Вы находитесь на странице: 1из 42

Catatan Kehidupan

1. Fitur brain wash di era digital: survey kecil-kecilan.

2. Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan merasa lebih


menyesal atas hal-hal yang belum dilakukan daripada hal-hal
yang telah dilakukan. Maka, lepaskanlah pengikat perahumu,
berlayarlah dari pelabuhan kenyamananmu. Tangkap angin yang
akan mendorongmu untuk berlayar. Carilah. Mimpikan.
Temukan. (Mark Twain)
3. Mengenai pernikahan beda agama. Dalam Islam, rasa cinta memang sebuah naluri, yang tumbuh dari hati nurani, dan kita tidak bisa
mengingkari. Tapi sekalipun naluri, cinta juga harus ada aturan mainnya dong. Masa iya, kalau suami/istri anda selingkuh sama orang lain
misalnya, anda jadi membenarkannya hanya karena cinta itu sudah naluri.
Analogi saya memang beda konteks, tapi substansinya sama: cinta adalah naluri yg punya aturan main yg harus ditaati.
Sebagai kesimpulannya, maka dengarlah nasehat ini: jika ada cinta yg tumbuh di antara dua insan yg berbeda keyakinan, maka itulah
sebaik-baik: cinta memang tidak harus saling memiliki.

4. Seseorang baru akan merasakan hakikat memiliki justru saat kehilangan orang yg ia cintai.
5. Energi pagi kuhabiskan untuk memikirkan hal konyol. Pagi ini, aku mencoba merekam ingatanku dengan kata sandi: diumur berapa aku
bisa mengingat sebuah peristiwa. Atau tepatnya: peristiwa pertama apa yg bisa aku rekam dalam ingatanku, kapan usiaku saat itu.
Hasilnya? Nihil. Semacam kabut gelap yang hanya bisa ditembus jika kita
bertanya langsung kepada orangtua.
Yang terekam dan aku yakin pernah terjadi dalam hidupku justru: aku pernah jatuh dari ranjang dan ibuku baru sadar saat aku reflek
menangis dengan suara yang keras. Dari tatapannya aku tahu ibu kaget saat itu, yang aku ingat dia menangis, membusai seluruh
kepalaku dengan tangannya, dan langsung menenangkanku dengan memberikan ASI.
*Entahlah. Aku juga belum yakin apakah itu benar-benar peristiwa yang pertama bisa aku rekam dalam memory-ku. Yang pasti itu sudah
lamaa sekali. Saat aku masih tinggal bersama (alm/a) kakek-nenek. Belum mengenal tempat lain selain Toili Luwuk Banggai. Belum
pindah ke Kab. Poso bersama ayah-ibu.
Pindahan itu sendiri hampir 20 tahun yg lalu. (Januari 2015)
6.

7. (alm) Ayahanda tercinta bukanlah orang yg berpendidikan tinggi, ijasah SD pun ia tak punya. Tapi ada 1 pembelajaran berharga yg ia
berikan; selalu melibatkan anaknya dalam aktivitas pekerjaannya sehari-hari. Mulai dari menyiangi rumput di hutan sawit miliknya,
ngumpulin berondolan (biji buah sawit) dengan motor butut, mencari kayu bakar di hutan dengan kampak, mengumpulkan kakao, sampai
ke hulu sungai ngambil kayu lapis.

Jarang2 sy mendapat uang saku sampai 50rb ke sekolah, momen ini hanya terjadi jika sy mau diajak kerja. Tidak ada dalam kamus
ayahanda; biarlah cukup sy yg menderita, anak sy harus bahagia. Saya awalnya memang malu, apalagi kalo dilihat teman2 SD sampai
SMP saat itu. Tapi pada akhirnya, memang dari sinilah pelajaran prihatin dan mandiri bisa didapatkan. Bukan sekedar nasehat yg kadang
cepat sekali hilang. Ini cerita sy bersama anak2 kampung di pelosok Sulawesi, sy melihat, beginilah rata2 orang tua di sana mengajarkan
anaknya mandiri. Mau upah yg besar, ya kerja benar.

*Mengenang tiga tahun dua bulan kepergian ayah. Ayahanda memang tidak bisa menginsiprasi banyak orang, dia hanya bisa
menginspirasi satu orang. Maka biarlah anakmu ini yg meneruskan ceritanya, membagikan untuk para ayah di mana pun berada.

8. Jagalah lisan di tengah keramaian, jagalah hati dikala sendiri.

9. Terlalu sibuk dan banyak pekerjaan itu bisa membuat mumet alias pusing kepala. Namun
jika harus memilih, mending mumet karena banyaknya pekerjaan dan tanggung jawab
daripada mumet karena tidak ada pekerjaan alias pengangguran.

10. Suatu hari aku bermenung di dalam kesunyian di suatu tempat yang tidak ada siapa-siapa
kecuali hanya aku, untuk kemudian terlintas pemikiran seperti ini: Untunglah generasi
dan keturunan anak-cucu Rasulullah Muhammad Saw dan Khadijah ra., itu hanya terlahir
dari rahim Fatimah ra. Seandainya putra-putri nabi yg lain seperti Qasim, Abdullah,
Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Zainab juga ikut menyumbang anak-cucu, boleh jadi
akan semakin banyak lagi sekte-sekte yg kita temukan hari ini.

Kau tahu, mencari kebenaran hakiki itu ibarat mencari mutiara yang tenggelam di antara
lumpur yg dalam. Namun demikian, walaupun antara pemikir Islam yang satu dengan
pemikir Islam yang lain terdapat beberapa perbedaan, yang pasti, menyimak berbagai
macam pendapat, membaca berbagai macam kitab, ditambah dengan kajian-kajian
seputar penggerakan Islam, adalah barier yang paling ampuh dalam menghindarkan kita
dari perbuatan maksiat.

Manfaat yang tidak bisa dielakkan!

11. Kita diuji dg adanya suatu kelompok yg mengira bahwa Allah tak memberi petunjuk
kecuali kpd mereka - Ibnu Sina

12. Banyak muda-mudi mencari jodoh dengan kriteria seperti cantik/gagah, sholeh/sholeha,
kaya/mapan, dari keluarga terhormat, pendidikan yg tinggi, de el el, sampai lupa syarat:
beda jenis kelamin, si doi emang siap nikah, gua pantas gak?

13. Maha Besar Allah yg menciptakan 'suka-duka' untuk hidup ini, hanya orang bodoh yg
tidak mensyukuri.

Kita tidak akan pernah bisa merasakan nikmatnya sehat klo kita belum pernah sakit.,
tidak tahu rasa manis itu seperti apa klo tidak pernah mencoba rasa asam, pedas, maupun
pahit. dlsb

Bayangkan bila anda d'tawari makanan lezat d'saat kenyang, minum d'saat tidak haus,
tidur d'saat tidak mengantuk, dsb. semua menjadi tidak nikmat. Seperti itulah hidup, suka
itu menjadi tidak ada klo tidak ada duka (relatif/nisbi), seperti halx baik-buruk, kaya-
miskin, positif-negatif, dst.

Tanpa itu semua, hidup ini menjadi statis, tidak ada pergerakan. Manusia jadi malas,
panggung drama kehidupan terhenti. Klo sudah seperti itu, maka utk apalagi kita hidup?!
Lebih baik d'matikan sajalah ;)

14. Gunung-gunung kan ku daki


Lautan kusebrangi
Sawah ladang ta paculi
Alun-alun ta saponi.
*Puisi "keliwat semangat"

15. Saya suka jika ada seorang ulama yg bisa membuat fatwa sesat. Saya juga suka jika ada
seorang cendikia muslim yang begitu kuat tolerannya. Semua sama-sama punya alasan
yang kuat untuk membela Islam melalui jalannya. Dan bagi saya, hadirnya dua tokoh
islam yang bersebrangan ini menjadi konsep keseimbangan.

Yang saya tidak suka justru terlalu mengkultuskan salah satunya, padahal kenal dekat
dengannya juga tidak.

16. Tanda-tanda perut buncit sudah mulai terlihat. Hanya ada satu solusi tanpa obat, tanpa
perlu ke tempat fitness, apalagi

Cukup dengan: jangan lewatkan satu hari pun tanpa sit-up. Siap? Pasti bisa.

17. Dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi Jilid I, saya salut sekali dengan pemikiran
seorang Soekarno muda, dalam usia yg masih 27 tahun sudah menulis narasi:
Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.

Tiga ideologi yg bersebrangan, terlebih teologi Islam dan Marxisme, bagai langit dan
bumi. Tapi bisa bersatu untuk satu tujuan: Melawan imperialisme kolonial Belanda.

Mungkin benar yg dikatakan Pram: Soekarno berhasil menyatukan Indonesia secara


politis, bukan administratif yg sudah lebih dulu dilakukan oleh Pemerintah Hindia
Belanda.

18. Jenggotan & cadar sering ditanya islam aliran apa, skrg tanya balik muslim yg hura2,
zina, mabuk, itu aliran apa?

19. Jangan merasa besar karena pujian, juga jangan berkecil hati karena cacian. Kita dipuji
bukan karena kelebihan2, tapi karena Allah menutup aib-aib yg kita punya. Begitupun
kita dicela orang lain, boleh jadi karena kita sendirilah yg justru membeberkan segala aib-
aib yang kita punya.

Nah, untuk selanjutnya, ini nasehat buat kita semua:

Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat : 12)

Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari
kiamat. (HR. Al-Bukhari no. 2442, diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra.)

20. Hei, kau, siapa pun dirimu, yang mendapat titah menjalani hidup dari Pemilik Kehidupan,
apa yang bisa diharapkan jika masa lalu hanya dipenuhi dengan penyesalan sementara
masa depan penuh ketakutan? Itulah sejauh-jauhnya nikmat kehidupan.

Segera bangkit! Ini sudah 2016. Yang sebentar lagi pun akan menjadi masa lalu.
Pastikan kau sudah melakukan yang terbaik, mengambil keputusan terbaik, dan pilihan
hidup yang terbaik, karena masa depan tidak lain adalah kumpulan hari-hari yang akan
dilalui. Setiap detik yang bergerak ke depan adalah bagian dari masa depan.

21. Kondisinya tidak selalu sama, tapi bisa dipertimbangkan. Dulu pernah mendengar
nasehat, jika ingin menilai perangai seorang wanita, lihatlah bagaimana perangai orang
tuanya, terutama ibu yang membesarkannya. Sebaliknya, jika ingin melihat perangai
seorang pria, lihatlah bagaimana dia memperlakukan kedua orangtuanya, terutama
kepada ibu yang membesarkannya.

22. Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32)

23. Menikah itu tidak rumit dan sulit. Yang membuatnya rumit itu adalah: kita maksa ingin
dengan seseorang. Kalau pilihannya bebas bisa dengan siapa saja sepanjang siap
menikah, itu jauh lebih sederhana.

*Tere Liye

Pemikiran nikah untuk setiap orang yg umurnya 20th ke atas itu sudah pasti ada,
mengekspresikannya saja yg berbeda-beda.

Nah, kecuali pemikiran yg sesederhana ini, tidak semua orang memilikinya.

24. Mengikuti falsafah jawa sebagaimana dosen sy pernah berkata: aja amung ngoyak
rumangsa bener, nanging uga upadi amrih pener. Jangan karena merasa yakin kita benar,
kemudian membenarkan semua yg kita lakukan, tanpa berpikir panjang untuk kebaikan
bersama. Kurang lebih demikian.

25. Perasaan suka dan nyaman bisa hadir melalui hal-hal sepele, misalnya chattingan,
awalnya temen jadi demen, semua karena bersama dia perasaan kita jadi adem. #ea.

Nah, berhati-hatilah dalam hal chattingan, tadi malam sempat diskusi dengan beberapa
teman membahas mengenai chatting yg kesimpulannya, beda antara sms dengan sms-an
(dari chatting menjadi chattingan). Sms awalnya hanya chatting hal-hal yg penting, kalo
gak difilter lama-lama jd chattingan, yg bahkan masalah sudah makan atau belum pun
sudah menjadi pokok pembahasan.

*Ssst. nasehat ini buat para single (eh, bukan jomblo lho ya, single itu pilihan sedang
jomblo itu nasib) dan (tentu saja) juga yg sudah berumah tangga. :D

26. Dari semua terminal yg pernah aku sambangi selama di Pulau Jawa, mungkin ini terminal
kota pertama (Tegal) yg punya taman baca. Setelah sempat berdiskusi dengan
penjaganya, usia perpus ini sudah hampir empat tahun. Berapa banyak pengunjungnya?
Hmm, kalo lihat buku tamunya sih tidaklah seberapa. Hehe..
Tak apalah, minimal ini adalah bagian dari inovasi.

