Вы находитесь на странице: 1из 20

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

O
L
E
H

MARIA DLOROOSA DWYANTI NAY


(1601040016)

PRODI ENDIDINKAN BIOLOGI


JURUSAN P.MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNDANA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ats kehadirat Tuhan yang maha esa. Yang dimana berkat
rahmat hidayah serta karunia yang Tuhan berikan kepada kita semua sehingga makalah yang
ada di hadapan para pembaca mampu saya selesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan limpah terima kasih kepada teman
teman yang telah membantu menndukung dan juga kepada dosen yang telah membimbing
dan juga untuk orang tua yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan maupun
kekeliruan yang ada pada makalah ini dengan itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dri para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini, maupun makalah yang
kedepanya.

Kupang, 05 juli 2017


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1:PENDSHULUAN
1.1: LATAR BELAKANG
1.2: RUMUSAN MASALAH
1.3: TUJUAN
BAB 2: PEMBAHASAN
2.1:PENGERTIAN BELAJAR
2.2: PENGERTIAN PEMBELAJARAN
2.3: HAMBATAN BELAJAR
2.4: FAKTOR PENGHAMBATN
2.5: SOLUSI UNTUK MENGHADAPI HAMBATAN BELAJAR
BAB 3: PENUTUP
3.1: KESIMPULAN
3.2: SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan terjadi secara terus-
menerus. Proses belajar yang ideal tentunya menginginkan adanya kelancaranbaik dalam
guru menyampaikan materi atau siswa yang menerima materi,tapi kenyataanya banyak
kendala yang dialami siswa yangsering disebut permasalahan atau hambatan dalam belajar.
Hambatan tersebut dapat berasal dari dalam diri anak maupun dari luar. Terdapat beberapa
faktor yang menjadi penghambat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Yaitu faktor
dari dalam individu dan dari luar. Faktor sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.
Faktorsekolah yang mempengaruhi belajar mencakup beberapa faktor yaitu,metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, dan keadaangedung. Selain faktor sekolah ada faktor keluarga dan
faktor masyarakat yang mempengaruhi berhasil tidaknya siswa dalam belajar.
Setiap anak mempunyai masalah yang berbeda dengan anak lain. Dengan adanya
hambatan tersebut akan mempersulit anak untuk mancapai hasil belajar yang maksimal. Oleh
karena itu, harus ad a solusi untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam belajar pada
anak.Sebagai guru sudah sepatutnya kita bisa menyadari dan bisa memecahkan permasalah.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang permasalahan-permasalahan yang bekaitan
dengan proses belajar siswa serta bagaimana solusi penanganannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan belajar

2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran


3. Hambatan dalam belajar
4. Solusi dalam menghadapi hambatan belajar
1.3 TUJUAN
1. Memahami apa itu belajar
2. Memahami apa itu pembelajaran
3. Apa saja hambatan dalam belajar
4. Solusi untuk menghadapi hambatan belajar
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGRTIAN BELAJAR


Belajar adalah salah satu kebutuhan yang wajib terpenuhi bagi seorang manusia.
Individu atau pribadi yang baik akan memanfaatkan waktu sebaiknya-baiknya untuk belajar.
Belajar yang dimaksud adalah belajar yang diperuntukan dalam bidang akademik.
Kedisiplinan, kerajinan, dan keulatan merupakan kunci sukses dalam belajar.

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli
baik dari dalam maupun dari luar negeri Indonesia sbb:
1. Oemar Hamalik.
Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
2. Eenest H. Hilgard
Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila
kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu

3. Notoatmojo
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup

4. Ahmadi A.
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia

5. Nasution
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.

6. Cronbach
Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan
panca indranya.

7. Winkel
Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap

8. Noehi Nasution
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah
laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau
munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya
perubahan sementara karena suatu hal.

9. Snelbecher
Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai
yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol
oleh faktor-faktor eksternal.

