Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN
TEKANAN ANGGARAN WAKTU SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
Lembar Pengesahan
Pembimbing I, Pembimbing II
Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak, CPA Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, SE, M.Si.
NIP. 19590510 199003 1 001 NIP. 19690115 199402 2 001
Mengetahui
Dr. Dewa Gede Wirama, MSBA, Ak. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
NIP. 19590510 199003 1 001 NIP. 19690115 199402 2 001
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
TESIS
Anggota :
1. Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, SE, MSi
2. Dr. I.D.G Dharma Suputra, SE, MSi., Ak.
3. Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak.
4. Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, SE., MSi., Ak.
iv
PERNYATAAN
judul Pengaruh Locus of Control Dan Komitmen Organisasi Pada Perilaku Audit
Dengan Tekanan Anggaran Waktu Audit Sebagai Variabel Mediasi adalah benar
hasil karya saya sendiri dan belum pernah digunakan untuk memperoleh gelar
keilmuan dimanapun. Tesis ini sepenuhnya hasil karya saya, kecuali kutipan-
kutipan yang telah disebutkan sumbernya dalam daftar pustaka. Oleh karena itu,
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah pemikiran saya sendiri, saya
Denpasar,
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vi
memberikan bimbingan kepada penulis selama mengikuti pendidikan, serta para
pegawai yang telah membantu dalam proses pendidikan selama ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan adik yang
telah banyak memberikan motivasi, doa, dan semangat. Ucapan terima kasih juga
kepada teman-teman seangkatan di Program Magister Akuntansi Universitas
Udayana angkatan XIV, serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidka
langsung dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori,
referensi peneliti berikutnya, serta diharapkan mampu memberikan kontribusi
berupa informasi hasil penelitian bagi Kantor Akuntan Publik di Bali.
Denpasar,
Penulis,
vii
ABSTRAK
Kata Kunci: Perilaku Audit, Tekanan Anggaran Waktu Audit, Locus of Control,
Komitmen Organisasi.
viii
ABSTRACT
ix
RINGKASAN
x
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
xi
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ............................................................................. 26
3.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 26
3.2 Konsep Penelitian ............................................................... 27
3.3 Hipotesis Penelitian ............................................................ 28
3.3.1 Pengaruh Locus of Control Pada Tekanan
Anggaran Waktu Audit ........................................... 28
3.3.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Pada Tekanan
Anggaran Waktu Audit ........................................... 29
3.3.3 Pengaruh Locus of Control Pada Perilaku Reduksi
Kualitas Audit ......................................................... 30
3.3.4 Pengaruh Komitmen Organisasi ada Perilaku
Reduksi Kualitas Audit ........................................... 30
3.3.5 Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Audit Pada
Perilaku Reduksi Kualitas Audit ............................. 31
3.3.6 Pengaruh Locus of Control dan Komitmen
Organisasi Pada Perilaku Reduksi Kualitas Audit
Melalui Tekanan Anggaran Waktu Audit ................ 32
xii
4.8 Teknik Analisis Data .......................................................... 45
4.8.1 Pengujian Intrumen ................................................. 45
4.8.2 Analisis Jalur (Path Analysis) ................................. 46
xiii
5.4.6 Tekanan Anggaran Waktu Audit Sebagai Variabel
Mediasi Pengaruh Locus of Control Pada Perilaku
Reduksi Kualitas Audit ........................................... 73
5.4.7 Tekanan Anggaran Waktu Audit Sebagai Variabel
Mediasi Pengaruh Komitmen Organisasi Pada
Perilaku Reduksi Kualitas Audit ............................. 75
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
kewajaran laporan keuangan yang diaudit didasarkan atas evaluasi terhadap bukti
audit yang cukup dan tepat yang diperoleh melalui pelaksanaan serangkaian
prosedur audit. Hal ini sesuai dengan Standar Audit (SA 500 tentang Bukti Audit)
yang menyatakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit dapat mencakup
(IAPI, 2013).
menyusun program audit dan anggaran waktu audit. Program audit merupakan
kumpulan dari prosedur audit yang harus dilaksanakan selama proses audit,
sedangkan anggaran waktu audit merupakan taksiran atau estimasi waktu yang
dialokasikan untuk pelaksanaan setiap prosedur audit (Fleming, 1980; Otley dan
Pierce, 1996). Penyusunan program audit dan anggaran waktu audit merupakan
wujud kepatuhan KAP terhadap Standar Audit (SA 300 tentang Perencanaan
1
2
merencanakan audit agar audit tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif (IAPI,
2013).
akuntan publik sangat bergantung pada kualitas audit yang dihasilkan KAP.
kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diaudit
Raghunathan, 1991).
1991; Kelley dan Margheim, 1990; Malone dan Robert, 1996). Pelaksanaan
prosedur audit secara cermat dan seksama sebagaimana tercantum dalam program
audit, membantu KAP untuk dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas
menyelesaikan tugas audit (Alderman dan Deitrick, 1982; Kelley dan Seiler,
1982; Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996a; Herrbach, 2001;
auditor dalam pelaksanaan program audit yang dapat menurunkan kualitas audit
auditor dalam pelaksanaan program audit yang dapat menurunkan kualitas audit
secara langsung disebut sebagai perilaku reduksi kualitas audit (audit quality
audit yang dikumpulkan (Kelley dan Margheim, 1990; Malone dan Robert, 1996,
Pierce dan Sweeney, 2004). Perilaku reduksi kualitas audit dapat dilakukan
akuntansi yang diterapkan klien, penerimaan atas penjelasan klien yang tidak
memadai, mengurangi pekerjaan audit dari yang seharusnya dilakukan, dan tidak
memperluas ruang lingkup pengauditan ketika terdeteksi transaksi atau pos yang
meragukan (Kelley dan Margheim, 1990; Malone dan Robert, 1996; Otley dan
Pierce, 1996; Pierce dan Sweeney, 2004). Perilaku reduksi kualitas audit
merupakan ancaman serius terhadap kualitas audit karena bukti-bukti audit yang
kewajaran laporan keuangan yang diaudit (Otley dan Pierce, 1996; Herrbach,
2001).
faktor-faktor tersebut (Trevino, 1986). Pendapat tersebut didukung oleh Ford dan
etis adalah faktor-faktor yang secara unik berhubungan dengan individu pembuat
1982).
Hartati (2012); Gustati (2012); Triono dkk., (2012); Hidayat (2012); Sudirjo
5
organisasi, tujuan, dan harapannya untuk tetap menjadi anggota (Robbins dan
memiliki tingkat loyalitas yang lebih baik dan lebih bersedia melakukan pekerjaan
dengan Harini dkk., (2010) yang menyebutkan bahwa komitmen organisasi tidak
audit. Kendala anggaran waktu merupakan faktor utama yang mendorong auditor
melakukan tindakan audit disfungsional (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan
6
Pierce, 1996; Pierce dan Sweeney, 2004). Kendala anggaran waktu merupakan
program audit. Keterbatasan waktu tersebut timbul dari adanya batas waktu yang
McNair, 1991).
satu cara yang sering ditempuh KAP adalah dengan menetapkan anggaran waktu
audit secara ketat (McNair, 1991; Arens dan Loebecke, 2002). Anggaran waktu
dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas audit, dan selanjutnya
(Kelley dan Seiler, 1982; Cook dan Kelley, 1988). Hal ini terjadi karena pada
anggaran merupakan faktor penting untuk mendapatkan laba dari suatu perikatan
audit dan kelangsungan karir mereka di KAP (Kelley dan Seiler, 1982; Lightner et
al., 1982).
(2008); Nadirsyah dan Zuhra (2009); Kurnia (2009); Manullang (2010); Tanjung
(2013); dan Kholidiah dan Murni (2014). Semakin tinggi tekanan anggaran waktu
Seiler, 1982; Lightner et al., 1982; Otley dan Pierce, 1996; Pierce dan Sweeney,
2004).
