Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif kronik non inflamasi yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Penyakit ini bersifat progresif lambat, ditandai
dengan adanya degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya, sklerosis tulang
subkondral, perubahan pada membran sinovial, disertai nyeri, biasanya setelah aktivitas
berkepanjangan, dan kekakuan, khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas. Penyakit ini
disebut juga degenerative arthritis, hypertrophic arthritis, dan degenerative joint
disease.Osteoartritis adalah bentuk artritis yang paling umum terjadi yang mengenai mereka
di usia lanjut atau usia dewasa dan salah satu penyebab terbanyak kecacatan di negara
berkembang.
Di Indonesia, osteoartritis merupakan penyakit reumatik yang paling banyak ditemui
dibandingkan kasus penyakit reumatik lainnya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia
(WHO), penduduk yang mengalami gangguan osteoartritis di Indonesia tercatat 8,1% dari
total penduduk.
BAB II
ASESMEN GERIATRI
Identitas Pasien
Nama : Tn. HJ Gender : Laki-laki
Tanggal lahir / umur : 5 Mei 1949/ 68 tahun
Alamat : Jl.
Kel.
Kec. Pasar Minggu Jakarta Selatan
Riwayat Pekerjaan : Pensiunan
Nama Orang terdekat : Ny. Y (Istri)
Jumlah Anak : 4 orang Pria : 2 orang Wanita : 2 orang
Jumlah Anak Mati :- Pria :- Wanita: -
Jumlah Cucu : 5 orang
Jumlah Cicit : - orang
Pembiayaan kesehatan : Jaminan
Jenis jaminan : BPJS
1. Keluhan Utama:
Keluhan Tambahan:
Sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluhkan nyeri di kedua lututnya. Pasien
mengatakan nyeri tersebut hilang timbul. Kedua lutut terasa nyeri dan kaku hingga sulit
untuk digerakkan terutama setelah bangun tidur pagi. Nyeri dirasakan selama kurang lebih
15 menit. Pasien tidak meminum obat ataupun jamu apapun untuk mengurangi nyeri tersebut
karena nyeri sering hilang sendiri tanpa diapa-apakan.
Tiga bulan yang lalu pasien mulai merasa lututnya makin nyeri dan sulit untuk
digerakkan, terutama saat berjalan namun nyeri hilang dengan istirahat. Walaupun pasien
merasa ada sedikit gangguan dalam berjalan, namun pasien masih tidak memerlukan alat
bantu apapun untuk berjalan.
Saat ini, pasien mengatakan keluhan keluhan yang dialaminya makin bertambah
hebat. Lutut terasa nyeri dan panas, nyeri dirasakan terus menerus dan makin bertambah bila
digunakan untuk berjalan, serta kedua kaki menjadi bengkak. Nyeri sedikit berkurang
dengan istirahat. Pasien kesulitan untuk berjalan dan menjalankan aktivitas sehari-harinya
3. Riwayat pembedahan
Lain-lain :
-
6. Riwayat alergi
(-)
7. Riwayat Kebiasan
a. Kebiasaan Merokok
- Apakah anda merokok? Tidak
- Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok ? ya
- Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya?
- Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap rokok pertama setiap
hari?
- Apakah anda berminat untuk berhenti merokok?
- Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali dalam 2 minggu ke
depan seberapa besar keyakinan anda untuk berhasil berhenti secara total?
b. Minum Alkohol
- Apakah anda minum minuman beralkohol ? Tidak
c. Olah raga
- Apakah anda melakukan olah raga rutin setiap harinya? Tidak
- Bila Ya, apa jenis olah raga yang biasa anda lakukan? -
- Berapa kali dalam seminggu? -
- Berapa lama intensitas waktu anda melakukan olahraga tersebut? -
- Minum kopi? Tidak
- Berapa jumlah gelas atau cangkir kopi yang anda minum dalam sehari?
Kesimpulan : Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok dan tidak mempunyai kebiasaan
minum-minuman beralkohol. Pasien tidak pernah berolahraga.
meloxicam 32 x 7,5 mg
Ranitidin 2 x 1 tab
Kesimpulan : Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada pasien ini dalam 1
bulan terakhir.
b) Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda berikut ini?