Nah, semoga ke depan, kemendikbud bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura juga
sekiranya kepikiran untuk membangun taman baca seperti ini di bandara-bandara.
Apalagi minat baca pengunjung bandara itu boleh jadi lebih besar dari pada pengunjung
terminal. Malu atuh sama terminal yg tidak pernah delay, tapi punya taman baca.
mangga yg target menikahnya masih jauh.

apalagi yg masih berseragam putih-biru/abu-abu, mending mencari teman


sebanyak2nya.
1.
Sungguh saya masih gagal paham. Apa iya, derajat kaffah yg dia maksud itu
justru mengantarkan seseorang pada pemahaman seperti di gambar ini. Apa dia
tidak membaca quran bahwa ayat2 yg memerintahkan manusia berbuat kebaikan
itu jauh lebih banyak dari pada ayat2 yg menyuruh berperang. Dan setiap orang
hanya akan mempertanggung-jawabkan apa yg sudah dia kerjakan.

Saya sendiri sampai hari ini masih belajar Islam, dan akan terus belajar Islam.
Sungguh Islam memiliki banyak sekali wajah dan peradaban, yang untuk
memahaminya, tidak bisa hanya menilai dari aktivitas2 pemeluknya saja.

Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja),
tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki. Dan kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah
kamu kerjakan. (QS. An-Nahl: 93)

2. Would the world be better without Islam?


Pertanyaan yg sangat fundamental.

Tadi sore sempat terpaksa diajak main oleh @yudrik ke bioskop untuk nonton
film Bulan terbelah di Langit Amerika, setelah selesai nonton, ternyata filmnya
bagus, sangat rekomended buat yg pengen mengenal Islam lebih dekat. Termasuk
mereka yg segan menampilkan identitas Islamnya di depan public.

3. Puisi dari Habibie untuk Ainun :

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa
semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu
yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa


kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku
seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau
gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada
kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku
bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia
padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku
kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu
mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan
sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon
bidadari surgaku

4. Benar yang dikatakan oleh saudara Bientoe Abdoelach seharusnya sy masih


belum perlu buka akun fb hari ini. Yang pertama karena terapi tanpa sosmed sy
masih tenggang sehari. Yang kedua momennya bertepatan dengan Natal dan
Maulid (kelahiran Isa, as. dan Muhammad Saw.).

Terlalu banyak berita yg berbau SARA. Karena sudah terlanjur buka mau tidak
mau ya jadi ikut baca postingan2 yg ada.

Sebenarnya enggan juga mau ikutan berkomentar, takut dibilang sok paham, takut
dibilang sok bijak. Tapi biarlah, semoga malam ini kita bisa sama2 merenungkan
bahwa: sebenarnya, umat islam itu sudah toleransi kepada agama lain, apakah dia
memilih mengucapkan selamat atau cukup diam, nah yg tidak bisa saling toleransi
itu justru sesama umat islam sendiri. Kita semua jadi ribut dan saling
menjatuhkan oleh karena pendapat masing2 yg tidak sejalan.
Ayolah, jangan mau dipecah-belah dan saling ter-kotak2an. Kalau memang sama-
sama punya alasan yg kuat, ngapain mesti ngajak saudara sendiri berdebat.

5. Sejauh yang aku ketahui tentang suku budaya, sebenarnya bugis dan toraja adalah
suku yang tidak kalah dengan minang dalam hal merantau atau menjelajah dunia.
Hanya saja kalau mau sedikit menganalisa, sepertinya tidak ada budaya tulis-
menulis yang lebih kuat mengikat suatu suku bangsa melebihi orang minang.
Lihatlah, hampir semua penulis-penulis besar negeri kita lahir dari tanah
minangkabau.

Itulah satu kelebihan suatu suku-budaya atas suku-budaya yang lain, dengan
menulis, mereka menjadi bukti rekam jejak sejarah. Dan selamanya mengenai
tulisan tidak akan luntur termakan zaman.

6. Nilai perjalanan tidak terletak pada jarak yang ditempuh seseorang, bukan tentang
seberapa jauhnya perjalanan, tapi lebih tentang seberapa dalamnya seseorang
terkoneksi dengan orang-orang yang membentuk kenyataan di tanah kehidupan.
a book.
7. Sebuah hal dan segala tindakan memang sudah begitu adanya, dan akibat-
akibatnya akan jadi sebagaimana yang akan terjadi: lalu mengapa kita masih juga
tertipu? a book.

8. Gombloh Selamat Pagi Kotaku

Sejak SMA, setiap kali mendengar lagu ini bayanganku selalu teringat anak-anak
jalanan. Pada hakikat yang paling dalam, sesungguhnyalah kita semua adalah
anak jalanan semesta yg sedang hidup dengan pengembaraannya.

9. Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu,
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh
sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak
dapat menolongmu dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku
tidak dapat membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah)
sejak dahulu. Sungguh, orang yang dzalim akan mendapat siksaan yang pedih.
(QS. Ibrahim: 22)

10. Mengenai penjajahan, selamanya tentang rezeki. Oleh karena kurangnya bekal
hiduplah yang membuat suatu bangsa menjadi penjajah untuk bangsa lain.
11. Semua tulisan fiksi, sedikit atau banyak, mengandung unsur otobiografis. (Pram)
12. Seorang teman pernah menasehati seperti ini: kalau mau cari jodoh, carilah anak
yg punya banyak saudara, supaya tidak ada kesan menzalimi karena harus
membawa lari jauh sang anak dari orang tua.

Bagi anak rantau yg ingin mencari jodoh di negeri orang, mungkin nasehat ini
bisa dipertimbangkan.

Walau demikian tidak perlu diaminkan karna jodoh sekali lagi adalah dari Tuhan.
Bahkan anak satu2nya dari benua seberang pun kalau sudah jodoh tidak ada yg
bisa menghalang.

13. Memikirkan masalah orang lain yg lebih besar, dijamin, akan meringankan
masalahmu yg sebenarnya tidaklah begitu besar.
*Dalam hal ini, selalulah menggunakan rumus psikologi, bukan rumus
matematika.

14. *Ketika berjabat tangan dengan lawan jenis dan teman sebaya.

Mengenai adab berjabat tangan dengan lawan jenis dalam Islam, bagi seorang
wanita, ketika dia sudah mengenakan jilbab yg terulur di dada, mengenakan rok
lebar, pakai kaos kaki/ ada jg yg utk lengan, maka itu sudah cukup untuk
dijadikan identitas meskipun harus bertemu dengan kawan lama. Teman laki-laki
mana saja pasti sudah mafhum untuk tidak mengajaknya berjabat tangan. Ada
segan tersendiri.

Nah, beda lagi dengan pria, ada tantangan tersendiri. Kadang ada reflex canggung
menolak ketika tanpa sadar tangan sudah berjabat dengan seorang wanita, teman2
lama, yg dulunya akrab layaknya film lima sekawan, teman SD, SMP, bahkan
SMA, yg ah, jadi serba salah. Bagaimana mau menjelaskannya. haha.

Aiya, perpisahan yg begitu lama memang membuat kita sama2 tdk tahu, bahwa
seiring waktu berjalan, pemahaman akan adab-adab pergaulan pun selalu
mengalami perubahan. :) Takut dibilang sombong, takut dibilang sudah berubah.
Padahal, hei, tidak ada yg berubah dengan persahabatan kita (kecuali untuk yg
satu ini saja).

Itulah tantangan pria ketika bertemu dengan kawan2 lama, sahabat karib kita.
Jenggot saja kadang tidak cukup kawan. :) Apalagi yg tak punya jenggot sama
sekali :D

Habis baca berita tentang DLP

Saya hanya membayangkan: boleh jadi, kelak, entah di rezim/ jamannya siapa, dokter
umum sudah tidak ada lagi. Fasyankes akan terisi oleh dokter sesuai dengan
spesialisasi masing2. Otomatis regulasi pendidikan dokter pun harus menyesuaikan
perubahan, tidak ada lagi Fakultas Kedokteran Umum (FKU) ibarat tidak ada lagi
Sekolah Menengah Atas (SMA). Semuanya harus berubah menjadi Fakultas
Kedokteran Spesialis (FKS) sebagaimana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kenapa tidak dimulai dari sekarang? Sejauh yg saya pahami, tidak ada perubahan yg
bisa dilakukan secara drastis, perubahan itu perlahan2, karena menyangkut kehidupan
orang banyak. Siapa yg bertanggungjawab terhadap nasib ribuan dokter yg sudah ada
jika regulasi itu dilakukan secara serentak dan besar2an?

Ini Oh, dokter, nasibmu yg hidup di masa transisi. -_-

Tentu, secara naluri (bahkan sy sendiri) menolak regulasi seperti ini. Apa iya, ada
anak yg sudah tamat SMA mau disuruh mengulang lagi di SMK. :)

Ini hanya bayangan sy mengenai dokter dan ilmu kedokteran di masa depan, yg pasti
untuk mencapai apa yg sy uraikan di atas itu membutuhkan waktu yg cukup lama dan
boleh jadi lintas generasi. Dan kita yg masih menghirup oksigen hari ini, adalah
orang2 yg hidup di masa transisi.

*Tersadar dari lamunan.


**Tidak terasa sudah adzan, saatnya shalat magrib. :)

1. Tidak ada kado terbaik ketika saya pulang kampung kecuali membawa ole-ole
beberapa buku pilihan buat orang2 di sekitar sy. Terlepas mereka suka membaca atau
tidak. Bingkisan atau makanan bisa habis, tapi bacaan yang menarik tidak akan habis,
malah jadi bahan diskusian bahkan sampai ole2 buku berikutnya datang.

Sejauh yang saya pahami dan saya alami sendiri, minat baca itu bukan diwariskan,
tapi ditumbuhkan. Saya tidak terlahir dari keluarga yang membiasakan budaya
membaca. Bahkan, sampai hari ini, tidak ada satu pun koleksi buku yg bisa dibaca di
rumah. Kecuali hanya quran dan yasin fadhila yg ibu punya. Itu pun quran yg tidak
ada terjemahannya.

Dalam budaya membaca, terkadang hanya karena faktor coba-coba seseorang


akhirnya kecanduan juga. Itulah yang saya alami ketika saya mulai terbiasa dengan
budaya membaca.

Hanya ada dua kemungkinan orang akhirnya tidak membiasakan budaya membaca:
tidak ada toko buku/ taman baca di tempatnya, atau salah memilih bacaan diawal
yang membuat segala sesuatu tentang membaca jadi tidak ada nikmat2nya.

Akhirnya, dengan lahirnya budaya membaca: nongkrong lama di stasiun, berada di


suatu antrian yang panjang, atau ber-jam2 di bandara karena delay penerbangan,
menjadi sesuatu yang mengasyikkan.
2. Percakapan-percakapan sederhana selalu menjadi awal lahirnya cinta. So, buat para
remaja, berhati-hatilah sebelum kau jatuh cinta. Karena kalau cinta sudah melekat,
tahi gigi terasa coklat.

3. Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), kerena sesungguhnya
nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang mendapat rahmat
dari Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(Nabi Yusuf As. dalam QS. Yusuf: 53)

4. Di mata manusia, bukan kelebihan2 yang membuat seseorang terpuji, tapi karena aib2
yg tertutupi.

5. Harga untuk sebuah nasehat adalah 3M! (murah, meriah, mencret) saking murahnya.

Menjadi mahal ketika nasehat itu baru diterima justru setelah penyesalan yg
mendalam.

Itulah sebabnya, semurah apa pun sebuah nasehat: pada hakikatnya adalah sesuatu yg
mahal.

6. Korupsi ditemukan di banyak negara berkembang dan kadang-kadang dinilai sebagai


insentif keuangan. Dengan menggunakan metode tersebut, sebuah bangsa yang
berada di bawah rezim korup mungkin dianalogikan memberikan senapan mesin
kepada teroris. Bukannya menjaga masyarakat agar aman dan damai, mereka malah
merusak banyak kehidupan. (texbook Kebijakan Publik untuk Negara-negara
Berkembang)
7. Jika perjalanan cintamu masih panjang, jangan habiskan masa romantismu hanya
karena sudah tidak tahan. Bersabarlah, extra-ordinary akan bersama mereka yg
mampu bertahan. Bertahan untuk tidak melanggar larangan.
8. Terimakasih sudah mengingatkanku untuk pacaran. (Perbanyak baca Quran)
9. Cara terbaik mengobati kesedihan adalah dengan membahagiakan orang lain.
10. Makan yang paling enak adalah saat kita benar2 lapar.
Tidur yang paling nikmat adalah saat kita benar2 mengantuk.
Cinta yang indah adalah yg hadir pada subyek, tempat dan waktu yg tepat.

*Konsep keseimbangan, berbanding lurus dengan hukum kausalitas (sunatullah).

11. Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia
akan memiliki generasi yang idiot. Einstein.
12. Dalam sesi tanya-jawab sebuah workshop & talkshow mawapres UMS, UNS, IPB,
dimana sy berperan sebagai (bukan mawapresnya lho ya, hehehe) tapi moderator, ada
banyak sekali keluhan mahasiswa yg merasa salah masuk jurusan, bahkan salah
masuk kampus, lantas dengan polos bertanya bagaimana cara move on-nya.

