Вы находитесь на странице: 1из 15

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis akan membahas hasil penelitian dan penafsiran terhadap hasil

tersebut. Analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, yaitu untuk

mendeskripsikan gambaran terhadap hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan tes

hasil belajar yang berupa diskripsi skor rata-rata, proporsi dan presentase. Terdapat 3 (tiga)

siklus dalam penelitian ini.

4.1.1 Siklus Pertama

Pelaksanaan penelitian siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24

Januari 2011. Pada siklus pertama ini guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan rencana tindakan yang telah dirumuskan. Tindakan kelas ini ditetapkan melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Untuk keperluan pembelajaran pada pertemuan pertama :

1. Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).

3. Menyusun soal.

4. Menyusun instrumen pengamatan aktivitas siswa.

b. Tindakan (Action)

Berdasarkan perencanaan dan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru

(peneliti) dan satu orang pengamat melakukan pengamatan yaitu:


29

1. Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

pertemuan pertama ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan

pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik dari pembelajaran sebelumnya maupun

pengetahuan yang didapat siswa dari kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru (peneliti)

menjelaskan secara singkat materi pelajaran sesuai dengan indikator yang telah

disusun pada RPP 1.

2. Guru (peneliti) akan menerapkan metode problem solving dengan langkah awal

membagi siswa ke dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang siswa.

Kemampuan setiap anggota kelompok bervariasi dari siswa yang berkemampuan

rendah, sedang dan tinggi. Lalu guru (peneliti) membagikan LKS dan alat-alat yang

dibutuhkan dalam pembelajaran.

3. Selanjutnya guru (peneliti) menjelaskan cara siswa bekerja dalam kelompok sesuai

dengan petunjuk LKS 1, pada saat siswa bekerja, guru membimbing dan mengawasi

siswa, dan guru (peneliti) memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya

dapat dibuktikan dengan melakukan kerja kelompok.

4. Selama proses melakukan kegiatan dalam kelompok, guru (peneliti) berupaya

memantau siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam

berdiskusi.

5. Setelah kerja kelompok dilaksanakan guru (peneliti) meminta siswa

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergilir.

6. Di akhir pembelajaran guru (peneliti) akan melakukan penilaian dengan memberikan

ujian tertulis (Post tes) untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi

zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia, sesuai dengan soal-soal yang telah

disusun dan sesuai dengan waktu pada perencanaan pembelajaran.


30

c. Pengamatan (Observasion)

Pengamatan dilakukan ketika tindakan dilaksanakan. Setelah guru (peneliti)

melaksanakan semua tindakan pada siklus pertama di kelas V SDN 4 Jaya, dan hasil

pengamatan, catatan lapangan guru serta hasil post tes diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I

aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang

dilakukan siswa masih kurang baik adalah dalam kegiatan bertanya atau mengajukan

pertanyaan, bekerja dalam kelompok dan menyimpulkan pelajaran.

2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis data ternyata prestasi belajar

siswa pada siklus pertama masih ada siswa yang memiliki kriteria belum tuntas belajar,

sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan siswa dalam Memahami dan


Menguasai Materi Zaman Penjajahan Bangsa Eropa Di Indonesia
pada siklus 1

NO Nilai Frekuensi Persentase Ket Persentase


1 100 - -
2 90 1 2,95 %
70 50,00 %
3 80 6 17,65 %
4 70 10 29,42 %
5 60 8 23,53 %
6 50 5 14,71 % 70 50,00 %
7 40 4 11,77 %
Jumlah 34 - 100
Rata-rata 2310/34= 67,94

Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas diketahui

bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 90 sebanayak 1 orang siswa, yang

mendapat nilai 80 sebanyak 6 orang, yang mendapat nilai 70 sebanyak 10 orang. Siswa

yang memperoleh nilai 60 adalah sebanyak 8 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai

50 adalah 5 orang siswa, sementara itu siswa yang mendapatkan nilai 40 adalah 4

orang. Dengan nilai rata-rata mencapai 67,94 yang secara keseluruhan belum dapat
31

diketegorikan kepada ketuntasan belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar siswa

belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti (guru).

Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada

materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,

berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada

mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar secara individu sebanyak 17 orang atau 50%, sedangkan 17 orang

lainnya atau 50% lagi dari jumlah keseluruhan siswa belum mencapai tingkat

ketuntasan belajar.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh oleh guru dan

pengamat selama tatap muka pada siklus pertama, terlihat ada pengaruh selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan dapat ditinjau dari

keberhasilan dan kelemahannya, baik dari pihak guru maupun siswa. Keberhasilan dan

kelemahan tersebut antara lain:

Guru harus menindaklanjuti peningkatan hasil tes belajar dengan memberikan tugas

rumah atau menjelaskan kembali soal tersebut.

Pada aktivitas siswa yang masih perlu mendapatkan perbaikan adalah dalam

kegiatan bertanya atau mengajukan pertanyaan, bekerja dalam kelompok dan

menyimpulkan pelajaran.

Hasil belajar siswa masih belum sebagaimana yang diharapkan karena masih

terdapat 17 orang siswa yang mencapai hasil belajarnya dibawah kategori baik,
32

sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari guru (peneliti) pada pelaksanaan

tindakan II.

4.1.2 Siklus Kedua

Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Januari 2011. Berdasarkan

refleksi yang ada pada siklus pertama, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa

tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama perlu perbaikan pada siklus kedua agar

pembelajaran yang berlangsung lebih optimal, yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Tujuan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua sama dengan yang

direncanakan pada siklus pertama sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa tentang materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia yang diajarkan melalui

penggunaan metode problem solving.

Pada siklus kedua akan dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan pada siklus

pertama, yaitu pembelajaran dengan menerapkan metode problem solving yang lebih

sesuai dengan RPP-2. Persiapan untuk pelaksanaan rencana tersebut berupa:

1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP-2) dan istrumen penelitian lainnya.

2. Menyiapkan LKS 2

3. Guru akan menerapkan metode problem solving dalam proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Dengan langkah awal membagi siswa ke dalam 5 kelompok

dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

b. Tindakan (Action)
33

Berdasarkan rencana tindakan pembelajaran yang telah dipersiapkan guru dan

pengamat maka kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini, memotivasi

siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan awal yang dimiliki

siswa baik dalam pembelajaran sebelumnya maupun pengetahuan yang didapat dari

kehidupan sehari-hari. dan guru (peneliti) memberikan pengarahan kepada siswa

bagaimana proses belajar mengajar dengan menerapkan metode problem solving.

2. Selama proses melakukan kegiatan dalam kelompok, guru berupaya memantau

siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka telah

peroleh dengan teman sekelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

pada LKS 2.

3. Setelah kerja kelompok dilaksanakan siswa, guru meminta siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya secara bergiliran.

4. Di akhir pembelajaran guru mengadakan penilaian dengan mengedarkan soal berupa

post tes 2, untuk mengukur kemampuan siswa. Dengan menggunakan soal yang

telah disusun oleh guru dan sesuai waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

5. Selanjutnya guru (peneliti) akan melakukan refleksi tentang apa yang telah

dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

6. Berdasarkan hasil refleksi tersebut guru akan menyusun langkah-langkah tindakan

selanjutnya pada siklus ketiga.

c. Pengamatan (Observation)
34

Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan dan hasil pengematan, serta

hasil ulangan harian siswa, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus kedua

Kegiatan siswa yang masih kurang adalah tentang menulis yang relevan dengan

kegiatan belajar mengajar dan bertanya atau mengajukan pertanyaan. Sementara

tentang aktivitas lainnya sudah dapat dikategorikan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis dan pengolahan data post tes

untuk prestasi belajar siswa pada siklus kedua sudah ada yang meningkat dan siswa

yang memiliki kriteria belum tuntas belajar sudah kurang jumlahnya, sebagaimana

terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan siswa dalam Memahami dan


Menguasai Materi Zaman Penjajahan Bangsa Eropa Di Indonesia
pada siklus II

NO Nilai Frekuensi Persentase Ket Persentase


1 100 - -
2 90 2 5,89 %
70 64,72 %
3 80 7 20,59 %
4 70 13 38,24 %
5 60 7 20,59 %
6 50 5 14,71 % 70 35,28 %
7 40 - -
Jumlah 34 - 100
Rata-rata 2320/34= 68,24

Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 adalah 1 orang

siswa, yang memperoleh nilai 90 sebanyak 2 orang siswa, yang mendapat nilai 80

sebanyak 7 orang, yang mendapat nilai 70 sebanyak 13 orang. Siswa yang

memperoleh nilai 60 adalah sebanyak 7 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 50

adalah 5 orang siswa, sementara itu tidak terdapat lagi siswa yang mendapatkan nilai
35

dibawah 40. Dengan nilai rata-rata mencapai 68,24 yang secara keseluruhan belum

dapat diketegorikan kepada ketuntasan belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar

siswa belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti (guru).

Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada

materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,

berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada

mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar secara individu sebanyak 22 orang atau 64%, sedangkan 12 orang

lainnya atau 36% lagi dari jumlah keseluruhan siswa belum mencapai tingkat

ketuntasan belajar.

d. Refleksi (Refletion)

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa

seharusnya nilai ratarata yang harus dicapai siswa kelas V SD Negeri 4 Jaya pada

materi Kerajaan Islam di Indonesia adalah minimal 70 baru dapat dikatakan tuntas

belajar. Sementara nilai yang diperoleh pada siklus II adalah masih ada siswa yang

memperoleh nilai dalam kategori dibawah kategori baik. Hal ini menunjukkan

pencapaian nilai KKM pada pembelajaran siklus II belum tercapai dan masih ada yang

perlu diperbaiki seperti cara berkomunikasi dengan setiap kelompok siswa, dalam

mengemukakan pendapat di depan kelas, dalam melaksanakan diskusi tentang hasil kerja

kelompok yang dilakukan oleh kelompoknya masing-masing. Oleh karena itu peneliti

(guru) ingin mengembangkannya kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada siklus

II tersebut pada pelaksanaan pembelajaran siklus III sehingga dapat tercapainya tujuan

penelitian ini secara efektif dan efesien dan lebih sempurna seperti yang diharapkan.
36

Upaya yang harus dilakukan diantaranya adalah dengan cara mengoptimalkan

langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan metode problem solving dengan

maksimal dan memberikan motivasi kepada siswa agar lebih percaya diri pada saat

menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan.

4.1.3 Siklus Ketiga

Siklus ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 07 Februari 2011.

Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus kedua, maka guru (peneliti) bersama dengan

pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua perlu

perbaikan pada siklus ketiga agar pembelajaran berlangsung lebih optimal.

a. Perencanaan (Planning)

Pada siklus ketiga akan dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan pada

siklus kedua, yaitu dengan melakukan peningkatan untuk memotivasi siswa dalam

mengikuti PBM, berdiskusi, menyampaikan hasil diskusi, dan menjawab setiap

pertanyaan dengan keyakinan. Untuk itu dilakukan persiapan-persiapan berupa:

1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP-3).

2. Menyiapkan LKS 3.

3. Menyusun soal tes 3

b. Tindakan (Action)

Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan,

guru dengan pengamat, maka kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan.


37

2. Guru memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan

guru/temannya.

3. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini,

memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan yang

didapat dari kehidupan sehari-hari.

4. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6

orang.

5. Selama proses melakukan kegiatan dalam kelompok, guru berupaya memantau

siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka telah

peroleh dengan teman sekelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

pada LKS 3.

6. Setelah kerja kelompok dilaksanakan siswa, guru meminta siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya secara bergiliran.

7. Di akhir pembelajaran guru mengadakan penilaian dengan menggunakan soal

berupa post tes, untuk mengukur kemampuan siswa.

c. Pengamatan (Observation)

Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan selama siklus ketiga, hasil

pengamatan dan tes hasil belajar siswa, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pengamatan tentang aktivitas siswa pada siklus ketiga dapat disimpulkan bahwa :

Pada saat siswa membacakan hasil kerja kelompok masing-masing, terlihat bahwa

hasil kerja antar kelompok hampir sama, ini berarti pemahaman siswa secara umum

hampir sama. Dan berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat lagi
38

kelemahan-kelemahan siswa dalam beraktivitas pada proses pembelajaran siklus III

dengan menerapkan metode problem solving.

2. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis dan pengolahan data post tes

untuk prestasi belajar siswa yang diperoleh adalah prestasi belajar siswa pada siklus

ketiga ini sudah meningkat dan dapat dikatakan pada tingkat ketuntasan belajar siswa.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan siswa dalam Memahami dan


Menguasai Materi Zaman Penjajahan Bangsa Eropa Di Indonesia
pada siklus III

NO Nilai Frekuensi Persentase Ket Persentase


1 100 2 5.89 %
2 90 5 14,71 %
70 100 %
3 80 12 35,30 %
4 70 15 44,12 %
5 60 - -
6 50 - - 70 -
7 40 - -
Jumlah 34 - 100
Rata-rata 2660/34= 78,28

Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 5 soal pada tabel di atas

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 adalah 2 orang

siswa, yang memperoleh nilai 90 sebanayak 5 orang siswa, yang mendapat nilai 80

sebanyak 12 orang, yang mendapat nilai 70 sebanyak 15 orang. Sementara itu tidak

terdapat lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah 70. Hasil belajar siswa pada siklus

III tersebut diukur berdasarkan jawaban 5 soal dalam bentuk essay yang dikerjakan

oleh siswa kelas V SD Negeri 4 Jaya Dan untuk menentukan hasil belajar atau

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa diketahui bahwa rata-rata hasil belajar

pada RPP-3 yang dicapai adalah 78,28 meningkat drastis dari siklus sebelumnya yaitu

68,24.
39

Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan metode problem solving pada

materi zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia seperti pada tabel di atas,

berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 4 Jaya yaitu minimal 70 pada

mata pelajaran IPS, tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V SD

Negeri 4 Jaya telah mencapai tingkat ketuntasan belajar secara individu.

d. Refleksi (Reflection)

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru (peneliti)

selama tatap muka pada siklus ketiga terlihat adanya keberhasilan dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode problem solving, antara lain:

Kemampuan siswa berdiskusi dan bekerja dalam kelompok sudah berjalan secara

efektif dan suasana diskusi semakin hidup, tidak lagi didominasi oleh sisiwa-siswa

tertentu saja.

Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru.

Penggunaan waktu pembelajaran sudah efesien dan sudah sesuai dengan rencana

pembelajaran.

Hasil belajar siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai target nilai

KKM yang ditentukan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Siklus I

Pada Siklus I (RPP-1) penelitian tindakan kelas ini belum sesuai dengan yang

diharapkan dimana masih banyak siswa yang memperoleh nilai hasil belajar belum

memuaskan atau masih dalam kategori cukup bahkan ada siswa yang memperoleh nilai

dalam kategori kurang. Sementara tentang aktivitas siswa juga masih terjadi kelemahan-
40

kelemahan seperti bertanya atau mengajukan pertanyaan, bekerja dalam kelompok dan

menyimpulkan pelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang sangat

bermakna. Hal ini mengisyaratkan dimana pencapaian hasil belajar siswa sangat mudah

diraih dengan melibatkan siswa secara langsung dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Mbulu (2001:69)

bahwa siswa menjadi aktif dalam belajar dengan melaksanakan kerja kelompok, dan

siswa menjadi mudah untuk mengingat materi pelajaran melalui penemuan-penemuan

yang dilakukannya serta siswa belajar menguji hiptesis dan tidak tergesa-gesa

mengambil kesimpulan, ia berlatih berfikir ilmiah.

4.2.2 Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran lebih berkembang dibandingkan dengan

siklus I. hal ini dapat dilihat dari kelemahan-kelemahan yang terjadi tentang aktivitas

siswa, serta tentang hasil belajar siswapun meningkat, hal ini ditandai dengan

menurunnya jumlah siswa yang mencapai nilai dibawah kategori baik.

Pada siklus kedua tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang termasuk dalam

kategori cukup relatif menurun, hal ini sebagaimana data yang diperoleh dari hasil tes

siswa pada siklus II yang terdapat pada tabel 4.2 yang menunjukkan bahwa siswa yang

mencapai nilai dibawah 70 termasuk dalam kategori jumlah yang sedikit. Sementara

siswa yang mencapai kategori kurang tidak terdapat lagi pada pembelajaran siklus II. Hal

ini sangat berbeda dengan hasil tes akhir siswa pada siklus I, dimana tingkat pencapaian
41

hasil belajar siswa masih dalam kategori rendah dengan ditandai benyaknya siswa yang

mencapai nilai dibawah 70.