pengaruh karakteristik personal auditor pada perilaku audit adalah Silaban (2009)
tidak langsung locus of control terhadap perilaku reduksi kualitas audit melalui
penelitiannya adalah auditor KAP di Bali. Subjek penelitian Silaban (2009) adalah
auditor KAP di Jakarta, Medan, dan Surabaya; Hartati (2012) adalah auditor KAP
di Jawa Tengah; Triono dkk., (2012) dan Sudirjo (2013) adalah auditor KAP di
Semarang; Tanjung (2013) adalah auditor KAP di Kota Padang dan Pekanbaru;
Kholidiah dan Murni (2014) adalah auditor KAP di Jawa Timur. Dengan lokasi
yang berbeda, maka akan memunculkan karakteristik yang berbeda karena setiap
daerah mempunyai budaya organisasi yang berbeda pula. Budaya organisasi akan
pengaruh locus of control dan komitmen organisasi pada perilaku audit KAP di
berikut:
sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
2) Manfaat Praktis
program audit, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas audit yang
TINJAUAN PUSTAKA
dan Schindler, 2006:54). Kajian teori merupakan dasar berpikir yang bersumber
dari suatu teori yang relevan dan dapat digunakan sebagai tuntunan untuk
yang berasal dari dalam diri seseorang, dan kekuatan eksternal, yaitu faktor-faktor
merupakan penyebab internal yang mengacu pada aspek perilaku individual yang
ada dalam diri seseorang, misalnya kepribadian, persepsi diri, kemampuan, dan
10
11
Stres adalah suatu keadaan yang menekankan diri dan jiwa seseorang di
luar batas kemampuannya, sehingga jika terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini
akan berdampak pada kesehatannya. Stres tidak timbul begitu saja namun sebab-
sebab stres timbul umumnya diikuti oleh faktor peristiwa yang memengaruhi
kejiwaan seseorang, dan peristiwa itu terjadi diluar dari kemampuannya sehingga
tekanan peran, kesempatan pelibatan diri dalam tugas, tanggung jawab individu,
dan faktor organisasi (Tosi, 1971). Pada dasarnya, sumber stres merupakan hasil
interaksi dan transaksi antara individu dan lingkungannya. Dalam pembahasan ini
sumber dari stres, yaitu faktor-faktor pekerjaan dan faktor-faktor di luar pekerjaan
dalam mengerjakan tugas audit tertentu, dan kondisi tersebut selanjutnya dapat
memengaruhi perilaku audit dalam pelaksanaan program audit. Hal tersebut sesuai
12
individual (Silaban, 2009). Model teori stres kerja dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Karakteristik
Personal
Gambar 2.1
Model Teori Stres Kerja
dari dalam maupun dari luar KAP. Penyebab stres yang berasal dari dalam KAP,
misalnya: beban tugas, konflik peran, kendala anggaran waktu dan kondisi fisik
lingkungan kantor. Sedangkan penyebab stres yang berasal dari luar KAP,
misalnya: keadaan keluarga dan tuntutan dari klien, kompetisi pada pasar audit,
dan konteks personal. Secara spesifik dinyatakan bahwa stres yang berdampak
pada sikap, intensi dan perilaku individual dipengaruhi oleh karakteristik personal.
13
Dengan kata lain, tingkat stres yang dirasakan serta tindakan yang dipilih auditor
tersebut.
menjelaskan stressor yang berasal dari dalam KAP serta dipengaruhi oleh
yang selanjutnya akan memengaruhi perilaku audit. Penyebab stres yang berasal
dari dalam KAP pada penelitian ini, yaitu tekanan anggaran waktu audit yang
seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihat, dirasa, dan dipahami untuk
selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap. Dalam konteks ilmu perilaku
menilai dan memahami setiap keadaan apalagi jika itu dituangkan dengan latar
setiap keputusan yang dibuat, termasuk keputusan itu bisa memberi pengaruh
salah satunya dipengaruhi oleh faktor situasional dan kepribadian (Allen, Guy,
audit yang dihasilkan KAP (Raghunathan, 1991; Kelley dan Margheim, 1990;
Malone dan Robert, 1996). Perilaku auditor yang menurunkan kualitas audit
14
Perilaku disfungsional audit terdiri dari perilaku reduksi kualitas audit dan
perilaku underreporting of time (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce,
1996).
Perilaku audit yang diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku reduksi
bukti-bukti audit yang dikumpulkan (Malone dan Robert, 1996). Alderman dan
Deitrick (1982) dan Raghunathan (1991) memfokuskan pada satu tipe perilaku
reduksi kualitas audit yang dianggap paling serius adalah penghentian prematur
atas prosedur audit (premature sign-off). Penghentian prematur atas prosedur audit
mengabaikan satu atau beberapa prosedur audit yang disyaratkan, namun auditor
audit.
Malone dan Robert (1996), Otley dan Pierce (1996), Herrbach (2001) dan Pierce
program audit yang berpotensi mereduksi kualitas audit adalah sebagai berikut:
15
1) Review yang dangkal terhadap dokumen klien. Hal ini merupakan tindakan
auditor tidak memberi perhatian yang memadai atas keakuratan dan validitas
dokumen klien.
auditor tidak melaksanakan prosedur audit pada seluruh item sampel yang
3) Tidak menginvestigasi lebih lanjut item yang diragukan. Hal ini merupakan
4) Penerimaan atas penjelasan klien yang lemah. Hal ini merupakan tindakan
auditor menerima penjelasan klien sebagai pengganti suatu bukti audit yang
5) Tidak meneliti prinsip akuntansi yang diterapkan klien. Hal ini merupakan
6) Pengurangan pekerjaan audit pada tingkat yang lebih rendah dari yang
7) Penggantian prosedur audit dari yang ditetapkan dalam program audit. Hal ini
dilakukan klien.
9) Pendokumentasian bukti audit yang tidak sesuai dengan kebijakan KAP. Hal
pelaksanaan suatu prosedur audit yang disyaratkan sesuai program audit yang
prosedur audit tidak kompeten dan cukup sebagai dasar memadai bagi auditor
meliputi kepribadian, gender, kebangsaan dan hasil-hasil dari proses sosialiasi dan
karakteristik individual auditor yang dikaji adalah adalah locus of control dan
ini mengacu pada sikap dan keyakinan individu auditor yang diduga berpengaruh
pada persepsi auditor atas anggaran waktu audit serta perilaku audit dalam
1) Locus of Control
seseorang individu beraksi atas dan berinteraksi dengan orang lain (Robbins
berbeda bisa mencerminkan motivasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda.
kejadian atau pengalaman adalah saling berkaitan dan mereka belajar dari
tidak berhubungan dengan kejadian berikutnya dan mereka tidak belajar dari
memandang suatu keadaan atau kondisi sebagai peluang atau kondisi yang
2012:158).
auditor yang memiliki locus of control internal (Donnelly et al., 2003; Irawati
dkk., 2005).
2) Komitmen Organisasi
psikologis dan fisik pegawai tempat ia bekerja atau orang dimana ia menjadi
yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik
(Suparman, 2007). Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri
19
setiap individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan
yang memiliki keyakinan kuat terhadap organisasi dan bersedia untuk bekerja
komitmen organisasi tinggi dan yang rendah (Nouri dan Parker, 1996).
Dalam Standar Audit (SA 300 tentang Perencanaan Suatu Audit Atas
tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif (IAPI, 2013). Untuk memenuhi standar
waktu audit. Anggaran waktu audit merupakan perkiraan waktu yang dialokasikan
untuk pelaksanaan tugas audit dalam suatu penugasan (Fleming, 1980). Anggaran
Kompetisi yang intensif pada pasar audit menuntut KAP untuk dapat
kompeten yang cukup dalam memenuhi standar professional, dan sisi lain KAP
Loebecke, 2002). Sebagian besar biaya audit ditimbulkan oleh waktu audit, maka
untuk meningkatkan efisiensi salah satu usaha yang sering ditempuh KAP adalah
menetapkan anggaran waktu audit secara ketat (McNair, 1991). Anggaran waktu
dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas audit (Kelley dan
21
Seiler, 1982; Cook dan Kelley, 1988; Kelley dan Margheim, 1990). Akers dan
waktu dalam pelaksanaan tugas audit, maka auditor mungkin bertindak dengan
sebenarnya yang digunakan dalam pelaksanaan tugas tersebut. Dalam hal ini
untuk pelaksanaan tugas audit. Dalam hal ini auditor menanggulangi tekanan
audit atau underreporting of time (Cook dan Kelley, 1988; Otley dan Pierce,
posisi auditor, tipe KAP, perilaku reduksi kualitas audit, dan underreporting of
tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit disfungsional (RKA
terhadap perilaku audit disfungsional; serta posisi auditor di KAP dan tipe KAP
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan sama, yaitu locus
of control, tekanan anggaran waktu audit, dan perilaku reduksi kualitas audit.
Auditor (PFA) dan yang pernah menjabat sebagai PFA yang masih aktif di
yang digunakan sama, yaitu locus of control eksternal, locus of control internal,
digunakan berbeda.
KAP, dan perilaku disfungsional audit. Hasil penelitiannya, yaitu: locus of control
penelitian ini adalah variabel yang digunakan sama, yaitu locus of control,
penelitian ini tidak menggunakan tekanan anggaran waktu audit, serta waktu dan
digunakan dalam penelitian adalah 230 auditor pada akuntan publik di Semarang.
24
terhadap tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit (RKA dan
perilaku audit (RKA dan URT). Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel
yang digunakan sama yaitu locus of control, tekanan anggaran waktu audit, dan
digunakan berbeda.
di Kota Padang dan Pekanbaru. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel
yang digunakan sama, yaitu locus of control, tekanan anggaran waktu audit, dan
digunakan berbeda.
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan sama, yaitu locus
yang disusun dari beberapa teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-
teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan
(kajian teori) dan hasil penelitian sebelumnya (kajian empiris). Kajian teori dan
antarvariabel penelitian. Selanjutnya, kajian teori dan kajian empiris ini menjadi
Hipotesis yang telah disusun diuji dengan alat bantu statistik untuk
26
27
penelitian yang dilakukan serta saran yang dapat diberikan. Kerangka berpikir
Fenomena
Rumusan
Masalah
Kesimpulan
dan Saran
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Keterangan:
: prosedur
: membandingkan
ini. Konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.