Sebagai host, setelah narasumber memberikan komentar terbaiknya, sy jadi ikutan


memberikan komentar kepada peserta tersebut dan jg peserta lainnya yg memang
mayoritas maba, mungkin mewakili isi hati teman2 lainnya.

Jika alasan salah jurusan, sy sungguh tidak punya komentar yg pas, karena sy sendiri
saat itu justru sebaliknya: bingung mau ambil jurusan apa. Hahaha.

Tapi jika alasannya salah kampus, ini komentar sy: "tidak penting di almamater mana
kita berdiri saat ini, yg paling penting adalah seberapa besar manfaat yg kita berikan
untuk kampus dan orang2 di sekitarnya, karena ketahuilah, tidak semua yg kuliah di
kampus terbaik memberikan output yg baik."

Hehe, mungkin ini mirip dengan orang yg banyak menuntut terhadap apa yg telah
negara berikan kepadanya tanpa pernah sedikit berpikir apa yg telah ia berikan untuk
negaranya. Sy pribadi justru tidak pernah mematok harus kuliah dimana, negeri atau
swasta. Eh, bedanya sj sy tidak tahu. Apalagi di kampung sy orang kenalnya hanya
UI dan UGM saja. grin emotikon

Maka, berterimakasihlah terhadap segala yg memberikanmu kehidupan, termasuk


kampus tempatmu kuliah sekarang.

Saya tidak sampaikan semuanya, sy hanya mengakhiri diskusi dengan kalimat


penutup: "mari kita jadikan kampus kita sebagai ibu pertiwi sebagaimana ibu kita
sendiri, yg akhirnya akan melahirkan prinsip; kita tidak bisa memilih terlahir dari
orang tua seperti apa, ayah ibu yg bagaimana, tapi kita selalu punya pilihan, akan
menjadi orang tua terbaik seperti apa untuk anak2 kita."

Haha, workshop diakhiri dengan aplause meriah, walau kata2nya sedikit cocologi -
apa sih yg tdk dalam motivasi?

13. Kadang seorang anak harus merasakan sakitnya diimunisasi, sama seperti orang
dewasa yg diberi ujian oleh Tuhan melalui hal2 yg menyakitkan: tidak ada yg tahu
maksud dan tujuannya.

Begitulah manusia, kadang harus dibuat mengeluh lebih dulu sebelum mereka sadar,
paham, dan mengerti, bahwa itulah cara terbaik membuatnya lebih kuat menghadapi
kerasnya kehidupan.

14. Bukan hanya dengan Pemerintah China, tapi dengan siapa saja Indonesia menjalin
kerjasama, termasuk Jepang itu sendiri.
Satu hal yang pasti: tidak ada pemberian yg tidak mengharapkan imbalan. Bahkan
pemberian seorang ibu kepada anak kandung pada hakikatnya tetap menuntut sebuah
imbalan sekali pun hanya dalam bentuk perhatian.

Hanya Tuhan yg tidak pernah mengharapkan imbalan.

*Terimakasih Jepang sudah mengingatkan.

15. Kehidupan terus berjalan tanpa seorang pun yg bisa menghentikan. Dan di antara
banyaknya misteri, yg tidak bisa kita tebak dan jarang kita sadari: dengan siapa saja
kita akan bertemu esok hari.

16. Fall in love with Allah first and He will give you the right person that you deserve in
the right time. (Issam Bayan)
17. Baik Jawa Tengah maupun Jawa Barat makan dipadu minumnya teh adalah hal yg
lumrah. Yang membedakan adalah cara penyediaannya: Jawa Barat umumnya tidak
pake gula sementara di Jawa Tengah pake gula.

Belum sempat browsing lebih jauh sih, apakah ada penelitian kohort yg khusus
meneliti kebiasaan minum teh orang Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan tingkat
kejadian DM.

Ah, lagi2, beda belalang beda ilalang. Hal yg tidak jamak kutemui di Sulawesi,
makan minumnya teh. Kecuali ibuku sendiri.

18. Baik Perancis maupun Palestina bukan sekedar masalah agama, tapi juga masalah
kemanusiaan. Sayangnya, terjadinya bom kemarin justru banyak digunakan sebagai
kesempatan untuk melakukan tindakan diskriminasi.

Faktanya:
Sekali pun liberal, Perancis adalah Negara dengan populasi Islam terbesar di Eropa
setelah Turki, menyusul di urutan ketiga Jerman. Sebaliknya, di Palestina sendiri
sekalipun mayoritas muslim, ada juga kristiani Palestina di sana.

Dan terakhir, banyak yang tidak tahu, kalau Perancis adalah salah satu Negara Uni
Eropa yang mengakui kedaulatan Palestina sebagai sebuah Negara.

Jadi, kalau ada yg pengen kita sesalkan, sesalkan media yg tidak pernah berimbang
dalam memberikan berita.

19. Masih dengan pemahaman kampungannya ketika seorang Iwinmar jalan2 ke Pantai
Kuta setahun yg lalu, maka pemandangan yg lazim di sana selain sunset-nya yg indah
adalah juga pasangan muda-mudinya yg sedang asyik berangkulan mesra dan
pegangan tangan. Ada juga sih yg lebih dari itu. *yg ini benar2 bikin otak buntu*
Dalam pada itu kadang Iwinmar hanya bisa berdoa dalam hati, ya Allah, izinkanlah
mereka segera menjadi suami-istri. Pertama, karena yg berhak seperti itu ya memang
hanya suami-istri. Kedua, kalau mereka gagal menjadi suami-istri, kasian sama
suaminya atau istrinya besok-besok, (meminjam kata2 Cak Nun): mung oleh karen.

20. Jika ada yg tanya, kapan nikah? Jawab saja, saya masih belum mau menikah atau
target menikah saya belum sekarang. Jangan sekali-kali kau jawab, saya belum
siap, karena itu mengindikasikan bahwa kau sebenarnya sudah ngebet nikah tapi
masih banyak pertimbangan entah belum siap materi atau jasmani.

Ada banyak pasutri di dunia ini yg menikah tanpa harus menunggu benar2 siap, lihat
teman2 di sekitar kita yg sudah menikah, atau malah orangtua kita sendiri. Kecuali
utk yg sudah terlanjur lama menjalin hubungan pacaran, segerakan-lah, tidak perlu
target lagi, karena teken kontrak kalian sendiri sudah terlalu lama.

Saya sepenuhnya meyakini, kalau jodoh tidak bakal kemana. Paling hanya keduluan.
:D

Jadilah wanita yang sabar menanti, jadilah lelaki yg terlatih patah hati.

21. Seindah apapun cinta pertama, cinta terakhirlah yang paling istimewa. Bagi kalian
orang2 yg selalu menjaga diri, tidak mau bermain2, tidak mudah dirayu sampai yg
serius benar2 datang, maka cinta pertama dan terakhir menjadi satu kado yang indah.
Thats right.

22. Ada anekdot seperti ini: Solo adalah daerah gembong teroris sementara Poso adalah
daerah konflik.

Dan ironisnya, aku besar di dua wilayah ini.

23. Prinsip keseimbangan:


perbanyak mendengar daripada berbicara
perbanyak membaca daripada menulis.

24. Anda boleh marah, kecewa, tersinggung. Tapi jangan membenci seseorang sebelum
anda benar2 mengenalnya.

25. *Ijinkan Hamba Mendamba Menjadi Pantatmu Tuan Presiden.

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden


agar hamba bisa merasakan kerja tanganmu saat membersihkan kotoran
agar hamba bisa pula mencicipi makanan-makanan yang kau telan

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Prsiden


agar hamba bisa tahu bagaimana empuk enaknya sofa-sofa istana negara
empuk jok kulit mobil dinas yang mewah mengkilap dan empuk kursi-kursi rapat kerja
dengan para menteri

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden


meski setiap pidato kenegaraan tak diliput kamera dan luput dari banyak mata yang
penting hamba bisa merasakan ikut denganmu
berpergian melihat macam rupa keberhasilan negara orang menyaksikan kemajuan jaman
negeri-negeri seberang

Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden


agar hamba yang pertama kali tahu kalau masih saja banyak yang salah paham pada nama
besar tuan

agar hamba yang pertama kali berduka saat kau cemas dan iba terhadap saudara kita yang
melarat dan tertimpa bencana

agar hamba bisa ikut menabur bunga dan menyaksikan pengibaran bendera pusaka dan
agar hamba bisa berdekatan dengan Tuhan

karena semua orang di negeri kita tahu kalau Tuan Presiden adalah orang suci yang
bekerja keras mengurus masyarakat seperti para nabi

yang menegakkan keadilan dan kejujuran seperti para rasul

yang tak pernah berkompromi sedikitpun dengan kecurangan dan ketidakadilan.

Ali Antoni
(Yogyakarta, 21 Maret 2010 1:38 PM)

1. Agaknya, sesuatu yg tidak bisa dihilangkan di dunia ini adalah diskriminasi. Entahlah,
apakah masih ada obat lain sebagai penawarnya selain toleransi?

2. Coba bandingkan sepuluh atau limabelas tahun yg lalu, ketika terjadi bom di Iraq, ketika
gedung WTC meledak, bersamaan waktu itu juga musim bom2an di Poso. Terasa beda
sekali nuansanya dengan meledaknya bom di jaman sekarang.

Perang umat manusia yg sesungguhnya itu ya di sosmed, di dunia nyata tidaklah


seberapa, bahkan untuk sebagian besar orang justru tidak terjadi apa-apa. Maka sekali-
kali kawan, jangan sampai persahabatan kita rusak hanya karena berbeda prinsip berdoa.

Sungguh naf manusia jika #prayforparis atau #prayforgaza mampu merusak tantanan
sosial kita. Padahal hanya hashtag, yg kenyataannya belum tentu betul2 berdoa. Dalam
hal ini mungkin benar nasehat itu: TIDAK PERLU KITA BERDOA DI DUNIA MAYA.

3. Siapa bilang pendidikan itu tidak penting?


Pendidikan itu penting! Bahkan ketika kau bisa menyimpulkan bahwa pendidikan itu
tidak penting, itulah hasil dari pendidikan.

Yang jadi masalah adalah ketika banyak orang mempunyai gelar pendidikan yg tinggi,
tapi justru menjadi pengangguran intelektual. Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannya bisa
banyak sekali: tidak (mau) punya keterampilan lain, regulasi pemerintah yg dianggap
merugikan, persaingan semakin ketat, atau gengsi dengan suatu pekerjaan, dianggap itu
tidak sesuai dengan gelar pendidikan.

Ah, silahkan dijawab sendiri-sendiri, karena ini juga PR buat diri saya sendiri. Itinya,
pendidikan itu tetap penting.

4. Kita hidup di dunia yg orang lain bebas menilai seseorang seperti apa, entah itu di
medsos, atau ketika sedang asyik ngerumpi bersama teman2nya. Itulah sebabnya, jangan
takut melangkah hanya karena penilaian orang. Jangan takut mengambil keputusan yg
sudah dipikirkan matang2. Karena ketahuilah, memilih diam pun orang lain tetap
memberikan penilaian.

5. Untuk kalian penggemar sastra apalagi drama korea, dengarkan ini: jangan terlalu
mengagungkan 'benda' bernama cinta, sekalipun tdk ada kebahagiaan di dunia ini
melebihi kebahagiaan cinta. Asal kau tahu, cinta itu bisa hadir kapan saja, di mana saja
dan ke siapa saja.

Yang membuat kakek nenek kita sampe hari ini langgeng bukan karena cintanya. Yang
membuat mereka langgeng adalah komitmennya. Tidak ada ditanya cinta dalam syarat
sah nikah.

6. "Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh.
Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak
pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat
menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."

--Buya Hamka.

7. Sudah punya pacar belum?

Jawabku: hehe, belum. :)

Uh, andai dia tahu jawabanku yg sesungguhnya, di saat teman2 seperjuanganku sudah
banyak yg menikah, kini pun entah di mana semua mereka berada, saat sebagian yg lain
sudah pasca sarjana sementara aku masih paksa sarjana; maka memikirkan hal2 seperti
itu sudah tidak relevan bagiku. Bahkan sejak masa pengangguran panjangku, berfikiran
yg namanya pacaran sudah tidak ada lagi dalam list hidupku.
8. Seorang dosen pernah mengatakan bahwa saya yg mengambil penelitian tentang jiwa itu
sama saja dengan saya meneliti diri sy sendiri.

Dengan senang hati saya ingin menjelaskan kepada teman2 sekalian, ketahuilah bahwa
kita semua sebenarnya memiliki potensi untuk mengalami gangguan ini, terlebih di
kehidupan dewasa ini yg mengalami banyak sekali perubahan2 yg psikososial, sampe2
sosmed pun bisa menjadi pemicu terjadinya mood disorder.

Namun, dalam hidup ini kita punya banyak sekali faktor yg bisa dikendalikan: salah
satunya adalah agama. Pemahaman agama adalah salah satu benteng terbaik seseorang
dalam menghadapi kasus depresi.

9. Bertuhan adalah naluri.

Dalam pandangan hidupku sampai detik ini, aku meyakini, tidak ada orang yang benar2
atheis di dunia ini kecuali dia sedang bertuhan, bertuhan dengan pemikirannya.

*efek berteman dengan seorang yg mengaku atheis.

10. Apakah kau tak membedakan antara mencintai apa adanya dan jatuh cinta apa adanya?
Mencintai apa adanya adalah esensi dari cinta itu sendiri, sedang jatuh cinta apa adanya
itu hanya ada di FTV dan puisi-puisi. Cinta di dunia nyata tidak pernah se-instan itu.

Pelajaran pertama yang bisa kau ambil dalam perjalanan cinta ini adalah: jangan jadi
orang yg mudah sekali jatuh cinta, yg perasaannya selalu tumpah kemana-mana, atau,
carilah pasangan yg orangnya tidak mudah sekali jatuh cinta, apalagi yg cintanya
berceceran dimana-mana. Karena ketahuilah (seperti kata bu guru bahasa saat ku SMP
dulu): kalau cinta sudah melekat, tahi gigi terasa coklat.

Tidak akan mudah lagi untuk dinasehati.

Maka jika masih ada pilihan, jatuh cintalah pada orang yg tidak mudah sekali jatuh cinta,
namun sekali dia cinta, layaknya bunga yg tumbuh di musim semi: mekar dan indah.

11. Semoga yg di Sumatera dan Kalimantan turut merasakan apa yg terjadi di Solo malam
ini. Sungguh tidak ada keberkahan yg lebih besar malam ini kecuali hadirnya hujan di
saat musim kemarau.

Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami
memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang
ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan
itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka
kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat) (Al-Furqaan:48-50)
Solo, 28 Oktober 2015 (7:25 PM)

12. *Zaman telah berubah.

Dalam hal pergaulan orang tua kita dulu, hanya melalui surat mereka menjalin
komunikasi, syukur2 yg punya tustel (kamera jaman dulu) bisa saling kirim foto. Itu pun
jarak dan waktu pengirimannya bisa sangat lama. Tidak ada informasi yg bisa terupdate
saat itu juga. Tidak seperti status fb yg detik ini saya buat detik ini juga kalian baca. Jadi
untuk mengenal karakter seseorang satu sama lain itu memang butuh waktu yg lama.

Lha, sekarang, jangankan foto, bahkan video narsis 24 jam pun bisa disaksikan seketika
saat itu juga. Youtube, FB, Dubmash, teleconference, lain-lain, dan aplikasi lebih canggih
yg bakal muncul berikutnya, semua itu adalah fasilitas modern yg mampu mendekatkan
seseorang satu sama lain. Kita bisa mengetahui karakter orang lain, merasakan kedekatan
dengan seseorang, sangat dekat, meski belum pernah bertatap muka walau hanya sekali.

Maka dalam pergaulan sekarang, jika ingin pedekate dengan seseorang, untuk kemudian
dijadi calon istri/suami, bukanlah lagi jamannya dengan pacaran. Adapun jika kau takut si
doi keburu direbut orang, maka segeralah berikan kepastian, bukan dengan pacaran.
Kalau sudah terlanjur? Pilihannya hanya satu: putusin (putusin segera di KUA atau
putusin sampai siap nikah)

Ada seorang Ibu yg dulu pernah berkata: terserah kau mau bergaul dengan siapa, asal
jangan memberikan pengharapan pada anak gadis orang, karena itu akan memberatkan
kalian. (this is ibu sy sendiri)

Nah, pertanyaan sekarang: adakah proses penggantungan-pengharapan cinta yg lebih


besar dari pada pacaran? Cinta yg hadir di saat keinginan menikah belum ada? Apakah
lantas tetap dipaksakan untuk diungkapkan? Bukankah solusi terbaik adalah dengan
memendam perasaan sampai waktu yg tepat memberikan kesempatan? Bukankah yg
wajib adalah mencintai orang yg kita nikahi dan bukan menikahi yg kita cintai? Karena
cinta bisa hadir kapan saja, di mana saja dan ke siapa saja?

Silahkan dijawab sendiri-sendiri. Karena sy sadar tidak bisa memaksakan prinsip hidup
seseorang, cukuplah ini direnungkan, syukurlah kalau dijadikan satu pemahaman.

13. Wahai manusia! Sungguh, pelajaran (Al-Quran) telah datang kepadamu dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman. (QS. Yunus: 57)
14. Pantai yg indah, kalau sudah dimasuki investor (terlepas dari positif negatifnya), apalagi
investor asing, menjadi minus setengah keindahannya. Yang pertama karena segalanya
jadi bernilai komersil. Yang kedua, menjadi tidak natural karena eksploitasi alam yg
berlebihan.

Tapi mau gimana lagi, kita tidak bisa menghakimi para investor. Yang pertama, karena
warga di sekitarnya menjadi kecipratan rezekinya (sekalipun hanya sepersekian persen).
Yang kedua, terkenalnya suatu objek wisata tidak semata karena investor asing, tapi juga
keterbukaan warganya terhadap budaya asing.

15. Kenapa Allah menjadikan 'science' itu relatif? Supaya manusia itu terus menggunakan
akalnya untuk berpikir, mengamati, meneliti & menganalisa. Sehingga generasi ilmu itu
terus dinamis, tidak stagnan.

Terbukti, sejak ribuan tahun yg lalu sampai sekarang, selalu ada ilmuan baru yg berhasil
melengkapi atau mematahkan pendapat ilmuan sebelumnya. Maka semangat belajar itu
memang benar; harus sampai mati.

16. Mas-wan, mampir, sayurku tumis kates (pepaya).

Haha, senang juga rasanya kalau ada orang yg tahu masakan apa yg paling kita suka. Ada
satu pembelajaran dari mas penjual angkringan tetangga kos ini yg selalu saya catat, siapa
pun pelanggan beliau asal sudah kenal nama, pasti panggilnya disertai nama, tidak
sekedar mas/mbak doang.

Kalian tahu, teori komunikasi mengajarkan, panggillah seseorang yg kau kenal bila perlu
dengan nama lengkapnya. :) Itu akan membuat orang tersebut merasa lebih dihargai.

17. Jodoh Yang Tidak Disangka

By: M. Agus Syafii

Ada seorang gadis yang menangis kepada Allah karena belum menikah, pada saat itu
dirinya memohon pada Allah agar memberikan jodoh yang baik dan menjadi imam bagi
dirinya, sudah lewat 30 tahun usianya kekhawatiran tentu ada apalagi ia anak yang
pertama dan masih memiliki adik, sementara ibunya membesarkan seorang diri.
Kesibukannya bekerja, sang ibu selalu mengingatkan kapan dirinya menikah? yang ada
hanyalah dijawab dengan tetesan air mata. Gajinya yang lebih dari cukup untuk
membiaya sekolah adiknya dan menghidupi sang ibu.

Dengan bertekad untuk bershodaqoh di Rumah Amalia, hanya memohon kepada Allah
berkenan memberikan jodoh yang baik oleh Allah. Ia yakin jodoh adalah kehendak Allah
dan hanya Allah yang akan memudahkan dan menyegerakan jodoh untuknya. Sebulan
kemudian ia menerima karunia Allah dengan tidak disangkanya. Suatu ketika dirinya
sedang berada di ruang tunggu dokter untuk periksa kesehatan sambil menunggu giliran.
Tiba-tiba ada seorang ikhwan mengajak berkenalan. Dari perkenalan itu ikhwan itu
melamar dan mereka menikah. Belakangan ia tahu bahwa suaminya jatuh cinta karena
buku yang dibacanya yang berjudul "40 Tanggung Jawab Istri Terhadap Suami." Alasan
suaminya sangat sederhana, "Gadis ini belum menjadi seorang istri tetapi sudah berusaha
untuk menjadi istri yang baik berarti dia, gadis yang sholehah."
Ajaib, begitulah cara Allah penuh misteri dalam melimpahkan karuniaNya yang indah.
Karunia itu hadir disaat kita tidak duga dan ditempat yang tidak disangka, bisa hadir
dimana saja dan kapan saja tetapi ada satu yang hal tidak bisa dipungkiri yaitu karunia
Allah akan selalu hadir kepada orang yang gemar berbuat baik bagi sesamanya.
Sebagaimana Firman Allah, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan yang
sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." (QS. al-
Baqarah : 93).

18. Kurangnya aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, ditambah dengan saat-saat sepi
seperti ini, di rumah kos baru dan belum ada teman yg dikenal. karena teman-teman yang
ada disini semua lagi sibuk dengan urusannya masing-masing, apalagi setelah mereka
pada aktif kuliah, membuatku mengingat kembali indahnya masa-masa Sekolah, dan
mendorongku untuk menulis status ini. Aku rindu dengan semua yang pernah terjadi saat
itu..

Semua kenangan ini mengalir begitu saja menghiasi perasaan ini tanpa bisa ku cegah..
Aku sadar semua ini tak pernah kembali.. Andai terulang kembali, akan ku edit semua
'hitamku' saat itu. Sungguh indah sekali masa remaja, masa yang menentukan gambaran
kehidupan kelak, karena dari sinilah sifat dan karakter kita yg sesungguhnya mulai
terbentuk, pola pikir dan pandangan hidup kita di masa mendatang sudah mulai terlihat
dari sini..

Kini aku sadar, kenapa dulu Kepala Sekolah, menyuruh, mengingatkan, bahkan sampai
memaksa kita untuk shalat, menanamkan akidah dan ketauhidan kepada murid-muridx yg
memiliki beragam karakter yang berbeda, itu semua tidak lain karena beliau sadar, bahwa
masa ini adalah masa transisi seseorang.. mungkin tidak mengherankan mengapa justru
doktrin itu justru lebih ampuh jika diberikan pada remaja, (baca ; mengapa teroris tdk
takut mati)

Sungguh kawand, buat engkau yg masih sekolah saat ini, manfaatkanlah waktumu sebaik
mungkin, jangan pernah sekalipun engkau mengeluh, karena masa-masa ini tidak akan
pernah kau alami kembali setelah kau lulus nanti, seumur hidup hanya sekali dan tak
akan pernah terulang kembali. Percayalah, semakin bertambah usia seseorang semakin
bertambah pula beban pikiran, kalau sekarang saja kau sudah sering mengeluh bagaimana
dengan masa mendatang yg akan kau jalani nanti??!!!!

Surakarta, 16 Oktober 2011

19. Dahsyatnya berperasaan positif..


Bahwa apapun kebencian dan keraguan kita saat ini tidak akan memperbaiki masa depan
kita, malah justru menghilangkan kebahagiaan kita hari ini..
Bersyukurlah yang masih bisa tersenyum ^__^ bahagia karena-Nya..
Dan banyak berdoalah bagi yg sedang d'landa kegalauan dan kegelisahan..
20. Di Negara-negara seperti Jerman dan Brasil kini mulai banyak Islamisasi. Sementara di
negaraku, yg mayoritas memang sudah Islam, justru banyak debatnya, debat pergerakan
sampai debat aliran.

Aku tidak bermaksud mencari salah atau benar, aku hanya ingin mengambil hikmah:
pemikiran manusia akan selalu mengalami dinamika, bahkan ketika hidayah itu sudah
dalam genggamannya.

Selamat tahun baru hijriah 1437. Semoga Allah selalu menunjukkan kita jalan untuk
berhijrah.

21. Yang harus abadi dalam hidup ini adalah perubahan.


22. Yang paling abadi dalam hidup ini adalah perubahan
23. Bapak-bapak dan Ibu-ibu jamaah facebook yg saya hormati: pada kesempatan ini
izinkanlah sy berpesan, agar kita saling mengingatkan, jika anda melihat tokoh atau
pemimpin yg sering blusukan, jangan serta merta hal tersebut diartikan sebagai
pencitraan.

Adakalanya blusukan itu memang untuk pencitraan, adakalanya juga memang benar2
peduli, empati.

Nah, sebagai orang yg terpelajar, pandai2lah menganalisa, dan seimbang, apakah


semunya memang seperti yg kita lihat dan pikirkan.

Jangan sampai hanya karena tidak suka pada figur seseorang, kita mengkonotasikan
setiap blusukannya sebagai pencitraan, selalu.

Adapun blusukan sy minggu lalu bersama dr. Has, ditemani wartawan Prima, memang
bukan untuk mendapat apa-apa, kecuali gerah dan gatal-gatal. Juga bukan tugas Negara.

Cukup sekian. Selamat berakhir pekan.

