Вы находитесь на странице: 1из 2

Amigdala pada Otak Juga Berperan untuk

Mengambil Keputusan Jangka Panjang

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)


Jakarta, Setiap orang pasti punya rencana tersendiri di masa depan. Namun, ada pula seseorang
yang kesulitan untuk mengambil keputusan untuk masa depannya. Jika hal ini terjadi,
kemungkinan besar otak pun turut 'berperan' di sini lho, terutama bagian otak yang disebut
dengan amigdala.

Studi yang dilakukan peneliti di Universitas Cambridge menemukan bahwa ada hubungan erat
antara perencanaan jangka panjang dengan bagian otak amigdala. Untuk studi ini, peneliti
menguji amigdala di dalam otak monyet untuk melihat kemungkinan adanya terobosan terbaru
dalam menangani depresi, kecanduan narkoba, pesta makanan atau minuman keras, serta
masalah perilaku lain yang ada pada manusia.

"Bagian depan lobus otak (lobus frontal) memegang peranan utama saat seseorang
merencanakan sesuatu. Sehingga, keterampilan seperti mempertimbangkan konsekuensi suatu
perbuatan apakah berdampak baik atau buruk dapat dilihat dari aktivitas di lobus frontal. Nah,
kami ingin mengetahui bagaimana bagian amigdala yang berada di setiap lobus temporal pada
kedua sisi otak ini berkontribusi dalam perencanaan jangka panjang," kata ketua peneliti Fabian
Grabenhors, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (28/1/2015).

Seperti diketahui, amigdala berkaitan erat dengan reaksi spontan atau perencanaan jangka
pendek seperti rasa takut dan perlawanan. Namun, nyatanya amigdala juga berperan penting
untuk menentukan perilaku terkait pengambilan keputusan. Pada penelitian ini, dua monyet
rhesus jantan diuji dalam penentuannya mengambil keputusan. Ketika monyet disuguhkan jus
buah dengan ukuran kecil, mereka lebih memilih mengacuhkan dan menunggu hingga diberikan
jus buah dengan ukuran lebih banyak.

Para ilmuwan yakin perilaku monyet tersebut seperti sedang menginvestasi 'hadiah' yang akan
diterimanya jika bersabar. Setelah monyet dilatih, tim peneliti menanamkan elektroda untuk
mengamati urutan pengambilan keputusan di dalam otak monyet. Pada awal penelitian ini,
neuron di bagian amigdala menunjukan pola aktif yang mencerminkan adanya pengambilan
keputusan dan tujuan yang akan dicapai.

"Monyet yang memiliki sifat kemanusiaan tersebut tewas setelah percobaan, lalu para ilmuwan
membedah otaknya untuk memverifikasi apakah elektroda yang ditanam pada otak berada di
tempat yang tepat. Kami mengamati ada beberapa rencana yang ada di dalam otak tersebut yang
ditunjukan dari neuron amigdala, telah bercampur sehingga tidak mungkin dibedakan dengan
scan otak non-invasif," ucap Fabian.

Penemuan tersebut menyimpulkan bahwa apa yang terjadi pada monyet sangat mungkin terjadi
juga di dalam otak manusia. Sebab, amigdala merupakan struktur otak kuno yang sama seperti di
dalam primata. Penemuan yang telah dipublikasikan dalam Journal Nature Neuroscience ini
diduga sebagai pembuka jalan baru untuk mengobati berbagai masalah kejiwaan, termasuk
deperesi berat, kecanduan narkoba, dan gangguan makan.

"Disfungsi amigdala ini didasari berbagai gangguan kejiwaan. Di mana beberapa gangguan ini
ditandai dengan kurangnya motivasi dalam membuat rencana masa depan atau pengambilan
keputusan," tutupnya.

Вам также может понравиться