Вы находитесь на странице: 1из 5

BEBERAPA FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA ANGKA

KEMATIAN IBU DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BEBERAPA FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TINGGINYA ANGKA KEMATIAN IBU DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MASRIDA SINAGA1

Abstrak: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan
dengan negara-negara ASEAN lainnya, yakni 307/100.000 kelahiran. Propinsi
penyumbang kasus kematian ibu melahirkan terbesar adalah Propinsi Papua
730/100.000 kelahiran, Nusa Tenggara Barat (NTB) 370/100.000 kelahiran, Maluku
340/100.000 kelahiran dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 330/100.000 kelahiran.
Tingginya AKI menunjukkan bahwa derajat kesehatan di Indonesia masih belum baik.
Penyebab mendasar kematian ibu adalah faktor sosial ekonomi dan demografi,
terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang
perkembangan seksual dan proses reproduksi, budaya, kondisi bias gender dalam
masyarakat dan keluarga serta lokasi tempat tinggal yang terpencil.
PENDAHULUAN perempuan, kurangnya pengetahuan
Latar Belakang kesehatan reproduksi, rendahnya status
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sosial ekonomi, kedudukan dan
masih sangat tinggi dibandingkan peranan ibu yang kurang
dengan negara-negara ASEAN lainnya, menguntungkan dalam keluarga, serta
yakni 307/100.000 kelahiran. Propinsi kurangnya ketersediaan pelayanan
penyumbang kasus kematian ibu kesehatan dan keluarga berencana
melahirkan terbesar adalah Propinsi (KB).
Papua 730/100.000 kelahiran, Nusa
Tenggara Barat (NTB) 370/100.000 Survei Kesehatan Rumah Tangga
kelahiran, Maluku 340/100.000 (SKRT) tahun 2001 menunjukkan
kelahiran dan Nusa Tenggara Timur bahwa 34% ibu hamil mengalami
(NTT) 330/100.000 kelahiran. Tingginya kurang energi kronis (KEK), sedangkan
AKI menunjukkan bahwa derajat 40% menderita anemia gizi besi (AGB).
kesehatan di Indonesia masih belum SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa
baik. 22,4% ibu masih dalam keadaan
Penyebab langsung kematian ibu terjadi empat terlalu yaitu 4,1% kehamilan
pada umumnya sekitar persalinan dan terjadi pada ibu berumur kurang dari 18
90% oleh karena komplikasi. Penyebab tahun (terlalu muda), 3,8% terjadi pada
langsung kematian ibu menurut SKRT ibu berumur lebih dari 34 tahun (terlalu
2001 adalah : perdarahan (28%), tua), 5,2% persalinan terjadi dalam
eklamsia (24%), infeksi (11%), interval waktu kurang dari dua tahun
komplikasi puerperium (11%), abortus (terlalu sering) dan 9,3% ibu hamil
(5%), trauma obstetric (5%), emboli mempunyai paritas lebih dari 3 (terlalu
obstetric (5%), partus lama/macet (5%) banyak).2
2
serta lainnya (11%). Penyebab
langsung tersebut diperburuk oleh Penyebab mendasar kematian ibu
status kesehatan dan gizi ibu yang adalah faktor sosial ekonomi dan
kurang baik, dan adanya faktor resiko demografi, terutama kemiskinan, tingkat
kehamilan pada ibu. pendidikan yang rendah dan
ketidaktahuan tentang perkembangan
Penyebab tidak langsung antara lain seksual dan proses reproduksi, budaya,
adalah rendahnya taraf pendidikan kondisi bias gender dalam masyarakat

