Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Wanita, 26 tahun, datang dengan keluhan benjolan yang membesar di daerah leher.
Instruksi:
Lakukan anamnesis pada pasien ini
Peragakan pemeriksaan fisis yang relevan
Tentukan diagnosis dan diagnosis bandingnya!
Tuliskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Tuliskan resep 2 terapi medikamentosa yang akan Anda
berikan pada pasien!
Keluhan Utama :
Terdapat benjolan yang membesar di daerah leher sejak 2
bulan SMRS
Riwayat Keluarga :
Keluhan serupa dalam keluarga tidak ada, riwayat penyakit
kanker tidak ditemukan.
Pemeriksaan Fisis :
Tekanan darah 150/60 mmHg, nadi 86/s, kuat dan teratur.
Terdapat pembesaran kelenjar tiroid, difus, bilateral,
ukuran 3x3x1/2 cm, bilateral, konsistensi lunak seperti
karet, tidak mudah digerakkan, suhu hangat. Bruit tidak
ditemukan. Akral hangat dan basah, terdapat tremor halus.
Refleks patella ++. Terdapat eksoftalmus ringan di mata
kanan, injeksi sklera positif, lain-lain dalam batas normal.
Di area pretibia, bilateral, terdapat plak berwarna eritema
berukuran plakat, permukaan kulit seperti kulit jeruk.
Pemeriksaan Penunjang :
TSH, free T4, EKG, oftalmoskopi untuk menilai fungsi mata.
Tata laksana :
- Terapi antitiroid : PTU
- Terapi beta-bloker : propanolol
Seorang mahasiswa fakultas kedokteran tahun ke 5 datang ke poliklinik dengan keluhan sejak 6
bulan terakhir tidak dapat belajar karena pikirannya kosong
No Tindakan 0 1 2
Riwayat Psikiatri
1 Menanyakan keluhan utama
2 Menanyakan riwayat gangguan saat ini
3 Menanyakan riwayat gangguan dahulu, yaitu gangguan psikiatri, medis, dan penggunaan zat
4 Menanyakan riwayat kehidupan pribadi, mencakup masa pre- dan perinatal, masa kanak-kanak,
masa remaja, riwayat keluarga, riwayat pendidikan, pekerjaan, agama, aktivitas sosial, situasi
kehidupan saat ini, pelanggaran hukum, kehidupan seksual.
Pemeriksaan Status Mental
5 Memeriksa deskripsi umum: penampilan, kesadaran, perilaku dan aktivitas motorik, pembicaraan
(spontanitas, kecepatan, kelancaran, intonasi, kuantitas), dan sikap kepada pemeriksa
6 Menilai mood dan afek
7 Menilai gangguan persepsi
8 Menilai proses dan isi pikir
9 Menilai sensorium dan kognisi
10 Menilai pengendalian impuls
11 Menilai daya nilai dan tilikan
12 Menilai taraf dapat dipercaya
SKOR TOTAL (max 24)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 18)
SKENARIO STATION 2: GANGGUAN DEPRESI
Instruksi:
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Tuliskan hasil pemeriksaan status mental pasien
Keluhan Utama :
Sejak 6 bulan terakhir tidak dapat belajar karena
pikirannya kosong.
Riwayat Keluarga :
Selama ini ia hidup dengan bahagia dengan keluarganya.
Pasien sangat dekat dengan ibunya dibandingkan ayahnya,
sering bercerita dan pergi bersama.
Sejak ibunya meninggal, ayah jarang di rumah dan pasien
malas berbicara dengan siapapun.
Pasien tidak pernah terlibat tindakan kriminal,
menggunakan obat-obatan.
Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kiri merah dan sakit sejak 2 hari
yang lalu.
.
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan visus dan tuliskan hasilnya pada lembar jawaban
3. Lakukan pemeriksaan fisik mata, dan mintalah hasilnya pada penguji
4. Lakukan pemeriksaan penunjang, dan mintalah hasilnya pada penguji
5. Tulikan diagnosis kerja dan banding pada pasiens
Ceklist Station 3: Keratitis
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________
Keluhan Utama :
Mata merah dan sakit
Riwayat Keluarga :
Keluhan serupa dalam keluarga tida ada.
