Вы находитесь на странице: 1из 5

Komunikasi dan empati kedokteran

Pada jaman sekarang ini, banyak masalah yang terjadi akibat ketidak adanya komunikasi
dan empati yang baik dari setiap individu. Sebab kedua hal tersebut sangatlah penting.
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh kehidupannya
sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi, maupun masyarakat.
Kata komunikasi berasal dari dua akar kata, yaitu com (bahasa latin cum) yang
berarti dengan atau bersama dengan dan unio (bahasa Latin union) yang berarti
bersatu dengan. Secara singkat Laswell memberikan definisi komunikasi sebagai
proses yang menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara bagaimana, kepada
siapa dan dengan efek apa. Secara lebih ringkas lagi, komunikasi dapat diartikan sebagai
rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud
tertentu. Setiap proses komunikasi mengandung komponen pemberi informasi (speaker),
isi pesan (message), saluran komunikasi yang digunakan (channel/media), kepada siapa
informasi tersebut ditunjukkan (listener), dan efek yang diharapkan dalam proses
komunikasi tersebut.
Istilah empati digunakan pertama kali tahun 1920-an oleh E.B. Titchener, ahli
psikologi Amerika, yang memberikan teorinya yaitu, bahwa empati berasal dari
semacam peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang kemudian menimbulkan
perasaan serupa pada diri seseorang. Empati dibangun dari kesadaran diri sendiri. Empati
yang ada dalam diri kita memang membuat kita bersikap hormat dan sopan santun yang
mendalam kepada orang lain. Pada makalah ini saya akan memperdalam mengenai
komunikasi dan empati.

