Вы находитесь на странице: 1из 8

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK JAGUNG DENGAN METODE

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK OPTIMALISASI


HASIL PERONTOKAN
Catur Yulianto
Ratih Setyaningrum,MT dan Rindra Yusianto,S.Kom,MT
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Dian Nuswantoro
Kelurahan Wonoplumbon Rt 3 Rw 2 Kecamatan Mijen Semarang
Email : Anis.yulianto27@gmail.com

ABSTRAK
Penggunaan alat perontokan jagung di wilayah Wonoplumbon masih
belum menghasilkan output yang optimal karena faktor alat yang digunakan. Oleh
karena itu perlu dicari solusinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bahwa
rancang bangun alat perontok jagung dengan menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD) dapat mengoptimalkan hasil perontokan jagung di
Kelurahan Wonoplumbon.
Penelitian ini menggunakan objek diantaranya para pengguna alat
perontok jagung yaitu petani dan pedagang jagung. Responden yang sebagai objek
penelitian berjumlah 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian survei sedangkan untuk menganalisisnya
menggunakan metode deskriptif. Pengukuran tingkat kepentingan dan kepuasan
konsumen menggunakan skala likert.Metode yang paling utama diterapkan adalah
Quality Function Deployment (QFD) dengan HOQ sebagai penerjemah suara
konsumen ke dalam persyaratan teknik.
Kesimpulannya adalah rancang bangun alat perontok jagung yang
diinginkan dalam mengoptimalkan hasil panen yaitu dengan kriteria produk yang
hemat tempat, mudah dibersihkan, bersaing dengan produk lain, harga terjangkau,
mudah dipindahkan, kinerja alat cepat, tidak ada bagian alat yang berbahaya,
tampilan menarik, tidak ada sudut yang tajam, variasi tekstur halus, awet dan tidak
mudah keropos, mudah penggantian parts, serta mudah dioperasikan.
Kata kata kunci : Perontok jagung; Quality Function Deployment (QFD)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang mata pencahariannya rata-rata adalah


