Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. Pendahuluan
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan
driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport
pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium
penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa limbah/ hasil
sampingnya. Prosedur filtrasi sederhana dapat diterapkan langsung pada benda padat
yang bentuknya tetap. Sebaliknya, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan
sesudah proses filtrasi jika padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah
terdeformasi atau berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi
sering diterapkan pada proses-proses biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau
memisahkan mikroorganisme dari medium fermentasinya. Pada proses-proses pemisahan
yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi lain agar filtrasi
lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi.
Pada umumnya, penerapan teknologi filtrasi pada industri kimia telah banyak
mengalami modifikasi. Modifikasi ini terutama dilakukan untuk memperbaiki sifat dan
karakteristik fisika dan kimiawi cake yang terakumulasi pada medium filter. Padatan cake
umumnya dipisahkan dari medium filter dengan penambahan aditif tertentu. Padatan cake
akan membentuk ageregat yang semakin lama semakin besar sehingga mudah dilepas
dari medium filternya. Padatan lain yang biasa ditambahkan adalah filter aid. Tanpa filter
aid akumulasi cake pada medium filter akan sangat sedikit karena terbawa aliran cross
flow yang besar.
Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan akan memahami bagaimana
proses filtrasi konvensional dilaksanakan. Pada teknologi filtrasi konvensional,
pembentukan cake sangat signifikan, sehingga aliran cross flow diabaikan. Proses filtrasi
ini umumnya melibatkan padatan tak terdeformasi yang berukuran relatif besar.
Pada praktikum ini digunakan press filter berupa plate and frame filter press.
Filter terdiri atas plate and frame yang tersusun secara selang-seling. Plate terpisah dari
frame dengan suatu filter cloth. Pressing dilakukan untuk mendapatkan posisi plate dan
-1/24-
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
frame yang sesuai dan dikerjakan dengan putaran manual dan putaran hidrolik. Slurry
dimasukkan melalui lubang-lubang frame dan filtrat mengalir melalui cloth ditiap sisi
sehingga 2 produk (sluury dan cake) terbentuk secara simultan di tiap ruang penyaringan.
II. Tujuan
III. Sasaran
yang akan terbentuk relatif kering. Alat ini tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang beracun dan berbahaya.
Tiga tipe lain dapat dilihat pada Gambar 1b, 1c, dan 1d. Jenis ini dapat digunakan
untuk mengolah bahan aerosol ataupun yang berbahaya dan beracun. Peralatan-peralatan
ini masih dalam pengembangan yang serius, sehingga umumnya digunakan pada skala
kecil terutama pada laboratorium.
Jenis horizontal plate filter disajikan pada Gambar 1b digunakan pada operasi
pemisahan skala kecil. Filtrasi terjadi hanya pada bagian atas setiap pelat yaitu di bagian
bawah cake, walaupun diterapkan operasi yang terputus-putus, cake yang terbentuk akan
terus terakumulasi pada filter. Pada disain seperti Gambar 1b, struktur badan filter dapat
dibongkar pasang untuk dibersihkan. Filter medium pun ditambahkan di luar perangkat
alat filtrasi yang terlah terinstalasi sempurna. Variasi lain jenis ini adalah menerapkan
pengambilan cake dengan lubang kecil seperti valve yang difungsikan sebagai pengendali
ketebalan cake pada medium filter; atau variasi lain berupa cake yang dapat diambil
dengan memutar-mutar bagian samping badan alat filtrasi.
Vertical leaf filter press disajikan pada Gambar 1c. Jenis ini hanya membutuhkan
area yang sempit untuk menempatkannya, tetapi ruang harus cukup tinggi untuk
membongkar badan alat filtrasi yang tinggi tersebut saat mengambil cake. Jenis ini
memiliki area filtrasi yang cukup luas per volumenya.
Tipe alat filtrasi tubes on the candle dapat dilihat pada Gambar 1d. Alat ini
tergantung pada tabung-tabung yang fungsinya mirip tali penarik. Cake terbentuk pada
bagian luar alat filtrasi itu dan filtrat mengalir melalui cake yang terakumulasi menuju
bagian atas untuk dibuang. Peralatan ini dibersihkan dengan cara backwash.
Jenis lain adalah rotary vacuum filter. Jenis ini paling banyak digunakan pada
skala besar di industri kimia karena dapat menangani padatan yang sulit difilter, dan
banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak
banyak. Desain rotary vacuum filter juga sangat bervariasi. Bentuk dasar rotari vacuum
filter adalah Gambar 2. Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar
drum adalah tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini
dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu
drum diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar drum
membentuk cake. Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum
dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan
padatan dari drum dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan
disainnya bergantung jenis cake.
agar cairan tersebut dapat lewat dengan laju yang cukup. Hal ini dilakukan dengan
menambah bahan aditif filtrasi (filter aid) seeprti tanah diatom, silika, perlit, selulosa
kayu yang dimurnikan, atau bahan-bahan padat lain yang tidak bereaksi. Penambahan itu
dilakukan terhadap slurry umpan sebelum dilakukan filtrasi. Dalam filter batch lapisan
filter aid biasanya tipis, sedangkan pada filter kontinu lapisan ini biasanya tebal dan
bagian atasnya terkikis bersama zat padat yang tertahan filter oleh pisau kikis, sehingga
menghasilkan permukaan filtrasi yang baru. Penggunaan lapisan pendahuluan ini
biasanya dapat mencegah tersumbatnya medium filter sehingga dihasilkan filtrat yang
jernih.