Riwayat Sosial :
Pasien belum menikah. Pasien sebelumnya menggunakan kacamata,
namun tidak pernah memakai lensa kontak.
Pemeriksaan penunjang :
Tes fluoerens : positif
Tes sensibilitas kornea : positif
Seorang perempuan, 60 tahun, datang untuk memeriksakan diri pada Anda sebagai dokter di puskesmas setelah
mendengar penjelasan dari temannya mengenai kanker leher rahim
PEMERIKSAAN PAP 0 1 2
1. Memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim
dapat terlihat.
2. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi terbuka sehingga
spekulum tetap berada di tempatnya agar leher rahim dapat terlihat
3. Memindahkan lampu/senter sehingga dapat melihat leher rahim
dengan jelas.
4. Memeriksa leher rahim apakah curiga Kanker Serviks atau terdapat
servisitis,ektopion, tumor, ovula Naboti atau luka.
Bila Curiga Kanker Serviks, pemeriksaan diakhiri, langsung ke langkah 15 dan
seterusnya tanpa melakukan langkah ke 16. Bila banyak keputihan/ darah, tes
pap tidak dapat dilanjutkan dan bila memungkinkan lanjutkan dengan
prosedur pemeriksaan test IVA langkah 8.
5. Mengambil apusan dari cervix dengan menggunakan spatula (diputar
360o), mengoleskan hasil apusan ke gelas obyek.
6. Memasukkan cytobrush ke dalam kanalis servikalis (diputar 1800
searah jarum jam), mengoleskan hasil apusan dengan cara memutar
cytobrush berlawanan arah jarum jam ke gelas obyek.
7. Memasukkan gelas obyek ke larutan fiksasi segera.
8. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan,
darah, atau mukosa dari leher rahim. Membuang swab kapas yang telah
dipakai ke dalam wadah tahan bocor atau kantung plastik.
PEMERIKSAAN IVA
9. Mengidentifikasi ostium uteri, SSK (sambungan skuamo koloumnar)
dan zona transformasi.
Bila SSK tidak bisa ditampakkan, pemeriksaan IVA tidak dilanjutkan, lanjutkan
ke langkah 15, dan seterusnya.
10. Mencelupkan swab bersih ke dalam cairan asam asetat lalu mengoleskan
pada leher rahim. Membuang swab kapas ke dalam kantung plastik.
11. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak
perubahan warna putih yang disebut dengan lesi putih.
12. Memeriksa SSK dengan teliti. Memeriksa apakah leher rahim mudah
berdarah. Mencari apakah terdapat plak putih yang tebal dan meninggi atau
lesi putih.
13. Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan
swab bersih untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris. Membuang
swab ke dalam kantung plastic.
14. Bila pemeriksaan visual telah selesai, gunakan swab baru untuk
menghilangkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina.
Membuang swab ke dalam kantung plastik.
15. Melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan meletakkan
spekulum dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
16. Melakukan pemeriksaan bimanual
17. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai ke dalam larutan
klorin 0,5%. Melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar.
18. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai benar-benar bersih lalu
dikeringkan dengan kain kering dan bersih atau dianginkan.
19. Mencatat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam catatan medis ibu.
Jika didapatkan lesi putih, menggambar peta leher rahim dan daerah
lesi putih pada
catatan medis ibu.
20. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA bersama ibu dan
menjawab pertanyaan.
Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA negatif, sebutkan waktu
kunjungan berikutnya untuk menjalani kembali pemeriksaan payudara dan
tes IVA. Jika hasil pemeriksaan payudara atau tes IVA positif atau dicurigai
terdapat kanker,
membahas langkah-langkah selanjutnya
21. Meyakinkan ibu bahwa dia bisa kembali setiap saat bila membutuhkan
konsultasi atau perawatan medis.