24. Ada dagelan seperti ini: anda wajib` punya KTP (Kenakalan Tiap Pemuda) Secukupnya
dan bukan KTP Sementara, supaya tidak perlu lagi STNK (Sudah Tua Nakal Kembali). ;)

Selamat pagi. Selamat berhijrah.

25. Ada orang yg kita ditakdirkan hanya berjumpa dengannya beberapa saat, tapi cukup
memberikan kita pelajaran seumur hidup.

26. Kalian mungkin sering mendengar bahwa wanita itu bagai telur yang disimpan di atas
tanduk, sekali tanduk itu goyang, telur itu bisa retak dan pecah. Nah, kalau tanduk itu
diibaratkan sebagai orang tua si gadis, maka sekarang agaknya berubah, tanduk itu adalah
lelaki yang saat ini dekat dengannya. :)
Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak-anak perempuan, lalu dia dapat mengasuh
mereka dengan baik, maka anak perempuannya itu akan menjadi penghalangnya baginya
dari api neraka kelak. (HR. Al-Bukhari no. 1329 dan Muslim no. 2629)

27. Sejak kemunculan android dan menjamurnya sosmed lima tahun terakhir, jika ingin
melakukan penjajakan ke seseorang, maka cukuplah stalking di akun sosmed miliknya.
Akan kelihatan perangainya. Adapun jika kau ingin mengetahui karakter yg
sesungguhnya, maka tanyakanlah ke teman dekatnya.

Kawan, inilah penjajakan modern terkini. Lebih dari cukup untuk bisa mengenal
seseorang dari jauh. Kau bahkan bisa mengenalnya lebih dekat dari pada orang yang saat
ini dekat denganmu. Sosmed dan android: zaman yg tidak terpikirkan sepuluh tahun
terakhir.

Akhirnya, masa ini jg yg seharusnya menuntut perubahan pola pikir kita, termasuk dalam
pergaulan.

28. Ada orang yg bisa belajar arif melalui masa lalu hidupnya, namun, untuk menjadi lebih
arif, tidaklah cukup belajar dari masa lalu sendiri. Kita perlu belajar sejarah.

29. Kesuksesan seseorang tidak akan pernah lepas dari peran orang-orang di sekitarnya.
Maka menjalin silaturahmi adalah WAJIB hukumnya tanpa memandang suku, ras, dan
agama orang tersebut.

30. Mencari kebijaksanaan melalui orang lain. Mencari pencerahan melalui diri sendiri.
31. Yang paling penting dalam hidup ini adalah mencintai orang yang kita nikahi, bukan
menikahi orang yg kita cintai. Mencintai orang yg kita nikahi adalah sebuah kewajiban,
ada pun menikahi orang yg kita cintai adalah sebuah pilihan.

Nasehat ini tidak hanya untuk abg atau anak2 muda yg belum menikah, tapi juga buat
mereka yg sudah berumah tangga.

32. Saya baru menyadari, terlalu sibuk dan banyak pekerjaan itu bisa membuat mumet alias
pusing kepala. Namun jika harus memilih, mending mumet karena banyaknya pekerjaan
dan tanggung jawab daripada mumet karena pengangguran alias tidak ada pekerjaan.
33. Seandainya semua pria d'dunia ini memuji keanggunan wanita yg berbusana sopan dan
rapi, memakai rok lipit yg indah kecuali terpaksa & darurat memakai yg lain, maka tidak
ada lagi wanita yg memakai busana superketat yg ironisx menarik perhatian sebagian
besar lelaki..
34. Mari kita ganti stigma yg mengatakan ''Masalah Hidup, Kesulitan Hidup'' dengan stigma
yg lebih menguatkan hati kita. Seperti ''Tantangan Hidup''
35. Adik-adik sekalian, kalau kalian sudah gagah/cantik, baik, manis, apalagi sholeh dan
sholeha, jangan kalian persempit lagi peluang jodoh kalian justru dengan pacaran. Kalau
kakak2 kalian sudah terlanjur memilih jalan itu, bukan berarti kalian jg harus ikutan.
Ambillah pemahaman hidup yg lain dari kebanyakan orang.
Tentu saja kau sudah tahu: siapa yg tidak pengen disayang, diperhatikan, dipuji2 dan
dimanjakan? Atau dengan bahasa yg lebih polos dan lugu: siapa sih yg tdk pengen
menikah dengan orang yg kita suka, dengan orang yg kita sayang? Semua pasti mau. :)
Tapi pastikan semua berjalan tepat pada waktunya ;)

Yang paling penting dalam hidup ini adalah mencintai orang yg kita nikahi, bukan
menikahi orang yg kita cintai. Ingatlah selalu nasehat ini, yg akan tetap relevan bahkan
sampai kau menjadi kakek/nenek nanti.

36. Kebanyakan orang tidak butuh nasehat. Kebanyakan orang hanya butuh perhatian.

37. Adakah jurnal yang mengatakan bahwa, minum susu, walau itu mengandung kadar
kalsium yang tinggi, tapi efek jangka panjangnya justru membuat defisit kalsium yang
lebih tinggi dan lebih cepat daripada mereka yang tidak minum susu dan mengalami
defisit yang permanen-fisiologis?

Saat pertanyaan ini saya tanyakan kepada dr. Yusuf Alam Romadhon dalam bedah jurnal
tentang Osteo Arthritis, ternyata memang masih pro-kontra mengenai susu ini. Karena
ternyata susu hanya meningkatkan kekuatan otot, tapi tidak memperbaiki atau
meningkatkan kekuatan tulang.

*Semoga ada penelitian lebih lanjut atau (mungkin) jurnal yg lebih up-date.

38. Aylan Kurdi, adikku, kau yg mungkin sudah mencium wangi surga, apa kabarmu di
sana?

Sungguh Tuhan sangat sayang padamu. Dia tidak memberimu kesempatan mengenal
lebih jauh keindahan dunia yg sesungguhnya menipu ini. Membuat banyak orang terlena,
asyik dengan kemilaunya yg ternyata dusta. Membuat terlena. Ah, iya, dusta yg
melenakan.

Adapun aku, kakak yg tidak pernah bertemu langsung denganmu, justru sangat
merindukan kehidupan seperti dirimu. Tapi itu tidak mungkin lagi sayang, sudah terlanjur
jauh aku masuk ke kehidupan dunia yg dipenuhi fatamorgana ini. Sudah terlalu jauh aku
bersinggungan dengan dosa-dosa, keangkuhan, keegoisan, dan kemunafikan hidup yg
tidak dapat aku hindari.

Meminta untuk segera dimatikan bukanlah sebuah pilihan yg dibenarkan. Sebaliknya


memohon hidup lebih lama juga bukan solusi kala kehidupan justru tidak membawaku
pada kebaikan.

Maka yang bisa aku lakukan hanyalah memohon kepada Pemilik Kehidupan ini, untuk
selalu mengampuni dosa-dosa yg sering aku lakukan, untuk kemudian terjatuh lagi.
Memohon ampun. Terjatuh lagi. Memohon ampun lagi. Begitu seterusnya. Sampai jelas
kesempatan itu akan habis dengan sendirinya, aku masih jg bertanya-tanya, apakah dosa-
dosa menumpuk yg justru memenangkan hidupku, hingga (bahkan) baunya surga saja
enggan berdekatan denganku.

Ah, Aylan, sungguh aku iri dengan kehidupanmu. Kau mungkin protes kepada Tuhan
kenapa tidak diberikan kesempatan untuk hidup lebih lama padamu. Sementara yang
sudah berpuluh-puluh tahun hidup justru merindukan kehidupan salayaknya hidupmu.

Haha, betapa naif hidup dan kehidupan ini.

Baiklah adikku.

Sekian dulu surat singkat dari kakakmu yg selalu belajar untuk mencintai kedamaian,
memanusiakan manusia, serta menghargai kemanusiaan ini. Kaulah salah satu
inspirasinya. Berbahagialah menanti hingga hari dikumpulkannya semua manusia di
Padang Makhsyar itu tiba.

39. *Konsistensi.

Yang namanya Gerakan itu artinya perpindahan atau mengajak (mengajak pada satu
tempat ke tempat yg lain atau upaya untuk mengubah satu keadaan ke keadaan yg lain),
tidak peduli apakah gerakan itu berarti gerakan pada kebaikan atau gerakan pada
keburukan. Jika kemudian ada yg bertanya apakah bisa? Apakah akan berhasil? Apakah
tidak mustahil? Maka tidak ada jawaban terbaik kecuali memahami bahwa: hakikat
mengajak itu adalah membangkitkan hati supaya melakukan sesuatu, bukan
memaksa.

Sungguh kita tidak bisa memaksa orang lain mengikuti jalan hidup seperti yg kita jalani
atau bahkan agama ini inginkan. Yang bisa kita upayakan adalah menyarankan dan
meyakinkan. Gerakan Bobo Cantik (kalau ada, haha) misalnya bukan berarti kita
memaksa semua orang harus bobo cantik bukan? Ada kondisi di mana seseorang
memang tidak bisa lagi diajak bobo cantik karena bahkan rumah pun mereka tidak punya.

Jadi parameternya bukan berarti kita berhasil atau tidak. Tapi terletak pada sejauh mana
konsistensi. Adapun konsistensi seseorang itu sendiri menunjukkan seberapa teguh
prinsip hidup yg orang tersebut jalani.

Satu hal yg pasti: tidak ada perubahan yg tidak dimulai dari diri sendiri.

40. Yang paling penting dalam hidup ini adalah mencintai orang yang kita nikahi, bukan
menikahi orang yang kita cintai.

41. Dulu ada peribahasa seperti ini: seburuk-buruknya (maaf) pantat ayam, kalau yang keluar
telur, akan kau makan juga telurnya.
Maksudnya: janganlah kebencian kita terhadap suatu kaum, kelompok, atau tokoh,
membuat kita menutup mata dari kebaikan yg ada padanya sekalipun kecil nilainya.
Lantas membuat kita menolak seluruh pendapat baiknya hanya karena kebencian yg
mendominasi dan ego yang sudah tertancap dalam di hati kita.

Jangan terlalu membenci sesuatu sebagaimana jangan terlalu mencintai.

42. Rezeki dan nikmat terbesar dalam hidup ini adalah adalah rezeki iman dan taqwa. Dan
perlu kita ketahui bahwa iman dan taqwa itu seperti ball possession dalam sebuah
turnamen sepak bola sangat fluktuatif. Sehingga, diperlukan kerjasama yg epik di antara
semua pemain yang ada, kompak, dan tidak tercerai-berai atau bermain individualis.
Maksud dari kerjasama itu adalah: kebaikan hanya akan tercapai dan lebih sempurna jika
dilakukan secara berjamaah, karena hanya dengan berjamaah kita bisa istiqomah
berjuangnya dengan cara berbagi dan saling mengingatkan.

*Sebagian intisari quote didapat dari mentoring Griya Medika bersama dr. Yusuf.

43. Kita bisa mencintai seseorang oleh karena adanya penjajakan. Tapi ketahuilah bahwa
cara terbaik mengenali sifat orang itu bukan dengan penjajakan, tapi lihatlah prinsip
hidupnya. Kemudian bercermin pada diri sendiri, apakah prinsip hidup saya sudah cocok
dengan prinsip hidupnya.

Percayalah, bahkan kau sendiri bisa mencintai Nabi Muhammad tanpa sekali pun pernah
bertemu dengannya. Itulah ajaibnya cinta, jika prinsip hidup yg menyatukannya. Adapun
cabang tertinggi prinsip hidup adalah Iman dan Taqwa.

44. Mengenai foto ini, ada yg berkomentar bilang #Gerakan_Indonesia_tanpa_Pacaran


adalah gerakan yg dianggap terlalu: mencampuri urusan orang lain, mending bikin
gerakan utk memajukan Indonesia. Kalo ngurusin orang mah gak akan maju nih negara.
Bikin gerakan misalnya "Indonesia tanpa Korupsi", "Indonesia tanpa PSK", atau apalah
utk kepentingan bersama.

Saya pribadi (sekali pun akhlak ini masih banyak kekurangan) kurang setuju jika ada yg
berkata seperti itu. Bagi saya, hadirnya gerakan2 seperti ini merupakan bagian dari
pendidikan karakter pemuda-pemudi Indonesia, sama pentingnya dengan gerakan
Indonesia tanpa Korupsi atau Indonesia tanpa PSK.

Kita harus saling mendukung satu sama lain. Mengerjakan kebajikan yg satu bukan
berarti merendahkan kebajikan yg lain. Sekalipun itu dianggap kecil dan remeh-temeh.