10. Whiterington
Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan
dalam perubahan penguasaan pola-pola
Respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan keteramilan, kebiasaan kesangguan
dan sikap

11. Gagne ( the conditions of learning 1977) Belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasai belajar dan sesuadah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan
terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.Berbeda dengan pperubahan serta- merta
akibat refleks atau prilaku yang bersifat naluriah.

12. Moh surya


Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru keseluruhan, sebagai haasil pengalalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa di ambil dari kedua pengertian di atas,bahwa pada
rinsinya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang .

13 Anni
Proses paling penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan di kerjakan.

14. M. Sobri sutikno


Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seorang unpertuk memperoleh suatu perubahan yang
baru sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

16. Slameto
Suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

17. Skinner
Hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku

18. Trianto
Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan
berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar.

19.Ngalim Purwanto
Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku,yang terjadi sebagai suatu hasil
dari latihan atau pengalaman.
20.Hintzman,Douglas L.
Suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme,manusia atau hewan,disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

21.Arno F.Wittig
Perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil belajar.

22.James Patrick Chaplin


Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan.Rumusan pertama belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai sebagai akibat latihan dan
pengalaman.Rumusan kedua belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat
adanya latihan khusus.

23.Spears
Mengamati,membaca,imited,untuk mencoba sesuatu sendiri,mendengarkan,mengikuti arahan.

2.2 PENGERTIAN PEMBELAJARAN


Pembelajaran banyak diartikan sebagai pengalaman yang nantinya berdampak pada sikap kita
yang menjadi lebih baik, Pembelajaran sendiri dapat kita dapatkan dari banyak tempat,
Seperti sekolah, lingkungan masyarakat atau tempat lainnya.
Berikut adalah Pengertian Pembelajaran menurut para ahli:
1. Corey:
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus
dari pendidikan.
2.Dimyati dan Mudjiono:
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar aktif, yg menekankan pada penyediaan sumber belajar.
3.Trianto:
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yg kompleks, yg tidak sepenuhnya dapat
dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan
antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah
usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa
dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yg diharapkan.
4.Warsita:
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan
untuk membelajarkan peserta didik.
5.UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20:
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Sudjana:
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yg sistematik dan sengaja untuk
menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta
didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yg melakukan kegiatan membelajarkan.
6.Menurut Sudjana
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta
didik warga belajar dan pendidik sumber belajar yang melakukan kegiatan
membelajarkan.
7. Menurut Oemar Hamalik
Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi,
perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari
pembelajaran. Beliau mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang
pembelajaran yaitu:
Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk
menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
masyarakat yang baik dan diharapkan.
Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau
terjun di lingkungan masyarakat.
8.Menurut Dimyati Dan Mudjiono
Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
9. Menurut Trianto
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks yang tidak sepenuhnya
dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapar diartikan sebagai produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna
kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
mengarahkan interaksi siswa dengan sumber lainnya dalam rangkan mencapai tujuan yang
diharapkan.
10. Menurut Knowles
Pembelajaran merupakan cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan.
11. Menurut UU No. 20 tAHUN 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
12. Menurut Slavin
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
13. Menurut Woolfolk
Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan
kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
14.Menurut Rahil Mahyuddin
Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu
penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.
15.Menurut Achjar Chalil
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
16. Menurut David Ausubel
Menurutnya teori belajar yaitu teori belajar bermakna, belajar dapat diklasifikasikan dalam
dua dimensi yaitu:
Dimensi yang berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada
siswa melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi yang menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengabaikan informasi pada struktur
kognitif yang ada, Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan generalisasinya yang telah
dipelajari dan diingat siswa.
Dalam implementasinya teori ini terdiri dari dua fase, yaitu mula-mula ia menyangkut
pemberian the organizer atau materi pendahuluan diberikan sebelum kegiatan berlangsung
dan dalam tingkat abstraksi, fase berikutnya dimana organisasinya lebih spesifik dan terarah.
17.Menurut G.A Kimbleg
Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakukan akibat
latihan yang diperkukuh.
18.Menurut Syaiful Sagala
Pembelajaran merupakan membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
belajar oleh peserta didik.
19.Menurut Briggs
Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian
rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan.
20.Menurut Komalasari
Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang
direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.
21.Menurut Syah
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang agara orang lain belajar.
22.Menurut Arifin
Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik guru dengan siswa, sumber belajar, dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar
siswa.
23.Menurut Sanjaya
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari
dua aspek yaitu aspek produk dan aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi
produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses
pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan ditentukan
kriteriannya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna proses pembelajaran sebagai proses
yang mengandung nilai-nilai pendidikan.