28
Gambar 3.2
Konsep Penelitian Rumusan Masalah I dan II
Gambar 3.3
Konsep Penelitian Rumusan Masalah III
pada teori model stres kerja, yang menyatakan bahwa stres yang dirasakan
waktu audit.
Audit
didasarkan pada teori model stres kerja, yang menyatakan bahwa stres yang
anggaran waktu adalah sesuatu yang harus diterima karena untuk kepentingan
rendah cenderung menganggap anggaran waktu audit yang ketat sebagai tekanan.
audit.
30
pada teori atribusi, yang menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh
yang memiliki locus of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa
(2012); Sudirjo (2013); Tanjung (2013); dan Wintari (2015) menunjukkan locus
kualitas audit.
Audit
mencapai tujuan pribadi. Hal ini bertolak belakang dengan seseorang yang
audit.
Kualitas Audit
audit didasarkan pada teori model stres kerja. Anggaran waktu audit yang ketat
pekerjaan, dan selanjutnya dapat memengaruhi sikap, intensi dan perilaku audit
H2c: Tekanan anggaran waktu audit berpengaruh positif pada perilaku reduksi
kualitas audit.
32
perilaku reduksi kualitas audit melalui tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
reduksi kualitas audit melalui tekanan anggaran waktu audit didasarkan pada teori
METODOLOGI PENELITIAN
mengarahkan proses dan hasil riset yang valid, objektif, efektif dan efisien.
Rancangan penelitian ini diawali dengan fenomena, dimana seorang auditor bisa
variabel locus of control, komitmen organisasi, tekanan anggaran waktu audit, dan
perilaku audit.
diuraikan dalam indikator yang sesuai untuk kemudian diturunkan menjadi item
dilanjutkan dengan uji validitas dan reabilitas. Teknik analisis data yang
33
34
Latar
Belakang
Kajian
Pustaka dan
Penelitian
Sebelumnya
Data
Penelitian
Hipotesis Rancangan
Penelitian Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil Uji
Pengujian Statistik
Kesimpulan
dan Saran
Gambar 4.1
Skema Rancangan Penelitian
Keterangan:
: prosedur
: membandingkan
Directory Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015. Waktu penelitian adalah
tahun 2015.
35
akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi dan fungsi auditing terhadap
perilaku (Suartana, 2010:1). Ruang lingkup penelitian ini adalah auditor KAP di
program audit.
Berikut adalah jenis data untuk keperluan analisis dan menguji hipotesis.
1). Data kuantitatif adalah tipe data penelitian yang menunjukkan jumlah atau
2). Data kualitatif adalah tipe data penelitian yang dikategorikan tidak
audit.
36
1). Data primer adalah data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
penelitian.
2). Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau
Directory Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang diterbitkan oleh
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor KAP di Bali yang minimal menjadi
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
adalah teknik sampel jenuh. Teknik sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014:85). Jadi
sampel dalam penelitian ini adalah semua auditor KAP di Bali yang minimal
menjadi ketua tim dalam penugasan audit. Sampel penelitian dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Populasi dan Sampel Penelitian
No KAP Alamat Populasi Sampel
1 KAP I Wayan Jl. Rampai No. 1 A Lantai 2 2
Ramantha 3 Denpasar Bali
2 KAP Drs. Ida Bagus Jl. Hassanuddin No. 1 0 0
Djagera Denpasar Bali
3 KAP Johan Malonda Jl. Muding Indah I No. 5 6 6
Mustika & Rekan Kuta Utara, Kerobokan
Denpasar
4 KAP K. Gunarsa Jk Tukad Banyusari Gang 6 6
II No. 5 Panjer Denpasar
Bali
5 KAP Drs. Ketut Perumahan Padang Pesona 6 6
Budiartha Graha Adhi Blok A 6,
Jl Gunung Agung
Denpasar Barat
6 KAP Rama Wendra Pertokoan Sudirman 0 0
(Cab) Agung Blok A No. 43,
Jl. PB Sudirman Denpasar
Bali
7 KAP Drs. Sri Marmo Jl. Gunung Muria No. 4 6 6
Djogosarkoro & Monang Maning Denpasar
Rekan
8 KAP Drs. Wayan Jl. Pura Demak I Gang 6 6
Sunasdyana Buntu No. 89 Teuku Umar
Barat, Pemecutan Kelod
Denpasar
9 KAP Drs. Ketut Gedung Guna Teknosa, Jl. 3 3
Muliartha R.M & Drupadi No. 25 Renon,
Rekan Denpasar
Jumlah 35 35
Sumber: Directory KAP Tahun 2015 dan survei jumlah auditor per Nopember
2015
38
Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
mediasi.
1). Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab
bebas dalam penelitian ini adalah locus of control (X1) dan komitmen
organisasi (X2).
2). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
hubungan antara variabel bebas dengan terikat menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2014:39). Variabel
mediasi dalam penelitian ini adalah tekanan anggaran waktu audit (X3).
diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel.
(1996); Otley dan Pierce (1996); Herrbach (2001); Pierce dan Sweeney
Tabel 4.2
Indikator-Indikator Konstruk Perilaku Reduksi Kualitas Audit
Kode Indikator
RKA 1 Penghentian prematur prosedur audit
RKA 2 Review yang dangkal terhadap dokumen klien
RKA 3 Pengujian terhadap sebagian item sampel
RKA 4 Tidak memperluas ruang lingkup pengujian ketika terdeteksi
suatu pos atau akun yang meragukan
RKA 5 Menerima penjelasan klien yang memadai
RKA 6 Tidak menginvestigasi kesesuaian perlakuan akuntansi yang
diterapkan klien
RKA 7 Mengurangi pekerjaan audit dari program audit
RKA 8 Merubah atau mengganti prosedur audit
RKA 9 Pengandalan lebih bertahap hasil pekerjaan klien
RKA 10 Mengurangi dokumentasi bukti audit
Sumber: Diadopsi dari Silaban (2009)
40
yaitu sangat tidak sering (STS), tidak sering (TS), kadang-kadang (K), sering
(S), dan sangat sering (SS). Responden diminta menunjukkan seberapa sering
program audit. Skor yang tinggi pada skala likert mengindikasikan frekuensi
perilaku reduksi kualitas audit pada tingkat yang lebih tinggi, dan sebaliknya
dirangkum oleh Silaban (2009) yang diadopsi dari Spector (1988). Indikator-
Tabel 4.3
Indikator-Indikator Konstruk Locus of Control
Kode Indikator
LOC 1 Pekerjaan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh hasil
LOC 2 Hasil dari suatu pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan
LOC 3 Pekerjaan dapat terlaksana dengan baik jika ada perencanaan
yang baik
LOC 4 Seorang bawahan harus selalu memberi saran atau pendapat
kepada atasannya
LOC 5 Memperoleh pekerjaan yang sesuai adalah suatu
keberuntungan
LOC 6 Memperoleh penghargaan adalah suatu keberuntungan
LOC 7 Suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik jika
dilakukan secara sungguh-sungguh
LOC 8 Untuk memperoleh pekerjaan harus ada teman atau kenalan
yang membantu
LOC 9 Promosi merupakan suatu keberuntungan
LOC 10 Untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai, kenalan atau teman
lebih penting daripada kemampuan
LOC 11 Promosi diberikan kepada karyawan yang kinerjanya baik
LOC 12 Untuk mendapatkan yang diinginkan, seseorang harus kenal
dengan orang yang tepat
LOC 13 Untuk dapat berprestasi diperlukan keberuntungan
LOC 14 Karyawan yang bekerja dengan baik akan mendapat imbalan
yang sepadan
LOC 15 Pengaruh yang diberikan karyawan terhadap atasannya lebih
besar dari yang dipikirkan karyawan bersangkutan
LOC 16 Keberuntungan merupakan faktor yang membedakan orang
yang berhasil dan gagal
Sumber: Diadopsi dari Silaban (2009)
likert 5 poin, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), tidak ada
pendapat (TAP), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Delapan pertanyaan
disusun dengan skor terbalik, yaitu pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 7, 11, 14, dan
internal. Pada pertanyaan dengan skor terbalik, skor yang tinggi pada skala
dirangkum oleh Suparman (2007) yang diadopsi dari Meyer et al., (1993).