1
Staf Pengajar Jurusan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
MKM Vol. 03 No. 02 Des 2007

dan keluarga serta lokasi tempat tinggal Faktor-faktor ini memberikan kontribusi
yang terpencil.2,4 terhadap tingginya fertilitas, morbiditas
Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) dan mortalitas, serta rendahnya
menunjukkan bahwa kematian ibu lebih produktivitas. Kemiskinan juga
banyak terjadi pada ibu dengan mempunyai hubungan yang sangat erat
karakteristik pendidikan di bawah dengan distribusi penduduk yang tidak
sekolah lanjutan pertama (SLP), merata dan ketidakberlanjutan sumber-
kemampuan membayar biaya sumber alam yang tersedia, seperti
pelayanan persalinan rendah, terlambat tanah dan air, dan terhadap kerusakan
memeriksakan kehamilannya, serta lingkungan yang serius.
melakukan persalinan di rumah.2,5,6
Perumusan Masalah Data Biro Pusat Statistik (BPS)5,6
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
masih sangat tinggi dibandingkan pendapatan masyarakat NTT kurang
dengan negara-negara ASEAN lainnya, dari sepertiga rata-rata masyarakat
yaitu mencapai 307/100.000 kelahiran. Indonesia. Pada tahun 2004,
Salah satu propinsi penyumbang kasus diperkirakan rata-rata pendapatan
kematian ibu melahirkan terbesar masyarakat NTT adalah sekitar Rp. 2,9
adalah Propinsi Nusa Tenggara Timur juta per orang per tahun, sedangkan
(NTT) yakni 330/100.000 kelahiran. pendapatan masyarakat Indonesia
hampir mencapai Rp.9,5 juta per orang
Penyebab mendasar kematian ibu per tahun. Survei Sosial Ekonomi
adalah faktor sosial ekonomi dan Nasional BPS memperkirakan bahwa
demografi, terutama kemiskinan, tingkat pada tahun 2004 sekitar 1,152 juta atau
pendidikan yang rendah dan 27,86% penduduk NTT tergolong
ketidaktahuan tentang perkembangan miskin.
seksual dan proses reproduksi, budaya,
kondisi bias gender dalam masyarakat Kemiskinan mengakibatkan rendahnya
dan keluarga serta lokasi tempat tinggal akses masyarakat dalam memperoleh
yang terpencil. pelayanan kesehatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan
Faktor-faktor sosial demografi apa yang yang besar pada penggunaan tenaga
berhubungan dengan tingginya angka kesehatan terlatih sebagai penolong
kematian ibu di Propinsi Nusa Tenggara persalinan menurut kelompok ekonomi.
Timur? Sebanyak 89,2% ibu dari kelompok
ekonomi tinggi melahirkan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN pertolongan tenaga kesehatan,
Kemiskinan dibandingkan dengan 21,3% dari
Masalah kemiskinan masih merupakan kelompok ekonomi rendah Hal ini
tantangan utama di dalam upaya menggambarkan adanya ketimpangan
melaksanakan pembangunan di banyak dalam akses finansial untuk
negara berkembang termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan
Indonesia. Kemiskinan biasanya dasar dan dalam distribusi tenaga yang
disertai dengan pengangguran, bermutu.7,8
kekurangan gizi, kebodohan, status Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP)
wanita yang rendah, rendahnya akses menunjukkan bahwa salah satu
ke pelayanan sosial dan kesehatan, penyebab kematian ibu lebih banyak
termasuk pelayanan kesehatan terjadi pada ibu dengan karakteristik
reproduksi dan keluarga berencana. kemampuan membayar biaya

2
BEBERAPA FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA ANGKA
KEMATIAN IBU DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

