Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ketiga ini.
Perhatian ibu hamil biasanya mulai mengarah pada keselamatan dirinya juga
bayinya. Pada periode ini kemungkinan ibu mengalami rasa takut dan tidak
mampu mengendalikan diri selama proses persalinan. Selain itu ibu hamil juga
akan merasakan ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin yang sering,
sehingga mengganggu istirahat ibu hamil pada trimester ketiga ini.
Selanjutnya peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga posisi yang nyaman akan sulit
didapatkan oleh ibu. Memasuki periode ini keluarga akan memiliki banyak
kebutuhan menjelang kelahiran bayi. Perawat berada pada posisi sentral dalam
1
membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan selama trimester ketiga
(Indriyani, 2013).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tentang kehamilan trimester ketiga serta bagaimana asuhan
keperawatannya.
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. 1. DEFINISI
Trimester III adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau
pada sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan
periodr kehamilan dari bulan ketujuh sampai sepuluh bulan (29-40
minggu) (Hutahaean, 2013).
Trimester III disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. ibu khawatir bayinya
akan lahir sewaktu waktu. Ini menyebabkan ibu mneingkatnkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala perslinan serta ketidak
normalan bayinya. rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali,
merasa dirinya aneh dan jelek, serta gangguan body image. Perubahan
body image dapat berdampak besar pada wanita dan pasangannya saat
kehamilan (Jannah, 2012).
5
Pigmentasi wajah yang dialami oleh sedikitnya setengah dari semua ibu
hamil, disebut kloasma atau melasma atau topeng kehamilan. Melasma
disebabkan oleh deposisi melanin pada makrofag epidermal atau dermal.
Melanosis epidermal biasanya menghilang pada masa nifas, tetapi
melanosis dermal menetap hingga 10 tahun pada sepertiga ibu.
Oleh karena peningkatan ukuran maternal, peregangan terjadi pada
lapisan kolagen kulit, terutama payudara, abdomen, dan paha. Pada
beberapa wanita, area yang mengalami peregangan maksimum menjadi
lebih tipis dan tanpa ada tanda-tanda peregangan tersebut. Striae
gravidarum, terlihat sebagai garis merah yang berubah menjadi garis
putih yang berkilau keperakan sekitar 6 bulan setelah melahirkan.
6. Sistem kardiovaskuler
Kondisi tubuh dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah. posisi
telentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%. Kompresi vena
cava inferior oleh uterus yang membesar selama trimester ketiag
mengakibatkan menurunnya aliran balik vena. Sirkulasi uteroplasenta
menerima proporsi curah jantung yang terbesar, dengan aliran darah
meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17% pada kehamilan
cukup bulan. Hal ini diwujudkan dalam peningkatan aliran darah maternal
ke dasar plasenta kira-kira 500 ml/menit pada kehamilan cukup bulan.
Aliran darah ke dalam kapiler membran mukosa dan kulit juga mengalami
peningkatan, terutama pada tangan dan kaki. Hal ini membantu
menghilangkan kelebihan panas akibat peningkatan metabolisme dan
kerja kardiorespiratorius selama kehamilan. Vasodilatasi perifer yang
terkait merupakan penyebab mengapa ibu hamil merasa kepanasan dan
berekringat setiap saat. Volume plasma, yang berkaitan dengan
peningkatan volume darah, meingkat hingga 50% selama kehamilan .
peningkatan volume darah dan aliran darah selma kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol yang disebut varises. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga
6
akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Munculnya varises pada saat hamil dipengaruhi adanya faktor keturunan.
7. Sistem Respirasi
Perubahan hormonal pada trimester tiga yang mempengaruhi aliran darah
ke paru-paru mengakibatkan banyak ibu hamil akan merasa susah
bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar
yang dapat menekan diafragma. Akibat pembesaran uterus, diafragma
terdorong ke atas sebanyak 4 cm, dan tulang iga juga bergeser ke atas.