2.3 HAMBATAN INTERNAL BELAJAR


Banyak hambatan yang ditemui dalam proses belajar, sehingga belajar terkesan menjadi
sesuatu yang berat. Oleh sebab itu belajar menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan
banyak yang merasa tertekan untuk menjalankannya. Apa yang menjadi penyebab kenapa
belajar menjadi momok yang tidak menyenangkan? Yang seharusnya belajar menjadi sesuatu
yangmenyenangkan.

Ada dua macam faktor yang menjadi penghambat dalam belajar, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah hambatan yang berasal dari diri si pembelajar, dan faktor
eksternal adalah hambatan yang berasal dari lingkungan sekitar si pembelajar (dari luar diri si
pembelajar).

1. Kondisi psikologis ketika belajar


Sebelum belajar sebaiknya Anda mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ketika sedang belajar,
kondisikan Anda dalam keadaan rileks dan siap untuk menerima pelajaran. Jika diibaratkan,
kondisi ini sama dengan gelas kosong yang siap diisi dengan air. Bila kondisi gelas dalam
posisi yang benar yaitu dalam keadaan tidak terbalik maka gelas air yang dikucurkan akan
masuk ke dalam gelas. Sebaliknya, jika posisi gelas terbalik maka air yang dikucurkan tidak
akan masuk ke dalam gelas. Posisi gelas yang benar disamakan dengan kondisi psikologis
yang siap belajar, sehingga akan mudah untuk menerima ilmu. Kondisi gelas yang terbalik
sama halnya dengan kondisi y ang tidak siap untuk belajar, sehingga Anda akan sulit
memperoleh ilmu ketika Anda memaksakannya untuk belajar.

2. Kejenuhan belajar

Kejenuhan akan menyebabkan Anda sulit memahami suatu materi. Anda membaca tapi sulit
untuk mencernanya, Anda mendengar namun hanya sebatas mendengarkan saja, tidak
merekamnya dan masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Jadi, Anda akan kesuliatan untuk
konsentrasi ketika kondisi Anda meras jenuh. Tidak timbul kerjasama yang baik antara indera
yang bekerja dalam belajar dengan otak Anda.

3Tidak merasa senang dengan subjek yang dielajari


Munculkanlah perasaan senang ketika anda akan belajar.Ketika muncul perasaan tidak
senang ada objek yang dielajari maka tanpa sadar Anda sudah mengarahkan atau
menggerekan otak Anda untuk menolak suatu subjek yang akan dpielajari.

4.Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari.


Setelah anda merasa senang dengan suatu pelajaran,maka jangan berhenti disitu saja.Anda
juga erlu mencari tahu manfaat yang akan diperoleh ketika mempelajari suatu materi
pelajaran.Munculkan beberapa pertanyaan dalam diri Anda,seperti apa yang akan saya
dengan dengan mempelajari materi ini? Apakah pengetahuan yang saya peroleh dapat
bermanfaat untuk kehiduan saya sehari-hari? Semakin banyak jawaban yang anda peroleh
maka akan membangkitkan mativasi Anda.

