Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
DASAR TEKNIK OTOMOTIF
1. Kompetensi Inti
Merawat Berkala Mesin Kendaraan Ringan
2. Kompetensi Dasar
1. Merawat Sistem Pendingin
2. Merawat Sistem Pelumas
3. Memelihara/Servis Sistem Kompresi
4. Merawat Sistem Bahan Bakar Bensin Karburator
5. Merawat Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi
6. Merawat Sistem Bahan Bakar Diesel
1
Periksa Kondisi Radiator
Periksalah kondisi luar radiator dari sistem pendingin mobil Anda, mulai
darikemungkinan kebocoran hingga karat. Lakukan pengecekan pada pipa yang bocor dan
fin yang mungkin tersumbat. Periksa pula kondisi head gasket secara rutin untuk
menghindari bagian tersebut dari kerusakan. Tanda head gasket mengalami masalah
adalah adanya kotoran berminyak yang ada pada fill neck radiator.
Mengecek Termostat
Termostat berfungsi untuk mengendalikan jumlah pendingin (coolant) yang
dilepaskan ke bagian mesin. Bagian ini akan membuka dan membiarkan pendingin lewat
ketika mesin mulai panas. Terkadang, termostat bisa aus dan tak mau membuka untuk
melepaskan pendingin. Termostat yang menutup akan mengganggu sirkulasi kerja
pendingin dan menyebabkan mesin kepanasan. Anda harus memastikan bahwa termostat
mampu menutup dan membuka dengan baik untuk mengatur suhu pendingin mesin.
Mengecek Kipas Pendingin Mesin
Kipas pendingin juga berfungsi untuk mencegah mesin kepanasan. Jika kipas ini
tidak bekerja dengan baik maka akan menyebabkan mesin selalu panas dan bisa
menyebabkan mesin rusak. Anda harus melakukan pengetesan untuk melihat jika
komponen ini masih bekerja dengan baik.
3
Gambar 2.6. Perbaikan radiator
3) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus diganti.
4) Periksalah slang radiator dan jika ternya rusak atau keras harus diganti.
5) Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari kemungkinan
pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat. Jika katup membuka pada
tekanan di bawah harga spesifikasi atau ada kerusakan lain , tutup radiator harus
diganti (Gambar 22)
Perhatikan juga apakah pegas dan karet penyekat masih bisa berfungsi dengan baik
atau tidak. Karena jika keduanya bermasalah, maka bisa mengakibatkan meningkatnya
temperatur mesin mobil. Jika kondisi temperatur mesin mobil Anda terlalu panas,
4
b. Pemeliharaan/servis Pompa air
Untuk servis pompa air dilakukan dengan membongkar, membersih-kan, mengganti
seal-seal yang bocor, memastikan kerapatannya dan merakit kembali. Untuk memahami
pompa air dapat dilihat bagian-bagian pompa air seperti gambar 23.
c. Pemeliharaan/servis Termostat
Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara: (a) membuka termostat dari
sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara: menaruh termostat pada
tempat yang berisi air (lihat gambar 24) . Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan
jalan manikkan suhu air sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti bila ternyata
terdapat kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada sistem
5
Gambar 2.8. Pemeriksaan termostat dan contoh spesifikasinya
d. Pompa Air
pompa air bertugas mendistribusikan air panas dari mesin ke radiator. Periksa
apakah ada kebocoran seal, bearing/laher oblak hingga keretakan/kebocoran di casing
pompa air.
Untuk mencermati kondisi pompa air relatif mudah. Cermati bodinya dan pastikan
tidak ada kerak putih kekuning-kuningan di badannya. Ini tanda terjadinya rembesan air
pada bodi pompa air.
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara : memutar dudukan puli dan
mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar/berisik. Apabila diperlukan bearing
pompa harus diganti, selain itu periksa kopling fluida dari kerusakan dankebocoran
minyak silicon. Komponen pompa air = body pompa, dudukan puli bearing, saluran seal,
rotor, gasket dan plat.
