Вы находитесь на странице: 1из 12

1

DAFTAR ISI

Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ........................................................................................................................ 5
B. Faktor Penyebab Tergangunya Fkosistem ........................................................................ 6
C. Dampak Ketidak seimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup ............................... 8
D. Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem ....................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya manusai bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu

Berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya

alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat

manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai

komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat

dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain

itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan

yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor

yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan

lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.

Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

kelompok biotik ( flora darat dan air, fauna darat dan air ) kelompok abiotik ( sawah air

dan udara ) dan kelompok kultur ( ekonomi social budaya serta kesehatan masyarakat ).

B. Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumusakn masalah sebagai berikut :

1. Masalah apa saja yang tejadi pada lingkungan hidup ?

2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup ?

3
3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalh lingkungan hidup ?

C. Tujuan Penulisan

Dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi di lingkungan hidup serta upaya

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem


yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di
alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan
terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah
hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik)
dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan
tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :
a. Komponen Biotik
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari
benda-benda mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air, tanah dan dan
sebagainya. Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang
ada.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:

Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk
hidup tunggal.
Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah
tertentu.
Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh :
gurun, padang rumput, savana dan steva.
Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.

Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara
komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi
yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan
yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain:
Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.

b. Bentuk-bentuk Simbiosis
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik
maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya
dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut

5
dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-
masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem
harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap
berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen
tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun


abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam
lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada
ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu
oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan
makanan berupa tikus.
B. Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan


ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan
pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah
terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang
menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.
a. Faktor Alam
Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung
meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya
akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan
menjadi tidak seimbang.
b. Faktor Manusia'
Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat
menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan
manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan


menyebabkan ekosistem menjadi rusak seharusnya ekosistem itu di jaga tetapi karena
olah manusai sehingga ekosistem itu menjadi tergangu anata lain sebagai berikut :
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni.
Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar
dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan.
Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi
langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan
penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya
misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan
hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat
tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang
terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan
berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan.

6
Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon,
manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara
membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan
tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang
mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga
dapat merusak keseimbangan ekosistem.

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus


Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya
penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan
rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil
yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal
pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat
harimau ikan kecil akan ikut terjaring.Penangkapan secara liar pada beberapa hewan,
seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan
tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-
senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan


Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik
dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan
pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada
dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatanPupuk alami adalah pupuk yang
dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan
yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau
pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh
pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai
dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau.
Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh
subur.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida.
Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak
tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan
insektisida dan pestisi
4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah
atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah
industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah
rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian.
Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri
berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan
dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan
benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

5. Kegiatan Mencemari Lingkungan

7
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada
lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran,
yaitu:

Pencemaran tanah,' Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang
masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti
plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah.
Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam
tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk
ke dalam air.
Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu,
dan jelaga.
Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor,
kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran.

6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-
pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang
sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat
terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

7. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan
menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka
dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat
kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah
menjadi tidak produktif.
8. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar
dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara.
Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi
bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan
beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang
mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi tergangu

C. Dampak Ketidak seimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam
seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan
yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif,
artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi

8
kehidupan manusia. Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa
Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu
yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan
akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik.
Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu
ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada
di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung
masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon
yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di
permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis
permukaan tanah yang subur.
Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap
makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan.
Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk
hidup, diantaranya:

Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil
gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi
dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana
adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini
mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa
kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal
bahkan kehilangan nyawa.
Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat
ekosistem yang tidak seimbang.

D. Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem


Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha
yang nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan
ekosistem diantaranya:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain : taman nasional ( kawasan
pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata dan
rekreasi alamnya mempunyai kehasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perluh dilindungi dan perkembanganya berlangsusng secara
alami.
2. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa
3. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak
4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan
penggunaan pupuk alami
5. Mengolah limbah sebelum dibuang kesungai atau ke saluran air yang lain
6. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan

masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan

dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut,

tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.Pengelolaan lingkungan hidup

merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi

kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,

pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Dasar dan prinsip pengelolaan

lingkungan hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan

lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan

manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.

Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan

lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat

peraturan perundang-undangan tentang lingkungan.Manusia bertindak sosial dengan cara

memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan

kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.Manusia mempunyai

pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri,

tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan

lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.Kemampuan kita

10
untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai

manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat

kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk

menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan

datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/78299882/analisis-UU
http://www.duniaesai.com/direktori/esai/42-lingkungan/231-waspadai-pelaksanaan-uu-
pplh-no-32-tahun-2009.html).
http://id.shvoong.com/books/1824482-benang-kusut-pengelolaan-lingkungan-hidup/).
http://lakeiko.blogspot.com/2010_08_01_archive.html

http://setyawanws.wordpress.com/2011/05/31/manusia-dan-lingkungan/

http://www.scribd.com/doc/25139330/makalah-lingkungan-hidup

Nasrudin, Harun. Dkk. 2007. Sains Dasar. Surabaya: Unesa Univercity Press.

12

Вам также может понравиться