Вы находитесь на странице: 1из 7

MENENG/ BUKTI BARU DARI INDONESIA: PERBEDAAN LAMA DIARE PADA PENDERITA DIARE AKUT

Bukti Baru dari Indonesia: Perbedaan Lama Diare Pada Penderita Diare Akut
yang Diterapi dengan Zink dan Probiotik Dibanding Probiotik
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

A New Evidence from Indonesia: Difference in Diarrhea Duration among Acute Diarrhea Pa-
tients Treated with Zinc and Probiotic Compared to Probiotic at Dr. Moewardi Hospital

Putri Meneng*)
*)Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi

ABSTRACT
Background: Zinc supplementation reduces the duration of diarrhea, so does probiotic. Combination
therapy of zinc and probiotic should reduce the duration of diarrhea more than probiotic alone. The
aim of this study was to evaluate the difference of diarrhea duration between zinc-probiotic group
and probiotic group.
Methods: A randomized controlled trial was conducted at the pediatric ward Dr. Moewardi Hospital
Surakarta, from April to July 2009. There were 64 subjects taken as the study population. Zinc and
probiotic supplementation were given in experimental group and probiotic supplementation in con-
trol group. Both the subjects and the care providers were blinded. The data were analyzed by linear
regression model.
Results: Baseline characteristics were similar in both groups. Based on this study, there was shorten-
ing of diarrhea duration in experimental group as 1.8 days (b= -1.8; 95%CI -1.3 to -2.3).
Conclusion: Combination therapy of zinc and probiotic reduces the duration of diarrhea in children.
Jurnal Kedokteran Indonesia: 1 (1): 49-55

Keywords: zinc, probiotic, acute diarrhea, randomized controlled trial.

PENDAHULUAN bantu eradikasi dari mikrobia tersebut. Beberapa


penelitian telah membuktikan bahwa probiotik dapat
Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan memperpendek lama diare akut, misalnya seperti
utama pada masyarakat Indonesia dengan angka kesa- Lactobacillus rhamnosus GG, Lactobacillus reuteri, Lac-
kitan adalah sekitar 200 400 kejadian per 1000 tobacillus casei Shirota, dan Bifidobacterium lactis
penduduk tiap tahun dan sebagian besar dari pende- (Walker, 2004).
rita ini berusia kurang dari 5 tahun (Soebagyo, 2008). Zink sebagai salah satu trace element yang esensial
Manifestasi klinis diare yang paling berbahaya adalah mempunyai fungsi yang penting di dalam tubuh
dehidrasi karena apabila tidak segera dilakukan pena- manusia, di antaranya adalah sebagai kofaktor lebih
nganan yang tepat bisa mengakibatkan terjadinya dari 100 metaloenzim untuk sintesis DNA, integritas
hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan kematian. seluler, berperan dalam metabolisme tulang dan hati,
Gejala lain yang bisa terjadi adalah mual dan muntah berguna untuk proses transkripsi dan regulasi ekspresi
dimana hal ini disebabkan adanya organisme yang gen, untuk proliferasi dan diferensiasi jaringan misal-
menginfeksi saluran cerna bagian atas (Soebagyo, nya pada saluran pencernaan. Pertimbangan pemberi-
2008; Walker, 2004). an zink sebagai salah satu terapi pada diare akut
Probiotik adalah suplemen makanan yang berdasarkan pada hubungan timbal balik yaitu bila
terbuat dari mikroba hidup atau komponen bakteria terjadi defisiensi zink akan menyebabkan diare dan
yang sudah terbukti mempunyai keuntungan bagi bila terjadi diare bisa menimbulkan defisiensi zink,
kesehatan. Probiotik dapat merangsang imunitas non- sementara ini mekanisme kerja pasti belum diketahui
spesifik terhadap mikrobia patogen dan dapat mem- (Soebagyo, 2008; Walker, 2004).

