Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
1. HANDOKO M. PRAYITNO
2. HUBAIDILLAH
3. MOCH. LUTFI ISNAINI
4. VERA YUNITA DEWI
A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Pasien dan Keluarga yang dirawat di ruang 13 acut.
2. Ruangan
a. Penyuluhan dilakukan di Ruang 13
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : terang
3. Penyuluh
Fasilitator adalah mahasiswa Praktek di ruang 13.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendengarkan penyuluhan Fraktur femur dan penanganannya yang
diberikan mahasiswa kesehatan, diharapkan keluarga pasien dan pasien mengerti
pengertian Fraktur femur dan penanganannya.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 X 40 menit diharapkan dapat:
a. Peserta dapat mengetahui pengetian dari fraktur
b. Peserta dapat mengetahui klasifikasi fraktur
c. Peserta dapat memahami penyebab dari fraktur
d. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala dari fraktur
e. Peserta dapat mengetahui penanganan fraktur
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 13
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota
gerakan atas dan anggota gerak bawah serta dapat mendemonstrasikan latihan aktif
anggota gerak atas dan latihan aktif anggota gerak bawah.
G. KEGIATAN PENYULUHAN
III. ETIOLOGI
1. Trauma langsung
Yaitu apabila fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat
ruda paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang).
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X.Ray dilakukan untuk melihat bentuk patahan atau keadaan tulang yang
cedera.
2. Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans
3. Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
4. CCT kalau banyak kerusakan otot.
5. Pemeriksaan Darah Lengkap
Lekosit turun/meningkat, Eritrosit dan Albumin turun, Hb, hematokrit
sering rendah akibat perdarahan, Laju Endap Darah (LED) meningkat bila
kerusakan jaringan lunak sangat luas, Pada masa penyembuhan Ca
meningkat di dalam darah, traumaa otot meningkatkan beban kreatinin
untuk ginjal. Profil koagulasi: perubahan dapat terjadi pada kehilangan
darah, transfusi multiple, atau cederah hati.
4. Stadium Empat-Konsolidasi
Bila aktivitas osteoclast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang
berubah menjadi lamellar. Ini adalah proses yang lambat dan mungkin
perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang
normal.
2. Fiksasi Eksterna
Bila fraktur yang dirawat dengan traksi stabil dan massa kalus
terlihat pada pemeriksaan radiologis, yang biasanya pada minggu ke
enam, cast brace dapat dipasang. Fraktur dengan intramedullary
nail yang tidak memberi fiksasi yang rigid juga cocok untuk
tindakan ini.
Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3.
EGC. Jakarta
Carpenito, LJ. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Ircham Machfoedz, 2007. Pertolongan Pertama di Rumah, di Tempat Kerja,
atau di Perjalanan. Yogyakarta: Fitramaya
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC)
Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smeltzer, S.C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta