Вы находитесь на странице: 1из 44

STATION 1

Bacalah soal di bawah ini dengan teliti:

Wanita, 26 tahun, datang dengan keluhan benjolan yang membesar di daerah leher.

1. Lakukan anamnesis pada pasien ini


2. Peragakan pemeriksaan fisis yang relevan
3. Tentukan diagnosis dan diagnosis bandingnya!
4. Tuliskan 3 pemeriksaan penunjang Anda inginkan
5. Tuliskan 2 terapi medikamentosa yang akan Anda berikan pada pasien!
Ceklist Station 1: Graves Disease
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________

No. Pemeriksaan Tiroid 0 1 2


1. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Meminta pasien untuk duduk dan sedikit mengekstensikan kepalanya
3. Melakukan inspeksi
4. Berdiri di belakang pasien
5. Melakukan palpasi pada regio tiroid dengan menggunakan ujung jari kedua tangan
6. Meminta pasien melakukan gerakan menelan
7. Memeriksa seluruh kelenjar tiroid
8. Menggunakan stetoskop untuk menilai adanya bruit
9 Melakukan inspeksi bola mata apakah ada eksoftalmus
10 Meminta pasien meluruskan lengan ke arah depan untuk melihat adakah tremor
halus
11 Melakukan pemeriksaan refleks lutut
12 Melaporkan hasil dengan benar
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening
13 Melakukan pemeriksaan dari belakang pasien
14 Palpasi dengan jari daerah submental
15 Palpasi dengan jari daerah submandibular
16 Palpasi dengan jari daerah jugular chain (anterior m. Sternokleidomastoideus)
17 Palpasi dengan jari daerah posterior triangle (posterior m. Sternokleidomastoideus)
18 Palpasi dengan jari daerah oksipital
19 Palpasi dengan jari daerah postauricular
20 Palpasi dengan jari daerah preauricular
21 Melaporkan hasil pemeriksaan dengan benar
Skor Total (max 42)
Lulus/tidak lulus (passing grade 31)
SKENARIO STATION 1: GRAVES DISEASE

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Wanita, 26 tahun, datang dengan keluhan benjolan yang
membesar di daerah leher.

Instruksi:
Lakukan anamnesis pada pasien ini
Peragakan pemeriksaan fisis yang relevan
Tentukan diagnosis dan diagnosis bandingnya!
Tuliskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Tuliskan resep 2 terapi medikamentosa yang akan Anda
berikan pada pasien!

3. Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta


berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.

4. Instruksi pasien simulasi Nama Pasien: Ny. Bina


Usia: 26 tahun

Keluhan Utama :
Terdapat benjolan yang membesar di daerah leher sejak 2
bulan SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Benjolan terletak di daerah jakun, hangat kalau diraba,
menempel pada jaringan di bawahnya. Pasien juga sering
merasa berdebar-debar, cepat lelah, juga sering merasa
kepanasan, dan berkeringat banyak. Berat badan turun
sekitar 3-4 kg selama 2 bulan, nafsu makan biasa saja/tidak
ada perubahan. BAB diare kadang-kadang, BAK banyak
terutama di malam hari. Pasien menstruasi terakhir 2
bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Benjolan seperti ini tidak ada, penyakit keganasan tidak
ada, riwayat operasi pada daerah leher tidak ada.

Riwayat Keluarga :
Keluhan serupa dalam keluarga tidak ada, riwayat penyakit
kanker tidak ditemukan.

Pemeriksaan Fisis :
Tekanan darah 150/60 mmHg, nadi 86/s, kuat dan teratur.
Terdapat pembesaran kelenjar tiroid, difus, bilateral,
ukuran 3x3x1/2 cm, bilateral, konsistensi lunak seperti
karet, tidak mudah digerakkan, suhu hangat. Bruit tidak
ditemukan. Akral hangat dan basah, terdapat tremor halus.
Refleks patella ++. Terdapat eksoftalmus ringan di mata
kanan, injeksi sklera positif, lain-lain dalam batas normal.
Di area pretibia, bilateral, terdapat plak berwarna eritema
berukuran plakat, permukaan kulit seperti kulit jeruk.

Pemeriksaan Penunjang :
TSH, free T4, EKG, oftalmoskopi untuk menilai fungsi mata.

Tata laksana :
- Terapi antitiroid : PTU
- Terapi beta-bloker : propanolol

Peran yang harus dilakukan:


Penguji berperan sebagai observer. Pasien posisi duduk.
Peserta dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang
jawabannya tercantum di atas. Apabila pertanyaan yang
diajukan tidak ada jawabannya di atas, Anda dapat
menjawab sesuai pengetahuan Anda. Anda juga akan
bertanya kepada peserta sebagaimana yang telah
tercantum di atas.
5. Peralatan yang 1. Meja + kursi peserta
dibutuhkan 2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Tempat sampah
STATION 2

Seorang mahasiswa fakultas kedokteran tahun ke 5 datang ke poliklinik dengan keluhan sejak 6
bulan terakhir tidak dapat belajar karena pikirannya kosong

1. Lakukan anamnesis pada pasien tersebut


2. Tuliskan hasil pemeriksaan status mental pada pasien tersebut
Ceklist Station 2: Gangguan Depresi
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________

No Tindakan 0 1 2
Riwayat Psikiatri
1 Menanyakan keluhan utama
2 Menanyakan riwayat gangguan saat ini

3 Menanyakan riwayat gangguan dahulu, yaitu gangguan psikiatri, medis, dan penggunaan zat

4 Menanyakan riwayat kehidupan pribadi, mencakup masa pre- dan perinatal, masa kanak-kanak,
masa remaja, riwayat keluarga, riwayat pendidikan, pekerjaan, agama, aktivitas sosial, situasi
kehidupan saat ini, pelanggaran hukum, kehidupan seksual.
Pemeriksaan Status Mental
5 Memeriksa deskripsi umum: penampilan, kesadaran, perilaku dan aktivitas motorik, pembicaraan
(spontanitas, kecepatan, kelancaran, intonasi, kuantitas), dan sikap kepada pemeriksa
6 Menilai mood dan afek
7 Menilai gangguan persepsi
8 Menilai proses dan isi pikir
9 Menilai sensorium dan kognisi
10 Menilai pengendalian impuls
11 Menilai daya nilai dan tilikan
12 Menilai taraf dapat dipercaya
SKOR TOTAL (max 24)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 18)
SKENARIO STATION 2: GANGGUAN DEPRESI

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Seorang mahasiswa fakultas kedokteran tahun ke 5 datang
ke poliklinik dengan keluhan sejak 6 bulan terakhir tidak dapat
belajar karena pikirannya kosong.