5 Tingkat Intelektualitas.
Faktor ini tidak mutlak menjadi penghambat dalam belajar.Setiap manusia yang dilahirkan
membawa senjata berpikir yang sangat luar biasa.Ada berbagai cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kecerdasan intelektualitas.Hambatan yang satu ini dapat diatasi dengan
ketekunan dan kerajinan.
Hambatan eksternal belajar:
1.Faktor lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang.Lingkungan juga


berpengaruh terhadap aktivitas belajar.Lingkungan yang kondusif akan membantu
memahami suatu materi pelajaran.

2 .Guru yang kuang baik

Guru yang baik dapat diartikan bukan guru yang jenius.Terkadang anda mendapati guru yang
katanya sangat pintar.Ada beberapa siswa yang merasa kesulitan mengikuti guru yang terlalu
pintar dikarenakan guru tersebut hanya bicara sendiri dengan papan tulis.Guru yang baik
adalah guru yang mampu mentransfer ilmu kepada anak didik, sehingga anak didik tersebut
mampu memahami suatu materi.

3.Bahan materi tidak memadai

Proses belajar akan terhambat apabila terjadi ketiadaan sumber materi.Ketika akan
mempelajari suatu materi maka sumber dari materi tersebut harus tersedia.Bahan materi dapat
diperoleh dari berbagai sumber,diantaranya media massa,buku,internet dan ara pakar yang
kompoten dengan materi yang akan dipelajari.

4.Tingkat kesukaran subjek yang dielajari

Ini adalah sesuatu hal yang relatif,apa yang anda rasa sulit belum tentu sama dengan apa yang
dirasakan teman Anda.Oleh sebab itu,jika Anda mengalami kesulitan dalam belajar sebaiknya
segera konsultasikan dengan guru atau teman yang lebih memahami subjek atau materi yang
Anda rasa sulit.

5.Faktor ekonomi

Banyak diantara saudara kita yang mengalami kesulitan ekonomi.Banyak diantara mereka
yang memiliki semangat tinggi untuk belajar namun terkendala oleh faktor
ekonomi.Maka,bagi Anda yang memiliki kehidupan berkecukupan jangan sampai menyia-
nyiakan kesempatan belajar yang anda dapatkan.

Pengertian Hambatan adalah


menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hambatan adalah halangan atau rintangan.
Hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu hambatan yang
mengganggu pekerjaan tersebut. Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan
pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik. Setiap manusia selalu mempunyai
hambatan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar
manusia.
Hambatan cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal yang dikerjakan
oleh seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal yang menjadi
penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan dalam pelaksanaan program maupun
dalam hal pengembangannya. Hal itu merupakan rangkaian hambatan yang dialami seseorang
dalam belajar. Menurut Rochman Natawijaya dalam Sutriyanto (2009: 7), hambatan belajar
adalah suatu hal atau peristiwa yang ikut menyebabkan suatu keadaan yang menghambat
dalam mengaplikasikannya pada saat proses pembelajaran berlar
2.4 FAKTOR PENGHAMBAT
Hasil dari sebuah prestasi tidak terlepas dari hambatan yang ada pada kedua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 9), yaitu:
Faktor internal, merupakan pendukung utama tercapainya prestasi olahraga sebab faktor ini
memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat yang muncul dari dalam diri olahragawan.
Faktor eksternal, merupakan penguat yang berpengaruh terhadap kualitas latihan yang
selanjutnya.

Menurut Mochamad Sajoto (1988: 3) ada beberapa faktor penentu pencapaian prestasi
maksimal dalam cabang olahraga. Faktor penentu tersebut dapat diklasifikasikan menjadi
empat aspek, yaitu: (1) Aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh,
fungsi organ tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi, (2) Aspek psikologis terdiri atas
intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, kordinasi kerja otot dan saraf, (3) Aspek
lingkungan, (4) Aspek penunjang. Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai
prestasi yang maksimal di klub diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang.

