Вы находитесь на странице: 1из 30

GAMBARAN WAKTU PERSALINAN KALA II PASIEN DI

BAGIAN KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SOLOK PERIODE 24 APRIL 8 JULI 2017

OLEH:
Murni (1210070100040 )
Muhammad Delfin ( 1310070100048)
Zeniana Rahayu ( 1310070100052)
Novika Gemalasari ( 1310070100055)
Sila Walfadilia ( 1310070100057)

PEMBIMBING:
Dr. Yufi Permana M, M. Ked(OG), Sp. OG(K)

BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
BAITURRAHMAH
RSUD SOLOK
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan judul Gambaran Waktu Persalinan Kala II Pasien di Bagian
Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Solok Periode 24 April 8 juli
2017 . Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih kepada dr.Yufi Permana M,
M. Ked (OG) , Sp.OG selaku pembimbing kami dalam menyelesaikan penelitian
ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai


keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sempurna. Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Kami berharap penelitian ini
bermanfaat bagi yang membacanya.

Solok, April 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang .................................................................................1
1.2.
Tujuan ...............................................................................................2
1.3.
Manfaat .............................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kala II persalinan.............................................................................3
2.1.1. Pengertian kala II persalinan...................................................3
2.1.2.Perubahan Fisiologis Pada Kala II Persalinan.......................3
2.1.2.1. Perubahan Kontraksi Otot-Otot Persalinan...............3
2.1.2.2. Perubahan Anatomi Uterus...........................................5
2.1.3. Gejala dan TandaPersalinan Kala Dua .................................5

2.1.4. Mekanisme persalinan kala II.................................................6

2.2. Hubungan HB dengan Persalinan Kala II ....................................9

2.3. Hubungan IMT dan BB Bayi dengan Persalinan Kala II.........11

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................2

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme persalinan........................................................................6

Gambar 2. Kerja pengungkit menyebabkan fleksi kepala...................................7

Gambar 3. Putaran paksi dalam............................................................................8

1
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil..........................................15

Tabel 2. Tabulasi silang Karakteristik Ibu Hamil pada Primi Gravida................17

Tabel 3. Tabulasi silang Karakteristik Ibu Hamil pada Multi Gravida................18

2
BAB I
PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsipada kehamilan


cukup bulan (37-42 minggu) dari dalam uterusmelalui vagina atau jalan lain ke
dunia luar. Persalinan normal terjadi dimana bayi lahir melalui vagina dengan
letak belakang kepala/ubun-ubun kecil dan berlangsung dalam waktu kurang dari
18 jam. Sedangkan persalinan abnormal yaitubayi lahir melalui vagina dengan
bantuan tindakan atau alat seperti versi/ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi,
embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio
cesarea.Proses persalinan didefinisikan sebagai suatu kontraksi uterus yang
mengakibat-kan terjadinya pendataran/penipisan dan dilatasi serviks
(Cunningham, 2010)
Tanda dan gejala dimulainya persalinan antara lain adanya penipisan dan
pembukaan serviks, kontraksi uterus yang menyebabkan pembukaan serviks, dan
keluarnya cairan lendir bercampur darah (Bloody show) melalui vagina.
(Wiknjosastro, dkk, 2008)
Lama persalinan adalah panjangnya waktu yang dibutuhkan ibu dalam
proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir.
Median durasinya kala II adalah 50 menit untuk nulipara dan 20 menit pada
multipara, tetapi hal ini dapat sangat bervariasi. Pada umumnya, Kala II yang
lebih lama dari 2 jam untuk nulipara atau 1 jam untuk multipara dianggap
abnormal (Cunningham, 2010)
Keberhasilan proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
faktor ibu ( power, passage, psikologis), faktor janin, dan faktor penolong
persalinan. Hal ini sangat penting mengingat beberapa kasus kematian ibu dan
bayi yang disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari
faktor tersebut, sehingga akan mempersulit terjadinya suatu persalinan (sarwono,
2010)
Anemia dalam kehamilan memberipengaruh kurang baik pada ibu, baik
pada kehamilan, persalinan maupun nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat

3
anemia, seperti abortus, Partus prematurus, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, gangguan his, partus lama karena inersia uteri, perdarahan
postpartum karena atonia uteri, syok infeksi baik intrapartum serta anemik yang
berat (Hb < 69/100 ml) dapat menyebabkan decompensasi cordis (Winkjosastro,
2007).
Status gizi ibu sangat penting untuk tercapainya kesejahteraan ibu dan janin.
Metode yang sering digunakan untuk mengetahui status gizi pada seseorang
adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh(IMT). Perbedaan antropometri
ibu pada tiap populasi menyebabkan terjadinya masalah gizi kurang atau masalah
gizi lebih secara epidemis dan mempengaruhi keluaran maternal danperinatal.
(Winkjosastro, 2007).
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama
kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung, selain itu gizi ibu hamil menentukan berat badan bayi
yang dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil sangatlah
penting dilakukan. Hal ini dapat dihubungkan dengan beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan persalinan yaitu passage (jalan lahir) dan passage
(janin). (Winkjosastro, 2007).

1.2. Tujuan Penelitian


1. Melengkapi syarat tugas Kepaniteraan Klinik Senior BagianObstetri dan
Ginekologi.
2. Melengkapi syarat Kepaniteraan Klinis Senior di RSUD Solok.