Membangun pondasi karakter itu memang tidak mudah entah generasi keberapa kelak
yg merasakan hasilnya (mungkin cucu kita) tapi semua memang harus dimulai dari
sekarang. Adapun jika tidak bisa menjadi garda terdepan yg menyuarakan, minimal
berada di belakang memberikan dukungan.
45. Beda tempat beda juga budaya makan dan minumnya. Khusus minum, hanya di Pulau
Jawa kita dapatkan pertanyaan: minumnya apa? Dan lazimnya kalau tidak es jeruk ya es
teh. Adapun di Sulawesi umumnya tidak menanyakan mau minum apa karena air minum
di ceret serta gelasnya sudah berjejer rapi di atas meja.

Mengenai es teh, juga hanya di Jawa kita temui warung2 makan sudah menyediakan teh
dalam termos atau ceret besar bersamaan dengan warung itu buka. Sungguh
pemandangan yg tidak lazim selain di Pulau Jawa: makan minumnya es teh. Entahlah,
mungkin hanya di Indonesia kita jumpai wisata kuliner yg unik, rame dan lengkap.

Kau harus bersyukur menjadi orang Indonesia.

46. U.S.A vs CHINA

tontonan yg menarik disepanjang abad XXI


seperti drama panjang yg tidak ada habisnya

47. Kita sungguh tidak pernah bisa memaksa kehendak seseorang, bahkan kepada orang
tuanya sendiri seorang anak bisa menjadi pembangkang. Yang bisa kita lakukan
hanyalah mendoakan, sambil terus memberikan pengertian.

Itulah hakikat kita ber-Islam: berjuang dengan cara saling mengingatkan.

48. Jika ingin mendengarkan dagelan yg akademis, terlebih itu dagelan tentang politik, maka
dengarlah nasihat Cak Nun.
49. Berterimakasihlah terhadap segala yg memberimu kehidupan, termasuk kepada seekor
kuda. #Annelies_Mellema.

50. Pencuri yg berpendidikan.

Mencurinya orang yg berpendidikan itu lebih sadis dan menyakitkan dari pada
mencurinya orang yg patah pensil. Silahkan lihat, orang yg patah pensil hanya bisa
mencuri di pasar-pasar, mencuri dompet emak-emak atau dari toko2 milik tauke yg nilai
barangnya atau uang cashnya tidaklah seberapa. Resikonya pun lebih berbahaya, sekali
ketangkap basah, babak belur atau mati dihajar massa.

Tapi orang2 yg berpendidikan, lihatlah, untuk membobol brankas tidak perlu pake linggis
atau senjata api, tapi cukup dengan pulpen, hitam di atas putih. Kalau ketahuan masih
bisa mengundang pengacara. Kalau pun sudah jadi tersangka masih bisa mengajukan
banding pra pra pra. Tidak ada massa yg berani menghajarnya sampai babak belur,
apalagi jika pelakunya justru dilindungi oleh penguasa.

Aih, sudahlah, cerita tentang pencuri berpendidikan ini tidak akan ada habis2nya, sudah
menjadi tradisi. Berdoa saja semoga pelakunya bukan dari keluarga kita. Dari pada
makan ati, mending nonton pilem cinta di musim cerry. Kalau masih dongkol, nonton
cinta di musim jengkol. *eh.

*Pendidikan tanpa moral dan agama, akan melahirkan figur tanpa hati nurani.

Pencuri yg berpendidikan. #2

Sungguh tidak ada yg bisa menyangka jalan hidup seseorang, mau jadi apa dia kelak,
bertemu dengan siapa, hidup di lingkungan seperti apa. Seiring dengan bergulirnya
waktu, eh, tau-tau sudah menjadi bagian scenario hidup yg harus dia jalani. Sama seperti
pejabat pemerintah, tidak ada yang menyangka seorang pejabat akan terlibat kasus
korupsi. Eh, tau-tau dia sudah menjadi pencuri.

Semua karena ada kesempatan. Kesempatan yg lebar akan membuat godaan yg hadir juga
semakin besar. Saya belajar mengamati dan menganalisa dari kehidupan ayah saya yg
kebetulan mantan pejabat pemerintahan. Saya selalu berdoa semoga beliau bersih ketika
dulu masih berdasi. Kini beliau purna dan sudah menginjak usia lansia.

Karena kurang elok jika mengkritik tanpa solusi, bagaimana jika dibuat aturan sumpah,
sebelum menjadi pejabat pemerintah (pusat maupun daerah), setiap calon rela disumpah:
potong tangan jika ketahuan. Kalau pun negeri ini terlalu berat menjalankan hukum Islam
tersebut, tidak apalah potong jari. Intinya ada anggota tubuh yg rela dipotong, asal bukan
potong rambut atau kuku, apalagi hanya dipotong gaji atau hukuman yg diremisi.

**Insya Allah, akan semakin berkurang yg rebutan kursi, karena setiap orang dituntut
lebih berhati-hati.

51. Bagi seorang penulis, Membaca dan Menulis bagai dua sisi mata uang. Tidak bisa
dipisahkan.
52. Langit mendung? Biarkan saja, air hujan selalu menyejukkan. Hati mendung? grin
emotikon

*Jangan dibiarkan, berkumpul-lah bersama teman2, atau bacalah Qur'an. Hati akan
menjadi tenang.

53. Mendengarkan nasihat dari orang yg kita sukai, dari orang yg punya pemahaman baik,
inspirasi hidup kita, atau seorang tauladan yg baik. Itu sudah hal yg biasa.

Tetapi mendengar nasihat dari orang yg kita benci (yg bahkan mungkin mendengar
suaranya sj sudah risi), itu baru luar biasa. Disitulah letak kesungguhan kita dalam
menerima kebenaran.
54. Kontes putri2an mau apapun namanya, miss shaleha, apalagi miss sexy, sama aja.
Ujung2nya, yg terpilih orang yg secara 'fisik' berwajah cantik.

Katanya sih behavior-nya juga dinilai kok. Tapi sama aja, ujung2nya yg terpilih orang yg
secara 'fisik' berwajah cantik. (=_=)

Siapa sih yg nggak suka melihat wanita berparas wajah cantik.. Masalahnya klo hal tsb
dibiarkan, seolah kecantikan fisik menjadi harga paten, maka berapa banyak orang yg
justru terjebak oleh industri komersil besar2an? Yang lebih kasian tentu wanitanya.

*Entahlah, pendapat ini mungkin banyak pro&kontra, tapi jujur, ini dari hati nurani.

55. *Tidak tahu pasti, namun pasti.

Pertanyaan yang sering aku tanyakan sejak kecil namun tidak pernah tahu jawabannya,
sebelum tidur, berulang-ulang: Siapa saja orang yg kita temui esok hari?

Entahlah sudah berapa banyak orang yg kutemui sejak pertamakali memikirkan ini.
Semuanya adalah misteri. Namun yang pasti, kehidupan terus berjalan tanpa seorang pun
yang bisa menghentikan, akan selalu ada pelajaran dibalik orang2 yg kita temukan.

56. Kau tahu kawan, kalau ilmu pengetahuan bisa menghasilkan teori politik. Politik
sebaliknya, dialah yg justru bisa membungkam dan menyembunyikan teori ilmu
pengetahuan: riset-riset baru, penemuan2 brilian. Semua karena alasan yg sama:
kepentingan penguasa, egoisme kelompok, atau kapitalisme ekonomi.

Hebat betul bukan makhluk bernama politik ini. :)

57. Apa kabar semuanya? Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar..


58. Ikhtisar dari khutbah jumat, hari ini:

Nabi Ibrahim, Ismail dan Siti Hajar pada dasarnya adalah simbol dari mengapa kita harus
berqurban. Mereka adalah figur, yg dari kisah mereka kita bisa memetik pelajaran
berharga: jangan sampai istri, anak, atau harta benda yg kita punya, membuat kita cinta
buta, hingga membenarkan segala yg salah, juga membuat kita enggan dalam berbagi,
sehingga cinta kita pada dunia melebihi cinta kita kepada Allah.

Sebagai mana Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al Munafiqun [63]: 9)
Melalui kisah ini juga diajarkan bagaimana peran peran seorang ibu dalam mengasuh
anak. Hajar adalah hikayat nyata bagaimana keteguhan seorang ibu dalam mendidik dan
mebesarkan Ismail.

Dan semua kisah para rasul, yang Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu, dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran
serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS. Hud: 120)

(Khutbah di atas adalah penggabungan dari dua khutbah. Yang satu sy dapat di masjid,
yg satunya lagi di kelas. Alhamdulilah, beberapa dosen kami tidak pernah lupa
menyelipkan kisah2 hikmah sebelum memulai kuliah)

59. Jaga lisan di tengah keramaian, jaga hati dikala sendiri.


60. Dulu ketika aku masih tinggal bersama orang tua, ibuku pernah bernasihat: Sekolah
yang tinggi, biar tidak jadi orang yg gampang dibodohi.

Sungguh nasehat yg lugu dan polos. Jika kalimat itu hendak digubah menjadi sedikit ke-
sastra2an, kira2 bunyinya seperti ini: Jika harta bisa habis seiring bergulirnya waktu,
maka ilmu sebaliknya semakin bertambah. Dan jika harta menuntut seseorang untuk
menjaganya, maka ilmu justru sebaliknya menjaga pemiliknya.

Learning Lesson buat adik ponakanku dan adik2 maba, dan juga teman2ku yg bahkan
tidak sempat merasakan kuliah, di mana pun berada:

Almamater universitas pada hakikatnya hanyalah fasilitas penunjang, kitalah yang paling
tahu akan jadi orang seperti apa kita di masa depan. Jadi tidak perlu bersedih hati jika kau
tidak diterima di universitas ternama atau kampus idola. Belajarlah melalui orang-orang
yg kau temui, melalui buku2, pengalaman, petualang, dll,. Itulah universitas kehidupan
yang dari sanalah semua pemahaman hidup dan pengetahuan bisa kita dapatkan.

61. Kata DR. Husen A. Bajry, M.D,. Ph.D; "Apabila ada seorang dokter yang seluruh
hidupnya menghabiskan waktu untuk mempelajari keunikan dan kerumitan tubuh
manusia, sejatinya dia hanya bisa memahami tubuhnya kurang dari 10% saja."
62. Salah satu hal terindah yang paling disukai wanita adalah, makan banyak tapi tetap kurus.
:D
63. Jika dengan banyak marah orang masih tidak sadar juga, mending banyakin maaf.
64. Selamat pagi. Selamat berlibur dan beraktivitas.

Jangan lupa minum yang hangat2, tidak harus teh, tidak harus jeruk, apalagi
menambahkan sedikit susu untuk aroma kopi yang baru; karena nikmat hidup harus tetap
disyukuri sekalipun yang hangat hanya ada air putih. :)
65. Dulu Gede Prama pernah bernasihat: Bukanlah pendidikan yang menyelamatkan
kehidupan seseorang, tapi keterampilan. Berfikirlah, keterampilan apa yang saya miliki.

*Boleh jadi, nasihat ini semakin relevan dengan kehidupan sekarang.

66. *Proses dan hasil

Banyak di antara kita yg dalam hidup ini hanya sempat melihat hasil tanpa sempat
melihat proses. Maka janganlah merasa iri dengan keberhasilan orang lain, selalu
bertanya-tanya: kenapa aku tidak seberuntung dia, kenapa hidupku tidak sebaik mereka,
dll. karena sekali lagi, kita tidak pernah tahu seberapa besar, seberapa jauh, bahkan
seberapa rumit, proses hidup yg orang lain jalani.

67. Jaga lisan di tengah keramaian, jaga hati kala sendiri.


68. *Bijaksana dengan uang.
Uang bisa membeli jam yg mahal, tapi uang tidak bisa membeli waktu, kesempatan.
Uang bisa membeli buku, sekolah tinggi, menyewa guru, tapi uang tidak bisa membeli
ilmu.
Uang bisa membeli sprei, bantal, kasur, tapi uang tidak bisa membeli lelap, tidur.
Uang bisa membayar dokter, bahkan jadi dokter, tapi uang tidak bisa membeli kesehatan.
Uang bisa membeli ijazah, pangkat, jabatan, tapi uang tidak bisa membeli reputasi,
kehormatan.
Uang juga bisa membeli kenikmatan seksual, tapi uang tidak bisa membeli cinta, kasih-
sayang.

69. Apa yg diucapkan oleh Ust. Agil semoga bisa menjadi evaluasi bagi siapa saja yang
merasa tersindir. Namun juga demikian, bukan berarti orang yg berjenggot itu harus
sudah sempurna akhlaknya. Menjadi baik itu butuh proses, seperti halnya wanita yg ingin
berjilbab, tidak harus menunggu baik dulu akhlaknya. Bagi saya, proses menjadi baik itu
hakikatnya adalah bagian dari kebaikan itu sendiri.

*Demikian feedback buat Ust. sekaligus introspeksi buat saya pribadi.