>3 bulan < 3 bulan Tak
terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser meja / almari, angkat
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut, sujud
Berjalan kl.100 meter
Makan, mandi, berpakaian, ke WC
Kesimpulan : Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan pekerjaan ringan
hingga berat.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
1/08/2017 9/08/2017
2. Pendengaran
Ya Tidak
Dengar suara normal
Pakai alat bantu dengar
Serumen impaksi
3. Penglihatan
Ya Tidak
Dapat membaca huruf
surat kabar
- Tanpa
kaca
mata
- Dengan
kaca
mata
Terdapat katarak/tidak
- Kanan
- Kiri
Konjungtiva anemis
4. Mulut
Buruk Baik
Higiene mulut
Ada Tidak
Gigi palsu
Terpasang Tidak
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada
jelaskan)
6. Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak
Kel. Tiroid
7. Dada
Massa teraba / tidak : Tidak teraba massa
Kelainan lain : Tidak ada
8. Paru-paru
Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
- suara Vesikuler Vesikuler
dasar
- suara Rhonkhi (-), wheezing Rhonkhi (-), wheezing
tambahan (-) (-)
9. Kardiovaskuler
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler
- Bising Ya Tidak
- Gallop Ada Tidak
Lain-lain (jelaskan)
b. Bising Ada Tidak
- Karotis :
Kiri
Kanan
- Femoralis
: Kiri
Kanan
c. Denyut nadi perifer Ada Tidak
- A.
dorsalis
pedis
Kiri (regular)
Kanan (regular)
- A. tibialis
posterior
Kiri (regular)
Kanan (regular)
Tak ada +1 +2 +3 +4
d. Edema
- Pedal
- Tibial
- Sakral
10. Abdomen
Hati membesar/ tidak : Tidak
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/ bruit : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/ tidak : Tidak
11. Rektum/anus :
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada TIDAK DIPERIKSA
Massa di rectum
Impaksi fekal
12. Genital/pelvis :
Ya Tidak
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans TIDAK DIPERIKSA
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : -
Tes pap: Tidak dikerjakan
13.Muskuloskeletal
Tak ada Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
Blkg
Deformitas
Gerak
terbatas
Nyeri
Benjolan/
peradangan
krepitasi
Kesimpulan : Pada pasien tidak didapatkan deformitas, namun didapati krepitasi, tanda-
tanda radang, keterbatasan gerak serta nyeri pada lutut dan kaki.
a. Status Mentalis :
Baik Terganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit segera
(mengulang)
Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini?
Hari apakah hari ini?
Apakah nama tempat ini?
Berapakah nomor telpon rumah anda?
Berapakah usia anda?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn)?
Siapa nama gubernur sekarang?
Nama gubernur sebelum ini?
Nama ibumu sebelum menikah?
20 dikurang 3 dan seterusnya
Jumlah kesalahan
Kesimpulan : tidak terdapat gangguan saraf otak maupun gangguan refleks yang bermakna
pada pasien ini.
a. Tanda-Tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Rigiditas cog-wheel
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan umum yang telah dilakukan, tidak ditemukan
kelainan dari pemeriksaan pasien, kondisi pasien masih baik.
C.DATA LABORATORIK
Pemeriksaan laboratorium tidak ada data
F. LAPORAN LANJUTAN
Pasien Tn. H, laki-laki berusia 68 tahun dengan problem diagnostic :
1. Nyeri pada kaki kanan dan kiri
Nyeri dirasakan sejak satu tahun yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan hilang timbul,
namun kini nyeri dirasa terus menerus dan semakin memberat terutama bila
digunakan untuk berjalan.
2. Oedem pada lutut kanan dan kiri
Pada kujungan pertama didapatkan kondisi pasien bengkak dan kaki terasa berat.
Pada kunjungan kedua, bengkak sudah tidak ada
3. Keterbatasan melakukan kegiatan sehari-hari
Hal ini terjadi dikarenakan nyeri yang dirasakan pasien sehingga terjadi keterbatasan
gerak dalam melakukan aktivitas sehari hari. Oleh karena itu dibutuhkan terapi
untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat digunakan sehingga pasien dapat
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain serta untuk menghindari terjadinya
kekakuan otot akibat imobilisasi.
Pada Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan status generalis didapatkan tanda-tanda vital: tekanan darah 140/80
mmHg pada saat duduk. Pada pemeriksaan nadi didapatkan 84x/menit, dengan laju respirasi
18 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kepala normosefali, warna rambut putih,
distribusi normal tidak mudah dicabut. Pada pemeriksaan mata tidak didapatkan konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya langsung & tidak langsung +/+, lensa IOL +/+.