petani. Begitu luas wilayahnya sehingga dapat ditanami segala macam tanaman
terutama tanaman yang sebagai pokok kebutuhan seperti padi dan jagung. Setiap
wilayah ladang dan sawahnya sangat berpotensi untuk ditanami jenis tanaman
pokok tersebut. Padi adalah jenis tanaman yang sangat penting untuk kehidupan
manusia karena sebagai kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan tubuh
manusia. Tidak kalah pentingnya juga selain padi yang dikatakan sebagai
tanaman pokok yaitu jagung.
Di Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen Semarang barat adalah
salah satu wilayah yang kebanyakan warganya bermata pencaharian sebagai
petani. Berdasarkan hasil wawancara terdiri dari sejumlah ruas. Pada buku
dengan salah seorang petani disana, terdapat tunas yang berkembang
hasil panennya padi, jagung, ketela, menjadi tongkol. Tinggi batang
dan lain-lain. Namun, hasil panen berrvariasi 60 300 cm, tergantung
yang setiap tahunnya selalu panen pada varietas dan tempatnya. Selama
banyak adalah jagung. fase vegetative bakal daun mulai
Tanaman jagung (zea mai) terbentuk dari kuncup tunas. Setiap
sudah ditanam sejak ribuan tahun daun terdiri dari helaian daun, ligula
yang lalu. Di Indonesia tanaman yang dan pelepah daun yang erat melekat
berasal dari Amerika ini sudah pada batang [3].
dikenal kira-kira 400 tahun yang lalu. Tujuan perontokan adalah
Di Indonesia jagung dibudidayakan untuk menghindarkan kerusakan,
pada lingkungan yang beragam. kehilangan, dan memudahkan
Jagung di produksi sekitar 79% areal pengangkutan serta pengolahan
pertanaman jagung terdapat di lahan selanjutnya. Oleh karena itu proses
kering, sisanya terdapat di sawah perontokan harus dilakukan secara
irigasi 11% dan sawah tadah hujan tepat. Di Indonesia terutama didaerah
10% [1]. pedesaan, perontokan harus dilakukan
Identifikasi permasalahan secara tradisioanal, yaitu dengan
pada penelitian ini dilakukan dengan tangan. Hasil perontokan dengan cara
menggunakan meode Quality tradisional ini kurang efisien dan
Function Deployment (QFD), yaitu membutuhkan waktu yang lama. Jadi
suatu metodologi yang terkenal untuk untuk meningakatkan hasil
desain dan pengembangan produk perontokan yang tinggi, maka ada
yang berorientasi pelanggan. berbagai cara dilakukan untuk
Penerapan metode QFD ini perontok jagung. Dimana hasil dari
diharapkan dapat memberikan solusi perontokan jagung tersebut semakin
untuk perancangan serta pembuatan meningkat dan tidak membutuhkan
alat perontok jagung di Kelurahan waktu yang lama.
Wonoplumbon.
PANDANGAN UMUM QFD
TINJAUAN PUSTAKA
Cohen (1995) mendefinisikan
Tanaman jagung termasuk
Quality Function Deployment adalah
class monocotyledone, ordo gramine,
metode terstruktur yang digunakan
familia graminaceae, genus zea,
dalam proses perencanaan dan
species Zea mays. dan merupakan
pengembangan produk untuk
tanaman berumah satu (monoecious),
menetapkan spesifikasi kebutuhan dan
bunga jantan (staminate) terbentuk
keinginan konsumen, serta
pada malai dan bunga betina
mengevaluasi secara sistematis
(tepistila) terletak pada tongkol di
kapabilitas suatu produk atau jasa
pertengahan batang secara terpisah
dalam memenuhi kebutuhan dan
tapi masih dalam satu tanaman [2].
keinginan konsumen. Tujuan dari
Tanaman jagung berakar serabut
Quality Function Deployment tidak
terdiri dari akar seminal, akar adventif
hanya memenuhi sebanyak mungkin
dan akar udara yang mempunyai
harapan pelanggan, tapi juga berusaha
batang induk, berbentuk silindris
melampaui harapan-harapan Ergonomis, Ketersediaan
pelanggan sebagai cara untuk partsdan Ekonomis.
berkompetensi dengan saingannya, b. Tingkat kepentingan konsumen.
sehingga diharapkan konsumen tidak c. Evaluasi produk.
menolak dan tidak komplein, tapi d. Penentuan Nilai Target.
malah menginginkannya. Ciri khas Implementasi QFD terdiri dari
perindustrian maju adalah adanya tiga tahap diantaranya:
kepedulian semua orang dilevel 1. Tahap pengumpulan Voice of
organisasi mulai dari level bawah Customer
sampai teratas untuk selalu 2. Tahap penyusunan rumah kualitas
menyediakan layanan dan penyediaan (House of Quality)
produk yang dibutuhkan sesuai 3. Tahap analisa dan implementasi
dengan apa yang diinginkan dan
diharapkan pelanggannya. Produk Langkah-langkah dalam
yang dinginkan oleh pelanggan membangun QFD adalah sebagai
adalah produk yang bermutu. Mutu berikut.
yang dimaksud bukanlah yang nomor 1. Mengidentifikasi kebutuhan
satu tetapi yang sesuai dengan konsumen
keinginan pelanggan [4]. Mengidentifikasi kebutuhan
Prinsip QFD adalah konsumen, keinginan dan
memastikan bahwa kebutuhan dan kebutuhannya dalah tahap awal
keinginan konsumen dapat terpenuhi dari QFD.
dalam proses penguraian suatu 2. Membuat matriks perencanaan
produk atau jasa dan menemukan (Planning Matrix)
tanggapan inovatif terhadap Matrik perencanaan berisi :
kebutuhan guna memperbaiki proses a. Tingkat Kepentingan
hingga tercapai efektivitas Konsumen (Importance to
maksimum. Untuk kebutuhan tersebut Customer)
maka diperlukan data yang b. Pengukuran Tingkat Kepuasan
diperolehdari hasil riset melalui Konsumen terhadap Produk
berbagai caraseperti penyebaran dan (Current Satisfaction
pengumpulan angket terhadap Performance)
konsumen baik intern (konsumen
pembuat produk) maupun ekstern =
[( )]
( )
(konsumen pengguna produk). Data
yang telah terkumpul diolah dengan c. Target (Goal)
formula untuk mendapatkan hasil Nilai target ini ditentukan
yang dapat digunakan guna olehpihak perusahaan untuk
pengembangan produk yang mewujudkan tingkat kepuasan
diinginkan. Adapun faktor-faktor dan yang diinginkan oleh
formula yang dibutuhkan dalam konsumen.
pengolahan data tersebut dapat d. Rasio Perbaikan (Improvement
diuraikan sebagai berikut: Ratio)
a. Variabel kebutuhan konsumen
terhadap produk, seperti Fungsi,
Estetika, Durability, Keamanan, =

