Вы находитесь на странице: 1из 61

Hal-Hal yang dibutuhkan untuk usaha bengkel motor

Membuka usaha bengkel motor membutuhkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
kelangsungan dan keberhasilan bisnis bengkel tersebut. Banyak hal-hal yang perlu diperhatikan
mulai dari manajemen bengkel, stock sparepart motor, sumber daya manusia, dll. Sebelum membuka
usaha bengkel motor, ada baiknya anda melihat hal-hal yang dibutuhkan dan untuk membuka usaha
bengkel motor berikut ini.

1. Manajemen keuangan yang terdiri dari: permodalan.

2. Manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari: kejujuran, kepercayaan, motivasi, disiplin
dan kerja keras, dan keahlian.

3. Manajemen pemasaran yang terdiri dari: kemampuan menjaring konsumen atau promosi.

4. Manajemen operasional yang terdiri dari : ketepatan mendeteksi kerusahan mesin,


pemeliharaan dan perawatan bengkel, pengawasan yang baik dari pihak manajemen, dan kondisi
bengkel yang baik.

Hasil survey lapangan menunjukkan bahwa komponen-komponen aspek manajemen pemasaran dan
manajemen SDM merupakan faktor utama dalam keberhasilan bisnis bengkel motor. Dengan
demikian, kualitas jasa layanan yang diberikan kepada konsumen harus mendapatkan perhatian
khusus pada jasa bengkel motor. Hasil survey lapangan tersebut sesuai dengan pendapat Phillip
Kotler dalam bukunya yang berjudul Marketing Management yang menyatakan bahwa . cara
utama untuk membedakan perusahaan jasa adalah dengan memberikan kualitas yang lebih tinggi
secara konsisten.

Untuk menjaga konsistensi kualitas jasa layanan, beberapa hal yang harus mendapat perhatian
adalah sebagai berikut:

Responsif, yaitu membantu pelanggan dengan cepat dan tepat. Hal tersebut memerlukan kerja keras
dari seluruh pihak yang terlibat.

Kehandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa layanan yang dijanjikan dengan tepat dan
terpercaya.

Keyakinan, yaitu sikap saling percaya dalan menangani konsumen secara bijaksana sehingga timbul
rasa kepercayaan dan keyakinan.

Empati, yaitu kepedulian dan memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.

Wujud, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan dan SDM.

Mengacu pada pendapat Kotler, hampir seluruh komponen tersebut di atas merupakan faktor utama
keberhasilan bisnis waralaba bengkel motor. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil survey
lapangan yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran (30 persen responden) merupakan faktor
keberhasilan yang paling berpengaruh terhadap franchise bengkel motor. Ketepatan mendeteksi
kerusakan mesin serta kondisi bengkel yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kehandalan
sumber daya teknisi bengkel motor tersebut.

Aspek manajemen sumber daya manusia (30 persen responden) merupakan faktor kedua yang
mempengaruhi keberhasilan usaha. Selain aspek pemasaran, aspek manusia juga harus diperhatikan.
Tingkat kejujuran merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada usaha bengkel motor.
Tingkat kejujuran montir akan berpengaruh secara langsung terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan karena montir merupakan ujung tombak dari perusahaan yang berhubungan secara
langsung dengan motor/peralatan konsumen. Tanpa adanya kejujuran montir kemungkinan besar
akan mengganti suku cadang yang masih bagus dengan suku cadang kurang bagus.

Sikap saling percaya antara pengusaha waralaba bengkel motor dengan montir juga merupakan hal
yang cukup penting, karena apabila pengusaha jasa bengkel motor memberikan kepercayaan maka
montir yang bersangkutan juga akan berusaha untuk tidak melanggar kepercayaan tersebut. Begitu
juga sebaliknya, apabila ada kesan pengusaha jasa bengkel motor tidak sepenuhnya memberikan
kepercayaan maka montir yang bersangkutan juga akan menyalahgunakan kepercayaan tersebut.
Adanya sikap saling pengertian antara pemilik perusahaan dan karyawan sangat penting, karena hal
tersebut akan mempermudah pekerjaan serta meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen
untuk menggunakan jasa layanan yang diberikan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Motivasi, kerja keras, dan disiplin merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pengusahaan jasa bengkel motor. Motivasi karyawan yang tinggi mampu mendorong karyawan yang
bersangkutan untuk disiplin dan mau bekerja keras dalam mengerjakan setiap pekerjaan yang
ditugaskan oleh perusahaan. Faktor disiplin dan kerja keras tersebut akan berpengaruh secara
langsung terhadap kecepatan dan kualitas pelayanan karyawan (terutama montir) terhadap
kendaraan konsumen. Pemberian kompensasi berupa komisi dan bonus kepada karyawan dirasakan
dapat mempengaruhi terciptanya motivasi dan loyalitas karyawan.

Aspek manajemen operasional (24 persen responden) merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi
keberhasilan usaha. Berdasarkan hasil survey lapangan, komponen aspek manajemen operasi yang
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengusahaan jasa bengkel motor adalah sistem operasi
jasa yang digunakan oleh bengkel tersebut. Aspek manajemen keuangan (11 persen responden),
khususnya permodalan, juga berpengaruh terhadap pengusahaan jasa bengkel motor. Beberapa
perusahaan jasa bengkel motor yang tergolong besar memiliki kemampuan permodalan yang kuat
untuk menjaga kelangsungan usaha jasa bengkel motor yang perlu permodalan yang relatif besar.

Berdasarkan hasil survey lapangan, faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan sektor jasa
bengkel motor adalah kebijakan pemerintah (5 persen responden). Salah satu kebijakan pemerintah
yang sangat berpengaruh sekali terhadap kelangsungan sektor jasa bengkel motor adalah kebijakan
mengenai penentuan harga suku cadang.
Tips membuka usaha bengkel motor untuk
pemula
Mengingat penjualan sepeda motor yang semakin meningkat, maka usaha membuka bengkel motor,
toko sparepart dan toko accessories motor, dapat menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi.

Karena hal tersebut diatas, otomotiftools.com ingin memberikan beberapa panduan untuk membuka
usaha bengkel motor bagi pemula.

Tahap pertama yang harus diperhatikan adalah LOKASI, MARKET & KOMPETITOR.

Secara umum lokasi untuk membuka semua jenis usaha adalah sangat penting dan harus
diperhatikan, demikian juga untuk membuka usaha sebuah bengkel motor.
Lokasi yang bagus biasanya dalam area jangkauan market ( sekitar radius 1km ) terdapat banyak
sepeda motor, seperti pemukiman penduduk, perumahan, perkantoran, pabrik, pusat keramaian, dsb.

Setelah menentukan lokasi, kita dapat memilih sasaran market / calon pelanggan, bengkel motor
dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Bengkel resmi
2. Bengkel umum
3. Bengkel tune up
Untuk membuka Bengkel resmi, keterangan lebih lanjut dapat menghubungi kantor service center
merk yang diinginkan, biasanya akan diminta syarat-syarat tertentu tergantung perusahaan pemberi
lisensi.

Sasaran market bengkel umum adalah pengguna motor biasa, yang memperlukan service standar,
penggantian sparepart dan perbaikan kecil.

Bengkel tune up, bengkel ini spesialis merubah motor menjadi tidak standar, biasa memenuhi
permintaan pelanggan untuk merubah kecepatan/akselerasi motor, memiliki sasaran market yang lebih
sempit, untuk market ini biasa lokasi tidak menentukan, karena pelanggan biasa didapat dari promosi
mulut ke mulut.

Selain hal diatas, perlu dipertimbangkan juga tentang persaingan usaha, yaitu kompetitor atau bengkel
yang sudah ada di sekitar lokasi rencana investor membuka bengkel. Jadi investor harus mempunyai
visi dan misi untuk berebut pelanggan dengan kompetitor.

Tahap kedua yang harus dipersiapkan untuk membuka usaha bengkel adalah TEKNISI dan
MANAJEMEN BENGKEL.

Setelah mencermati tahap pertama diatas, investor harus menentukan kualitas teknisi, karena ibarat
rumah makan, teknisi adalah koki, jadi kualitas teknisi akan juga dapat menentukan masa depan
usaha bengkel.

Manajemen bengkel dalam pengertian yang luas adalah menentukan pelayanan dan kenyamanan
pelanggan, kerapian bengkel, administrasi bengkel, dsb.
Hal ini perlu dipersiapkan, terutama untuk administrasi keuangan bengkel, yaitu tentang menentukan
biaya jasa yang akan dikenakan untuk pelanggan, perkiraan target pemasukan, sistem gaji, dsb.
Sehingga anggaran dan target investasi / waktu modal kembali dapat diperhitungkan.

Tahap ketiga adalah menentukan PERALATAN & PERLENGKAPAN KERJA.

Tahap ini yang paling sering dibicarakan dan dipertanyakan, tetapi oleh otomotiftools.com hal ini
dijadikan tahap yang paling akhir, karena untuk suatu investasi, yang paling penting adalah pada tahap
pertama dan kedua.
Mengingat saat ini banyak sekali pilihan jenis, merk dan kualitas peralatan disarankan bagi investor
pemula yang akan membuat usaha bengkel untuk memilih peralatan basic/standar terlebih dahulu.

Untuk mengetahui peralatan dan perlengkapan kerja lebih rinci, dapat


menghubungi otomotiftools.com

Bilamana dikemudian hari investasi dinilai berhasil, baru melakukan penambahan/penggantian


peralatan yang sudah dimiliki. Sehingga dapat menghemat angaran untuk peralatan bengkel.

Demikian panduan untuk membuka usaha bengkel motor bagi pemula, harap maklum bila masih ada
kekurangan, semoga bermanfaat.

SALAM OTOMOTIF !!

TIPS MEMILIH PERALATAN UNTUK MEMBUAT


BENGKEL MOTOR
Banyak pertanyaan tentang tools/alat yang harus disiapkan untuk persiapan bengkel baru, semoga
ulasan ini dapat bermanfaat.

Bagi yang baru berusaha membangun sebuah bengkel motor, persiapkan tools/alat untuk bengkel
adalah salah satu modal utama, selain tempat atau lokasi bengkel.
Maka tahapan pemilihan tools diusahakan dapat efisien dan efektif sesuai dengan budget modal awal.

Dalam mempersiapkan peralatan untuk bengkel motor, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu :

A. Kelompok peralatan basic/standar


B. Kelompok special tools
C. Kelompok pelengkap

Untuk kelompok peralatan basic/standar, adalah peralatan yg harus dimiliki oleh sebuah bengkel,
setelah itu baru menyusul kelompok special tools, dan yang terakhir boleh dilengkapi boleh tidak
adalah kelompok pelengkap, kelompok ini bisa juga disebut sebagai accessories bengkel.

Selain memilih tools, tidak kalah penting juga menentukan jumlah, ukuran, merk dan kualitas apa yang
harus dipilih, hal ini sangat mempengaruhi budget modal awal, maka diharapkan pengusaha bengkel
baru dapat menggunakan budget modal awal dengan bijak.

Uraian dari kelompok diatas adalah :

A. Kelompok peralatan basic/standar


1. Air Compressor
2. Selang air compressor
3. Air duster
4. Tire inflating gun
5. Kunci socket set
6. Kunci pas set (open end wrench)
7. Kunci ring set (double ring wrench)
8. Kunci ring pas set (combination wrench)
9. Kunci inggris (adjustable wrech)
10. Kunci tutup klep
11. Kunci penahan klep
12. Tang kombinasi
13. Tang lancip
14. Tang potong
15. Tang buaya
16. Tang snap ring
17. Kunci socket set
18. Kunci sock T
19. Obeng set
20. Obeng ketok set
21. Kunci L hexagonal set (hexagonal key)
22. Kunci L tork
23. Fuller set
24. Palu
25. Gergaji tangan
26. Kikir besi
B. Kelompok special tools
1. Ragum meja
2. Bor tangan
3. Gerinda tangan
4. Gerinda duduk
5. Bor duduk
6. Treker magnet
7. Treker bearing
8. Treker klep
9. Treker potong rantai
10. Kunci mur kopling matic
11. Alat buka ban
12. Alat penahan magnet
13. Alat penahan per kopling (clutch spring compressor)
14. Alat pembuka mur kopling
15. Alat penahan kopling ganda
16. Alat penahan kopling (clutch center holder)
17. Alat pengukur kompresi
18. Charge accu
19. Test pen DC
20. Multi meter
21. Jangka sorong
C. Kelompok pelengkap
1. Bike lift
2. Tools drawer / tools box
3. Hose reel
4. Air screwdriver
5. Air impact wrench
6. Air micro grinder
Sekali lagi, sangat penting menentukan jumlah, ukuran, merk dan kualitas apa yang harus dipilih
karena belakangan ini sangat banyak merk dan kualitas tools yang beredar di pasaran, hal ini sangat
menguntungkan konsumen karena semakin banyak pilihan, hanya konsumen diharap dapat lebih teliti
dan bijak dalam memilih tools.

Untuk keterangan lebih rinci dapat menghubungi otomotiftools.com

sumber

TIPS MEMBUKA USAHA BENGKEL MOTOR UNTUK


PEMULA
Cara Membuat Proposal Bisnis, Sebuah proposal bisnis adalah cara bertanya entitas lain jika ingin membantu Anda dengan
usaha bisnis. Tujuan utama dari proposal bisnis adalah untuk membangun hubungan dengan seseorang untuk mendapatkan
sesuatu dicapai dalam bisnis. Sebuah proposal bisnis kemitraan.
Cara Membuat Proposal Bisnis
1. Tulis ringkasan dua sampai tiga kalimat dari proposal Anda. Didalam Cara Membuat Proposal Bisnis Ini harus ringkas
dan rinci. Dapatkan langsung ke titik dalam apa tujuan Anda. Mempresentasikan ide dengan jelas dan efektif.
2. Cara Membuat Proposal Bisnis bisa menggunakan gambar dan visual lainnya untuk membantu presentasi Anda.
Grafik dapat meningkatkan ide Anda. Gambar akan menarik perhatian seseorang ketika mereka mampu membayangkan
kesepakatan bisnis.
3. Cara Membuat Proposal Bisnis dengan menjawab setiap pertanyaan yang Anda pikir mungkin timbul. Rencana ke
depan dan mempertimbangkan pertanyaan yang lain mungkin Anda miliki tentang proposal Anda. Jawaban mereka dalam
dokumen.
4. Mengoreksi proposal Anda. Menghilangkan semua kesalahan dalam salinan akhir. Gunakan spell check, dan evaluasi
atas usul apapun yang Anda mungkin telah terjawab.
5. Cetak proposal Anda, Cara Membuat Proposal Bisnis lebih baik mencetak pada kertas bond. Ini akan lebih
mengesankan daripada menggunakan kertas biasa. Tujuan Anda adalah untuk mengesankan. Cara Membuat Proposal
Bisnis Ini juga merupakan ide yang baik untuk menggunakan perusahaan percetakan lokal dan memiliki proposal bisnis
terikat dengan dukungan yang solid. Ini tidak akan dikenakan biaya banyak uang tetapi akan memungkinkan Anda untuk
meninggalkan kesan profesional.