Faktor yang Mempengaruhi Belajar


Menurut Slameto (1995: 54-72) faktor yang mempengaruhi belajar itu ada 2 faktor, yaitu:
1) Faktor Intern terdiri dari
a) Faktor jasmani meliputi
Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari
penyakit. Proses berlatih seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu. Agar
seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya.
Cacat tubuh
Sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan.
Misalnya: buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh.

b) Faktor psikologis
Misalnya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk
membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2) Faktor Ekstern
a) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metod belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap berlatih siswa,
pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Misalnya kegiatan siswa
dalam masyarakat, teman bergaul, bentukkehidupan masyarakat.
Menurut Edwar Gunawan (2000: 8), bahwa proses belajar dan penampilan gerak dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal mencakup karakteristik yang melekat
pada anak, seperti: tipe tubuh, motivasi, dan atribut lain yang membedakan seseorang dengan
yang lain. Sedangkan kondisi eksternal mencakup faktor-faktor yang terdapat di luar individu
yang memberi pengaruh langsung maupun tidak langsung meliputi kondisi lingkungan,
pengajaran dan lingkungan sosial budaya yang lebih luas. Pendapat tersebut diperkuat oleh
Edwar Gunawan (2000: 8), bahwa yang mempengaruhi belajar olahraga adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
Faktor internal adalah pembawaan atlet, tingkat pendidikan, pengalaman masa lalu, cita-cita
dan harapan individu.
Faktor eksternal adalah fasilitas, sarana dan lapangan, metode latihan dan lingkungan.

Dari faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa proses berlatih dan hasil berlatih
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern (dari dalam) dan faktor ekstern (dari luar).
Faktor intern dibagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
Faktor ekstern dibagi menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.

2.5 SOLUSI UNTUK MENGHADAI HAMBATAN DALM BELAJAR


Kemampuan masing-masing siswa dalam belajar memang berbeda-beda. Terdapat siswa yang
mudah dalam menangkap dan memahami materi pembelajaran, namun tak sedikit pula
peserta didik yang membutuhkan waktu ataupun usaha ekstra agar dapat mengerti dengan
baik dan mampu mengingat apa yang sedang ataupun telah dipelajari. Hal ini dapat terjadi
karena kemampuan intelektual masing-masing siswa yang berbeda, bukan hanya antar siswa
saja bahkan kemampuan intelektual seorang siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran
berbeda dengan kemampuan mempelajari materi atau mata pelajaran lainnya.
Dengan perbedaan dan keterbatasan kemampuan intelektual siswa dalam belajar tentu dapat
menghambat proses belajar mengajar yang dilakukan. Hambatan serta keterbatasan
kemampuan intelektual siswa ini dapat mengakibatkan siswa kesulitan dalam belajar.
Keterbatasan dan hambatan yang terkait kemampuan intelektual peserta didik atau siswa ini
merupakan aspek alami atau natural yang tidak dapat dihindari. Namun demikian masalah
hambatan kemampuan intelektual siswa ini bukan tidak dapat diatasi, guru harus mampu
mengidentifikasi sejauh mana kemampuan siswa dan sejauh mana dapat berpengaruh
terhadap pembelajaran. Setelah itu barulah dapat dicari dan diterapkan solusi bagaimana
hambatan tersebut dapat diatasi atau setidaknya diminimalisir agar tidak mengganggu dan
membuat pecapaian tujuan belajar menjadi gagal.
Hambatan atau kesulitan belajar merupakan ketidak mamuan siswa dalam menggunakan
atau memaksimalkan fungsi kemampuan secara spesifik, contohnya tidak sempurna dalam
mengeja atau membaca. Sehingga dibutuhkan cara belajar khusus untuk siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk
membantu anak mengatasi kesulitan belajar.

