Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB IV

ANALISA SISTEM KERJA ALAT MUAT DAN


ALAT ANGKUT SAAT INI

Dalam usaha untuk meningkatkan produksi pembongkaran lapisan tanah


penutup pada Pit 1 PT. Sungai Pinang Abadi, diperlukan rencana keserasian alat sehingga
didapatkan berapa banyak alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani 1 (satu) unit alat
muat yang bertujuan agar alat angkut yang dioperasikan bisa bekerja secara maksimal.
Untuk mencapai produksi maksimal diperlukan adanya analisa terhadap kemampuan alat
muat dan alat angkut tersebut dengan melakukan penelitian dan pengamatan terhadap
keadaan dilapangan serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan dari alat
muat dan alat angkut tersebut.

4.1. Tinjauan Terhadap Keadaan Lokasi Penambangan


Keadaan lokasi penambangan seperti kondisi, keadaan dan dimensi jalan angkut
sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembongkaran lapisan tanah penutup, khususnya
pada operasi pemuatan dan pengangkutan, sehingga kemampuan kerja dari alat muat dan
alat angkut untuk dapat memenuhi sasaran produksi akan sangat ditentukan oleh keadaan
lokasi penambangan didaerah tersebut.
4.1.1. Kondisi jalan angkut
Kondisi jalan yang ada di daerah kerja PT. Sungai Pinang Abadi yang
digunakan dalam pengangkutan material hasil pembongkaran lapisan tanah penutup
cukup baik, untuk keadaan tertentu pada hari hujan kondisi jalan angkut menjadi licin,
akibatnya kecepatan alat angkut harus diperlambat, oleh karena itu dilakukan perawatan
dengan cara perataan dengan menggunakan motor grader secara kontiyu. Sedangkan
pada musim kemarau kondisi jalan angkut selalu berdebu, untuk menghindari adanya
pencemaran udara serta gangguan terhadap kelancaran pengangkutan yang dapat
menghalangi penglihatan operator truck, maka sebagai penanggulanganya dilakukan
penyiraman secara berkala disepanjang jalan angkut dengan menggunakan truck tangki
air.
4.1.2. Keadaan jalan angkut
Jarak jalan angkut yang digunakan dalam pengangkutan material hasil
pembongkaran lapisan tanah penutup antara lokasi pembongkaran lapisan tanah penutup
(front penambangan) dengan areal dumpingan berjarak 0,9 km (lampiran L) dengan
kondisi jalan sangat cukup baik. Adapun keadaan jalan angkut pada saat ini yaitu :
4.1.2.1. Lebar jalan angkut
Lebar jalan pada jalan lurus
Jalan angkut yang ada Pit 1 PT. Sungai Pinang Abadi merupakan jalan angkut
dua jalur yang menghubungkan front penambangan dengan areal dumpingan. Adapun
lebar jalan angkut pada jalan lurus sebesar
Lebar jalan pada tikungan
Untuk lebar jalan angkut pada tikungan yang ada pada Pit 1 PT. Sungai Pinang
Abadi sebesar 20 meter.
4.1.2.2. Jari-jari tikungan

4.1.3. Daya dukung material


4.1.4. Kemiringan jalan angkut
4.2. Jadwal Kerja dan Effisiensi Kerja
4.2.1. Jadwal kerja
Dalam pengaturan kegiatan kerja yang ada pada Pit 1 PT. Sungai Pinang Abadi
telah menetapkan jadwal waktu kerja berdasarkan 1 (satu) hari kerja. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1
Jadwal kerja PT. Sungai Pinang Abadi

Kegiatan Shift 1 Shift 2 Jumlah waktu


Masuk 7.00 16.30 -
Produksi 07.00 - 12.00 16.30 - 18.00 390 menit
Istirahat 12.00 - 13.00 18.00 - 19.00 -
Produksi 13.00 - 16.30 19.00 - 24.00 630 menit
Pulang 16.30 24.00 -
Jumlah 1020 menit

4.2.2. Effisiensi kerja


Alat muat dan alat angkut pada saat ini bekerja selama 2 (dua) shift kerja per hari
dengan rata-rata waktu kerja yang tersedia 16,86 jam/hari, dari hasil pengamatan dan
perhitungan dilapangan terdaapat kelambatan-kelambatan dalam penggunaan jam kerja
yang tersedia baik pada alat muat dan alat angkut. Dari pengamatan dan perhitungan
didapatkan effisiensi kerja saat ini adalah 75,80 %, baik untuk alat muat maupun alat
angkut. (Lampiran A)