Baca sumber lengkapnya di: http://cara-membuat.net/cara-membuat-proposal-bisnis#ixzz228k6ITF3

Studi kelayakan bisnis merupakan langkah awal dan wajib dilakukan setiap orang yang akan memulai sebuah
bisnis, pengertian studi kelayakan bisnis adalah sebuah penelitian mendalam tentang bisnis yang akan dijalani yang
menyangkut banyak aspek yaitu aspek hukum, sosial budaya, manajemen keuangan, teknis operasional dan teknologi sampai
dengan pemasaran
Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut maka hasil Studi kelayakan bisnis akan digunakan sebagi acuan atau strategi
apakah bisnis tersebut layak dilanjutkan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Banyak contoh studi kelayakan bisnis
diantaranya adalah studi kelayakan bisnis restaurant, studi kelayakan bisnis hotel dll, maka dalam membangun strategi bisnis
perlu diperhatikan dengan benar

Di dalam membuat makalah studi kelayakan bisnis atau membangun suatu bisnis perlu memperhatikan Aspek aspek
penting yang terdiri dari :

1. Aspek hukum dan administrasi


yaitu suatu aspek yang terkait dengan aspek legal yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan =
i) Izin lokasi
ii) Izin usaha yang meliputi :
Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
SIUP setempat
Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut,
maka aspek ini termasuk bagian dari Studi kelayakan bisnis
a. Dari sisi budaya = yaitu mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat,
kebiasaan adat setempat.
b. Dari sudut ekonomi = yaitu Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat.
Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja
setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial = yaitu Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar,
adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat. Maka untuk mendapatkan itu
semua dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak
dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
3. Aspek pasar dan pemasaran
yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek
tersebut
- Studi kelayakan bisnis dengan melihat Potensi pasar
- Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
- Daya beli, yaitu kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi
konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
- Pemasaran, yaitu menyangkut tentang strategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial, peluang pasar atau
seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan
kapasitas produksi, layout, dan pemilihan teknologi yang sesuai. hal ini sangat penting di dalam aspek studi kelayakan bisnis
5. Aspek manajemen
yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan
yaitu suatu aspek penting untuk studi kelayakan bisnis yang berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan

Baca sumber lengkapnya di: http://cara-membuat.net/studi-kelayakan-bisnis#ixzz228kar7K9

Dalam pembuatan sebuah Proposal Usaha Roti Bakar seringkali banyak yang terjebak tanpa memperhatikan aspek analisa
usaha yang akan dibuatnya, untuk itu dalam Contoh Proposal Usaha Roti Bakar ini penekannya akan lebih banyak pada analisa
kelayakan usahanya. Silahkan dipelajari lebih detail dari contoh berikut ini apabila anda ingin membuat Proposal Usaha Roti
Bakar
A. Profil Usaha Roti Bakar
Masyarakat saat ini sudah mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan. Zaman dahulu orang dalam membeli
makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, terutama bagi kalangan masyarakat menengah kebawah,
hal inilah yang menjadi prioritas utama bagi masyarakat dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan
kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang akan mereka beli.

Saat ini roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa menawarkan cukup banyak rasa
yang ditawarkan, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga dapat mudah dijangkau semua
kalangan masyarakat.

Proposal Usaha Roti Bakar - Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah usaha jualan
roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi gizi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat.

B. Kebutuhan Modal Awal 2 Gerobak / Biaya Tetap


Tempat untuk jualan / Gerobak : Rp.2.000.000
Tempat untuk bakar roti (Wajan) : Rp. 300.000
Kompor : Rp. 200.000
Dekelit 3 x 4 m : Rp. 150.000
Tempat selai / Toples 4 buah : Rp. 40.000
Garpu roti : Rp. 15.000
Pisau roti : Rp. 8.000
Solet besar 4 biji : Rp. 16.000
Solet Kecil 4 biji : Rp. 20.000
Parutan keju 2 buah : Rp. 9.000
Tempat garpu, pisau : Rp. 45.000
Sticker dan daftar harga roti : Rp. 30.000
Jumlah : Rp. 2.633.000,-
C. Kebutuhan Bulanan 2 Gerobak / Biaya Variabel 1
Selai strawberry 10 kg : Rp. 70.000
Selai nanas 10 kg : Rp. 70.000
Simas 12,5 kg : Rp.113.000
cokelat ceres 12,5 kg : Rp.175.000
kacang 4 kg : Rp. 56.000
susu 36 kaleng : Rp.216.000
keju10 biji :Rp.140.000
pisang 1 tundun :Rp. 40.000
plastic 3 pack :Rp. 12.000
kertas roti 1 pack :Rp. 15.000
Jumlah : Rp.907.000
D. Kebutuhan 2 hari sekali untuk 2 Gerobak / Biaya Variabel 2
Roti 40 biji : Rp.88.000
minyak tanah 4 liter : Rp.10.000
Jumlah : Rp.98.000
Maka selama 1 bulan biaya untuk beli roti dan minyak tanah = Rp.98.000 X 15 = Rp.1.470.000
Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan Variabel 1 + Biaya Variabel 2
= Rp. 907.000 + Rp.1.470.000
= Rp.2.377.000
E. Estimasi Biaya dan Pendapatan
Diperkirakan setiap hari 1 gerobak mampu terjual roti sebanyak 8 buah. Maka selama 1 bulan untuk 1 gerobak diperkirakan =
8 x 30 hari : 240 roti
2 gerobag maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual = 240 x 2 gerobak : 480 roti
Pendapatan kotor 1bulan (harga roti terendah) = 480 roti x Rp.6.000 = Rp.2.880.000
Pendapatan bersih 1 bulan = Pendapatan kotor Pengeluaran Biaya keseluruhan
= Rp.2.880.000 Rp.2.377.000
= Rp.503.000

Pendapatan sebesar Rp.503.000 adalah pendapatan dari harga jual roti terendah, sedangkan kita mempunyai bermacam
macam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat dilihat pada tabel daftar harga roti berikut ini :
Daftar Harga
Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selamanya index harga yang terendah, index harga roti yang terjual brevariasi
sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa yang pembeli inginkan. Sehingga bukan tak mungkin pendapatan bersih kita
selama 1 bulan bisa mencapai lebih dari Rp.503.000
Nanas/Strawbery Rp. 6.000
Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang = Rp. 6.500
Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang = Rp. 6.500
Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat = Rp. 7.000
Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju = Rp. 7.000
Coklat + Coklat = Rp. 7.500
Kombinasi Coklat + Pisang = Rp. 7.500
Kombinasi Coklat + Kacang = Rp. 7.500
Pisang + Pisang = Rp. 8.000
Kacang + Kacang = Rp. 8.000
Kombinasi Kacang + Pisang = Rp. 8.000
Kombinasi Keju + Pisang = Rp. 8.500
Kombinasi Keju + Coklat = Rp. 8.500
Kombinasi Keju + Kacang = Rp. 8.500
Keju + Keju = Rp. 9.000
Special = Rp.10.000
E. Analisis Titik Impas ( BEP )
Dalam menghitung analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi awal.
Investasi awal = Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel
= Rp.2.633.000 + Rp.2.377.000
= Rp.5.010.000
Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya, Disini kita menggunakan nilai pendapatan bersih terendah
setiap bulan yaitu Rp.503.000 dengan harga terendah yaitu Rp. 6.000
Maka titik balik modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 9,9 bulan ~ 10 bulan
Jika harga Roti kita bervariasi Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat dari 10 bulan.
F. Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll,
akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena
ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
G. Lokasi
Pilihlah lokasi yang paling bagus yaitu ditempat yang banyak dilalui orang (banyak orang yang melakukan aktifitas) seperti di
depan toko (supermarket), di perempatan atau pertigaan jalan dll. Untuk lokasi yang sudah kami dapatkan yaitu di depan
rumah, lokasi cukup bagus karena di pinggir jalan dan dekat toko perbelanjaan (ruko-ruko), dan satu lagi di pinggir jalan raya
magelang-jogja tepat nya di depan pabrik kertas blabak.
H. Pesaing
Anda harus mensurvei para pesaing-pesaing anda. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju
selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Contoh, bagaimana caranya membuat roti bakar kita beda dengan
penjual lain dan terlihat lebih unik serta kalau bisa dengan harga murah.
I. Strategi Pemasaran
Terdiri dari (Price+Place+Promotion) Harga roti lebih murah, pilih lokasi strategis, Promosi dengan diskon
J. Faktor- faktor penjualan

Faktor Cuaca

Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak / jarang dan sepi penjualan
juga
Bila cuaca terang maka orang banyak yang keluar sehingga target roti 1 hari terjual 16 roti bisa terpenuhi bahkan
bisa lebih dari taget.

Faktor Ekonomi Masyarakat

Bila musim akhir bulan maka pembeli tidak begitu banyak, namun bila awal bulan maka biasanya pembeli ramai.
Bila harga sembako naik walaupun hanya sedikit, kadang bisa mengurangi pembeli.

Apabila faktor tersebut benar-benar mempengaruhi dalam jualan roti, kita masih bisa mendapat untung sekitar Rp. 300.000
dalam satu bulan. Namun, dengan perencanaan yang baik, maka segala hal bisa menjadi lebih mudah. Semoga dari
penjelasan tentang proposal usaha roti bakar sederhana tersebut bisa bermanfaat

Baca sumber lengkapnya di: http://cara-membuat.net/proposal-usaha-roti-bakar#ixzz228l6GDx4


Proposal Usaha
PROPOSAL USAHA
CV Usaha Baru

Bpk. Supriyadi
Bengkel Las Bubut

Jl. Deandeles Drajat, paciran Lamongan Jawa timur


(031) 394 - 8109

Ringkasan Proyek
A. MANAJEMEN
Nama Perusahaan : CV Usaha Baru
Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : Supriyadi
Bidang Usaha : Bengkel Las Bubut, Peralatan Nelayan,
Mesin
Gilingan Batu
Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja : 20 Orang

B. PEMASARAN
Produk yang Dipasarkan : Gilingan Batu, Alat-alat Nelayan, Gardan Mobil, dan
Service
Sasaran Konsumen/Pembeli : Pengusaha Gilingan Pupuk, Nelayan, dll
Wilayah Pemasaran : Gresik, lamongan, Surabaya, Probolinggo, Madura,
Aceh, Kalimantan.
Penetapan Harga Jual : Rp. 1.000.000 Keatas ( harga Bervariasi)

C. PRODUKSI/OPERASI
Ketersediaan Bahan Baku : Logam, Baja, Stenlise, Besi, Kuningan.
Fasilitas/Sarana Produksi : Mesin bubut, Las Listrik, Grenda, Bor, Graji Mesin,
Blender Besi, Skatemate, Timbangan, Tabung Gas, dll.
Dampak Lingkungan : suara Keras.

D. KEUANGAN
Total Pembiayaan Proyek : Rp. 100.000.000
Modal Sendiri : Rp. 100.000.000
Penjualan per-Tahun (Rp) : Rp. 1 Milyar
Keuntungan per-Tahun (Rp) : Rp. 800.000.000

I. Latar Belakang
1.1. Dasar Gagasan Usaha
1.1.1. Prospek Pasar
Usaha ini didirikan atas dasar kebutuhan masayarakat pada saat itu yang
membutuhkan jasa dalam hal pembuatan mesin giling maupun service alat nelayan, karena
didaerah tersebut banyak sekali terdapat pabrik-pabrik pembuat pupuk yang berdahan dasar
batuan kapur, dan juga daerah tersebut dekat dengan daerah pantai, yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai nelayan. Di daerah tersebut juga belum ada sebuah bengkel las
bubut maupun service alat nelayan. Maka dengan melihat peluang ini saya mencoba
mendirikan sebuah bengkel yang bisa dijangkau masyarakat sekitar, dan mereka tidak perlu
jauh-jauh lagi kekota untuk memesan mesin giling maupun melakukan service terhadap
mesin mereka yang rusak. Usaha ini memiliki prospek pasar yang cukup bagus jika dilihat
dari peluang yang ada. Maka dari sini saya mendirikan subah bengkel yang mampu dijangkau
oleh masyarakat di pedesaan.
1.1.2. Manfaat Ekonomi
Dengan mendirikan bengkel ini dapat mengurangi angka pengangguran didaerah
tersebut, selain itu juga harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh masyarakat. Dengan
mutu dan kualitas terbaik kami mencoba untuk memuakan pelanggan/customer.
1.1.3. Manfaat Sosial
Seperti yang telah diuraikan dalam manfaat ekonomi diatas, kita bisa memperkerjakan
masyarakat sekitar, dari sini kita bisa membantu meringankan beban masyarakat. Dan juga
kita dapat membangun kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam hal keamanan.

1.2. Daftar Riwayat Hidup Pengelola


1. Nama : Bpk. Supriyadi
2. Tempat tgl lahir : Gresik,
3. Agama : Islam
4. Alamat Rumah : Jl. Sumbawa, Wadeng Ujungpangkah Sidayu Gresik
5. Alamat Tempat Usaha : Jl. Deandeles Drajat, paciran Lamongan Jawa
timur
6. Pendidikan Terakhir : SMA Sederajat
8. Pengalaman : Karyawan bengkel di Surabaya
9. Keterampilan : Merancang Mesin Giling Batu
10. Bakat/Hobi : - Bakat Memberikan Motivasi tentang pekerjaan
- kedisiplinan
- Hobi suka Pijat.
2. Aspek Pemasaran
2.1. Gambaran Umum Pasar
1. Jenis produk yang dipasarkan adalah Gilingan Batu, Alat-alat Nelayan, Gardan
Mobil, dan Service

2. Wilayah Pemasaran mencakup daerah Gresik, Lamongan, Surabaya, Probolinggo, Madura,


Aceh, Kalimantan.

