Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian
Pembuatan Alat Penentu Indeks Bias Cairan Dibantu dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega328 dilaksanakan di Laboratorium
Fisika Dasar Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNS.

B. Waktu Penelitian
Pembuatan Alat Penentu Indeks Bias Cairan Dibantu dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega328 dan pelaksanaan dilakukan pada
bulan Juli 2016-Januari 2017.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada Eksperimen Fisika II ini adalah
metode eksperimen.

D. Alat dan Bahan

Pada Eksperimen Fisika II tentang alat Penentu Indeks Bias Cairan


Dibantu dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega328, alat dan
bahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah Gambar Alat


1 Rangkaian Alat Penentu Indeks Bias Cairan
a. Papan Kayu
ukuran 40 x 40 1
cm

27
28

b. Papan 1
multiplek
ukuran 40 x 40
cm
c. Pipa Paralon 50 2
cm

d. Cermin Datar 1
ukuran 5 x 5
cm

e. Lensa 1
Cembung
Bikonveks

f. Pelipit 1
Aluminium

g. Kain untuk 1
Layar

h. Pipa T 2
29

i. Kabel secukupnya

j. Baterai 1,5 V 2

k. Dudukan 1
Baterai

l. LED 1

m. Saklar 1

2 Rangkaian Penentu Jarak Digital


a. Arduino Uno 1

b. Sensor 1
Ultrasonik HC-
SR04
30

c. LCD 16 x 2 1

d. Jumper Male to Secukupnya


Female

e. Kabel USB 1

E. Desain Alat
Pada percobaan penentu indeks bias cairan dibantu dengan sensor
ultrasonik berbasis mikrokontroler ATmega328 diperlukan sumber cahaya titik,
lensa datar, lensa cembung dan zat cair yang akan dicari indeks biasnya.
Menentukan indeks bias tersebut dengan cara mengukuran jarak fokus lensa
positif (f1 ), jarak lensa gabungan antara lensa positif dengan zat cair (fgab ) melalui
pantulan bayangan dan jari-jari lensa positif (R).
Cahaya datang dari sumber cahaya titik (LED) pada fokus akan dibiaskan
sejajar sumbu utama oleh lensa positif kemudian bayangan yang sejajar sumbu
utama dipantulkan oleh cermin datar, sehingga membentuk bayangan akhir sistem
terpusat pada fokus. Jarak antara bayangan yang terpusat pada fokus (bayangan
yang paling jelas) terhadap permukaan lensa positif disebut jarak fokus lensa (f1 ),
pengukuran jarak ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai alat ukur jarak
digital.
Menentukan indeks bias cairan (n) dengan cara meletakkan cairan di
antara cermin datar dan lensa cembung (positif). Jarak bayangan paling jelas yang
31

ditangkap layar merupakan jarak fokus gabungan antara lensa positif dengan lensa
zat cair (fgab ). Setelah diketahui jarak fokus lensa positif (f1 ), dan lensa gabungan
(fgab ) maka dapat ditentukan jarak fokus lensa zat cair (f2 ). Jarak fokus zat cair
(f2 ) dan jari-jari lensa zat cair (sama dengan jari-jari lensa positif) dapat
digunakan untuk mencari indeks bias cairan.

Gambar 3.1 Desain Alat Percobaan Penentu Indeks Bias Cairan Dibantu dengan
Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega328
(Data Pengamatan, 2017)

F. Prosedur Pembuatan Alat


Pembuatan desain alat percobaan penentu indeks bias cairan dibantu
dengan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATmega328 dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan Landasan
a. Menyiapkan papan kayu dengan ukuran 40 x 40 x 3 cm.
b. Melubangi bagian tengah papan dengan ukuran persegi 9 x 9 cm.
c. Melubangi bagian tepi papan dengan diameter sebesar diameter papan
paralon.
32

d. Memasang paralon pada lubang yang telah disediakan.

