Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Kompetensi
Praktikan diharapkan mengetahui aplikasi ArcGIS dan komponen-komponennya
serta mampu menjalankan tools dasar pada ArcGIS, dan mampu membuat serta
mengetahui daerah atau wilayah rawan gempa dan menganalisis, menginterpretasi titik-
titik wilayah rawan gempa menggunakan ArcGIS.

I.2 Tujuan

1. Praktikan diharapkan mengetahui berbagai aplikasi atau komponen dasar pada


ArcGIS
2. Praktikan diharapkan mampu membuat peta wilayah rawan gempa pada ArcGIS.
3. Praktikan diharapkan mampu menambahkan peta Indonesia serta kartografi
melalui ArcGIS.
4. Praktikan diharapkan mampu mengetahui dan menganalisis titik-titik wilayah
rawan gempa dengan menggunakan aplikasi ArcGIS

I.3 Alat yang digunakan

1. Laptop yang telah diinstal aplikasi ArcGIS dan Coreldraw


2. Mouse
3. Peta provinsi Indonesia
4. Data analisis gempa dari BMKG

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Grafik, Layout, dan Hotlink

Layout adalah tata letak dari suatu element desain yang berupa gambar dan teks
sehingga hasil menjadi lebih baik dan mudah untuk dipresentasikan. Pembuatan layout
peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data , editing data , analisis data ,
penambahan label dan pembahasan-pembahasan lainnya.Layout ini akan bermanfaat
untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan selain itu tujuan yang lebih
penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu
menjelaskan isi peta yang merupakan isi-isi penting dari peta tersebut. Tanpa adanya
layout , sebuah peta tidak akan berarti apa-apa karena sistem peletakan desain peta
ada dilayot , tanpa layout peta akan sulit dimengerti dan sukar untuk dipahami sehingga
akan bermakna seperti gambar biasa, sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampiran layout yang baik. Pengetahuan tentang
layout ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampiran dalam
desain peta

Komponen Layout Peta :


1. Judul Peta
Judul peta merupakan nama dari peta tersebut yang berorientasi pada guna dan
isi dari peta tersebut .Judul peta juga dapat diartikan sebagai isi cerminan dan tipe dari
peta tersebut. Judul peta ada banyak contohnya adalah peta geologi , peta topografi,
peta kemiringan lereng dan masih banyak lagi judul-judul peta lainnya. Penulisan judul
biasanya berada ditengah atas, atas kanan atau pada bagian bawah. walaupun
demikian umumnya judul peta terletak dikanan atas dan berada pada kartografi. Pada
arcgis kita dapat memberikan judul peta dengan menu drawing dan klik add text dengan
logo huruf A.

2. Skala Peta

2
Skala peta merupakan perbandingan jarak yang berada dipeta dengan jarak
yang sebenarnya , contohnya 1 cm:50.000 km jadi dapat dilihat bahwa 1 cm secara
horizontal ataupun vertikal pada peta berjarak 50.000 km di keadaan sebenarnya. Skala
peta dalam arcgis dapat dibuat dengan klik insert -> scalebar dan pilih absolute scale.

3. Orientasi / arah
Arah ini sangat penting karena tanpa adanya arah , peta tidak dapat diketahui
mana utaranya, selatan barat ataupun timur oleh karena itu peta malah memberikan
informasi yang salah. Letak orientasi arah ini berada ditempat yang sesuai jika ada
garis lintang dan bujur ataupun kordinat sebagai penunjuk arah, Penunjuk arah ini
biasanya disimbolkan dengan huruf U yang merupakan arah utara pada suatu peta.
Cara buatnya dengan klik insert dan dilanjutkan dengan north arrows. Komponen
penunjuk arah sering juga disebut dengan mata angin dan orientasi. penunjuk arah
sebagai salah satu komponen kelengkapan peta merupakan komponen yang harus ada
dalam peta. Sesuai namanya fungsi dari arah peta adalah memberikan informasi
tentang letak utara dari peta. Simbol arah tidak perlu lengkap arah nya seperti U,S,B,T
melainkan hanya cukup dengan huruf U saja.

4. Kordinat / Grid
Sistem koordinat yang biasa digunakan adalah Universal Transverse Mercator(
UTM) dan sistem koordnat geografis yang menunjukan suatu titik dibumi berdasarkan
garis lintang dan bujur. Grid ini biasanya digambarkan dengan derajat , strip satu(') dan
strip dua ("). Cara pengerjaannya diarcgis dapat dengan mengklik peta dan klik kanan -
> properties -> Grid -> New Grid .

5. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci dari
pehaman peta. Legenda dapat berupa simbol dari kontur , indeks kontur , elevasi ,
sungai , jalan dan masih banyak lagi . Legenda dapat juga merupakan simbol warna
dari suatu ketinggan. Cara pembuatan pada arcgis dengan klik insert -> legend dan
masukkan keterangan yang ingin anda keluarkan.

3
6.Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada
dipermukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya.

7. Insert
Insert merupakan peta kecil yang disisipkan di dalam peta utama , macam
macam insert antara lain :
a. Insert penunjuk lokasi, berfungsi untuk menunjukkan letak suatu daerah yang belum
diketahui dan dikenali.
b, Insert penjelas yang dapat berfungsi untuk memperbesar daerah yang kita anggap
penting
c, Insert penyambung berfungsi untuk menyambungkan daerah yang terpotong pada
peta utama.

