Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 20
GOLONGAN D
Farmakokinetika
Awal kerja obat terjadi dalam 0,5-1 jam setelah pemberian oral, dengan masa kerja yang
relatif pendek 6-8 jam. Absorpsi furosemida dalam saluran cerna cepat, ketersediaan hayatinya
60-69 % pada subyek normal, dan 91-99 % obat terikat oleh plasma protein. Kadar darah
maksimal dicapai 0,5-2 jam setelah pemberian secara oral, dengan waktu paruh biologis 2 jam
(Siswandono,1995). Resorpsinya dari usus hanya lebih kurang 50%, t plasmanya 30-60 menit.
Ekskresinya melalui kemih secara utuh, pada dosis tinggi juga lewat empedu ( Tjay dan Kirana,
2002).
Efek Samping
Efek samping jarang terjadi dan relatif ringan seperti mual, muntah, diare, rash kulit,
pruritus dan kabur penglihatan. Pemakaian furosemida dengan dosis tinggi atau pemberian
dengan jangka waktu lama dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit
(Lukmanto,2003).
STRUKTUR AKTIVITAS
Substien pada posisi 1 harus bersifat asam, gugus karboksilat mempunyai aktivitas diuretik
optimum.
Gugus sulfamoil pada posisi 5 merupakan gugus fungsi untuk aktivitas diuretik yang
optimum.
Gugus aktivitas pada posisi 4 bersifat penarik electron, seperti gugus-gugus Cl dan
ANALISIS KUALITATIF
1. Larutkan 5 mg zat dalam 10 ml methanol P. Masukkan 1 ml larutan ke dalam
labu, tambahkan 10 ml HCL 2,5 N dan refluks di atas tangas uap selama 15 menit.
Dinginkan, tambahkan 15 NaOH 1 N dan 5 ml larutan natrium nitrit P (1 dalam
1000). Biarkan selama 3 menit, tambahkan 5 ml larutan ammonium sulfat P (1 dalam
200), campur dan tambahkan 5 ml larutan N-1-naftiletilendiamina dihidroklorida P (1
dalam 1000) yang di buat segar; terjadi warna merah sampai ungu.
2. Larutkan 25 mg sampel zat dalam 2,5 ml etanol (95%) P, tambahkan 2 ml larutan
dimetilaminobenzaldehida P; terjadi warna hijau kemudian merah tua.
3. Larutkan 25 mg sampel zat dalam 2,5 ml etanol (95%) P, tambahkan 5 ml air; larutan
memerahkan kertas lakmus biru P.
ANALISIS KUANTITATIF
1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromide P
menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama pada
Furosemida BPFI.
2. Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam 125.000) dalam natrium hidroksida
0,02 N menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama
seperti pada furosemide BPFI; daya serap masing-masing dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan, pada panjang gelombang serapan maksimum 271 nm,
berbeda tidak lebih dari 30%.
DAFTAR PUSTAKA
Cocabo SC, Kin PT, and Oo-Koh J, Eds. IIMS. Vol.24, No.2. : MIMS Indonesia. 1995
Farmakope Indonesia Eds. III. 1979. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
Departemen Kesehatan RI
Farmakope Indonesia Eds. IV.1995. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
Departemen Kesehatan RI.