Filter Press
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi
sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup
dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing
lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan
keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara lempengan
tersebut.
Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk
zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam
bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini, lempengan berbentuk bujur
sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka.
Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal
0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak
logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan
bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng
dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada
salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam
masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan
mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng,
sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi
zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai
sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut
jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan zat padat dari
bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau
udara untuk membuang sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu
dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor
menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung
secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena
cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake
yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak
efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-benar bersih,
biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih
lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya
kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih
efektif dari pada plate and frame filter.
Shell-and-leaf Filter
Shell-and-leaf Filter memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi
2. tenaga manusia yang diperlukan sedikit
3. hasil pencucian cake lebih efektif
permeabel.Karena itu, umpan yang memasuki peralatan filtrasi harus dikondisikan dahulu
seperti dengan pemanasan, koagulasi dan flokulasi, ataupun adsorpsi pada filter cloth.
IV.3.1 Pemanasan
Prose pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana. Proses
ini umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang efektif dalam
pretreatment umpan filter karena pemanasan dapat mengubah karakteristik senyawa
kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi. Contohnya pada campuran koloid,
pemanasan dapat mengakibatkan ketidakstabilan koloid sehingga partikel koloid yang
semula terdistribusi homogen menjadi terganggu ikatan kimianya, terkoagulasi
membentuk agregat, dan mengendap sehingga mudah difiltrasi.
cake, mengurangi penetrasi partikel kecil lain yang tidak diharapkan yang dapat menutupi
pori-pori membran sehingga mengurangi laju filtrasi.
Incompresible Cake
Jika cake bersifat incompresible, ketebalan cake berbanding lurus dengan volume
filtrat dan berbanding terbalik dengan luas filter, sehingga dapat ditulis:
V
R C = . o . (6)
A
dimana merepresentasikan reistansi spesifik cake dan o adalah massa cake per volume
filtrat. Dimensi adalah panjang per massa.
Substitusi persamaan umum filtrasi menjadi:
1 dV P
. = (7)
A dt V
R M + . o .
A
Dengan kondisi batas saat t =0, V=0 (pada awal proses tidak ada padatan yang tertahan
pada filter). Integrasi persamaan tersebut akan menghasilkan bentuk sederhana:
At V
= K. + B (8)
V A
. . o .R M
dimana: K = dan B =
2.P P
Dengan demikian plot antara (A.t / V) terhadap (V/A) akan linear. Gradien K adalah
fungsi pressure drop dan sifat milik cake (,). Intercep B tidak bergantung pada sifat
milik cake, tetapi preporsional terhadap tahanan medium. Jika tahanan medium
diabaikan, persamaan tersebut dapat disederhanakan lagi:
2
. . o V
t= . (9)
2.P A
Compressibel Cake
Untuk mengestimasi efek faktor kompresibilitas, diasumsikan resistansi spersifik
adalah fungsi dari P menurut hubungan:
= ' (P )s (10)
adalah konstanta yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk partikel yang
membentuk cake, dan s adalah kompresibilitas cake. Umumnya s bervariasi dari 0,1
sampai 0,8. Nilai dan s mudah ditentukan dengan memplot log terhadap log P. Jika
nilai s besar umpan harus dipretreatment dengan penambahan filter aid.
Walapun proses pelepasan cake dari filter sangat penting dan menentukan
keseluruhan kesuksesan proses filtrasi, proses pelapasan cake ini tidak turut menentukan
ukuran filter.
dengan adalah fraksi waktu dari keseluruhan waktu kerja filter. adalah fraksi waktu
satu siklus filtrasi yang digunakan untuk pembentukan cake. Maka persamaan filtrasi
yang dinyatakan dalam bentuk tc dan akan menjadi:
1
Vf 2..(P )1s 2
= (16)
A.t c .'. o .t c
Dari persaamaan itu dapat disimpulkan bahwa pembentukan cake dapat dikendalikan
dengan memvariasikan tc dan . Pada yang konstan, fulks filtrat akan berbanding
terbalik dengan akar tc.
r = (1 - )
n
(17)
dimana r adalah rasio bahan terlarut yang masih tertahan dalam cake setelah pencucian
dengan bahan t erlarut mula-mula sebelum dicuci, n adalah volume larutan pencuci dibagi
dengan volume cairan yang tertahan dalam cake, dan adalah efisiensi pencucian cake.
Fraksi r bervariasi dari 0 sampai 1, makin kecil r makin efektif pencucian. Efisiensi 1
berarti r =1, dan berarti pula tidak akan ada bahan terlarut tertinggal dalam cake
berapapun volume pencuci yang digunakan.