70. Pelajaran berharga dalam hidup ini, jika kita ingin mengkritik seseorang maka cukuplah
kita mengkritik orangnya, tidak perlu bawa2 organisasinya, pergerakan, atau emblem
apapun yg melekat pada dirinya. Karena sensitip sekali masalah ini. Mari belajar dari
lingkungan sosial ketika kita masih duduk di bangku sekolah.
Lingkungan sosial ketika kita masih SMA atau bahkan kuliah pada dasarnya adalah
cerminan dari lingkungan sosial kita yg sesungguhnya masyarakat. Jangan membawa
nama angkatan jika tidak ingin menyulut konflik, jangan membawa almamaternya jika
hanya ingin mengkritik mahasiswanya. Dan tentu saja: kritik yg baik selalu diikuti
dengan solusi.

Ini masih dalam hal komunitas atau organisasi, dalam skala yg lebih luas sebenarnya
sama, saya ingin kita semua belajar dari statement seorang pakar debat Islam, DR. Zakir
Naik: If you want to learn about Islam, go study Islam, dont study about the Muslim.
Islam is perfect, Muslim are not.

71. Hasil ikut nimbrung di status Pak Guntur Romli kemarin.

Menyatukan pendapat itu sungguh tidak mudah. Dengan niat baik dan cara yg halus pun
belum tentu bisa. Tapi sebagai manusia biasa kita tetap harus saling menghargai satu
sama lain. Terus terang sy banyak sekali mengambil pelajaran dari kejadian ini.

Baiklah teman2, substansi yg ingin sy sampaikan pd postingan kali ini sebenarnya bukan
mengenai siapa yg benar dan siapa yg salah, siapa yg harus kita bela atau kita dukung
apalagi jika pembelaan itu dilatar belakangi unsur politik. Sungguh, sekali lagi bukan.
Lupakan Ust. Agil sejenak, lupakan Teuku Wisnu, juga status Guntur Romli di atas.
Lupakan semua. Mari kita semua sejenak berdiam diri di ruang kontemplasi.

Saya ingin mengajak teman2 sekalian merenungkan bahwa: hal2 seperti inilah cermin
kehidupan kita di masa depan. Nah, ketika ada di antara teman2 kelak mungkin menjadi
orang sukses yg dikenal, menjadi tokoh masyarakat, menjadi panutan banyak orang, ada
yg jd artis, ust., ulama, dll. (mungkin kelak mengalami hal yg sama), ingatlah: manusia
tidak pernah lepas dari salah dan dosa, maka poin pentingnya terletak di bagaimana cara
kita dalam mengambil sikap. Selalu ada pilihan dan konsekuensi. Belajarlah dari tokoh2
maupun selebritis kita saat ini.

Intinya, belajarlah dari sejarah agar bisa menjadi orang yg bijak. Tidak jauh2, kelak anak
cucu kita juga akan belajar dari diri kita sendiri.

72. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri. Bung Karno

73. Jika ingin mengetahui perangai seseorang, tanyakanlah ke teman dekatnya, tidak cukup
hanya dengan stalking melalui sosmednya: foto bisa diedit, tulisan bisa dimanipulasi.
Tapi teman dekat, dialah sumber segala karakter teman-temannya saat ini.
Kesanalah semua cerita hidup mengalir: jujur dan apa adanya.

74. "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita yang musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun ia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya . Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah- Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran." (QS. al-Baqarah [2] : 221

75. Orang pintar belum tentu bijak. Orang bijak belum tentu ikhlas.

76. Buang apa pun yg menurutmu tidak benar dan berhati-hatilah dengan apa pun yg kau
tulis, karena apa yang tidak benar bisa dianggap benar.
77. Melawan penjajah itu lebih mudah daripada melawan bangsa sendiri.
78. Semakin panjang jenggot semakin goblok.

Duh, tidak ada ungkapan yg lebih menyakitkan hati banyak orang selain ungkapan ini
walau keluarga besar saya pribadi tidak ada satu pun yg berjenggot. Kenapa
menyakitkan? Karena kalimat ini diucapkan oleh seorang pemimpin, ulama, tokoh besar
yg dijadikan panutan banyak orang. Sungguh ucapan beliau kali ini benar-benar tidak
mencerminkan sikap seorang terpelajar.

Harapan saya, Pak, bersegeralah minta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat
Indonesia atas ucapan bapak itu. Karena percayalah, yg tersinggung bukan hanya umat
Islam, Pak. Bapak bisa belajar bijak dari Teuku Wisnu sekalipun dia orang baru kemarin.
Bapak yg lebih dalam keilmuannya, semoga tidak mendahulukan gengsi di atas
segalanya.

79. Selamat pagi. Selamat berlibur dan beraktivitas.

Jangan lupa sarapan yang cukup: karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral;
karena untuk berpura-pura bahagia itu membutuhkan energi yang banyak. :D

80. *Diterima atau ditolak.

Adik-ponakanku sudah daftar di banyak kampus tp tdk keterima, dia tampak kecewa.
Aku hanya bilang: tidak usah frustasi, aku jg dulu seperti itu, bahkan sampai nganggur.
Dan kini, dia juga akhirnya harus ikut nganggur setahun.

Adik-adik lain yg mungkin mengalami hal sama: ketahuilah urusan hidup adalah urusan
diterima atau ditolak. Diterima atau ditolak di kampus terbaik, diterima atau ditolak
melamar kerja, diterima atau ditolak cintanya, dan lain-lain.

Jadi tidak usah terlalu diambil hati. Karena sekali lagi: urusan hidup adalah urusan
diterima atau ditolak.

Itulah cara terbaik memahami.

81. *Menghujat

Ada orang biasanya menghujat dengan kata2 yg tidak sopan kepada si tukang hujat yg
pekerjaannya dari dulu memang suka menghujat. Pertanyaannya: apa bedanya kita
dengan dia?

Mengapa kita harus menggunakan hujatan kepada si tukang hujat hanya untuk
membuktikan bahwa perbuatan mennghujat itu salah? Tulisan itu bagaikan pedang,
tergantung siapa yang memegang. Bisa digunakan pada kebaikan, atau sebaliknya,
menyesatkan.

82. Kenapa kita harus melakukan pembunuhan hanya untuk membuktikan bahwa membunuh
itu salah? Maka selamanya kita hanya akan terjebak dalam black hole.

83. Tulisan itu bagaikan pedang, tergantung siapa yg memegangnya. Bisa digunakan untuk
mengajak pada kebaikan, atau sebaliknya, menyesatkan.
84. Betapa nikmatnya mempunyai rutinitas sehari-hari yg mana itu tidak mengganggu
aktivitas ibadah kita kecuali malah justru mendukung.
Untuk berjualan burjo (bubur kacang ijo) Pak Edi (50th) sudah harus bangun dari jam
03.00 dini hari, bada shubuh beliau mulai mendorong gerobaknya di jalan besar kampus.
Pak Edi yg asli Wonogiri dan nge-kos dekat kampus UMS ini sehari bisa menjual sampai
100 mangkuk burjo dengan harga 4rb/mangkuk. Burjo-nya emang enak, hampir tiap pagi
sy ada di sana.
Haha, sy tidak sedang promosi, kecuali agar kita mengambil hikmah dari setiap orang yg
kita temui, siapa saja, tidak peduli apakah orangnya baik atau tidak, bahkan orang yg
paling menjengkelkan dalam hidup kita pada hakikatnya bisa dijadikan tempat untuk
mengambil pelajaran.
Nah, yang saat ini sedang di perantauan menuntut ilmu, atau yg sedang bingung mencari
pekerjaan, semoga kelak dipertemukan dengan pekerjaan yg bukan saja karena panggilan
jiwa, tapi juga menunjang segala aktivitas ibadah kita. Duh, itulah pekerjaan yg 2x lebih
terasa nikmatnya. :)
*Ya, semoga..

85. Ditemani seorang anak kecil di atas panggung dalam acara semnas hari minggu kemarin
jadi terbersit pemikiran: bukan tanpa alasan jika dr. Marjati mengajak salah satu putra di
antara empat anaknya yg ikut hadir saat itu. Dari awal beliau sudah tahu bakal dipanel
bersama Ust. Burhan Sodiq sementara moderatornya pun laki-laki. Maka kehadiran
seorang bungsu di panggung jadi semacam peng-hijab antara beliau bersama kami.

Kawan (khususnya kalian yg putri), jika ingin memetik sebuah hikmah, maka petiklah
hikmah dari ibu dokter sekaligus ustazah kita ini. Beliau telah mengajarkan kita sesuatu
yg tidak nampak. Tauladan yang tak kasat mata.

86.

Sungguh saya tidak pernah menarget sampai sejauh ini. Alhamdulillah.

Semoga yang membaca bisa memetik hikmah, bahwa dalam hidup ini, untuk menjadi
lebih baik manusia harus selalu hijrah, bukan sekedar fisik, tapi juga hati dan jiwa.
Merantau pada hakikatnya merupakan bagian dari hijrah.

87. Akan ada orang mengatakan ketepihakan yg muncul dalam skripsi saya nanti adalah
sikap sok moralis. Sementara saya sadar sikap seperti itu, setidaknya untuk saat ini,
dibilang orang tak ada sangkut pautnya dengan dunia ilmiah.

Dokter Jirem tertawa sambil menepuk pundak Kanjat.


Saya malah berpendapat sebaliknya. Keterpihakanmu terhadap objek yg sedang kamu
garap justru menambah bobot skripsimu. Ah, kamu tahu, saya adalah orang yg tidak
percaya bahwa dunia ilmiah harus steril. Saya sudah bosan membaca skripsi-skripsi yg
bisu dan mandul terhadap permasalahan nyata yang ada di sekeliling kita

*Sepagi ini, Ahmad Tohari sudah menyentil sy dengan mem-bahas2 skripsi.*

88. Bahaya sekali bapak benda yg namanya gadget ini, mungkin karena alasan itu pemilik
Apel bahkan tidak mengizinkan anak2nya menggunakan produknya sendiri. Berapa
banyak mudarat seperti kasus perselingkuhan di dunia ini yg diawali oleh benda bernama
gadget? Entahlah, tidak ada data statistis yang absolut.

Yang pasti, di era modern ini, gadget sudah bertransformasi menjadi tempat privasi yg
sakral setelah kamar tidur pribadi. Saya belum menemukan benda ajaib yg efek
ketergantungannya sangat tinggi (terlebih di kalangan remaja), kecuali makhluk bernama
gadget ini yang bahkan ketika bangun tidur benda ini yg pertamakali dicari.

Mari menjadi orang yg bijak menggunakan gadget. Semakin maju zaman, semakin tinggi
pula tuntutan kebijaksanaan.

89. Orang dengan depresi tidak secara spontan mengatakan keinginan untuk bunuh diri.
Lebih sering dinyatakan dengan kata-kata Untuk apa hidup begini? yang berimplikasi
lebih baik bunuh diri.

90. Seorang guru mengajarkan:

Ada masa dimana kita akan berseberangan pemikiran dengan tokoh, penulis, komunitas,
atau bahkan guru yg kita banggakan. Namun poin pentingnya; kita selalu bisa
mengendalikan diri, mengendalikan hati, bahwa tujuan hidup kita adalah mengambil baik
apa yg bisa diambil dan juga meninggalkan apa yg tidak bisa diambil.

Jangan menutup diri dari kebenaran hanya karena dari awal sudah berseberangan. Juga
bukan tetap membela yg salah karena dari awal sepemikiran. Jadilah hati yg jernih.

91. Adik-adik sekalian, kalau kalian sudah gagah/cantik, baik, manis, apalagi sholeh dan
sholeha, jangan kalian persempit lagi peluang jodoh kalian justru dengan pacaran. Kalau
kakak2 kalian sudah terlanjur memilih jalan itu, bukan berarti kalian jg harus ikutan.
Ambillah pemahaman hidup yg lain dari kebanyakan orang.

Tentu saja kau sudah tahu: siapa yg tidak pengen disayang, diperhatikan, dipuji2 dan
dimanjakan? :) Atau dengan bahasa yg lebih polos dan lugu: siapa sih yg tdk pengen
menikah dengan orang yg kita suka, dengan orang yg kita sayang? Semua pasti mau. Tapi
pastikan semua berjalan tepat pada waktunya ;) Jika tidak, kau hanya akan merusak
kehormatan perasaanmu kepada seorang yg belum tentu menjadi jodohmu.
Jadi jika memang belum siap untuk hubungan serius (pernikahan) apalagi yg target
menikahnya memang masih jauh: mulai bermalulah dari sekarang kerena telah
berulangkali menaruh harapan ke orang lain, andai2, dan khayalan semu kepada
seseorang yg kelak justru menjadi jodohmu (entah siapa, kapan, dan dimana).

*Semoga melalui catatan2 pendek ini kau bisa mengambil pelajaran sekali pun dia
seorang penulis amatiran. Kemudian carilah kesibukan dan fokuslah ke hal lain yg dapat
mengalihkan perhatian, hingga mejauhkan diri dari panjangnya angan-angan.