Tabel 4.4
Indikator-Indikator Konstruk Komitmen Organisasi
Kode Indikator
KO 1 Terikat secara emosional
KO 2 Merasakan
KO 3 Kebutuhan dan keinginan
KO 4 Biaya (pengorbanan)
KO 5 Percaya (setia)
KO 6 Loyalitas
Sumber: Diadopsi dari Suparman (2007)
yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), tidak ada pendapat (TAP),
setuju (S), dan sangat setuju (SS). Responden diminta menunjukkan seberapa
tinggi komitmen mereka untuk tetap bertahan di dalam organisasi. Skor yang
organisasinya.
yang dirangkum oleh Silaban (2009) yang diadopsi dari Kelley dan Seiler
(1982); Otley dan Pierce (1996); Coram et al., (2003); Pierce dan Sweeney
Tabel 4.5
Indikator-Indikator Konstruk Tekanan Anggaran Waktu Audit
Kode Indikator
TAWA 1 Merasakan suatu kewajiban untuk melaksanakan atau
menyelesaikan suatu prosedur audit tertentu pada batas
anggaran waktu
TAWA 2 Merasakan pelaksanaan prosedur audit tertentu dalam batas
anggaran waktu merupakan hal yang sangat penting untuk
dicapai
TAWA 3 Merasakan anggaran waktu audit sebagai kendala untuk
pelaksanaan atau penyelesaian prosedur audit tertentu
TAWA 4 Merasakan pelaksanaan atau penyelesaian prosedur audit
tertentu dalam batas anggaran waktu audit sulit untuk dipenuhi
TAWA 5 Merasakan anggaran waktu audit untuk pelaksanaan suatu
prosedur audit tertentu tidak mencukupi
TAWA 6 Merasakan anggaran waktu audit untuk pelaksanaan prosedur
audit tertentu sangat ketat
Sumber: Diadopsi dari Silaban (2009)
44
dirasakan terdiri dari 6 item pertanyaan dengan skala likert 5 poin, yaitu
sangat tidak sering (STS), tidak sering (TS), kadang-kadang (K), sering (S),
dan sangat sering (SS). Responden diminta untuk memberikan respon atas
tekanan anggaran waktu audit pada tingkat yang lebih tinggi, dan sebaliknya
dapat digunakan sekali dalam suatu periode. Teknik pengumpulan data yang
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan
reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila
dalam suatu faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif
dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat.
data yang sama (konsisten) bila dilakukan pengukuran beberapa kali terhadap
obyek yang sama. Walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliabel,
analisis jalur (path analysis) dan pengolahan data menggunakan program SPSS
mengapa analisis jalur lebih tepat digunakan adalah: analisis jalur mampu menguji
suatu hubungan berantai yang membentuk model yang besar, seperangkap prinsip
statistik berikut:
e2
Locus of Control b3
(X1) b1
Komitmen b2
Organisasi (X2) b4
Gambar 4.2
Model Statistik
47
X3 = b1X1 + b2X2 + e1
sebagai berikut:
Keterangan:
b1 = Koefisien jalur locus of control dengan tekanan anggaran waktu audit
b2 = Koefisien jalur komitmen organisasi dengan tekanan anggaran waktu
audit
b3 = Koefisien jalur locus of control dengan perilaku reduksi kualitas audit
b4 = Koefisien jalur komitmen organisasi dengan perilaku reduksi kualitas
audit
b5 = Koefisien jalur tekanan anggaran waktu audit dengan perilaku reduksi
kualitas audit
reliabel).
Sahih tidaknya suatu hasil analisis tergantung dari terpenuhi atau tidaknya
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan:
b) Theory Trimming
Uji validasi koefiisen jalur pada setiap jalur untuk pengaruh langsung
data empiris, kecuali model tertentu yang didukung oleh konsep atau
teori.
oleh Sobel pada tahun 1982 dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel test). Uji
Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) melalui variabel
dan b5, sedangkan standard error-nya ditulis dengan Sb1 dan Sb5.
b1b5
z1 =
Sb b
1 5 (4)
dan b5, sedangkan standard error-nya ditulis dengan Sb2 dan Sb5, besarnya
b2b5
z2 =
Sb b
2 5 (6)
Untuk mengetahui pengambilan keputusan uji hipotesis H3a dan H3b, maka
ketentuan sebagai berikut: (a) p value alpha (0,05) atau zhitung ztabel, berarti
X3 bukan variabel mediasi, dan (b) p value < alpha (0,05) atau zhitung > ztabel,
Tabel 5.1
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 35 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner yang kembali 35 100%
Kuesioner yang gugur/tidak lengkap 0 0%
Kuesioner yang dapat digunakan 35 100%
Tingkat pengembalian: 35/35 x 100% = 100%
Tingkat pengembalian yang digunakan = 35/35 x 100% = 100%
Sumber: Data diolah, 2015
lamanya responden bekerja sebagai auditor, dan jumlah penugasan audit yang
51
52
Tabel 5.2
Profil Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
1. Laki-Laki 24 68,57%
2. Perempuan 11 31,43%
Jumlah 35 100,00%
Pendidikan Terakhir
1. Strata Satu 32 91,43%
2. Strata Dua 3 8,57%
3. Strata Tiga 0 0,00%
4. Lainnya 0 0,00%
Jumlah 35 100,00%
Register Akuntan
1. Ada 20 57,14%
2. Tidak ada 15 42,86%
Jumlah 35 100,00%
Jabatan
1. Manajer 0 0,00%
2. Supervisor 6 17,14%
3. Senior 16 45,71%
4. Junior 13 37,14%
Jumlah 35 100,00%
Lama Bekerja
1. 1 tahun sampai dengan 2 tahun 5 14,29%
2. 2 tahun sampai dengan 5 tahun 18 51,43%
3. Di atas 5 tahun 12 34,29%
Jumlah 35 100,00%
Jumlah Penugasan
1. Kurang dari 10 penugasan 2 5,72%
2. 11 sampai dengan 20 penugasan 6 17,14%
3. 21 sampai dengan 30 penugasan 6 17,14%
4. Lebih dari 30 penugasan 21 60,00%
Jumlah 35 100,00%
Sumber: Data diolah, 2015
baik dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, register akuntan, jabatan, lama
penelitian seperti: jumlah amatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
dan standar deviasi. Nilai minimum adalah nilai terkecil atau terendah pada suatu
gugus data, sedangkan nilai maksimum merupakan nilai terbesar atau nilai
tertinggi pada suatu gugus data. Nilai rata-rata dari suatu gugus data merupakan
suatu ukuran pusat data bila data itu diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya. Penggunaan nilai rata-rata merupakan cara yang paling
umum digunakan untuk mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data yang
diteliti. Standar deviasi merupakan ukuran penyimpangan sejumlah data dari nilai
rata-ratanya. Hasil statistik deskriptif variabel dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3
Hasil Statistik Desktiptif Variabel
Nilai
Nilai Nilai Standar
Variabel N Minimu
Maksimum Rata-Rata Deviasi
m
Locus of control (X1) 35 16 62 27,42 14,59
Komitmen Organisasi (X2) 35 5 21 16,24 4,59
Tekanan Anggaran Waktu Audit (X3) 35 6 25 11,67 5,40
Perilaku Reduksi Kualitas Audit (Y) 35 11 39 18,28 9,12
Valid N 35
Sumber: data diolah (Lampiran 3), 2015
1). Locus of control memiliki nilai terendah 16, nilai tertingginya 62, nilai rata-
rata sebesar 27,42 dan standar deviasinya 14,59. Nilai rata-rata sebesar 27,42
2). Komitmen organisasi memiliki nilai terendah 5, nilai tertingginya 21, nilai
rata-rata sebesar 16,24 dan standar deviasinya 4,59. Nilai rata-rata sebesar
3). Tekanan anggaran waktu audit memiliki nilai terendah 6, nilai tertingginya
25, nilai rata-rata sebesar 11,67 dan standar deviasinya 5,40. Nilai rata-rata
4). Perilaku reduksi kualitas audit memiliki nilai terendah 11, nilai tertingginya
39, nilai rata-rata sebesar 18,28 dan standar deviasinya 9,12. Nilai rata-rata
antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.