Instruksi:
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Tuliskan hasil pemeriksaan status mental pasien

3. Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan


peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.

4. Instruksi pasien simulasi Nama Pasien: Diana


Usia: 22 tahun

Keluhan Utama :
Sejak 6 bulan terakhir tidak dapat belajar karena
pikirannya kosong.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Sejak 6 bulan terakhir tidak dapat belajar karena
pikirannya kosong, seolah ada kekuatan yang menyedot
pikirannya. Bila berpikir, tiba-tiba ide yang sedang
dipikirkan hilang. Ibunya meninggal sejak 8 bulan yang lalu.
Ia juga mendengar suara almarhum ibunya yang
mengatakan bahwa ia harus menjadi dokter, suara
tersebut muncul berulang kali dan sangat mengganggu.
Bahkan terkadang ia melihat almarhum ibunya
mendatanginya. Akhir-akhir ini di kampus ia sering terlibat
perselisihan dengan temannya karena ia sering merasa
bahwa teman-temannya mengobrol dan bersekongkol
untuk membuat dirinya tidak bisa belajar dan ia gagal
ujian. Sebelumnya prestasi belajarnya baik, indeks prestasi
selalu di atas 3.5.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Sebelumnya tidak ada masalah dengan kehidupannya.

Riwayat Keluarga :
Selama ini ia hidup dengan bahagia dengan keluarganya.
Pasien sangat dekat dengan ibunya dibandingkan ayahnya,
sering bercerita dan pergi bersama.
Sejak ibunya meninggal, ayah jarang di rumah dan pasien
malas berbicara dengan siapapun.
Pasien tidak pernah terlibat tindakan kriminal,
menggunakan obat-obatan.

Pemeriksaan Status Mental :


Deskripsi umum : penampilan wajar, compos mentis,
perilaku biasa, pembicaraan spontan, intonasi cukup,
pasien kooperatif saat ditanya oleh pemeriksa.

Mood : hipotim, anhedonia


Afek : menumpul hingga datar

Gangguan persepsi : halusinasi auditorik dan visual

Gangguang proses & isi pikir : tidak ada

Sensorium dan kognisi : tidak perlu dilakukan

Pengendalian impuls : baik

Daya tilikan : derajat 1/penyangkalan total

Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

Peran yang harus dilakukan:


Penguji berperan sebagai pasien. Peserta dapat
mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya
tercantum di atas. Apabila pertanyaan yang diajukan tidak
ada jawabannya di atas, Anda dapat menjawab sesuai
pengetahuan Anda. Anda juga akan bertanya kepada
peserta sebagaimana yang telah tercantum di atas.
5. Peralatan yang 1. Meja + kursi peserta
dibutuhkan 2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Tempat sampah
STATION 3

Bacalah soal di bawah ini dengan teliti:

Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kiri merah dan sakit sejak 2 hari
yang lalu.
.
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan visus dan tuliskan hasilnya pada lembar jawaban
3. Lakukan pemeriksaan fisik mata, dan mintalah hasilnya pada penguji
4. Lakukan pemeriksaan penunjang, dan mintalah hasilnya pada penguji
5. Tulikan diagnosis kerja dan banding pada pasiens
Ceklist Station 3: Keratitis
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________

PEMERIKSAAN FISIK MATA 0 1 2


1 Memeriksa tajam penglihatan menggunakan optotip Snellen, hitung jari, gerakan tangan, arah
cahaya.
Hasil : OD 6/6, OS 2/60
2 Memeriksa posisi bola mata dengan tes Hirschberg untuk memeriksa tropia, dilanjutkan cover-
uncover test dan cross-cover test untuk mengamati phoria.
3 Memeriksa pergerakan bola mata ke delapan arah.
4 Memeriksa acula al: benjolan, kelainan bulu mata, dan jaringan adneksa lain
5 Memeriksa konjungtiva acula al dan tarsalis: injeksi konjungtiva, silier, adanya benda asing, dan
sebagainya.
6 Memeriksa kornea: kekeruhan, jaringan parut, erosi, radang, edema.
7 Memeriksa BMD: kejernihan dan kedalaman.
8 Menilai bentuk dan ukuran pupil
9 Menilai kekeruhan lensa dan uji bayangan.
10 Funduskopi: Menilai papil (cup-disc ratio, colour, contour), ukuran arteri dan vena, acula, dan retina
secara keseluruhan.
11 Melakukan tes konfrontasi
12 Melakukan tes Ishihara
13 Menuliskan hasil pemeriksaan penunjang dengan benar
Tes fluoerens dan tes sensibilitas kornea, hasil : positif
14 Menuliskan diagnosis dengan benar
Hasil : Keratitis bacterial
Diagnosis banding : keratitis fungal
SKOR TOTAL (max 28)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 21)
SKENARIO STATION 3: KERATITIS

1. Waktu yang 10 menit


dibutuhkan
2. Instruksi untuk Skenario klinik:
kandidat Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan mata kiri merah dan sakit.
.
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan visus dan tuliskan hasilnya pada lembar
jawaban
3. Lakukan pemeriksaan fisik mata
4. Lakukan pemeriksaan penunjang dan mintalah hasilnya pada penguji
5. Tulikan diagnosis kerja pada pasien

3. Instruksi untuk Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta


penguji berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau bertanya
kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian berikutnya.