Pada pemeriksaan telinga didapatkan normotia, otore -/-, serumen +/-. Pada pemeriksaan
hidung tidak terdapat deviasi septum, sekret -/-. Pada pemeriksaan bibir dan rongga mulut
didapatkan bibir tidak sianosis, tidak terdapat hiperemis pada tonsil dan faring. Pada
pemeriksaan leher didapatkan KGB tidak membesar/ dalam batas normal. Pada pemeriksaan
paru dan jantung didapatkan suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, tidak terdapat ronkhi
maupun wheezing. Suara jantung 1 dan 2 reguler, tidak terdapat murmur maupun gallop.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan supel, bising usus dalam batas normal dan nyeri
tekan (-). Pada pemeriksaan ekstremitas atas dan ekstremitas bawah didapatkan motorik dan
sensorik dalam batas normal, dan tidak terdapat oedem.
Informasi
- Menginformasikan tentang masalah yang dialami Tn.H kepada pasien dan
keluarganya
- Menjelaskan terapi yang diberikan kepada pasien
Edukasi
- Mobilisasi pasien ( mengubah - ubah posisi tidur pasien, miring kanan dan
kiri) agar tidak menimbulkan luka pada punggung pasien akibat terlalu
lama berbaring.
- Memotivasi pasien untuk senantiasa berperilaku sehat untuk kesehatan
dirinya serta keluarga dan beristirahat cukup
- Keteraturan makan setiap hari untuk suplai energi sehari-hari dan
meningkatkan sistem imun dalam badan
- Kontrol kesehatan ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan secara
rutin minimal sebulan sekali.
- Edukasi kepada keluarga untuk tetap mendampingi apabila pasien hendak
beraktivitas karena pasien memiliki resiko jatuh
Terapi Farmaologik
- Meloxivam 2 x 7,5 mg
- Ranitidine 2 x 1
- Vit B complex 2 x 1 tab
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
- Berdasarkan hasil asesmen geriatri yang dilakukan terhadap Tn.H berusia 68 tahun
dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapati adanya penyakit osteoarthritis.
Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Apabila tidak ditangani dapat berkembang
menjadi kondisi yang lebih serius. Oleh karena itu, perlu diberikan informasi kepada
pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien, komplikasi dan
penanganannya. Dan juga memberikan edukasi untuk memobilisasi pasien agar tidak
menimbulkan luka pada punggung pasien akibat terlalu lama berbaring, serta
memotivasi pasien agar bersedia melakukan terapi fisik dan rehabilitasi agar
persendiannya tetap dapat digunakan sehingga pasien dapat mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain.
3.2 SARAN
- Saran untuk pasien agar bersedia melakukan terapi fisik dan rehabilitasi agar
persendiannya tetap dapat digunakan sehingga pasien dapat mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain.
- Saran untuk keluarga agar memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien
dalam menghadapi penyakitnya serta mendampingi pasien apabila hendak
beraktivitas.
LAMPIRAN 1
NAMA : Tn. H
USIA : 68 Tahun
ALAMAT : , Pasar Minggu
JAWABAN PEDOMAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK JAWABAN
TOTAL JAWABAN YA
Penilaian:
Lampiran 2
3. Perawatan diri
(Grooming) 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, 1
gigi, dan bercukur
4. Berpakaian
(Dressing) 0 = Tergantung orang lain
1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju) 1
2 = Mandiri
9. Mobilitas 0 =
Immobile (tidak mampu)
1 =
Menggunakan kursi roda
2 =
Berjalan dengan bantuan satu orang 1
3 =
Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 0
2 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
Kesimpulan : Jumlah skor ADL Tn.S 11, dapat disimpulkan bahwa pasien mempunyai
Lampiran 3
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SD
ORIENTASI
REGISTRASI
BAHASA
6 Responden diminta menyebutkan nama benda yang 2 2
ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam tangan)
Skor Total 30 29
26 30 : normal
21 25 : gangguan kognitif ringan
10 20 : gangguan kognitif sedang
09 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :
Pada Tn.H didapatkan hasil skor 26 pada pemeriksaan MMSE. Hal ini menandakan bahwa
pasien tidak terdapat gangguan kognitif.
LAMPIRAN 4
Riwayat Jatuh
Kondisi medis
Inkontinensia? YA/TIDAK
Depresi? YA/TIDAK
Medikasi
Penglihatan
Hipotensi Postural
\Kesimpulan :
Pada Tn. H didapatkan beberapa faktor risiko jatuh, sehingga perlu dilakukan intervensi
untuk mengurangi risiko tersebut
LAMPIRAN 5
Dokumentasi Kegiatan
Note :
Note : untuk menuju rumah pasien harus melewati lorong yang sempit dan kurang cahaya.
Selain itu rumah pasien tidak terpapar cahaya matahari karena terhalang oleh rumah lain
didepannya.
Note