Tabel 5.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No Variabel Butir Koefisien Keterangan
Pertanyaan Korelasi
1. Locus of Control X1.1 0,891 Valid
X1.2 0,907 Valid
X1.3 0,928 Valid
X1.4 0,894 Valid
X1.5 0,914 Valid
X1.6 0,889 Valid
X1.7 0,921 Valid
X1.8 0,941 Valid
X1.9 0,911 Valid
X1.10 0,916 Valid
X1.11 0,927 Valid
X1.12 0,903 Valid
X1.13 0,922 Valid
X1.14 0,890 Valid
X1.15 0,932 Valid
X1.16 0,901 Valid
2. Komitmen Organisasi X2.1 0,904 Valid
X2.2 0,904 Valid
X2.3 0,943 Valid
X2.4 0,925 Valid
X2.5 0,868 Valid
X2.6 0,946 Valid
3. Tekanan Anggaran Waktu Audit X3.1 0,882 Valid
X3.2 0,901 Valid
X3.3 0,896 Valid
X3.4 0,897 Valid
X3.5 0,906 Valid
X3.6 0,920 Valid
4. Perilaku Reduksi Kualitas Audit Y1.1 0,932 Valid
Y1.2 0,909 Valid
Y1.3 0,908 Valid
Y1.4 0,918 Valid
Y1.5 0,900 Valid
Y1.6 0,890 Valid
Y1.7 0,990 Valid
Y1.8 0,926 Valid
Y1.9 0,911 Valid
Y1.10 0,938 Valid
Sumber: data diolah (Lampiran 4), 2015
56
Berdasarkan Tabel 5.4, dapat dijelaskan bahwa semua butir pertanyaan kuesioner
mempunyai nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,3. Jadi, dapat disimpulkan
Tabel 5.5
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbachs Keterangan
Alpha
1. Locus of Control 0,986 Reliabel
2. Komitmen Organisasi 0,963 Reliabel
3. Tekanan Anggaran Waktu Audit 0,953 Reliabel
4. Perilaku Reduksi Kualitas Audit 0,977 Reliabel
Sumber: data diolah (Lampiran 5), 2015
Berdasarkan Tabel 5.5, dapat dijelaskan bahwa semua instrumen mempunyai nilai
cronbachs alpha lebih besar dari 0,6. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen
komitmen organisasi, tekanan anggaran waktu audit, dan perilaku reduksi kualitas
perlu dilakukan agar hasilnya memuaskan. Asumsi yang melandasi analisis jalur
1). Di dalam model analisis jalur hubungan antara variabel adalah linier dan
data seperti ditampilkan pada Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa semua
Tabel 5.6
Ringkasan Model Linier
2
Hubungan R Fhitung df1 df2 P.Value Keterangan
X1 X3 0,183 7,378 1 33 0,010 Signifikan
X2 X3 0,114 4,226 1 33 0,047 Signifikan
X1 Y 0,263 11,798 1 33 0,002 Signifikan
X2 Y 0,192 7,825 1 33 0,009 Signifikan
X3 Y 0,504 33,511 1 33 0,000 Signifikan
Sumber: data diolah (Lampiran 6), 2015
Keterangan:
X1 adalah locus of control
X2 adalah komitmen organisasi
X3 adalah tekanan anggaran waktu audit
Y adalah perilaku reduksi kualitas audit
2). Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan. Seperti yang disajikan pada
Gambar 4.2 bahwa model yang dibuat hanya sistem aliran kausal ke satu
3). Ukuran variabel endogen dan eksogen yang dianalisis berskala ukur interval.
Oleh karena itu, analisis jalur layak digunakan dalam penelitian ini.
reliabel).
5). Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan
menggunakan rumus 4.1 dan 4.2. Hasil perhitungannya dapat dilihat sebagai
berikut.
P2ei = 1-R2
P2e1 = 1- 0,299
= 0,837
P2e2 = 1- 0,623
= 0,614
R2m = 1 P2e1P2e2
R2m = 0,736
P2ei merupakan standard error of estimate dari model regresi, P2e1 sebesar 0,837,
dan P2e2 sebesar 0,614. Koefisien determinasi total persamaan struktural dari
R2m = 0,736. Koefisien determinasi total sebesar 0,736 mempunyai arti bahwa
sebesar 73,6 persen informasi yang terkandung dapat dijelaskan oleh model yang
dibentuk, sedangkan sisanya, yaitu 26,4 persen dijelaskan oleh variabel lain di
Tabel 5.7
Ringkasan Koefisien Jalur
berpengaruh positif dan signifikan pada tekanan anggaran waktu audit, sedangkan
waktu audit. Pada persamaan lainnya, locus of control eksternal dan tekanan
anggaran waktu audit berpengaruh positif dan signifikan pada perilaku reduksi
pada perilaku reduksi kualitas audit (Y). Berdasarkan ringkasan koefisien jalur
0,308 e2
Locus of Control
(X1) 0,430 0,614
Komitmen 0,341
Organisasi (X2) 0,276
Gambar 5.1
Koefisien Jalur Locus of Control, Komitmen Organisasi,
Tekanan Anggaran Waktu Audit dan Perilaku Reduksi Kualitas Audit
antarvariabel. Pengaruh locus of control pada tekanan anggaran waktu audit lebih
dengan 0,341. Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dihitung hubungan tidak langsung
Tabel 5.8
Koefisien Hubungan Langsung, Tidak Langsung, dan Total Antarvariabel
Variabel X1 X2 X3
PL PTL PT PL PTL PT PL PTL PT
X3 0,430 - 0,430 0,341 - 0,341 - - -
Y 0,308 0,209 0,517 0,276 0,165 0,441 0,485 - 0,485
Sumber: data diolah (Tabel 5.7), 2015
Keterangan:
PL: Pengaruh Langsung
PTL: Pengaruh Tidak Langsung
PT: Pengaruh Total
61
variabel locus of control pada tekanan anggaran waktu audit adalah 0,430. Tidak
pada tekanan anggaran waktu audit sebesar 0,341 dan pengaruh totalnya 0,341.
adalah 0,308. Pengaruh tidak langsung locus of control pada perilaku reduksi
kualitas audit melalui tekanan anggaran waktu audit diperoleh dari (b1 x b5) yaitu
(0,430 x 0,485) = 0,209. Sehingga pengaruh total locus of control pada perilaku
audit adalah 0,276. Pengaruh tidak langsung komitmen organisasi pada perilaku
reduksi kualitas audit melalui tekanan anggaran waktu audit diperoleh dari
(b1 x b5) yaitu (0,341 x 0,485) = 0,441. Sehingga pengaruh total komitmen
kualitas audit adalah 0,485. Tidak adanya pengaruh tidak langsung diantara
berikut: (a) zhitung 1,96, berarti tekanan anggaran waktu audit (X3) bukan
merupakan variabel mediasi, dan (b) zhitung > 1,96, berarti tekanan anggaran waktu
b1 = 0,819
b5 = 0,055
Sb1 = 0,159
Sb5 = 0,222
Sb b = b52Sb12 + b12Sb52
1 5
Sb b = 0,057
1 5
b1b5
z1 =
Sb b 1 5
0,819 x 0,159
z1 =
0,057
z1 = 2,28
b1 = 0,819
b5 = 0,174
Sb1 = 0,402
Sb5 = 0,222
Sb b = b52Sb22 + b22Sb52
1 5
Sb b = 0,331
1 5
b2b5
z2 =
Sb b 2 5
0,819 x 0,174
z2 =
0,331
z2 = 0,43
63
1). Hipotesis 1a
waktu audit.
control pada tekanan anggaran waktu audit adalah sebesar 0,430 dengan taraf
positif dan signifikan pada tekanan anggaran waktu audit. Hasil penelitian ini
2). Hipotesis 1b
waktu audit.
organisasi pada tekanan anggaran waktu audit adalah sebesar -0,402 dengan
negatif dan signifikan pada tekanan anggaran waktu audit. Hasil penelitian ini
3). Hipotesis 2a
kualitas audit.
control pada perilaku reduksi kualitas audit adalah sebesar 0,192 dengan taraf
positif dan signifikan pada perilaku reduksi kualitas audit. Hasil penelitian ini
4). Hipotesis 2b
kualitas audit.
organisasi pada perilaku reduksi kualitas audit adalah sebesar -0,549 dengan
negatif dan signifikan pada perilaku reduksi kualitas audit. Hasil penelitian ini
5). Hipotesis 2c
anggaran waktu audit pada perilaku reduksi kualitas audit adalah sebesar
0,819 dengan taraf signifikansi 0,001 < 0,050. Artinya, tekanan anggaran
65
waktu audit berpengaruh positif dan signifikan pada perilaku reduksi kualitas
6). Hipotesis 3a
lebih besar dari 1,96, yang berarti tekanan anggaran waktu audit merupakan
7). Hipotesis 3b
lebih kecil dari 1,96, yang berarti tekanan anggaran waktu audit bukan
perilaku reduksi kualitas audit. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 3b.
5.4 Pembahasan
control eksternal dengan tekanan anggaran waktu audit. Hasil pengujian hipotesis
dengan auditor yang memiliki locus of control internal. Dengan kata lain, semakin
mempunyai perasaan cemas, mudah stres, dan depresi (Wijono, 2012). Dengan
tugas audit dalam waktu yang sedikit. Sementara mereka memiliki kemampuan
yang terbatas atas anggaran waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan audit.