49
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 1/JANUARI/2009

Penelitian tentang penatalaksanaan diare yang dan < 2 tahun yang datang ke IGD / Poliklinik anak
menggunakan preparat zink maupun penelitian yang RSUD Dr. Moewardi dengan keluhan diare tanpa
menggunakan preparat probiotik secara terpisah telah lendir darah selama < 2 hari, status gizi baik dan
banyak dilakukan di berbagai negara, dan dari orangtua/wali bersedia menandatangani informed con-
penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa sent penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
baik preparat zink maupun probiotik secara terpisah anak yang datang dalam keadaan dehidrasi berat,
mampu menurunkan lama diare. Tetapi penelitian syok, diare disebabkan karena penyakit lain, sedang
tentang penatalaksanaan diare yang diterapi dengan dalam pengobatan kemoterapi, mendapatkan
kombinasi zink dan probiotik belum banyak antibiotik dan atau anti diare sebelumnya, penderita
dilakukan. Efek probiotik dan zink dalam saluran dan orangtua/wali menolak mengikuti penelitian.
pencernaan hampir sama, yaitu efek imunomodulasi,
pada zink akan terdapat efek yang lain yaitu mempro- Cara kerja
teksi kuman patogen dan mempertahankan integritas Semua anak yang memenuhi kriteria inklusi dan
barier. Penelitian di Israel yang memberikan terapi kriteria eksklusi dilakukan pemeriksaan fisik dan
kombinasi zink dan probiotik pada anak dengan diare laboratorium. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada
akut menemukan adanya penurunan lama diare orangtua atau wali sesuai formulir isian penelitian.
selama 0.6 hari (Shamir, 2005). Di Indonesia belum Kemudian diberikan suplementasi zink dan probiotik
dilaporkan adanya penelitian yang membandingkan pada kelompok eksperimen, sedangkan pada
antara terapi kombinasi zink dan probiotik terhadap kelompok kontrol diberikan probiotik dan plasebo.
probiotik saja pada anak dengan diare akut. Diikuti perkembangan diare setiap hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
apakah ada perbedaan lama diare pada pemberian
kombinasi terapi zink dan probiotik dibandingkan
hanya dengan terapi probiotik saja pada penderita
diare akut.

SUBJEK DAN METODE


Desain penelitian
Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol
dengan randomisasi, untuk mengetahui perbedaan
lama diare pada anak dengan diare akut yang diterapi
dengan kombinasi zink dan probiotik dibandingkan
dengan yang diterapi probiotik saja. Populasi target
pada penelitian ini adalah semua anak yang
menderita diare akut dengan derajat dehidrasi ringan
sampai sedang. Populasi terjangkau pada penelitian Gambar 1. Kerangka penelitian
ini adalah anak berusia lebih dari sama dengan 6 bulan
dan kurang dari sama dengan 2 tahun yang dirawat Alur Penelitian
di ruang perawatan anak Dr. Moewardi Surakarta Setiap pasien yang datang dan dirawat di ruang
antara April 2009 Juli 2009 (Gambar 1).. perawatan anak RSUD Dr. Moewardi ditentukan oleh
Penelitian dilakukan di ruang perawatan anak petugas yaitu residen anak yang bertugas di poliklinik
Bagian/SMF IKA FK UNS RSUD Dr. Moewardi. umum atau di instalasi gawat darurat apakah
Sampel penelitian adalah pasien yang dirawat di memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan darah perifer
bangsal gastroenterologi anak RSUD Dr.Moewardi lengkap dan pemeriksaan feses rutin dilakukan saat
Surakarta dan diambil secara konsekutif (non ran- pasien masuk. Dicatat data pasien meliputi identitas
domized purposive sampling). Kriteria inklusi yang pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
diterapkan meliputi semua anak berusia > 6 bulan frekuensi diare per hari, dan lama diare.

