Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CVA INFARK
Oleh:
Nuraini Fatmawati
201210330311047
Pembimbing
dr. Irawan, Sp. S
SMF NEUROLOGI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulisan laporan kasus stase syaraf ini dapat diselesaikan dengan
baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW,
keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Laporan kasus yang akan disampaikan dalam penulisan ini mengenai
CVA Infark. Penulisan laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas
individu stase syaraf.
Dengan terselesaikannya laporan kasus ini kami ucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada dr.Irawan, Sp.S, selaku pembimbing kami, yang
telah membimbing dan menuntun kami dalam pembuatan laporan kasus ini.
Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami tetap membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya, semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Diagnosis
Diagnosis Klinis : Parese N VII sinistra tipe central, Parese N IX/X,
Hipertensi
Diagnosis Topis : Pseudobulbar
Diagnosis Etiologis : CVA Infark
DD : Tumor Otak
Terapi :
- O2 nasal 3 lpm
- Inf. Asering 1500/24 jam
- Inj. Ranitidin 2x50 mg
- Inj. Antrain 3x1 gr
- Inj. Ceftriaxon 2x1 g iv
- Inj. Citicolin 3x250 mg
- PO. Asa 1x1 tab
Prognosis:
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
- Quo ad sanasionam : dubia ad bonam
Anjuran :
- MRS
- Bed rest
Planning Edukasi :
Menjelaskan tentang penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
terapi, komplikasi, dan prognosis penyakit yang diderita pasien
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Pembahasan
Pada pasien ini diajukan pasien pria berusia 63 tahun yang datang ke IGD
RSML dengan keluhan bicara pelo sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
keluhan bicara pelo ini dirasakan mendadak saat pasien pulang dari kerja.
Pasien juga mengeluhkan sulit makan dan minum karena pasien merasakan
tersedak saat makan dan minum. Pasien tidak mengeluhkan nyeri kepala,
mual, muntah, rasa lemah pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, rasa
tebal pada ekstremitas. Sebelumnya pasien belum pernah berobat. Riwayat
penyakit dahulu : pneumoni, hipertensi tidak ada , diabetes tidak ada. Riwayat
penyakit keluarga : hipertensi tidak ada , diabetes tidak ada. Riwayat sosial :
tidak merokok
Pada pemeriksaan umum yang dilakukan saat pasien diruangan didapatkan
GCS 456, dengan tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 81x/menit, suhu badan
37 C, respiratory rate 20x/menit. Tidak didapatkan tanda-tanda ikterik dan
anemis pada konjungtiva dan sklera. Pada pemeriksaan leher, thoraks,
abdomen dan ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis
tidak didapatkan meningeal sign dengan kaku kuduk negatif sedangkan pada
pemeriksaan motorik normal dengan kekuatan otot pada ekstremitas superior
5/5 dan kekuatan otot pada ekstremitas inferior yaitu 5/5. Reflek fisiologi
dalam batas normal. Tidak didapatkan reflek patologis. Pemeriksaan nervus
kranialis di dapatkan parese N VII sinistra tipe central, parese N IX/X.
Selama rawat inap, pasien mendapatkan O2 nasal 3 lpm, Infus Asering
1500/24 jam, Injeksi Ranitidin 2x50 mg, Inj. Antrain 3x1 gr, Injeksi
Ceftriaxon 2x1 g iv, Injeksi Citicolin 3x250 mg, PO. Asa 1x1 tab.
4.2 Kesimpulan
Pada pasien ini diajukan pasien pria berusia 63 tahun yang datang ke IGD
RSML dengan keluhan bicara pelo sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
keluhan bicara pelo ini dirasakan mendadak saat pasien pulang dari kerja.
Pasien juga mengeluhkan sulit makan dan minum karena pasien merasakan
tersedak saat makan dan minum. Pasien tidak mengeluhkan nyeri kepala,
mual, muntah, rasa lemah pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, rasa
tebal pada ekstremitas. Sebelumnya pasien belum pernah berobat. Riwayat
penyakit dahulu : pneumoni, hipertensi tidak ada , diabetes tidak ada. Riwayat
penyakit keluarga : hipertensi tidak ada , diabetes tidak ada. Riwayat sosial :
tidak merokok
Pada pemeriksaan umum yang dilakukan saat pasien diruangan didapatkan
GCS 456, dengan tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 81x/menit, suhu badan
37 C, respiratory rate 20x/menit. Tidak didapatkan tanda-tanda ikterik dan
anemis pada konjungtiva dan sklera. Pada pemeriksaan leher, thoraks,
abdomen dan ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis
tidak didapatkan meningeal sign dengan kaku kuduk negatif sedangkan pada
pemeriksaan motorik normal dengan kekuatan otot pada ekstremitas superior
5/5 dan kekuatan otot pada ekstremitas inferior yaitu 5/5. Reflek fisiologi
dalam batas normal. Tidak didapatkan reflek patologis. Pemeriksaan nervus
kranialis di dapatkan parese N VII sinistra tipe central, parese N IX/X.
Stroke dengan defisit neurologik yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan
oleh iskemia atau perdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi
fokal pembuluh darah otak yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan
glukosa ke bagian otak yang mengalami oklusi (Hacke, 2003).
DAFTAR PUSTAKA