6
Gambar 33. Pemeriksaan pompa air
Cara kedua, rogoh dasar pompa air dengan tangan. Raba lubang kecil di dasar
pompa air. Bila ada air keluar dari bagian tersebut bisa jadi pertanda kebocoran seal
pompa air.
e. Selang Radiator
Selang radiator ini berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan radiator serta
sebagai saluran tempat mengalirnya cairan pendingin. Suhu dan tekanan air yang tinggi
atau meningkat bisa membuat selang radiator semakin lama akan semakin mengembang
dan daya tahannya juga akan semakin menurun. Sebaiknya segera lakukanlah
penggantian jika memang sudah waktunya diganti.
Karena jika anda terlambat menggantinya, maka akibatnya bisa sangat fatal, seperti
terhambatnya saluran sirkulasi air atau pada kasus yang parah selang bisa saja sobek.
Akibatnya cairan yang ada akan terkuras seketika sehingga temperatur mesin meningkat
drastis. Jika hal ini sampai terjadi, biasanya mesin mobil akan mati dan terdengar suara
yang menggelitik. Anda bisa mengetahui beberapa penyebab kenapa mobil bisa sampai
mengalami temperatur mesin yang meningkat drastis di artikel kami sebelumnya
Penyebab Mobil Overheat.
Katup by-pass
Kontrol perlu tidaknya katup anti-balikdi dalam saringan oli dengan melihat posisi
pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau
sambungan saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup
anti-balik.
Katup anti-balik (karet)
9
Pasang baut pembuang oli kembali, gunakan paking baru
Periksa dan bersihkan tempat dudukan saringan oli. Beri oli atau vet pada paking
saringan oli baru
10
Bersihakan bagian-bagian mobil yang kena oli
Hidupkan motor dan kontrol kebocoran pada baut pembuang dan saringan oli yang
telah dipasang
Petunjuk
Ganti saringan oli secara periode setiap 20.000 km.
Gunakan saringan oli asli. Saringan oli palsu sering berkualitas jelek dan dapat
mengakibatkan kerusakan pada motor.
Kegunaan katup-katup pada saringan oli
Katup by-pass
Di dalam setiap pelumasan sistem pompa terdapat katup by-pass. Katup ini
terbuka pada saat oli masih dingin (kental) atau apabila saringan oli tersumbat. Tempat
katup terletak di dalam saringan atau dirumah sambungannya.
Katup anti-balik
Kebutuhan katup anti-balik tergantung pada posisi pengikatan saringan oli terhadap
motor. Kalau pada saringan tidak ada katup anti-balik dan posisi saringan horisontal atau
sambungan saringan horisontal atau sambungan saringan ke motor terletak di bawah,
maka pada saat motor mati, oli di dalam saringan dapat kembali ke karter. Dan bila motor
dihidupkan, beberapa saat masih belum ada tekanan dalam sistem pelumasan, karena oli
yang mengalir harus mengisi saringan terlebih dahulu. Pada posisi pemasangan seperti di
atas, diperlukan katup anti-balik biasanya terdiri dari ring karet bersama ring baja
berbentuk piring. Ring tersebut berfungsi sebagai pegas.
11
Informasi tambahan
Kadang-kadang motor/mobil dilengkapi unit
saringan oli dengan elemen saringan yang
dapat diganti sendiri.
Lepas baut pada pusat rumah saringan. Jika
rumah saringan melekat, pukul sedikit
dengan palu plastik.
Cuci rumah saringan dan perlengkapannya dengan bensin. Elemen saringan dan sil-sil
harus diganti dengan yang baru setiap = 20.000 km.
12
Perhatikan urutan pemasangan perlengkapan baut pengikat !
Perhatikan pada pengencangan rumah saringan apakah dudukan pada flens memusat
dengan benar.