50
MENENG/ BUKTI BARU DARI INDONESIA: PERBEDAAN LAMA DIARE PADA PENDERITA DIARE AKUT

Pada penderita yang datang dengan dehidrasi kan 28.1%), derajat dehidrasi yang terjadi tidak
ringan atau dehidrasi sedang dilakukan rehidrasi memiliki hubungan yang bermakna dengan lama
terlebih dulu sesuai dengan prosedur tetap di sub diare yang terjadi (X2 = 0.64, p = 0.424).
divisi gastroenterologi anak RSUD Dr.Moewardi.
Tatalaksana pasien pada satu kelompok diberikan Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian (data kategorikal)
kombinasi zink dan probiotik sedangkan kelompok
lain diberikan probiotik saja. Semua pasien dan petu-
gas yang memberikan terapi tidak mengetahui jenis
sampel terapi yang diberikan (tersamar ganda).
Kondisi pasien saat keluar dari rumah sakit dan lama
perawatannya juga dicatat.

Analisis data
Data dianalisis dengan program SPSS 16.0. Karak-
teristik dasar subjek (usia, jenis kelamin, dan gejala
klinis) dideskripsikan dalam persentase. Variabel
bebas dideskripsikan dalam nilai kategorikal. Variabel
tergantung dinyatakan dalam nilai kontinu. Pengaruh
variabel bebas terhadap variabel tergantung diuji de-
ngan uji regresi linear. Data dan hasil analisis statistik
ditampilkan dalam teks, tabel dan diagram.
Status gizi subjek penelitian rata-rata adalah gizi
baik dalam kelompok perlakuan maupun kelompok
HASIL-HASIL kontrol. Pada kelompok perlakuan didapatkan subjek
dengan gizi kurang sebesar 21.9% demikian juga de-
Penelitian uji klinis acak terkontrol ini dilakukan ngan status gizi lebih yaitu sebesar 21.9%, sedangkan
selama periode bulan April sampai dengan Juli 2009. gizi baik didapatkan pada 56.2% subjek. Pada kelom-
Didapatkan 64 anak penderita diare akut yang dirawat pok kontrol didapatkan subjek dengan status gizi
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNS/RSUD kurang 18.8%, status gizi baik sebesar 68.8% dang
Dr.Moewardi Surakarta yang memenuhi kriteria yang paling sedikit adalah subjek dengan status gizi
inklusi dan eksklusi penelitian. Karakteristik dasar lebih yaitu 12.5%. Status gizi dalam penelitian ini
subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan la-
Tabel 1 menunjukkan karakteristik data kategori- ma diare pada subjek penelitian (X2= 1.30, p = 0.523).
kal subjek penelitian dimana jenis kelamin laki-laki pada Pada penelitian ini rehidrasi dilakukan dengan
kelompok perlakuan lebih banyak dibanding perempuan pemberian cairan peroral maupun intra vena, pada
yaitu 52.2% dengan 43.3%, sedangkan pada kelompok kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol
kontrol juga didapatkan jenis kelamin laki-laki lebih didapatkan lebih banyak subjek penelitian yang
banyak daripada perempuan yaitu 65.6% dibandingkan menerima cairan per oral maupun intravena daripada
34,4%. Pada penelitian ini hanya subjek yang yang hanya menerima cairan per oral. Pada kelompok
mengalami diare akut dengan derajat dehidrasi ringan perlakuan didapatkan sebanyak 81.2% subjek
dan sedang saja yang diikutsertakan, dimana pada penelitian yang menerima cairan secara intra vena
kelompok perlakuan didapatkan subjek dengan derajat dan sebanyak 18.8% yang tidak menerima cairan
dehidrasi sedang lebih banyak dibandingkan dehidrasi secara intra vena. Pada kelompok kontrol sebanyak
ringan (62.5% dibandingkan 37.5%). 84.4% subjek penelitian menerima cairan intra vena
Demikian juga pada kelompok kontrol yang dan sebesar 15.6% tidak menerima cairan intra vena.
hanya mendapat probiotik dan plasebo didapatkan Pemberian cairan intra vena pada penelitian ini tidak
subjek dengan derajat dehidrasi sedang lebih banyak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik
dibandingkan dehidrasi ringan (71.9% dibanding- terhadap lama diare (X2 = 0.11, p = 0.740).