Bentuk dada berubah karena tiap-tiap diameter anteroposterior dan
transversal bertambah sekitar 2 cm, mengakibatkan ekspansi lingkar dada
hingga 5-7 cm, iga bagian bawah melebar. Akibat terdorong diafragma ke
atas, kapasitas paru total menurun 5%, sehingga ibu hamil merasa susah
bernapas. Ekspansi rongga iga menyebabkan volume tidal meningkat 30-
40%. Peningkatan ini terjadi di awal kehamilan dan terus meningkat
hingga cukup bulan. Biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada
ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih
mudah, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi di bawah
diafragma/tulang iga ibu setelah kepala bayi turun ke rongga panggul.
8. Sistem pencernaan
Pada kehamilan trimester tiga, lambung berada pada posisi vertikal dan
bukan pada posisi normalnya, yaitu horizontal. Kekuatan mekanisi ini
menyebabkan peningkatan tekanan intragastrik dan perubahan sudut
persambungan gastro-esofageal yang mengakibatkan terjadinay refluks
esofageal yang lebih besar. Penurunan drastis tonus dan motilitas lambung
dan usu ditambah relaksasi sfingter bawah esofagus merupakan
prediposisi terjadinya nyeri ulu hati, konstipasi, dan hemoroid. Hemoroid
cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi akibat
konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah uterus termasuk vena
hemoroidal. Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin
berkurang (relaksasi otot-otot polos) sehingga makanan lebih lama di
7
dalam usus. Hal ini dapat menimbulkan konstipasi di mana hal ini
merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi juga dapat
terjadi karena kurangnya aktivitas/senam dan penurunan asupan cairan.
Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.
Panasnya perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke
dalam esofagus bagian bawah. Sekitar 80% ibu hamil mengalami nyeri
ulu hati selama kehamilan, biasanya pada trimester ketiga. Hal ini
dianggap sebagai akibat adanya sedikit peningkatan tekanan intragastrik
yang dikombinasikan dengan penurunan tonus sfingter bawah esofagus
sehingga asam lambung refluks ke dalam esofagus bagian bawah.
9. Sistem Perkemihan
Perubahan anatomis yang sangat besar terjaid pada sistem perkemihan
saat hamil yaitu pada ginjal dan ureter. Ginjal mengalami penambahan
berat dan panjang sebesar 1 cm, ureter juga mengalami dilatasi dan
memannjang. Pada akhir kehamilan, terjadi peningkatan frekuensi BAK
karena kepala janin mulai turun sehingga kandung kemih tertekan.
Perubahan struktur ginjal ini juga merupakan aktivitas hormonal (estrogen
dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus,
peningakatan volume darah. Refluks vesikoureterik (vesicoureteric reflux-
VUR) terjadi pada sedikitnya 3% ibu hamil saat atau mendekati cukup
bulan. Banyak faktor yang mempengaruhi fungsi ginjal pada kehamilan,
antara lain peningkatan volume plasma, peningkatan laju filtrasi
glomerulus (glomerular filtration rate _GFR) , peningkatan aliran plasma
ginjal, dan perubahan hormon, seperti hormon adrenokortikotropik
(adrenocorticotropic hormone _ACTH), ADH, aldosteron, kortisol,
hormon tiroid, dan HCG. Peningkatan aliran darah menyebabkan
peningakatn GFR sebanyak 50%, GFR akan kembali ke keadaan tidak
hamil saat kehamilan mendekati cukup bulan. Ketika memasuki trimester
8
ketiga, urea serum menurun dari kadar tidak hamil, yaitu 4,3 mmol/L,
menjadi 3,5; 3,3; dan 3,1 mmol/L secara berturut-turut.
A. Tanda Subjektif
1. 29-33 minggu
a. Fatigue
b. Ansietas tentang masa depan
c. Mimpi buruk
d. Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
2. 34-38 minggu
a. Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
b. Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
c. Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
3. Sebelum kelahiran
a. Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
b. Sakit perut bagian bawah
B. Tanda Objektif
1. 29-33 minggu
a. Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus
hernia (hernia bagian atas lambung dengan gejala ringan), dan
muntahan asam perut ke dalam esofagus
b. Kontraksi braxton-hicks (kontraksi tidka teratur rahim dna tanpa
nyeri sepanjang kehamilan sehingga dapat membantu sirkulasi
darah dalam plasenta) mungkin terjadi.
c. Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid.
2. 34-38 minggu
Menurut Dickason (1997) pada minggu-minggu ini terjadi perubahan
seperti peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn,
merasa penuh setelah makan, konstipasi, vena varikos, edema, dan
hemoroid)
a. Hearthburn (pirosis, nyeri dada)
Pirosis merupakan perasaan nyeri di dada , karena masuknya isi
lambung ke dalam esofagus bagian bawah. Keluhan sering
9
ditemukan dalam kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap atau
menelan suatu makanan tertentu atau obat.
b. Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas
usus sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap
cairan. Demikian pula usus dapat saling berdesakan akibat tekanan
dari uterus yang membesar
c. Vena varikosa (varicose veins)
Vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnay dinding
vena atau cacatnya fungsi katup. Sirkulasi yang buruk di
ekstremitas bawah merupakan prediposisi wanita terkena vena
varikosa di kaki dan paha juga lamanya berdiri atau duduk.
Penatalaksanaan dengan metode pembedahan dan injeksi tidak
dianjurkan selama kehamilan
d. Edema kaki
Sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir
kehamilan, karena peningkatan kesulitan pengembalian darah vena
dari ekstremitas bawah. Lamanya duduk dan udara yang panas
meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki menjadi perhatian
ketika disertai hipertensi atau proteinuria.
e. Hemoroid (wasir)
f. Hemoroid dapat menonjol keluar anus. Hemoroid yang kecil
kadang tidak menimbulkan keluhan, sednag yang besar sering
menimbulkan keluhan bahkan dapat menimbulkan komplikasi
hebat, yaitu rasa nyeri , serta perdarahan pada saat buang air, serta
ada sesuatu yang keluar dari anus. Sebelum kelahiran fundus ada di
bawah diafragma sampai kepala janin masuk ke dalam rongga
panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.
12
Kebanyakan perubahan gambaran diri terjaid pada trimester tiga,
perasaan kejanggalan, dan kekakuan dengan perubahan fisiknya.
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian
a. Ketakutan pada diri untuk mendapatkan kesehatan dan
performance selama persalinan
b. Ketakutan pada kesehatan janin
c. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu
d. Membayangkan situasi sebagai orang tua
e. Obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang
berlebihan
f. Peningkatan nesting behavior
2. Minggu ke-30
13
Lemak dan berat badan janin terus bertambah sehingga bobot janin
sekarang sekitar 1,500 gram dan panjangnya 39 cm. Puncak uterus
(fundus uteri) berada sekitar 10 cm diatas umbilikus, membesarnya
uterus membuat ibu semakin merasa tidak nyaman, terutama pada
panggul dan perut. Oleh karena ia semakin besar, gerakannya semakin
terasa. Bila perut ibu di raba, gerakan tersebut sudah mulai terasa.
Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-
liuk yang meninmbulkan nyeri. Aktifnya gerakan ini tidak mustahil
akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat. Bila sampai
membentuk simpul mati tentu sangan membahayakan karena suplai
gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
Selain gerakan yang mulai terasa, amat indah janin juga sudah mulai
bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain. Janin sudah mulai belajar
untuk membuka dan menutup matanya. Jika ibu menyorotkan senter
ke perut dan menggerak-gerakannya, maka mata janin sudah bisa
mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar. Kini si kecilpun
sudah mulai memproduksi air mata. Pada minggu ini cairan ketuban
(amniotic fluid) mengalami pengurangan.
3. Minggu ke-31
Pada minggu ini panjang janin sekitar 41-43 cm dnegan berat sekitar
1.550-1.560 gram. Plasenta masih memberikan nutrisi yang
dibutuhkan janin. Aliran darah di plasentamemungkinkan janin
menghasilkan urine. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di
dalam air ketuban. Perkembanagn fisik janin sudah mulai melambat
pada fase ini, hanya berat badan janinlah yang akan bertambah. Selain
itu lapisan lemak akan semakin bertambah di bawah jaringan kulitnya.