2.2. Permintaan
3.2.1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk
a. Sasaran Pembeli (konsumen)
Di bengkel ini sasaran pembeli (konsumen) adalah semua orang yang membutuhkan jasa
kami, tapi yang terutama disini adalah para orang pemilik pabrik-pabrik pupuk dan para
nelayan.
b. Jumlah konsumen
saat ini jumlah konsumen yang telah membutuhkan jasa kami adalah 100 orang.
c. Jumlah kebutuhan
pada mulanya jumlah permintaan terhadap produk ini belum begitu meningkat. Tetapi seiring
berjalannya waktu jumlah kebutuhan terhadap produk kami terus meningkat.
Strategi Pemasaran Pesaing
Uraikan strategi Pemasaran yang dilakukan pesaing Anda, meliputi :
a. Produk (mutu, ukuran, kemasan, dll)
Produk yang ditawarkan oleh pesaing adalah berbeda dengan yang yang kami tawarkan.
Rata-rata pesaing kami itu hasil produknya kurang bagus seperti gampang rusak. Dan tidak
tahan lama.
b. Harga
Harga yang ditawarkan lebih mahal dari pada yang kami tawarkan. Selain itu syarat
pembayar pada pesaing harus mengunakan uang cash, tidak boleh kredit. Dan tidak ada
potongan bagi tiap penjualan unit barang.
c. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh pesaing kami ialah hanya dari mulut kemulut saja.
2.6. Strategi Pemasaran Perusahaan
Uraikan strategi Pemasaran yang akan Anda lakukan
a. Produk
Barang yang kami produksi maupun service yang kami lakukan harus mempunyai mutu yang
bagus maupun kualitas. Karena itulah visi dan misi kami membangun bengkel ini. Dengan
demikian maka bengkel kami akan terus mendapat kepercayaan dari masyarakat.

b. Harga (harga satuan, syarat pembayaran, potongan, dll)


Harga yang kami tawarkan dalam bengkel kami sangat terjangkau dan harga yang kami
berikan sesuai dengan barang yang kami kerjakan. Tidak ada syarat pembayaran dibengkel
kami, kami juga memberikan cicilan atau kredit dalam pembayaran. Dalam pemesanan
barang yang berjumlah lebih dari 5 unit item kami memberikan potongan. Dan juga gretis
ongkos kirim.
c. Promosi
Promosi yang kami lakukan dengan penyebaran brosur dan juga dari mulut kemulut.
Analisa SWOT
a. komponen atau fungsi : segmen pasar/ konsumen
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pengantar

Filsafat adalah satu bagian ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Dengan kata lain, selama

manusia hidup ia tidak dapat mengelak dari filsafat.Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan suatu

sistem filsafat, sebab sila-silanya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain dan tidak terpisahkan,

untuk mencapai tujuan bersama bangsa Indonesia.

Tulisan ini secara sederhana berusaha mengungkapkan kedudukan Pancasila sebagai falsafah dalam kehidupan

berbangsa dan dan bernegara; mengupas fungsi pokok Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara RI ,

serta menampilkan sejumlah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

A. Sasaran Pembelajaran

Setelah mempelajari materi dan mengikuti keseluruhan proses pembelajaran bahan kajian Filsafat Pancasila,

Mahasiswa diharapkan menguasai kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian filsafat

2. Menjelaskan bidang-bidang kajian filsafat

3. Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai suatu sistem filsafat

4. Menjelaskan karakteristik filsafat Pancasila

5. Menjelaskan fungsi pokok Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan sebagai Dasar Negara Indonesia

6. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

B. Daftar Kata Kunci

Ada sejumlah kata kunci yang perlu dipahami lebih awal, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Filsafat

2. Ontologi

3. Epistemologi

4. Aksiologi

5. Filsafat Pancasila

6. Kausa Materialis

7. Hierarkhis Piramidal

8. Monotheis religius

9. Monodualis-monopluralis

10. Pandangan Hidup Bangsa

11. Dasar Negara

12. Penerapan nilai-nilai Pancasila

C. Uraian tentang Konsep dan Teori


Pada bagian ini akan dibahas bagaimana kedudukan Pancasila sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, fungsi pokok Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa dan Dasar Negara RI serta penerapan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1. Pengertian Filsafat

Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia.

Philo/philos/philien berarti cinta/pecinta/mencintai, sedangkan sophia berarti kebijaksanaan/kearifan/hakeka.t

kebenaran. Menurut arti kata tersebut filsafat artinya adalah cinta kebijaksanaan (Ruyadi, 2003:15). Selanjutnya, filsafat

merupakan upaya perenungan manusia dengan menggunakan akal dan budi (hati nurani)nya, secara sistematis, fundamental,

universal, integral dan radikal untuk mencari kebenaran yang hakiki.

Menurut Ilmu Pengetahuan filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan

manusia. Selama manusia hidup tidak bisa lepas dari filsafat. Hal itu disebabkan oleh rasa ingin tahu manusia yang

diimplementasikan melalui berbagai pertanyaan tentang keberadaan manusia.

Berikut ini pengertian filsafat menurut beberapa ahli yang dirangkum oleh Rahayu (2000:26-7)

a. Plato mendifinisikan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berniat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

b. Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalam logika

fisika, etika, politik, dan estetika.

c. Rene Descartes menyebutkan bahwa filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan tentang Tuhan, alam, dan manusia.

d. Socrates menyatakan bahwa filsafat adalah proses pencarian makna terdalam dari eksistensi manusia dan alam semesta

yang dilaksanakan dalam aktifitas untuk menjawab pertanyaan yang meliputi seluruh kehidupan manusia sedalam-dalamnya.

e. Emmanuel Kant mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan

yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (terori pengetahuan) yang menjawab masalah apa yang dapat diketahui.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah sebagai pengetahuan

sistematis, metodis, dan koheren menangani seluruh kenyataan dari segi yang paling mendalam untuk mencari prinsip-prinsip

paling dalam dari realitas. Hal itu lebih lengkap sesuai dengan ciri-ciri kefilsafatan yang diungkapkan oleh Kaelan (2008:71-7;

Sudirman, 2006:16), yaitu bersifat kritis, terdalam, konseptual, koheren, rasional, menyeluruh, universal, spekulatif, sistematis,

dan bebas.

2.Bidang-bidang kajian filsafat

Menurut Ruyadi (2003:15), secara umum bidang-bidang kajian filsafat ada tiga yaitu :

a) Ontologi

Secara etimologis berasal dari kata on (=being=ada) dan logos (=ilmu).

Jadi, Ontologi adalah bidang kajian filsafat yang mempelajari hakekat ada (mempe

lajari tentang keberadaan sesuatu atau mengapa sesuatu itu ada).

b) Epistemologi

Secara etimologis berasal dari kata episteme (=knowledge=pengetahuan)

dan logos (=ilmu).

Jadi, Epistemologi adalah bidang kajian filsafat yang mempelajari tentang hakekat

ilmu pengatahuan.

c) Aksiologi

Secara etimologis berasal dari kata axios (=value=nilai) dan logos

(=ilmu).

Jadi, Aksiologi adalah bidang kajian filsafat yang mempelajari hakekat nilai.
Dimana sesuatu dianggap bernilai bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

(1) baik

(2) benar

(3) indah

(4) bermanfaat

3. Pengertian Filsafat Pancasila

Menurut Abdulgani (Ruyadi, 2003:16), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-

cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.

Sedangkan Notonagoro (Ruyadi, 2003:16) menyatakan, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu

tentang hakekat dari Pancasila.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri,

yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.

Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari

sila-sila Pancasila. Notonagoro (Ganeswara, 2007:7) menyatakan bahwa hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia,

sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya hakekat manusia itu adalah semua kompleksitas

makhluk hidup baik sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial.

Secara lebih lanjut hal ini bisa dijelaskan, bahwa yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil

dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila sebagai suatu

sistem pengetahuan. Menurut Titus (Kaelan, 2007:15) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemologi yaitu : (1) tentang

sumber pengetahuan manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia ;dan (3) tentang watak pengetahuan

manusia.

Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh The Founding Fathers kita. Jadi bangsa Indonesia merupakan

Kausa Materialis-nya Pancasila.

Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti

susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya. Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkhis piramidal.

Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya yaitu nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan suatu kesatuan.

4. Karakteristik Filsafat Pancasila

Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila memiliki sejumlah karakteristik (ciri khas) tersendiri yang akan

membedakannya dengan filsafat lain.

Adapun sejumlah karakteristik filsafat Pancasila itu adalah sebagai berikut :

1. Hierarkhis Piramidal, artinya saling menjiwai antar sila (sila yang satu menjiwai sila yang lainnya, demikian

pula sebaliknya).

Contoh : Sila ke 1 menjiwai sila 2-5

Sila ke 2 menjiwai sila ke 3-5 dan dijiwai sila ke 1

Sila ke 3 menjiwai sila ke 4-5 dan dijiwai sila ke 1-2

Sila ke 4 menjiwai sila ke 5 dan dijiwai sila ke 1-3

Sila ke 5 dijiwai sila ke1-4


Jadi, dalam kehidupan sehari-hari pengamalan Pancasila harus dilaksanakan

secara satu kesatuan yang bulat dan utuh (totalitas), tidak boleh dilaksanakan

secara terpisah-pisah.

2. Monotheis Religius, artinya Negara berdasarkan atas keTuhanan YME. Kehidupan beragama di Indonesia

merupakan bagian dari urusan pemerintah, yang harus diwujudkan serta dijaga harmonisasinya dalam masyarakat

Indonesia yang bersifat majemuk (beraneka ragam) ini.

3. Monodualis dan Monopluralis

Monodualis, erat kaitannya dengan hakekat manusia sebagai makhluk

dwi tunggal artinya manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai

makhluk sosial.

Monopluralis, dimana mono (=satu) diartikan sebagai bangsa Indonesia

sedangkan pluralis diartikan sebagai sifat masyarakat Indonesia yang

majemuk (beranekaragam) dalam hal agama, suku bangsa, bahasa daerah,

adat istiadat dan kebudayaan. Agar terjadi harmonisasi dalam segala aspek

kehidupan, maka konsep persatuan dan kesatuan harus senantiasa di-

diutamakan.

5. Fungsi Pokok Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara

Republik Indonesia

Menurut Ruyadi (2003:7) diantara sejumlah fungsinya, Pancasila mempunyai dua fungsi pokok yaitu sebagai :

(a) Pandangan Hidup Bangsa, artinya merupakan sistem nilai yang dipilih dan di-

dianut oleh bangsa Indonesia karena kebaikan, kebenaran, keindahan dan manfaat-

nya bagi bangsa Indonesia sehingga dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan

sehari-hari. Pengalamannya bersifat subjektif, artinya tergantung kepada individu yang bersangkutan.

(b) Dasar Negara RI, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar hukum dan dasar

moral dalam penyelenggaraan Negara RI.

Pengamalannya bersifat objektif artinya apa adanya, dimana setiap orang yang

melanggar Pancasila sebagai Dasar Negara akan dikenai sanksi sesuai dengan hu-

kum yang berlaku.

6. Nilai-nilai Pancasila

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

1) Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Toleransi antar umat beragama

3) Tidak memaksakan agama kita kepada orang lain

4) dst.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

1) Mengakui dan menjunjung tinggi kesamaan harkat, derajat, dan martabat

manusia sebagai mahluk yang beradab.

2) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan

tidak semena-mena terhadap sesama manusia.

3) Berani membela kebenaran dan kejujuran


4) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

5) Tolong menolong sesama manusia

c. Persatuan Indonesia

1) Menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan

2) Bangga sebagai bangsa Indonesia

3) Berjiwa nasionalisme dan patriotisme

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

1) Menjunjung tinggi azas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.

2) Menghormati pendapat orang lain dalam musyawarah

3) Melaksanakan hasil putusan musyawarah dengan penuh tanggung jawab

4) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

5) Gotong royong

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1) Bersikap adil

2) Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban

3) Tidak bergaya hidup mewah/hidup sederhana

4) Menciptakan ketertiban hidup

7. Permasalahan terkait dengan Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

Nilai Nilai pokok dari Pancasila yaitu : Ketuhanan (Religiusitas), Kemanusiaan (Humanisme), Persatuan

(Nasionalisme), Kedaulatan Rakyat (Demokrasi), dan Keadilan sosial.

Dalam praktek penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, penerapan nilai-nilai Pancasila belum

sepenuhnya berjalan sesuai apa yang dicita-citakan. Hal mana tampak dari adanya sejumlah persoalan dalam penerapan nilai-

nilai Pancasila tersebut.

a. Nilai KeTuhanan (Religiusitas)

1) Masalah Hubungan Negara dengan Agama

2) Masalah Kebebasan beragama/berkeyakinan

3) Masalah Hubungan antar umat beragama (toleransi)

b. Kemanusiaan (Humanisme)

1) Masalah Hubungan Negara dengan Warga Negara

2) Masalah Hubungan antar warga negara

c. Persatuan (Nasionalisme)

1) Memudarnya rasa kebangsaan

2) Ketidakpuasaan daerah terhadap pusat

3) Norma yang berpotensi mencederai rasa kebangsaan (Perda bermasalah)

4) Menjamurnya parpol-parpol yang berpotensi melunturkan semangat

persatuan.

d. Kedaulatan Rakyat (Demokrasi)

1) Peranan Rakyat dalam perumusan kebijakan


2) Eksistensi Wakil Rakyat dalam kaitan dengan pengisian jabatan secara langsung

3) Hubungan Rakyat dengan Wakil Rakyat

e. Keadilan Sosial

1) Kesejahteraan rakyat (kesehatan, pendidikan, ekonomi)

2) Pengangguran

3) Kemiskinan

4) Kesenjangan antar penduduk, antar wilayah.

Daftar Pustaka

Ganeswara, Ganjar M, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: UPI Press.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Primagama.


-------- 2008. Pancasila sebgai suatu Sistem Filsafat dalam Kursus Calon Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Jakarta:
Direktorat Ketenagaan Dirjen DIKTI Depdiknas.

Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.

Ruyadi, Yadi, dkk. 2003. Pendidikan Pancasila: Buku Tugas Belajar Mandiri. Bandung: CV Maulana.

Sudirwo, Daeng. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006.
Bandung: Randu Alas.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis. Untuk itu
diperlukanlah suatu manajemen yang tepat. Untuk mendapatkan manajemen yang tepat diperlukan informasi yang teliti, tepat,
dan cepat. Salah satu informasi yang sangat penting bagi dunia bisnis adalah rekaman dari kegiatan bisnis itu sendiri, rekaman
tersebut terdapat pada suatu arsip.

Perkembangan yang dialami oleh setiap organisasi pada akhir-akhir ini menunjukkan adanya ketergantungan
manajemen pada informasi. Setiap manusia akan memerlukan informasi dalam kehidupannya. Tanpa adanya informasi yang
dapat diterima maupun disampaikan pada umumnya seseorang tidak dapat bertindak sesuatu, karena sebelum ditetapkan
langkah-langkah yang akan diambil setiap orang pada dasarnya membutuhkan informasi.

Pengambilan keputusan oleh pimpinan banyak tergantung kepada kelengkapan, kecepatan, dan ketepatan informasi
yang disajikan dan dilaporkan secara aktif kepadanya. Data diolah menjadi informasi secara manual atau komputer, informasi
dipergunakan oleh para pimpinan untuk mengambil keputusan. Data itu sendiri berasal dari berbagai kegiatan yang terekam
pada arsip.

Setiap organisasi maupun perusahaan menunjukkan adanya ketergantungan pada informasi. Seperti setiap
manusia akan memerlukan informasi dalam kehidupannya. Tanpa adanya arus informasi seseorang tidak dapat mengambil
keputusan tentang apa yang akan dilakukannya. Hal ini seperti tergantung pada kelengkapan, kecepatan, dan ketepatan
informasi yang disajikan dan dilaporkan. Data diolah menjadi informasi secara manual atau dengan berbasis komputer. Selain
sistem kearsipan yang sistematis kita juga mempelajari klasifikasi jenis serta sumber data sampai proses pengolahan data
hingga menjadi arsip yang selalu kita pergunakan.