4. Instruksi pasien Nama Pasien: Ny. Ina


simulasi Usia: 26 tahun

Keluhan Utama :
Mata merah dan sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien mengeluh mata kiri merah dan terasa sakit sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan muncul setelah pasien berenang. Mata juga terasa
gatal. Pasien merasa silau jika terkena cahaya. Menurut pasien,
pandangannya menjadi menurun jika melihat. Mata kanan tidak ada
keluhan apapun. Tidak ada keluhan nyeri kepala.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Keluhan serupa belum pernah dirasakan pasien. Tidak ada penyakit
darah tinggi/diabetes.

Riwayat Keluarga :
Keluhan serupa dalam keluarga tida ada.

Riwayat Sosial :
Pasien belum menikah. Pasien sebelumnya menggunakan kacamata,
namun tidak pernah memakai lensa kontak.

Pemeriksaan Visus : OD 6/6 OS 2/60

Pemeriksaan Fisis Mata :


Pada pemeriksaan mata kiri didapatkan edema dan spasme palpebra,
konjungtiva injeksi silier, sekret purulent, kornea edema dan terdapat
infiltrate, bilik mata depan dalam, lensa sulit dinilai. Tidak didapatkan
lesi satelit. Mata kanan normal.

Pemeriksaan penunjang :
Tes fluoerens : positif
Tes sensibilitas kornea : positif

Peran yang harus dilakukan:


Penguji berperan sebagai observer. Pasien posisi duduk. Peserta
dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tercantum
di atas. Apabila pertanyaan yang diajukan tidak ada jawabannya di
atas, Anda dapat menjawab sesuai pengetahuan Anda. Anda juga
akan bertanya kepada peserta sebagaimana yang telah tercantum di
atas.
5. Peralatan yang 1. Meja + kursi peserta
dibutuhkan 2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Snellen Chart
6. Penlight
7. Funduskopi
8. Tempat sampah
STATION 10

Seorang perempuan, 60 tahun, datang untuk memeriksakan diri pada Anda sebagai dokter di puskesmas setelah
mendengar penjelasan dari temannya mengenai kanker leher rahim

1. Lakukan pemeriksaan IVA dan Papsmer pada pasien


2. Mintalah hasil pemeriksaan di atas pada penguji, dan interpretasikan hasilnya
3. Lakukan edukasi dan pemberian saran pada pasien
Ceklist Station 10: Papsmear
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________

PEMERIKSAAN PAP 0 1 2
1. Memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim
dapat terlihat.
2. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi terbuka sehingga
spekulum tetap berada di tempatnya agar leher rahim dapat terlihat
3. Memindahkan lampu/senter sehingga dapat melihat leher rahim
dengan jelas.
4. Memeriksa leher rahim apakah curiga Kanker Serviks atau terdapat
servisitis,ektopion, tumor, ovula Naboti atau luka.
Bila Curiga Kanker Serviks, pemeriksaan diakhiri, langsung ke langkah 15 dan
seterusnya tanpa melakukan langkah ke 16. Bila banyak keputihan/ darah, tes
pap tidak dapat dilanjutkan dan bila memungkinkan lanjutkan dengan
prosedur pemeriksaan test IVA langkah 8.
5. Mengambil apusan dari cervix dengan menggunakan spatula (diputar
360o), mengoleskan hasil apusan ke gelas obyek.
6. Memasukkan cytobrush ke dalam kanalis servikalis (diputar 1800
searah jarum jam), mengoleskan hasil apusan dengan cara memutar
cytobrush berlawanan arah jarum jam ke gelas obyek.
7. Memasukkan gelas obyek ke larutan fiksasi segera.
8. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan,
darah, atau mukosa dari leher rahim. Membuang swab kapas yang telah
dipakai ke dalam wadah tahan bocor atau kantung plastik.
PEMERIKSAAN IVA
9. Mengidentifikasi ostium uteri, SSK (sambungan skuamo koloumnar)
dan zona transformasi.
Bila SSK tidak bisa ditampakkan, pemeriksaan IVA tidak dilanjutkan, lanjutkan
ke langkah 15, dan seterusnya.
10. Mencelupkan swab bersih ke dalam cairan asam asetat lalu mengoleskan
pada leher rahim. Membuang swab kapas ke dalam kantung plastik.
11. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak
perubahan warna putih yang disebut dengan lesi putih.
12. Memeriksa SSK dengan teliti. Memeriksa apakah leher rahim mudah
berdarah. Mencari apakah terdapat plak putih yang tebal dan meninggi atau
lesi putih.
13. Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan
swab bersih untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris. Membuang
swab ke dalam kantung plastic.
14. Bila pemeriksaan visual telah selesai, gunakan swab baru untuk
menghilangkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina.
Membuang swab ke dalam kantung plastik.
15. Melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan meletakkan
spekulum dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
16. Melakukan pemeriksaan bimanual
17. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai ke dalam larutan
klorin 0,5%. Melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar.
18. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai benar-benar bersih lalu
dikeringkan dengan kain kering dan bersih atau dianginkan.
19. Mencatat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam catatan medis ibu.
Jika didapatkan lesi putih, menggambar peta leher rahim dan daerah
lesi putih pada
catatan medis ibu.
20. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA bersama ibu dan
menjawab pertanyaan.
Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA negatif, sebutkan waktu
kunjungan berikutnya untuk menjalani kembali pemeriksaan payudara dan
tes IVA. Jika hasil pemeriksaan payudara atau tes IVA positif atau dicurigai
terdapat kanker,
membahas langkah-langkah selanjutnya
21. Meyakinkan ibu bahwa dia bisa kembali setiap saat bila membutuhkan
konsultasi atau perawatan medis.
22. Setelah memberi konseling, memberikan pengobatan atau merujuk.
SKOR TOTAL (max 44)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 33)

Hasil Pemeriksaan :
IVA : tampak lesi putih pada arah jam 11
SKENARIO STATION 10: PAPSMEAR

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Peralatan yang dibutuhkan 1. Meja + kursi peserta
2. Kursi penguji
3. Kursi peserta di ruang periksa
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Manekin pemeriksaan iva & papsmear
6. Handschoon pemeriksaan (non-steril)
7. Kain sebanyak 3 buah untuk selimut ibu
8. Lampu sorot
9. Tenakulum
10. Sonde
11. Spekulum
12. Spekulum cocor bebek
13. Cytobrush
14. Spatula serviks
15. Kaca objek
16. Larutan fiksasi formalin 10%
17. Cairan asam asetat
18. Penjepit kasa
19. Kasa
20. Larutan betadine
21. Alkohol
22. Gambar tempat sampah bahan infeksus
(kuning) dan biasa (hitam)
23. Gambar bak cuci tangan
STATION 11

Bacalah soal di bawah ini dengan teliti.