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaban (2009) dan Sudirjo (2013),
bahwa locus of control eksternal memiliki pengaruh pada tekanan anggaran waktu
yang dirasakan. Hasil ini sekaligus mendukung teori model stres kerja, bahwa
auditor yang memiliki locus of control eksternal cenderung mengalami stres kerja
pada level yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang memiliki locus of
control internal. Tekanan anggaran waktu audit merupakan stres yang dirasakan
oleh auditor dalam pelaksanaan program audit sebagai akibat penilaian atau
persepsi mereka terhadap anggaran waktu audit. Teori model stres kerja
67
Audit
mengalami tekanan anggaran waktu audit, yang kemudian akan berdampak pada
68
komitmen organisasi dengan tekanan anggaran waktu audit seperti yang diuji
dalam penelitian ini. Meskipun demikian, hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian yang mirip oleh Silaban (2009) dan Sudirjo (2013) yang
anggaran waktu yang dirasakan merupakan stres yang dirasakan auditor dalam
model stres kerja yang menyatakan bahwa stres yang dialami seseorang dalam
auditor memberikan pengaruh pada tekanan anggaran waktu audit (stres) dalam
control eksternal dengan perilaku reduksi kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis
kegagalan diluar kontrol atau kemampuan mereka atas kondisi atau keadaan yang
menghadapi anggaran waktu audit yang sempit, dimana mereka meyakini tidak
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2009); Silaban (2009);
Hartati (2012); Gustati (2012); Hidayat (2012); dan Sudirjo (2013), bahwa auditor
Penelitian ini juga mendukung teori atribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider
dalam hal ini adalah karakteristik personal yang dimiliki auditor yaitu locus of
control, dan kekuatan eksternal dalam hal ini adalah tekanan anggaran waktu
audit. Diterimanya hipotesis 2a ini sejalan dengan Gordon dan Graham (2006)
70
persepsi sosial yaitu dispositional attributions dalam hal ini adalah karakteristik
personal yang dimiliki auditor yaitu locus of control, dan situational attributions
memiliki pengaruh pada keyakinan auditor dalam melakukan kontrol atas kendala
anggaran waktu yang dihadapi pada pelaksanaan program audit. Hal tersebut
yaitu dengan tindakan mereduksi kualitas audit. Mereka cenderung tidak memilih
strategi berfokus masalah dalam menghadapi suatu kendala yaitu dengan cara
Audit
yang tinggi terhadap organisasinya. Dengan kata lain, semakin rendah komitmen
71
Mereka cenderung tidak berusaha mengikuti semua aturan organisasi dan kurang
yang memiliki komitmen organisasi yang rendah lebih cenderung untuk melihat
pribadi.
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2009); Triono dkk.,
(2012); Aisyah dkk., (2014), bahwa auditor yang memiliki komitmen yang rendah
menyimpang.
internal dalam hal ini adalah karakteristik personal yang dimiliki auditor yaitu
komitmen organisasi, dan kekuatan eksternal dalam hal ini adalah tekanan
anggaran waktu audit. Diterimanya hipotesis 2a ini sejalan dengan Gordon dan
seseorang dalam persepsi sosial yaitu dispositional attributions dalam hal ini
adalah karakteristik personal yang dimiliki auditor yaitu komitmen organisasi, dan
situational attributions dalam hal ini adalah tekanan anggaran waktu audit.
Kualitas Audit
anggaran waktu audit dengan perilaku reduksi kualitas audit. Hasil pengujian
bahwa semakin meningkat tekanan anggaran waktu audit yang dirasakan pada
audit dalam batas anggaran waktu yang telah ditentukan. Ketika auditor
memandang pelaksanaan tugas audit sulit atau tidak mungkin diselesaikan dalam
batas anggaran waktu yang ditentukan, maka untuk memenuhi anggaran waktu
73
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2008); Nadirsyah dan
Zuhra (2009); Kurnia (2009); Silaban (2009); Manullang (2010); Sudirjo (2013);
dan Tanjung (2013), bahwa terdapat hubungan searah antara tekanan anggaran
anggaran watu audit, maka semakin cenderung auditor untuk mereduksi kualitas
model stres kerja yang menyatakan bahwa stres yang dialami individu dalam
anggaran waktu merupakan faktor utama yang menimbulkan terjadinya stres yang
locus of control pada perilaku reduksi kualitas audit dengan tekanan anggaran
variabel mediasi. Penelitian ini menguji apakah tekanan anggaran waktu audit
74
Diterimanya hipotesis 3a ini mendukung teori model stres kerja bahwa penyebab
dapat mempengaruhi sikap, intensi dan perilaku individual. Ketika auditor yang
transaksional oleh Lazarus (1995) yang menyatakan bahwa stres yang dirasakan
seseorang akibat dari interaksi antara faktor-faktor eksternal (penyebab stres) dan
sebagai faktor internal dan tekanan anggaran waktu audit sebagai faktor
situasional, dapat menimbulkan stres yang dirasakan oleh auditor yang kemudian
Audit
anggaran waktu yang dirasakan sebagai variabel mediasi. Saat ini, belum
organisasi pada perilaku reduksi kualitas audit dengan tekanan anggaran waktu
sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menguji apakah tekanan anggaran waktu
pada perilaku reduksi kualitas audit melalui tekanan anggaran waktu audit.
Menurut teori model stres kerja bahwa stres yang berkaitan dengan
sikap, intensi dan perilaku individual. Ketika auditor yang memiliki komitmen
76
stres yang dirasakan seseorang akibat dari interaksi antara faktor-faktor eksternal
antara komitmen organisasi sebagai faktor internal dan tekanan anggaran waktu
audit sebagai faktor situasional, dapat menimbulkan stres yang dirasakan oleh
mendukung sepenuhnya teori model stres kerja dan teori proses transaksional
kualitas audit. Hal ini disebabkan karena besarnya pengaruh tidak langsung
komitmen organisasi pada perilaku reduksi kualitas audit melalui variabel mediasi
jauh lebih rendah dan tidak mampu lebih kuat dari pengaruh langsungnya.
audit.
BAB VI
5.1 Simpulan
hipotesis dari permasalahan yang diteliti telah dijelaskan pada bab sebelumnya
Hal ini menunjukkan bahwa semakin eksternal locus of control auditor maka
organisasi berpengaruh negatif pada perilaku reduksi kualitas audit. Hal ini
77
78
locus of control eksternal pada perilaku reduksi kualitas audit. Hasil berbeda,
5.2 Saran
perilaku reduksi kualitas audit oleh auditor, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP. Penelitian ini masih
perilaku reduksi kualitas audit seperti kesadaran etis individu auditor. Sedangkan
KAP (Malone dan Robert, 1996) dan gaya kepemimpinan (Kelley dan Margheim,
DAFTAR PUSTAKA
Alderman, C.W., and Deitrick, J.W. 1982. Auditors Perceptions of Time Budget
Pressure and Premature Sign-0ffs: A Replication and Extension. Auditing:
A Journal of Practice and Theory. Vol. 1 No. 2, p.54-58.
Allen, Donald R., Guy, RebeccPPa F., Edgley, Charles K. 1980. Social
Psychology as Social Process. In: Ahmadi, H. Abu. 2009. Psikologi Sosial.
Cetakan ke 3 (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. p.163.
Andani, Ni Made S., dan Mertha, I Made. 2014. Pengaruh Time Pressure, Audit
Risk, Professional Commitment Dan Locus of Control Pada Penghentian
Prematur Prosedur Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6.2 (2014),
p.185-196.
Arens, A., A., and Loebbecke, J. K., 2002. Auditing and Integrated Approach.
Eight Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Cook, E. and Kelley, T. 1988. Auditor Stress and Time Budgets. The CPA
Journal, Vol. 58, No. 7, p.83-86.
Cooper, D and Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis Volume 1. Edisi ke-9.
(Budjanto, Djunaedi, D., dan Sihombing, D., (Pentj). Jakarta: PT Media Global
Edukasi.
Coram, P., Juliana, Ng, J., and Woodliff, D. 2003. A Survey of Time Budget
Pressure and Reduced Audit Quality Among Australian Auditors. Australian
Accounting Review, Vol. 13 No. 1, p.38-45.
Fahmi, Irham. 2014. Perilaku Organisasi (Teori, Aplikasi, dan Kasus). Cetakan
kedua Juli 2014. Bandung: Alfabeta.
80
Fleming, M.K. 1980. Budgeting Practices in Large CPA Firms. The Journal of
Accountancy, May, p.55-62.
Gibson, J., L., Ivancevich, J.M., and Donnelly, J. H. 1995. Organizations. Eight
Edition, Richrad D. Irwin.
Hidayat, Widi. 2012. ESQ dan Locus of Control Sebagai Anteseden Hubungan
Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit pada Badan
Pengawas Daerah (BAWASDA) Jawa Timur. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 1, April 2012, p.50-74.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2015. Directory Kantor Akuntan Publik
dan Akuntan Publik 2015. Jakarta.
________. 2013. Standar Audit (SA 300) Perencanaan Suatu Audit Atas Laporan
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
________. 2013. Standar Audit (SA 500) Bukti Audit. Jakarta: Salemba Empat.
_________ and Seiler, R. E. 1982. Auditor Stress and Time Budget. The CPA
Journal, December, p.24-34.
Kreitner dan Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Kurnia. 2009. Pengaruh Tekanan Waktu Audit dan Locus of Control Terhadap
Tindakan yang Menurunkan Kualitas Audit. Ekuitas, Vol. 15 No. 4 Desember
2011 ISSN 1411-0393, p.456 476.
Lazarus, R. S. 1995. Psycological Stress in the Work Place. In: Crandall, R and
Perrewe, P.L., editors. Occupational Stress: A Handbook. Washington, DC:
Taylor & Francis, p.3-14.
