Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2
EMS
( Engine Management System )
Sensor Actuator
Sensor Actuator
ECU mesin
Fungsi lain
Fail-safe
Diagnosis Fungsi lain
& backup
Sejarah EMS/ TCCS
VG
PIM
ECU
KNK Sensor Manifold
pressure
G
IGT Ignition coil
IGF with igniter Sensor posisi camshaft
THW
NE OX1A
Sensor oksigen
No.1 Knocking Sensor
Water
temperature sensor
sensor posisi camshaft
(1/1)
ESA ( Electronic Spark Advance )
Constant IGT
voltage
circuit Drive
G circuit
Micro-
processor Sinyal IGF
generation
NE circuit
IGF
Spark plug
ETCS-i digunakan, menghasilkan kontrol throttle yang baik pada semua range
operasi.
Kabel akselerator sudah tidak digunakan lagi, dan digantikan dengan sensor
posisi pedal akselerator pada
pedal akselerator.
Pada throttle body konvensional, sudut buka throttle valve ditentukan secara
beragam dengan
menghitung upaya pedal akselerator. Sebaliknya ETCS-i menggunakan ECU
mesin untuk menghitung
sudut buka throttle yang optimal yang sesuai untuk masing--masing kondisi
pengendaraan dan
menggunakan motor kontrol throttle untuk sudut buka.
ETCS-i mengontrol sistem ISC (Idle Speed Control).
Dalam hal kondisi abnormal, sistem ini mentransfer ke mode fail-safe
ETCS-i
( Electronic Throttle Cable intelegent )
ETCS-i
( Electronic Throttle Cable intelegent )
ETCS-i
( Electronic Throttle Cable intelegent )
24
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent
Deskripsi )
Sistem ini mengontrol valve timing dengan menggeser rotasi
intake camshaft dalam kisaran 40 dari sudut crankshaft
untuk mendapatkan valve timing yang optimal sesuai dengan
kondisi mesin berdasarkan sinyal dari sensor.
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent )
26
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent
Konstruksi
)
Camshaft timing oil control valve
27
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent )
Cara Kerja
Maju ( Advance )
28
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent )
Cara Kerja
Mundur ( Retard )
29
VVT-i
( Variable Valve Timing intelegent )
Cara Kerja
Tahan ( Hold )
30
Dual VVT-i
Deskripsi
VVT-i diadopsi untuk camshaft intake dan exhaust
31
ISC ( Idle Speed Control )
ISC ( Idle Speed Control )
ISC ( Idle Speed Control )
ISC ( Idle Speed Control )
Fuel Pump Control
Kontrol Pompa Bahan bakar
3. Sistem shut-off
pompa bahan bakar :
1) Saat airbag
mengembang
udara ambien
Flange
Platinum
Zirconia element
Platinum
Exhaust gas
Lapisan
pelindung
rasio udara-bahan bakar ECU
1 teoritikal
Output voltage (V)
0.45V 5V
Tak ada udara Bnyak udara OX
ke dalam gas ke dalam gas
buangan buangan sensor R
oksigen
E1
0
Lebih Lebih
kaya kurus
rasio udara-bahan bakar (1/1)
Heated Oxygen Sensor
Heater Control
A/F & O2 SENSOR SIGNAL CHARACTRISTIC
Heated Oxygen Sensor
Heater Control
sensor output
3.3V
Oxygen
sensor
sensor
oksigen
rasio
udara-
bahan 3.0V
2.2 0.1 AF
11 19 bakar
14.7
rasio udara-bahan bakar
Output characteristics
High
(rich)
OX sensor
output
Rendah
(sedikit) akselerasi deselerasi
Tinggi keras keras
(sedikit)
A/F sensor
data
Lebih
rendah
(kaya)
Sistem Control AC
+B
relay
kopeling A/C
magnet SW
Berbagai
A/C amplifier sensor
ACT
A/C Berbagai
ECU mesin
sensor
kopeling
magnet
relay
kopeling
magnet
ACMG
Berbagai
ECU mesin sensor
A/C
A/C control A/C
assembly SW
kopeling
magnet
Berbagai sensor
Diagnosis
Sensors
MIL
(Malfunction Indicator Lamp)
Diagnosis
circuit
ECU
DLC3
2
THW
1
Normal Model
Voltase baterai diberikan tiap saat
Level Deteksi
ECU
Mendeteksi ketika rangkaian EFI
fuse BATT
terbuka atau pendek terjadi
terus menerus selama 500 ms Ignition +B1
dalam rangkaian THW switch
+B
Relay
utama
Baterai
E1
Cek Mode
Detection level
Fungsi fail-safe
Nama
Rangkaian dengan sinyal sinyal Fungsi fail-safe
abnormal
Rangkaian sinyal konfirmasi Injeksi bahan bakar dihentikan
ignition IGF
Rangkaian sinyal sensor Manifold Durasi injeksi bahan bakar dan ignition timing
pressure PIM dipasang atau disirkulasikan oleh VTA bukaan
throttle dan kecepatan mesin.
Fungsi Back Up
STA IDL Durasi injeksi bahan bakar Waktu ignition
ON
20.0 ms
OFF
OFF 6.0 ms
400 rpm
OFF 1st fault
Gagal
Hysteresis
ON
ON
200 rpm MIL
OFF
5 detik
MIL Kembali ke
ON normal
(untuk CARB
OBDII and EURO OFF
OBD)
After 3 driving cycles
Diagnosa
Siklus
1. Deteksi satu siklus 1 mengemudi
#1
berkendara MIL-ON
1st fault
Gagal
MIL ON
DTC
memory
Freeze
frame data
Siklus
2
#1 #2 mengemudi
MIL ON
DTC
memory
Freeze
frame data
(1/1)