1.3. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi parameter dalam menunjang
pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan rekomendasi dalam
penelitian-penelitian ilmiah yang berhubungan dengan waktu persalinan kala
IIwaktu persalinan kala IIyang normal akan memberi kontribusi yang besar dalam
penatalaksanaan persalinan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi
morbiditas maupun mortalitas maternal dan perinatal.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kala II persalinan


2..1.1. Pengertian kala II persalinan

Kala II persalinan adalah kala pengeluaran bayi,di mulai dari pembukaan


lengkap sampai bayi lahir Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan
meneran akan mendorong bayi hingga lahir .Proses ini biasanya berlangsung 50
Jam pada primigravida dan 20 jam pada multigravida. Diagnosi prsalina kala II
ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
sudah lengkap dan kepala janinsudah tampak pada vulva.
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Kontraksi selama kala dua adalah sering, kuat dan sedikit lebih
lama yaitu kira-kira 2 menit yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi
dan semakin ekspulsif sifatnya.

2.1.2. Perubahan Fisiologis Pada Kala II Persalinan


2.1.2.1. Perubahan Kontraksi dan Dorongan Otot-Otot Persalinan

Kontraksi uterus pada persalinan mempunyai sifatnya tersendiri. Kontraksi


menimbulkan nyeri, merupakan kontraksi satu-satunya kontraksi normal
muskulus. Kontraksi ini dikendalikan oleh syaraf intrinsic, tidak disadari, tidak
dapat diatur oleh ibu bersalin, baik frekuensi maupun lama kontraksi.
Sifat Khas :
A. Rasa sakit dari fundus merata ke seluruh uterus sampai berlanjut ke punggung
bawah.
B. Penyebab rasa sakit belum diketahui secara pasti.
Beberapa dugaan penyebab antara lain :
1) Pada saat kontraksi terjadi kekurangan O pada meometrium.
2) Penekanan ganglion syaraf di serviks dan uterus bagian bawah.
3) Peregangan servik akibat dari pelebaran serviks.
4) Peregangan peritoneum sebagai organ yang menyelimuti uterus.

5
Pada waktu selang kontraksi periode relaksasi diantara kontraksi memberikan
dampak berfungsinya system-sistem dalam tubuh, yaitu :
1. Memberikan kesempatan pada jaringan otot-otot uterine untuk beristirahat
agar tidak memberikan menurunkan fungsinya oleh karena kontraksi yang
kuat secara terus-menerus.
2. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk istirahat, karena rasa sakit selama
kontraksi.
3. Menjaga kesehatan janin karena pada saat kontraksi uterus mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah placenta sehinggah bila secara terus menerus
berkontraksi, maka akan menyebabkan hipoksia, anoksia dan kematian janin.
Pada awal persalinan kontraksi uterus selama 15-20 detik. Pada saat
memasuki fase aktif, kontraksi terjadi selama 45-90 detik rata-rata 60 detik.
Dalam satu kali kontraksi selama 3 fase, yaitu fase naik, puncak dan turun. Pada
saat fase naik lamanya 2 kali fase lainnya.
Pemeriksaan kontraksi uterus meliputi, frekuensi, durasi lama, intensitas
kuat /lemah. Frekuensi dihitung dari awal timbulnya kontraksi sampai muncul
kontraksi berikutnya. Pada saat memeriksa durasi/ lama kontraksi, perlu
diperhatikan bahwa cara pemeriksaan kontraksi uterus dilakukan dengan palpasi
pada perut. Karena bila berpedoman pada rasa sakit yang dirasakan ibu bersalin
saja kurang akurat.
Ambang rasa nyeri tiap individu berbeda. Pada ibu bersalin yang belum siap
menghadapi persalinan, kurang matang psikologis, tidak mengerti proses
persalinan yang ia hadapi akan bereaksi serius dengan berteriak keras saat
kontraksi walaupun kontraksinya lemah. Sebaliknya ibu bersalin yang sudah siap
menghadapi persalinan, matang psikologis, mengerti tentang proses persalinan,
mempunyai ketabahan, kesabaran yang kuat, pernah melahirkan, didampingi
keluarga dan didukung oleh penolong persalinan yang professional, dapat
menggunakan teknik pernafasan untuk relaksasi,maka selama kontraksi yang kuat
tidak akan berteriak.
Intensitas dapat diperiksa dengan cara jari-jari tangan ditekan pada perut, bisa
atau tidak uterus ditekan. Pada kontraksi yang lemah akan mudah dilakukan,

6
tetapi pada kontraksi yang kuat tidak mudah dilakukan. Bila dipantau dengan
monitor janin, kontraksi uteru yang paling kuat pada fase kontraksi puncak tidak
akan melebihi 40 mmHg.

2.1.2.2. Perubahan Anatomi Uterus


Perubahan Bentuk uterus menjadi oval yang disebabkan adanya pergerakan
tubuh janin yang semula membungkuk menjadi tegap, sehingga uterus bertambah
panjang 5-10 .
Terjadi perbedaan pada bagian uterus :
a. Segmen atas: bagian yang berkontraksi, bila dilakukan palpasi akan
teraba keras saat kontraksi.
b. Segmen bawah: terdiri atas uterus dan serviks, merupakan daerah yang
teregang, bersifat pasif. Hal ini mengakibatkan pemendekan segmen
bawah uterus.
c. Batas antara segmen atas dan segmen bawah uterus membentuk
lingkaran cincin retraksi fisiologis. Pada keadaan kontraksi uterus
inkoordinasi akan membentuk cincin retraksi patologis yang dinamakan
cincin bandl.