pelayanan persalinan rendah dan pengambilan keputusan sering


melakukan persalinan di rumah.2 mengakibatkan ibu hamil terlambat
Survei Demografi dan Kesehatan dibawa ke rumah sakit.
Indonesia (SDKI) 2002/2003 di NTT
menemukan bahwa meskipun program Berdasarkan hasil penelitian SMERU,6
bidan desa telah dikembangkan, 72% tingkat pendidikan di NTT masih
kelahiran dilakukan di rumah dan 54,2% rendah. Lama sekolah untuk wanita
kelahiran ditolong oleh dukun beranak.2 rata-rata di bawah enam tahun, artinya
Proses persalinan yang tidak ditolong masih banyak penduduk wanita yang
oleh tenaga kesehatan menyebabkan belum menamatkan pendidikan Sekolah
keterlambatan-keterlambatan sebagai Dasar (SD).
berikut: (1)Terlambat mengenali tanda Tingkat pendidikan yang rendah dan
bahaya dan mengambil keputusan ketidaktahuan masyarakat
untuk segera mencari pertolongan; menyebabkan keterlambatan-
(2)Terlambat mencapai fasilitas keterlambatan sebagai berikut:
pelayanan kesehatan yang mampu (1)Terlambat mengenali tanda bahaya
memberikan pertolongan persalinan; dan mengambil keputusan untuk segera
(3)Terlambat memperoleh pertolongan mencari pertolongan; (2)Terlambat
yang memadai di fasilitas pelayanan mencapai fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan. yang mampu memberikan pertolongan
Oleh karenanya penting untuk persalinan; (3)Terlambat memperoleh
melakukan upaya relokasi dana yang pertolongan yang memadai di fasilitas
menguntungkan kelompok ekonomi pelayanan kesehatan.
rendah, mengingat bahwa kematian ibu
menurun dengan penggunaan tenaga Total Fertility Rate (TFR) yang Masih
kesehatan terlatih pada persalinan. Tinggi
Salah satu masalah kependudukan di
Tingkat Pendidikan yang Rendah Indonesia dewasa ini adalah
Pendidikan berperan penting dalam bagaimana menurunkan tingkat fertilitas
penurunan AKI karena berkaitan ke tingkat yang lebih rendah. Hal
dengan pengetahuan kesehatan ibu. tersebut diperlukan karena kelahiran
Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) adalah salah satu komponen yang
menunjukkan bahwa kematian ibu lebih mempengaruhi laju pertumbuhan
banyak terjadi pada ibu dengan penduduk. Dengan adanya penurunan
karakteristik pendidikan di bawah pada gilirannya akan dapat
sekolah lanjutan pertama (SLP). 2,3 meningkatkan kesejahteraan penduduk
Faktor pendidikan terutama pendidikan secara keseluruhan.
ibu, berpengaruh sangat kuat terhadap
kelangsungan hidupnya. Dengan Hasil Sensus Penduduk tahun 2000
pendidikan tinggi, membuat ibu mampu memperlihatkan bahwa terdapat 7
memanfaatkan dunia modern yaitu (tujuh) propinsi yang masih memiliki
pengetahuan tentang fasilitas dan angka kelahiran total di atas 3 (tiga)
perawatan kesehatan modern, serta anak per wanita, dengan NTT sebagai
mampu berkomunikasi dengan aparat propinsi yang memiliki angka kelahiran
para medis. Di samping itu pendidikan total tertinggi, yaitu 3,366 anak per
wanita dapat mengubah keseimbangan wanita.5
kekuasaan tradisional di keluarga, Pada peringatan Hari Keluarga
karena budaya paternalistik yang Nasional (Harganas) tingkat Propinsi
membenarkan dominasi laki-laki dalam NTT pada tahun 2007, Sugiri (Kepala