Oleh karena itu dilakukan observasi pada PT.KOPESERA ENGINERING selain untuk memenuhi tugas semester tiga
mata kuliah proyek, juga untuk menambah wawasan mengenai system menajemen pengelolaan data dan informasi
perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan data yang meliputi kualitas baik SDM, fasilitas, maupun produk yang
dihasilkan perusahaan sehingga setiap tahun selalu ada peningkatan dari setiap faktor- faktor produksi tersebut serta untuk
mengetahui mutu atau kualitas, apakah system manajemen data yang dilakukan oleh perusahaan telah dilakukan dengan baik.
Sehingga mampu menghasilkan informasi yang tepat dan akurat.

Alasan memilih PT.KOPESERA ENGINERING sebagai tempat observasi adalah karena PT.KOPESERA
ENGINERING telah memenuhi ketentuan atau syarat untuk perusahaan yang dapat di observasi.

1.2 Rumusan Masalah

Pada observasi ini dapat dirumuskan :

1. Bagaimana jenis data dan informasi yang ada di perusahaan?

2. Bagaimana mengklasifikasikan dan mendokumentasikan jenis-jenis data?

3. Bagaimana mengolah data yang berbasis komputer menjadi informasi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan yaitu bagaimana cara pegelolaan data dan informasi pemasaran pada
perusahaan.
1.4 Tujuan Mata Kuliah Lapangan

1) Memberi pengetahuan tentang jenis data dan informasi

2) Memberi pengetahuan tentang sumber-sumber informasi yang dibutuhkan untuk pengolahan data.

3) Dapat mengklasifikasikan dan mendokumentasikan jenis-jenis data.

4) Memberi keterampilan tentang pengolahan data yang berbasis komputer menjadi informasi

5) Memberi keterampilan untuk melaksanakan observsi untuk meyajikan informasi tentang perusahaan secara lengkap.

1.5 Kegunaan Mata Kuliah Lapangan

1.5.1 Bagi Jurusan Administrasi Niaga

1. Sebagai lembaga yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan professional.

2. Menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bersangkutan

3. Jurusan Administrasi Niaga secara berkelanjutan mengembangkan cara-cara agar lulusan memiliki kompetensi yang dapat
memenuhi kebutuhan industri.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Memberi ketrampilan untuk melaksanakan observasi tentang pegelolaan data dan untuk menyajikan informasi yang berguna
untuk kemajuan teori

2. Memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi yang baik.

3. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami suatu bidang keilmuan secara lebih mendalam yang sesuai dengan
keadaan dunia industri

1.5.3 Bagi Perusahaan

1. Perusahaan dapat memenuhi harapan pemerintah dimana dunia pendidikan harus dapat sejalan seiring dengan dunia industri
dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan professional

2. Perusahaan dapat melaksanakan fungsi sosial untuk membantu masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan SDM
yang professional

3. Perusahaan dapat memberikan masukan kompetensi lulusan institusi pendidikan yang memang diperlukan di lapangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Data

Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang menyebut data, padahal informasi,
sebaliknya ada yang menyebut informasi, padahal data. Gordon B. Davis menjelaskan kaitannya data dengan informasi dalam
bentuk definisi sebagi berikut Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti baru
bagi si penerima dan mempunyai bentuk yang nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu didalam dunia bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.

Dari definisi dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan
informasi.

2.1.1 Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, sifat dan sumbernya. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut
akan diuraikan dibawah ini.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

1. Data Hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah
tertentu.

2. Data Ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh
seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Alat yang ditunjukkan
alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut sifat data.

1. Data kuantitatif (quantitative data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungan dengan penjumlahan.

2. Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

C. Klasifikasi data menurut sumber data

Data Internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil dari observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya
orang lain.

2. Data Eksternal (axternal data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

a. Data eksternal primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan
observasi sendiri.

a). Observasi (Pengamatan)


Dalam observasi, peneliti tidak berhubungan langsung dengan respondennya. Ia hanya melihat sikap/tingkah laku responden
dan kemudian mencatatnya. Observasi tersebut tidak selalu dilakukan oleh individu, tetapi dapat pula menggunakan mesin
atau peralatan lain seperti audimeter.

b). Survey

Dalam menjalankan survey, peneliti memerlukan suatu daftar pertanyaan sebagai pedoman. Hal ini dimaksudkan agar peneliti
tidak menyimpang dari pokok penelitiannya. Ada pula peneliti yang menggunakan daftar pertanyaan sederhana.

b. Data Eksternal sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui
seorang/sejumlah orang lain.

2.1.2 Nilai Data

Dr. Marseto Donosepoetro dalam bukunya yang berjudul Data Sebagai Penghubung Manusia dan Lingkungan
Hidupnya menyatakan bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan :

A. Ketelitian Data (Precision)

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan, apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi. Ketelitian
suatu data ditentukan juga oleh kesamaan data yang dihasilkan oleh beberapa sumber yang melakukan suatu observasi yang
sama.

B. Komparabilitas Data (Comparability)

Suatu alat imbang yang secara berulang-ulang menunjukkan hasil yang sama belum tentu memberikan data yang benar. Alat
tersebut mungkin belum distandarisasikan. Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan
sesuatu terhadap suatu standart.

C. Validitas Data (Validy)

Suatu data dapat saja mempunyai kualitas yang baik tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya
tujuan si pemakai.

2.1.3 Presentasi Data

Kadang-kadang masih dianggap belum cukup dengan hanya mengumpulkan, menganalisis dan meninterpretasikan
data. Tetapi perlu juga dilakukan presentasi data dalam suatu bentuk yang dapat mempermudah seseorang mengerti dan
menggunakannya. Data statistik tersebut dapat ditunjukkan dalam tiga macam bentuk yang berbeda, yaitu berupa:

1. Naskah laporan

2. Tabel

3. Gambar

Naskah laporan dapat digunakan untuk menunjukkan sejumlah data yang tidak tidak banyak. Jika datanya cukup
banyak, cara ini akan membosankan bagi pembaca, dan dapat menyulitkan pengidentifikasiannya.

Tabel dapat digunakan untuk mengatur data agar mudah dibaca. Namun dengan tabel saja kadang-kadang masih
kurang enak dibaca, lebih-lebih untuk tabel yang sangat komplek. Jika tabelnya sangat komplek, mungkin pembaca tidak
dapat menemukan hubungan di antara variabel-variabel di dalamnnya. Untuk itu perlu juga disertakan sejumlah keterangan.

Gambar, atau bagan atau diagram dapat digunakan untuk memikat perhatian pembaca dan memperlihatkan hubungan-
hubungan yang ada. Dengan gambar tersebut memungkinkan bagi kita untuk mengamati data secara keseluruhan. Banyak
lembaga-lembaga yang sudah menggunakan grafik untuk membantu mereka dalam operasinya. Ada empat macam gambar
yang dapat dipakai untuk peresentasi data, yaitu: (1) gambar batang, (2) pie diagaram, (3) diagram garis dan (4) pictograph.

1. Diagram Batang (Bar chart)

Diagram batang ini biasanya dipakai untuk membandingkan dua kelompok data atau lebih.

2. Pie Diagram

Pie diagram digunakan untuk menguraikan atau menunjukkan beberapa macam data menurut perbandingan tertentu dari
keseluruhan. Pie diagram diwujudkan dalam bentuk lingkaran dan pembagian masing-masing kelompok datanya terpusat
pada sumbu lingkaran.

3. Diagram Garis

Diagram garis merupakan suatu bagan yang sederhana dan dapat dipakai secara efektif untuk membandingkan perubahan
kondisi dalam beberapa waktu/periode. Seperti halnya dengan diagram batang, diagram garis juga memakai skala untuk
pembandingan yang dimulai pada angka nol.

4. Pictograph

Pictograph ini hampir sama dengan diagram batang, hanya presentasinya diwujudkan dalam bentuk gambar.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Mc Fadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Dari kutipan di atas dapat diartikan, bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi
informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

Pengolahan informasi adalah suatu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolahan informasi dapat meliputi
elemen-elemen komputer, atau kombinasinya.

2.3 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu kegiatan dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti
rangkaian langkah, rumus atau pola tertentu untuk mengubah data sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau
isinya.

Dalam buku Office Management and Control George R Terry mengemukakan pengolahan data sebagai serangkaian
pengerjaan yang terencana terhadap informasi supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.4 Pengorganisasian Unit Pengolahan Data

Perencanaan, pengoperasian dan pengendalian unit pengolahan data memerlukan keterampilan bukan saja yang
bersifat teknis akan tetapi juga keterampilan untuk memimpin. Daris segi teknis kiranya perlu disadari bahwa supaya unit
pengolahan data bekerja dengan efisen, diperlukan keahlian khusus yang bersifat teknis. Sukses tidaknya unit
pengolahan data tersebut melaksanakan tugasnya sangat ditentukan oleh orang-orang yang mempunyai daya cipta tinggi.
Bagi suatu organisasi baik atau buruknya mutu informasi yang dihasilkan oleh unit pengolahan data sangat menentukan
berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya.

Sifat tujuan dari unit pengolahan data sangat menentukan pula bentuk dan struktur organisasi dari unit pengolah data
yang diperlukan. Kedudukan unit pengolah data didalam organisasi pada hakekatnya harus :

1. Sedekat mungkin dengan top management


2. Berada pada tingkat yang sama dengan unit-unit besar dan penting lainnya didalam organisasi

Data perlu diolah lebih lanjut oleh para ahli informasi dan hasil pengolahan itulah yang disebut infomasi. Artinya data
adalah input sedangkan informasi adalah output. Dengan pengolahan yang matang data berubah sifat dan bentuknya
menjadi informasi serta informasi itulah yang disalurkan kepada pimpinan untuk mengambil keputusan.

2.5 Proses Penanganan Informasi

Agar informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi management dalam mengambil keputusan, penanganan yang teliti
dan matang harus dilakukan.

Penanganan yang teliti dan matang berarti:

1. Tidak melupakan bahwa sistem informasi yang dikembangkan untuk mempermudah tercapainya tujuan

2. Informasi yang dikembangkan untuk mempertinggi kemampuan perusahaan mengemban misinya

3. Informasi akan digunakan untuk mengambil keputusan

4. Menentukan kebutuhan akan informasi

5. Mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dan harus diolah

6. Penanganan informasi yang terdiri dari langkah-langkah:

a. Pengumpulan data

b. Klasifikasi data menurut sumber, fungsi dan sifatnya

c. Pengolahan data

d. Analisa data

e. Interprestasi data

Penyimpanan informasi hingga waktunya tiba untuk pengambilan informasi dari tempat penyimpanannya untuk
kemudian disampaikan sebagai input kepada pimpinan organisasi untuk digunakan dlam pengambilan keputusan.

2.6 Bentuk Data dan Informasi

Dengan perkembangan teknologi, terutama komputer dan multimedia, data dan informasi tidak hanya berbentuk
tulisan, tetapi lebih bervariasi, yaitu berbentuk gambar, suara, warna, sinar, getaran, dan sebagainya.

Informasi akan berguna apabila kualitasnya baik.Baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu yaitu :

1. Isi informasi
2. Waktu penyajian
3. Bentuk informasi
Isi Informasi adalah berbagai hal yang dilaporkan. Isi laporan yang baik haruslah memenuhi persyaratan berikut :
1. Akurasi atau ketepatan ( accurary )
2. Relevansi ( relevance)
3. Kelengkapan ( completeness )
4. Ringkas ( conciseness )
5. Lingkup atau cakupan ( scope )
6. Kinerja informasi ( performance )
2.7 Fungsi Informasi / data

ambarkan

Informasi yang deskriptif membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah atau apakah kondisi
lingkungan itu akan mengalami perubahan.

2. Menjelaskan atau menerangkan

Informasi yang menjelaskan akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk menyusun atau merancang
midel. Dengan midel yang ada maka akan dapat memperjelas apa yang dimaksud serta bagaimana hubungan-hubungan yang
ada.

3. Memperkirakan

Informasi prediktif sangat membantu pimpinan untuk memprediksi dan mengestimasi keadaan pada masa yang akan datang
dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau.

4. Mengevaluasi

Informasi yang evaluatif membantu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai kerja dan aktivitas penting lainnya
baik yang nampak sekarang maupun yang akan terjadi pada masa akan datang.

5. Mengadakan pembaharuan

Informasi yang inovatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide, rancangan-rancangan dan hipotesa-hipotesa yang dirasakan akan
dapat membantu memperacepat usaha pengembangan dan pembangunan.

Pengolahan data adalah suatu kegiatan dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti
rangkaian langkah, rumus atau pola tertentu untuk mengubah data sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau
isinya.

Dalam buku Office Management and Control George R Terry mengemukakan pengolahan data sebagai serangkaian
pengerjaan yang terencana terhadap informasi supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengolahan data terbagi dalam delapan macam pengerjaan pokok yaitu:

1. Reading

Yaitu menafsirkan data dengan jalan memeriksa huruf-huruf, kata-kata dan tanda-tanda

2. Writing, typing, card punching, or paper tape perforating (penulisan, pengetikan atau pelubangan kartu/pita kertas)

Yaitu menempatkan data pada media perantara yang sering disebut input

3. Recording or printing (perekaman/percetakan)

Yaitu mengolah data untuk menjadi bentuk yang lebih berguna dan sering disebut output

4. Sorting (pemilihan)

Yaitu menggolongkan data

5. Transmitting (pengiriman)

Yaitu penyebaran data

6. Calculating (penghitungan)
Yaitu mengerjakan data secara matematis

7. Comparing (perbandingan)

Yaitu memeriksa data untuk ketepatan dan kelengkapan

8. Storing (penyimpanan)

Yaitu menahan atau memelihara data

BAB III
METODOLOGI PROYEK

3.1 Lokasi Proyek

Observasi ini dilakukan di Perusahaan Asuransi JASINDO Jl.Letjend Sutoyo No.89 Malang sebagai obyek observasi
dalam memenuhi tugas mata kuliah proyek yang berjudul Pengelolaan Data dan Informasi

3.2 Teknik Pengumpulan Data

a) Penggunaan Metode Observasi

Pencarian data yang dilakukan ialah dengan menggunakan metode observasi, sebagai dari pengumpulan data. Dalam
menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format/blangko pengamatan sebagai
pengamatan. Dalam hal ini kami tidak hanya sekedar mencatat dan observasi saja, tetapi yang lebih penting kami juga akan
mengambil contoh-contoh dari data-data bisnis yang lazim digunakan oleh perusahaan yang sedang kami observasi. Misalnya,
data penjualan, data personalia, data keuangan perusahaan dan data-data lain yang mendukung kinerja dari perusahaan.

b) Penggunaan Metode Interview

Dalam megumpulkan data serta teknik penyusunan informasi yang sesuai serta lengkap, maka peneliti melakukan
interview dengan bagian personalia pada perusahaan asuransi Jasindo.

c) Penggunaan Metode Dokumentasi

Penggunaan metode dokumentasi ini merupakan langkah akhir dalam pengumpulan data dimana peneliti
memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Dalam hal ini data-data tersebut yaitu dalam hal ini
berupa format-format atau contoh dari data pemasaran, dan data-data lain dari sumber observasi.