Malone, C.F, dan R.W Robberts. 1996. Factors Assosiated With The Incidence of
Reduced Audit Quality Behaviors. Auditing: A Journal Practice and Theory, Vol.
15. No 2, p.49-64.
McDaniel, L. S. 1990. The Effect of Time Pressure and Audit Program Structure
on Audit Performance. Journal of Accountancy Research, Vol. 28, p267- 285.
82
Nadirsyah dan Zuhra I. M. 2009. Locus of Control, Time Budget Pressure dan
Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 2
No. 2 Juli 2009, p.104-116.
Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996. Audit Time Budget Pressure: Consequence
and Antecendents. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9 No. 1,
p.31-58.
Simanjuntak, Piter. 2008. Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko Kesalahan
Terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Quality) (Studi Empiris pada
Auditor KAP di Jakarta" (tesis). Semarang: Universitas Diponegoro.
Sudirjo, Frans. 2013. Perilaku Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit (Studi
Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Serat AcityaJurnal Ilmiah.
(UNTAG) Semarang.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-
21 Desember 2014. Bandung: CV Alfabeta.
Tanjung, Roni. 2013. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor dan Time Budget
Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Empiris pada KAP di
Kota Padang dan Pekanbaru) (artikel). Padang: Universitas Negeri Padang.
Triono, H., Anton, dan Setiawan. D. 2012. Pengaruh Locus of Control, Komitmen
Organisasional, dan Posisi Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). Prosiding Seminar
Nasional Forum Bisnis & Keuangan I, ISBN: 978-602-17225-0-3, p.152-165.
Wijono, Sutarto. 2012. Psikologi Industri & Organisasi. Dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber daya Manusia. Cetakan ke-3. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
84
Wintari, Intan. 2015. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Locus of Control, dan
Komitmen Profesional Pada Perilaku Penurunan Kualitas Audit (tesis) Denpasar:
Universitas Udayana.
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
SURAT PENGANTAR
Yth. Bapak/Ibu/Sdr.
Di-
Tempat
Dengan hormat,
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner dalam rangka
penelitian saya yang berjudul:
Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Organisasi Pada Perilaku Audit Dengan
Tekanan Anggaran Waktu Audit Sebagai Variabel Mediasi
Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pernyataan. Perlu Bapak/Ibu/Sdr ketahui bahwa
keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari partisipasi Bapak/Ibu/Sdr dalam menjawab
kuesioner. Atas partisipasi dan kerja samanya, saya mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.
Hormat saya,
Bagian A: Demografi
Untuk setiap pertanyaan berikut, mohon beri tanda silang (X) pada kotak yang tersedia sesuai
dengan pilihan Bapak/Ibu/Sdr atau mengisi data yang sesuai pada tempat yang disediakan.
1. Nama: .
2. Jenis Kelamin:
Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan Terakhir:
Strata Tiga Strata Satu
Strata Dua Lainnya ..
4. Apakah Bapak/Ibu/Sdr memiliki nomor register akuntan?
Ya Tidak
5. Jabatan atau posisi Bapak/Ibu/Sdr di KAP saat ini sebagai:
Manajer Senior
Supervisor Junior
6. Lama bekerja sebagai auditor di KAP: tahun bulan.
7. Berapa jumlah penugasan audit yang pernah Bapak/Ibu/Sdr tangani sampai dengan
sekarang?
Kurang dari 10 penugasan 21 sampai dengan 30 penugasan
11 sampai dengan 20 penugasan Lebih dari 30 penugasan
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
3 Triono, dkk., (2012) Variabel Bebas: Analisis Jalur (Path - Pengaruh locus of
- Locus of control Analysis). control terhadap
Pengaruh Locus Of eksternal komitmen
Control , Komitmen - Posisi auditor di KAP organisasional
Organisasional, Dan berpengaruh secara
Posisi Terhadap Variabel Mediasi: negatif dan signifikan.
Penerimaan Perilaku - Komitmen - Pengaruh locus of
Disfungsional Audit organisasional control terhadap
penerimaan perilaku
Variabel Terikat: disfungsional audit
- Perilaku disfungsional berpengaruh positif
audit dan signifikan.
- Posisi auditor
mempunyai hasil yang
postif namun tidak
signifikan terhadap
komitmen
organisasional.
- Pengaruh posisi
auditor terhadap
penerimaan perilaku
disfungsional audit
berpengaruh secara
negatif dan signifikan.
- Pengaruh komitmen
organisasional
terhadap penerimaan
perilaku disfungsional
audit secara negatif
dan signifikan.
95
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
3
Statistik Desktiptif Data Uji
Descriptive Statistics
Standard
N Minimum Maksimum Mean
Deviation
X1 35 16,00 62,19 27,4200 14,58899
X2 35 5,00 20,96 16,2374 4,58643
X3 35 6,00 25,04 11,6671 5,40041
Y 35 11,76 38,56 18,2834 9,12154
Valid N (listwise) 35
Lampiran 4 98
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 Total
X1.1 Pearson
1 ,794** ,822** ,816** ,833** ,777** ,793** ,825** ,775** ,760** ,832** ,738** ,876** ,718** ,772** ,851** ,891**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.2 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,794 1 ,829 ,835 ,784 ,839 ,803 ,797 ,832 ,806 ,837 ,771 ,808 ,763 ,857 ,876 ,907**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.3 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,822 ,829 1 ,738 ,852 ,810 ,909 ,831 ,930 ,834 ,871 ,813 ,840 ,856 ,802 ,799 ,928**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
X1.4 #NAME? ,816 ,835 ,738 1 ,759 ,832 ,776 ,839 ,782 ,764 ,844 ,780 ,808 ,790 ,824 ,854 ,894**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.5 Pearson
,833** ,784** ,852** ,759** 1 ,764** ,858** ,882** ,808** ,862** ,862** ,809** ,852** ,801** ,848** ,758** ,914**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.6 Pearson
,777** ,839** ,810** ,832** ,764** 1 ,784** ,810** ,778** ,819** ,734** ,869** ,787** ,707** ,825** ,842** ,889**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.7 Pearson
,793** ,803** ,909** ,776** ,858** ,784** 1 ,851** ,914** ,812** ,875** ,790** ,840** ,817** ,869** ,741** ,921**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
(Lanjutan) 99
X1.8 Pearson
,825** ,797** ,831** ,839** ,882** ,810** ,851** 1 ,786** ,895** ,873** ,891** ,862** ,851** ,889** ,847** ,941**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.9 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,775 ,832 ,930 ,782 ,808 ,778 ,914 ,786 1 ,807 ,873 ,748 ,849 ,830 ,826 ,765 ,911**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.10 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,760 ,806 ,834 ,764 ,862 ,819 ,812 ,895 ,807 1 ,804 ,875 ,819 ,846 ,885 ,783 ,916**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.11 Pearson
,832** ,837** ,871** ,844** ,862** ,734** ,875** ,873** ,873** ,804** 1 ,767** ,899** ,829** ,842** ,790** ,927**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.12 Pearson
,738** ,771** ,813** ,780** ,809** ,869** ,790** ,891** ,748** ,875** ,767** 1 ,776** ,831** ,900** ,829** ,903**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.13 Pearson
,876** ,808** ,840** ,808** ,852** ,787** ,840** ,862** ,849** ,819** ,899** ,776** 1 ,806** ,820** ,807** ,922**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.14 Pearson
,718** ,763** ,856** ,790** ,801** ,707** ,817** ,851** ,830** ,846** ,829** ,831** ,806** 1 ,811** ,756** ,890**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.15 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,772 ,857 ,802 ,824 ,848 ,825 ,869 ,889 ,826 ,885 ,842 ,900 ,820 ,811 1 ,832 ,932**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
(Lanjutan) 100
X1.16 Pearson
,851** ,876** ,799** ,854** ,758** ,842** ,741** ,847** ,765** ,783** ,790** ,829** ,807** ,756** ,832** 1 ,901**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson
,891** ,907** ,928** ,894** ,914** ,889** ,921** ,941** ,911** ,916** ,927** ,903** ,922** ,890** ,932** ,901** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
101
(Lanjutan)
Rekapitulasi
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Nomor1 ,891** 0,000 35
Nomor2 ,907** 0,000 35
Nomor3 ,928** 0,000 35
Nomor4 ,894** 0,000 35
Nomor5 ,914** 0,000 35
Nomor6 ,889** 0,000 35
Nomor7 ,921** 0,000 35
Nomor8 ,941** 0,000 35
Nomor9 ,911** 0,000 35
Nomor10 ,916** 0,000 35
Nomor11 ,927** 0,000 35
Nomor12 ,903** 0,000 35
Nomor13 ,922** 0,000 35
Nomor14 ,890** 0,000 35
Nomor15 ,932** 0,000 35
Nomor16 ,901** 0,000 35
Total 1 35
Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator (Nomor1 sampai dengan Nomor 16)
dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3 yakni nomor1=0,891,
nomor2=0,907, nomor3=0,928, nomor4=0,894, nomor5=0,914, nomor6=0,889,
nomor7=0,921, nomor8=0,941, nomor9=0,911, nomor10=0,916, nomor11=0,927,
nomor12=0,903, nomor13=0,922, nomor14=0,890, nomor15=0,932, dan nomor16=0,901.