51
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 1/JANUARI/2009

Tabel 2. Karakteristik umur subjek penelitian (adat kontinu) Gambar 2 menunjukkan boxplot antara lama
diare yang dinyatakan dalam hari dengan status
perlakuan yaitu pemberian kombinasi terapi zink dan
probiotik, pada kelompok probiotik tampak bahwa
lama diare berkisar antara 5 sampai 7 hari dengan
Tabel 2 menunjukkan, rata-rata umur subjek pe- median 6 hari. Pada kelompok zink dan probiotik
nelitian yang mendapatkan terapi zink dan probiotik tampak lama diare berkisar antara 3 hari sampai 4,5
adalah 13.9 bulan sedangkan pada subjek penelitian hari dengan median 4 hari. Sehingga bisa dilihat bah-
yang hanya mendapatkan terapi probiotik rata-rata wa perbedaan lama diare antara kelompok perlakuan
umurnya adalah 13.8 bulan. Dalam hal ini umur dengan kelompok kontrol kurang lebih 2 hari.
subjek penelitian tidak memiliki hubungan yang
bermakna secara statistik antara terapi zink dan pro- PEMBAHASAN
biotik dibanding yang diberikan hanya terapi
probiotik (p = 0.967). Uji klinis terkontrol dengan randomisasi ini menggu-
nakan 64 subjek anak yang dirawat di ruang perawatan
Tabel 3. Hasil analisis regresi linear perbedaan lama diare gastroenterologi anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
yang diterapi dengan zink dan probiotik Data yang didapatkan berasal dari data primer berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui saat
dimulainya diare, adanya dehidrasi, penyebab diare dan
status gizi. Sumber data primer yang lain didapatkan
dari hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan darah
rutin maupun analisis feses.
Tabel 3 menunjukkan hasil analisis regresi linear,
Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu lama diare
bahwa perbedaan lama diare yang terjadi pada kelompok
yang lebih pendek pada subjek penelitian yang
perlakuan dimana subjek penelitian diberikan terapi
diberikan terapi kombinasi zink dan probiotik
kombinasi zink dan probiotik mengalami lama diare
dibandingkan hanya probiotik dengan waktu kurang
yang lebih pendek dibandingkan dengan kelompok
lebih 1.8 hari. Hal ini bisa dilihat dari Tabel 3. Hasil
kontrol yang mendapatkan terapi probiotik dan pla-
penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian
cebo, yaitu sebesar 1.8 hari, dan pemberian kombinasi
yang dilakukan terhadap anak-anak Bangladesh yang
zink dan probiotik untuk penderita diare akut ini
dilakukan oleh Baqui et al. (2002) yaitu lama diare
mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik
menjadi lebih singkat selama 1.2 hari maupun
dimana hal ini ditunjukkan dengan nilai p < 0.001.
penelitian yang dilakukan oleh Roy et al. (1999) yaitu
2 hari. Tetapi pada penelitian yang dilakukan Faruque
et al. (1999) menunjukkan lama diare yang lebih
singkat pada penderita diare akut yang diterapi
dengan zink dengan perbedaan waktu 22 jam.
Pada prinsipnya hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu
didapatkan lama diare yang lebih singkat dengan
penambahan zink pada terapi. Memendeknya lama
diare pada pemberian suplemen zink kemungkinan
karena zink mempengaruhi regenerasi dan fungsi vili
usus, sehingga akan mempengaruhi pembentukan
enzim disakaridase yaitu laktase, sukrose, dan mal-
tase, selain itu zink juga mempengaruhi transport
Gambar 2. Perbedaan mean lama diare menurut status Na dan glukosa, sehingga zink dapat mempengaruhi
pemberian Zinz proses penyembuhan diare (Artana, 2005).