Tulang pada tubuh janin sudah mulai mengeras, berkembang, dan
mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, serta
fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini
perkembangan otaknyalah yang berkembang sangat pesat dengan
14
menghasilkan bermiliar sel. Apabila diperdengarkan musik, janin akan
bergerak.
Pada minggu ini ibu perlu mewaspadai munculnya gejala nyeri
dibawah tulang iga sebelah kanan,sakit kepala maupun penglihatan
yang berkunang-kunang. Terutama bila disertai peningkatan tekanan
darah yang mencapai lebih dari 130mmHg. Gangguan aliran darah ke
tungkai bawah yang membuat kaki menjadi bengkak bisa menjadi
pertanda terjadinya pre-eklamsia gravidarum. Itulah sebabnya
pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter.
4. Minggu ke-32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis, dan rambut di kepala janin yang semakin jelas.
Lanugo yang menutupi tubuh janin mulai rontok tetapi sebagian masih
ada di bahu dna punggung saat di lahirkan, kulit janin semakin merah,
kelopak matanya juga telah terbuka dan sistem pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si
kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak
dan panjang. Janin sudah mulai bermimpi. Dengan berat 1.800 gram
dan panjang 43 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim
sudah lebih baik apabila janin di lahirkan pada minggu ini.
Bagi ibu mulai minggu ini biasanya kunjungan rutin
diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali.
Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya
pada minggu ini. Ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi, dan
preeklamsia, harus lebih berhati-hati. Hal tersebut dikarenakan dengan
jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantungpun meningkat.
Pada ibu hamil yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,
memungkinkan semakin besar pula peluang terjadi penyempitan
pembuluh darah. Gangguan seperti di atas tidak hanya berbahay pada
ibu, tetapi juga si bayi, hingga biasanya di pertimbangkan untuk
15
dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, misalnya tekanan
darah yang terus meningkat.
5. Minggu ke-33
Janin telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya.
Otak janin semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak janin
sudah mulai bisa berkoordinasi, antara lain janin sudah bisa mengisap
jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang janin
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot janin belum benar-benar
bersatu. Janin sudah bisa mengambil napas dalam-dalam walaupun
napasnya masih didalam air. Apabila janinnya laki-laki maka testis
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan janin
1.800-1.900 gram, dengan panjang badan sekitar 43-45 cm.
Pada minggu ini ibu harus mewaspadai terjadinya solusio plasenta
atau plasenta lepas dari dinding uterus. Plasenta yang terlepas ini bisa
sebagian atau seluruhnya. Hal tersbeut dapat berujung dengan
kematian baik ibu maupun janin. (terjadi syok hipovolemik akibat
kehilangan darah dalam jumlah besar). Sampai saat ini penyebab
pastinya belum diketahui, namun diduga akibat trauma misalnya
kecelakaan/benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek,
hipertensi, keabnormalan uterus, maupun kekurangan asam folat. Ibu
perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berpeluang mengalami
masalh ini. Perlu mewaspadai juga apakah kandungan air ketuban
pecah/bocor.
6. Minggu ke-34
Janin berada di pintu rahim. Janin sudah dapat membuka dan menutup
mata apabila mengantuk dan tidur, janin juga sudah mulai
mengedipkan matanya. Tubuh ibu hamil sedang mengirimkan antibodi
melalui darah yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan
proses ini akan tetap terus berlangsung sampai ibu menyusui . berat
badan janin 2.000-2.010 gram, dengan panjang badan sekitar 45-46
cm.
16
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan
janin secara umum. Pemeriksaan USG bisa dimanfaatkan, terutama
evaluasi terhadap otak, jantung, dan organ lain, pemeriksaan lainnya
yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik. Dalam
profil biofisik yang dievaluasi adalah pernapasan, gerakan tubuh, dan
tonus dengan menilai gerakan lengan dan atau tungkai, denyut
jantung, dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah
disarankan untuk segera melakukan persalinan. Pemeriksaan biofisik
biasnaay dilakukan bila diduga bayi terhambat dalam pertumbuhannya
(intrauterin growth restriction-IUGR), bayi tidak banyak bergerak, ibu
dengan diabetes, serta kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan
lewat waktu.