Anak perempuan usia 9 bulan dibawa oleh ibunya untuk konsultasi tumbuh kembang dan imunisasi. Pada
usia 7 bulan BB 7 kg, panjang badan 67 cm. Saat ini datang dengan BB 7.2 kg, dan panjang badan 75 cm.

1. Tentukan status gizi pada anak ini

Ibunya mengatakan anak tersebut baru mendapatkan imunisasi 1x di RS saat lahir, dan 2x di Puskesmas.

2. Tuliskan imunisasi yang perlu diberikan bila ada, disertai dosis dan cara pemberiannya
3. Tuliskan KIPI yang mungkin terjadi dari imunisasi yang Anda berikan di atas!
JAWABAN
1. Status Gizi

Usia 9 bulan, BB 7.2 kg, dan panjang badan 75 cm. 7.2/9.8 x 100% = 73.46% (Gizi kurang)

2. Tuliskan imunisasi untuk anak


- DPT :
- Polio :
STATION 4
Bacalah soal di bawah ini dengan teliti:

1. Wanita, 24 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke klinik anda untuk berkonsultasi,
karena test urin yang positif kemarin pagi. (Hari ini tanggal 31 Maret 2013)
Lakukan anamnesis dan tentukan: Usia kehamilan dan taksiran persalinan.

2. Delapan bulan kemudian ibu yang sama datang kembali ke anda untuk kunjungan antenatal.
Lakukan palpasi abdomen pada pasien dan laporkan hasil pemeriksaan!
Ceklist Station 4: ANC & Leopold
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________

Usia Kehamilan dan Taksiran Persalinan 0 1 2


1 Memperkenalkan diri
2 Menanyakan HPHT
- Tanyakan hari pertama menstruasi terakhir
- Tanyakan regularitas siklus menstruasi
3 Eksplorasi pola menstruasi terakhir dan bandingkan dengan pola siklus menstruasi
sebelumnya
- Lama (hari) perdarahan saat menstruasi terakhir tersebut
- Jumlah perdarahan pada siklus menstruasi tersebut atau berapa banyak pembalut
yang digunakan
- Bandingkan dengan siklus menstruasu sebelumnya (lama dan jumlah pembalut)
- Konfirmasi HPHT yang sebenarnya
4 Menyebutkan usia kehamilan pasien dengan benar
- Pada 31Maret 2013, Usia Kehamilan 15 minggu (+6 hari)
5 Menyebutkan tanggal persalinan dengan benar
- Taksiran Persalinan 17 September 2013
6 Memberikan informasi pada pasien mengenai usia kehamilan dan taksiran persalinan.
Skor Total (max: 12)

Leopold 0 1 2
1 Memperkenalkan diri, meminta izin, mempersilakan pasien berbaring, kaki sedikit ditekuk,
abdomen diekspos
2 Mencuci tangan dan mengeringkan
3 Mengambil posisi lege artis (sebelah kiri pasien, menghadap lateral badan ibu)
4 Melakukan pemeriksaan Leopold I
Penguji: Teraba bagian lenting, keras, dan ballotemen (+)
Peserta:Teraba bagian kepala
5 Melakukan pengukuran tinggi fundus
Peserta menyebutkan harus menyebutkan..... cm
6 Melakukan pemeriksaan Leopold II
Penguji: Bagian kiri ibu: teraba bagian keras, lebar, seperti papan, Bagian kanan ibu:
teraba bagian-bagian kecil
Peserta: Bagian kiri ibu: punggung, Bagian kanan ibu: ekstrimitas
7 Melakukan pemeriksaan Leopold III
Penguji:teraba bagian lunak, besar
Peserta: teraba bagian kepala
8 Melakukan pemeriksaan Leopold IV
Penguji: 5/5
Peserta: belum ada bagian yang masuk PAP
9 Melakukan pemeriksaan DJJ dengan fetoskop atau Doppler di sisi kiri Ibu (dekat jantung)
Penguji: DJJ 148 x/menit (hanya diberitahukan bila peserta meletakkan posisi
fetoskop/doppler dengan benar, sisi kiri Ibu)
10 Menyilakan pasien untuk merapikan pakaian
11 Melaporkan hasil pemeriksaan
Peserta: Presentasi bokong
Total Skor (max 22)
Total Skor Gabungan (12+22=34, Anamnesis + Leopold)
Lulus/Tidak Lulus (passing grade 25)
SKENARIO STATION 4: ANC & LEOPOLD

No Pertanyaan Jawaban
1 Menanyakan HPHT (Hari Pertama Haid terakhir) - HPHT saya adalah 10 Desember 2012
- Kapan HPHT ibu? - Siklus saya teratur dok 28-30 hari, lama mensnya
- Apakah siklus haid ibu teratur biasanya 5-7 hari, biasanya yang banyak cuma 3-4 hari
pertama sehari ganti pembalut 3-5 kali, tidak ada nyeri,
bekuan darah

