Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
Dalam bab ini penulis akan membahas hasil penelitian dan penafsiran terhadap hasil
tersebut. Analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, yaitu untuk
mendeskripsikan gambaran terhadap hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan tes
hasil belajar yang berupa diskripsi skor rata-rata, proporsi dan presentase. Terdapat 3 (tiga)
Pelaksanaan penelitian siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24
Januari 2011. Pada siklus pertama ini guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana tindakan yang telah dirumuskan. Tindakan kelas ini ditetapkan melalui
a. Perencanaan (Planning)
3. Menyusun soal.
b. Tindakan (Action)
1. Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pertemuan pertama ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan
pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik dari pembelajaran sebelumnya maupun
pengetahuan yang didapat siswa dari kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru (peneliti)
menjelaskan secara singkat materi pelajaran sesuai dengan indikator yang telah
2. Guru (peneliti) akan menerapkan metode problem solving dengan langkah awal
membagi siswa ke dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang siswa.
rendah, sedang dan tinggi. Lalu guru (peneliti) membagikan LKS dan alat-alat yang
3. Selanjutnya guru (peneliti) menjelaskan cara siswa bekerja dalam kelompok sesuai
dengan petunjuk LKS 1, pada saat siswa bekerja, guru membimbing dan mengawasi
siswa, dan guru (peneliti) memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya
memantau siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam
berdiskusi.
ujian tertulis (Post tes) untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi
zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia, sesuai dengan soal-soal yang telah
c. Pengamatan (Observasion)
melaksanakan semua tindakan pada siklus pertama di kelas V SDN 4 Jaya, dan hasil
pengamatan, catatan lapangan guru serta hasil post tes diperoleh hasil sebagai berikut:
aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang
dilakukan siswa masih kurang baik adalah dalam kegiatan bertanya atau mengajukan
2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis data ternyata prestasi belajar
siswa pada siklus pertama masih ada siswa yang memiliki kriteria belum tuntas belajar,
Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas diketahui
bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 90 sebanayak 1 orang siswa, yang
mendapat nilai 80 sebanyak 6 orang, yang mendapat nilai 70 sebanyak 10 orang. Siswa
yang memperoleh nilai 60 adalah sebanyak 8 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai
50 adalah 5 orang siswa, sementara itu siswa yang mendapatkan nilai 40 adalah 4
orang. Dengan nilai rata-rata mencapai 67,94 yang secara keseluruhan belum dapat
31
diketegorikan kepada ketuntasan belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar siswa
Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada
materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,
berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada
mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar secara individu sebanyak 17 orang atau 50%, sedangkan 17 orang
lainnya atau 50% lagi dari jumlah keseluruhan siswa belum mencapai tingkat
ketuntasan belajar.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh oleh guru dan
pengamat selama tatap muka pada siklus pertama, terlihat ada pengaruh selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan dapat ditinjau dari
keberhasilan dan kelemahannya, baik dari pihak guru maupun siswa. Keberhasilan dan
Guru harus menindaklanjuti peningkatan hasil tes belajar dengan memberikan tugas
Pada aktivitas siswa yang masih perlu mendapatkan perbaikan adalah dalam
menyimpulkan pelajaran.
Hasil belajar siswa masih belum sebagaimana yang diharapkan karena masih
terdapat 17 orang siswa yang mencapai hasil belajarnya dibawah kategori baik,
32
sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari guru (peneliti) pada pelaksanaan
tindakan II.
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Januari 2011. Berdasarkan
refleksi yang ada pada siklus pertama, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa
tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama perlu perbaikan pada siklus kedua agar
a. Perencanaan (Planning)
Tujuan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua sama dengan yang
direncanakan pada siklus pertama sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa tentang materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia yang diajarkan melalui
Pada siklus kedua akan dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan pada siklus
pertama, yaitu pembelajaran dengan menerapkan metode problem solving yang lebih
2. Menyiapkan LKS 2
3. Guru akan menerapkan metode problem solving dalam proses pembelajaran yang
b. Tindakan (Action)
33
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini, memotivasi
siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan awal yang dimiliki
siswa baik dalam pembelajaran sebelumnya maupun pengetahuan yang didapat dari
siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka telah
pada LKS 2.
