Вы находитесь на странице: 1из 17

KONFIGURASI NILAI DIRI

DISUSUN OLEH:

WAHYU DWI FATIMA

G2A011056

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2011-2012


PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Nilai berari harga dalam arti taksiran seseorang terhadap sesuatu objek bagi kepentingan.
Sedangkan konfigurasi nilai adalah kedudukan sesuatu terhadap sesuatu yang lain bagi
seseorang. Jadi, konfigurasi nilai diri berarti penilaian terhadap diri sendiri tentang
bagaimana kedudukan sesuatu terhadap yang lain bagi diri sendiri.

B. UNSUR YANG DIKAJI

Unsur-unsur yang dikaji dalam penilaian konfigurasi nilai diri diantaranya yaitu:
1. Agama
2. Mode/gaya hidup
3. Cita-cita
4. Kehidupan sosial
5. Kehidupan politik
6. Kehidupan adat istiadat
7. Kehidupan insan kampus
a. Penguasaan materi kuliah
b. Kegiatan UKM
c. Tata pergaulan di kampus
Terhadap dosen
Terhadap teman
Terhadap kariawan

C. TUJUAN

Tujuan umum, setelah melakukan penilaian konfigurasi nilai diri, diharapkan dapat
mengetahui diri sendiri lebih dalam.
Tujuan khusus, setelah melakukan penilaian, dapat mengetahui keadaan diri sendiri,
menemukan cara menghadapi keadaan diri, dan mengaplikasikannya dalam hidup dan
keadaan orang lain.
PEMBAHASAN

A. AGAMA

Agama berarti pranata/undang-undang ketuhanan yang diturunkan kepada orang yang


berakal sehat untuk memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat. Dalam hal ini, lebih
ditujukan kepada peribadahannya, diantaranya yaitu dapat digambarkan sebagai berikut:

Fardlu 20%

Salat 25%
Sunnat 5%

Wajib 15%

Puasa 25%
Sunnat 10%

Agama
100%
Fitrah 15%
Zakat 20%

Maal 5%

Baca 10%
Alquran
12%
Aplikasi
2%
Rincian konfigurasi salat

Subuh 15%

Dzuhur 18%

Asyar 15%

Fardlu 85%

Magrib 18%

Isya 19%
Salat 100%

Rawatib
13%

Sunnat 15%
Duuha 2%

Tahajud 4%
Rincian konfigurasi puasa

Ramadhan
75%

Wajib 80%

Nadzar 5%

Puasa
100%

Senin-kamis
15 %
Sunnat 20%

Hari besar
islam 5%

Penjelasan

Dalam kehidupan beragama, sering kali kita mengkaitkan tentang bagaimana kita
melakukan semua perintah tuhan (Allah) dan meninggalkan semua larangannya amal
makruf nahi munkar.
Saya menilai tingkat ketaatan dan kepatuhan saya dari dasar kebiasaan yang saya
lakukan baik itu kebiasaan sehari hari, maupun hanya beberapa kali saya melakukannya.
Mulai dari kebiasaan salat sehari-hari, puasa wajib dan sunnat, zakat yang saya
keluarkan, sampai kebiasaan saya mengaji/membaca alquran dan mengamalkanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari data yang telah ada, dapat diketahui bahwasannya;
1. Salat wajib lebih besar dari pada salat sunah, sebab salat wajib lebih utama
dibandingkan salat sunah, akan tetapi salt sunah juga baik untuk melengkapi
kekurangan kita pada saaat melakukan kesalahan diwaktu salat wajib. Intinya salat
sunah hanya sebagai pelengkap ibadah kita saat salat wajib.
a. Salat fardlu
Subuh, telat bagun, jadi lumayang sering tidak salat paling telat, sebulan dua kali
telat.
Dhuhur, sibuk kuliah, jadi lumayan sering ketinggalan salat, sebulan sekali telat
Azhar, ketiduran, jadi lumayan sering ketinggalan salat, sebulan dua kali telat
Magrib, sibuk kuliah, jadi lumayan sering ketinggalan salat, sebulan sekali
Isya, Alhamdulillah lancer, karena sering salat jamaah.
b. Salat sunnat
Tahajud, paling sering seminggu 5 kali, paling sedikit seminggu 2 kali
Duuha, jarang sekali
Rawatib, sering setelah salat magrib dan isya, dan sebelum salat subuh
2. Sedangkan untuk ibadah puasa, kurang lebih hampir seimbang antara puasa wajib dan
puasa sunnat, sebab puasa wajib lebih sering kepada saat bulan ramadhan, sedangkan
puasa sunah lebih sering pada hari-hari tertentu dan itu sangat sering. Selain sebagai
bagian dari ibadah, puasa sunnat juga bias lebih mendekatkan diri kita pada Sang
pencipta (Allah).
a. Puasa wajib
Ramadhan, Alhamdulillah selalu lunas, walaupun hutang dan cepat saya ganti
Nadzar, lumayan sering melakukan nazdar untuk study saya, dan Alhamdulillah
berhasil
b. Puasa sunnat
Senin-kamis, Alhamdulillah sudah bias rutin, walaupu sesekali ada gangguan
kewanitaan
3. Untuk zakat. Tidak begitu sering melakukan zakat, hanya saja pada saat melakukan
zakat fitrah, itu merupakan hal yang harus dilakukan.
4. Membaca alquran merupakan kebiasaan yang harus diterapkan, karena dengan
membaca alquran kita tidak hanya lebih dekat dengan Allah, tapi juga membuat hati
kita lebih tenang pada saat galau ataupun gunda.
B. Mode/gaya hidup