2 Menggali pola HPHT dan membandingkan dengan


siklus menstruasi sebelumnya
- Berapa hari lama menstruasi pada HPHT - Pada Desember 2012 ini hanya spotting, 3 hari, dan tidak
tersebut, seberapa banyak darah yang sampai setengah pembalut.
keluar/menggunkan berapa pembalut? - Bulan November 2012, siklus mens saya normal seperti
- Bandingkan dengan siklus sebelumnya sebelumnya, lamanya 7 hari, ganti pembalut 3-5 kali per
- Apakah lama dan jumlah sama dengan siklus hari, selama 3-4 hari pertama
sebelumnya? - Konfirmasi HPHT pada tanggal 10 Desember 2012.
- Mengkonfirmasi HPHT kembali

3 Menghitung usia kehamilan pasien Pada hari ini 31 Maret 2013, Usia kehamilan 15 minggu (+6
hari)
4 Menghitung taksiran persalinan (H+7, Bulan-3, Taksiran persalinan adalah 17 September 2013
Tahun +1)
STATION 5

Bacalah soal di bawah ini dengan teliti:

Wanita, 66 tahun, masuk dengan keluhan muntah-muntah dan perut membesar sejak 1 bulan
SMRS.

1. Lakukan anamnesis pada pasien


2. Peragakan pemeriksaan fisis abdomen yang Anda perlukan untuk menegakkan
diagnosis pasien dengan benar
3. Tuliskan 3 pemeriksaan penunjang yang Anda perlukan untuk menegakkan
diagnosis
4. Mintalah hasil pemeriksaan penunjang dan tuliskan interpretasi hasilnya
5. Tuliskan diagnosis kerja pada pasien
Ceklist Station 5: Ileus Obstruktif
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________

Pemeriksaan Abdomen 0 1 2
1 Menginspeksi bentuk dan simetri,kulit, vena, umbilikus, dan gerakan.
2 Memfleksikan tungkai 30-45.
3 Mempalpasi umum secara superfisial dan dalam.
4 Mempalpasi hepar, menilai pembesaran, konsistensi, permukaan, dan tepi.
5 Mempalpasi limpa, menilai pembesaran, konsistensi, dan permukaan.
6 Melakukan pemeriksaan titik McBurney.
7 Menilai ballotement ginjal dengan cara bimanual.
8 Memperkusi umum area kecurigaan massa atau benjolan, untuk menilai sifat benjolan.
9 Memeriksa asites dengan Shifting Dullness, Gelombang Cairan, Knee-Chest Position,
atau Puddle Sign (salah satu saja)
10 Melakukan pemeriksaan colok dubur
11 Menuliskan pemeriksaan penunjang dengan benar
DPL, BNO 3 posisi, CT-Scan
12 Menginterpretasikan hasil rontgen abdomen dengan benar
Hearing bone appearance, multiple step-ladder pada LLD, tampak gas mengisi
kolon tidak mencapai pelvis minor.
13 Menegakkan diagnosis kerja dengan benar
Ileus obstruktif ec. Ca kolon
SKOR TOTAL (max 26)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 19)
SKENARIO STATION 5: ILEUS OBSTRUKTIF

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Wanita,66 tahun, masuk dengan keluhan muntah-muntah dan
perut membesar sejak 1 bulan SMRS.

Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan fisis abdomen yang relevan pada
pasien dengan benar
3. Tuliskan diagnosis kerja dan diagnosis banding pada pasien
4. Tuliskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis
3. Instruksi untuk penguji Instruksi :
Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta
berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.

4. Instruksi pasien simulasi Nama Pasien: Ny.Asti


Usia: 66 tahun
Status obstetri: Paritas 2

Keluhan utama:
Muntah-muntah dan perut membesar sejak 1 bulan SMRS.

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien merasa perut membesar sejak 1 bulan SMRS,
disertai muntah-muntah dan mual. BAB keras, kecil-kecil
seperti kotoran kambing 2-3 hari sekali, dirasakan sejak 6
bulan terakhir. BAK tidak ada masalah. Tidak ada riwayat
kuning. Pasien merasa lemas, dikatakan pucat oleh
keluarganya. Berat badan pasien menurun 10 kg dalam 3
bulan terakhir.

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat operasi disangkal. Tidak memiliki riwayat darah
tinggi dan diabetes.

Riwayat keluarga :
Tidak ada riwayat keganasan, operasi pada keluarga.

Pemeriksaan fisis abdomen :


Inspeksi : buncit, tegang, tampak mengkilap.
Palpasi : nyeri tekan suprapubis, hepar dan limpa sulit
dinilai.
Perkusi : redup
Auskultasi : bising usus meningkat, metallic sound
Rectal touche : tonus sfingter ani baik, ampula rekti kolaps,
teraba benjolan berbentuk cincin, permukaan berbenjol-
benjol, pada handskun terlihat darah dan mukosa.

Lain-lain dalam batas normal.

Pemeriksaan Penunjang :
DPL, BNO 3 posisi, CT-Scan

Hasil BNO 3 posisi :


Hearing bone appearance, multiple step-ladder pada LLD,
tampak gas mengisi kolon tidak mencapai pelvis minor.

Diagnosis :
Ileus obstruktif ec. Ca kolon

Peran yang harus dilakukan:


Penguji berperan sebagai observer. Posisi pasien: duduk.
Peserta dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang
jawabannya tercantum di atas. Apabila pertanyaan yang
diajukan tidak ada jawabannya di atas, Anda dapat
menjawab sesuai pengetahuan Anda. Anda juga akan
bertanya kepada peserta sebagaimana yang telah
tercantum di atas.
5. Peralatan yang 1. Meja + kursi peserta
dibutuhkan 2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Kain selimut
6. Handskun steril
7. Kapas/kasa untuk a dan antisepsis
8. Gel pelicin
9. Mangkok stainless untuk betadin 1 buah
10. Tempat sampah
11. Ember klorin
STATION 6

Bacalah soal di bawah ini dengan teliti:

Anda seorang dokter sedang berjalan di mal dengan teman Anda yang seorang pengusaha, tiba2
seorang laki-laki berambut putih jatuh pingsan di hadapan anda.
Kerjakan apa yang seharusnya anda lakukan sebagai dokter!

