Вы находитесь на странице: 1из 3

36

BAB 4

PEMBAHASAN

Diagnosis skabies pada Nn. RA ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala

klinik, dan pemeriksaan yang dilakukan. Pasien dapat didiagnosis menderita penyakit

skabies, dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa dengan ditemukannya 2

dari tanda 4 tanda kardinal skabies maka diagnosis klinis dapat ditegakkan. Diagnosis

ditegakkan jika ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal yakni :

1. Pruritus nokturna (gatal pada malam hari ) karena akitivitas tungau lebih

tinggi pada malam hari

2. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga,

sebagian tetangga yang berdekatan

3. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau

keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata rata panjang 1 cm,

pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel.

4. Menemukan tungau. Merupakan hal yang paling diagnostik.

Dimana tanda kardinal yang ditemukan adalah pruritus nokturna, adanya orang di

sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama. Pada pasien ini seharusnya

dilakulan pule pemeriksaan mikroskopik untuk menemukan adanya tungau.

Dari status dermatologinya didapatkan adanya ruam primer berupa : Papul

mulitipel bentuk bulat dengan ukuran milier, berbatas tegas, penyebaran diskrit,

dengan dasar eritema. Ruam sekunder : Ekskoriasi. bentuk bulat, multipel, yang

berukuran milier hingga lentikular berbatas tegas tersebar diantara lesi primer. Hal
37

ini sesuai untuk diagnosis skabies, dimana di dalam teori dikatakan bahwa predileksi

terjadinya pada daerah dengan stratum korneum yang tipis, namun karena pada anak-

anak lapisan stratum korneum tubuhnya sebagian besar masih tipis maka

penyebarannya dapat bersifat atipikal.

Penatalaksanaan pada kasus scabies dapat dilakukan baik dengan non-

medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan non medikamentosa yaitu

dengan memberikan eduksai seperti Rajin melakukan pengobatan dan seluruh

keluarga harus diobati, menjaga kebersihan pasien dan keluarga, seluruh pakaian di

rumah dicuci dengan menggunakan air hangat, kasur, bantal, dan benda-benda lain

yang tidak bisa dicuci dapat dijemur, kontrol seminggu lagi untuk melihat hasil terapi

dan perkembangan penyakit .

Pada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan

obat secara topikal dan sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah Permetrin 5 %

krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama 10 jam, satu kali dalam

seminggu. Pada teori yang telah dikemukakan bahwa obat topikal yang paling baik

diberikan pada anak-anak berupa permetrin 5 % mengingat efektif pada semua

stadium skabies dan toksisitasnya yang rendah. Serta penggunannya yang mudah dan

dapat diperoleh dengan midah di apotek. Dan obat sistemik yang diberikan adalah

amoxicillin 250 mg, obat ini diminum sebanyak 3 kali sehari setelah makan.

Pemberian obat sistemik ini sesuai dengan indikasi bahwa pada pasien mengalami

infeksi sekunder sehingga perlu diberikan antibiotika berupa amoksisilin. Selain itu

untuk mengurangi gatal yang dialami pasien terutama pada malam hari juga diberikan
38

obat antihistamin yaitu Klorfeniramin maleat 2 x1/2 tablet. Obat ini murah dan

mudah didapat namun memiliki efek mengantuk karena efek sedatif.

Prognosis dari skabies yang diderita pasien pada umumnya baik bila diobati

dengan benar dan juga menghindari faktor pencetus dan predisposisi, demikian juga

sebaliknya. Selain itu perlu juga dilakukan pengobatan kepada keluarga pasien yang

mengalami keluhan yang sama. Bila dalam perjalanannya skabies tidak diobati

dengan baik dan adekuat maka Sarcoptes scabiei akan tetap hidup dalam tubuh

manusia karena manusia merupakan host definitive dari Sarcoptes scabiei.

Вам также может понравиться