2.1.3. Gejala dan TandaPersalinan Kala Dua


Gejala dan tanda kala dua persalinan adalah:

Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi


Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau
vaginanya
Perineum menonjol
Vulva vagina dan sfingter ani membuka
Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah

Tanda pasti kala dua ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah:

Pembukaan servik telah lengkap


Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

2.1.4. Mekanisme persalinan kala II

7
Mekanisme persalinan melalui beberapa tahap yang dikenal juga dengan 7
gerakan kardinal. Gerakan kardinal ini berlangsung secara sequensial atau
berurutan, namun demikian juga berlangsung secara bersamaan dan tidak dapat
berdiri sendiri-sendiri. Contohnya saat kepala mengalami engagement maka juga
terjadi fleksi dan decent pada kepala janin, karena engagement tidak akan bisa
komplit tanpa adanya fleksi dan decent (turunnya kepala janin). Proses gerakan
kardinal ini juga dipengaruhi sikap badan janin yang akan semakin terjadi fleksi
sehingga hampir membentuk silinder, sikap badan janin ini sangat dipengaruhi
oleh adanya kontraksi uterus yang baik.

1. Engagement.

Yaitu tahap masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul (PAP). Pada
primigravida kepala sudah masuk PAP pada bulan terakhir kehamilan, sedangkan
pada multigravida kepala masuk PAP pada awal persalinan.Menurut definisi,
engagement terjadi bila diameter terbesar dari bagian terbawah janin telah masuk
pintu atas panggul (pada letak kepala adalah diameter biparietal).

Gambar 1. Gerakan-gerakan pokok pada mekanisme persalinan dan pelahiran, posisi ubun-
ubun kecil anterior kiri (kiri). Sinklitismus dan asinklitismus (kanan)

8
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus
ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.
Namun kepala janin dalam memasuki PAP dapat juga terjadi keadaan :

Asinklitismus anterior arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke


depan dengan pintu atas panggul
Asinklitismus posterior arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke
belakang dengan pintu atas panggul

2. Penurunan.

Setelah kepala masuk PAP, kepala semakin turun ke bawah atau semakin maju.
Pada primigravida kemajuan ini baru mulai pada kala II, sedangkan pada multipara
masuk dan majunya kepala terjadi hampir bersamaan.

3. Fleksi.

Kepala janin masuk PAP dengan sedikit fleksi, maka dengan majunya kepala
fleksi juga akan bertambah. karena adanya tahanan dari jalan lahir dan dorongan
yang kuat dari HIS maka kepala janin akan tertahan dan terjadi fleksi maksimal
dimana dagu akan menempel ke dada janin.

Dengan fleksi, kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling
kecil yakni dengan diameter suboksipito- bregmatika (9,5 cm) dan dengan
sirkumferensia suboksipito- bregmatika (32 cm). Sampai di dasar panggul kepala
dalam fleksi maksimal.

9
Gambar 2. Kerja pengungkit menyebabkan fleksi kepala: konversi diameter
oksipitofrontalis menjadi suboksipito bregmatika biasanya mengurangi diameter
anteroposterior dari hampir 12 menjadi 9,5 cm

4. Putaran Paksi Dalam (Rotasi Dalam).

Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah putaran dari bagian
depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke
depan ke bawah simfisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah
adalah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah
simfisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran
paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk
jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.Putaran paksi
dalam tidak terjadi sendirinya tetapi bersamaan dengan majunya kepala dan tidak
terjadi sebelum kepala sampai Hodge III, kadang-kadang baru terjadi setelah kepala
sampai didasar panggul.

Gambar 3. Putaran paksi dalam (a. Engagement, b. Posterior asynclitismus, c. Setelah


angagement, d. Rotasi dan ekstensi)

10
5. Ekstensi.

Ekstensi kepala terjadi setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di
dasar panggul. Ekstensi terjadi karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan dan ke atas. Setelah kepala berada di dasar panggul dengan
ubun-ubun kecil di bawah simpisis (sebagai hipomoklion), kepala akan ekstensi
berturut turut lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.

6. Putaran paksi luar

Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan


kedudukan kepala dengan punggung anak yang akan melewati pintu tengah
panggul dengan bahu anterior dan posterior.

7. Ekspulsi

Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring menyesuaikan dengan
bentuk panggul, sehingga di dasar panggul bahu berada dalam posisi depan-
belakang, setelah kepala telah lahir bahu depan lahir lebih dahulu, baru kemudian
bahu belakang dan diikuti oleh seluruh badan bayi.

2.2. Hubungan HB dengan Persalinan Kala II

Menurut Mochtar, 1998 dalam buku Sinopsis obstetri Jilid I bahwa lama
kala II dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jalan lahir, janin, tenaga atau
kekuatan, psikis ibu penolong. Persalinan lama adalah his tidak efisien (adekuat),
faktor janin (mal presentasi, malposisi, janin besar), faktor jalan lahir yaitu
panggul sempit, kelainan serviks, vagina dan tumor. (Syaifuddin dkk, 2001).
Salah satu faktor dari lama kala II adalah faktor tenaga dari ibu, kekuatan ibu
meneran merupakan tenaga yang utama untuk mengeluarkan janin dari jalan lahir
dan pimpinan persalinan yang benar sangat menentukan lamanya kala II
persalinan.Terlebih lagi jika ibu dalam keadaan anemia maka akan
mempengaruhi lama kala II.

