Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi
lebih kecil dan lebih superfisial yaitu infeksi di kelenjar zeis atau moll.
staphylococcal) yang bersifat akut, dan dapat terbentuk lebih dari satu hordeolum
pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan
Epidemiologi
hubungan antara jenis kelamin dan tempat tinggal terkait hordeolum. Insidensi
Staphylococcus aureus, namun organisme lain juga dapat menyebabkan infeksi pada
Diabetes mellitus
Blefaritis kronik
Klasifikasi
1. Hordeolu eksternum
dasar bulu mata, atau infeksi kelenjar keringat apokrin dari kelanjar Moll. Hordeolum
eksternum terbentuk pada bagian luar palpebral dan dapat dilihat sebagai benjolan
2. Hordeolum internum
melapisi bagian dalam kelopak mata. Penyakit ini juga menyebabkan benjolan merah
di bawah palpebral (konjungtiva tarsalis) dan tampak dari luar sebagai bengkak dan
kemerahan. Hordeolum internum mirip dengan kalazion, tetapi cenderung lebih kecil
Hordeolum internum ditandai dengan onset akut, durasi yang pendek (tujuh sampai
sepuluh hari tanpa pengobatan) dibandingkan dengan kalazion yang kronis dan
Patofisiologi
terjadinya reaksi inflamasi pada kelenjar palpebral yang terkena, seperti kelenjar
meibom atau Zeis dan Moll. Terjadinya reaksi inflamasi ini mengakibatkan penebalan
akumulasi nanah pada kelenjar. Akumulasi nanah ini menyebabkan manifestasi klinis
benjolan pada kelopak mata yang terlokalisir. Reaksi inflamasi semakin bertambah
berat, pelepasan sitokin-sitokin inflamasi menyebabkan terjadinya hiperemis, nyeri
Diagnosis
1. Manifestasi Klinis
umum, pasien paling sering datang dengan keluhan benjolan terlokalisir yang terasa
pembengkakan palpebral. Gejala subjektif yang dirasakan pasien antara lain, yaitu:
perasaan mengganjal pada kelopak mata, rasa sakit yang bertambah jika menunduk,
dan nyeri saat ditekan. Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang, dan
Keluhan lain yang sering dirasakan oleh pasien adalah pergeseran kulit dari
margo kelopak mata, sensasi terbakar di mata, terasa berat pada kelopak mata, gatal,
penglihatan kadang menjadi kabur, keluar secret purulent dari mata, iritasi pada mata,
sensitivitas cahaya, ketidaknyamanan saat berkedip, dan sensasi benda asing di mata.
Gejala objektif tampak suatu benjolan pada kelopak mata atas atau bawah
yang berwarna merah dan sakit bila ditekan di dekat pangkal bulu mata. biasanya,
hanya sebagian kecil kelopak mata yang membengkak, meskipun kadang seluruh
kelopak mata yang membengkak. Di tengah daerah yang bengkak seringkali terlihat
bintik kecil yang berwarna kekuningan. Hordeolum interna dapat menonjol ke kulit
Pada hordeolum eksternum, nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Adanya
pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehngga sukar
membesar. Hordeolum ini sering membentuk abses dan pecah dengan sendirinya.
Pemeriksaan oftalmikus harus menyeluruh mulai dari sekitar mata, bola mata,
hingga permukaan konjungtiva. Inspeksi secara teliti bagian dalam palpebral untuk
melihat ada atau tidaknya hordeolum interna. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menunjukkan tingkat kepadatan pembengkakkan atau benjolan baik sisi dalam atau
3. Pemeriksaan penunjang
hordeolum. Pada umumnya kultur bakteri tidak menunjukkan korelasi yang sesuai
dengan gejala klinis hordeolum. Pada hasil uji kultur bakteri pasien hordeolum yang
Staphylococcus aureus, namun hasil kultur dari infeksi kelopak mata kebanyakan
ditemukan Staphylococcus epidermidis. Oleh karena itu, kultur mata tidak memiliki
nilai yang signifikan untuk diagnosis hordeolum. Pemeriksaan darah tidak diperlukan
Diagnosis banding
1. Kalazion
yang tidak terasa sakit dan berkembang dalam beberapa minggu. Awalnya
dapat berupa radang ringan disertai nyeri tekan yang mirip hordeolum,
sedikit memerah atau meninggi. Jika cukup besar, kalazion dapat menekan
2. Blefaritis
anterior adalah radang bilateral kronik yang umum di tepi palpebral. Blefaritis
utamanya adalah iritasi, rasa terbakar, dan gatal pada tepi palpebral. Mata
yang terkena bertepi merah. Banyak sisik atau granulasi terlihat menggantung
di bulu mata palpebral superior maupun inferior. Pada tipe stafilokok, sisiknya
dan bulu mata cenderung rontok. Pada tipe seboroik, sisik berminyak, tidak
3. Meibomianitis
5. Entropion
6. Ektropion
Komplikasi
kalazion. Kalazion ini dapat menimbulkan keluhan kosmetik, iritasi kornea hingga
terjadi dari hordeolum yaitu selulitis palpebral yang merupakan peradangan jaringan
ikat palpebral di depan septum orbita, abses palpebral. Komplikasi akibat teknik
drainase yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan bulu mata,
gangguan pada kelopak mata atau terbentuk fistula pada kelopak mata. Selulitis
general pada kelopak mata timbul bila hordeolum interna tidak diobati.
Tatalaksana
secara umum yaitu kompres hangat sebanyak tiga sampai empat kali sehari selama
sepuluh sampai 15 menit, sampai nanah keluar. Kompres hangat berfungsi untuk
Pemberian salep antibiotic pada saccus konjungtivalis setiap tiga jam ada manfaatnya.
Diberikan antibiotic local terutama bila berbakat rekuren. Antibiotic topical yang
ampisilin 250 mg sebanyak empat kali sehari, eritromisin 250 mg atau dikloksasilin
125-250 mg sebanyak empat kali sehari, dan dapat juga diberi tetrasiklin.
Jika tidak terjadi resorbsi atau keadaan tidak membaik dengan pengobatan
konservatif dalam 48 jam, dilakukan insisi dan drainase bahan purulen. Pada
mengeluarkan sisa nanah. Jika hordeolum menonjol ke luar, dibuat insisi horizontal
pada kulit untuk mengurangi luka parut, sehingga tetap baik secara kosmetik. Berikut
hordeolum
palpebral.
dalam kantongnya
pelindung
Follow up
mata, bila dengan terapi konservatif (kompres air hangat dan pemberian antibiotic)
tidak ada perubahan dalam waktu satu sampai dua minggu. Apabila dilakukan
drainase, pasien harus segera datang jika terjadi komplikasi. Pasien harus di-follow
up apakah masih terdapat tanda-tanda peradangan pada kelopak mata dan komplikasi
Prognosis
Prognosis pasien hordeolum yaitu quo ad vitam ad bonam, karena dilihat dari
dubia ad bonam karena hordeolum merupakan penyakit infeksi yang dapat terjadi
berulang.