1. Menggunakan metode pembelajaran prior knowledge


Menggunakan metode pembelajaran dengan mengaktifkan prior knowledge atau pengetahuan
awal siswa yang sudah dimiliki sebelumnya untuk mempelajari materi baru yang masih
berhubungan. Penggunaan pengetahuan awal akan memudahkan siswa mengingat materi baru
sesuai konteks materi yang telah dipelajari sebelumnya. Prior knowledge salah satunya dapat
dilakukan dengan memberikan tugas membaca materi di rumah yang akan dipelajari esok hari.
2. Menggunakan mind mapping
Mengajarkan kemampuan pembelajaran untuk belajar, karena sebagian siswa dengan kesulitan
belajar tidak memiliki strategi yang baik untuk belajar. Contohnya siswa dapat diajarkan
membuat catatan atau mind map untuk mempermudah siswa dalam belajar.
3. Sering memberikan umpan balik
Siswa dengan kesulitan belajar memiliki keterbatasan tidak sanggup mengerjakan tugas atau
belajar dalam jangka waktu panjang. Sehingga guru disarankan untuk memberikan tugas yang
singkat dan konkret yang langsung diberi nilai.
4. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
Menggunakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pelajaran. Siswa
dengan kesulitan belajar cenderung berkinerja lebih baik jika mereka terlibat secara aktif dalam
pelajaran. Guru dapat menggunakan metode kooperatif dan proyek praktis. Cara mengatasi
kesulitan belajar dengan melibatkan siswa ini memerlukan kesabaran dan keuletan guru.
5. Self-monitoring
Self-monitoring bertujuan agar siswa mampu menjaga dan mengontrol perilakunya yang
dimunculkan. Terdapat dua komponen: self-evaluation dan self-recording. Contohnya, siswa
yang telah menyelesaikan tugas matematika dapat mengevaluasi pekerjaannya dengan melihat
jawaban benar dan melaporkan berapa jawaban benar yang dia kerjakan. Setelah beberapa hari
menyelesaikan beberapa tugas matematika, guru dan siswa dapat melihat laporan kemajuan
belajar matematika siswa. Dari sini guru dapat mengetahui apakah siswa masih mengalami
kesulitan di konsep matematika tertentu atau tidak.
6. Scaffolded instruction
Guru menyediakan asisten kepada siswa dalam mempelajari materi atau tugas-tugas baru, dan
secara perlahan mengurangi kehadiran asisten kepada anak sehingga anak dapat belajar secara
mandiri.
7. Reciprocal teaching
Reciprocal teaching meliputi dialog interaktif antara guru dan siswa yang memunculkan
hubungan yang lebih dekat antara siswa dan guru. Guru memberikan bantuan dalam
menyelesaikan tugas dengan cara tahapan penyelesaian tugas, namun guru memberikan
kebebasan kepada siswa untuk menggunakan asumsi mereka sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Cara mangatasi kesulitan belajar menggunakan reciprocal teaching akan meningkatkan
kedekatan guru dengan siswanya, sehingga siswa akan termotivasi untuk menggali kemampuan
dirinya. Contohnya guru memberikan tugas membedakan tumbuhan berkayu dan tidak berkayu,
guru bertanya pada siswa tumbuhan berkayu itu seperti apa dan yang tidak berkayu seperti apa.
Kemudian siswa diberi kebebasan untuk menyebutkan contoh dan mencari ciri-ciri lain dari
tumbuhan berkayu dan tidak berkayu.
8. Instruksi secara langsung (direct instruction)
Fokus kepada proses dari instruksi yang disampaikan. Program ini dapat diterapkan pada
beberapa bidang akademis, seperti membaca, berhitung, sains, sosial dan lain sebagainya.
Instruksi disampaikan dengan langsung bertatap muka kepada siswa, serta dilakukan secara
bertahap sesuai dengan materi yang akan dipelajari serta menekankan program
praktek (practice) dan penyampaian materi yang berulang (drill).
9. Peer tutoring
Guru menyusun program pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa-siswa dalam
beberapa kelompok dan kemudian menetapkan siswa yang memiliki kemampuan yang lebih
untuk membantu teman-teman yang lain dalam memahami materi yang dipelajari. Bekerjasama
dengan teman sekelas, dapat meningkatkan keefektifan dalam belajar, didukung oleh adanya