11
Kadar hemoglobin ibu inpartu berpengaruh pada lama Kala II persalinan,
pada kadar hemoglobin rendah dapat menyebabangangguan his primer dan
sekunder, gangguan kekuatan mengejan, terjadi partus terlantar, dapat terjadi
kelelahan, data sering memerlukan tindakan, operasi kebidanan, Kala III di ikuti
dengan retensio plasenta dan perdarahan karena atonia uteri (Manuaba, 1998).
Sedangkan menurut Winkjosastro (2007) anemia dalam kehamilan memberi
pengaruh kurang baik pada ibu, baik pada kehamilan, persalinan maupun
nifas.Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia, seperti abortus, paritas
prematuris, gangguan his. Partus lama karena inersia uteri, penderita post partum
karena atonia uteri.
Menurut pedoman diagnosis dan terapi Lab/UPF Ilmu Kebidanan dan
Penyakit Kandungan (1994), persalinan lama di sebabkan karena faktor panggul
yaitu kesmepitan panggul, faktor anak yaitu kelainan letak dan anak besar, faktor
tenaga yaitu Hipotonia dan kelainan mengejan, faktor penolong yaitu pimpinan
yang salah. Kadar hemoglobin normal diperlukan dalam proses persalinan untuk
tenaga melahirkan bayi dan mencegah terjadi kala II lama(Wirakusumah, 1999).
Kadar hemoglobin normal mengoptimalkan fungsi darah sebagai
pembawa oksigen untuk disalurkan keseluruh tubuh, maka tubuh tidak akan
cepat lelah, lemah letih lesu muka akan tampak lebih cerah dan kinerja tubuh
akan meningkat (Wirakusuma, 1999). Pada waktu persalinan dibutuhkan kadar
hemoglobin yang optimal untuk menghadapi proses persalinan. Kadar
hemoglobin dalam darah ibu inpartu berpengaruh pada keadaan tubuh ibu agar
tidak lelah dan letih sedangkan Kala II persalinan sangat membutuhkan kekuatan
mengejan dari ibu. Kadar hemoglobin yang rendah membuat tubuh ibu menjadi
lemah dan letih sehingga mengganggu kekuatan mengejan ibu sehingga
berpengaruh pada lama kala II. Maka terdapat hubungan antara kadar
hemoglobin ibu inpartu dengan lama kala II persalinan.sangat membutuhkan
kekutan mengejan dari ibu.

2.3. Hubungan IMT dan BB Bayi dengan Persalinan Kala II

12
Salah satu cara memantau status gizi orang dewasa adalah dengan
menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT).IMT ialah indeks antropometri yang
terdiri dari kombinasi parameter berat badan dan tinggi badan. IMT sangat
penting karena mempengaruhi interpretasi status gizi. Penggunaan IMT
hanya dapat digunakan pada orang dewasa usia lebih dari 18 tahun,
penggunaan IMT bagi <18 tahun dipengaruhi oleh umur (IMT/U). IMT tidak
dapat digunakan pada bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, dan olahragawan.
Selain itu IMT juga tidak dapatdigunakan pada kondisi-kondisi khusus
(penyakit) seperti adanya asites, edema, dan hepatomegali.5,6

Untuk mengetahui nilai IMT, diperlukan keterangan berat badan dan


tinggi badan sehingga dapat dihitung dengan rumus berikut (FAO/WHO/UNU,
1965; WHO, 1995):5,6

Berat Badan (Kg)


IMT = --------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Berdasarkan anjuran badan kesehatan dunia / World Health Organization


(WHO) menurut pedoman yang dikeluarkan pada tahun 2009, peningkatan berat
badan pada masa kehamilan disesuaikan dengan perbandingan berat dan tinggi
badan ibu hamil, atau berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil atau
pada saat kunjungan pertama pasien ke dokter atau layanan kesehatan. Pedoman
peningkatan berat badan hamil menurut WHO antara lain: IMT <18.5kg/m2
dengan penambahan berat badan 28-40 pound (setara dengan 12.6-18 kg), IMT
18.5-24.9 kg/m2 dengan penambahan berat badan 25-35 pound (11.25-
15.75kg) , IMT 25- 29.9 kg/m2 dengan penambahan berat badan 15-25 pound
(6.75-11.25 kg), dan IMT 30 kg/m2 untuk penambahan berat badan 11-20 pound
(4.95-9 kg). Jika didapatkan berat badan yang meningkat melebihi saran WHO
tersebut, akan timbul penyulit- penyulit yang berhubungan dengan kehamilan dan
keseluruhan proses persalinan pada bayi dan / atau ibu, seperti berat badan bayi di
atas rata- rata normal pada saat lahir (makrosomia), lama persalinan yang
memanjang sehingga meningkatkan angka kebutuhan persalinan dengan prosedur
seksio sesaria, serta risiko terjadinya gawat janin yang meningkat.

13
Peningkatan berat badan selama kehamilan yang bersifat terus menerus
sehingga IMT akan 1-3 kg/m2 berhubungan dengan peningkatan risiko yang
signifikan terhadap hipertensi gestasional, preeklampsia, diabetes gestasional,
seksio sesaria, dan makrosomia. Peningkatan berat badan hamil yang melebihi
rekomendasi dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janin. Bagi janin,peningkatan
berat badan hamil yang berlebih dapat menyebabkan ukuran bayi lebih besar
dibanding usia kehamilannya. Hal ini dapat menjadi faktor penyulit dalam
persalinan. Akibatnya, lama persalinan dapat memanjang hingga lebih dari 12
jam.Menurut Mochtar, 1998 dalam buku Sinopsis obstetri Jilid I bahwa lama kala
II dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jalan lahir, janin, tenaga atau kekuatan,
psikis ibu penolong. Persalinan lama adalah his tidak efisien (adekuat), faktor
janin (mal presentasi, malposisi, janin besar), faktor jalan lahir yaitu panggul
sempit, kelainan serviks, vagina dan tumor. (Syaifuddin dkk, 2001).

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Jenis penelitian survey deskriptif dengan membandingkan waktu persalinan
kala II dengan HB, IMT, dan BB janin.