e. Titik Jual (Sales Point) Penentuan ini menunjukkan
Titik jual adalah kontribusi hubungan antara setiap
suatu kebutuhan konsumen kebutuhan konsumen dan
terhadap daya jual produk. kepentingan teknik. Pada tahap
Untuk penilaian terhadap titik ini ada 3 macam hubungan yang
jual terdiri dari : terbentuk yaitu :
1 = Tidak ada titik jual Tabel 1 Nilai Hubungan
1.2 = Titik jual menengah Simbol Nilai Keterangan
1.5 = Titik jual kuat Strong
9
f. Raw Weight relationship
Raw Weight merupakan nilai Moderate
3
relationship
keseluruhan dari data-data
yang dimasukkan dalam Weak
1
relationship
Planning matrix tiap
kebutuhan konsumen untuk
proses perbaikan selanjutnya METODE PEMBAHASAN
dalam upaya pengembangan Pengumpulan data disini
produk. dilakukan dengan penelitian survey.
) ( =. Quality Function Deployment
() . ()
merupakan sebuah alat perencanaan
g. Normalized Raw Weight yang digunakan untuk memenuhi
Normalized Raw Weight harapan konsumen terhadap produk.
merupakan nilai dari Raw Alat perencanaan utama dalam
Weight yang dibuat dalam matriks Quality Fuction Deployment
skala antara 0 1 atau dibuat adalah House of Quality (HOQ).
dalam bentuk persentase. Kuisioner dibagikan kepada 30
konsumen yang semuanya adalah

= petani jagung dan pedagang jagung

yang sudah pernah menggunakan alat
3. Penyusunan kepentingan teknik perontok jagung di wilayah kelurahan
Pada tahap ini perusahaan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
mengidentifikasi kebutuhan Kota Semarang. Kuisioner ini
teknik yang sesuai dengan merupakan kuisioner yang dilakukan
keinginan dan kebutuhan untuk mengetahui keinginan para
konsumen. Hal ini memberikan konsumen terhadap alat untuk
respon teknik untuk setiap memaksimalkan hasil rontokan
keinginan dan kebutuhan jagung yang mereka harapkan.
konsumen yang dibutuhkan Kuisioner ini terdiri atas 2 bagian,
konsumen. Keadaan ini yaitu bagian pertama berupa
menunjukkan bagaimana kebutuhan konsumen, bagian kedua
perusahaan akan memberikan berupa tingkat kepentingan dan
respons terhadap apa yang kepuasan konsumen (responden)
diinginkan konsumen. dengan adanya perancangan alat
4. Penentuan hubungan antara perontok jagung dengan melihat dari
kebutuhan konsumen dengan berbagai segi.
kepentingan teknik
Tabel 2 Atribut Kebutuhan Responden

No Atribut

1 Kinerja alat cepat

2 Mudah dioperasikan
Tersedianya tempat penyimpanan
3
alat
Adanya penyetelan alat sebelum
4
digunakan
5 Mudah dibersihkan

6 Hemat tempat

7 Adanya kunci pengamanan


Adanya pelindung pada roda
8
perontokan
Tidak ada bagian alat yang
9
berbahaya
10 Tidak ada sudut yang tajam

11 Tampilan produk menarik

12 Variasi tekstur halus

13 Awet dan tidak mudah keropos

14 Mudah penggantian parts

15 Komponen mudah dijangkau

16 Alat mudah dipindahkan

17 Harga yang terjangkau Contoh perhitungan pada importance


18 Bersaing dengan produk lain to customer (tingkat kepentingan)
pertanyaan nomor 1 sebagai berikut :
Untuk menghitung tingkat
kepentingan konsumen diperoleh dari
Variabel kebutuhan konsumen
:
tersebut kemudian disebar dan dicari
Tingkat kepentingan =
berdasarkan tingkat kepentingan dan ( )