3.3 Teknik Pengolahan Data

Peneliti menggunakan metode komparatif, yaitu membandingkan data yang didapat dengan teori yang di peroleh di
bangku kuliah. Metode pembahasan yang diperkenalkan dalam penyusunan laporan adalah analisa kualitatif.
3.4 Teknik Penyajian Data

Hasil dari kegiatan observasi ini nantinya akan disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Lisan

Penyajian informasi bentuk lisan dapat secara langsung seperti presentasi.

b. Laporan

Adapun hasil dari pengumpulan data serta informasi disediakan dalam bentuk table, grafik maupun analisa tertulis, yang
berasal dari obervasi pada perusahaan asuransi Jasindo.

c. Gambar maupun gabungan

Merupakan penyajian informasi dalam bentuk gambar maupun gabungan, seperti grafik ataupun tabel.
BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Profile PT Asuransi Jasindo

4.1.1 Sejarah

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
begerak di bidang usaha asuransi kerugian umum. Asuransi Jasindo berdiri pada 2 Juni 1973 sebagai hasil penggabungan
antara PT Asuransi Bendasraya dengan PT Umum Internasional Underwriters serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian
umum terbesar nasional dengan total aset per akhir tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar.

Saat ini Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74 Kantor Cabang yang berlokasi di seluruh
Indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri serta berkantor pusat di Jl. Let. Jend. MT Haryono kav. 61 Jakarta.

Keberadaan Asuransi Jasindo semakin solid dari tahun ke tahun sebagaimana tercermin dari kinerja perusahaan
yang terus mengalami peningkatan serta pengakuan mutu melalui sertifikasi 9002 sejak tahun 1998. Asuransi Jasindo juga
mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka di dunia seperti Swiss-ree dan Partner-re sehingga memperkokoh posisi
Asuransi Jasindo sebagai perusahaan asuransi yang sustainable dan bertaraf internasional.

4.2 Visi dan Misi

VISI

Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader di pasar domestik.

MISI

Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi International melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima
dan tetap menjaga tingkat mampu labaan serta memenuhi harapan stakeholder.

4.3 Produk Asuransi Jasindo

Di perusahaan asuransi Jasindo terdapat dua jenis produk yang sangat kompetitif yakni PRODUK
KORPORASI dan PRODUK UNGGULAN ke-dua produk tersebut memiliki sub bagian
pelayanan masing-masing yang teroganisir secara terperinci. Baik dari sisi pelayanan, pengolahan
data serta penyajian informasi kepada pihak intern maupun ekstern. Adapun penjelasan dari ke-dua
produk tersebut adalah sbb:

4.3.1 Produk Korporasi

Meningkatnya laju pembangunan di Indonesia pada berbagai sektor kehidupan, mengundang pula semakin
meningkatnya risiko yang dihadapi. Risiko ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan alat - alat, terganggunya
transportasi, rusaknya proyek hasil pembangunan dan lain-lain.

Hal-hal tersebut bila tak dipertimbangkan upaya perlindungan dari berbagai risiko dapat menimbulkan kerugian
finansial yang tidak sedikit. Di samping itu, segala perkerjaan yang telah diselesaikan pun perlu dihindarkan dari kemungkinan
risiko-risiko kerusakan.

Menghadapi risiko-risiko tersebut, PT. Asuransi Jasa Indonesia yang disebut Jasindo sebagai perusahaan asuransi
milik negara menawarkan jasa perlidungan dalam bentuk - bentuk asuransi : Asuransi Kebakaran, Asuransi Gangguan Usaha
Akibat Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Marine Cargo, Asuransi Rangka Kapal,
Asuransi Pesawat Terbang, Asuransi Konstruksi, Asuransi Alat - Alat Berat, Asuransi Pemasangan Mesin, Asuransi Peralatan
Elektronik, Asuransi Gangguan Usaha Akibat Kerusakan Mesin, Asuransi Pembusukan Stock, Asuransi Uang Dalam
Pengangkutan, Asuransi Uang Dalam Lemari Besi, Asuransi Uang Di Ruang Kasir, Asuransi Mesin, Asuransi Kebongkaran,
Asuransi Pesawat/Antena Televisi, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Jaminan Kejujuran, Asuransi Atas Barang Milik Pribadi,
Boiler Pressure Insure, Freight Forwarder's Liability Insurance, Asuransi Wisatawan, Asuransi Kaca, Asuransi Golf, Asuransi
Deposan, Asuransi Mubaligh, Asuransi Keluarga, Asuransi Haji.

4.3.2 Produk Unggulan

Risiko terjadinya musibah tidak pernah terduga . Jika datang, ia tak terhindarkan, baik pada masyarakat korporasi
maupun masyarakat perseorangan. Untuk iulah Asuransi Jasindo selain memberikan pelayanan jasa terhadapa objek asuransi
yang kompleks dan berskala besar juga mengembangkan hal yang sama terhadap objek asuransi perseorangan bagi
masyarakat umum. Untuk tujuan tersebut Asuransi Jasindo mengembangkan beberapa jenis asuransi yang bahkan diposisikan
sebagai produk unggulan, antara lain:

1. Asuransi JASINDO OTO

2. Asuransi JASINDO GRAHA

3. Asuransi KELUARGA

4. Asuransi KARISMA

5. Asuransi LINTASAN

6. Asuransi AVIATION

7. Asuransi PELANGI

8. Asuransi ANAK SEKOLAH

9. Asuransi TAKAFUL

10. Inbound Travel Insurance

11. Asuransi Haji & Umroh

Pengembangan produk unggulan tersebut dilakukan sebagai kepedulian Asuransi Jasindo terhadap peningkatan
pemahaman masyarakat kepada manfaat asuransi dan setidaknya meningkatkan pula skala prioritas kebutuhan akan
perlindungan asuransi di antara kebutuhan-kebutuhan lainnya.

4.4 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT


PT. ASURANSI JASA INDONESIA
berdasarkan Addendum XII SK. No. 014.DMA/99
Tanggal 30 Oktober 1999
Tentang Perubahan Struktur Organisasi Kantor Pusat
4.5 Strategi Pemasaran

JASINDO KINI DAN KEDEPAN, di dalam memenuhi visinya, Asuransi Jasindo mulai mengembangkan usahanya di
pasar regional, melalui peningkatan pendapatan dari Kantor Cabangnya di Labuan, Malaysia. Kantor Cabang ini bekerja sama
dengan broker-broker asuransi / reasuransi di negara-negara tetangga untuk menutup obyek-obyek yang berada di negara
tsb. Menyadari posisinya yang sangat strategis, dengan terbukanya pasar asuransi minyak dan gas bumi sehubungan
pelaksanaan UU No. 22 Minyak dan Gas Bumi tahun 2001, Asuransi Jasindo menyiapkan dengan matang kemampuan teknis
dan finansialnya untuk menjadi pemain utama dan unggulan dalam sektor ini.Pasar Reasuransi minyak dan gas bumi yang
selama ini hanya mengenal pasar yang monopolistik, dengan upaya yang piawai telah mulai menunjukkan dukungan
kongkritnya kepada keberadaan Asuransi Jasindo.

Posisi Leading di segment BUMN dan Korporasi yang menjadikan Jasindo tumbuh berkembang sampai dengan saat
ini, dicoba dikembangkan lagi dengan menerapkan filosofi kerja sama kemitraan yang saling menguntungkan, baik secara
langsung maupun melalui broker-broker profesional dan mitra perbankan. Layanan klaim yang proaktif dan komunikatif dari
seluruh Kantor Cabangnya, menjadikan Asuransi Jasindo sebagai perusahaan asuransi yang terpercaya, yang semakin
diminati oleh pengguna jasa-jasanya.

Bermodalkan nama dan reputasi sebagai perusahaan pemberi proteksi asuransi yang terpercaya, serta posisi
leading di seluruh Indonesia yang diraihnya dengan upaya cerdik dan keras, Asuransi Jasindo merasa melihat peluang bisnis
asuransi retail sebagai tantangan yang menarik.

Membentuk bidang khusus, serta penyiapan sumber daya manusia, sistem kerja dan infra struktur maupun kultur
yang cocok dengan sektor retail, mulai dikejarnya secara serius: Target menjadi lima besar peraih premi bisnis retail adalah
menjadi visi pengelolaan retail selama 5 (lima) tahun kedepan.

Asuransi kumpulan, kendaraan bermotor, penerbangan, banc asurrance, merupakan produk-produk yang dengan
cermat digarap. Network penjual yang setia yang menyebar dan terus membesar jumlahnya karena faktor dukungan layanan
purna jual yang sistematis serta cepatnya penyelesaian klaim. Didasari filosofi kerja sama ingin maju bersama agen,
diharapkan Jasindo mampu mengembangkan bisnis ritail.

Dengan dukungan komunikasi publik atas bisnis retail yang digarap secara cantik bersama para ahli dibidangnya,
pada akhirnya Asuransi Jasindo akan terus tumbuh, berkembang, sustainable, hingga saat ini dan saat-saat mendatang

4.6 Hasil Observasi Berdasarkan Interview Guide

1. Apakah data itu sangat penting di perusahaan bapak ?

Ya sangat penting karena semua membutuhkan data, dan di olah secara komputerisasi dan di bagi sesuai dengan
kebutuhanya

2. Berupa data apa sajakah yang digunakan di perusahaan bapak ?

Banyak yaseperti data nasabah, harga, serta mengidentifikasi benda yang dimiliki nasabah sehingg dapat di jalin kerja sama,
data yang kita butuhkan kurang lebih sama dengan perusahaan lain yang sejenis, di karenakan kami juga melakukan proses
pemasaran

3. Termasuk jenis asuransi apakah jasindo itu pak ?

Perusahaan asuransi jasindo termasuk jenis asuransi umum. Jadi ada untuk jiwa, property,serta jamsostek. Mungkin kalau
asuransi pemerintah itu seperti asuransi jiwa sraya yang 100% milik pemerintah, yang objeknya harta benda , baik yang
bergerak maupun tidak. Serta terdapat aturan-aturan yang mengaturnya.

4. Perusahaan jasindo itu memiliki segmen pasar apa ?

Ya dari prinsip asuransi, siapapun yang memiliki kepentingan yaitu masyarakat maupun lembaga yang ingin mengasuransikan
propertinya. Dan kita menjalin kerjasama dengan pihak bank, namun secara umum tidak Asuransi minded atau tidak terlalu
memkirkan untuk mengasuransikan propertinya.
5. Bagaimanakah pemasaran di Jasindo ?

Ya tentunya dengan cara untuk mendapatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak, dapat lewat door to door, iklan,
atau melalui kerjasama.

6. Kebanyakan nasabah asuransi jasindo dari mana ?

Kebanyakan konsumen kami dari nasabah bank yang bekerja sama dengan dengan perusahaan jasindo, dan secara langsung
masyarakat umum tidak terlalu banyak.

7. Bagaimanakah penyusunan konsumen di asuransi jasindo ?

Ya kita klasifikasikan sesuai kelompok property yang di asuransikan baik itu perseorangan maupun korporasi dan masing-
masing korporasi maupun perseorangan ada produknya. Dan kita juga juga bekerjasama dengan bank maupun pihak-pihak
BUMN, namun banyak terjadi persaingan dari asuransi lain berupa persaingan harga

8. Apakah BUMN manakala ada fluktuasi mempengaruhi asuransi jasindo ?

ya jelas berpengaruh, karena kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tingkat penetapan harga produk yang di tawarkan ,
sehingga dapat pula terjadi perubahan jumlah konsumen.

Contohnya pada saat pemerintah menerapkan tarif biaya asuransi yang tinggi untuk asuransi kendaraan bermotor di
karenakan adanya resiko-resiko yang besar terhadap property yang di asuransikan.

4.7 Data Jumlah Nasabah

TABEL JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

PERIODE
JENIS PRODUK TOTAL
2005 2006 2007

PENGANGKUTAN

Darat (102) 19 18 15 52

Antar pulau (105) 3 22 15 40

Import (106) 4 31 14 49

Export (107) 35 33 39 107

TOTAL 248

KEBAKARAN

Kebakaran Korporasi (201) 124 125 157 406

Gempa Bumi (203) 21 12 11 44

Industrial All Risk (204) 7 6 6 19


Kebakaran Konsorsium (205) 13 13 14 40

Kebakaran Ritel (221) 1006 137 395 1538

Karisma (224) 59 48 36 143

Jasindo Graha (225) 70 132 40 242

Property All Risk (297) 17 14 19 50

TOTAL 2.482

AVIATION 0 0 0 0

TOTAL 0

ENGINEERING

CPM Non Proyek (412) 12 6 3 21

TOTAL 21

RANGKA KAPAL 0 0 0 0

TOTAL 0

KENDARAAN BERMOTOR

Kendaraaan Bermotor (601) 152 105 13 270

Kendaraan Pro-Aktif (604) 160 125 8 293

Kendaraan Sepeda Motor (605) 2.821 2.940 3.102 8.863

TOTAL 9.426

VARIA

Cash In Transit (701) 10 10 10 30

Cash In Save (702) 12 13 11 36

Kecelakaan Diri (705) 14 35 17 66

Bulglary (712) 4 3 5 12

Perjalanan Dinas (728) 58 124 147 329

Asuransi Golf-Hole In One (731) 20 17 16 53

Pengunjung Wisata (732) 4 9 8 21

PA. Deposan (737) 1 1 1 3


PA. PHK & PA ND (780) 2 177 93 272

TOTAL 822

SURETY BOND

Bid Bond/Jaminan Penawaran (841) 750 1.034 1.181 2.965

Performance Bond/ Jaminan Pelaksanaan (842) 217 293 415 925

Advance Payment Bond/ Jaminan Uang Muka (843) 22 67 157 246

Maintenance Bond/Jaminan Pemeliharaan (844) 105 82 202 365

TOTAL 4.525

OIL & GAS 0 0 0 0

TOTAL 0

TABEL PROSENTASE JUMLAH NASABAH SELAMA TIGA PERIODE BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

PRESENTASE JUMLAH
NO JENIS PRODUK TOTAL NASABAH
NASABAH

1 PENGANGKUTAN 1%

2 KEBAKARAN 14%

3 AVIATION 0%

4 ENGINEERING 0,12%

5 RANGKA KAPAL 0%

6 KENDARAAN BERMOTOR 53,8%

7 VARIA 5%

8 SURETY BOND 26%

9 OIL & GAS 0%


TOTAL SELURUH NASABAH SELAMA 3
17.524 100%
PERIODE

TABEL PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH SELAMA TIGA PERIODE BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

JENIS PRODUK

Pengangkutan

Kebakaran

Engeenering

RangkaKapal

Kendaraan Bermotor

Surety Bond

BAB V
PENGOLAHAN DATA MENJADI INFORMASI MENGENAI JUMLAH
NASABAH DI PERUSAHAAN ASURANSI
PT JASINDO
Setelah penyusun melakukan pengklasifikasian data jumlah nasabah berdasarkan jenis produk, tahun serta
prosentase sekaligus membentuk grafik maka akhirnya penyusun dapat menyusun beberapa informasi mengenai jumlah
nasabah di PT JASINDO. Adapun informasi yang dapat diberikan dari hasil analisis data adalah sbb:

1) PT JASINDO memiliki produk-produk asuransi yang selama kurun waktu 3 dekade mengalami kemajuan jumlah nasabah yang
cukup pesat. Adapun produk-produk tersebut diantaranya: Pengangkutan, Kebakaran, Aviation, Engineering, Rangka Kapal,
Kendaraan Bermotor, Varia, Surety Bond, Oil & Gas. Sedangkan dari produk-produk tersebut yang memiliki konsumen
terbanyakterdapat pada sektor kendaraan bermotor yakni sejumlah 9.426 (53.8%) nasabah, terdapat beberapa penyebab
tingginya nasabah berasuransi pada sector kendaraan bermotor yakni hal ini dikarenakan jumlah tingkat kepemilikan
kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua di Indonesia sangatlah tinggi, serta diikuti dengan tingginya resiko
kecelakaan di Indonesia. Dari tinginya jumlah nasabah tersebut maka dapat diestimasikan mempengaruhi jumlah pembayaran
premi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan premi ditiap tahunnya sebesar 10% hingga 40%. Setelah kendaraan
bermotor menempati rate teratas selanjutnya produk JASINDO yang kerap kali diminati nasabah adalah surety bond
(jaminan perikatan) yakni sebesar 4.501 (26%) nasabah. Jaminan perikatan merupakan asuransi mengenai jaminan harta
benda, sedangkan jenis surety bond yang memiliki nasabah terbanyak adalah bid bond, yakni sebesar 2.965 nasabah.
Adapun produk JASINDO yang memiliki nasabah sejumlah 2482 (14%) adalah asuransi kebakaran, khususnya asuransi pada
kebakaran ritel atau sebanyak 1.538 nasabah. Kemudian produk asuransi pada sektor varia memiliki jumlah nasabah
sebesar 822 (5%) nasabah dari total keseluruhan nasabah Jasindo. Produk yang menempati urutan ke-lima adalah
sektor pengangkutan yakni sebesar 248 (1%) nasabah. Pada perusahaan JASINDO para nasabah lebih senang berasuransi
pada sektor ekspor, hal ini disebabkan JASINDO merupakan perusahaan milik BUMN sehingga tingkat premi yang diberikan
JASINDO terhadap nasabah yang ingin melakukan kegiatan ekspor lebih rendah dibanding perusahaan asuransi
lainnya. Sedangkan produk yang memiliki nasabah sejumlah 21 (0.12%) adalah sector engeenering yakni pada sector CPM
Non Proyek yakni sektor yang menangani masalah jaminan perbaikan mesin industry. Adapun produk yang tidak memiliki
nasabah adalah pada Aviation (penerbangan), Rangka Kapal serta Oil & Gas. Sehingga, total nasabah dari keseluruhan
produk asuransi di JASINDO adalah 17.500 orang. Untuk lebih mudah memahami jumlah nasabah di Jasindo dapat dilihat
pada grafik 1.1.

GRAFIK JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO


Grafik 1.1

2) Dari data yang


telah diperoleh
penyusun juga
mampu

menginformasikan bahwa meskipun asuransi pada kendaraan bermotor memiliki intensitas nasabah yang tertinggi namun
disisi lain asuransi pada Surety Bond justru menghasilkan kenaikan nasabah yang signifikan selama 3 periode yakni sebesar
33.80% sedangkan jasa asuransi pada perlindungan kendaraan bermotor hanya sebesar 33.13% hal ini membuktikan bahwa
pertumbuhan nasabah yang paling stabil adalah pada sektor Surety Bond. Untuk lebih mudah memahami tingkat
pertumbuhan nasabah pada tiap produk jasa, anda dapat melihat pada grafik 1.2.

GRAFIK JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA
DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

Serta dapat diketahui pula bahwa selama tiga dekade jumlah nasabah yang terbanyak dialami pada tahun 2007
yakni sebanyak 6.150 nasabah atau mengalami kenaikan sebesar 35,01% hingga 32,13% meskipun sebelumnya PT Jasindo
mengalami depresiasi nasabah pada tahun 2006. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat PT Jasindo untuk tetap
memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah, yang pada akhirnya dibuktikan pada tahun 2007 PT. Jasindo mengalami
kenaikan jumlah nasabah.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
begerak di bidang usaha asuransi kerugian umum. Asuransi Jasindo merupakan hasil merger antara PT Asuransi Bendasraya
dengan PT Umum Internasional Underwriters serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional
dengan total aset per akhir tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar.

Saat ini Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 1 kantor cabang di luar negeri serta kantor
pusat di Jl. Let. Jend. MT Haryono kav. 61 Jakarta dan 74 Kantor Cabang yang berlokasi di seluruh Indonesia salah satunya
adalah kator cabang yang berada di Jl.Let. Jend. Sutoyo No.89 Malang.

Meskipun PT Jasindo merupakan jasa asuransi yang dikelola oleh BUMN, namun produk jasa asuransi yang
diproduksi mampu bersaing dengan perusahaan asuransi swasta lainnya, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kepemilikan
jumlah nasabah pada tiap periode di kantor cabang PT Jasindo Malang. Yakni total nasabah PT Jasindo pada tahun 2005-
2007 adalah sebesar 17.524 orang atau mengalami peningkatan sebesar 32,13%.
6.2 Saran

Meskipun pada tiga tahun terakhir PT Jasindo mampu meningkatkan jumlah nasabah. Namun untuk
mempertahankan nasabah yang telah ada serta mendapatkan nasabah baru, sebaiknya PT Jasindo lebih meningkatkan
kualitas pelayanan serta kualitas pemasaran. Karena ke dua hal ini merupakan factor terpenting dalam meraup nasabah serta
mampu memposisikan PT Jasindo sebagai brand image perusahaan negara yang berkualitas serta mampu bersaing dengan
perusahaan asuransi swasta. Sesuai dengan motto PT Jasindo WE TAKE CARE OF YOUR RISK WITH THE BEST
POSSIBLE SOLUTIONS.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh terhadap
kemajuan bisnis. Untuk itu diperlukanlah suatu manajemen yang tepat. Untuk mendapatkan
manajemen yang tepat diperlukan informasi yang teliti, tepat, dan cepat. Salah satu informasi yang
sangat penting bagi dunia bisnis adalah rekaman dari kegiatan bisnis itu sendiri, rekaman tersebut
terdapat pada suatu arsip.

Perkembangan yang dialami oleh setiap organisasi pada akhir-akhir ini menunjukkan adanya
ketergantungan manajemen pada informasi. Setiap manusia akan memerlukan informasi dalam
kehidupannya. Tanpa adanya informasi yang dapat diterima maupun disampaikan pada umumnya
seseorang tidak dapat bertindak sesuatu, karena sebelum ditetapkan langkah-langkah yang akan
diambil setiap orang pada dasarnya membutuhkan informasi.

Pengambilan keputusan oleh pimpinan banyak tergantung kepada kelengkapan, kecepatan,


dan ketepatan informasi yang disajikan dan dilaporkan secara aktif kepadanya. Data diolah menjadi
informasi secara manual atau komputer, informasi dipergunakan oleh para pimpinan untuk
mengambil keputusan. Data itu sendiri berasal dari berbagai kegiatan yang terekam pada arsip.

Setiap organisasi maupun perusahaan menunjukkan adanya ketergantungan pada informasi.


Seperti setiap manusia akan memerlukan informasi dalam kehidupannya. Tanpa adanya arus
informasi seseorang tidak dapat mengambil keputusan tentang apa yang akan dilakukannya. Hal ini
seperti tergantung pada kelengkapan, kecepatan, dan ketepatan informasi yang disajikan dan
dilaporkan. Data diolah menjadi informasi secara manual atau dengan berbasis komputer. Selain
sistem kearsipan yang sistematis kita juga mempelajari klasifikasi jenis serta sumber data sampai
proses pengolahan data hingga menjadi arsip yang selalu kita pergunakan.

Oleh karena itu dilakukan observasi pada PT.KOPESERA ENGINERING selain untuk memenuhi
tugas semester tiga mata kuliah proyek, juga untuk menambah wawasan mengenai system
menajemen pengelolaan data dan informasi perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh
perubahan data yang meliputi kualitas baik SDM, fasilitas, maupun produk yang dihasilkan
perusahaan sehingga setiap tahun selalu ada peningkatan dari setiap faktor- faktor produksi tersebut
serta untuk mengetahui mutu atau kualitas, apakah system manajemen data yang dilakukan oleh
perusahaan telah dilakukan dengan baik. Sehingga mampu menghasilkan informasi yang tepat dan
akurat.
Alasan memilih PT.KOPESERA ENGINERING sebagai tempat observasi adalah
karena PT.KOPESERA ENGINERING telah memenuhi ketentuan atau syarat untuk perusahaan yang
dapat di observasi.

1.2 Rumusan Masalah

Pada observasi ini dapat dirumuskan :

1. Bagaimana jenis data dan informasi yang ada di perusahaan?

2. Bagaimana mengklasifikasikan dan mendokumentasikan jenis-jenis data?

3. Bagaimana mengolah data yang berbasis komputer menjadi informasi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan yaitu bagaimana cara pegelolaan data dan informasi
pemasaran pada perusahaan.

1.4 Tujuan Mata Kuliah Lapangan

1) Memberi pengetahuan tentang jenis data dan informasi

2) Memberi pengetahuan tentang sumber-sumber informasi yang dibutuhkan untuk pengolahan data.

3) Dapat mengklasifikasikan dan mendokumentasikan jenis-jenis data.

4) Memberi keterampilan tentang pengolahan data yang berbasis komputer menjadi informasi

5) Memberi keterampilan untuk melaksanakan observsi untuk meyajikan informasi tentang perusahaan
secara lengkap.

1.5 Kegunaan Mata Kuliah Lapangan

1.5.1 Bagi Jurusan Administrasi Niaga

1. Sebagai lembaga yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan professional.

2. Menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bersangkutan

3. Jurusan Administrasi Niaga secara berkelanjutan mengembangkan cara-cara agar lulusan memiliki
kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan industri.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Memberi ketrampilan untuk melaksanakan observasi tentang pegelolaan data dan untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk kemajuan teori

2. Memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi yang baik.


3. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami suatu bidang keilmuan secara lebih mendalam
yang sesuai dengan keadaan dunia industri

1.5.3 Bagi Perusahaan

1. Perusahaan dapat memenuhi harapan pemerintah dimana dunia pendidikan harus dapat sejalan
seiring dengan dunia industri dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan professional

2. Perusahaan dapat melaksanakan fungsi sosial untuk membantu masyarakat dalam peningkatan dan
pengembangan SDM yang professional

3. Perusahaan dapat memberikan masukan kompetensi lulusan institusi pendidikan yang memang
diperlukan di lapangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Data

Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang menyebut data,
padahal informasi, sebaliknya ada yang menyebut informasi, padahal data. Gordon B. Davis
menjelaskan kaitannya data dengan informasi dalam bentuk definisi sebagi berikut Informasi
adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti baru bagi si penerima
dan mempunyai bentuk yang nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu didalam dunia bisnis adalah
perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.

Dari definisi dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang
diproses untuk menyajikan informasi.

2.1.1 Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, sifat dan sumbernya. Mengenai penjelasan
klasifikasi data tersebut akan diuraikan dibawah ini.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

1. Data Hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah
persentase dari suatu jumlah tertentu.
2. Data Ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf
tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil
tentamennya merupakan data ukur. Alat yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah
hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut sifat data.

1. Data kuantitatif (quantitative data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungan dengan penjumlahan.

2. Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat
sesuatu.

C. Klasifikasi data menurut sumber data

Data Internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil dari observasi yang dilakukan sendiri,
bukan data hasil karya orang lain.

2. Data Eksternal (axternal data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

a. Data eksternal primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri,
yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

a). Observasi (Pengamatan)

Dalam observasi, peneliti tidak berhubungan langsung dengan respondennya. Ia hanya melihat
sikap/tingkah laku responden dan kemudian mencatatnya. Observasi tersebut tidak selalu dilakukan
oleh individu, tetapi dapat pula menggunakan mesin atau peralatan lain seperti audimeter.

b). Survey

Dalam menjalankan survey, peneliti memerlukan suatu daftar pertanyaan sebagai pedoman. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti tidak menyimpang dari pokok penelitiannya. Ada pula peneliti yang
menggunakan daftar pertanyaan sederhana.

b. Data Eksternal sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi
melainkan melalui seorang/sejumlah orang lain.

2.1.2 Nilai Data


Dr. Marseto Donosepoetro dalam bukunya yang berjudul Data Sebagai Penghubung
Manusia dan Lingkungan Hidupnya menyatakan bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3
(tiga) ketentuan :

A. Ketelitian Data (Precision)

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan, apabila observasi yang menghasilkan data
itu diulangi. Ketelitian suatu data ditentukan juga oleh kesamaan data yang dihasilkan oleh beberapa
sumber yang melakukan suatu observasi yang sama.

B. Komparabilitas Data (Comparability)

Suatu alat imbang yang secara berulang-ulang menunjukkan hasil yang sama belum tentu
memberikan data yang benar. Alat tersebut mungkin belum distandarisasikan. Suatu pengukuran
pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standart.

C. Validitas Data (Validy)

Suatu data dapat saja mempunyai kualitas yang baik tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak
menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

2.1.3 Presentasi Data

Kadang-kadang masih dianggap belum cukup dengan hanya mengumpulkan, menganalisis dan
meninterpretasikan data. Tetapi perlu juga dilakukan presentasi data dalam suatu bentuk yang dapat
mempermudah seseorang mengerti dan menggunakannya. Data statistik tersebut dapat ditunjukkan
dalam tiga macam bentuk yang berbeda, yaitu berupa:

1. Naskah laporan

2. Tabel

3. Gambar

Naskah laporan dapat digunakan untuk menunjukkan sejumlah data yang tidak tidak
banyak. Jika datanya cukup banyak, cara ini akan membosankan bagi pembaca, dan dapat
menyulitkan pengidentifikasiannya.

Tabel dapat digunakan untuk mengatur data agar mudah dibaca. Namun dengan tabel saja
kadang-kadang masih kurang enak dibaca, lebih-lebih untuk tabel yang sangat komplek. Jika
tabelnya sangat komplek, mungkin pembaca tidak dapat menemukan hubungan di antara variabel-
variabel di dalamnnya. Untuk itu perlu juga disertakan sejumlah keterangan.

Gambar, atau bagan atau diagram dapat digunakan untuk memikat perhatian pembaca dan
memperlihatkan hubungan-hubungan yang ada. Dengan gambar tersebut memungkinkan bagi kita
untuk mengamati data secara keseluruhan. Banyak lembaga-lembaga yang sudah menggunakan
grafik untuk membantu mereka dalam operasinya. Ada empat macam gambar yang dapat dipakai
untuk peresentasi data, yaitu: (1) gambar batang, (2) pie diagaram, (3) diagram garis dan (4)
pictograph.