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Solok mulai
tanggal 24 April sampai 8 Juli 2017.

3.3. Populasi Penelitian


Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang datang ke ponek Obstetri
dan Ginekologi RSUD Solok.

3.4. Sampel Penelitian


Seluruh ibu hamil yang melahirkan.

3.5. Kriteria Penerimaan


Semua ibu hamil yang melahirkan di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD
Solok dimasukkan kedalam penelitian ini baik primipara maupun multipara.

3.6. Kriteria Penolakan


Pasien yang menolak untuk dijadikan sampel penelitian

3.7. Bahan Dan Cara Kerja

Bahan dan cara kerja pada penelitian :


a. Pasien yang memenuhi kriteria penerimaan diminta persetujuannya secara
tertulis untuk ikut serta dalam penelitian.
b. Dicatat identitas penderita

15
c. Dilakukan perhitungan waktu persalinan kala II semua ibu hamil yang
melahirkan di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Solok dalam satuan
menit
d. Setelah itu dilakukan pengukuran kadar HB meggunakan uji laboratorium
e. Dilakukan pengukuran IMT ibu berdasarkan BB dan TB ibu yang diukur
menggunakan timbangan dan meteran
f. Kemudian dilakukan pengukuran berat badan janin menggunakan dacin
g. Setelah itu membandingkan waktu persalinan kala II dengan kadar HB,
IMT, dan Berat Badan Bayi

3.8. Manajemen Dan Analisis Data

a. Terhadap data yang telah dikumpulkan dilakukan editing dan cleaning


data. Selanjutnya untuk melihat perbedaan dari data-data waktu persalinan
kala II dengan kadar HB, IMT, dan berat badan bayi dengan pencarian
rata-rata dari semua data

3.9 Etika Penelitian

Semua peserta diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara yang


akandijalankan pada penelitian ini. Penelitian dijalankan setelah
didapatpersetujuan sukarela dari masing- masing peserta.Setiap peserta berhak
mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya.

BAB IV

16
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini berlangsung mulai tanggal 24 April 2017 sampai dengan 08


Juli 2017. Jumlah pasien yang hamil di ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum
Daerah Solok periode24 April 08 Juli 2017 adalah 50 orang.Karakteristik lama
kala II dibagi menjadi empat kategori, yaitu: <30 menit, 30-59 menit, 60 - 120
menit , dan > 120 menit. Karakteristik Hb dibagi menjadi tiga kategori yaitu : < 8
g/dL, 8 11g/dL, dan > 11 g/dL,. Karakteristik BMI pada pasien hamil dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu: <18,5 kg / m2, 18,5 24,9 kg / m2, dan 25 29,9
kg / m2. Karakteristik BB pada bayi dibagi menjadi lima kategori, yaitu: < 2500
gr, 2500-3000 gr, 3000-3500 gr, 3500-4000 gr, dan > 4000 gr. Karakteristik
paritas pada pasien dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : paritas 1, paritas 2 4,
dan paritas >4.

1. Karakteristik Ibu Hamil menurut Kadar Hb, BMI Ibu dan BB Bayi dan
Lama Kala II

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil menurut Kadar Hb,


BMI Ibu, BB Bayi , Lama Kala II , dan paritas di RSUD Kota Solok

KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE (%) MEAN


23,89
< 30 menit 9 18
menit
Lama 33,55
30-59 menit 38 76
Kala II menit
60-120 menit 3 6 60 menit
>120 menit - 0 -
Total 50 100
< 8 gr/dl - 0 -
Hb 8-11 gr/dl 13 26 9,94 gr/dl
>11 gr/dl 37 74 12,5 gr/dl
Total 50 100
BMI <18,5 kg / m2 - 0 -
18,5 24,9 44 88 21,3 kg /

17
kg / m2 m2
25 29,9 kg / 25,1 kg /
6 12
m2 m2
Total 50 100
<2500 gr 5 10 2188 gr
2500-2999 gr 18 36 2722 gr
BB Bayi 3000-3499gr 21 42 3224 gr
3500-3999 gr 4 8 3700 gr
>4000 gr 2 4 4160 gr
Total 50 100

1 18 36 -
Paritas 24 26 52 -
>4 6 12 -
Total 50 100

a. Karakteristik ibu hamil menurut lama kala II


Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil
menurut kadar lama kala II mayoritas sebesar 38 orang (76%) dari 50 sampel
dengan lama kala II 30 59 menit. pada umumnya waktu yang dibutuhkan ibu
dalam proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan
lahir adalah 50 menit untuk primipara dan 30 menit pada multipara, tetapi hal ini
dapat sangat bervariasi. Pada umumnya, Kala II yang lebih lama dari 2 jam untuk
nulipara atau 1 jam untuk multipara dianggap abnormal (Cunningham, 2010)
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil menurut lama kala II mayoritas sebesar 3.507 orang (85 %) dari 4.126
sampel dengan lama kala II 30 59 menit.

b. Karakteristik ibu hamil menurut kadar Hb.


Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil
menurut kadar Hb mayoritas sebesar 37 orang (74%) dari 50 sampel dengan kadar

18
Hb > 11 gr/dl. Ibu hamil dengan kadar Hb > 11 gr/dl merupakan nilai yang aman
untuk kehamilan dan persalinan karena dengan kadar hemoglobin normal
mengoptimalkan fungsi darah sebagai pembawa oksigen untuk disalurkan
keseluruh tubuh, maka tubuh tidak akan cepat lelah, lemah letih lesu muka akan
tampak lebih cerah dan kinerja tubuh akan meningkat (Wirakusuma, 1999). Hal
ini akan mempermudah dalam proses persalinan pada Kala II. Kadar Hb < 8 gr/dl
merupakan resiko tinggi kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Hal ini disebabkan ibu akan kekurangan tenaga pada saat mengedan dan
mempengaruhi lama kala II.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil menurut kadar Hb mayoritas sebesar 2.475 orang (60%) dari 4.126 sampel
dengan kadar Hb >11 gr/dl

c. Karakteristik ibu hamil menurut BMI.