1.1. Rumusan Masalah


Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun tidak bersekolah, mengemis dan tidak berusedia
diwawancara.
1.2. Hipotesis
Untuk membentuk komunikasi dan empati dibutuhkan saling menghargai, kasih sayang,
sopan santun dan rendah hati.
1.3. Tujuan
Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi dan empati terhadap sesama.
Mahasiswa mampu memahami suatu kondisi sosial, psikis, perilaku dan fisik anak
jalanan yang tidak bersekolah.
2. PEMBAHASAN
2.1. Komunikasi
Komunikasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Komunikasi Verbal
Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara
verbal (dengan kata-kata) baik lisan maupun tertulis disebut komunikasi verbal.
Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antarmanusia. Melalui kata-
kata, mereka mengungkapkan perasaan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta, data dan informasi serta menjelaskannya,
saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar. Dalam
komunikasi ini, bahasa memegang peranan penting. Lambang bahasa yang
digunakan adalah bahasa verbal, entah itu lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik.
Komunikasi Nonverbal
Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara
nonverbal (tanpa kata-kata) disebut komunikasi nonverbal. Dalam hidup nyata
komunikasi nonverbal ternyata jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi
verbal, dengan kata-kata. Dalam komunikasi hampir secara otomatis komunikasi non
verbal ikut terpakai. Karena itu komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi ini lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena
spontan. Dalam komunikasi ini menggunakan bahasa tubuh (raut wajah, gerak
kepala, gerak tangan), tanda, tindakan, objek. Komunikasi ini memiliki makna yang
kabur, sehingga sulit diterjemahkan. Karena itu mempelajari komunikasi nonverbal
lebih sulit daripada komunikasi verbal.
Komunikasi verbal dan nonverbal memiliki kesinambungan, dimana mereka bekerja
secara bersamaan. Dan pada umumnya mereka tidak bisa dipisahkan.
2.2.Empati
Empati dibagi menjadi tiga bagian:
Kognitif (Cognitive Empathy)
Memahami sudut pandang / kerangka berpikir orang lain (mental perspective taking).
Empati Kognitif mengarah pada kemampuan atau kecendrungan untuk mengenal &
menghargai sudut pandang orang lain, khususnya motivasi & kebutuhan akan suatu
pertolongan.
Afektif (Emotional Empathy = Affective Empathy)
Memahami perasaan / emosi yang dialami oleh orang lain (vicarious sharing of
emotion).Empati Afektif adalah kecenderungan untuk bereaksi secara emosional /
kejiwaan terhadap emosi orang lain (ekspresi emosi).
Ada banyak cara yang berbeda dimana kedua jenis empati tersebut ada dalam diri
seseorang:
a) Empati kognitif tanpa empati afektif.
Menurut pendapat Smith: hal ini paling menguntungkan karena seseorang membiarkan
dirinya memahami masalah sosial tanpa sentuhan emosi terhadap masalah tersebut.
Contohnya adalah saat dalam keadaan perang.
b) Kombinasi antara empati kognitif & empati afektif.
Melakukan keduanya Jika hanya dengan empati kognitif, membuat seseorang hanya
menggunakan logika alam kondisi sosial. Memahami apa yang dirasakan orang lain
sangat penting dalam hubungan yang lebih dekat. Bagaimanapun, jika hanya memiliki
empati afektif tidak akan dapat membuat keputusan dalam masalah sosial. Hal ini hanya
dapat menimbulkan belas kasihan terhadap orang lain. Seseorang butuh empati
kognitif untuk memahami tindakan apa yang sesuai terhadap suatu keadaan.
c) Empati afektif tanpa empati kognitif
Emosi dengan segera akan terpengaruh dan keadaan yang dipengaruhi emosi yang
bersifat menuruti kata hati. Hal ini, akan lebih berguna dalam pola asuh orang tua
karena orang tua yang bisa bereaksi dengan cepat terhadap emosi anaknya, dapat
membantu meredakan situasi dengan cara mau mendengarkan (responsif). Juga
ditemukan pada keadaan umum dimana terdapat bahaya yang mengancam,
sekelompok orang dapat mengetahui dengan cepat dengan menggunakan empati
afektifnya. Ketika seseorang dalam keadaan sendiri, empati afektif mungkin tidak begitu
berguna karena gerakan hati (intuisi) sosial berasal dari empati kognitif.
Empati afektif yang menimbulkan respon emosional yg berlebihan lebih relevan
dengan simpati daripada empati.
Perilaku
Perilaku dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dalam hidup berdasarkan
lingkungan, baik yang dilihat maupun yang dirasakan. Perilaku mempunyai ciri-ciri:
Perilaku itu sediri kasatmata, tetapi penyebab terjadinya perilaku secara langsung
mungkin tidak dapat diamati.
Perilaku mengenal berbagai tingkatan, yaitu perilaku sederhana dan stereotip
(pandangan yang sederhana mengenai kelompok masyarakat tertentu), seperti perilaku
binatang bersel satu; perilaku kompleks seperti perilaku sosial manusia; perilaku
sederhana seperti refleks, tetapi ada juga yang melibatkan proses mental biologis
yang lebih tinggi.
Perilaku bervariasi dengan klarifikasi: kognitif, afektif dan psikomotorik, yang
menuju pada sifat rasional, emosional dan gerakan fisi dalam berperilaku.
Perilaku bisa disadari dan bisa juga tidak disadari.
2.3. Kondisi Fisik, Psikis, Sosial dan Prilaku
Keempat kondisi ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dimana pada kasus seperti
anak jalanan, kita melihat bagaimana kondisi fisiknya yang berantakan, tidak terurus dan
kotor, kemudian kondisi psikis yang merasa takut bila berjumpa dan percaya pada orang
tertentu, kondisi Sosial yang terlalu bebas dan tinggal berpindah pindah serta prilaku
yang tidak tentu(tempermen) dimana dia melihat atau merasakan kejadian baik negatif
atau positif di sekitar lingkungannya.