22. Setelah memberi konseling, memberikan pengobatan atau merujuk.
SKOR TOTAL (max 44)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 33)
Hasil Pemeriksaan :
IVA : tampak lesi putih pada arah jam 11
SKENARIO STATION 10: PAPSMEAR
Anak perempuan usia 9 bulan dibawa oleh ibunya untuk konsultasi tumbuh kembang dan imunisasi. Pada
usia 7 bulan BB 7 kg, panjang badan 67 cm. Saat ini datang dengan BB 7.2 kg, dan panjang badan 75 cm.
Ibunya mengatakan anak tersebut baru mendapatkan imunisasi 1x di RS saat lahir, dan 2x di Puskesmas.
2. Tuliskan imunisasi yang perlu diberikan bila ada, disertai dosis dan cara pemberiannya
3. Tuliskan KIPI yang mungkin terjadi dari imunisasi yang Anda berikan di atas!
JAWABAN
1. Status Gizi
Usia 9 bulan, BB 7.2 kg, dan panjang badan 75 cm. 7.2/9.8 x 100% = 73.46% (Gizi kurang)
1. Wanita, 24 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang ke klinik anda untuk berkonsultasi,
karena test urin yang positif kemarin pagi. (Hari ini tanggal 31 Maret 2013)
Lakukan anamnesis dan tentukan: Usia kehamilan dan taksiran persalinan.
2. Delapan bulan kemudian ibu yang sama datang kembali ke anda untuk kunjungan antenatal.
Lakukan palpasi abdomen pada pasien dan laporkan hasil pemeriksaan!
Ceklist Station 4: ANC & Leopold
*Penguji sebagai observer dan pasien Nama Peserta : __________________________________
Leopold 0 1 2
1 Memperkenalkan diri, meminta izin, mempersilakan pasien berbaring, kaki sedikit ditekuk,
abdomen diekspos
2 Mencuci tangan dan mengeringkan
3 Mengambil posisi lege artis (sebelah kiri pasien, menghadap lateral badan ibu)
4 Melakukan pemeriksaan Leopold I
Penguji: Teraba bagian lenting, keras, dan ballotemen (+)
Peserta:Teraba bagian kepala
5 Melakukan pengukuran tinggi fundus
Peserta menyebutkan harus menyebutkan..... cm
6 Melakukan pemeriksaan Leopold II
Penguji: Bagian kiri ibu: teraba bagian keras, lebar, seperti papan, Bagian kanan ibu:
teraba bagian-bagian kecil
Peserta: Bagian kiri ibu: punggung, Bagian kanan ibu: ekstrimitas
7 Melakukan pemeriksaan Leopold III
Penguji:teraba bagian lunak, besar
Peserta: teraba bagian kepala
8 Melakukan pemeriksaan Leopold IV
Penguji: 5/5
Peserta: belum ada bagian yang masuk PAP
9 Melakukan pemeriksaan DJJ dengan fetoskop atau Doppler di sisi kiri Ibu (dekat jantung)
Penguji: DJJ 148 x/menit (hanya diberitahukan bila peserta meletakkan posisi
fetoskop/doppler dengan benar, sisi kiri Ibu)
10 Menyilakan pasien untuk merapikan pakaian
11 Melaporkan hasil pemeriksaan
Peserta: Presentasi bokong
Total Skor (max 22)
Total Skor Gabungan (12+22=34, Anamnesis + Leopold)
Lulus/Tidak Lulus (passing grade 25)
SKENARIO STATION 4: ANC & LEOPOLD
No Pertanyaan Jawaban
1 Menanyakan HPHT (Hari Pertama Haid terakhir) - HPHT saya adalah 10 Desember 2012
- Kapan HPHT ibu? - Siklus saya teratur dok 28-30 hari, lama mensnya
- Apakah siklus haid ibu teratur biasanya 5-7 hari, biasanya yang banyak cuma 3-4 hari
pertama sehari ganti pembalut 3-5 kali, tidak ada nyeri,
bekuan darah
3 Menghitung usia kehamilan pasien Pada hari ini 31 Maret 2013, Usia kehamilan 15 minggu (+6
hari)
4 Menghitung taksiran persalinan (H+7, Bulan-3, Taksiran persalinan adalah 17 September 2013
Tahun +1)
STATION 5
Wanita, 66 tahun, masuk dengan keluhan muntah-muntah dan perut membesar sejak 1 bulan
SMRS.