Karakteristik ibu hamil menurut BMI mayoritas sebesar 44 orang (88%)
dari 50 sampel yaitu dengan BMI 18,5 24,9 kg / m2 (normoweight). Ibu hamil
dengan dengan BMI normoweight akan menghindari resiko yang bisa terjadi
selama persalinan dan memudahkan proses kala II. Namun, jika didapatkan berat
badan ibu yang meningkat melebihi normal, akan timbul penyulit- penyulit yang
berhubungan dengan kehamilan dan keseluruhan proses persalinan pada bayi atau
ibu, seperti berat badan bayi di atas rata- rata normal pada saat lahir
(makrosomia), lama persalinan yang memanjang sehingga meningkatkan angka
kebutuhan persalinan dengan prosedur seksio sesaria, serta risiko terjadinya
gawat janin yang meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil menurut BMI mayoritas sebesar 2.888 orang (70 %) dari 4.126 sampel
dengan BMI 18,5 24,9 kg / m2
d. Karakteristik ibu hamil menurut BB bayi.
Karakteristik ibu hamil dilihat dari BB bayi frekuensi tertinggi adalah
sebesar 21 orang (42%) dari 50 sampel dengan BB bayi 3000-3499gr. Ukuran

19
bayi dengan berat yang besar dapat menjadi faktor penyulit dalam persalinan.
Akibatnya, lama persalinan dapat memanjang hingga lebih dari 12 jam. Menurut
Mochtar, 1998 dalam buku Sinopsis obstetri Jilid I bahwa lama kala II
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya adalah faktor janin yaitu mal
presentasi, malposisi, dan janin besar. (Syaifuddin dkk, 2001).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil menurut BB Bayi mayoritas sebesar 3.011 orang (73%) dari 4.126 sampel
dengan BB Bayi 3.000-3.499gr

e. Karakteristik ibu hamil menurut paritas


Karakteristik ibu hamil menurut paritas mayoritas sebesar 26 orang (52
% ) dari 50 sampel yaitu paritas 2 4. ibu hamil dengan riwayat kehamilan
multigravida mempunyai waktu persalinan yang lebih cepat dari pada kehamilan
primipara. Hal ini berkaitan proses dilatasi servik pada multigravida lebih cepat
dari pada primigravida yang disebabkan karena pada multigravida proses dilatasi
servik berlangsung bersamaan dengan penipisan dan perlunakan servik sehingga
pembukaan servik membutuhkan waktu yang lebih cepat, 8 jam untuk
mencapai pembukaan lengkap, sedangkan pada primipara dilatasi servik didahului
dengan penipisan servik, kemudian perlunakan servik sehingga akan
menimbulkan pembukaan servik, memerlukan 14 jam untuk mencapai
pembukaan lengkap.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil menurut paritas mayoritas sebesar 2.681 orang (65%) dari 4.126 sampel
dengan paritas 2 4

2. Lama Kala II Primigravida

Tabel 2. Tabulasi silang Karakteristik Ibu Hamil pada Primi Gravida menurut
Kadar Hb, BMI Ibu dan BB Bayi dan Lama Kala II di RSUD Solok

20
Lama Kala II Primigravida
<30 30-59 60 120 >120 Mean
Kategori
menit menit menit menit
F % F % F % F %

< 8 gr/dl - 0 - 0 - 0 - 0 -

Hb 8-11 gr/dl - 0 3 23 1 100 - 0 9.5 gr/dl


11.96
>11 gr/dl 4 100 10 77 - 0 - 0
gr/dl
Total 4 100 13 100 1 100 - 0
18.29
<18,5 kg / m2 1 25 - 0 - 0 - 0
kg/m2
18,5 24,9 21.52
BMI 3 75 12 92 1 100 - 0
kg / m2 kg/m2
25 29,9 kg / 25.77
- 0 1 8 - 0 - 0
m2 kg/m2
Total 4 100 13 100 1 100 - 0

< 2500 gr 2 50 - 0 - 0 - 0 2.135 gr


2.500-2.999
2 50 6 46 - 0 - 0 2.726 gr
gr
BB 3.000-
- 0 7 54 1 100 - 0 3.302 gr
Bayi 3.499gr
3.500-3.999 0
- 0 - 0 - 0 - -
gr
0
> 4.000 gr - 0 - 0 - 0 - -

Total 4 100 13 100 1 100 - 0

Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan mayoritas persalinan ibu hamil


primigravida dengan kala II 30 - 59 menit terjadi pada kadar HB >11 gr/dl
sebanyak 10 orang dari 13 sampel (77%) , dengan BMI 18,5 24,9 kg / m2
(Normoweight) sebanyak 12 orang dari 13 sampel (92%), dan dengan berat badan
bayi 3000-3499 gr sebanyak 7 orang dari 13 sampel (54%). Ibu hamil yang
mengalami persalinan kala II < 30 menit sebanyak 4 orang dari 4 sampel (100%)