Larutan pencuci tidak mengandung padatan baru, sehingga laju alirnya dapat
dianggap konstan dan sama dengan laju filtrat di akhir tahap pembentukan cake. Laju alir
ini dinyatakan dengan persamaan:
1
VW (P )1s 2
= .t W (18)
A 2...'o .t f
dimana VW adalah volume larutan pencuci yang dibutuhkan, tW adalah waktu yang
dibutuhkan untuk pencucian. Pada banyak kasus akan sangat berguna hubungan berikut:
tW V (19)
= 2. W
tf Vf
tW V V (20)
= 2. W . r
tf Vr Vf
tW (21)
= 2.n. f
tf
dimana Vr adalah volume pencuci yang tertahan di dalam cake, dan f adalah rasio volume
pencuci yang tertahan di dalam cake terhadap volume filtrat.
setelah filtrasi, kedua tahanan tersebut konstan selama proses pencucian dan tahanan
medium filter biasanya dapat diabaikan.
Penurunan tekanan menyeluruh pada setiap waktu adalah jumlah dari penurunan
tekanan pada medium dan pada ampas. Jika pa adalah tekanan pada waktu masuk dan pb
adalah tekanan kelkuar, dan p adalah tekanan antara batas cake dan medium, maka:
p = p a pb = ( p a p' ) + ( p' pb ) = p c + p m (23)
dimana:
p = penurunan tekanan keseluruhan
pc = penurunan tekanan pada cake
pm = penurunan tekanan pada medium
2
k . .u.(1 ) s P
3 2
dP
= vP (24)
dL g C . 3
dimana:
dP/dL = gradien tekanan pada ketebalan L
= viskositas filtrat
u = laju alir linear atas dasar luas permukaan filter
sP = luas permukaan satu partikel
vP = volume satu partikel
= porositas cake
k3 = konstanta
gc = faktor proporsional Hukum Newton
dV
Kecepatan linier dapat dihitung dari persamaan: u = dt , dimana V adalah
A
volume filtrat yang terkumpul sejak awal filtrasi hingga waktu t. Oleh karena filtrat harus
melewati keseluruhan cake, V/A sama untuk semua lapisan, dan u tidak bergantung pada
L. Volume zat padat pada lapisan itu adalah A.(1-)dL, dan jika p adalah densitas
partikel, massa dm zat padat pada lapisan itu adalah:
dm = p (1 ). A.dL (25)
Eliminasi dL akan menghasilkan:
2
k 3 . .u.(1 ) P
s
dL = v P dm (26)
g C . p . A
3
P 180. .v.(1 ) 2
= 2.
(27)
L Dp 3
dengan:
L . A. (1 - ). p = Cs .(V + .L.A) (28)
Pc 5.So
2
dV Cs .V
= 3 . .(1 ) 2 .
L A.dt A.(1 ). (29)
p
dV A.(1 ). p 3
= Pc . .
2 (30)
A.dt Cs .V 5.So ..( )
dV Pc Pm
= = (31)
A.dt V .R m
..Cs .
A
P = (Pc ) + (Pm ) (32)
dV ..Cs .V
P = ..R m + (33)
A.dt A
dt .R m ..Cs
= + .V (34)
dV P.A A 2 . P
V. Rancangan Percobaan
Padatan Saring
Timbang
Data
Sumber:
V.5.2 Koefisien Kompresibilitas ()
Jenis Cake Rentang
Compressible cake >0 ; 0,2 0,8
Incompressibel cake =0
K p .A 2 .(P)
=
.C s
Kp t
dimana = slope grafik terhadap V
2 v
V.6.4 Perhitungan resistansi spesifik medium (Rm)
A. B. (P)
Rm =
t
dimana B = intercept grafik terhadap V
v
Kurva Filtrasi
30000.000
y = 397607x + 7885.9
R2 = 0.97
25000.000
20000.000
t/V (det/m3)
15000.000
10000.000
5000.000
0.000
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
V (m3)
*Rm
Intercept grafik tersebut adalah 1 =
q0 A * P
Maka:
Kp .C s .
= = 397607
2 2.A 2 .(P)
.C x .C x 996,783 * 0,05
Cs = = = = 53,381
1 m.C x mb 3,417
1 .C x 1 * 0,05
mk 2,575
397607 * 2 * 0,0216 * 58589,285
= = 437865,2432 m/kg
0,93 * 0,001 * 53, 381
1 *Rm
= = 7885,9
q 0 A * P
7885,9 * A * P 7885,9 * 0,0216 * 58589,285
Rm = = = 10731001,83 / m
0,93 * 0,001
A adalah luas permukaan filtrasi yang diasumsikan sama dengan luas frame. dihitung
dengan cara:
A = Luas bujur sangkar 2 Luas lingkaran
A = 15*15 2*1/4**(1,5)2 =216 cm2 = 0,0216 m2
Daftar Pustaka
1. Larian, M.G., Fundamentals of Chemical Engineering Operations, Prentice Hall Inc.,
1958, pp. 585
2. Geankoplis, C.j., Transport Process and Unit Operations, 2nd Edition, Allyn and
Bacon Inc., Boston, 1993
3. Mc Cabe, W.L., Unit Operation of Chemical Engineering, 5rd Edition, McGraw-Hill
Book Co., Singapore, 1993, pp. 309-369.