Benar Salah
13
Setelah motor terisi oli, hidupkan motor dan kontrol kebocoran
Oli yang telah tumpah pada lantai harus dibersihkan dengan segera (biasanya
dengan serbuk gergaji, kemudian dilap dengan bensin)
14
Spesifikasi kekentalan (viskositas)
Spesifikasi ini mengikuti standar SAE
Pada praktek, penggunaan oli multigrade tidak begitu bermanfaat pada suhu
udara yang merata seperti Indonesia, karena di Indonesia tidak mempunyai musim
dingin
15
Spesifikasi kualitas
Spesifikasi ini mengikuti standart API
Motor bensin : SA, SB SFSH
Biasanya digunakan :
Motor bensin : SE, SF, SG, SH, SJ
16
Melepas, Membongkar Dan Merakit Pompa Oli
Membongkar Pompa Oli
Melepas pompa oli dari blok motor
Melepas saringan dan tutup pompa oli
(1 dan 2)
Melepas rotor penggerak pompa oli
dan rotor yang digerakkan (4 dan 3)
Melepas komponen katup pelepas,
meliputi :
5 pen penahan
6 penahan katup pelepas
7 pegas katup pelepas
8 katup pelepas
Informasi :
Ada juga pelepas yang tertutup dengan baut segi enam.
Masukkan katup pelepas ke dalam lubangnya, katup pelepas harus meluncur dengan
lembut.
17
Ukurlah celah-celah seperti berikut :
Antar rotor penggerak dengan rotor yang
digerakkan.
Toleransi : 0,2 mm
18
Perakitan :
1. Dalam Pemasangan rotor ke bodi pompa tanda titik pada kedua rotor harus
menghadap ke bodi pompa (menghadap ke atas)
Pengetesan kerja pompa oli
Masukkan ujung bagian hisap (saringan)
pompa oli ke dalam oli mesin, putar poros
pompa oli searah putaran jarum jam, sampai
oli keluar dari lubang pengeluaran oli
19
Pada prinsipnya cara kerja dari bermacam-macam pompa oli adalah sama, perbedaannya
hanya terletak pada mekanisme penggerak.
Mekanik pengisap dan penekan oli berupa 2 buah roda gigi yang saling berkaitan diluar,
roda gigi penggerak digerakkan oleh poros kam.
Cara kerja : Roda gigi berputar, terjadi kerendahan tekanan pada ruang isap, oli
terisap masuk dan dibawa roda gigi yang berputar, oli ditekan keluar
menuju pemakai.
Data pengukuran : Celah ujung roda gigi dan bodi pompa standart 0,30 0,11
mm, toleransi 0,20 mm
Celah antara dua gigi standart 0,05 0,07 mm, toleransi
0,95 mm
Celah kerataan atas roda gigi terhadap bodi pompa
20
(memakai mistar baja) standart 0,30 0,09 mm, toleransi
0,015 mm
Celah kerataan tutup pompa di toleransi 0,15 mm
Mekanik penghisap dan penekan oli berupa 2 buah roda gigi yang saling berkaitan di
dalam yang dibatasi oleh pemisah.
Roda gigi dalam (penggerak) digerakkan oleh poros engkol
Data pengukuran : Celah antara roda gigi luar dan bodi
Toleransi 0,20 mm
Celah antara kedua ujung roda gigi dan pemisah
Toleransi 0,35 mm
Celah antara kedua ujung roda gigi terhadap pompa
(memakai mistar baja)
Toleransi 0,10 mm
Cara kerja :
Roda gigi berputar, terjadi tekanan kerendahan pada ruang hisap oli terhisap oli
dibawa gigi-gigi yang berputar dan ditekan keluar.
21
Informasi :
Untuk pembongkaran pompa oli type pada gigi dalam dan roda gigi luar, perhatikan
gambar pada halaman petunjuk. (hal 86, 87 dan 88).
Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah suatu harga perbandingan yang ditentukan
oleh besarnya volume langkah dan volume ruang bakar seperti persamaan berikut.
Volume Langkah Volume Ruang Bakar
Perbandingan Kompressi =
Volume Ruang Bakar
Perbandingan Kompressi
V1 = Volume Ruang Bakar
V2 = Volume Langkah Piston
Keterangan;
V = Piston Displacement
= Perbandingan dari keliling lingkaran terhadap garis tengah lingkaran
tersebut ( = 1,14159)
D = Diameter Silinder
L = Langkah Piston
N = Jumlah Silinder
23
Gambar 2.21. Piston Displacement
24
Bersihkan permukaan blok silinder dan ukurlah tinggi permukaan tabung silinder
dengan permukaan blok silinder
Jika tinggi permukaan sesuai dengan ketentuan, pasang paking yang baru dan
kepala silinder.
Jika tinggi permukaan tidak sesuai ketentuan, perbaiki dudukan dari tabung
silinder dengan menambah atau mengurangi ring/skim (lihat halaman berikutnya)
b. Memeriksa Kepala Silinder
Periksa permukaan kepala silinder dari keausan/ retak
Periksa permukaan kepala silinder dari tempelan arang sisa pembakaran dan bersihkan.
Periksa kelurusan permukaan blok silinder
Kriteria : B maksimal 0,1 mm
A maksimal 0,05 mm
25
Kebengkokan maksimum 0,2 mm
Periksa keretakan kepala silinder disekitar dudukan katup buang, jika oli tercampur dengan air
pendingin (seperti susu).
Periksa kelurusan permukaan saluran masuk dan buang ( lihat gambar di bawah ini ).
Kebengkokan maksimum 0,2 mm
a) Penyetelan Pelampung
Pemeriksaan pelampung meliputi:
Memeriksa kondisi jarunm pelampung
26
Memeriksa kondisi pelampung
Menyetel posisi pelampung paling tinggi
Menyetel posisi pelampung paling rendah
1) Memeriksa kondisi jarum pelampung
Lepas tutup karburator
Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika keausan besar, jarum
pelampung serta dudukannya harus diganti baru
Periksa ketidakrapatan jarum pelampung
Motor
distart,
sehingga
Dorong
pompa
ke atas
Periksa,
bekerja apabil
( jangan
Jarum pelampung yangaus harus diganti a ada
keras ! )
keboc
oran
Lihat, apabila
retak
27
kocak
3) Penyetelan pelampung pada posisi paling tinggi
Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung
Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di
atas )
Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator.
Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data
Mata bor
Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah
pelampung. Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak. Jangan
memegang/menahan pada badan pelampung !
28
Pasang jarak kembali tutup karburator. Perhatikan keddudukan paking !
29
Hal- hal yang perlu diperhatikan
Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat
Min. 1
mm
30
b. Penyetelan Pompa Percepatan
Penyetelan pompa percepatan meliputi:
Memeriksa saat mulai penyemprotan
Memeriksa kelengkapan pompa percepatan
Menyetel jumlah penyemprotan
Pemeriksaan saat penyemprotan dengan cara:
Periksa saat mulai penyemprotan dengan menggerakkan katup gas.
Pada katup mulai membuka, harus ada penyemprotan.
Jika penyemprotan terlambat, periksa kelonggaran tuas dan batang penghubung
pompa. Periksa juga kelonggaran pegas penekan tuas pompa.
Jika karburator sudah dilepas dari motor, sebelum memeriksa, isi karburator dengan
solar melalui pipa ventilasi ruang pelampung.
1. Katup isap
2. Pegas pengunci
3. Katup buang
4. pemberat
31
Bersihkan silinder pompa dan tiup dengan pistol udara pada saluran isap/ buang
pompa percepatan.