Menurut Kotler (2002, p. 192), gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang
diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Sedangkan menurut Minor dan
Mowen (2002, p. 282), gaya hidup adalah menunjukan bagaimana orang hidup,
bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup berarti pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu.

Menabung
20 %
Keuangan
50%

Belanja
30 %

Gaya hidup
100%
Bermain
20%

Kegiatan Belajar
50% 15%

Kerja
15%
Penjelasa

Seiring dengan berkembangnya zaman, gaya hidup setiap orang pasti berbeda-beda, akan
tetapi masih tetap ada ketentuan dan kebiasaan yang mendasari dintara semuanya itu.
Kebiasaan dan ketentuan yang ada sering terwujudkan dalam kebiasaan berperilaku dan
berfikir yang rasional, yang mana dalam melakukan sesuatu pasti akan didasari atas
beberapa pikiran tertentu. Baik itu mulai dari kebiasaan atau gaya hidup menggunakan
keuangannya dan waktu yang dimilikinya.

1. Sistem keuangan, disini lebih ditekankan bagaimana kita menggun akan uang
tersebut. Yang mana saya lebih membutuhkan uang sebagai barang yang utuk
dibelanjakan, sebab kebutuhan seorang mahasiswa bukan hanya sekedar hal-hal yang
sepele/tidak begitu penting. Seperti halnya membeli buku, perlengkapan praktek, dan
berbagai kebutuhan lain yang mendasar. Akan tetapi menabung juga saya jadikan
salah satu prioritas saya dalam menyelingi kegiatan perkuliahan saya, yang mana
dengan menabung kita akan lebih bias menghargai uang yang kita miliki.
2. Kegiatan sehari-hari, kebiasaan yang paling serin g saya lakukan adalah bermain,
dalam hal ini seperti mendengarkan music, tidur-tiduran, dan kegiatan yang menurut
saya lebih mubadjir untuk dilakukan. Sedangkan ututk bekerja dan belajar, saya
sering menyeimbangkannya. Dimana saya belajar membutuhkan keadaan yang
nyaman, maka saya akan membuat keadaan tempat yang saya gunakan menjadi lebih
baik.

C. Cita-cita

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian
orang, cita-cita itu adalah tujuan hidup. Bagi orang yang menganggab cita-cita adalah
sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan
langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini, sehingga ia menjadi sebuah
akselerator pengembangan diri.
Membanggakan orang tua
35%

Perawat professional 25%

Cita-cita Guru/dosen 15%


100%

Wanita sukses 10%

Naik haji untuk orang tua


dan diri sendiri 15%

Penjelasan

Dari kecil pasti seorang anak sudah memiliki cita-cita, dan yang sering saya dengar
adalah sebagai seorang guru itulah cita-cita yang serin g saya dengar, mungkin karena
saya berasal dari tempat yang cukup jauh dari kehidupan perkotaan yang begitu berkelap-
kelip dengan banyaknya cita-cita. Begitu pula saya yang selalu bercita-cita ingin menjadi
seorang guru. Tetapi setiap masa pendidikan selalu berubah-ubah dalam hal cita-cita,
akan tetapi itu tidak terjadi pada setiap orang.