Gambar 3.2 Papan Landasan


(Data Pengamatan, 2017)
2. Pembuatan Cawan Tempat Cairan
a. Menyiapkan cermin datar dengan ukuran 9 x 9 cm, seng sebagai wadah dan
aluminium sebagai pelipit.
b. Membentuk seng seperti cawan kotak yang berukuran 9 x 9 x 3 cm dengan
bagian atas terbuka.
c. Merekatkan cermin datar pada dasar cawan.
d. Meletakkan lensa cembung di atas permukaan cermin datar.

Gambar 3.3 Cawan Tempat Cairan


(Data Pengamatan, 2017)

3. Pembuatan Layar dan Sumber Sinar


a. Menyiapkan papan tipis berukuran.
b. Membuat celah pada papan sebagai tempat layar.
c. Menempelkan layar pada tempat yang telah disediakan.
d. Melubangi layar sebagai tempat LED.
e. Menjepitkan papan layar dengan pipa T.
f. Melekatkan dudukan baterai di atas papan yang dihubungkan dengan saklar
dan LED.
g. Memasang LED di tengah layar.
33

Gambar 3.4 Layar dan Sumber Sinar


(Data Pengamatan, 2017)
4. Pembuatan Sensor Jarak Digital.
a. Membuat program arduino untuk pengukuran jarak di IDE Arduino.
1) Tampilan Arduino IDE sebelum diberi program.

Gambar 3.5 Tampilan Arduino IDE


(Data Pengamatan, 2017)
2) Tampilan Arduino IDE setelah diberi program.

Gambar 3.6 Tampilan Arduino IDE Setelah Diberi Program


(Data Pengamatan, 2017)
34

3) Mengecek terjadinya kesalahan dalam penulisan program dengan cara

verify yaitu mengklik icon .

Gambar 3.7 Program yang Diverify


(Data Pengamatan, 2017)

4) Menyimpan program yang sudah diverify dan tidak terjadi error.


b. Menghubungkan LCD 16 x 2 beserta dudukannya di atas board Arduino
Uno.
c. Menghubungkan pin sensor ultrasonik HC-SR04 dengan pin Arduino Uno.
1) VCC dihubungkan dengan pin 5V.
2) TRIG dihubungkan dengan pin 2.
3) ECHO dihubungkan dengan pin 3.
4) GND dihubungkan dengan pin Ground.
d. Menyiapkan tempat untuk meletakkan Arduino Uno dan sensor ultrasonik
seperti pada gambar 3.7

Gambar 3.8 Rangkaian Hardware Pada Sensor Jarak


(Data Pengamatan, 2017)
e. Menghubungkan rangkaian sensor dengan laptop menggunakan kabel USB.
35

f. Membuka program arduino tentang pengukuran jarak di IDE Arduino.


g. Meng-upload program ke dalam arduino dengan cara mengklik icon .

Gambar 3.9 Program yang Di-upload


(Data Pengamatan, 2017)

G. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan untuk menentukan nilai indeks bias cairan sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen.
2. Menyusun peralatan seperti pada gambar 3.1 tanpa diberi cairan terlebih
dahulu.
3. Lampu LED dinyalakan kemudian mengatur kedudukan lampu LED dengan
cara menggeser layar secara vertikal sampai ditemukan bayangan yang paling
jelas pada layar.
4. Membaca dan mencatat jarak yang ditampilkan pada LCD, jarak ini sebagai
(f1 ).
5. Mengulangi percobaan sebanyak 10 kali untuk menentukan (f1 ) rata-rata.
6. Meneteskan zat cair di atas cermin datar hingga cairan menyentuh lensa.
7. Mengamati bayangan lampu LED sampai ditemukan bayangan yang paling
jelas pada layar.
8. Membaca dan mencatat jarak yang ditampilkan pada LCD, jarak ini sebagai
(fgab ).
9. Mengulangi langkah 7 sampai 8 sebanyak 10 kali.
10. Melepaskan cawan tempat zat cair untuk dibersihkan.
36