kepuasan konsumen. Hasil kuesioner =

setelah disebar kemudian direkap = 1,37
berdasarkan tingkat kepentingan
konsumen dan disajikan pada Tabel 3 Dari perhitungan tingkat kepentingan
berikut: konsumen kita akan mudah mencari
rasio perbaikan, raw weight, dan
normalized weight
Gambar 1 House Of Quality
Tabel 5 Spesifikasi Teknik Alat Perontok Jagung Model bangun alat perontok jagung pada
Roda
laporan tugas akhir ini, maka sesuai
No
Kepentingan Perontok Jagung perumusan masalah yaitu apakah
Teknik Model Roda
1 Panjang keseluruhan 40 cm rancang bangun alat perontok jagung
2 Lebar keseluruhan 30 cm dengan menggunakan metode QFD
3 Tinggi keseluruhan 50 cm (Quality Function Deployment) dapat
4 Berat alat 15 kg mengoptimalkan hasil perontokan
5 Material bodi Kayu jagung di Kelurahan Wonoplumbon
6 Material rangka Kayu
dapat disimpulkan sebagai berikut :
7 Kecepatan putaran 800 rpm
8 Daya 125 watt
1) Konsep rancang bangun alat
9 Desain alat lebar perontok jagung dengan
10 Bahan cat plitur menggunakan metode QFD
11 Sistem stater Saklar (Quality Function
Tingkat harga suku
12
cadang
Terjangkau Deployment) menggunakan
13
Ketersediaan suku
Banyak
urutan bobot nilai. Sesuai
cadang
dengan yang diinginkan oleh
14 Penggerak Dinamo
15 Harga jual Rp 350.000,-
konsumen yaitu : hemat
16 Diameter roda 12 cm tempat, mudah dibersihkan,
17 Bahan pengokrok Ban karet bersaing dengan produk lain,
18 Lebar roda 5 cm harga yang terjangkau, alat
19 Energi Listrik mudah dipindahkan, kinerja
20 Pelindung Kunci
alat cepat, tidak ada bagian
alat yang berbahaya, tampilan
produk menarik, tidak ada
sudut yang tajam, variasi
tekstur halus, awet dan tidak
mudah keropos, mudah
penggantian parts, serta
mudah dioperasikan yang
semua komponen tersebut ada
dalam QFD (Quality Function
Deployment).
2) Dari beberapa komponen yang
diinginkan oleh konsumen ada
beberapa komponen yang
merupakan kelebihan dari alat
perontok jagung yang telah
Gambar 2 Alat Perontok Jagung Jenis Roda dibuat dengan produk yang
lain yaitu tidak ada bagian alat
yang berbahaya, harga yang
PENUTUP terjangkau, awet dan tidak
mudah keropos, kinerja alat
KESIMPULAN cepat, mudah dioperasikan,
hemat tempat, mudah
Berdasarkan hasil penelitian dan penggantian parts.
pembahasan masalah dalam rancang
Saran Ismuni. 2005. Budidaya Hasil
Pertanian.
Saran yang dapat diberikan http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-
dari perancang dan pengembangan content/uploads/2012/03/2.Sudirman.
alat perontok jagung ini adalah : 2010. pdf. Diakses pada 14 Mei 2013
pukul 14.03.
1) Desain alat perontok jagung
Jihan. Inovasi Teknologi Jagung.
ini jauh dari sempurna sangat
2011.
dibutuhkan banyak
http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/i
penambahan dan inovasi
nd /images/stories/13spros11.pdf.
untuk menjadikan produk ini
Diakses pada 13 Mei 2013 pukul
menjadi lebih baik lagi
17.28.
2) Sebaiknya produk ini tidak di
[1] Kasryno, F. 2002. Perkembangan
jual satuan melainkan di
Produksi dan Komsumsi jagung dunia
tawarkan langsung
selama empat dekade yang lalu dan
kepengguna (petani jagung)
implikasinya bagi Indonesia. Makalah
sehingga konsumen yang
disampaikan pada Diskusi Nasional
membutuhkan alat ini bisa
Agribisnis jagung di Bogor, 24 Juni
menggunakan/mencoba alat
2002. Badan Litbang Pertanian.
ini secara langsung.
Kusni, Ahmad. 2012. Perancangan
Mesin Pemipil Jagung (online) http :
DAFTAR PUSTAKA
//kusni.blogspot.com/2012/1
Aritonang, Lerbin R. (2005). 2/perancangan-produk.html, diakses
Kepuasan Pelanggan. Penerbit PT. pada 30 April 2013 pukul 19.25.
Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Nasution, M.N. 2001. Manajemen
Cohen, L. (1995). Quality Function Mutu Terpadu. Jakarta : Ghalia
Deployment:How To Make QFD Indonesia.
Work For You. Addison Wesley Ulrich K. T dan Eppinger S.D., 2001.
Publishing Co. Perancangan dan Pengembangan
Fauzi, A. A., 2010, Rancang Bangun Produk. Edisi Pertama. McGraw-Hill.
Mesin Exstractor Cassava, Proyek Penerbit Salemba Teknik.
Akhir, Program Studi D III Teknik [3] Subandi. 2008. Varietas Bersari
Mesin. Universitas Sebelas Maret : Bebas Vs Varietas Hibrida pada
Surakarta. Jagung. Bogor.
Frank J.Riley. 1996. Assembly [2] Sudjana, A. Rifin, Sudjati. 1991.
Automation, A. Management, Jagung. Bahan Penelitian dan
Handbook, Second Edition,Newyork : Pengembangan Pertanian. Balai
Industri Press Inc. Penelitian Pangan Bogor : Buletin
Harsoekoesoemo, D., 2004. Teknik Pertanian.
Pengantar Perancangan Teknik Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
(Perancangan Produk). Edisi Kedua. Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
ITB: Bandung.
Umar, Husein. 2005. Riset
Husni. 2010. Produk Bermutu. http :
Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
//www.KRjogja.com/ Diakses pada 2
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Mei 2013 pukul 09.00.

Вам также может понравиться