Вы находитесь на странице: 1из 10

TANDA-TANDA VITAL

A. Suhu Tubuh/Temperatur

1. Pengertian

Suhu badan ialah derajad panas yang di hasilkan oleh tubuh manusia sebagai
keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat,
pernapasan, sisa-sisa pembuangan (ekskresi) dan penyinaran (radiasi), hantaran
(konduksi) dan convection (konveksi)

2. Tujuan

Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak

3. Tempat pengambilan suhu

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).

b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).

c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak).

4. Indikasi

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut)

1) Kebiasaan Rumah Sakit

2) Pada pasien dewasa

3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain

4) Atas instruksi dokter

b. Pengambilan suhu secara Rectal (anus)

1) Pada bayi, anak, dan pasien dalam keadaan parah

2) Atas instruksi dokter

3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain

c. Pengambilan suhu secara aksila (Ketiak)

1) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain

2) Atas instruksi dokter

5. Kontraindikasi

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).


1) Tidak boleh di lakukan pada pasien yang tidak sadar atau gelisah.

2) 10 menit sebelum suhu di ambil, pasien tidak boleh minum atau makan yang
panas / yang dingin (es).

3) Selama thermometer adadi mulut, pasien di karang berbicara.

4) Berbahaya bila pecah didalam mulut, pecahnya dapat melukai selaput lender
mulut dan air raksanya dapat tertelan (bila menggunakan thermometer raksa).

b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).

1) Pada pasien yan luka di daerah anus.

2) Pada pasien yang berpenyakit kelamin.

3) Selama mengukur suhu pasien harus di jaga, untuk menghindari bahaya


pecahnya reservoir, untuk mempertahankan reservoir selama waktu pengambilan
suhu.

c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak)

1) Bayi.

2) Pasien yang sangat kurus.

3) Pasien yang luka / kudis ketiak, operasi pada mammae (payudara).

4) Pasien harus tenang dan berada si tempat tidur.

5) Ketiak harus kering dan tertutup rapat.

6) Tidak boleh ada yang menghalangi antara ketiak dan thermometer.

7) Sebelum thermometer di gunakan, di periksa dahulu apakah air raksa sudah


di turunkan atau belum

B. Denyut Nadi

1. Pengertian

Nilai denyut nadi merupakanindikator untuk menilai system kardiovaskular.Denyut


nadi dapat di periksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpsai) atau dapat juga
di lakukan dengan alat elektronil yang sederhana maupun canggih.Pemeriksaan denyut
nadi dapat di lakukan pada daerah arteri raidalis pada pergelangan tangan, arteri
brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri
femoralis, arteri dorsalis pedis, dan arteri frontalis pada bayi

2. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu menit

3. Tempat pemeriksaan

a. Arteri radialis pada pergelangan tangan

b. Arteri brachialis pada siku bagian dalam

c. Arteri carotis pada leher

d. Arteri temporalis pada pelipis

e. Arteri femoralis pada lipatan pada (selangkangan)

f. Arteri dorsalis padis pada kaki

g. Arteri frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)

4. Indikasi

a. Secara rutin, yaitu di kerjakan bersama-sama pada waktu mengambil suh badan
dan tensi (tekanan darah).

b. Sewaktu-waktu apabila di periluhkan.

c. Atas intruksi dokter.

d. Pada waktu pasien akan, sedang, dan sesudah di operasi/ melahirkan

5. Kontraindikasi

a. Pengukuran Suhu Oral

b. Klien tidak kooperatif

c. Bayi atau toodler

d. Tidak sadar

e. Dalam keadaan menggigil

f. Oang yang biasa bernafas dengan mulut

g. Pembedahan pada mulut

h. Pasien tidak bisa menutup mulut

i. Pengukuran Suhu Rektal

j. Diare

k. Pembedahan rectal
l. Clotting disorders

m. Hemorrhoids

n. Pengukuran Suhu Aksial

o. Diare

p. Pembedahan aksial

q. Clotting disorders

r. Hemorrhoids

C. Pernafasan

1. Pengertian

Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi
system pernapasanyang tersiri dari mempertahankan pertukaran olsigen dan karbon
dioksida dalam paru dan pengaruh keseimbangan asam basa

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola
pernapasan.

Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per
menit.Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya
melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali
dada meningkat.

Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi.Ketika memeriksa


pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki
kesulitan bernapas

2. Tujuan

Mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran


oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa

3. Pola Pernafasan

a. Pernapasan normal (euphea)

b. Pernapasan cepat (tachypnea)

c. Pernapasan lambat (bradypnea)


d. Sulit/sukar bernapas (oypnea)

4. Indikasi

a. Pasien yang akan, sedang, dan sesudah dibedah

b. Secara rutin bersamaan dengan pengukuran denyut, suhu, tekanan darah

c. Sewaktu diperlukan

5. Kontraindikasi

a. Pasien dengan sakit jantung, pendarahan, kontraksi kuat, pembukaan lengkap

b. Jika kanul ada hambatan jangan dipaksakan

c. Jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx sedang dihitung

D. Tekanan Darah

1. Pengertian

Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan
dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode,
yaitu

Metode langsung.Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang di masukan ke


dalam pembulu darah yang di hubungkadn dengan manometer. Metode ini merupakan
cara yang paling cepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerluhkan persyaratan
dan keahlian khusus.

Metode tak langsung, metode yang menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak


langsung inimenggunakan dua cara, yaitu palpasi yang mengukur tekanan
sistonikdanauskultasi yang dapat mengukur tekanan sistonik dan diastonik dan cara ini
memerluhkan stetoskop.

2. Tujuan

Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien


3. Tekanan Darah Normal

UMUR SISTOLIK (mmHg) DISTOLIK (mmHg)

Neonate 75 105 45 75

2 6 tahun 80 110 50 80

7 tahun 85 120 50 80

8 9 tahun 90 120 55 85

10 tahun 95 130 60 85

11 12 tahun 95 135 60 85

13 tahun 100 140 60 90

14 tahun 105 140 65 90

4. Indikasi

Menilai pola hidup serta identifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.Jika


hasil pengukuran darah berada di atas normal, maka klien tersebut mempunyai tekanan
darah yang tinggi atau hipertensi. Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan berbagai
organ target seperti otak, jantung, ginjal, aorta, pembuluh darah perifir dan retina

5. Kontraindikasi

a. Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang shun
arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan

b. Pergelangan kaki bagian atas

c. Hipotensi akan terjadi bila kondisi tekanan darah klien berada di bawah normal.
Hipotensi dapat mengakibatkan stroke dan bahkan mengakibatkan kematian.

d. Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah lebih dari 3 kali sehari
Tekanan Darah (TD) atau Tensi

TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD

< 90 Hipotensi

90 119 dan < 80 Normal

120 139 atau 80 89 Prehipertensi

140 159 atau 90 99 Hipertensi derajat 1[1]

160 atau 100 Hipertensi derajat 2[1]

Diagnosis hipertensi (HT)[1] ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah
saat istirahat pada kesempatan yang berbeda.
Nadi (N) dan detak jantung (HR: Heart Rate)

Frekuensi N atau HR

N atau HR Klasifikasi Diagnosis Banding

< 60 Bradikardi

60 100 Normal Tak ada kelainan

> 100 Takikardi

Hubungan HR dan N

Hubungan HR dan N Bentuk Nadi Diagnosis Banding


(HR - N) 10 Tak ada kelainan

(HR - N) > 10 Pulsus defisit AF[2]

Tegangan Nadi

Tegangan Nadi Bentuk Nadi Diagnosis Banding

Tidak berubah Tak ada kelainan

Kuat dan lemah berubah-ubah Pulsus alternan Gagal jantung

Elastisitas Pembuluh Nadi

Elastisitas Pembuluh Nadi Diagnosis Banding

Elastis Tak ada kelainan

Keras seperti kawat Aterosklerosis

Frekuensi Pernapasan atau Respiration Rate (RR)

RR Klasifikasi

<
Bradipnea
14

14
Eupnea
20

> Takipnea
20 (napas
cepat)

Suhu atau Temperatur (t)

Suhu (C) Kesan Manajemen

Untuk neonatus:
< 36,5 Hipotermia
Inkubator
Perawatan bayi lekat (KMC: Kangaroo mother care)

36,5 37,5 Normal Minum yang cukup

Minum yang banyak


Kompres air hangat seluruh permukaan tubuh
37,5 37,9 Demam
Baju yang tipis
Atur suhu lingkungan

Sama seperti manajemen demam di atas


Koreksi suhu dengan terapi cairan
38 Demam tinggi
Mandi air hangat
Antipiretik
DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya

Depkes RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta

http://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Tanda_Vital

http://kuliahiskandar.blogspot.com/2014/01/laporan-pendahuluan-tanda-tanda-vital.html

Вам также может понравиться