Bila katup-katup sulit dilepas, gunakan kain lap untuk menutup bagian-bagian
tersebut. Selama disemprot dengan pistol udara
Bersihkan nosel pompa dengan meniup berlawanan arah penyemprotan, pakai slang
dan pistol udara ( untuk mempermudah, lepaskan venturi sekunder )
Sil torak
Periksa silinder pompa. Jika terdapat goresan/karatan, perbaiki dengan alat honing
silinder rem.
Perakitan kembali
Pasang bagian-bagian karburator yang lepas, jika katup buang dilengkapi dengan
pemberat, jangan lupa memasang pemberat tersebut.
Pengukuran jumlah penyemprotan dengan cara:
Karburator sudah dilepas dari motor / mobil
Isi karburator dengan solar, melalui ventilasi ruang pelampung
Buka katup gas penuh kemudian kembalikan lagi perlahan-lahan sampai pembatas,
sebanyak 30 X
32
Ukur jumlah penyemprotan dengan gelas pengukur. Hasil penyemprotan tiap langkah
lihat buku data. Jika jumlah penyemprotan salah,stel panjang langkah torak.
Perhatikan ! Selama pemeriksaan, bensin dalam ruang pelampung harus penuh.
Gelas pengukur
33
Cara II
Stel jumlah penyemprotan minimum ( langkah torak yang pendek )
Hidupkan motor, kemudian beri gas/buka gas dengan cepat
34
Lihat contoh !
Pada beberapa cara penyetelan, jumlah dan waktu penyemprotan akan dipengaruhi
bersama-sama
I II
Pada keadaan I langkah torak ( B ) pendek torak sudah mencapai dasar silinder
sebelum katup gas terbuka penuh.
35
Penyetelan pompa membran
Batang pendorong pompa membran, kadang-kadang dilengkapi dengan lubang splin atau
mur penyetel. Lihat gambar.
Dengan merubah penyetelan pada batang pendorong, melalui lubang splin atau mur
penyetel, ketengangan pegas akan diperbesar.
Akibatnya waktu penyemprotan akan lebih cepat dan jumlah penyemprotan menjadi
lebih besar. Tetapi, perhatikan gambar dibawah ini. Jika posisi pada tuas pompa berubah
terlalu besar, dapat mengakibatkan celah antara tuas dan membran, sehingga saat mulai
penyemprotan akan terlambat = salah
36
Periksa gerakan bebas poros katup cuk. Pada katup cuk terbuka, harus ada gerak
bebas aksial 0,1 mm.
Jika gerakan poros katup berat, kontrol tutup karburator bengkok, kemudian lepas
poros katup untuk dibersihkan.
Periksa keadaan pegas penarik dan pengembali katup cuk. Pada saat katup cuk
tertutup, tekan ujung cuk dan lepaskan lagi, katup cuk harus dapat kembali sendiri
dengan mudah
Periksa keausan ujung-ujung tuas penghubung. Perhatikan penguncinya
Catatan :
Jika tidak ada sekrup penyetel start dingin, stel dengan membengkokkan batang
penghubung antara katup cuk dan mekanisme katup gas.
38
Gambar 83. Check connector
39
Gambar 84. Pengukuran tekanan bahan bakar
40
Gambar 85. Pemeriksaan kerja injektor
b) Apabila tidak tersedia sound scope, pemeriksan dapat dilakukan dengan merasakan
rambatan kerja injektor dengan jari.
Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa konektor
rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.
4) Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektor
a) Memasang injektor seperti pada gambar
b) Menempatkan injektor ke dalam gelas ukur
41
e) Menghubungkan terminal injektor dengan baterai selama 15 detik, dan ukur volume
injeksi dengan gelas ukur.
Spesifikasi volume injeksi : 39 49 cc tiap 15 detik.
Perbedaan diantara setiap injektor : 6 cc atau kurang.
5) Pemeriksaan Cold Start Injector
a) Melepas konektor cold start injector.
42
7) Penyetelan Throttle Position Sensor
a) Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor
b) Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas pembatas
throttle.
c) Menghubungkan probe test ohmmeter ke terminal IDL dan TL.