4.3. Pola Kedatangan dan Mekanisme Pelayanan


Sistem antrian yang ada pada saat ini diasumsikan bahwa jumlah kedatangan
pelanggan (truck) tidak dapat diketahui secara pasti (deterministic) dan jumlah pelanggan
yang meninggalkan sistem tetap berdasarkan tingkat pelayanannya.
Jumlah fasilitas pelayanan sebanyak 1 (satu) unit Backhoe PC 800-SE,
berdasarkan hasil pengamatan dilapangan mekanisme pelayanan yang diterapkan
merupakan sistem antrian pelayanan tunggal (single server) dengan sumber populasi atau
kapasitas terbatas yaitu 5 (lima) unit truck yang dilayani backhoe PC 800-SE.

4.4. Pola Pemuatan


Pola pemuatan yang digunakan dalam kegiatan pemuatan dan pengangkutan dari
hasil pengamatan dilapangan adalah dengan cara top loading dengan sistem gerak alat
angkut parallel cut with turn and back dengan single truck back up, yaitu dilakukan
dengan satu posisi alat angkut berada disamping alat muat. Alat angkut bergerak
mendekati alat muat dari belakang dan mengatur posisi agar membelakangi alat muat lalu
menuju ke samping alat muat, kemudian siap untuk diisi.

4.5. Model Antrian


Pemilihan model antrian yang diterapkan untuk sistem kerja alat muat dan alat
angkut dalam kegiatan pembongkaran lapisan tanah penutup pada Pit 1 PT. Sungai
Pinang Abadi adalah sistem antrian putaran (tertutup), dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Tingkat kedatangan pelanggan acak dan tingkat pelayanan tidak tetap yaitu
berdasarkan tingkat kedatangan pelanggan baik di front penambangan maupun di
areal dumpingan.
b. Mekanisme pelayanan yang diterapkan adalah sistem antrian pelayanan tunggal
dengan sumber populasi atau kapasitas terbatas.
c. Model antrian yang dipakai berlaku jika / < 1 atau tingkat kesibukan kurang
dari 100 %.
d. Kegiatan yang dilibatkan adalah backhoe, truck, areal dumpingan, dimana waktu
tunggu (antri) dapat terjadi pada backhoe maupun areal dumpingan.
e. Antrian putaran yang dipakai diasumsikan terdiri dari 4 (empat) tahap, yang setiap
tahapnya mempunyai tingkat pelayanan.
f. Untuk tahap pengangkutan dan kembali kosong, diasumsikan sebagai tahap
pelayanan sendiri (self service).

