap satu yaitu umat Islam.
3. Iqbal menolak kapitalisme dan imperialisme Barat yang menyengsarakan bangsa-
bangsa, sebaliknya Iqbal lebih tertarik sosialisme yang berkembang di Barat, sebab
sosialisme identik bahkan sebagian dari ajaran Islam.
4. Nasionalisme yang berkembang di India yang terdiri dari dua kekuatan yaitu Islam dan
Hindu ia setuju, tetapi sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu ia berpendapat bahwa
umat Islam di India harus memilih antara tetap hidup di India dengan tetap menjadi kaum
minoritas, atau memisahkan diri dari India dengan memiliki Negara dan kekuasaan
sendiri. (ini merupakan embrio kelahiran Negara Pakistan).
Kesimpulan : Hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat
disikapi dengan sejarah tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk
mengadakan perubahan-perubahan supaya lebih maju dengan cara yang efektif dan efisien,
Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada masa
yang selanjutnya, Pembaharuan dapat dilakukan dalam berbagai bidang baik ekonomi,
pendidikan ,politik dan lain sebagainya.

Agama Islam 19
5. Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam

1. ISLAM MASA 1800-2000 Periode Modern/ Kebangkitan umat islam ISLAM Adanya
benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat
Islam bahwa mereka sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Kesadaran tersebut
membuat penguasa dan pejuang- pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa
2. Abad XIII M Taqiyudin Ibnu Taimiyah Ibnu Qoyyim Al Jauziyah Gerakan Salaf
Memperkokoh Islam dalam segala bidang dan sisi mengembalikan seperti islam pada
zaman khalifah dan rasulullahTokoh-tokoh pembaharu islam
3. Ibnu Qoyyim Ibnu Taimiyyah Mengadakan pembaharuan di bidang agama, sosial,
ekonomi, memberantas takhayul dan bidah yang masuk ke ajaran agama islam serta
menghilangkan paham fatalisme, menghilangkan paham salah yang dibawa tarekat
tasawuf, dan meningkatkan mutu pendidikan dan pembela umat islam terhadap
permainan politik negara barat.
4. Tokoh-tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern Muhammad Bin Abdul Wahab
Syah Waliyullah Muhammad Ali Pasya Al- Tahtawi Jamaludin Al- Afgani Muhammad
Abduh Rasyid Rida Sayyid Ahmad Khan Sultan Mahmud
5. Nama : Muhammad Bin Abd Wahab Penemu : wahabiyah Lahir : Uyainah, Nejed Saudi
Arabia 1703 Tempat : -Madinah -Basrah -Baghdad -Kurdistan -Hamdan & -
Isfahan(Filsafat dan tasawuf) -Nejed. Muhammad Bin Abdul Wahab
6. Pendapatnya mengenai islam : 1. Hanya Allah SWT yang boleh disembah, orang yang
selain menyembah Allah SWT musyrik dan boleh dibunuh 2. Meminta pertolongan
bukan dari Allah tetapi dari syekh, wali, dan kekuatan gaib musyrik. 3. Menyebut nama
nabi , syekh, atau malaikat sebagai perantara doa merupakan syirik. 4. Bernazar selain
dari Allah SWT adalah syirik. 5. Meminta syafaat selain dari Allah SWT juga syirik 6.
Memperoleh pengetahuan selain dari AL-Quran , Hadis dan Qias (analogi) merupakan
kekufuran . 7. Tidak percaya kepada qada dan qadar merupakan kufur 8. Demikian pula
menafsirkan Al-Quran dengan tawil (Interpretasi bebas ) adalah kufur.
7. Syah Waliyullah Nama : Syah Waliyullah Karya : 1. Hujjatullah Al Baligah dan Fuyun
Al- Haramain 2. 1783 Menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Persia untuk pelajar

Agama Islam 20
Islam India. Lahir : 21 Feb 1703 M Delhi. Tempat : 1. Hejaz 2. 2. Belajar di Mekkah dan
Madinah.
8. Penyebab pembawa kemunduran dan kelemahan umat islam : 1. Terjadinya perubahan
sistem pemerintahan islam dari sistem kekhalifan menjadi sistem kerajaan. 2. Sistem
demokrasi yanga ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut. 3.
Perpecahan di kalangan umat islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan aliran
dalam islam 4. Adat istiadat dan ajaran bukan islam masuk ke dalam keyakinan umat
islam
9. Nama : Muhammad Ali Pasya Karya : Pemikiran akan kemajuan ilmu ekonomi dan
militer, serta yang bersangkutan dengan urusan militer. Lahir : Kawala, Yunani 1765 M
Tempat : Mesir Muhammad Ali Pasya Mendirikan sekolah-sekolah islam, madrasah-
madrasah yang memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum. Walau
agak sulit, maka ia harus mendirikan sekolah modern di samping sekolah tradisional.
10. Al-Tahtawi Nama : Rifaah Baidawi Al- Tahtawi Karya : pemikiran dari Lahir : 1801 M
di Tahta Tempat : Mesir, Kairo. 1. Umat islam harus dinamis, 2. Syariat harus diartikan
sesuai perkembangan modern, 3. Kaum ulama harus belajar ilmu filsafat dan ilmu
pengetahuan modern agar syariatdapat menyesuaikan dengan kebutuhan modern, 4. Raja
harus dibatasi oleh syriat dan bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
11. Jamaluddin Al-Afghani Nama : Jamaluddin Al-Afghani. Karya : - Lahir : 1839. Tempat :
- Pemikiran pembaharuan islam : 1. Umat islam harus kembali kepada ajaran islam yang
murni dan islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan, 2. Corak pemerintahan
otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus
bermusyawarah kepada pemuka masyarakat yang berpengalaman, 3. Tidak ada
pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antarumat islam
harus dihidupkan kembali.
12. Muhammad Abduh Nama : Muhammad Abduh. Karya : Karangan-karangan Al- Ahram.
Lahir : 1849 M, Mesir. Tempat : Mesir. Ide-ide pembaharuan: 1. Pembukaan pintu
ijtihad. 2. Penghargaan terhdap akal. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan
akal sebab dengan akal, ilmu pengetahuan akan maju. 3. Kekuasaan negara harus dibatasi
oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara yang bersangkutan.
13. Rasyid Rida Sultan Mahmud II Sayyid Ahmad Khan

Agama Islam 21
14. Contoh Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Modern India Mesir Turki - Syeh
Waliyullah - Syeh Abdul Aziz - Sayid Ahmad Syahid -Jamaludin Al- Afghani - Muh.
Abduh - Muhammad Rasyid Ridha - Tooha Husein - San Yusuf Al- Qardawi Sultan
Mahmud 2
15. Contoh Perkembangan Politik Islam Masa Modern Persoalan internasional politik islam
Persoalan hubungan agama dengan konsep pemerintahan Islam Umat islam harus
menyatukan barisan dan kekuatannya dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Revivalis :
bentuk negara islam dikembalikan kedalam bentuk pengalaman awal sejarah islam
Modernis : bentuk negara isalm diserahkan penuh keapada kebutuhan zaman dan yang
penting aah pengolahan politiknya Sekularis : islam tidak menagtur masalah-masalah
kenegaraan, tidak memerintahkan, dan tidak melarangnya.
16. Contoh Perkembangan Ekonomi Islam Masa Modern A. Menguasai jalur perdagangan.
B. Menjadi pusat perdagangan D. Membangun kota-kota besar C. Memperbaiki sarana
haji agar menjadi kegiatan bisnis

Agama Islam 22

Вам также может понравиться