Pembelajaran siklus II hasil belajar meningkat dengan menerapkan metode

problem solving, hal ini karena siswa dalam melakukan kegiatan kelompok sudah

menemukan langkah-langkah yang kongkrit sehingga kegiatan yang dilakukan sangat

bermakna bagi hasil belajarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Munandar (2002:31)

bahwa apabila seorang siswa dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas

diikutsertakan dalam melakukan kegiatan langsung bersama dengan guru atau bersama

dengan siswa maka daya ingat mengenai materi yang sedang dipelajarinya menjadi

sangat bermakna dan susah dilupakan, hal ini disebabkan apa yang dialami siswa dalam

pengalaman belajar selalu ada hubungannya dengan daya imajinasinya dan pengalaman

hidupnya.

4.2.3 Siklus III

Pada siklus III, keberhasilan siswa dalam pembelajaran mencapai hasil yang

memuaskan, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa lebih meningkat.

Kemampuan tersebut menunjukkan keberhasilan pada siklus III (RPP-3). Siklus III

dilaksanakan setelah ada refleksi dan perencanaan ulang oleh peneliti (guru) sehingga

menunjukkan hasil yang optimal karena prestasi belajar siswa mencapai pada tingkat

kategori baik dan sangat baik sekali atau nilai yang diperoleh siswa pada hasil tes akhir

menunjukkan bahwa tidak terdapat lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah 70, akan

tetapi nilai yang diperoleh siswa rata-ratanya di atas nilai 70 yang termasuk dalam

kategori baik serta sangat baik sekali, dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai

ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Data tersebut menunjukkan bahwa
42

penerapan metode problem solving dalam pembelajaran IPS tentang pokok bahasan

zaman penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dapat meningkatkan pemahaman siswa

dalam memahami konsep tersebut.

Вам также может понравиться

  • Bab V
    Bab V
    Документ1 страница
    Bab V
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Документ1 страница
    Daftar Tabel
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Документ1 страница
    Daftar Tabel
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Документ1 страница
    Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Документ1 страница
    Lembar Aktivitas Guru Dan Siswa
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ4 страницы
    Bab I
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ17 страниц
    Bab Ii
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ1 страница
    Abs Trak
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Akbar
    Оценок пока нет
  • RPP 3
    RPP 3
    Документ2 страницы
    RPP 3
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ1 страница
    Soal
    Akbar
    Оценок пока нет
  • RPP 2
    RPP 2
    Документ2 страницы
    RPP 2
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Lks
    Lks
    Документ1 страница
    Lks
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ1 страница
    Soal
    Akbar
    Оценок пока нет
  • RPP 3
    RPP 3
    Документ2 страницы
    RPP 3
    Akbar
    Оценок пока нет
  • NO Nama Tokoh Pejuang Asal Daerah Peranannya
    NO Nama Tokoh Pejuang Asal Daerah Peranannya
    Документ1 страница
    NO Nama Tokoh Pejuang Asal Daerah Peranannya
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ1 страница
    Soal
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Lks
    Lks
    Документ1 страница
    Lks
    Akbar
    Оценок пока нет
  • RPP 1 Betul
    RPP 1 Betul
    Документ2 страницы
    RPP 1 Betul
    Akbar
    Оценок пока нет
  • RPP 1 Betul
    RPP 1 Betul
    Документ2 страницы
    RPP 1 Betul
    Akbar
    Оценок пока нет
  • Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Документ9 страниц
    Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Deni Riandy
    Оценок пока нет
  • Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Документ9 страниц
    Qanun Gampong Susunan Organisasi Dan Tata Cara Kerja Pemerintah Gampong
    Deni Riandy
    Оценок пока нет
  • Apbg Putue
    Apbg Putue
    Документ17 страниц
    Apbg Putue
    Deni Riandy
    Оценок пока нет
  • Qanun APBG 2016 Putue 2016
    Qanun APBG 2016 Putue 2016
    Документ5 страниц
    Qanun APBG 2016 Putue 2016
    Deni Riandy
    Оценок пока нет