52
MENENG/ BUKTI BARU DARI INDONESIA: PERBEDAAN LAMA DIARE PADA PENDERITA DIARE AKUT

Pada Tabel 1 menunjukkan perbandingan jenis yang bermakna secara statistik dengan lama diare.
kelamin laki-laki daripada perempuan di kelompok Pada penelitian Sazawal et al. (1995) status gizi dinilai
perlakuan adalah 18/14 (1.3/1) sedangkan pada dengan z score, dengan parameter berat badan terha-
kelompok kontrol adalah 21/11 (1,9/1). Setelah dap umur dan tinggi badan terhadap umur. Demi-
dilakukan analisis statistik diketahui bahwa jenis kian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
kelamin tidak mempengaruhi lama diare pada anak. Bhutta et al. (1999) dimana parameter yang diguna-
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan kan adalah berat badan terhadap umur, tinggi badan
oleh Roy et al.(2000) yang menunjukkan jumlah terhadap umur dan berat badan terhadap tinggi ba-
subjek laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan. Dari penelitian yang dilakukan tahun 2000
tetapi jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang oleh Roy et al., penilaian status gizi berdasarkan grafik
bermakna dengan lama diare pada anak. NCHS, dengan parameter berat badan terhadap
Pada tabel 1 juga menunjukkan derajat dehidrasi umur.
yang dibagi menjadi dua derajat yaitu ringan dan Subjek penelitian mendapatkan rehidrasi secara
sedang. Pada kelompok perlakuan sebanyak 12 anak oral, sedangkan cairan pemeliharaannya ada yang
(37,5%) mengalami dehidrasi ringan dan 20 anak diberikan dengan oral maupun ditambahkan dengan
(62,5%)mengalami dehidrasi sedang, sedangkan cairan intravena. Pada kelompok perlakuan didapat-
pada kelompok kontrol sebanyak 9 anak (28.1%) kan bahwa 6 anak (18.8%) tidak mendapatkan cairan
mengalami dehidrasi ringan dan sebanyak 23anak intravena dan 26 anak (81.2%) mendapatkan cairan
(71.9%) mengalami dehidrasi sedang. Setelah intravena, sedangkan pada kelompok kontrol didapat-
dianalisis secara statistik derajat dehidrasi yang terjadi kan 5 anak (15.6%) tidak mendapatkan cairan
tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan intravena dan sebanyak 27 anak (84.4%) mendapat-
lama diare pada anak. kan cairan intravena. Setelah dilakukan analisis secara
Derajat dehidrasi yang ditentukan dalam pene- statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna
litian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan secara statistik antara pemberian cairan intravena
oleh Bhutta et al. (1999) derajat dehidrasi dibagi dengan memendeknya lama diare.
menjadi 4 yaitu tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, Subjek penelitian yang termasuk adalah anak
dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Sedangkan pa- dengan kisaran usia antara 6 bulan sampai dengan
da penelitian yang dilakukan oleh Roy et al. (2000), 24 bulan. Pada Tabel 2 dalam kelompok perlakuan
dimana pada penelitian tersebut derajat dehidrasi didapatkan rata-rata usia subjek penelitian adalah
dibagi 2 yaitu dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. 13.9 bulan, dan pada kelompok kontrol didapatkan
Pada penelitian tersebut juga memperlihatkan bahwa usia rata-rata adalah 13.8 bulan. Tidak ada hubungan
derajat dehidrasi tidak mempunyai hubungan yang yang bermakna secara statistik antara umur dan lama
bermakna secara statistik terhadap lama diare. diare pada anak dengan p = 0.967. Pada penelitian
Penelitian ini juga melakukan analisis statistik tahun 2000 oleh Roy et al. juga menyatakan tidak
mengenai hubungan status gizi dengan lama diare. ada hubungan yang bermakna anatara umur dengan
Status gizi ditentukan berdasarkan klinis dan lama diare pada anak (p=0.790). Sazawal et al. (1995)
antropometri, parameter yang digunakan adalah BB/ mengikutsertakan anak umur 6 bulan sampai dengan
TB sesuai dengan grafik WHO Anthropometry 35 bulan sebagai subjek penelitian.
2005. Status gizi pada penelitian ini dibagi 3 yaitu Demikian juga Strand et al. (2002) mengambil
gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih, pada kelompok anak umur 6 bulan sampai dengan 35 bulan sebagai
perlakuan didapatkan 7 anak (21.9%) dengan gizi subjek penelitian. Bhutta et al. (1999) mengikut-
kurang, 18 anak (56.2%) dengan status gizi baik, sertakan anak umur 6 bulan sampai dengan 36 bulan.
dan 7 anak (21.9%) dengan gizi lebih. Ketiga penelitian tersebut berbeda dengan beberapa
Pada kelompok kontrol terdapat 6 anak (18.8%) penelitian yang lain dimana pada penelitian yang
dengan gizi kurang, 22 anak (68.8%) dengan gizi dilakukan oleh Baqui et al.(2002) mengikusertakan
baik, dan 4 anak (12.5%) dengan gizi lebih. Status anak mulai umur 3 bulan sampai 59 bulan, demikian
gizi pada penelitian ini tidak mempunyai hubungan juga dengan penelitian oleh Trivedia SS (2008)