1. Diagram Batang (Bar chart)


Diagram batang ini biasanya dipakai untuk membandingkan dua kelompok data atau lebih.

2. Pie Diagram

Pie diagram digunakan untuk menguraikan atau menunjukkan beberapa macam data menurut
perbandingan tertentu dari keseluruhan. Pie diagram diwujudkan dalam bentuk lingkaran dan
pembagian masing-masing kelompok datanya terpusat pada sumbu lingkaran.

3. Diagram Garis

Diagram garis merupakan suatu bagan yang sederhana dan dapat dipakai secara efektif untuk
membandingkan perubahan kondisi dalam beberapa waktu/periode. Seperti halnya dengan diagram
batang, diagram garis juga memakai skala untuk pembandingan yang dimulai pada angka nol.

4. Pictograph

Pictograph ini hampir sama dengan diagram batang, hanya presentasinya diwujudkan dalam bentuk
gambar.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Mc Fadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Dari kutipan di atas dapat diartikan, bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem
pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk
tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

Pengolahan informasi adalah suatu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolahan
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, atau kombinasinya.

2.3 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu kegiatan dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu
peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus atau pola tertentu untuk mengubah data
sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya.

Dalam buku Office Management and Control George R Terry mengemukakan pengolahan
data sebagai serangkaian pengerjaan yang terencana terhadap informasi supaya mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

2.4 Pengorganisasian Unit Pengolahan Data

Perencanaan, pengoperasian dan pengendalian unit pengolahan data memerlukan


keterampilan bukan saja yang bersifat teknis akan tetapi juga keterampilan untuk memimpin. Daris
segi teknis kiranya perlu disadari bahwa supaya unit pengolahan data bekerja dengan efisen,
diperlukan keahlian khusus yang bersifat teknis. Sukses tidaknya unit pengolahan data tersebut
melaksanakan tugasnya sangat ditentukan oleh orang-orang yang mempunyai daya cipta tinggi. Bagi
suatu organisasi baik atau buruknya mutu informasi yang dihasilkan oleh unit pengolahan data
sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya.

Sifat tujuan dari unit pengolahan data sangat menentukan pula bentuk dan struktur organisasi
dari unit pengolah data yang diperlukan. Kedudukan unit pengolah data didalam organisasi pada
hakekatnya harus :

1. Sedekat mungkin dengan top management

2. Berada pada tingkat yang sama dengan unit-unit besar dan penting lainnya didalam organisasi

Data perlu diolah lebih lanjut oleh para ahli informasi dan hasil pengolahan itulah yang
disebut infomasi. Artinya data adalah input sedangkan informasi adalah output. Dengan
pengolahan yang matang data berubah sifat dan bentuknya menjadi informasi serta informasi itulah
yang disalurkan kepada pimpinan untuk mengambil keputusan.

2.5 Proses Penanganan Informasi

Agar informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi management dalam mengambil keputusan,
penanganan yang teliti dan matang harus dilakukan.

Penanganan yang teliti dan matang berarti:

1. Tidak melupakan bahwa sistem informasi yang dikembangkan untuk mempermudah tercapainya
tujuan

2. Informasi yang dikembangkan untuk mempertinggi kemampuan perusahaan mengemban misinya

3. Informasi akan digunakan untuk mengambil keputusan

4. Menentukan kebutuhan akan informasi

5. Mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dan harus diolah

6. Penanganan informasi yang terdiri dari langkah-langkah:

a. Pengumpulan data

b. Klasifikasi data menurut sumber, fungsi dan sifatnya

c. Pengolahan data

d. Analisa data

e. Interprestasi data

Penyimpanan informasi hingga waktunya tiba untuk pengambilan informasi dari tempat
penyimpanannya untuk kemudian disampaikan sebagai input kepada pimpinan organisasi untuk
digunakan dlam pengambilan keputusan.

2.6 Bentuk Data dan Informasi


Dengan perkembangan teknologi, terutama komputer dan multimedia, data dan informasi
tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi lebih bervariasi, yaitu berbentuk gambar, suara, warna, sinar,
getaran, dan sebagainya.

Informasi akan berguna apabila kualitasnya baik.Baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi
oleh tiga penentu yaitu :

1. Isi informasi
2. Waktu penyajian
3. Bentuk informasi
Isi Informasi adalah berbagai hal yang dilaporkan. Isi laporan yang baik haruslah memenuhi
persyaratan berikut :
1. Akurasi atau ketepatan ( accurary )
2. Relevansi ( relevance)
3. Kelengkapan ( completeness )
4. Ringkas ( conciseness )
5. Lingkup atau cakupan ( scope )
6. Kinerja informasi ( performance )

2.7 Fungsi Informasi / data

gambarkan

Informasi yang deskriptif membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah
atau apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan.

2. Menjelaskan atau menerangkan

Informasi yang menjelaskan akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
menyusun atau merancang midel. Dengan midel yang ada maka akan dapat memperjelas apa yang
dimaksud serta bagaimana hubungan-hubungan yang ada.

3. Memperkirakan

Informasi prediktif sangat membantu pimpinan untuk memprediksi dan mengestimasi keadaan pada
masa yang akan datang dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau.

4. Mengevaluasi

Informasi yang evaluatif membantu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai kerja
dan aktivitas penting lainnya baik yang nampak sekarang maupun yang akan terjadi pada masa akan
datang.

5. Mengadakan pembaharuan

Informasi yang inovatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide, rancangan-rancangan dan hipotesa-
hipotesa yang dirasakan akan dapat membantu memperacepat usaha pengembangan dan
pembangunan.
Pengolahan data adalah suatu kegiatan dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu
peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus atau pola tertentu untuk mengubah data
sehingga menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya.

Dalam buku Office Management and Control George R Terry mengemukakan pengolahan
data sebagai serangkaian pengerjaan yang terencana terhadap informasi supaya mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Pengolahan data terbagi dalam delapan macam pengerjaan pokok yaitu:

1. Reading

Yaitu menafsirkan data dengan jalan memeriksa huruf-huruf, kata-kata dan tanda-tanda

2. Writing, typing, card punching, or paper tape perforating (penulisan, pengetikan atau pelubangan
kartu/pita kertas)

Yaitu menempatkan data pada media perantara yang sering disebut input

3. Recording or printing (perekaman/percetakan)

Yaitu mengolah data untuk menjadi bentuk yang lebih berguna dan sering disebut output

4. Sorting (pemilihan)

Yaitu menggolongkan data

5. Transmitting (pengiriman)

Yaitu penyebaran data

6. Calculating (penghitungan)

Yaitu mengerjakan data secara matematis

7. Comparing (perbandingan)

Yaitu memeriksa data untuk ketepatan dan kelengkapan

8. Storing (penyimpanan)

Yaitu menahan atau memelihara data

BAB III

METODOLOGI PROYEK

3.1 Lokasi Proyek


Observasi ini dilakukan di Perusahaan Asuransi JASINDO Jl.Letjend Sutoyo No.89
Malang sebagai obyek observasi dalam memenuhi tugas mata kuliah proyek yang berjudul
Pengelolaan Data dan Informasi

3.2 Teknik Pengumpulan Data

a) Penggunaan Metode Observasi

Pencarian data yang dilakukan ialah dengan menggunakan metode observasi, sebagai dari
pengumpulan data. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format/blangko pengamatan sebagai pengamatan. Dalam hal ini kami tidak
hanya sekedar mencatat dan observasi saja, tetapi yang lebih penting kami juga akan mengambil
contoh-contoh dari data-data bisnis yang lazim digunakan oleh perusahaan yang sedang kami
observasi. Misalnya, data penjualan, data personalia, data keuangan perusahaan dan data-data lain
yang mendukung kinerja dari perusahaan.

b) Penggunaan Metode Interview

Dalam megumpulkan data serta teknik penyusunan informasi yang sesuai serta lengkap, maka
peneliti melakukan interview dengan bagian personalia pada perusahaan asuransi Jasindo.

c) Penggunaan Metode Dokumentasi

Penggunaan metode dokumentasi ini merupakan langkah akhir dalam pengumpulan


data dimana peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Dalam hal
ini data-data tersebut yaitu dalam hal ini berupa format-format atau contoh dari data pemasaran,
dan data-data lain dari sumber observasi.

3.3 Teknik Pengolahan Data

Peneliti menggunakan metode komparatif, yaitu membandingkan data yang didapat dengan
teori yang di peroleh di bangku kuliah. Metode pembahasan yang diperkenalkan dalam penyusunan
laporan adalah analisa kualitatif.

3.4 Teknik Penyajian Data

Hasil dari kegiatan observasi ini nantinya akan disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Lisan

Penyajian informasi bentuk lisan dapat secara langsung seperti presentasi.

b. Laporan

Adapun hasil dari pengumpulan data serta informasi disediakan dalam bentuk table, grafik maupun
analisa tertulis, yang berasal dari obervasi pada perusahaan asuransi Jasindo.
c. Gambar maupun gabungan

Merupakan penyajian informasi dalam bentuk gambar maupun gabungan, seperti grafik ataupun
tabel.

BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Profile PT Asuransi Jasindo

4.1.1 Sejarah

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang begerak di bidang usaha asuransi kerugian umum. Asuransi Jasindo berdiri pada 2 Juni
1973 sebagai hasil penggabungan antara PT Asuransi Bendasraya dengan PT Umum Internasional
Underwriters serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional dengan total
aset per akhir tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar.

Saat ini Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74 Kantor Cabang yang
berlokasi di seluruh Indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri serta berkantor pusat di Jl. Let.
Jend. MT Haryono kav. 61 Jakarta.

Keberadaan Asuransi Jasindo semakin solid dari tahun ke tahun sebagaimana tercermin dari
kinerja perusahaan yang terus mengalami peningkatan serta pengakuan mutu melalui sertifikasi
9002 sejak tahun 1998. Asuransi Jasindo juga mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka di dunia
seperti Swiss-ree dan Partner-re sehingga memperkokoh posisi Asuransi Jasindo sebagai perusahaan
asuransi yang sustainable dan bertaraf internasional.

4.2 Visi dan Misi

VISI

Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader di
pasar domestik.

MISI

Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi International melalui peningkatan


pangsa pasar, pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat mampu labaan serta memenuhi harapan
stakeholder.

4.3 Produk Asuransi Jasindo

Di perusahaan asuransi Jasindo terdapat dua jenis produk yang sangat kompetitif
yakni PRODUK KORPORASI dan PRODUK UNGGULAN ke-dua produk tersebut memiliki
sub bagian pelayanan masing-masing yang teroganisir secara terperinci. Baik dari sisi pelayanan,
pengolahan data serta penyajian informasi kepada pihak intern maupun ekstern. Adapun penjelasan
dari ke-dua produk tersebut adalah sbb:

4.3.1 Produk Korporasi

Meningkatnya laju pembangunan di Indonesia pada berbagai sektor kehidupan,


mengundang pula semakin meningkatnya risiko yang dihadapi. Risiko ini dapat timbul dalam
berbagai bentuk, seperti kerusakan alat - alat, terganggunya transportasi, rusaknya proyek hasil
pembangunan dan lain-lain.
Hal-hal tersebut bila tak dipertimbangkan upaya perlindungan dari berbagai risiko dapat
menimbulkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Di samping itu, segala perkerjaan yang telah
diselesaikan pun perlu dihindarkan dari kemungkinan risiko-risiko kerusakan.

Menghadapi risiko-risiko tersebut, PT. Asuransi Jasa Indonesia yang disebut Jasindo sebagai
perusahaan asuransi milik negara menawarkan jasa perlidungan dalam bentuk - bentuk asuransi :
Asuransi Kebakaran, Asuransi Gangguan Usaha Akibat Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor,
Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Marine Cargo, Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Pesawat Terbang,
Asuransi Konstruksi, Asuransi Alat - Alat Berat, Asuransi Pemasangan Mesin, Asuransi Peralatan
Elektronik, Asuransi Gangguan Usaha Akibat Kerusakan Mesin, Asuransi Pembusukan Stock, Asuransi
Uang Dalam Pengangkutan, Asuransi Uang Dalam Lemari Besi, Asuransi Uang Di Ruang Kasir, Asuransi
Mesin, Asuransi Kebongkaran, Asuransi Pesawat/Antena Televisi, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi
Jaminan Kejujuran, Asuransi Atas Barang Milik Pribadi, Boiler Pressure Insure, Freight Forwarder's
Liability Insurance, Asuransi Wisatawan, Asuransi Kaca, Asuransi Golf, Asuransi Deposan, Asuransi
Mubaligh, Asuransi Keluarga, Asuransi Haji.

4.3.2 Produk Unggulan

Risiko terjadinya musibah tidak pernah terduga . Jika datang, ia tak terhindarkan, baik pada
masyarakat korporasi maupun masyarakat perseorangan. Untuk iulah Asuransi Jasindo selain
memberikan pelayanan jasa terhadapa objek asuransi yang kompleks dan berskala besar juga
mengembangkan hal yang sama terhadap objek asuransi perseorangan bagi masyarakat umum.
Untuk tujuan tersebut Asuransi Jasindo mengembangkan beberapa jenis asuransi yang bahkan
diposisikan sebagai produk unggulan, antara lain:

1. Asuransi JASINDO OTO

2. Asuransi JASINDO GRAHA

3. Asuransi KELUARGA

4. Asuransi KARISMA

5. Asuransi LINTASAN

6. Asuransi AVIATION

7. Asuransi PELANGI

8. Asuransi ANAK SEKOLAH

9. Asuransi TAKAFUL

10. Inbound Travel Insurance

11. Asuransi Haji & Umroh

Pengembangan produk unggulan tersebut dilakukan sebagai kepedulian Asuransi Jasindo


terhadap peningkatan pemahaman masyarakat kepada manfaat asuransi dan setidaknya
meningkatkan pula skala prioritas kebutuhan akan perlindungan asuransi di antara kebutuhan-
kebutuhan lainnya.
4.4 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT


PT. ASURANSI JASA INDONESIA
berdasarkan Addendum XII SK. No. 014.DMA/99
Tanggal 30 Oktober 1999
Tentang Perubahan Struktur Organisasi Kantor Pusat
4.5 Strategi Pemasaran

JASINDO KINI DAN KEDEPAN, di dalam memenuhi visinya, Asuransi Jasindo mulai
mengembangkan usahanya di pasar regional, melalui peningkatan pendapatan dari Kantor
Cabangnya di Labuan, Malaysia. Kantor Cabang ini bekerja sama dengan broker-broker asuransi /
reasuransi di negara-negara tetangga untuk menutup obyek-obyek yang berada di negara
tsb. Menyadari posisinya yang sangat strategis, dengan terbukanya pasar asuransi minyak dan gas
bumi sehubungan pelaksanaan UU No. 22 Minyak dan Gas Bumi tahun 2001, Asuransi Jasindo
menyiapkan dengan matang kemampuan teknis dan finansialnya untuk menjadi pemain utama dan
unggulan dalam sektor ini.Pasar Reasuransi minyak dan gas bumi yang selama ini hanya mengenal
pasar yang monopolistik, dengan upaya yang piawai telah mulai menunjukkan dukungan kongkritnya
kepada keberadaan Asuransi Jasindo.