Pemeriksaan Abdomen 0 1 2
1 Menginspeksi bentuk dan simetri,kulit, vena, umbilikus, dan gerakan.
2 Memfleksikan tungkai 30-45.
3 Mempalpasi umum secara superfisial dan dalam.
4 Mempalpasi hepar, menilai pembesaran, konsistensi, permukaan, dan tepi.
5 Mempalpasi limpa, menilai pembesaran, konsistensi, dan permukaan.
6 Melakukan pemeriksaan titik McBurney.
7 Menilai ballotement ginjal dengan cara bimanual.
8 Memperkusi umum area kecurigaan massa atau benjolan, untuk menilai sifat benjolan.
9 Memeriksa asites dengan Shifting Dullness, Gelombang Cairan, Knee-Chest Position,
atau Puddle Sign (salah satu saja)
10 Melakukan pemeriksaan colok dubur
11 Menuliskan pemeriksaan penunjang dengan benar
DPL, BNO 3 posisi, CT-Scan
12 Menginterpretasikan hasil rontgen abdomen dengan benar
Hearing bone appearance, multiple step-ladder pada LLD, tampak gas mengisi
kolon tidak mencapai pelvis minor.
13 Menegakkan diagnosis kerja dengan benar
Ileus obstruktif ec. Ca kolon
SKOR TOTAL (max 26)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 19)
SKENARIO STATION 5: ILEUS OBSTRUKTIF
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan fisis abdomen yang relevan pada
pasien dengan benar
3. Tuliskan diagnosis kerja dan diagnosis banding pada pasien
4. Tuliskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis
3. Instruksi untuk penguji Instruksi :
Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta
berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.
Keluhan utama:
Muntah-muntah dan perut membesar sejak 1 bulan SMRS.
Riwayat keluarga :
Tidak ada riwayat keganasan, operasi pada keluarga.
Pemeriksaan Penunjang :
DPL, BNO 3 posisi, CT-Scan
Diagnosis :
Ileus obstruktif ec. Ca kolon
Anda seorang dokter sedang berjalan di mal dengan teman Anda yang seorang pengusaha, tiba2
seorang laki-laki berambut putih jatuh pingsan di hadapan anda.
Kerjakan apa yang seharusnya anda lakukan sebagai dokter!
Pertanyaan :
1. Pada saat jaga di UGD didapatkan pasien henti jantung dan gambaran EKG sebagai berikut, apa
yang seharusnya anda lakukan?
2. Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sangat kencang, dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 175x/menit, tensi 80/60, akral dingin, apa yang seharusnya anda lakukan?
3. Setelah dilakukan tindakan, TD pasien menjadi 120/70, akral hangat, pasien sadar, kondisi stabil.
Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan ekg dan didapatkan gambaran ekg di bawah ini. Apa
tindakan pertama yang anda lakukan? Apabila tindakan anda gagal, apa yang kemudian
dilakukan.
Ceklist Station 6: BLS
*Penguji sebagai observer Nama Peserta : __________________________________
No. TIndakan 0 1 2
1 Menilai keadaan sekitar, memastikan keadaan aman
2 Menilai respons
3 Memanggil bantuan jika respons tidak ada
4 Meraba pulsasi di leher (arteri carotid interna)
5 Melakukan kompresi jantung di sternum 2 jari di atas procesus, 30 : 2,
kecepatan 100x per menit, recoil baik
6 Memberikan napas bantuan, melakukan manuver head tilt dan chin lift
7 Melakukan evaluasi setelah 5 siklus
8 Menjawab pertanyaan 1 dengan benar: RJP
9 Menjawab pertanyaan 2 dengan benar:Kardioversi
10 Menjawab pertanyaan 3 dengan benar:Vagal manuver, kemudian adenosin
Nilai Total (max 20)
Lulus/tidak lulus (passing grade: 14)
SKENARIO STATION 6: BLS
(PEA)
Jawab : RJP kembali
2. Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sangat kencang, dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 175x/menit, tensi 80/60, akral dingin, apa yang seharusnya anda lakukan?