1. Sesibuk apapun wanita, dia tidak akan lupa kapan suaminya gajian. Sama, sesibuk
apapun mahasiswa, dia tidak akan lupa orangtunya ketika habis uang kiriman.

*Nah, semoga kata tidak lupa itu bukan hanya pas gajian atau pas habis uang kiriman. :)

2. Manusia yg berada di persimpangan ghazwul fikr. Manusia yg bingung ketika


berhadapan dengan pilihan. Memilih diam, menutup mata dan pura2 tdk tahu jg bukan
solusi. Maka itulah yg disebut derita jiwa.

Dalam keadaan itu kadang aku bertanya: Tuhan, sesungguhnya siapa yg harus dibela
dalam hidup ini? Apakah agama ini hanya milik orang2 berilmu? Yang cetek ilmu Kau
suruh belajar, sementara yg berilmu kini jadi peng-klaim kebenaran.

Dan terakhir: apakah benar bahwa hidup ini sebenarnya sederhana, tapi penafsirannya yg
luar biasa? Jujur aku tidak tahu, yg aku tahu, saat ini hari sudah sore dan sebentar lagi
adzan magrib.

3. Akan ada orang mengatakan ketepihakan yg muncul dalam skripsi saya nanti adalah
sikap sok moralis. Sementara saya sadar sikap seperti itu, setidaknya untuk saat ini,
dibilang orang tak ada sangkut pautnya dengan dunia ilmiah.

Dokter Jirem tertawa sambil menepuk pundak Kanjat.

Saya malah berpendapat sebaliknya. Keterpihakanmu terhadap objek yg sedang kamu


garap justru menambah bobot skripsimu. Ah, kamu tahu, saya adalah orang yg tidak
percaya bahwa dunia ilmiah harus steril. Saya sudah bosan membaca skripsi-skripsi yg
bisu dan mandul terhadap permasalahan nyata yang ada di sekeliling kita

*Sepagi ini, Ahmad Tohari sudah menyentil sy dengan mem-bahas2 skripsi*

4. *Ketika seseorang berada di titik penyeselan.

Kau tahu, kawan, banyak orang kadang menghadapi derita hati yg berat akibat dari
perbuatan tercelanya, jg kesalahan yg pernah atau bahkan berulangkali dilakukannya.
Intinya, ada masa di mana manusia selalu dihampiri rasa bersalah bukan hanya pada
orang lain tetapi juga diri sendiri menyesali perbuatannya.
Maka dengarlah: yang paling penting dalam hidup ini adalah kau mau mengakui dan
menerima dengan segala kerendahan hati bahwa kau memang pernah berbuat salah,
kemudian menerima dengan lapang dada apapun akibatnya. Ketika kau menolak walau
cuma dalam hati hanya akan menambah beban jadi semakin berat dan membuatmu lebih
menderita. Terimalah semua kesalahan sambil bersegera pada pertobatan.

Nah, dengan sedikit penjelasan di atas semoga kau paham apa yg dimaksud dengan:
memaafkan diri sendiri.

5. Tidak perlu marah2, mencaci, atau apalagi sampai menghasut dan menimbulkan fitnah di
dunia maya. Ketahuilah di dunia maya ini (ex.fb) banyak sekali facebookers sejati yg tdk
nampak, karena mereka hanya memilih diam dan menyimak. Kalau dengan menulis yg
baik2 saja orang masih skeptis dengan kita, bagaimana dengan yg buruk2? Semoga bisa
direnungkan.

6. Sungguh manusia tidak punya kuasa akan terlahir dari orang tua seperti apa, ayah-ibu
yang bagaimana. Tapi dia selalu punya pilihan ingin menjadi anak seperti apa, bahkan
kelak, menjadi orang tua yg seperti apa untuk anak-anaknya.

7. Saran saya, jika ingin menyapa seseorang, maka menyapalah di jarak kurang dari lima
atau enam meter biar sedikit lebih jelas. Terkadang, banyak orang yg kita sapa dengan
senyum dan tidak ada balasan itu bukan karena sombong ternyata. Tapi karena mata
minus, alias rabun jauh. :D Ini pengalaman sy menyapa orang lain dan tidak dibalas,
*duh, sakit rasanya* wkkk.

Dan terakhir sy dibilang sombong oleh teman karena dianggap pura2 tidak tahu, cuek,
padahal sy sendiri jg minus matanya hanya karena memang enggan mau pake kacamata.
8-)

8. Kita tidak pernah tahu kemana kehidupan akan membawa kita pergi. Yang kita tahu,
Tuhan selalu beri kita pilihan. Bahkan ketika pilihan yg ada sudah tidak bisa kita pilih,
kita tetap diberi pilihan.

*Sudah lama sy tidak minum kopi, secangkir kopi pagi ini terasa nikmat sekali.

9. Jangan kenangkan yg buruk-buruk; itu perbuatan bodoh. Kenang yg indah-indah, yg


baik-baik, biar hati tetap bersih, dan pikiran tinggal segar. Cuma keledai yg selalu
renungkan nasibnya yg buruk, karena itu sampai mati cuma jadi pengangkut beban orang.
Pramoedya Ananta Toer on the book, Gadis Pantai

10. Mengkritik orang haruslah d'barengi dgn memberikan solusi, tdk akan ada perubahan
tanpa masukan. Sy sangat bangga kepada teman yang punya argumen kuat untuk
menyampaikan gagasannya.
Memang seperti itulah harusnya sikap seorang pelajar, apapun yg kau anggap benar,
pertahankan. Namun, jangan lupakan semangat diskusi. Karena hanya dengan diskusilah
kita bisa mengklarifikasi kebenaran yang kita sampaikan, hindari debat kusir..

11. ''Sedramatis-dramatisx sinetron, film, novel,dll., kehidupan kita d'dunia nyata inilah yg
sesungguhnya penuh dramatisasi,, dunia yg menjadi panggung drama kehidupan ini
penuh dengan 'pemain' sandiwara, ada yg miskin ada yg kaya, ada yg baik ada yg jahat,
dsb

Manusia tidak bisa menebak skenario hidup yg dia jalani, rezki & ajal, kapan dia mati,
dsb. dia juga tidak pernah tahu siapa yg akan menjadi jodohx kelak! Kejutan apa yg akan
dia alami sungguh penuh dengan misteri,,

12. Maha Besar Allah yg menciptakan 'suka-duka' untuk hidup ini, hanya orang bodoh yg
tidak mensyukuri.

Bayangkan bila anda d'tawari makanan lezat d'saat kenyang, minum d'saat tidak haus,
tidur d'saat tidak mengantuk, dsb. semua menjadi tidak nikmat. Seperti itulah hidup, suka
itu menjadi tidak ada klo tidak ada duka (relatif/nisbi), seperti halx baik-buruk, kaya-
miskin, positif-negatif, dst.

Tanpa itu semua, hidup ini menjadi statis, tidak ada pergerakan. Manusia jadi malas,
panggung drama kehidupan terhenti. Klo sudah seperti itu, maka utk apalagi kita hidup?!
Lebih baik d'matikan sajalah

13. Organisasi? ya, itu juga sesuatu yg sangat penting! tapi memilih organisasi yg benar
penting itulah yg lebih penting!

Kadang kita banyak membuang waktu produktif hanya utk hal yg tidak mendatangkan
manfaat. d'sisi lain, kadang organisasi yg d'pandang sebelah mata tp justru d'dalamx
terdapat banyak orang yg bisa kita jadikan teladan!

#Semoga kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, semoga tidak salah jalan! (QS.
Al Ashr)

14. Memahami feedback yg akan datang sebelum benar2 terjadi feedback adalah cara terbaik
sebelum berbicara, termasuk mengambil keputusan.

15. Jika keyakinan dan keberanian adalah sebuah mesin, maka tekanan hidup adalah bahan
bakar.
16. Jika ingin menguji karakter seseorang, beri dia kekuasaan. (Abraham Lincoln)
17. Menjalankan nasehat orang lain itu kadang memberatkan, bahkan dalam skala tertentu,
menyebalkan. Itulah sebabnya perlu ada saat2 tepat di mana kita harus menyisihkan
waktu, merenungkan diri, tenggelam dalam sepi, mencari tahu diri sendiri, hingga
nasehat2 baik bukan lagi datang dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Datang dari
kedalaman hati nurani.

Itulah mungkin hakikat di mana kita tidak perlu memikirkan apa kata orang lain, karena
memang, yg bertanggung jawab atas diri kita kelak adalah diri kita sendiri. Tidak ada yg
bisa memikul beban kita sebagaimana kita tidak memikul beban orang lain.

18. Pergaulan yg buruk akan merusak kebiasaan yang baik.


19. Sesibuk apapun wanita, dia tidak akan lupa kapan suaminya gajian.
20. Mari kita layangkan sikap kita terhadap pemerintah yg membuat dollar menjadi naik.
Kritik dan saran yg membangun merupakan bagian dari masukan dalam menyelesaikan
masalah yg sedang dihadapi oleh bangsa ini.

Nah, bersamaan dengan hal ini juga, mencintai dan memakai produk dalam negeri adalah
bentuk konkret kita sebagai masyarakat dalam mengatasi krisis moneter saat ini, terutama
dalam hal fashion seperti baju, celana, sepatu, jam tangan, dan segala bentuk aksesoris
lainnya.

21. Kalau tidak salah, waktu kecil dulu ada lagu seperti ini di TVRI:

Aku, cinta lumpiah, biar dolar dimana-mana


Aku, cinta lumpiah, karena ku anak Indonesia

*Harap kata lumpiah diganti rupiah

22. Ketika kita berhasil melewati sebuah ujian, maka sejatinya kita hanya terbebas dari satu
ujian untuk kemudian menghadapi ujian yg lain. Dunia adalah panggung ujian (selain jg
panggung sandiwara). Berhentilah hidup jika ingin berhenti dari ujian.

23. Kalau kalian berkunjung ke pelosok Sulawesi (yg benar2 pelosok), akan kalian jumpai
mereka yg masih menganut kehidupan tradisional. Di sana, semakin lansia seseorang,
maka semakin mendapat tempat yg terhormat di masyarakat. Mereka adalah sesepuh yg
akan menjadi ketua adat, kepala suku, atau apalah namanya. Yang jelas, semakin tua
seseorang, semakin dia dibutuhkan. Itu adalah kehormatan bagi lansia.

Bagaimana dengan kehidupan lansia yg bersinggungan dengan dunia modern?


Jawabannya adalah: panti jompo. Silahkan kalian buat definisi sendiri. Saya tidak sedang
menggugat modernisasi. Buat apa, itu sudah sunatullah. Saya hanya membayangkan
bagaimana ketika sy sudah menjadi lansia kelak. Ketika semua pendapat, masukan, dan
pertimbangan2 yg sy buat sudah tidak lagi diindahkan, diangap sudah ketinggalan jaman.
Tapi melihat orang2 seperti Pak Habibie, Syafi'i Ma'arif, Gus Mus, yg sampai hari ini
masih menjadi orang yg sering dimintai pertimbangan, pendapat, dan masukan, kini sy
jadi punya paradigma baru: mempersiapkan diri menghadapi lansia itu memang harus
dimulai dari sekarang, bukan ketika kita benar2 sudah menjadi lansia. Banyak membaca,
bergelut dengan pemikiran, akademik, organisasi, kepekaan terhadap lingkungan sosial,
adalah aspek yg tidak bisa begitu saja diabaikan.

24. Ada seorang bapak yg pernah kasi nasihat ;

''Masa-masamu ini sdh masa yg tidak akan pernah terlupakan, kehidupan yg masih bebas,
semua tinggal minta, hampir belum ada tanggung jawab yg berat & berarti. tidak seperti
orangtuamu yg selalu banting tulang utk anakx.

Jadi tidak ada alasan buat anak se'usiamu ini untuk tidak bersyukur dan bahagia.
Mungkin sekarang kau belum merasakanx. Percayalah, semakin bertambah usia semakin
bertambah jg beban hidup yg akan kau jalani. klo skrg saja kau sudah selalu mengeluh,
bagaimana dengan hari tua yg akan kau jalani nanti..??!!''

(Surabaya-Jogja)

*Repost status tahun lalu ketika gagal d'beberapa universitas,,

hmm, hidup ini seperti bru kemarin, cepat sekali berlalu,,

Budaya tertib antri adalah budaya yg perlu diterapkan dalam hidup ini. Satu saja orang tidak
tertib sudah cukup membuat sakit hati banyak orang, terlebih yg sdh menunggu ber-jam2.
Apalagi yg sudah bertahun-tahun seperti megantrinya jamaah haji.

Intinya, semua harus tertib.

Hanya satu mengantri yg harusnya tidak perlu tertib, dan saya yakin semua sepakat: mengantri
panggilan kembali menghadap-Nya. Boleh anda di depan sy di belakang, atau sy di belakang
anda di depan.

Terserah, hanya itu yg tidak harus tertib.

Вам также может понравиться