11. Mengulangi langkah 6 sampai 10 dengan cairan yang berbeda.


12. Memasukkan pada tabel pengamatan.

H. Data Pengamatan

Tabel 3.2 Jarak Fokus Lensa Positif (f1 )


No f1 (mm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 3.3 Jarak Fokus Lensa Gabungan yaitu Lensa Positif dan Lensa Zat Cair
(fgab )
No fgab (mm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

I. Teknik Analisa Data


Teknik analisa yang digunakan adalah prinsip percobaan berulang
dengan menggunakan persamaan lensa gabungan antar lensa positif dengan lensa
zat cair. Langkah-langkah analisis kuantitatif pada percobaan ini:
37

1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Tipis Zat Cair (f2 )


Penentuan jarak fokus lensa zat cair dihitung dengan menggunakan
persamaan lensa gabungan antara lensa positif (f1 ) dan lensa zat cair (f2 ):
1 1 1
=f +f (3.1)
fgab 1 2

maka jarak fokus lensa tipis masing-masing zat cair dapat dihitung dengan
persamaan

1 1 1
=f +f (3.2)
f2 gab 1

2. Menentukan Jari-jari Lensa Cembung


Menentukan jari-jari lensa cembung menggunakan spherometer.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Mengkalibrasi alat dengan cara meletakkan kaki-kaki spherometer pada
permukaan datar dengan menunjukkan skala 0.
b. Menyeimbangkan posisi tiga kaki tetap di atas permukaan lensa cembung.
c. Memutar skrup pemutar hingga ujung pemutar menyentuh permukaan lensa
cembung.
d. Mengukur skala utama dan skala nonius yang ditunjukkan oleh
spherometer.
e. Menghitung jari-jari lensa cembung dengan menggunakan teorema
phytagoras:

Gambar 3.10 Cara Menentukan Jari-jari Lensa Cembung Menggunakan


Spherometer
38

R2 = a2 + c 2
R2 = a2 + (R b)2
R2 = a2 + R2 2Rb + b2
2Rb = a2 + b2
a2 +b2
R= (3.3)
2b

3. Menentukan Indeks Bias Cairan (n)


Berdasarkan jarak fokus lensa zat cair (f2 ) maka menentukan indeks
bias cairan menggunakan persamaan
R
n=1+f (3.4)
2

dengan R adalah jari-jari lensa cembung. Cairan bersifat cekung maka jari-jari
cairan bernilai negatif.
4. Mencari Nilai Indeks Bias Rata-Rata Cairan (n)
Berdasarkan nilai indeks bias masing-masing percobaan maka nilai
indeks bias rata-rata masing-masing cairan menggunakan persamaan
n
n = (3.5)
N

dengan:
n = indeks bias cairan rata-rata
n = indeks bias cairan
N = jumlah percobaan
5. Mencari n Cairan
n merupakan simpangan baku indeks bias cairan yang dapat dicari
melalui rumus statistika sebagai berikut:
1 Nn2 (n)2
n = (3.6)
N N1

6. Menentukan Kesalahan Relatif Pengukuran (KR)


Kesalahan relatif berhubungan dengan ketelitian (precision)
pengukuran yang bersangkutan, makin kecil kesalahan makin besar ketelitian
tersebut.
n
KR =
x100% (3.7)
n
39

7. Hasil yang Dilaporkan (n n)


Jumlah angka penting dalam pengukuran dapat digunakan untuk
menyatakan suatu ketidakpastian. Menuliskan angka penting hasil yang
dilaporkan perlu mengikuti aturan pembulatan sebagai berikut:
a. Jika angka pertama yang dibuang itu lebih kecil dari 5, maka angka terakhir
dari sisa pembuangan tidak mengalami perubahan.
b. Jika angka pertama yang dibuang lebih besar dari 5, maka angka terakhir
sisa pembuangan harus ditambah satu.
c. Jika angka pertama yang dibuang sama dengan 5, maka angka terakhir dari
sisa pembuangan tidak mengalami perubahan apabila genap, ditambah satu
apabila ganjil.

Вам также может понравиться