53
JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 1/JANUARI/2009

mengikutsertakan anak umur 6 bulan sampai dengan mikroorganisme yang merugikan tubuh (Hsia,
59 bulan. Penelitian yang kami lakukan mengambil 2008).
subjek penelitian yang berusia 6 bulan sampai de- Pada diagram boxplot tampak adanya perbedaan
ngan 24 bulan untuk menyingkirkan penyebab diare lama diare pada kelompok perlakuan dengan
akut selain karena rotavirus. kelompok kontrol. Dimana kelompok perlakuan rata-
Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian yang telah rata lama diarenya adalah 4 hari sedangkan pada
dianalisis dengan regresi linear dimana tampak bahwa kelompok kontrol rata-rata lama diarenya adalah 6
dengan pemberian kombinasi terapi zink dan probio- hari. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kom-
tik dapat memperpendek lama diare sebesar 1.8 hari binasi terapi zink dan probiotik dapat memperpendek
dibandingkan dengan pada kelompok kontrol yang lama diare selama kurang lebih 2 hari dibandingkan
hanya mendapat probiotik dan plasebo. Hasil peneli- dengan yang diberikan terapi probiotik saja.
tian tersebut secara statistik bermakna (p<0.001). Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu meng-
Sehingga bisa disimpulkan bahwa pemberian zink gunakan terlalu banyak metode untuk mengurangi
dan probiotik pada penderita diare akut dapat mem- pengaruh variabel perancu, yaitu randomisasi dan
perpendek lama diare, hal ini sesuai dengan peneliti- restriksi, dimana seharusnya bisa dilakukan salah satu
an-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, metode saja. Dengan randomisasi, variabel perancu
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh akan terdistribusi dengan merata antara kedua
Faruque et al. (1999) yang menunjukkan lama diare kelompok penelitian. Kelemahan yang lain, penelitian
berkurang sebanyak 22 jam dengan pemberian zink. ini tidak mengamati perubahan frekuensi diare yang
Roy et al. (1999) juga menemukan pemendekan terjadi sebelum diberikan terapi dan sesudah
lama diare pada kelompok yang diberikan terapi zink diberikan terapi. Untuk pengamatan yang lebih teliti
sebanyak 2 hari, demikian juga penelitian yang bisa dilakukan evaluasi frekuensi diare, bentuk feses,
dilakukan oleh Baqui et al.(2006) menunjukkan dan lama diare berdasarkan satuan jam bukan hari.
penurunan lama diare sebanyak 2,5 hari. Penurunan Penelitian ini menyimpulkan, pemberian kombi-
lama diare pada kelompok yang diterapi dengan nasi terapi zink dan probiotik menurunkan lama diare
kombinasi zink dan probiotik menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 1.8 hari (b= -1,8; 95%CI -1,3 sd -
efek zink dapat bekerja secara sinergi dengan efek 2.3). Rata-rata lama diare pada kelompok perlakuan
probiotik, meskipun mekanisme kerja zink secara adalah 4 hari sedangkan pada kelompok kontrol
pasti dalam memperbaiki diare belum diketahui adalah 6 hari. Kombinasi zink dan probiotik dapat
tetapi diperkirakan karena zink dapat membantu dipilih sebagai terapi pada diare akut disamping
pertumbuhan sel dan sebagai antioksidan (Soebagyo, pemberian cairan rehidrasi oral seperti yang telah
2008; Walker, 2004), dengan kata lain zink dapat direkomendasikan oleh WHO (2005).
melindungi membran sel terhadap kerusakan karena
oksidasi (Lukacik M, 2008), selain itu permeabilitas
usus pada diare akut dan persisten juga dapat DAFTAR PUSTAKA
diperbaiki dengan pemberian zink (Roy, 1992).
Artana WD. (2005). Peran suplementasi mineral
Mekanisme kerja probiotik yang dapat memban- mikro seng terhadap kesembuhan diare. Dalam:
tu mempercepat penyembuhan diare secara pasti juga Sari Pediatri, hal. 15-18
belum dapat diketahui, tetapi diperkirakan adanya
Baqui A H, Black RE, Arifeen SE, et al. (2002). Ef-
mekanisme kompetitif antara probiotik dengan bak-
fect of zinc supplementation started during di-
teria yang merugikan, dikatakan pula bahwa
arrhea on morbidity and mortality in Bangladeshi
kemungkinan probiotik dapat mencegah terjadinya
children: community randomised trial. BMJ.
perlekatan antara mikroorganisme yang merugikan
325: 1-7.
dengan dinding usus. Selain itu probiotik diperkira-
kan memproduksi substansi yang dapat mencegah Bhutta Z A, Nizami S Q, Isani Z (1999). Zinc supple-
terjadinya infeksi dan memperbanyak mukus yang mentation in malnourished children with per-
berfungsi sebagai barier atau pertahanan terhadap sistent diarrhea in Pakistan. Pediatrics; Vol 103:
1-9.