Jawab : Kardioversi
3. Setelah dilakukan tindakan, TD pasien menjadi 120/70, akral hangat, pasien sadar, kondisi stabil.
Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan ekg dan didapatkan gambaran ekg di bawah ini. Apa tindakan
pertama yang anda lakukan? Apabila tindakan anda gagal, apa yang kemudian dilakukan.
SVT
Jawab : Vagal manuver adenosin
STATION 7
Seorang laki-laki, usia 23 tahun, datang dengan keluhan utama yaitu hidung tersumbat yang disertai nyeri pada
wajah sejak satu minggu sebelum berobat
Tindakan
Pemeriksaan Telinga
1 Daun telinga: Keadaan, bentuk, deformitas, edema, trauma.
2 Retrourikuler: Tanda peradangan, sikatriks bekas operasi, fistul
3 Liang telinga: serumen, sekret, edema, trauma, sempit/lapang.
4 Membran timpani: intak,warna, arah refleks cahaya.
5 Pemeriksaan garpu tala: Rinne, Weber, Schwabach.
Pemeriksaan Hidung
6 Bentuk hidung: deviasi, depresi, edema, krepitasi, nyeri tekan, nyeri tekan sinus paranasal
7 Pemeriksaan Kavum Nasi (pemeriksaan umum, rinoskopi anterior): Lapang, konka
eutrofi/edema, sekret, meatus terbuka/tertutup, sekret
8 Pemeriksaan rinoskopi anterior: idem
9 Pemeriksaan rinoskopi posterior: idem, fossa rosenmuller, tuba eustachius.
10 Pemeriksaan Sinus Paranasal: Nyeri tekan sinus paranasal
Pemeriksaan Tenggorok
11 Simetri arkus faring, pilar, letak uvula, tonsil, dinding posterior faring, gigi dan gusi.
12 Laringoskopi indirek: pita suara (gerakan), daerah subglotis.
SKOR TOTAL (max 24)
LULUS/TIDAK LULUS (passing grade 18)
SKENARIO STATION 7: RHINOSINUSITIS AKUT
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Lakukan pemeriksaan telinga hidung dan
tenggorok, otoskop, dan rinoskopi anterior
pada pasien ini
3. Tegakkan diagnosis dan diagnosis banding
4. Lakukan penatalaksanaan farmakologi
33 Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan
peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi atau
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan.
Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian
berikutnya.
3. Kursi penguji
6. Lampu kepala
7. Spekulum hidung
8. Otoskop
9. Kapas alkohol
STATION 8
Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan timbul bercak-bercak terasa baal sejak 1
bulan.
No Tindakan 0 1 2
.
1 Menyapa pasien & menyambut pasien
2 Mendapatkan identitas pasien
3 Membina hubungan baik dengan pasien
4 Mendapatkan keluhan utama
5 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
6 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
7 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
8 Mendapatkan riwayat sosial
Pemeriksaan Fisis
9 Melakukan pemeriksaan sensibilitas kulit: rasa raba (dengan kapas), nyeri (jarum pentul/tajam), suhu (air
panas dan dingin dalam tabung reaksi
10 Melakukan pemeriksaan nervus auricularis magnus
11 Melakukan pemeriksaan nervus ulnaris
12 Melakukan pemeriksaan nervus medianus
13 Melakukan pemeriksaan nervus radialis
14 Melakukan pemeriksaan nervus tibialis posterior
15 Melakukan pemeriksaan nervus peroneus
16 Memeriksa fungsi saraf otonom (ada tidaknya kekeringan pada lesi)
17 Menuliskan diagnosis pasien dengan benar
18 Menuliskan pemeriksaan mikroskopik pada pasien dengan benar
Pemeriksaan sediaan apus: Ziehl Neelsen, hasil : sel Datia Langhans/sel Virchow
Lokasi pengambilan: cuping telinga
19 Menuliskan terapi medikamentosa pada pasien dengan benar
Rifampisin 2x300 mg, Clofazimine 1x50 mg, Dapson 1x100 mg
Nilai Total (max 38)
Lulus/tidak lulus (passing grade 28)
SKENARIO STATION 8: MORBUS HANSEN
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Peragakan pemeriksaan fisis neurologis yang
sesuai arah diagnosis Anda
3. Tuliskan diagnosis pada pasien
4. Tuliskan nama pemeriksaan bakterioskopik
yang diperlukan, lokasi pengambilan dan
apa gambaran histopatologinya bila sesuai
dengan diagnosis Anda?