4.6. Penerapan Teori Antrian


Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan terhadap model antrian, jumlah truck,
waktu edar, effisiensi kerja, faktor pengisian, produksi alat mekanis, pola kedatangan dan
mekanisme pelayanan serta pola pemuatan diharapkan dapat memecahkan masalah-
masalah dan dapat memberikan gambaran tentang kegunaan teori antrian dalam
hubungannya dengan analisa sistem kerja alat muat dan alat angkut dalam kegiatan
pembongkaran lapisan tanah penutup pada Pit 1 PT. Sungai Pinang Abadi sehubungan
dengan peningkatan produksi pembongkaran lapisan tanah penutup.
4.6.1. Penentuan waktu dan tingkat pelayanan rata-rata
Penentuan waktu dan tingkat pelayanan rata-rata pada teori antrian terbagi
menjadi 4 (empat) tahap, yaitu :
a. Tahap 1 yaitu merupakan tahap pelayanan backhoe untuk memuat material ke
dalam truck hingga terisi penuh.
b. Tahap 2 yaitu merupakan tahap pelayan sendiri yaitu tahap dimana truck dalam
perjalanan untuk mengangkut material ke areal dumpingan.
c. Tahap 3 yaitu merupakan tahap pelayanan truck untuk menumpahkan material di
areal dumpingan.
d. Tahap 4 yaitu merupakan tahap pelayanan sendiri yaitu tahap dimana truck dalam
perjalanan kembali ke front penambangan.
Dari hasil perhitungan (Lampiran E) terhadap waktu dan tingkat pelayanan rata-
rata diperoleh sebagai berikut :
1. Tahap 1, mempunyai waktu pelayanan sebesar 1,375 menit dan tingkat
pelayanannya 44 truck/jam.
2. Tahap 2, mempunyai waktu pelayanan sebesar 1,375 menit dan tingkat
pelayanannya 16 truck/jam.
3. Tahap 3, mempunyai waktu pelayanan sebesar 0,445 menit dan tingkat
pelayanannya 135 truck/jam
4. Tahap 4, mempunyai waktu pelayanan sebesar 2,848 menit dan tingkat
pelayanannya 21 truck/jam
4.6.2. Tingkat kedatangan alat angkut dan tingkat pelayanan alat muat
Tingkat kedatangan alat angkut yang dimaksud disini adalah tingkat kedatangan
truck baik di front penambangan maupun di areal dumpingan dalam satu jam yaitu
sebesar 6 truck/jam, karena menggunakan 5 truck dalam satu jam maka tingkat
kedatangannya sebesar 30 truck/jam dengan tingan pelayanan alat muat sebesar 44
truck/jam.(Lampiran F)
4.6.3. Probabilitas keadaan antrian
Probabilias keadaan antrian digunakan untuk mengetahui distribusi dari
penggunaan truck pada tiap tahapnya atau untuk mengetahui keadaan antri pada tiap
tahap. Dari hasil perhitungan diperoleh probabilitas keadaan antrian dengan
menggunakan 5 (lima) unit truck (K=5) dan mempunyai 4 (empat) tahap pelayanan
(M=4) sebanyak 56 kemungkinan keadaan antri yang terdistribusi pada masing-masing
tahap. (Lampiran F)
4.6.4. Perhitungan Lq1, Lq3, Wq1 dan Wq3
Perhitungan terhadap Lq1, Lq3, Wq1 dan Wq3 dilakukan untuk mengetahui jumlah
truck dan waktu menunggu pada tahap 1 dan tahap 3 sebagai tahap pelayanan terhadap
truck. Dari perhitungan diperoleh jumlah truck yang menunggu pada tahap 1 dan tahap 3
pada saat ini adalah 0,657 truck dan 0,050 truck serta waktu tunggu dari pada truck itu
sendiri pada tahap 1 sebesar 1,26 menit dan pada tahap 3 sebesar 0,096 menit. (Lampiran
F)
4.6.5. Total waktu edar alat angkut
Total waktu edar alat angkut adalah jumlah waktu edar alat angkut pada tahap 1,
tahap 2, tahap 3 dan tahap 4. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan penerapan
teori antrian diperoleh total waktu edar alat angkut pada saat ini adalah 9,78 menit.
(Lampiran F)

4.7. Produksi Alat Muat dan Alat Angkut Saat ini


Kemampuan produksi alat muat pada kegiatan pembongkaran lapisan tanah
penutup pada Pit 1 PT. Sungai Pinang Abadi sebesar 891,63 ton/jam dan produksi alat
angkut dengan menggunakan 5 (lima) unit truck dengan waktu edar sebesar 9,78 menit
sebesar 540,6 ton/jam.
Sehingga kemampuan produksi alat mekanis saat ini mengacu pada produksi alat
mekanis yang terkecil yaitu produksi alat angkut sebesar 540,6 ton/jam. Dengan begitu
kemampuan produksi alat mekanis saat ini belum tercapai sasaran produksi yang
diinginkan yaitu sebesar 655,9 ton/jam, sehingga terjadi kekurangan sebesar 115,3
ton/jam.

4.8. Penjadwalan Kerja Alat Angkut Saat ini


Tujuan dari penjadwalan kerja alat angkut adalah untuk mengetahui gambaran
durasi keberangkatan dan kedatangan alat angkut yang terdiri dari tahap 1, tahap 2, tahap
3, dan tahap 4. Waktu rata-rata truck untuk mengambil posisi pemuatan dan waktu
pemuatan (tahap 1) sebesar 1,375 menit, waktu rata-rata truck mengangkut material ke
areal dumpingan (tahap 2) sebesar 3,870 menit, waktu rata-rata truck mengambil posisi
untuk penumpahan dan menumpahkan material (tahap 3) sebesar 0,445 menit, dan waktu
rata-rata truck kembali kosong menuju front penambangan (tahap 4) sebesar 2,848 menit.
Karena adanya waktu tunggu (antri) pada tahap 1 dan tahap 3 sebesar 1,356 menit
(Lampiran F) yang mengakibatkan total waktu edar truck yang dilayani backhoe PC 800-
SE menjadi bertambah sehingga mempengaruhi produksi dari alat angkut tersebut, maka
perlu dilakukan perbaikan penjadwalan kerja alat angkut agar produksi dari alat angkut
tersebut bisa bertambah dapat memenuhi target produksi yang diinginkan.

Вам также может понравиться