54
MENENG/ BUKTI BARU DARI INDONESIA: PERBEDAAN LAMA DIARE PADA PENDERITA DIARE AKUT

Faruque AS, Mahalanabis D, Haque S S, Fuchs G J, and zinc for the treatment of mild diarrheal ill-
Habte D (1999). Double-blind, randomized, ness in children younger than one year of age.
controlled trial of zinc or vitamin A supplemen- Journal of the American College of Nutri-
tation in young children with acute diarrhoea. tion ;24(5);370-5.
Acta paediatrica. 88(2),154-60. Soebagyo B (2008). Diare akut. Dalam : Diare akut
Hsia K (2008). Are probiotics more hype than they pada anak. Surakarta: Martuti S. hal. 1-12.
are help? Drugdigest.org: 1-9 Strand T A (2002). Effectiveness and efficacy of zinc
Lukacik M, Thomas RL, Aranda JV (2008). A meta- for the treatment of acute diarrhea in young
analysis of the effects of oral zinc in the treat- children. Pediatrics; 109: 898-903
ment of acute and persistent diarrhea. Pediat- Trivedia SS, Chudasamab RK, Patela N. (2008). Ef-
rics;121;326-336. fect of zinc supplementation in children with
Roy SK, Behrens RH, Haider R, et al (1992). Im- acute diarrhea: randomized double blind con-
pact of zinc supplementation on intestinal per- trolled trial. Gastroenterology Research, ; 2:168-
meability in Bangladeshi children with acute 174.
diarrhea and persisten diarrhea syndrome. J Walker C, Black RE (2004). Zinc and the risk for
Pediatr Gastroenterology Nutr; 15; 289-96. infectious disease. Annual review of nutrition ;
Sazawal S (1995). Zinc supplementation in young 24; 255-75
children with acute diarrhea in india. N Engl J WHO (2005). WHO anthropometry. http://www.
Med; 333 : 839-44 who.int/childgrowth/s. Diakses 7 Februari
Shamir R, Makhoul IR, Etzioni A, Shehadeh N 2009.
(2005). Evaluation of a diet containing probiotics

55

Вам также может понравиться