Layout dalam bahasa artinya tata letak, dalam membuat suatu layiut harus
menyeimbangkan komposisi , irama , wide space dan yang lebih penting yaitu
mengatur grid.
Dalam melayout terdapat kesalahan yang sering dilakukan tanpa sengaja ataupun
disengaja contohnya :
1, Terlalu banyak jenis font
2. Terlalu banyak efek
3. Terlalu banyak hiasan
4. Terlalu padat
5. Terlalu banyak warna

Chart atau grafik pada ArcView merupakan fasilitas yang digunakan untuk
menyajikan data tabular dari atribut data-data spasial. Sebuah grafik dapat
menampilkan semua record pada tabel atau sebagian record yang terpilih. Grafik akan
mengikuti secara otomatis jika record yang terpilih berubah. ArcView dapat membuat
bermacam-macam grafik yang menggambarkan data sesuai dengan aplikasi yang

4
dikehendaki. Tipe chart dapat dirubah secara default dengan mengklik tipe-tipe chart
(Area, Bar, Column, Line, Pie atau Scatter) sesuai yang diinginkan.

Hotlink merupakan navigasi tool yang berfungsi untuk menghubungkan suatu file
ke file atau data yang lainnya. Fasilitas hotlink image di ArcView 3.x hanya
membolehkan pengguna untuk menghubungkan feature dari sebuah layer aktif dengan
sebuah image yang path dari image tersebut sebelumnya telah di simpan dalam
sebuah field pada attribute layer yang aktif tersebut. Dengan bantuan extension Multiple
Images Hotlink, kini Anda bisa membuat sebuah feature memiliki lebih dari satu hotlink
image.

5
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Tutorial Peta Sebaran Rawan Gempa.


1. Buka aplikasi ArcMap.

2. Pilih Add data masukkan data Indo_provcs.shp pilih add.

6
3. Buka aplikasi Mapsource, lalu masukkan coordinate daerah yang akan di analisis
titik gempanya, simpan dalam format .dxf lalu save

4. Buka kembali Arcmap lalu masukkan data dalam format .dxf dengan cara add
data lalu pilih add.

5. Kemudian unceklist pada layer data dxf, tinggalkan data polygon, sehingga
muncul tampilan seperti ini.

7
6. Pada ArcToolbox pilih anlysist tools > extract > clip, lalu pada input features
masukkan data indo_provinces, pada clip features masukkan data dxf polygon,
lalu pilih OK.

7. Berikan warna berbeda untuk wilayah yang ingin kita analisis titik gempanya.

8. Add data Oceans_indonesia.shp

8
9. Pilih clip kembali, masukkan data oceans_indoneia.shp pada input features, dan
masukkan data dxf. Polygon pada clip features pilih OK.

10. Unceklist beberapa layer, hanya tinggalkan Ocean_Indonesia Clip, dan


Indo_provinces clip. Sehingga muncul tampilan seperti ini.

11. Setelah itu add data kembali > Data Gempa Sumbagsel 100-106 BT 02-06 LS >
pilih query pilih add.

9
12. Pada layer query klik kanan > properties

13. Properties > categories > value field (ganti dengan mag), colour ramp (ganti dari
hijau kemerah), unceklist all other values > add all values. Kemudian buat
interval atau rentang sebesar 0,5 dengan cara group values.

14. Kemudian akan muncul value dengan interval seperti dibawah ini.

10
15. Pada label tuliskan interval yang paling besar tiap values nya, seperti dibawah
ini, lalu pilih ok.

16. Maka akan muncul tampilan seperti ini, setelah dipilih layout view, lalu buat
kartografinya.

17. SELESAI.

11
III.2 Tutorial Zonasi Rawan Gempa.
1. Langkah langkah sebelumnya telah dibahas pada pembahasan III.1 diatas,
selanjutnya pilih windows > catalog > pada catalog klik kanan pilih new > folder.
Lalu beri nama SHP. Kemudian klik kanan lagi pilih shapefile.

2. Pada kotak dialog beri nama (WILAYAH 1) lalu feature type ganti dengan
polygon, pilih edit > Project Coordinate System > UTM > WGS 1984 > Southern
Hemisphare > WGS_1984_UTM_Zone_48S > ok (ulangi step ini hingga semua
wilayah tercantum)

12
3. Lalu untuk membuat polygon dengan warna yang berbeda pada setiap wilayah,
pilih editor > start editing > editing windows > create features > lalu digit polygon
tersebut dan beri warna yang berbeda sesuai dengan warna yang telah
ditentukan. (ulangi step ini hingga semua wilayah telah diberi warna).

4. Maka akan muncul tampilan seperti ini, lalu buat kartogrfainya

5. SELESAI

13
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa data yang diolah dan diinput pada ArcGIS, maka dapat
disimpulkan daerah yang memiliki kecenderungan untuk mengalami gempa berada
pada Provinsi Bengkulu dan Sekitarnya ini ditunjukkan dengan banyaknya titik analisis
gempa yang berada diwilayah tersebut. Peta analisis rawan gempa dapat diketahui dan
diolah dengan mudah menggunakan ArcGIS dengan beberapa tools yang mendukung.

14

Вам также может понравиться