7. Minggu ke-35
Sejak minggu ini fungsi paru-paru janin umunya sudah matang. Ini
sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life
viability atau kemampuan bayi untuk bertahan hidup. Kematangan
fungsi paru-paru ini sendiri bisa diketahui lewat pengambilan cairan
amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang
menyelubungi paru-paru janin. Selain kematangan fungsi paru,
kematangan lainnya juga terjadi pada fungsi pendengaran.
Pendengaran janin sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh janin sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya.
Lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Janin sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
uterus ibu. Apabila janin berkelamin laki-laki maka di bulan ini
testisnya telah sempurna. Berat badan janin 2.300-2.350 gram, dengan
panjang badan sekitar 45-47 cm.
8. Minggu ke-36
Berat badan janin 2.400-2.450 gram, dengan panjang badan 47-48 cm.
Kulit janin sudah semakin halus. Lapisan lemak sudah mulai mengisi
17
bagian lengan dan betis dari janin. Ginjal juga sudah bekerja dengan
baik dan livernyapun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru
janin sudah bekerja dengan sempurna bahkan sudah siap dilahirkan.
Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan bila muncul
keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tidak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus
menstruasinya, ataupun pada janin yang besar namun tidak sesuai
dengan pertumbuhan usia janin yang sebenarnya.
Mulai minggu ini pemeriksaan ruitn dilakukan seminggu sekali.
Tujuannya untuk meminimalisasi risiko-risiko yang mungkin muncul,
mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal
mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan
preeklamsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang
bisa di cegah melalui pemeriksaan antenatal care (ANC) yang baik
hanya preeklamsia, yaitu dengan pemantauan tekanan darah dan
kenaikan berat badan yang tidak lazim. Sementara itu kasus-kasus
perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meskipun ANC-nya baik.
9. Minggu ke-37
Berat badan janin di minggu ini 2.700-2.800 gram, dengan panjang
48-49 cm. Kepala janin sudah turun ke ruang pelvis dengan posisi siap
lahir walaupun sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang.
Bentuk janin semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu.
Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5 cm. Kuku
terbentuk dengan sempurna. Janin sudah bisa melihat adanya cahaya
di luar rahim. Janin pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktivitas harian, selain itu janin juga sedang belajar untuk melakukan
pernapasan walaupun pernapasannya masih dilakukan di dalam air.
Pada usia ini janin sudah bisa dikatakan aterm atau siap lahir karena
seluruh fungsi organ-orhan tubuhnya sudah matang untuk bekerja
sendiri. Pada minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam
18
untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi serta perlunakan jalan lahir
untuk mengetahui apakah sudah mencapai pembukaan.
19
12. Minggu ke-40
Pada minggu ini panjang janin mencapai kisaran 52 cm dan berat
badan sekitar 3.300 gram. Janin sudah benar-benar cukup bulan dan
siap dilahirkan. Jika laki-laki, testsinya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemalaun bagian luar)
sudah berkembang baik dan menutupi bila labia minora (bibir
kemaluan bagian dalam). Bial dihitung dengan seksama, pada akhir
proses pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya
mencapai sekitar 8 juta kali lebih besar dibanding berat sel telur yang
membentuknya (Hutahaean, 2013)
2.8 PATHWAY
konsepsi
Nidasi
kehamilan
Khawatir
terhadap
Kehamilan trimester
proses
ketiga
persalinan
2. Sering buang air kecil, disebabkan karena janin yang sudah membesar
menekan kandung kemih ibu. Akibatnya kapasitas kandung kemih jadi
terbatas sehingga ibu sering BAK. penanganan yang dilakukan untuk
mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ibu hamil disarankan tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur
b. Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur.