post tes 2, untuk mengukur kemampuan siswa. Dengan menggunakan soal yang
telah disusun oleh guru dan sesuai waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
5. Selanjutnya guru (peneliti) akan melakukan refleksi tentang apa yang telah
c. Pengamatan (Observation)
34
Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan dan hasil pengematan, serta
Kegiatan siswa yang masih kurang adalah tentang menulis yang relevan dengan
tentang aktivitas lainnya sudah dapat dikategorikan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis dan pengolahan data post tes
untuk prestasi belajar siswa pada siklus kedua sudah ada yang meningkat dan siswa
yang memiliki kriteria belum tuntas belajar sudah kurang jumlahnya, sebagaimana
Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 adalah 1 orang
siswa, yang memperoleh nilai 90 sebanyak 2 orang siswa, yang mendapat nilai 80
memperoleh nilai 60 adalah sebanyak 7 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 50
adalah 5 orang siswa, sementara itu tidak terdapat lagi siswa yang mendapatkan nilai
35
dibawah 40. Dengan nilai rata-rata mencapai 68,24 yang secara keseluruhan belum
dapat diketegorikan kepada ketuntasan belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar
Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada
materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,
berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada
mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar secara individu sebanyak 22 orang atau 64%, sedangkan 12 orang
lainnya atau 36% lagi dari jumlah keseluruhan siswa belum mencapai tingkat
ketuntasan belajar.
d. Refleksi (Refletion)
seharusnya nilai ratarata yang harus dicapai siswa kelas V SD Negeri 4 Jaya pada
materi Kerajaan Islam di Indonesia adalah minimal 70 baru dapat dikatakan tuntas
belajar. Sementara nilai yang diperoleh pada siklus II adalah masih ada siswa yang
memperoleh nilai dalam kategori dibawah kategori baik. Hal ini menunjukkan
pencapaian nilai KKM pada pembelajaran siklus II belum tercapai dan masih ada yang
perlu diperbaiki seperti cara berkomunikasi dengan setiap kelompok siswa, dalam
mengemukakan pendapat di depan kelas, dalam melaksanakan diskusi tentang hasil kerja
kelompok yang dilakukan oleh kelompoknya masing-masing. Oleh karena itu peneliti
(guru) ingin mengembangkannya kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada siklus
II tersebut pada pelaksanaan pembelajaran siklus III sehingga dapat tercapainya tujuan
penelitian ini secara efektif dan efesien dan lebih sempurna seperti yang diharapkan.
36
maksimal dan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih percaya diri pada saat
Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus kedua, maka guru (peneliti) bersama dengan
pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua perlu
a. Perencanaan (Planning)
siklus kedua, yaitu dengan melakukan peningkatan untuk memotivasi siswa dalam
(RPP-3).
2. Menyiapkan LKS 3.
b. Tindakan (Action)
2. Guru memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
guru/temannya.
3. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini,
memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan yang
4. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6
orang.
siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka telah
pada LKS 3.
c. Pengamatan (Observation)
Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan selama siklus ketiga, hasil
pengamatan dan tes hasil belajar siswa, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pengamatan tentang aktivitas siswa pada siklus ketiga dapat disimpulkan bahwa :
Pada saat siswa membacakan hasil kerja kelompok masing-masing, terlihat bahwa
hasil kerja antar kelompok hampir sama, ini berarti pemahaman siswa secara umum
hampir sama. Dan berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat lagi
38
2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis dan pengolahan data post tes
untuk prestasi belajar siswa yang diperoleh adalah prestasi belajar siswa pada siklus
ketiga ini sudah meningkat dan dapat dikatakan pada tingkat ketuntasan belajar siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 adalah 2 orang
siswa, yang memperoleh nilai 90 sebanayak 5 orang siswa, yang mendapat nilai 80
sebanyak 12 orang, yang mendapat nilai 70 sebanyak 15 orang. Sementara itu tidak
terdapat lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah 70. Hasil belajar siswa pada siklus
III tersebut diukur berdasarkan jawaban 5 soal dalam bentuk essay yang dikerjakan
oleh siswa kelas V SD Negeri 4 Jaya Dan untuk menentukan hasil belajar atau
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa diketahui bahwa rata-rata hasil belajar
pada RPP-3 yang dicapai adalah 78,28 meningkat drastis dari siklus sebelumnya yaitu
68,24.