43
Gambar 90. Pengukuran tahanan throttle position sensor
d) Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jarum ohmmeter mulai
bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
e) Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL
44
Gambar 92. Pemeriksaan katup udara
? Pada temperatur rendah (di bawah 60 C) : apabila selang dipijit putaran mesin harus
turun.
? Setelah pemanasan : apabila selang dipijit, putaran mesin turun tidak lebih dari 50 rpm.
b) Memeriksa tahanan katup udara :
? Melepas kabel konektor dari katup udara.
? Mengukur tahanan coil pemanas katup udara dengan ohmmeter. Tahanan (Fp E1) : 40
60 ohm.
45
Gambar 94. Pemeriksaan pembukaan katup udara
? Apabila putaran idel lebih cepat setelah mesin panas dan putaran tidak dapat dikoreksi
dengan sekrup penyetel throttle, maka menutupnya katup udara perlu diperiksa.
? Setelah mesin panas, apabila katup udara tidak tertutup dan putaran idel lebih cepat,
periksa tegangan antara terminal Fp pada konektor katup udara dengan bodi pada saat
mesin berputar. Apabila tidak 12 Volt, periksa sirkuit power pada katup udara.
d) Memeriksa putaran mesin :
? Pada temperatur rendah (di bawah 80 C) : apabila sekrup penyetel putaran diputar
masuk, putaran mesin harus turun.
? Setelah pemanasan : apabila sekrup penyetel putaran idle diputar masuk, putaran
mesin harus turun di bawah putaran idle atau mesin harus mati.
46
9) Pemeriksaan Cold Start Injector Time Switch
a) Mengukur antara setiap terminal dengan ohmmeter :
Tahanan : STA STJ : 25 45 ohm di bawah 15 C
65 85 ohm di atas 30 C
STA Masa : 25 85 ohm
b) Apabila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi (lihat grafik pada gambar 107 ), maka
sensor perlu diganti.
47
Gambar 98. Hubungan antara tahanan dengan temperatur
48
a = jumlah bahan bakar yang diperlukan
mesin
C1 = negatif
C2 = positif
Di mana:
Gambar 30
Grafik Pengriman Bahan Bakar dan Karakteristik Mesin Diesel
49
Saat penginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam mesin
diesel. Kesalahan penyetelan dapat mengakibatkan efisiensi pembakaran berkurang dan
konsumsi bahan bakar akan meningkat seiring dengan meningkatnya asap gas buang.
Saat penginjeksian ini bisa berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan keausan
pada roda gigi atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa dilakukan dengan dua
cara, sebagai berikut.
Pemeriksaan statis, pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan berikut
ini.
Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada pompa lurus
dengan tanda pada mesin.
Keluarkan udara dari dalam sistem bahan bakar.
Lepaskan pipa injeksi silinder nomor 1, lalu pasang pipa pemeriksaan (inspection pipe)
pada penahan delivery valve nomor 1.
Putar mesin secra manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa pemeriksaan.
Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan (A) sehingga
permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa (B).
50
Gambar 32 Pipa Pemeriksaan
Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada pipa
pemeriksaan mulai menonjol keluar (C). Pada saat ini, jika tanda timing pada puley
tepat pada tanda timing berarti penyetelan sudah tepat.
Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa injeksi
dimiringkan kearah mendekati atau menjauhi mesin atau rumah pompa injeksi
Pemeriksaaan Dinamik, pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau timing
light. Kemudian lakukan kegiatan berikut ini.
Hidupkan mesin, jaga putaran idling mesin sesuai dengan spesifikasi.
Hidupkan timing light, dan arahkan cahayanya ke tanda timing di puley atau di roda
gila.
51
Apabila tanda timing dipuley tepat dengan tanda di mesin berarti timing injeksi sudah
benar.
Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi hingga
tanda timing tepat.
52