PENUTUP
Kesimpulan

Hipotesis diterima. Sebab pada kasus tentang anak jalanan, kita perlu melakukan komunikasi
dengan penuh sopan santun dan tulus sehingga bisa menciptakan keempatian dengan penuh
kasih sayang dan kerendahan hati agar si anak jalanan mau berbagai cerita tanpa rasa takut.
Kondisi fisik, psikis, sosial dan perilakunyapun harus kita dekati bahkan masuk menelusuri
kehidupannya tanpa menimbulkan adanya kejanggalan oleh si anak jalanan.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, J.B.S.B.Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik


Kedokteran.Yogyakarta:Kanisius;2008.h.280
Wuryanano.The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit.Jakarta:PT.Elex
Media Komputindo;2007.h.72-73
Hardjana,A.M.Komunikasi Intrapersonal & Interpresonal.
Yogyakarta:Kanisius;2003.h.22-28
https://id.scribd.com/doc/218621037/EMPATI-2
Laurens,J.M. Arsitektur dan Perilaku Manusia.Jakarta:PT.Grasindo;2004.h.19

Вам также может понравиться

  • Lapsus
    Lapsus
    Документ24 страницы
    Lapsus
    Kiki 11
    Оценок пока нет
  • Trauma Okular
    Trauma Okular
    Документ1 страница
    Trauma Okular
    me
    Оценок пока нет
  • Mata
    Mata
    Документ1 страница
    Mata
    me
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Komunikasi
    Identifikasi Komunikasi
    Документ18 страниц
    Identifikasi Komunikasi
    me
    Оценок пока нет
  • Pengertian Katarak
    Pengertian Katarak
    Документ1 страница
    Pengertian Katarak
    me
    Оценок пока нет
  • Mewujudkan Komunikasi
    Mewujudkan Komunikasi
    Документ18 страниц
    Mewujudkan Komunikasi
    me
    Оценок пока нет
  • Pengertian
    Pengertian
    Документ1 страница
    Pengertian
    me
    Оценок пока нет
  • Organ Penglihatan
    Organ Penglihatan
    Документ1 страница
    Organ Penglihatan
    me
    Оценок пока нет
  • Organ Penglihatan
    Organ Penglihatan
    Документ1 страница
    Organ Penglihatan
    me
    Оценок пока нет
  • Katara K
    Katara K
    Документ1 страница
    Katara K
    me
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Komunikasi
    Identifikasi Komunikasi
    Документ18 страниц
    Identifikasi Komunikasi
    me
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Yg Efektif
    Komunikasi Yg Efektif
    Документ18 страниц
    Komunikasi Yg Efektif
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • Mewujudkan Komunikasi
    Mewujudkan Komunikasi
    Документ18 страниц
    Mewujudkan Komunikasi
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • PBL
    PBL
    Документ19 страниц
    PBL
    me
    Оценок пока нет
  • Pada SSP
    Pada SSP
    Документ13 страниц
    Pada SSP
    me
    Оценок пока нет
  • SSP
    SSP
    Документ13 страниц
    SSP
    me
    Оценок пока нет
  • RM
    RM
    Документ12 страниц
    RM
    me
    Оценок пока нет
  • Otak dan Sistem Saraf
    Otak dan Sistem Saraf
    Документ13 страниц
    Otak dan Sistem Saraf
    me
    Оценок пока нет
  • Sistem Saraf Pusat
    Sistem Saraf Pusat
    Документ13 страниц
    Sistem Saraf Pusat
    me
    Оценок пока нет
  • SSP
    SSP
    Документ13 страниц
    SSP
    me
    Оценок пока нет
  • Kasus
    Kasus
    Документ11 страниц
    Kasus
    me
    Оценок пока нет
  • Sistem
    Sistem
    Документ13 страниц
    Sistem
    me
    Оценок пока нет
  • SSP
    SSP
    Документ13 страниц
    SSP
    me
    Оценок пока нет
  • Struktur Sel
    Struktur Sel
    Документ12 страниц
    Struktur Sel
    me
    Оценок пока нет
  • Kasus
    Kasus
    Документ11 страниц
    Kasus
    me
    Оценок пока нет