39
Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada
materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,
berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada
mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V SD
d. Refleksi (Reflection)
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru (peneliti)
selama tatap muka pada siklus ketiga terlihat adanya keberhasilan dalam pembelajaran
Kemampuan siswa berdiskusi dan bekerja dalam kelompok sudah berjalan secara
efektif dan suasana diskusi semakin hidup, tidak lagi didominasi oleh sisiwa-siswa
tertentu saja.
Penggunaan waktu pembelajaran sudah efesien dan sudah sesuai dengan rencana
pembelajaran.
Hasil belajar siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai target nilai
4.2.1 Siklus I
Pada Siklus I (RPP-1) penelitian tindakan kelas ini belum sesuai dengan yang
diharapkan dimana masih banyak siswa yang memperoleh nilai hasil belajar belum
memuaskan atau masih dalam kategori cukup bahkan ada siswa yang memperoleh nilai
dalam kategori kurang. Sementara tentang aktivitas siswa juga masih terjadi kelemahan-
40
kelemahan seperti bertanya atau mengajukan pertanyaan, bekerja dalam kelompok dan
menyimpulkan pelajaran.
bermakna. Hal ini mengisyaratkan dimana pencapaian hasil belajar siswa sangat mudah
pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Mbulu (2001:69)
bahwa siswa menjadi aktif dalam belajar dengan melaksanakan kerja kelompok, dan
yang dilakukannya serta siswa belajar menguji hiptesis dan tidak tergesa-gesa
4.2.2 Siklus II
siklus I. hal ini dapat dilihat dari kelemahan-kelemahan yang terjadi tentang aktivitas
siswa, serta tentang hasil belajar siswapun meningkat, hal ini ditandai dengan
Pada siklus kedua tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang termasuk dalam
kategori cukup relatif menurun, hal ini sebagaimana data yang diperoleh dari hasil tes
siswa pada siklus II yang terdapat pada tabel 4.2 yang menunjukkan bahwa siswa yang
mencapai nilai dibawah 70 termasuk dalam kategori jumlah yang sedikit. Sementara
siswa yang mencapai kategori kurang tidak terdapat lagi pada pembelajaran siklus II. Hal
ini sangat berbeda dengan hasil tes akhir siswa pada siklus I, dimana tingkat pencapaian
41
hasil belajar siswa masih dalam kategori rendah dengan ditandai benyaknya siswa yang
problem solving, hal ini karena siswa dalam melakukan kegiatan kelompok sudah
bermakna bagi hasil belajarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Munandar (2002:31)
bahwa apabila seorang siswa dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas
diikutsertakan dalam melakukan kegiatan langsung bersama dengan guru atau bersama
dengan siswa maka daya ingat mengenai materi yang sedang dipelajarinya menjadi
sangat bermakna dan susah dilupakan, hal ini disebabkan apa yang dialami siswa dalam
pengalaman belajar selalu ada hubungannya dengan daya imajinasinya dan pengalaman
hidupnya.
Pada siklus III, keberhasilan siswa dalam pembelajaran mencapai hasil yang
Kemampuan tersebut menunjukkan keberhasilan pada siklus III (RPP-3). Siklus III
dilaksanakan setelah ada refleksi dan perencanaan ulang oleh peneliti (guru) sehingga
menunjukkan hasil yang optimal karena prestasi belajar siswa mencapai pada tingkat
kategori baik dan sangat baik sekali atau nilai yang diperoleh siswa pada hasil tes akhir
menunjukkan bahwa tidak terdapat lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah 70, akan
tetapi nilai yang diperoleh siswa rata-ratanya di atas nilai 70 yang termasuk dalam
kategori baik serta sangat baik sekali, dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai
ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Data tersebut menunjukkan bahwa
42
penerapan metode problem solving dalam pembelajaran IPS tentang pokok bahasan