5. Tuliskan resep terapi medikamentosa pada
pasien
4. Instruksi untuk penguji Penguji mengamati dan menilai penampilan
peserta berdasarkan borang penilaian.
Penguji tidak diperkenankan menginterupsi
atau bertanya kepada peserta selain yang
ditentukan.
Penguji memberikan informasi hasil
pemeriksaan penunjang setelah peserta
menyelesaikan anamnesis dan hanya jika
diminta oleh peserta.
Penguji menyiapkan peralatan untuk
peserta ujian berikutnya.
Diagnosis : MH tipe TT
Pemeriksaan mikroskopik :
Ziehl-Neelsen (sediaan apus bakteri), lokasi
pengambilan cuping telinga hasil : sel datia
Langhans/sel Virchow
Terapi medikamentosa :
Hari 1 :
Rifampisin 2x300 mg
Dapson 1x100 mg
Hari 2-28 :
Dapson 1x100 mg
Riwayat Sosial :
Keluhan serupa dalam
keluarga/lingkungan tempat tinggal
tidak ditemukan.
Seorang laki-laki, usia 42 tahun, datang dengan keluhan utama kedua tangan sering terasa baal dan kesemutan
sejak 1 bulan terakhir
No. Tindakan 0 1 2
1 Menyapa pasien & menyambut pasien
2 Mendapatkan identitas pasien
3 Membina hubungan baik dengan pasien
4 Mendapatkan keluhan utama
5 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
6 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
7 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
8 Mendapatkan riwayat sosial
9 Melakukan pemeriksaan Phallen Test dengan benar dan interpretasikan hasilnya
10 Melakukan pemeriksaan Tinnel Test dengan benar dan intrepretasikan hasilnya
11 Menuliskan diagnosis pasien dengan benar
12 Melakukan edukasi pada pasien dengan benar
Nilai Total (max 24)
Lulus/tidak lulus (passing grade 18)
SKENARIO STATION 9: CTS
Instruksi :
1. Lakukan anamnesis pada pasien
2. Lakukan pemeriksaan fisis yang relevan
(Phallen Test dan Tinnel Test)
3. Tegakkan diagnosis pada pasien
4. Lakukan edukasi pada pasien ini
Edukasi
Edukasi faktor risiko seperti pekerjaan
repetitif terus-menerus
Pasien harus mengistirahatkan tangan
setiap beberapa jam, agar tidak sampai
timbul keluhan kesemutan dan nyeri
Apabila keluhan tiba-tiba muncul saat
sedang mengendarai bajaj, ajari pasien
untuk berhenti dan mengibas-ibaskan
tangannya sampai keluhan membaik
5. Instruksi untuk pasien Nama : Tn Budi
simulasi Rentang usia : 42 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Supir bajaj
Status pernikahan : menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Riwayat Sosial :
Pasien bekerja sebagai supir bajaj
merah (non-BBG) sejak 5 tahun lalu.
Bekerja tiap hari dari pukul 6 pagi
hingga 6 sore. Tiga bulan terakhir pasien
bekerja lebih keras dari pukul 5 pagi
hingga 9 malam agar pendapatannya
meningkat.