Pertanyaan :
1. Pada saat jaga di UGD didapatkan pasien henti jantung dan gambaran EKG sebagai berikut, apa
yang seharusnya anda lakukan?
2. Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sangat kencang, dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 175x/menit, tensi 80/60, akral dingin, apa yang seharusnya anda lakukan?
3. Setelah dilakukan tindakan, TD pasien menjadi 120/70, akral hangat, pasien sadar, kondisi stabil.
Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan ekg dan didapatkan gambaran ekg di bawah ini. Apa
tindakan pertama yang anda lakukan? Apabila tindakan anda gagal, apa yang kemudian
dilakukan.
Ceklist Station 6: BLS
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________

No. TIndakan 0 1 2
1 Menilai keadaan sekitar, memastikan keadaan aman
2 Menilai respons
3 Memanggil bantuan jika respons tidak ada
4 Meraba pulsasi di leher (arteri carotid interna)
5 Melakukan kompresi jantung di sternum 2 jari di atas procesus, 30 : 2,
kecepatan 100x per menit, recoil baik
6 Memberikan napas bantuan, melakukan manuver head tilt dan chin lift
7 Melakukan evaluasi setelah 5 siklus
8 Menjawab pertanyaan 1 dengan benar: RJP
9 Menjawab pertanyaan 2 dengan benar:Kardioversi
10 Menjawab pertanyaan 3 dengan benar:Vagal manuver, kemudian adenosin
Nilai Total (max 20)
Lulus/tidak lulus (passing grade: 14)
SKENARIO STATION 6: BLS

Dari evaluasi awal:


1. pasien tidak respons ketika dipanggil
2. pasien juga didapatkan tidak bernapas (henti napas)
3. pulsasi di leher tidak teraba.
4. tidak ada orang lain yang membantu
5.biarkan peserta melakukan kompresi dan ventilasi minimal 5 siklus (30:2) (hitungan diizinkan untuk
dipercepat)

Pertanyaan untuk peserta


1. Pada saat jaga di UGD didapatkan pasien henti jantung dan gambaran EKG sebagai berikut, apa yang
seharusnya anda lakukan?

(PEA)
Jawab : RJP kembali
2. Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sangat kencang, dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 175x/menit, tensi 80/60, akral dingin, apa yang seharusnya anda lakukan?
Jawab : Kardioversi
3. Setelah dilakukan tindakan, TD pasien menjadi 120/70, akral hangat, pasien sadar, kondisi stabil.
Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan ekg dan didapatkan gambaran ekg di bawah ini. Apa tindakan
pertama yang anda lakukan? Apabila tindakan anda gagal, apa yang kemudian dilakukan.

SVT
Jawab : Vagal manuver adenosin
STATION 7

Seorang laki-laki, usia 23 tahun, datang dengan keluhan utama yaitu hidung tersumbat yang disertai nyeri pada
wajah sejak satu minggu sebelum berobat

1. Lakukan anamnesis pada pasien


2. Lakukan pemeriksaan telinga hidung dan tenggorok, otoskop, dan rinoskopi anterior pada pasien
ini
3. Tegakkan diagnosis dan diagnosis banding
4. Lakukan penatalaksanaan farmakologi
Ceklist Station 7: Rhinosinusitis akut
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________

Tindakan
Pemeriksaan Telinga
1 Daun telinga: Keadaan, bentuk, deformitas, edema, trauma.
2 Retrourikuler: Tanda peradangan, sikatriks bekas operasi, fistul
3 Liang telinga: serumen, sekret, edema, trauma, sempit/lapang.
4 Membran timpani: intak,warna, arah refleks cahaya.
5 Pemeriksaan garpu tala: Rinne, Weber, Schwabach.
Pemeriksaan Hidung
6 Bentuk hidung: deviasi, depresi, edema, krepitasi, nyeri tekan, nyeri tekan sinus paranasal
7 Pemeriksaan Kavum Nasi (pemeriksaan umum, rinoskopi anterior): Lapang, konka
eutrofi/edema, sekret, meatus terbuka/tertutup, sekret
8 Pemeriksaan rinoskopi anterior: idem
9 Pemeriksaan rinoskopi posterior: idem, fossa rosenmuller, tuba eustachius.
10 Pemeriksaan Sinus Paranasal: Nyeri tekan sinus paranasal
Pemeriksaan Tenggorok
11 Simetri arkus faring, pilar, letak uvula, tonsil, dinding posterior faring, gigi dan gusi.
12 Laringoskopi indirek: pita suara (gerakan), daerah subglotis.
SKOR TOTAL (max 24)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 18)
SKENARIO STATION 7: RHINOSINUSITIS AKUT

1 Waktu yang 10 menit


dibutuhkan
2 Instruksi untuk peserta Skenario klinik:
ujian Seorang laki-laki, usia 23 tahun, datang dengan
keluhan utama yaitu hidung tersumbat yang disertai
nyeri pada wajah sejak satu minggu sebelum berobat

Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Lakukan pemeriksaan telinga hidung dan
tenggorok, otoskop, dan rinoskopi anterior
pada pasien ini
3. Tegakkan diagnosis dan diagnosis banding
4. Lakukan penatalaksanaan farmakologi
33 Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan
peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.

Hasil pemeriksaan fisik:


Telinga: bilatera linspeksi preaurikuler dan
postaurikuler tidak hiperemis, palpasi tidak ada nyeri
tekan pre/post/mastoid, daun telinga tidak ada nyeri
tekan.

Hidung: inspeksi hidung luar: bentuk normal, simetris,


septum di tengah. Sinus ethmoid nyeri tekan, sinus
frontal-maksila tidak ada nyeri tekan.