21
dengan kadar HB > 11 gr/dl , 3 orang dari 4 sampel (75%) dengan BMI 18,5
24,9 kg / m2 (normoweight), dan BB bayi 2500 gr dengan 2500 2990 gr
seimbang dengan presentasi 50 % ( 2 dari 4 sampel). Sedangkan ibu hamil yang
mengalami persalinan kala II 60- 120 menit sebanyak 1 orang dari 1 sampel
(100%) dengan kadar HB 8-11 gr/dl , 1orang dari 1 sampel (100%) dengan BMI
18,5 24,9 kg / m2 ( normoweight) , dan 1 orang dari 1 sampel (100%) dengan
berat badan bayi 3.000-3.499 gr.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil dengan lama kala II 30 59 menit berdasarkan Hb adalah dengan kadar Hb
>11 gr/dl sebanyak 1.600 orang (80%) dari 2.000 sampel, dan karakteristik ibu
hamil dengan lama kala II 30 59 menit berdasarkan BMI adalah 18,5 24,9 kg /
m2 sebanyak 1.200 orang (60%) dari 2.000 sampel, dan karakteristik ibu hamil
dengan kala II 30 59 menit berdasarkan BB bayi adalah 2.500-2.999 gr
sebanyak 1.300 orang ( 65%) dari 2.000 sampel.

3. Lama Kala II Multigravida

Tabel 3. Tabulasi silang Karakteristik Ibu Hamil pada Multi Gravida menurut
Kadar Hb, BMI Ibu dan BB Bayi dan Lama Kala II di RSUD Solok

Kategori Mean
Lama Kala II MULTIGRAVIDA
<30 30-59 60 >120

22
120
menit menit menit
menit
F % F % F % F %

< 8 gr/dl - 0 - 0 - 0 - 0 -

Hb 8-11 gr/dl - 0 9 36 - 0 - 0 10.13gr/dl


12,16
>11 gr/dl 5 100 16 64 2 100 - 0
gr/dl
Total 5 100 25 100 2 100 - 0
18.29
<18,5 kg / m2 - 0 2 8 - 0 - 0
kg/m2
18,5 24,9 19.11
BMI 5 100 22 88 2 100 - 0
kg / m2 kg/m2
25 29,9 kg / 28,89
- 0 1 4 - 0 - 0
m2 kg/m2
Total 5 100 25 100 2 100 - 0

< 2.500 gr - 0 3 12 - 0 - 0 2.223 gr


2.500-2.990
5 100 6 24 - 0 - 0 2.721 gr
gr
BB 3.000-3.499 0
- 0 13 52 - 0 - 3.461 gr
Bayi gr
3.500-3.999 0
- 0 3 12 - 0 - 3700 gr
gr
0
> 4.000 gr - 0 - 0 2 100 - 4160 gr

Total 5 100 25 100 2 100 - 0

Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan mayoritas persalinan ibu hamil


multigravida dengan kala II 30 - 59 menit terjadi pada kadar HB >11 gr/dl
sebanyak 16 orang dari 25 sampel (64%) , dengan BMI 18,5 24,9 kg / m2
(Normoweight) sebanyak 22orang dari 25 sampel (88%), dan dengan berat badan
bayi 3000-3499 gr sebanyak 13 orang dari 25 sampel (52%). Ibu hamil yang
mengalami persalinan kala II < 30 menit sebanyak 5 orang dari 5 sampel (100%)

23
dengan kadar HB > 11 gr/dl , 5 orang dari 5 sampel (100%) dengan BMI 18,5
24,9 kg / m2 (normoweight), dan 5 orang dari 5 sampel (100%) dengan BB bayi
2500 2990 gr. Sedangkan ibu hamil yang mengalami persalinan kala II 60- 120
menit sebanyak 2 orang dari 2 sampel (100%) dengan kadar HB >11 gr/dl , 2
orang dari 2 sampel (100%) dengan BMI 18,5 24,9 kg / m2 ( normoweight) ,
dan 2 orang dari 2 sampel (100%) dengan berat badan bayi > 4.000 gr.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh salah
satu rumah sakit di San Diego (2009) yang menunjukkan bahwa karakteristik ibu
hamil dengan lama kala II 30 59 menit berdasarkan Hb adalah dengan kadar Hb
>11 gr/dl sebanyak 2.625 orang (75%) dari 3.500 sampel, dan karakteristik ibu
hamil dengan lama kala II 30 59 menit berdasarkan BMI adalah 18,5 24,9 kg /
m2 sebanyak 2.030 orang (58%) dari 3.500 sampel, dan karakteristik ibu hamil
dengan kala II 30 59 menit berdasarkan BB bayi adalah 3.000-3.499 gr
sebanyak 2.275 orang ( 65%) dari 3.500 sampel.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dijelaskan,
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

24
1. Karakteristik ibu hamil menurut lama kala II sebagian besar dengan
dengan lama kala II 30 59 menit, sebanyak 38 orang (76%) dari 50 sampel,
menurut kadar Hb sebagian besar dengan kadar Hb > 11 gr/dl, sebanyak
37 orang (74%) dari 50 sampel, menurut BMI sebagian besar dengan BMI
18,5 24,9 kg / m2, sebanyak 44 orang (88%) dari 50 sampel, menurut
BB bayi sebagian besar dengan BB bayi 3000 3499 gr, sebanyak 21
orang (42%) dari 50 sampel, dan menurut paritas sebagian besar dengan
paritas 2 4, sebanyak 26 orang (52 % ) dari 50 sampel
2. Karakteristik ibu hamil bersarkan BMI dengan kala II 30 59 di Bangsal
Kebidanan RSUD Solok sebanyak 13 orang (primigravida) dan 25 orang
(multigravida), ibu hamil dengan lama kala II 30 59 menit tertinggi
terjadi pada BMI 18,5 24,9 kg / m2.
3. Lama kala II berdasarkan BMI dengan lama kala II < 30 menit di Bangsal
Kebidanan RSUD Solok sebanyak 4 orang (primigravida) dan 5 orang
(multigravida)
4. Lama kala II berdasarkan BMI dengan lama kala II 60 120 menit di
Bangsal Kebidanan RSUD Solok sebanyak 1 orang (primigravida) dan 2
orang (multigravida)
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penelti memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajaran
bagi dokter muda yang melaksanakan kepaniteraan klinik senior di
bagian kebidanan RSUD Solok.
2. Hasil penelitian ini diharapkan agar ibu hamil lebih termotivasi untuk
melakukan pemeriksaan kadar HB, BMI ibu, dan tafsiran berat janin
DAFTAR PUSTAKA