3. Pegal-pegal, disebabkan karena ibu hamil kekurangan kalsium atau
karena ketegangan otot. Penyebab lainnya yaitu ibu hamil kurang
21
banyak gerak atau olahraga, penanganan yang dilakukan untuk
mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ibu hamil sebaiknya menyempatkan waktu untuk berolahraga
b. Ibu hamil sebaiknya menjaga sikap tubuh sehari hari,
memperbaiki cara duduk, berdiri dan bergerak
c. Ibu diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium
4. Kram dan nyeri kaki, menjelang akhir kehamilan ibu akan sering
mengalami kekakuan dan pembengkakan pada kaki yang
menimbulkan rasa nyeri seperti ditusuk tusuk jarum dan tidak
merasakan apa apa, penanganan yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan asupan kalsium
b. Meningkatkan asupan air putih
c. Melakukan seman ringan
d. Ibu sebaiknya istirahat yang cukup.
5. Gangguan pernapasan, disebabkan karena pembesaran uterus, rahim
membesar dan mendesak diafragma keatas sehingga ekspansi
diafragma terbatas. penanganan yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Hentikan merokok
e. Konsultasi ke dokter bila ada kelainan asma dan lain lain.
6. Edema, dikarenakan ibu menanggung beban tambahan yang akan
memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena, penanganan
yang dilakukan untuk mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi miring
kiri
b. Meninggikan kaki bila duduk serta memakai stoking
c. Meningkatkan asupan protein
d. Menurunkan asupan karbohidrat
7. Perubahan libido, disebabkan karena ibu mengalami gangguan
pencernaan, rasa letih yang berlebihan, rasa takut, aktifitas seksual
dipandang sebagai ancaman nyeri waktu koitus, penanganan yang
22
dilakukan untuk mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Menjelaskan dan memberikan dukungan pada ibu dan suami
b. Menjelaskan pada ibu dan suaminya untuk mengurangi frekuensi
melakukan hubungan seksual
c. Menjelaskan pada keluarga perlunya pendekatan dengan
memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan
rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis (Hutahaean,
2013).
25
terjadi pada saat pembukaan mendekati lengkap, amka bahaya
untuk ibu dan janinnya tidak terlalu besar.
27
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien:
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : klien mengatakan merasa tidak nyaman, merasa
cemas, sesak nafas, sering berkemih, pola tidur terganggu dan edema dan
kram pada kaki.
b. Riwayat penyakit sekarang : klien mengatakan merasa tidak
nyaman, merasa cemas, sesak nafas, terdapat hemoroid dan varises, pegal-
pegal, perasaan panas pada perut, sering berkemih, pola tidur terganggu,
perubahan libido, edema dan kram pada kaki.
1. Sistem pernapasan
2. Sistem kardiovaskuler
3. Sistem persyarafan
Kram, akibat jaringan saraf tertekan sehingga tangan dan kaki tidak
merasakan apa-apa (kebas).
4. Sistem gastrointestinal
5. Sistem urinaria
6. Sistem muskoloskeletal
7. Sistem endokrin
29
Kelenjar pitutari, prolaktin, oksitosin, dan tiroid meningkat.
8. Sistem integumen
31
ketidaknyaman telapak kaki karena tekanan
an bagian dalam dari pembesaran
Melaporkan keposisi uterus pada saraf
ketidaknyaman dorsofleksi yang menyuplai
an dapat ekstermitas
diminimalkan bawah
Penambahan
Berikan
produk susu bila
suplemen
intoleransi dapat
kalsium
menjadi masalah
dengan tepat
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Trimester III adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau pada
sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periodr
kehamilan dari bulan ketujuh sampai sepuluh bulan (29-40 minggu). . Ibu
hamil biasanya menunjukkan respon psikologis dan emosional yang sama
selama kehamilan.
Kelihan kelihan yang dapat muncul pada kehamilan trimester ketiga
adalah hemoroid, sering berkemih, pegal-pegal, kram dan nyeri pada kaki,
sesak nafas, edema dan perubahan libido.
Masalah keperawatannyang mungkin muncul adalah perubahan pola
seksual, ganguan eliminasi urin, ketidakefektifan pola napas,
ketidaknyamanan, gangguan pola tidur dan ansietas.
4.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini, dengan demikian
penulisan makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis atau pihak lain yang
membutuhkannya.
35
36