kebebasan dalam menyampaikan materi sesuai dengan analogi yang dimiliki dan tepat dengan
tujuan pembelajaran.
10. Self-instruction
Guru mengajarkan siswa untuk menyadari jenis-jenis pemecahan masalah terhadap tugas-tugas
yang dihadapi, kemudian diaplikasikan dalam perilaku yang dimunculkan tanpa dikontrol atau
instruksi secara verbal. Cara mengatasi kesulitan belajar dengan self-instruction tepat digunakan
untuk siswa kelas 5 hingga 6 yang mengalami kesulitan belajar. Terdapat 5 langkah dalam
menerapkan self-instruction:
Mendefinisikan masalah : Apa yang harus saya lakukan?
Rencana : Bagaimana saya dapat menyelesaikan tugas ini?
Penggunaan strategi : Lima tahap strategi akan membantu saya mencari kata-kata penting?
Self-evaluation : Bagaimana tugas yang telah saya selesaikan?
Self-reinforcement : Kerja bagus. Aku dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
11. Service Delivery Models
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa yang mengalami kesulitan belajar
ditempatkan pada satu ruang khusus, sehingga siswa diberikan metode dan materi khusus untuk
memfasilitasi siswa sepenuhnya dan mendorong keinginan siswa untuk belajar dengan serius.
Cara Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dapat Dilakukan OrangtuaOrangtua dapat berperan
aktif dalam membimbing siswa yang memiliki kesulitan belajar. Peran orangtua diharapkan dapat
membantu guru dalam mengetahui cara terbaik untuk mengajarkan pendidikan pada anak.
Berikut ini beberapa peran yang bisa dilakukan oleh orangtua :
Menjalin komunikasi dengan guru kelas. Orangtua dapat mengetahui dimana kemampuan
dan kesulitan yang dialami anak.
Mengulang materi pelajaran yang telah diberikan di sekolah.
Kepekaan orang tua terhadap kondisi anak, tidak menuntut berlebihan di luar batasan
kemampuan yang dimiliki anak, dan juga tidak mengabaikan anak atas kelemahan yang terdapat
dalam diri anak. Karena harapan orangtua yang terlalu tinggi pada kemampuan anak justru akan
menjadi anak tertekan dan akan berdampak lebih buruk.
Berikan motivasi pada anak. Walaupun kemajuan kemampuan seperti membaca, menulis atau
berhitung lebih lambat dari teman-teman yang lain, yakinkan anak bahwa mereka pasti bisa
menyelesaikan tugas sekolah dengan baik.
Hindari membandingkan anak dengan saudara ataupun dengan teman yang lain.Mendampingi
anak ketika belajar agar anak lebih mudah bertanya atau meminta bantuan ketika mengalami
kesulitan

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam dunia pendidikan, kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana peserta
didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun
gangguan dalam belajar. Sedangkan masalah belajar adalah suatu keadaan yang tidak
diharapkan oleh kita sebagai penyimpangan kecil dalam belajar yang kita alami. Ada dua
faktor yang menjadi penyebab masalah belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri peserta didik meliputi kurangnya
motivasi dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar, intelegensi, bakat serta kesehatan
mental. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat atau sosial.

3.2 SARAN

a. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau masalah belajar


hendaknya bertanya kepada teman, guru atau berkonsultasi ke BK.

b. Apabila siswa belum memahami materi yang diajarkan oleh guru, siswa
harus aktif bertanya kepada guru, jangan hanya diam saja. Karena jika
siswa belum memahami materi yang diajarkan akan membuat siswa malas
belajar.

c. Bagi para guru atau pengajar harus lebih memahami karakteristik peserta
didiknya, sehingga peserta didik lebih mudah memahami pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosada Karya
Prayitno dan Erman Anti. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Depdikbud
Prayitno. 2003. Panduan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah

Вам также может понравиться