1. Membanggakan orang uta, merupakan cita-cita yang paling dasar utuk saya lakukan,
karena dengan melihat orang tua saya senang, serasa hidup saya lebih bahagia.
2. Perawat professional, disamping itu profesi yang akan saya gapai, tapi pada dasarnya
sejak saya SD saya sudah berminat untuk menjadi seorang perawat. Yang mana
prinsip saya pada kali ini membantu orang sakit agar sembuh, dan membantu orang
sembuh agar tidak sakit.
3. Guru/dosen, merupakan cita-cita awal sebelum saya menjadi seperti saat ini, yaitu
ingin menjadi seorang guru. Walaupun itu tidak begitu saya harabkan.
4. Wanita sukses, setiap orang pasti ingin menjadi wanita sukses, apa lagi setelah saya
sering melihat tayangan film yang sangat tidak layak dan salah penafsiran dalam
agama, seperti film wanita berkalung sorban dalam tanda kutip saya tidak ingin hanya
menjadi seorang wanita yang 3M macak, manak, & masak.
5. Nik haji untuk orang tua dan diri sendiri, intinya saya ingin membantu orang tua saya
dan melaksanakan rukun islam yang terakhir (yang ke 5) yaitu melakukan ibadah
haji.

D. KEHIDUPAN SOSIAL

Kehidupan sosial berarti kehidupan yang mana kita akan selalu berhubungan dengan
masyarakat disekitar. Dimana didalam pengertiannya, kehidupan social adalah kehidupan
bersama. Kehidupan bersama adalah hidup secara rukun dan damai dalam lingkungan
sosial tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kehidupan social berarti hidup bersama
dengan rukun dan damai.
Kerabat 13%

Anak yatim 9%

Bapak 17%

Orang miskin 10%

Kehidupan social
(berhubungan baik)
100% Tetangga dekat 13%

Ibu 18%

Tetangga jauh 7%

Teman dekat 13%

Penjelasan

Hubungan yang baik antara sesame itu memang sangat dibutuhkan, karena manusia
merupakan makhluk social yang membutuhkan antar sesame (mutlak). Sehingga, baik itu
hubungan dengan keluarga (ayah, ibu, saudara ataupun kerabat), teman, tetangga, dan
orang lain haruslah dalam kodrat hubungan yang baik. Akan tetapi dalam hal ini
hubungan yang baik itu harus selalu tetap terkordinir dengan baik juga.
E. KEHIDUPAN POLITIK

Kehidupan politik berarti kehidupan yang mana didalamnya ada ketergantungan antar
sesama, dan ada juga proses interaksi antas sesame, yang lebih dikenal dengan sebutan
interaksi pollitik. Sedangkan dalam kehidupan bernegara, pasti akan berhubungan dengan
yang dinamakan politik, jadi kehidupan bernegara selalu berkaitan erat dengan kehidupan
poltik. Tidak hanya didalam Negara, akan tetapi di suatu wadah pendidikan juga terdapat
sistem kehidupan politik, seperti dalam suatu keorganisasian.

Keanggotaan 21%

Peran serta 17%

Pengaruh dalam 9%

Pemahaman 10%
Kehidupa politik
100%

Minat 15%

Respon 16%

Partisipasi 12%
Penjelasan

kehidupan politik merupakan salah satu factor yang saya jalani di kampus saya. Yang
mana saya juga cukup terlibat didalam perpolitikan dalam kampus, walaupun itu baru
saja saya jalani. Akan tetapi politik bukanlah suatu yang menjadi tujuan saya, bahkan
saya sendiri tidak begitu faham tentang perpolitikan, sebab sejak saya sekolah SD, saya
tidak begitu suka dengan kehidupan politik yang menurut saya begitu suram dan
menakutkan untuk saya. Sehingga dalam hal ikut berpartisipasi dan mengikuti
keorganisasian dalam tanda kutip BEM FIKKES saya hanya ingin mengembangkan diri
dan mencoba untuk lebih bias beradap tasi demi cita-cita saya. Seperti yang saya sudah
jelaskan diatasa, bahwasanya salah satu cita-cita saya yaitu menjadi perawat yang
professional, maka melalui lembaga keorganisasian ini saya berharap, agar saya lebih
bias bersosialisasi dengan baik, baik itu kepada rekan kerja, maupun kepada masyarakat
disekitar.