3
MKM Vol. 03 No. 02 Des 2007

BKKBN Pusat) mengatakan bahwa lebih tinggi, serta penyediaan air dan
angka kelahiran di NTT masih sanitasi yang lebih baik, demikian pula
mencapai 4,1 per wanita usia subur dan konsentrasi pelayanan kesehatan
angka tersebut tertinggi di Indonesia modern dan tenaga kesehatan lebih
(nasional 2,6). Dia juga menambahkan besar di kota.3
bahwa tingginya angka kematian ibu Secara geografis, kondisi wilayah
berhubungan dengan tingkat kelahiran Provinsi NTT terdiri dari daratan yang
total (seorang ibu rata-rata memiliki berbukit-bukit menyebabkan sulitnya
empat anak) dan keikutsertaan ber-KB transportasi antar wilayah, termasuk
yang masih rendah, yakni 34,8%. Hal kondisi daerah yang masih terpencil.
ini dipertegas oleh Kepala BKKBN NTT Hal ini menyebabkan sulitnya akses
G. Soter Parera yang mengatakan pelayanan kesehatan yang
bahwa Pasangan Usia Subur (PUS) di menyebabkan:2 (1)Terlambat mengenali
NTT berjumlah 376.500 keluarga, tanda bahaya dan mengambil
namun yang mengikuti program KB keputusan untuk segera mencari
hanya 40%.9 Padahal partisipasi ber-KB pertolongan; (2)Terlambat mencapai
dan pemeliharaan kesehatan ibu fasilitas pelayanan kesehatan yang
termasuk salah satu upaya mampu memberikan pertolongan
pencegahan kematian ibu.2,3 persalinan; (3)Terlambat memperoleh
Hal ini berhubungan juga dengan pertolongan yang memadai di fasilitas
tingkat pendapatan yang rendah pelayanan kesehatan
(kemiskinan) yang menyebabkan
mereka kesulitan untuk membeli alat SIMPULAN DAN SARAN
kontrasepsi. Dari sisi pemerintahan, Simpulan
krisis ekonomi telah menyebabkan Dapat disimpulkan bahwa angka
kesulitan untuk memberikan subsidi kematian ibu (AKI) di Provinsi Nusa
terhadap harga alat kontrasepsi Tenggara Timur masih sangat tinggi
sehingga harganya menjadi tidak yaitu 330/100.000 kelahiran. Serta
terjangkau oleh golongan menengah ke beberapa faktor sosial demografi yang
bawah. mempengaruhi tingginya AKI di NTT
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara lain adalah: (a) tingkat
perempuan yang memiliki empat anak pendapatan yang rendah (kemiskinan),
akan memiliki nilai probabilitas (b), Tingkat pendidikan yang rendah, (c)
persentase angka kematian sebesar tingkat fertilitas yang masih tinggi, dan
1,23% sebagai akibat dari kehamilan (d) Kondisi tempat tinggal yang masih
mereka.8 terpencil.

Tempat Tinggal Saran


Berbagai hasil penelitian Untuk itu perlu ada relokasi dana yang
mengungkapkan bahwa faktor-faktor menguntungkan masyarakat miskin,
yang berpengaruh terhadap kematian sehingga ada pelayanan persalinan
ibu antara lain faktor tempat tinggal. gratis.Juga perlu peningkatan
Tingkat kematian ibu di daerah aksesibilitas dan kualitas pelayanan
perkotaan lebih rendah dibanding kesehatan, khususnya pelayanan
daerah pedesaan. Hal ini didasari antenatal dan persalinan. Serta perlu
karena masyarakat kota pada memberikan penyuluhan dan edukasi
umumnya mempunyai kondisi sosial kepada masyarakat untuk
ekonomi yang lebih baik, pendidikan meningkatkan pengetahuan
yang lebih tinggi, pendapatan yang masyarakat. Pada akhirnya

4
BEBERAPA FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA ANGKA
KEMATIAN IBU DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

menggalakkan program KB untuk http://www.library.usu.ac.id/downloa


menurunkan fertilitas. d/fk/kedkomunitas-juliandi.pdf
BPS NTT, Nusa Tenggara Timur Dalam
DAFTAR PUSTAKA Angka, http://www.ntt.bps.go.id
Kompas, 2006, Tertinggi di Asia, Angka Lembaga Penelitian SMERU,
Kematian Ibu Melahirkan Tantangan Pembangunan Di Nusa
Anonimous, 2005, Kebijakan dan Tenggara Timur, Majalah SMERU
Strategi Nasional Kesehatan No 20 : Oct-Dec/2006,
Reproduksi di Indonesia, Jakarta http://www.smeru.or.id
Bappenas, 2007, Angka Kematian Ibu : Anonimous, Tujuan Pembangunan
Rancang Bangun Percepatan Millenium (The Millenium
Penurunan Angka Kematian Ibu Development Goals)
Untuk Mencapai Sasaran Millenium -------------------,Kajian Pengeluaran
Depelopment Goals (MDGs), Asia Publik Indonesia 2007,
Works, Jakarta http://www.perebab4.sektorkesehat
Harahap, Juliandi, 2003, Kesehatan an.pdf
Reproduksi, Pos Kupang, 2007, Sugiri Bangkitkan
Semangat 'Keluarga Kecil' di NTT

Вам также может понравиться