Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak
Kanker paru lebih sering dijumpai menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Umumnya,
kanker menyerang mereka yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Berdasarkan data statistik
yang ada, 90% kanker paru-paru menyerang kaum pria. Penyebab utama kanker ini adalah
merokok. Lebih banyak asap rokok diisap, lebih besar risiko terkena kanker paru-paru. Gejala
utama adanya serangan kanker paru-paru adalah batuk yang berkepanjangan. Kemungkinan
disebabkan oleh zat-zat tertentu, seperti arsen dan klorometil eter yang terisap bersama
oksigen. Salah satu cara pencegahan terhadap penyakit kanker paru-paru ini dapat dilakukan
yaitu program berhenti merokok.1,4
Key words: kanker paru, merokok, gejala
Abstract
Lung cancer more often found attack men than for the female. General, cancer attack them who
is over 40 years. Based on the data now that statistic, 90 % lung cancer attack men. The main
cause of cancer is smoking. More cigarette smoke sucked, the risk of lung cancer is bigger.
The principal symptom the attack lung cancer is coughing prolonged. Possibly caused by
certain substances, like arsenic and klorometil ether sucked with oxygen. One way precaution
against disease lung cancer it can be carried out namely the program quit smoking.1,4
Key words: lung cancer, smoking, symptom
Pendahuluan
Dewasa ini frekuensi kanker paru di seluruh dunia semakin meningkat. Hal ini berhubungan
dengan semakin tingginya polusi udara dan penggunaan rokok. Risiko perokok menjadi
penderita kanker paru tergantung pada jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, kadar
1
nikotin yang terdapat dalam rokok dan dalamnya isapan rokok. Merokok merupakan fenomena
buruk yang menyebar luas di dunia. Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker
paru-paru. Orang yang paling berisiko terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar
80-90 persen kanker paru-paru dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Meski begitu,bukan
berarti setiap perokokakan terkena kanker paru-paru. Selain itu, orang yang tidak merokok juga
berkemungkinan terserang kanker paru-paru, meski lebih rendah jumlahnya. Selain rokok,
beberapa penyebab kanker paru-paru lain adalah menghirup arsenik, radiasi, dan polusi udara.
Kanker paru-paru juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.2
Kanker
Sebagian akibat dari sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap serangan mikroorganisme,
mereka yang bergolongan darah A sangat mudah terjangkit penyakit ganas, terutama kanker.
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak normal dan mengancam kesehatan sel
yang masih normal. Sel-sel kanker tidak seperti sel-sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasi
dan metastatis serta sangat anaplastik. Menurut stadiumnya, kanker dibagi menjadi dua, yaitu
stadium dini dan stadium lanjut. Pada stadium dini gejala kanker belum terlihat dan
serangannya belum menjalar ke dalam jaringan, sedangkan pada stadium lanjut kanker sudah
menjadi besar, sudah menyusup ke jaringan sekitar, serta sudah menjalar ke dalam pembuluh
darah dan getah bening. Jenis kanker menurut tempat tumbuhnya dibagi menjadi beberapa
jenis, salah satunya yaitu kanker paru-paru.3
2
Karsinoma bronkogenik adalah tumor malignan yang timbul dari epitelium bronkial. Angka
bertahan hidupnya adalah rendah karena menyebar ke limfatik regional sampai saat
terdiagnosa. Empat tipe sel utama dari kanker paru termasuk karsinoma epidermoid (sel
skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar.2,3
Zat karsinogenik yang terdapat dalam rokok akan menempel dan mengiritasi mukosa bronkus
dan akhirnya mukosa bronkus menjadi rusak sehingga berpotensi menjadi karsinoma. Polutan
pada rokok juga berbahaya bagi orang yang ikut mengisap asap rokok di sekitar si perokok
(perokok pasif). Faktor risiko lain yang dapat mendorong pembentukan kanker paru yaitu
pencemaran dari polutan udara dan industri, seperti kontak dengan asbestos, arsen, nikel, uap
besi, dimetil sulfat, vinilklorida, kromium, uranium, debu batu bara, dan debu radioaktif. Selain
itu, adanya garis keturunan yang menderita kanker paru-paru, dapat merupakan faktor risiko
terkena kanker paru-paru.6
Gejala
Gejala utama adanya serangan kanker paru-paru adalah batuk yang berkepanjangan. Gejala ini
sama dengan gejala yang timbul pada kelainan paru-paru lainnya, sehingga pada stadium dini
akan sulit dibedakan antara kanker dan bukan kanker. Gejala selanjutnya adalah kehilangan
nafsu makan, berat badan menurun, lesu, batuk, yang disertai keluar darah. Pada tingkat lanjut,
serangan kanker paru-paru dapat menyebar ke pembuluh getah bening dan pembuluh darah di
sekitarnya. Penyebaran ini akan menyebabkan gangguan pada otak, tulang, ginjal, hati, kulit,
dan organ-organ lain.7
3
Pencegahan kanker paru-paru
Sulitnya deteksi dini penderita kanker paru menyebabkan pasien yang datang biasanya dalam
kondisi sudah staging tinggi. Oleh karena itu, mencegah penyakit kanker paru-paru merupakan
sebuah keputusan yang sangat bijaksana. Salah satu cara pencegahan terhadap penyakit kanker
paru-paru ini dapat dilakukan yaitu program berhenti merokok. Karena faktor utama (90%)
penyebab kanker paru-paru adalah merokok, salah satu pencegahan penyakit kanker paru-paru
adalah dengan berhenti merokok. Meskipun demikian, bukanklah hal yang mudah bagi seorang
perokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Faktor penting bagi keberhasilan
program berhenti merokok adalah niat yang sangat kuat dan adanya dukungan dari lingkungan,
terutama keluarga dan teman-teman dekat.2,8
Penutup
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan
paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok.
Asap rokok merupakan penyebab utama terjadinya kanker paru. Ada banyak gejala yang dari
penyakit ini, gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah Batuk yang
terus menerus atau menjadi hebat, dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak, napas
sesak dan pendek-pendek, sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas,
kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. Perlunya sosialisasi
terhadap seluruh kelompok umur masyarakat, agar lebih memahami karakteristik penderita
penyakit paru serta faktor resiko dan juga karakteristik penyakit pada lansia.4
Daftar Pustaka
(1) Adi LT. Terapi herbal berdasarkan golongan darah. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka; 2007
(2) Baughman DC, Hackley JC. Keperawatan medical bedah. Buku saku Brunner&Suddarth.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996.h.282
(3) Suryo J. Herbal penyembuh gangguan sistem pernapasan. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka;
2010.h.46
(4) Baharits AHS. Tanggung jawab ayah terhadap anak laki-laki. Jakarta: Gema Insani;
1996.h.152
(5) Wijayakusuma HMH. Atasi kanker dengan tanaman obat. Jakarta: Puspa Swara; 2008.h.10-1
(6) Dewo M. Gendola. Obat dewa penakluk aneka penyakit.Jakarta: Fmedia;2013.h.61-3