F. KEHIDUPAN ADAT ISTIADAT

Didalam suatu lingkungan masyaakat, terdapat suatu peraturan dan kebiasaan yang telah
ada dari turun temurun. Dari aturan dan tradisi tersebut, maka dapat dikatakan dalam
hidup bermasyarakat juga membutuhkan adanya kehidupan adat istiadat yang melandasi
dan mendasari adanya interaksi dalam lingkungan eksterna tersebut.
Orang tua 20%

Sopan santun 50% Sesepuh 10%

Tetangga 8%

Kerabat 13%
Kehidupan adat
istiadat 100%

Temaan 12%

Kerabat 13%
Tolong menolon
50%

Tetangga 11%

Keluarga 14%

Penjelasan

Didalam kehidupn adat istiadat, saya lebih menekankan pada apa yang telah diwariskan
turun temurun oleh nenek moyang kita, yang mana didalam agama juga dianjurkan untuk
bertingkah laku sopan santun dan saling tolong menolong terhadap siapa saja. Baik itu
terhadap keluarga, tetangga, kerabat, teman, maupun orang yang lebih tua dari kita
(sesepuh).
G. KEHIDUPAN INSAN KAMPUS

Insan kampus adalah seseorang yang memiliki peran dan perhatian didalam kampus itu
sendiri, yang mana pada setiap universitas atau kampus, memiliki tempat atau wadah
keorganisasian yang dapat menjunjung dan mengembangkan keadaan suatu kampus
menjadi setabil. Ada beberapa kategori dalam menjadi insane kampus seperti
kemampuan, keorganisasia/kegiatan, dan tingkah laku.

Pemahaman 15%

Penguasaan
Pengaplikasian 15%
materi kuliah
40%

Pengajaran 10%

Keaktifan 9%

Kehidupan UKM 20%


insan kampus
100% Ketrampilan 4%

Keberanian
7%

Dosen 16%
Tata pergaulan
dikampus 40%

Teman 19%

Kariawan 15%
Penjelasan

Untuk menjadi insane kampus yang berhasil, untuk saya harus bias mengimbangi dengan
keadaan dikampus yang di tempati. Seperti halnnya dalam

1. Pemahaman materi kuliah, tingkat pemahaman saya cukup rendah, karena saya masih
belum bias menyeimbangkan keadaan yang saya terima dari desa dan di tempat
perkotaan seperti ini. Untuk pengaplikasiannya juga berdasarkan tingkat pemahaman
saya, jika saya mengetahui hal tersebut, maka dalam pengaplikasianya juga hal
tersebut. Sedangkan dalam segi pengajaraqn kepada orang lain, saya belum begitu
bias, karena tigkat pemahaman mempengaruhi diantaranya.
2. UKM, tidak hanya keorganisasian, tapi wadah perkumpulan kegiatan atau sering di
sebut UKM (unit kegiatan makhasiswa), juga Alhamdulillah saya mengikutinya,
walaupun harus bias mengimbangi antara perkuliahan. UKM yang saya ikuti adalah
UKM sebagai tempat hiburan dan perileksasian kebersamaan yaitu UKM seni (bagian
paduan suara mahasiswa/PSM).
3. Tata pergaulan dikampus, walaupun saya berasal dari tempat yang cukup jauh, akan
tetapi saya akan berusaha untuk menjalani kebisaan dan tingkah laku yang baik, baik
itu terhadap dosen, teman, atau bahkan kariawan di kampus yang saya tempati.
PENUTUP

A. Keluhan Tentang Diri

Saya sering merasa tidak percaya diri, karena penyesuaian diri yang menurut saya masih
kurang begitu bias saya lakukan. Untuk mencapia cita-cita, saya juga tidak begitu percaya
diri dengan keadaan saya, karena keinginan orang tua saya berbeda dengan cita-cita saya,
akhirnya pada saat ini saya masih bingung dan bimbang dalam menjalani masa
perkuliahan.
Setelah saya perjelas dan perdalam, saya merasa daya ingat yang saya miliki begitu kecil,
berdasarkan ingatan masa SD saya tidak begitu bias saya ingat mulai dari kecil hingga
SD kelas 5, hingga terkadang sampai saat ini, saya sering sekali lupa akan sesuatu yang
seharusnya bias saya ingat dengan mudah.

B. Harapan ke Masa Depan

1. Saya bisa mengetahui adakah permasalahan pada ingatan saya ini, yang terkadang
membuat say merasa kebingungan dengan keadaan saya sendiri.
2. Memperoleh kepercayaan diri yang sepenuhnya dalam melangkah kedepan, sehingga
tidak menghambat saya dalam meraih cita-cita saya.

Вам также может понравиться