Posisi Leading di segment BUMN dan Korporasi yang menjadikan Jasindo tumbuh
berkembang sampai dengan saat ini, dicoba dikembangkan lagi dengan menerapkan filosofi kerja
sama kemitraan yang saling menguntungkan, baik secara langsung maupun melalui broker-broker
profesional dan mitra perbankan. Layanan klaim yang proaktif dan komunikatif dari seluruh Kantor
Cabangnya, menjadikan Asuransi Jasindo sebagai perusahaan asuransi yang terpercaya, yang
semakin diminati oleh pengguna jasa-jasanya.

Bermodalkan nama dan reputasi sebagai perusahaan pemberi proteksi asuransi yang
terpercaya, serta posisi leading di seluruh Indonesia yang diraihnya dengan upaya cerdik dan keras,
Asuransi Jasindo merasa melihat peluang bisnis asuransi retail sebagai tantangan yang menarik.
Membentuk bidang khusus, serta penyiapan sumber daya manusia, sistem kerja dan infra
struktur maupun kultur yang cocok dengan sektor retail, mulai dikejarnya secara serius: Target
menjadi lima besar peraih premi bisnis retail adalah menjadi visi pengelolaan retail selama 5 (lima)
tahun kedepan.

Asuransi kumpulan, kendaraan bermotor, penerbangan, banc asurrance, merupakan produk-


produk yang dengan cermat digarap. Network penjual yang setia yang menyebar dan terus
membesar jumlahnya karena faktor dukungan layanan purna jual yang sistematis serta cepatnya
penyelesaian klaim. Didasari filosofi kerja sama ingin maju bersama agen, diharapkan Jasindo mampu
mengembangkan bisnis ritail.

Dengan dukungan komunikasi publik atas bisnis retail yang digarap secara cantik bersama
para ahli dibidangnya, pada akhirnya Asuransi Jasindo akan terus tumbuh, berkembang, sustainable,
hingga saat ini dan saat-saat mendatang

4.6 Hasil Observasi Berdasarkan Interview Guide

1. Apakah data itu sangat penting di perusahaan bapak ?

Ya sangat penting karena semua membutuhkan data, dan di olah secara komputerisasi dan di bagi
sesuai dengan kebutuhanya

2. Berupa data apa sajakah yang digunakan di perusahaan bapak ?

Banyak yaseperti data nasabah, harga, serta mengidentifikasi benda yang dimiliki nasabah sehingg
dapat di jalin kerja sama, data yang kita butuhkan kurang lebih sama dengan perusahaan lain yang
sejenis, di karenakan kami juga melakukan proses pemasaran

3. Termasuk jenis asuransi apakah jasindo itu pak ?

Perusahaan asuransi jasindo termasuk jenis asuransi umum. Jadi ada untuk jiwa, property,serta
jamsostek. Mungkin kalau asuransi pemerintah itu seperti asuransi jiwa sraya yang 100% milik
pemerintah, yang objeknya harta benda , baik yang bergerak maupun tidak. Serta terdapat aturan-
aturan yang mengaturnya.

4. Perusahaan jasindo itu memiliki segmen pasar apa ?

Ya dari prinsip asuransi, siapapun yang memiliki kepentingan yaitu masyarakat maupun lembaga yang
ingin mengasuransikan propertinya. Dan kita menjalin kerjasama dengan pihak bank, namun secara
umum tidak Asuransi minded atau tidak terlalu memkirkan untuk mengasuransikan propertinya.

5. Bagaimanakah pemasaran di Jasindo ?

Ya tentunya dengan cara untuk mendapatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak, dapat
lewat door to door, iklan, atau melalui kerjasama.

6. Kebanyakan nasabah asuransi jasindo dari mana ?

Kebanyakan konsumen kami dari nasabah bank yang bekerja sama dengan dengan perusahaan
jasindo, dan secara langsung masyarakat umum tidak terlalu banyak.

7. Bagaimanakah penyusunan konsumen di asuransi jasindo ?


Ya kita klasifikasikan sesuai kelompok property yang di asuransikan baik itu perseorangan maupun
korporasi dan masing-masing korporasi maupun perseorangan ada produknya. Dan kita juga juga
bekerjasama dengan bank maupun pihak-pihak BUMN, namun banyak terjadi persaingan dari
asuransi lain berupa persaingan harga

8. Apakah BUMN manakala ada fluktuasi mempengaruhi asuransi jasindo ?

ya jelas berpengaruh, karena kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tingkat penetapan harga
produk yang di tawarkan , sehingga dapat pula terjadi perubahan jumlah konsumen.

Contohnya pada saat pemerintah menerapkan tarif biaya asuransi yang tinggi untuk asuransi
kendaraan bermotor di karenakan adanya resiko-resiko yang besar terhadap property yang di
asuransikan.

4.7 Data Jumlah Nasabah

TABEL JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

PERIODE
JENIS PRODUK TOTAL
2005 2006 2007

PENGANGKUTAN

a. Darat (102) 19 18 15 52

b. Antar pulau (105) 3 22 15 40

c. Import (106) 4 31 14 49

d. Export (107) 35 33 39 107

TOTAL 248

KEBAKARAN

a. Kebakaran Korporasi (201) 124 125 157 406

b. Gempa Bumi (203) 21 12 11 44

c. Industrial All Risk (204) 7 6 6 19

d. Kebakaran Konsorsium (205) 13 13 14 40

e. Kebakaran Ritel (221) 1006 137 395 1538


Karisma (224) 59 48 36 143

g. Jasindo Graha (225) 70 132 40 242

h. Property All Risk (297) 17 14 19 50

TOTAL 2.482

AVIATION 0 0 0 0

TOTAL 0

ENGINEERING

a. CPM Non Proyek (412) 12 6 3 21

TOTAL 21

RANGKA KAPAL 0 0 0 0

TOTAL 0

KENDARAAN BERMOTOR

a. Kendaraaan Bermotor (601) 152 105 13 270

b. Kendaraan Pro-Aktif (604) 160 125 8 293

c. Kendaraan Sepeda Motor (605) 2.821 2.940 3.102 8.863

TOTAL 9.426

VARIA

a. Cash In Transit (701) 10 10 10 30

b. Cash In Save (702) 12 13 11 36

c. Kecelakaan Diri (705) 14 35 17 66

d. Bulglary (712) 4 3 5 12

e. Perjalanan Dinas (728) 58 124 147 329

Asuransi Golf-Hole In One (731) 20 17 16 53

g. Pengunjung Wisata (732) 4 9 8 21


h. PA. Deposan (737) 1 1 1 3

PA. PHK & PA ND (780) 2 177 93 272

TOTAL 822

SURETY BOND

a. Bid Bond/Jaminan Penawaran (841) 750 1.034 1.181 2.965

b. Performance Bond/ Jaminan Pelaksanaan 217 293 415 925


(842)

c. Advance Payment Bond/ Jaminan Uang 22 67 157 246


Muka (843)

d. Maintenance Bond/Jaminan Pemeliharaan 105 82 202 365


(844)

TOTAL 4.525

OIL & GAS 0 0 0 0

TOTAL 0

TABEL PROSENTASE JUMLAH NASABAH SELAMA TIGA PERIODE BERDASARKAN JENIS PRODUK
JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

PRESENTASE JUMLAH
NO JENIS PRODUK TOTAL NASABAH
NASABAH

1 PENGANGKUTAN 1%

2 KEBAKARAN 14%

3 AVIATION 0%
4 ENGINEERING 0,12%

5 RANGKA KAPAL 0%

6 KENDARAAN BERMOTOR 53,8%

7 VARIA 5%

8 SURETY BOND 26%

9 OIL & GAS 0%

TOTAL SELURUH NASABAH SELAMA 3


17.524 100%
PERIODE

TABEL PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH SELAMA TIGA PERIODE BERDASARKAN JENIS PRODUK
JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

JENIS PRODUK

Pengangkutan

Kebakaran

Aviation

Engeenering

RangkaKapal

Kendaraan Bermotor

Surety Bond

Oil & Gas

TOTAL
BAB V
PENGOLAHAN DATA MENJADI INFORMASI MENGENAI JUMLAH NASABAH DI
PERUSAHAAN ASURANSI
PT JASINDO

Setelah penyusun melakukan pengklasifikasian data jumlah nasabah berdasarkan jenis


produk, tahun serta prosentase sekaligus membentuk grafik maka akhirnya penyusun dapat
menyusun beberapa informasi mengenai jumlah nasabah di PT JASINDO. Adapun informasi yang
dapat diberikan dari hasil analisis data adalah sbb:

1) PT JASINDO memiliki produk-produk asuransi yang selama kurun waktu 3 dekade mengalami
kemajuan jumlah nasabah yang cukup pesat. Adapun produk-produk tersebut diantaranya:
Pengangkutan, Kebakaran, Aviation, Engineering, Rangka Kapal, Kendaraan Bermotor, Varia, Surety
Bond, Oil & Gas. Sedangkan dari produk-produk tersebut yang memiliki konsumen
terbanyakterdapat pada sektor kendaraan bermotor yakni sejumlah 9.426 (53.8%) nasabah,
terdapat beberapa penyebab tingginya nasabah berasuransi pada sector kendaraan bermotor
yakni hal ini dikarenakan jumlah tingkat kepemilikan kendaraan bermotor khususnya kendaraan
roda dua di Indonesia sangatlah tinggi, serta diikuti dengan tingginya resiko kecelakaan di
Indonesia. Dari tinginya jumlah nasabah tersebut maka dapat diestimasikan mempengaruhi jumlah
pembayaran premi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan premi ditiap tahunnya sebesar
10% hingga 40%. Setelah kendaraan bermotor menempati rate teratas selanjutnya produk JASINDO
yang kerap kali diminati nasabah adalah surety bond (jaminan perikatan) yakni sebesar 4.501 (26%)
nasabah. Jaminan perikatan merupakan asuransi mengenai jaminan harta benda, sedangkan jenis
surety bond yang memiliki nasabah terbanyak adalah bid bond, yakni sebesar 2.965 nasabah.
Adapun produk JASINDO yang memiliki nasabah sejumlah 2482 (14%) adalah asuransi kebakaran,
khususnya asuransi pada kebakaran ritel atau sebanyak 1.538 nasabah. Kemudian produk asuransi
pada sektor varia memiliki jumlah nasabah sebesar 822 (5%) nasabah dari total keseluruhan nasabah
Jasindo. Produk yang menempati urutan ke-lima adalah sektor pengangkutan yakni sebesar 248 (1%)
nasabah. Pada perusahaan JASINDO para nasabah lebih senang berasuransi pada sektor ekspor, hal
ini disebabkan JASINDO merupakan perusahaan milik BUMN sehingga tingkat premi yang diberikan
JASINDO terhadap nasabah yang ingin melakukan kegiatan ekspor lebih rendah dibanding
perusahaan asuransi lainnya. Sedangkan produk yang memiliki nasabah sejumlah 21 (0.12%) adalah
sector engeenering yakni pada sector CPM Non Proyek yakni sektor yang menangani masalah
jaminan perbaikan mesin industry. Adapun produk yang tidak memiliki nasabah adalah
pada Aviation (penerbangan), Rangka Kapal serta Oil & Gas. Sehingga, total nasabah dari
keseluruhan produk asuransi di JASINDO adalah 17.500 orang. Untuk lebih mudah memahami jumlah
nasabah di Jasindo dapat dilihat pada grafik 1.1.

GRAFIK JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA
DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

Grafik 1.1

2) Dari
data yang
telah
diperoleh
penyusun
juga
mampu

menginformasikan bahwa meskipun asuransi pada kendaraan bermotor memiliki intensitas nasabah
yang tertinggi namun disisi lain asuransi pada Surety Bond justru menghasilkan kenaikan nasabah
yang signifikan selama 3 periode yakni sebesar 33.80% sedangkan jasa asuransi pada perlindungan
kendaraan bermotor hanya sebesar 33.13% hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan nasabah
yang paling stabil adalah pada sektor Surety Bond. Untuk lebih mudah memahami tingkat
pertumbuhan nasabah pada tiap produk jasa, anda dapat melihat pada grafik 1.2.
GRAFIK JUMLAH NASABAH SELAMA TAHUN 2005-2007 BERDASARKAN JENIS PRODUK JASA

DI PERUSAHAAN ASURANSI PT JASINDO

Serta dapat diketahui pula bahwa selama tiga dekade jumlah nasabah yang terbanyak
dialami pada tahun 2007 yakni sebanyak 6.150 nasabah atau mengalami kenaikan sebesar
35,01% hingga 32,13% meskipun sebelumnya PT Jasindo mengalami depresiasi nasabah pada tahun
2006. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat PT Jasindo untuk tetap memberikan pelayanan
terbaik kepada para nasabah, yang pada akhirnya dibuktikan pada tahun 2007 PT. Jasindo
mengalami kenaikan jumlah nasabah.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang begerak di bidang usaha asuransi kerugian umum. Asuransi Jasindo merupakan hasil
merger antara PT Asuransi Bendasraya dengan PT Umum Internasional Underwriters serta tampil
sebagai maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional dengan total aset per akhir tahun 2004
sebesar Rp. 1,363 milyar.
Saat ini Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 1 kantor cabang di luar
negeri serta kantor pusat di Jl. Let. Jend. MT Haryono kav. 61 Jakarta dan 74 Kantor Cabang yang
berlokasi di seluruh Indonesia salah satunya adalah kator cabang yang berada di Jl.Let. Jend. Sutoyo
No.89 Malang.

Meskipun PT Jasindo merupakan jasa asuransi yang dikelola oleh BUMN, namun produk jasa
asuransi yang diproduksi mampu bersaing dengan perusahaan asuransi swasta lainnya, hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya kepemilikan jumlah nasabah pada tiap periode di kantor cabang PT
Jasindo Malang. Yakni total nasabah PT Jasindo pada tahun 2005-2007 adalah sebesar 17.524 orang
atau mengalami peningkatan sebesar 32,13%.

6.2 Saran

Meskipun pada tiga tahun terakhir PT Jasindo mampu meningkatkan jumlah nasabah.
Namun untuk mempertahankan nasabah yang telah ada serta mendapatkan nasabah
baru, sebaiknya PT Jasindo lebih meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas pemasaran. Karena
ke dua hal ini merupakan factor terpenting dalam meraup nasabah serta mampu memposisikan PT
Jasindo sebagai brand image perusahaan negara yang berkualitas serta mampu bersaing dengan
perusahaan asuransi swasta. Sesuai dengan motto PT Jasindo WE TAKE CARE OF YOUR RISK WITH
THE BEST POSSIBLE SOLUTIONS.

Вам также может понравиться