Rinoskopi anterior bilateral: rongga hidung sempit,


konka inferior edema dan hiperemis, konka media tidak
terlihat, terdapat sekret mukopurulen jumlah banyak

Otoskop bilateral: liang telinga lapang, tidak ada erosi,


refleks cahaya baik, tidak tampak kesuraman, tidak
tampak perforasi, manuver valsava positif (tuba
eustakhius paten)

Tenggorok: mukosa mulut lembab, tonsil T1-T1, arkus


faring simetris, uvula di tengah, faring posterior tidak
hiperemis

Diagnosis: rinosinusitis akut infeksius


Diagnosis banding: rinosinusitis alergi
R/Amoxicilin clavulanat tab 500 mg no. X
S 3 dd tab I pc

R/Parasetamol tab 500 mg no. X


S 3 dd tab I pc prn nyeri/demam

R/Nasal spray flush no. I


S uc

4 Instruksi untuk pasien Nama : nama OP sendiri


simulasi Rentangusia : 23tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Pekerjaan : tukang parkir
Status pernikahan : belummenikah
Pendidikanterakhir : SMA

Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :


Keluhan utama : hidung tersumbat dan nyeri
pada wajah
Lokasi : rongga hidung dan wajah
bagian pipi kanan dan kiri
Sejak kapan : 1 minggu lalu
Perjalanan penyakit Pasien mengeluh hidung
tersumbat sejak satu minggu sebelum berobat.
Hidung tersumbat dirasakan terus menerus.
Keluhan hidung tersumbat juga disertai nyeri
pada bagian pipi, terasa seperti tertekan.
Terdapat ingus, berwarna kuning kental. Pasien
merasa ingus sering mengalir ke tenggorokan
dan tertelan, sehingga kadang pasien batuk dan
mual. Pasien juga mengeluh demam sejak satu
minggu lalu, badan terasa lesu, serta sakit
kepala. Pasien merasa mulut pasien berbau
tidak enak.
Keluhan lain terkait keluhan utama :
pendengaran tidak ada masalah
Hal-hal yang memperburukkeluhan : hidung
makin tersumbat terutama saat pasien bekerja
dan terkena asap kendaraan
Hal-hal yang mengurangi keluhan : tidak ada
Riwayat pengobatan sekarang : belum berobat
Riwayat penyakit dahulu:
Penyakit kronis : tidakada
Riwayat pengobatan penyakit terdahulu: hanya
obat penghilang demam dan batuk pilek, karena
pasien kadang-kadang mengalami batuk dan
pilek
Riwayat keluarga:
Riwayat asma pada ibu pasien
Riwayat social :
Olahraga : tidak pernah berolahraga
Merokok 1 bungkus per hari
Peran yang harus dilakukan :
Anda berperan sebagai pasien. Posisi Duduk tegak,
tampak sesekali kesulitan menarik napas karena hidung
yang tersumbat, serta sering meringis karena terasa
nyeri terutama pada bagian pipi. Peserta akan bertanya
kepada Anda dan Anda harus menjawab sesuai dengan
skenario.

5 Peralatan yang 1. Meja + kursi peserta


dibutuhkan
2. Kursi pasien simulasi disusun berhadapan dengan
kursi peserta

3. Kursi penguji

4. Kertas status pasien 40 lembar

5. Kertas resep 40 lembar

6. Lampu kepala

7. Spekulum hidung

8. Otoskop

9. Kapas alkohol
STATION 8

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan timbul bercak-bercak terasa baal sejak 1
bulan.

1. Lakukan anamnesis pada pasien


2. Peragakan pemeriksaan fisis yang relevan sesuai arah diagnosis Anda
3. Tuliskan diagnosis pada pasien
4. Tuliskan nama pemeriksaan bakteriologis yang diperlukan, lokasi pengambilan, dan apa
gambaran histopatologinya bila sesuai dengan diagnosis Anda?
5. Tuliskan resep terapi medikamentosa pada pasien
Ceklist Station 8: Morbus Hansen
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________

No Tindakan 0 1 2
.
1 Menyapa pasien & menyambut pasien
2 Mendapatkan identitas pasien
3 Membina hubungan baik dengan pasien
4 Mendapatkan keluhan utama
5 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
6 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
7 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
8 Mendapatkan riwayat sosial
Pemeriksaan Fisis
9 Melakukan pemeriksaan sensibilitas kulit: rasa raba (dengan kapas), nyeri (jarum pentul/tajam), suhu (air
panas dan dingin dalam tabung reaksi
10 Melakukan pemeriksaan nervus auricularis magnus
11 Melakukan pemeriksaan nervus ulnaris
12 Melakukan pemeriksaan nervus medianus
13 Melakukan pemeriksaan nervus radialis
14 Melakukan pemeriksaan nervus tibialis posterior
15 Melakukan pemeriksaan nervus peroneus
16 Memeriksa fungsi saraf otonom (ada tidaknya kekeringan pada lesi)
17 Menuliskan diagnosis pasien dengan benar
18 Menuliskan pemeriksaan mikroskopik pada pasien dengan benar
Pemeriksaan sediaan apus: Ziehl Neelsen, hasil : sel Datia Langhans/sel Virchow
Lokasi pengambilan: cuping telinga
19 Menuliskan terapi medikamentosa pada pasien dengan benar
Rifampisin 2x300 mg, Clofazimine 1x50 mg, Dapson 1x100 mg
Nilai Total (max 38)
Lulus/tidak lulus (passing grade 28)
SKENARIO STATION 8: MORBUS HANSEN

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Instruksi untuk peserta Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan timbul bercak-bercak terasa baal
sejak 1 bulan.

Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan fisis neurologis yang
sesuai arah diagnosis Anda
3. Tuliskan diagnosis pada pasien
4. Tuliskan nama pemeriksaan bakterioskopik
yang diperlukan, lokasi pengambilan dan
apa gambaran histopatologinya bila sesuai
dengan diagnosis Anda?
5. Tuliskan resep terapi medikamentosa pada
pasien
4. Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan
peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi
atau bertanya kepada peserta selain yang
ditentukan.
Penguji memberikan informasi hasil
pemeriksaan penunjang setelah peserta
menyelesaikan anamnesis dan hanya jika
diminta oleh peserta.
Penguji menyiapkan peralatan untuk
peserta ujian berikutnya.