Winknjosastro, Gulardi, dkk.2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan


Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Pelayanan Klinik
Reproduksi.JHPIEGO (MNH). Depkes RI.

25
Cunningham, Gary. Et al. 2010. William obstetrics.23th edition. USA: McGraw
Hill Companies, Inc.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka

Sastrawinata, Sulaiman, Dkk. 2005. Obstetri Patologi. Bandung: Bagian


Obstetridan Ginekologi Universitas Padjadjaran.

Winkjosastro, 2007. Ilmu kebidanan, Jakarta`. Yayasan Bina Pustaka

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Ganong, W. F., (2008). Fisiologi kedokteran, Jakarta: EGC

Wiknjosastro, GH. Saifuddin, AB. Rachimhadi, T. (2010) Ilmu Kebidanan


Edisi 4. Jakarta: Pt. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

26
27

Вам также может понравиться

  • HIPERTIROID Revisi
    HIPERTIROID Revisi
    Документ30 страниц
    HIPERTIROID Revisi
    YuliSsTia
    Оценок пока нет
  • Tumor Testis
    Tumor Testis
    Документ11 страниц
    Tumor Testis
    bagus_ari03
    Оценок пока нет
  • Fmd175 Slide Prinsip-Prinsip Kedokteran Keluarga
    Fmd175 Slide Prinsip-Prinsip Kedokteran Keluarga
    Документ35 страниц
    Fmd175 Slide Prinsip-Prinsip Kedokteran Keluarga
    Rizky Alfian Rizafahlevi
    Оценок пока нет
  • Abcdefg
    Abcdefg
    Документ3 страницы
    Abcdefg
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Putri Dwi Ramadhani
    Оценок пока нет
  • MENIERE
    MENIERE
    Документ5 страниц
    MENIERE
    diyahseptitiwulan
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Putri Dwi Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Kuliah Cardiac Markeramp Agd
    Kuliah Cardiac Markeramp Agd
    Документ68 страниц
    Kuliah Cardiac Markeramp Agd
    putri hidayasyah
    Оценок пока нет
  • 19 33 1 SM
    19 33 1 SM
    Документ11 страниц
    19 33 1 SM
    VirginiaVeradicaFong
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Sinusitis Penyebab, Gejala dan Pengobatan
    Sinusitis Penyebab, Gejala dan Pengobatan
    Документ1 страница
    Sinusitis Penyebab, Gejala dan Pengobatan
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Gejala Klinis Malaria
    Gejala Klinis Malaria
    Документ6 страниц
    Gejala Klinis Malaria
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • MENIERE
    MENIERE
    Документ5 страниц
    MENIERE
    diyahseptitiwulan
    Оценок пока нет
  • Bab LV Hasil Dan Pembahasan
    Bab LV Hasil Dan Pembahasan
    Документ1 страница
    Bab LV Hasil Dan Pembahasan
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Fytfytfyt
    Fytfytfyt
    Документ2 страницы
    Fytfytfyt
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • GHGFH
    GHGFH
    Документ8 страниц
    GHGFH
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Sdadszdskjhijnkuk
    Sdadszdskjhijnkuk
    Документ2 страницы
    Sdadszdskjhijnkuk
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Cahbjjhg
    Cahbjjhg
    Документ2 страницы
    Cahbjjhg
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Sdadszdskjhijnkuk
    Sdadszdskjhijnkuk
    Документ2 страницы
    Sdadszdskjhijnkuk
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Karya Tulis Ilmiah: Tinjauan Kepustakaan
    Karya Tulis Ilmiah: Tinjauan Kepustakaan
    Документ26 страниц
    Karya Tulis Ilmiah: Tinjauan Kepustakaan
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Sistem Imun
    Sistem Imun
    Документ15 страниц
    Sistem Imun
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Hgguy
    Hgguy
    Документ4 страницы
    Hgguy
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • KLKL
    KLKL
    Документ4 страницы
    KLKL
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • KHGHG
    KHGHG
    Документ11 страниц
    KHGHG
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • NBJBHJJHGNBJHJ BBVJG
    NBJBHJJHGNBJHJ BBVJG
    Документ10 страниц
    NBJBHJJHGNBJHJ BBVJG
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет
  • E Library Stikes Nani Hasanuddin Monarchial 173 1 Artikel6
    E Library Stikes Nani Hasanuddin Monarchial 173 1 Artikel6
    Документ9 страниц
    E Library Stikes Nani Hasanuddin Monarchial 173 1 Artikel6
    ucu
    Оценок пока нет
  • HERNIA
    HERNIA
    Документ20 страниц
    HERNIA
    Krisna Dini Septiani
    Оценок пока нет
  • FHGCGFC
    FHGCGFC
    Документ1 страница
    FHGCGFC
    Muhammad Delfin
    Оценок пока нет