102
Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Total
X2.1 Pearson
1 ,833** ,824** ,848** ,726** ,910** ,904**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2.2 Pearson
,833** 1 ,760** ,856** ,676** ,869** ,904**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2.3 Pearson
,824** ,760** 1 ,875** ,834** ,848** ,943**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2.4 Pearson
,848** ,856** ,875** 1 ,683** ,835** ,925**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2.5 Pearson
,726** ,676** ,834** ,683** 1 ,783** ,868**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X2.6 Pearson
,910** ,869** ,848** ,835** ,783** 1 ,946**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson
,904** ,904** ,943** ,925** ,868** ,946** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103
(Lanjutan)
Rekapitulasi
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Nomor1 ,904** 0,000 35
Nomor2 ,904** 0,000 35
Nomor3 ,943** 0,000 35
Nomor4 ,925** 0,000 35
Nomor5 ,868** 0,000 35
Nomor6 ,946** 0,000 35
Total 1 35
Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator (Nomor1 sampai dengan Nomor 16)
dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3 yakni nomor1=0,904,
nomor2=0,904, nomor3=0,943, nomor4=0,925, nomor5=0,868, dan nomor6=0,946.
104
Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu Audit
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total
X3.1 Pearson
1 ,741** ,813** ,756** ,690** ,752** ,882**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X3.2 Pearson
,741** 1 ,720** ,804** ,835** ,777** ,901**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X3.3 Pearson
,813** ,720** 1 ,694** ,754** ,854** ,896**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X3.4 Pearson
,756** ,804** ,694** 1 ,805** ,788** ,897**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X3.5 Pearson
,690** ,835** ,754** ,805** 1 ,802** ,906**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
X3.6 Pearson
,752** ,777** ,854** ,788** ,802** 1 ,920**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson
,882** ,901** ,896** ,897** ,906** ,920** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
105
(Lanjutan)
Rekapitulasi
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Nomor1 ,882** 0,000 35
Nomor2 ,901** 0,000 35
Nomor3 ,896** 0,000 35
Nomor4 ,897** 0,000 35
Nomor5 ,906** 0,000 35
Nomor6 ,920** 0,000 35
Total 1 35
Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator (Nomor1 sampai dengan Nomor 16)
dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3 yakni nomor1=0,882,
nomor2=0,901, nomor3=0,896, nomor4=0,897, nomor5=0,906, dan nomor6=0,920.
106
Uji Validitas Variabel Perilaku Reduksi Kualitas Audit
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total
Y.1 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
1 ,803 ,805 ,873 ,802 ,779 ,800 ,872 ,863 ,881 ,932
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.2 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,803 1 ,792 ,860 ,837 ,786 ,791 ,829 ,786 ,824 ,909
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.3 Pearson
,805** ,792** 1 ,749** ,865** ,788** ,781** ,845** ,773** ,895** ,908**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.4 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,873 ,860 ,749 1 ,769 ,816 ,796 ,805 ,870 ,813 ,918
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.5 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** **
,802 ,837 ,865 ,769 1 ,816 ,764 ,804 ,736 ,849 ,900**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.6 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** **
,779 ,786 ,788 ,816 ,816 1 ,793 ,788 ,764 ,797 ,890**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.7 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** **
,800 ,791 ,781 ,796 ,764 ,793 1 ,758 ,839 ,815 ,889**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.8 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,872 ,829 ,845 ,805 ,804 ,788 ,758 1 ,866 ,867 ,926
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.9 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** **
,863 ,786 ,773 ,870 ,736 ,764 ,839 ,866 1 ,802 ,911**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Y.10 Pearson
,881** ,824** ,895** ,813** ,849** ,797** ,815** ,867** ,802** 1 ,938**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
,932 ,909 ,908 ,918 ,900 ,890 ,889 ,926 ,911 ,938 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
107
(Lanjutan)
Rekapitulasi
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Nomor1 ,932** 0,000 35
Nomor2 ,909** 0,000 35
Nomor3 ,908** 0,000 35
Nomor4 ,918** 0,000 35
Nomor5 ,900** 0,000 35
Nomor6 ,890** 0,000 35
Nomor7 ,889** 0,000 35
Nomor8 ,926** 0,000 35
Nomor9 ,911** 0,000 35
Nomor10 ,938** 0,000 35
Total 1 35
Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator (Nomor1 sampai dengan Nomor 16)
dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3 yakni nomor1=0,932,
nomor2=0,909, nomor3=0,908, nomor4=0,918, nomor5=0,900, nomor6=0,890,
nomor6=0,889, nomor6=0,926, nomor6=0,911, dan nomor6=0,938.
Lampiran 5 108
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,986 16
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cronbachs Alpha = 0,986 yang lebih besar
dari 0,60 berarti instrumen penelitian dikatakan reliabel
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's
if Item if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
X1.1 29,4571 334,667 ,874 ,986
X1.2 29,3143 337,163 ,894 ,986
X1.3 29,3714 335,417 ,817 ,985
X1.4 29,3714 340,123 ,979 ,986
X1.5 29,2857 337,151 ,902 ,985
X1.6 29,3143 338,810 ,874 ,986
X1.7 29,4286 335,252 ,909 ,985
X1.8 29,3143 334,634 ,932 ,985
X1.9 29,4571 339,138 ,899 ,985
X1.10 29,1429 339,950 ,904 ,985
X1.11 29,3714 337,652 ,917 ,985
X1.12 29,2000 339,635 ,890 ,986
X1.13 29,4857 339,139 ,911 ,985
X1.14 29,1714 340,734 ,876 ,986
X1.15 29,2286 334,064 ,922 ,985
X1.16 29,3714 336,887 ,886 ,986
109
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,963 6
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cronbachs Alpha = 0,963 yang lebih besar
dari 0,60 berarti instrumen penelitian dikatakan reliabel
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's
if Item if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
X2.1 19,0857 33,257 ,904 ,953
X2.2 19,1429 35,126 ,865 ,957
X2.3 18,9429 33,232 ,903 ,953
X2.4 19,0000 34,176 ,891 ,954
X2.5 19,0857 35,375 ,793 ,964
X2.6 19,1714 32,499 ,930 ,950
110
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,953 6
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cronbachs Alpha = 0,953 yang lebih besar
dari 0,60 berarti instrumen penelitian dikatakan reliabel
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's
if Item if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
X3.1 10,6286 29,593 ,825 ,947
X3.2 10,8286 30,382 ,858 ,943
X3.3 10,7429 29,667 ,848 ,944
X3.4 10,6000 29,953 ,850 ,944
X3.5 10,7429 29,079 ,859 ,943
X3.6 10,6000 29,835 ,883 ,940
111
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,977 10
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Cronbachs Alpha = 0,977 yang lebih besar
dari 0,60 berarti instrumen penelitian dikatakan reliabel
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's
if Item if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
Y.1 18,9714 117,676 ,914 ,974
Y.2 18,7429 121,785 ,889 ,975
Y.3 18,7143 120,328 ,886 ,975
Y.4 18,9143 116,963 ,895 ,974
Y.5 18,9714 123,146 ,879 ,975
Y.6 18,7429 120,608 ,863 ,975
Y.7 18,8286 123,323 ,866 ,975
Y.8 18,8857 118,516 ,907 ,974
Y.9 18,9143 119,198 ,889 ,975
Y.10 18,8000 115,988 ,920 ,974
Lampiran 6 112
Regression 1
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Method
Removed
1 LOC, KOb . Enter
a. Dependent Variable: TAWA
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
1 ,547a ,299 ,255 4,66067
a Predictors: (Constant), LOC, KO
ANOVAa
Model Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 296,490 2 148,245 6,825 ,003b
Residual 695,101 32 21,722
Total 991,590 34
a. Predictors: (Constant), LOC, KO
b. Dependent Variable: TAWA
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Beta Std. Error Beta
1 (Constant) 13,823 3,290 4,201 ,000
LOC ,159 ,055 ,430 2,904 ,007
KO -,402 ,174 -,341 2,304 ,028
a. Dependent Variable: TAWA
114
Regression 2
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Method
Removed
2 LOC, KO, TAWAb . Enter
a. Dependent Variable: PRKA
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
2 ,789a ,623 ,587 5,86485
a Predictors: (Constant), LOC, KO, TAWA
ANOVAa
Model Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
2 Regression 1762,595 3 587,532 17,081 ,000b
Residual 1066,290 31 34,396
Total 2828,885 34
a. Predictors: (Constant), LOC, KO, TAWA
b. Dependent Variable: PRKA
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Beta Std. Error Beta
2 (Constant) 12,366 5,157 2,398 ,023
LOC ,192 ,078 ,308 2,484 ,019
KO -,549 ,237 -,276 -2,319 ,027
TAWA ,819 ,222 ,485 3,682 ,001
a. Dependent Variable: PRKA