Hasil Pemeriksaan Fisik :


Didapatkan banyak makula hipopigmentasi
berbatas tegas dengan ukuran 5x5cm dirasakan
anestesi disertai anhidrosis.

Hasil pemeriksaan system saraf :


Ditemukan penebalan pada nevus peroneus
lateral sinistra.

Diagnosis : MH tipe TT

Pemeriksaan mikroskopik :
Ziehl-Neelsen (sediaan apus bakteri), lokasi
pengambilan cuping telinga hasil : sel datia
Langhans/sel Virchow
Terapi medikamentosa :
Hari 1 :
Rifampisin 2x300 mg
Dapson 1x100 mg

Hari 2-28 :
Dapson 1x100 mg

5. Instruksi untuk pasien Nama : Tn Budi


simulasi Rentang usia : 23 tahun
Jenis kelamin : laki-laki

Keluhan utama : datang ke Puskesmas


dengan keluhan timbul bercak-bercak
terasa baal sejak 1 bulan.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Sebulan lalu pasien mengetahui ada
bercak di tubuhnya, mulai dari kedua
lengan hingga badannya. Lama-
kelamaan bercak tersebut terasa baal
hingga saat ini. Pasien belum pernah
memberi obat apapun karena tidak
mengira bercak tersebut seperti panu.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Tidak pernah ada keluhan seperti ini
sebelumnya.

Riwayat Sosial :
Keluhan serupa dalam
keluarga/lingkungan tempat tinggal
tidak ditemukan.

Peran yang harus dilakukan :


Anda berperan sebagai pasien. Posisi
duduk tegap. Ekspresi wajah normal.
6. Peralatan yang dibutuhkan 1. Meja + kursi peserta
2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Palu reflex
6. Kasa
7. Cotton bud
STATION 9

Seorang laki-laki, usia 42 tahun, datang dengan keluhan utama kedua tangan sering terasa baal dan kesemutan
sejak 1 bulan terakhir

1. Lakukan anamnesis pada pasien


2. Lakukan pemeriksaan Phallen Test dan Tinnel Test
3. Tegakkan diagnosis pada pasien
4. Tuliskan terapi edukasi pada pasien ini (minimal 2)
Ceklist Station 9: CTS
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________

No. Tindakan 0 1 2
1 Menyapa pasien & menyambut pasien
2 Mendapatkan identitas pasien
3 Membina hubungan baik dengan pasien
4 Mendapatkan keluhan utama
5 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
6 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
7 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
8 Mendapatkan riwayat sosial
9 Melakukan pemeriksaan Phallen Test dengan benar dan interpretasikan hasilnya
10 Melakukan pemeriksaan Tinnel Test dengan benar dan intrepretasikan hasilnya
11 Menuliskan diagnosis pasien dengan benar
12 Melakukan edukasi pada pasien dengan benar
Nilai Total (max 24)
Lulus/tidak lulus (passing grade 18)
SKENARIO STATION 9: CTS

1. Waktu yang dibutuhkan 10 menit


2. Instruksi untuk peserta Skenario klinik:
Seorang laki-laki, usia 42 tahun, datang dengan
keluhan utama kedua tangan sering terasa baal dan
kesemutan sejak 1 bulan terakhir

Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Lakukan pemeriksaan fisis yang relevan
(Phallen Test dan Tinnel Test)
3. Tegakkan diagnosis pada pasien
4. Lakukan edukasi pada pasien ini

4. Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan


peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi
atau bertanya kepada peserta selain yang
ditentukan.
Penguji memberikan informasi hasil
pemeriksaan penunjang setelah peserta
menyelesaikan anamnesis dan hanya jika
diminta oleh peserta.
Apabila data pemeriksaan penunjang yang
diminta tidak tersedia maka penguji
menyebutkan data tidak tersedia.
Penguji menyiapkan peralatan untuk
peserta ujian berikutnya.

Hasil Pemeriksaan Fisis


Phallen Test : positif
Tinnel Test : positif

Diagnosis : Carpal Tunnel Syndrome

Edukasi
Edukasi faktor risiko seperti pekerjaan
repetitif terus-menerus
Pasien harus mengistirahatkan tangan
setiap beberapa jam, agar tidak sampai
timbul keluhan kesemutan dan nyeri
Apabila keluhan tiba-tiba muncul saat
sedang mengendarai bajaj, ajari pasien
untuk berhenti dan mengibas-ibaskan
tangannya sampai keluhan membaik
5. Instruksi untuk pasien Nama : Tn Budi
simulasi Rentang usia : 42 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Supir bajaj
Status pernikahan : menikah
Pendidikan terakhir : SMP

Riwayat penyakit sekarang


Keluhan utama : kedua tangan
kesemutan dan terasa baal sejak 1
bulan terakhir

Riwayat Penyakit Sekarang :


Sebulan terakhir pasien merasa
kesemutan hilang timbul di kedua
tangannya, terasa nyeri, baal. Apabila
keluhan muncul, kedua tangan terasa
lemas sehingga mengganggu
pekerjaannya.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Tidak pernah ada keluhan seperti ini
sebelumnya.

Riwayat Sosial :
Pasien bekerja sebagai supir bajaj
merah (non-BBG) sejak 5 tahun lalu.
Bekerja tiap hari dari pukul 6 pagi
hingga 6 sore. Tiga bulan terakhir pasien
bekerja lebih keras dari pukul 5 pagi
hingga 9 malam agar pendapatannya
meningkat.

Peran yang harus dilakukan :


Anda berperan sebagai pasien. Posisi
duduk tegap. Ekspresi wajah kesakitan.
Pasien datang dengan posisi tangan
kanan menggenggam tangan kirinya.
6. Peralatan yang dibutuhkan 1. Meja + kursi peserta
2. Kursi pasien simulasi
3. Kursi penguji
4. Kertas status pasien 40 lembar
5. Palu refleks

Вам также может понравиться